Skripsi GCG [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia



SKRIPSI



ditulis oleh :



Nama



: Diah Kusuma Wardani



Nomor Mahasiswa



: 04312005



Program Studi



: Akuntansi



UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008



Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia



SKRIPSI



ditulis oleh :



Nama



: Diah Kusuma Wardani



Nomor Mahasiswa



: 04312005



Program Studi



: Akuntansi



UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008



ii



Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia



SKRIPSI



Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia



oleh



Nama



: Diah Kusuma Wardani



Nomor Mahasiswa



: 04312005



Program Studi



: Akuntansi



UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008



iii



PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME



” Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”



Yogjakarta, ............................ Penulis,



Diah Kusuma Wardani



iv



HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI



Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia



Nama



: Diah Kusuma Wardani



Nomor Mahasiswa



: 04312005



Program Studi



: Akuntansi



Yogyakarta, ............................ Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing



Drs. Johan Arifin,,SE., M.Si



v



BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI



SKRIPSI BERJUDUL



Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia



Disusun Oleh



: Diah Kusuma Wardani



Nomor Mahasiswa



: 04312005



Telah dipertahankan didepan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS Pada tanggal



.................................



Penguji / Pemb Skripsi : Drs. Johan Arifin,,SE., M.Si Penguji



: .........................



Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia



Drs. Asma’i Ishak, M.Bus., Ph.D. vi



MOTTO



Wahai Saudaraku….. Jika kini kau tertusuk ilalang Masih ada tombak nanti menghadang Maka bersabarlah….. Wahai Saudaraku….. Sudi Allah meminjamkan kekuatan Atas ketidakberdayaan Maka berdo’alah….. Wahai Saudaraku….. Apapun hasil yang diberikan Kau tetap mendapat ajaran dan kejayaan Maka bersyukurlah….. Sungguh kau sedang membuka tiap-tiap pintu kemuliaan Maka teruslah berjalan tegak….. Hingga terdengar di depan pintu terakhir "Salamun 'alaikum bima shabartum"[* [*Artinya:



keselamatan atasmu berkat kesabaranmu



(Muhammar Khamdevi, Teruslah Berjalan Tegak) vii



HALAMAN PERSEMBAHAN



Kupersembahkan karya kecilku ini sebagai wujud kasih sayang, bakti dan terimakasihku kepada kedua orang tuaku : R. Soetrisno, Bsc Puji Astuti



Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa memberikan segala rasa cinta , kasih sayang , do’a restu yang tulus, dukungan dan semangat, serta pengorbanan yang tiada lelah



ABSTRAK



Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. viii



Corporate governance diukur dengan CGPI (Corporate Governance Perception Indeks) berdasarkan pada pemeringkatan yang telah disusun oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) dan Kinerja Perusahaan diukur dengan nilai Return on Equity dan Tobin’s Q. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mengikuti survei yang dilakukan oleh IICG tahun 2001-2005 dan termasuk dalam pemeringkatan CGPI. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa corporate governance mempengaruhi nilai kinerja pasar perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar nilai pasar asset maka semakin besar pula kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut memiliki brand image perusahaan yang sangat kuat karena implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Namun, corporate governance tidak mempengaruhi secara langsung kinerja operasional perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya kesadaran emiten dalam menerapkan GCG. Manajemen Perusahaan belum tertarik manfaat jangka panjang penerapan GCG sehingga Mereka merasa dapat berjalan tanpa GCG.



Kata kunci:



Corporate Governance, Return on Equity (ROE), Tobin’s Q



KATA PENGANTAR



ix



Bismillahirrrahmanirrahim Assalammu’alaikum Wr.Wb. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia”. Skripsi ini ditulis dan diajukkan dengan maksud untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Starata-1 di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak, sehingga segala macam hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus pada : 1. Bapak Drs. Asmai Ishak, M. Bus., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 2. Bapak Drs. Johan Arifin,,SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini. 3. Bapak Drs. Syamsul Hadi, MS selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Bapak Djati selaku wali DPA. 4. Drs. Kesit Bambang Prakosa sebagai dosen penguji skripsi. 5. Drs. Muqodim, MBA, Ak , Dra. Reni Yendrawati, M.Si dan Dra. Noor Endah Cahyawati, M.Si selaku dosen penguji komprehensif (Pendadaran).



x



6. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 7. Ibu.......Ibu......Ibunda Puji Astuti dan Ayahanda R. Soetrisno., Bsc sebagai kedua Orang tuaku, yang selalu memberikan dukungan, dengan ikhlas dan tulus dalam setiap do’anya yang tiada henti untukku, allâhummaghfirlîî wa liwâlidayya warhamhummâ kamâ rabbayânî shighîrâ........ Trim’s Ma....Pa....Serta Adikku yang cantik ”Mira Puspita Sari” Trimakasih Dik telah memberi semangat dukungan teman saat lelah teman curhat. Ayo Dik Kuliah yang benar!!! Bahagiakan Mama Papa.Ok 8. ”Hariri” Syukran Mas kasih sayang, perhatian dan kesabaran yang senantiasa



menyertai



dan



mengisi



hari-hariku



dan



melengkapi



kebahagiaan hidupku. Jangan bosan ya Mas mengahadapi sifat dan sikapku.....Semoga kelak menjadi imamku....Amin....Jadilah yang terbaik. 9. Keluarga Tante Nanik+Om Anto, Pa’de Pu, Bu’de Ci, Pa’de To, Pa’de Har, Mami, Pa’de Sigit. Syukran atas do’a dan semangat untukku.Syukran 10. Teman – teman TBK (Mb’ Mita, Mas Ian, Mb’ Maya, Mb’ Ayu, Darius, Mas Wahyu, Mb’ Firdha, Mb’ Novia, kangen nih kepompakan kerja barengnya, Miss U All and crew BNI 46 Cabang Bulak Sumur Yogyakarta yang telah memberikan nasehat, pelatihan dan support. 11. Staff Perpustakaan FE UII dan teman-teman part time ’Mas Fendy (Semangat ayo Mas buruan Lulus), Mas Irfan (Smoga tercapai yang dicita-citakan), Mb’ Mala (Trim’s Mb’ udeh setia ndengerin semua crita dan curhatku semoga Qta bisa wisuda bareng ya menyusul temen-temen), xi



Yuli, Risna, Seria (Selamat ya yang sudah duluan lulus, Sukses)’ & ”Ibu Alfiah, Bu Sri, Bu Ndari, Bu Wiwik, Bu Yayuk, Pak Tritomo, Pak Budi, Pak Jon, Pak Eddy” Serta Pak Mul dan Pak Kamdiono terimakasih atas dukungan, do’a dan semangat serta dukungan.. Terimakasih atas kebaikan yang telah diberikan. 12. Dik Ina, Dik Ica, Mas Yudhie, Kel. Mas Yunar+Mb’ Rina (trimakasih arahan dan dukungannya), Mb’ Eta, Mb’ Ina, Mb’ Ike, Kel. Mb’ Yuke, Kel. Mb’ Desi, Mas Yudhi, Mb’ Dita, Mb’ Devi, kalianlah semangatku. 13. Guru-guruku TK Regrency+Puspa Bangsa, SD Angkasa XII Halim P.K, SLTPN 81 JAKTIM+SLTPN 2 SLEMAN, Guru-Guruku SMUN 1 MLATI, Bu Arsyah, Uwak dan Mb’ Wahyu sebagai Guru Ngajiku 14. Wulan trimakasih selama 3,5 tahun kosmu tlah menjadi tempat transit menunggu kuliah berikutnya dan saksi perjuangan perjalanan kuliahku. 15. Satria terimakasih ya Dik tlah memberi warna kehidupan dan selalu memberikan semangat untukku. Trimakasih tlah menjadi teman curhatku. 16. KKN’34 Unit 80 Jurusan UII- Kepuh Wetan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul => Bothi, Iman 41, Topan, Bembeng, Guruh, Jose, Dani, Dewi, Witha, Ucha, Uul, Dinda. Bu Nadri+Pak Barik trimakasih atas kebaikan yang diberikan, Emak (Trimakasih Mak, kangen loteknya), anak-anak bimbel yang masih selalu menelponku memberi smangat (Titik, Dika, Laila, kangen kalian ne.. pa kabar? Alhamdulillah mb’ ude lu2 lo.Hehe...). 17. Wulan, Risna, Yuan, Lia, Uzi, Bagus, Ucup, Dita, Sekar kelompok belajar selama kuliah dan semua Cah Akuntansi’04 khususnya ’04 klas C. xii



18. Pramodya, Donna, Nita, Andi, Mita, Helmi, (Mb’ Elva, Mb’ Indri, Mas Andri, selamat sudah lulus) teman seperjuangan semasa bimbingan. 19. Sobat alumni CMS ”SMUN 1 Mlati” Enik Ndut, Ling-Ling, Bekicot semangat kuliah ayo buruan wisuda, SP, SS Agnes sukses usahanya ’n Jurusan Pondok Gede Bekasi-Jogja” Firman, Ratna Kribo, Yudis, Puti, HP, Bayu, Zakie” Kalian memantapkan langkahku ”jauh dimata dekat dihati”, trim’s support yang tiada henti dan temen-temen Angkatan Muda Tundan Krandon Sleman Yogyakarta. 20. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin. Sekali lagi semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya bagi penulis sendiri, Amin. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Yogyakarta, .................... Penulis,



Diah Kusuma Wardani



xiii



DAFTAR ISI



Halaman Halaman Judul .....................................................................................................i Halaman Sampul Depan Skipsi .........................................................................ii Halaman Judul Skripsi.......................................................................................iii Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme ..........................................................iv Halaman Pengesahaan Skripsi ...........................................................................v Halaman Pengesahaan Ujian Skripsi.................................................................vi Motto ................................................................................................................vii Halaman Persembahan ...................................................................................viii Abstrak ..............................................................................................................ix Kata pengantar ...................................................................................................x Daftar isi .........................................................................................................xiv Daftar Tabel...................................................................................................xviii Daftar Gambar ..................................................................................................ix Daftar Lampiran ...............................................................................................xx



BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ......................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................4 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................4 xiv



1.5 Batasan Masalah............................................................................................6 1.6 Sistematika Penulisan....................................................................................5



BAB II Landasan Teori Dan Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Corporate Governance...............................................................7 2.2 Prinsip-prinsip Corporate Governance ........................................................9 2.3 Manfaat Corporate Governance.................................................................12 2.4 Implementasi Prinsip Corporate Governance............................................13 2.5 Kinerja Perusahaan .....................................................................................14 2. 6 Tinjauan Penilaian Kinerja ........................................................................16 2.7 Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perushaan ................16 2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................................17 2.9 Pengembangan Hipotesis............................................................................21



BAB III Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................24 3.2 Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data .......................................................26 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................26 3.3.1 Variabel Dependen ............................................................................26 3.3.2 Variabel Independen..........................................................................28 3.3.3 Variabel Kontrol................................................................................28 3.3.4 Kerangka Skematis Model Penelitian ...............................................30 3.4 Metode Analisis Data .................................................................................31 xv



3.5 Uji Hipotesis.............................................................................................. 35 3.5.1 Uji Regresi Simultan (Uji F) .............................................................34 3.5.2 Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................................................35



BAB IV Analsis dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif .....................................................................................36 4.2 Uji Kualitas Data ........................................................................................37 4.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................................................40 4.3.1 Uji Multikolonieritas..........................................................................40 4.3.2 Uji Autokorelasi.................................................................................42 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas.......................................................................44 4.4 Koefisien Determinasi…………………………………………………….45 4.5 Uji Regresi Simultan (Uji F)……………………………………………...46 4.6 Analisis Regresi…………………………………………………………..48 4.7 Pengujian Hipotesis………………………………………………………52 4.7.1 Pengujian Pengaruh Corporate Governance Terhadap ROE………...52 4.7.2 Pengujian Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tobin’s Q…...55 4.8 Ringkasan Hasil Penelitian……………………………………………….58 4.8.1 Uji Regresi Simultan (Uji F)…………………………………………58 4.8.2 Uji Regresi Parsial (Uji t)…………………………………………….59



BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan ..............................................................................................60 xvi



5.2. Keterbatasan .............................................................................................61 5.3 Saran ........................................................................................................62



DAFTAR REFERENSI ...................................................................................64



xvii



DAFTAR TABEL TABEL



Halaman



3.1 Pemilihan Sampel Penelitian ....................................................................26 3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson ........................................................32 4.1 Statistik Deskriptif......................................................................................36 4.2 Tabel Uji Multikolonieritas ROE dan Tobin’s Q .......................................41 4.3 Tabel Uji Autokorelasi ROE ....................................................................43 4.4 Tabel Uji Autokorelasi Tobin’s Q ..............................................................43 4.6 Koefisien Determinasi ROE .......................................................................45 4.7 Koefisien Determinasi Tobin’s Q...............................................................45 4.8 Hasil Uji Regresi Simultan (Uji F) ROE....................................................46 4.9 Hasil Uji Regresi Simultan (Uji F) Tobin’s Q............................................47 4.10 Hasil Pengujian Regresi Berganda ROE Secara Simultan .......................47 4.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda Tobin’s Q Secara Simultan...............48 4.12 Analisa Regresi Berganda ROE ...............................................................50 4.13 Analisa Regresi Berganda Tobin’s Q .......................................................51 4.14 Hasil Pengujian Regresi Berganda ROE Secara Parsial...........................53 4.15 Hasil Pengujian Regresi Berganda Tobin’s Q Secara Parsial…………...57



xviii



DAFTAR GAMBAR Gambar



Halaman



3.2 Kerangka Sistematis Model Penelitian.......................................................31 4.1 Normal Probably Plot of Standardized Residual ROE...............................38 4.2 Normal Probably Plot of Standardized Residual Tobin’s Q ......................38 4.3 Histogram ROE ..........................................................................................39 4.4 Histogram Tobin’s Q..................................................................................40 4.5 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ROE....................................................44 4.6 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Tobin’s Q .........................................44



xix



DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I



Halaman



Surat Permohonan Izin Penelitian ...............................................................67



II Daftar Sampel Perusahaan ..........................................................................68 III Daftar CGPI................................................................................................71 IV Perhitungan ROE........................................................................................74 V



Perhitungan Tobin’s Q ..............................................................................77



VI Perhitungan Komposisi Aktiva..................................................................81 VII Perhitungan Growth...................................................................................84 VIII Perhitungan Size .......................................................................................87 IX Deskripsi Statistik.......................................................................................90 X Hasil Uji ROE.............................................................................................92 XI Hasil Uji Tobin’s Q………………………………………………………98



xx



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Isu mengenai corporate governance mulai mengemuka, khususnya di Indonesia pada tahun 1998 ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan. Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance. Penerapan good corporate governance (GCG) merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance (GCG) pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan.



1



2



Corporate governance lebih condong pada serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar analisis dalam mengkaji corporate governance di suatu negara dengan memenuhi transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang sistematis yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan dan bagaimana korelasi antar kebijakan tentang buruh dan kinerja perusahaan. Meskipun kinerja ekonomi pemerintah yang lalu diwarnai oleh beberapa pelanggaran prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance), baik di pasar modal, perbankan, maupun di sektor riil akibat krisis yang melanda Indonesia lalu sebaiknya prinsip-prinsip corporate governance tetap dapat dijalankan secara amanah, akuntabel, transparan dan fair untuk mencapai tujuan terciptanya nilai kinerja perusahaan jangka panjang seraya terlayaninya semua kepentingan pihak yang berkepentingan dengan jalannya perusahaan (stakeholders). Jika corporate governance merupakan faktor yang signifikan pada kondisi krisis, maka corporate governance tidak hanya mampu menjelaskan perbedaan kinerja antarnegara selama periode krisis, akan tetapi juga perbedaan kinerja antarperusahaan dalam suatu negara tertentu. Penelitian tentang variasi penerapan corporate governance di tingkat perusahaan masih sangat sedikit dilakukan.



3



Riset The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 2002, menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Maka dalam penelitian ini akan dianalisis, apakah praktik corporate governance dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulisan skripsi ini diberi judul “PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI INDONESIA”.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan



penemuan-penemuan



dari



beberapa



penelitian



terdahulu, penelitian tentang variasi penerapan corporate governance di tingkat perusahaan di negara yang sedang berkembang masih sangat sedikit dilakukan. Corporate Governance dapat menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan, sehingga masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah corporate governance mempengaruhi kinerja perusahaan di Indonesia?



4



1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan di Indonesia yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia menggunakan ukuran yang dikembangkan oleh IICG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris mengenai : 1. Pengaruh Corporate Governance terhadap return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. 2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan.



1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Manfaat bagi perusahaan Hasil



penelitian



perusahaan,



diharapkan



khususnya



dapat



mengenai



memberikan pengaruh



manfaat



penerapan



kepada



corporate



governance terhadap peningkatan kinerja perusahaan (return on equity, dan Tobin’s Q). Dengan adanya berbagai pemeringkatan perusahaan berdasarkan corporate governance yang diterapkan, penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan keyakinan akan kegunaan hasil pemeringkatan tersebut untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.



5



2. Manfaat bagi dunia akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitianpenelitian sebelumnya mengenai praktik corporate governance berkaitan dengan kinerja perusahaan. 3. Manfaat bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan kepada penulis mengenai pengaruh pelaksanaan corporate governance di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja perusahaan di Indonesia.



1.5 Batasan Masalah Untuk memusatkan penelitian pada pokok permasalahan diatas, dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaanperusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan bersedia disurvei oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) berupa hasil pemeringkatan corporate governance perception indeks (CGPI) dan kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai variabel, namun demikian dalam penelitian ini kinerja perusahaan diproxy dengan dua macam ukuran yaitu: return on equity dan Tobin’s Q.



1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :



6



BAB I



Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.



BAB II



Tinjauan Pustaka Bab ini merupakan uraian landasan teori yang mendasari corporate perusahaan,



governance kajian



dan



pengaruhnya



penelitian-penelitian



terhadap



kinerja



sebelumnya



dan



pengembangan hipotesis. BAB III



Metode Penelitian Bab ini berisi uraian tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisisnya.



BAB IV



Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian serta analisis data dan pembahasan yang dilakukan, sesuai dengan alat analisis yang digunakan.



BAB V



Penutup Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian serupa di masa yang akan datang.



BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA



2.1Pengertian Corporate Governance Good corporate governance (GCG) menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good corporate governance pada umumnya di Indonesia. Saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk menerapkan good corporate governance dalam birokrasinya dalam rangka menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa. Corporate governance didefinisikan oleh Monks dan Minow dalam Darmawati (2005) adalah sebagai hubungan partisipan dalam menentukan arah dan kinerja. Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian institute of Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan



7



8



stakeholders yang lain. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate



governance



(FCGI)



didefinisikan



sebagai



seperangkat



peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Pengertian tentang corporate governance dapat dimasukkan dalam dua kategori. Kategori pertama, lebih condong pada serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. Kategori kedua lebih melihat pada kerangka secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum baik yang berasal dari sistem hukum, sistem peradilan, pasar keuangan, dan sebagainya yang mempengaruhi perilaku perusahaan. Corporate governance merupakan kumpulan hukum, peraturan dan kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja secara



efisien,



menghasilkan



nilai



ekonomi



jangka



panjang



yang



berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.



9



2.2 Prinsip-prinsip Corporate Governance Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance (GCG), yang pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Secara umum, penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konkret, memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut : 1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing; 2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah; 3. Memberikan



keputusan



yang



lebih



baik



dalam



meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan; 4. Meningkatkan



keyakinan



dan



kepercayaan



dari



stakeholders terhadap perusahaan; 5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum. Dari



berbagai



tujuan



tersebut,



pemenuhan



kepentingan



seluruh



stakeholders secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing dalam suatu perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Prinsipprinsip utama dari good corporate governance yang menjadi indikator, sebagaimana ditawarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) adalah : 1. Fairness (Keadilan) Prinsip keadilan (fairness) merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai



10



perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. 2. Disclosure/Transparency (Keterbukaan/Transparansi) Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan,



serta



obyektivitas



dalam



pemegang



kepentingan.



menjalankan



bisnis,



Untuk perusahaan



menjaga harus



menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 3. Accountability (Akuntabilitas) Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang



11



saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai



dengan



kepentingan



perusahaan



dengan



tetap



memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 4. Responsibility (Responsibilitas) Responsibility (responsibilitas) adalah adanya tanggung jawab pengurus



dalam



manajemen,



pengawasan



manajemen



serta



pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggungjawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan adanya



tanggungjawab



sosial,



menghindari



penyalahgunaan



wewenang kekuasaan, menjadi profesional dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang sehat. 5. Independency (Independen) Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independen diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Mekanisme ini menuntut adanya rentang kekuasaan antara



12



komposisi komisaris, komite dalam komisaris, dan pihak luar seperti auditor. Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus obyektif tidak dipengaruhi oleh kekuatan pihak-pihak tertentu. Prinsip-prinsip transparansi, keadilan, akuntabilitas, responsibilitas dan independen GCG dalam mengurus perusahaan, sebaiknya diimbangi dengan good faith ( bertindak atas itikad baik) dan kode etik perusahaan serta pedoman GCG, agar visi dan misi perusahaan yang berwawasan internasional dapat terwujud. Pedoman GCG yang telah dibuat oleh Komite Nasional Corporate Governance hendaknya dijadikan kode etik perusahaan yang dapat memberikan acuan pada pelaku usaha untuk melaksanakan GCG secara konsisten dan konsekuen. Hal ini penting mengingat kecenderungan aktivitas usaha yang semakin mengglobal dan dapat dijadikan sebagai ukuran perusahaan untuk menghasilkan suatu kinerja perusahaan yang lebih baik.



2.3 Manfaat Corporate Governance Dengan adanya penerapan corporate governance dalam suatu perusahaan maka menghasilkan suatu manfaat yang diperoleh, yaitu : 1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional shareholders.



serta



lebih



meningkatkan



pelayanan



kepada



13



2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah (karena



faktor



kepercayaan)



yang



pada



akhirnya



akan



meningkatkan corporate value. 3. Mengembalikan



kepercayaan



investor



untuk



menanamkan



modalnya di Indonesia. 4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden khusus bagi BUMN akan membantu penerimaan APBN terutama dari hasil privatisasi.



2.4 Implementasi Prinsip Corporate Governance Selain para pemegang saham atau investor, perlu diperhatikan juga kepentingan para kreditor karena hampir tidak ada perusahaan yang dapat berjalan dengan modalnya sendiri, sehingga mencari tambahan dana yang diperlukan untuk biaya operasional perusahaan ataupun ekspansi usaha. Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dalam suatu perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditor dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan untuk menerima pinjaman kredit. Bahkan bagi perusahaan yang berdomisili di negara-negara berkembang, implementasi prinsip corporate governance secara konkret, dapat memberikan kontribusi untuk memulihkan kepercayaan para kreditor terhadap kinerja suatu perusahaan yang telah dilanda krisis, misalnya di Indonesia. Di dunia Internasional, penerapan good corporate governance sudah merupakan suatu syarat utama dalam



14



perjanjian



pemberian



kredit.



Seringkali



perusahaan



yang



telah



mengimplementasikan prinsip-prinsip good corporate governance, mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh bantuan kredit bagi usahanya. Hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan filosofi dasar kepentingan para kreditor, yaitu bahwa kepentingan utama kreditor adalah mendapatkan keuntungan maksimal dan menekan seminimal mungkin resiko kegagalan pengembalian pinjaman. Keuntungan maksimal ini dapat diperoleh dengan berbagai jalan, salah satunya adalah dengan meningkatkan tingkat kemampuan perusahaan debitor untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam melalui efektivitas kinerja perusahaan tersebut. Penerapan prinsip good corporate governance ini adalah untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang efektif dan efisien, melalui harmonisasi manajemen perusahaan.



Dibutuhkan peran yang penuh komitmen dan



independen dari dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan kegiatan perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.



2.5 Kinerja Perusahaan Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan.



15



Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan. Disclosure sebagai salah satu aspek good corporate governance diharapkan dapat menjadi dasar untuk melihat baik tidaknya kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator atau variabel untuk mengukur keberhasilan perusahaan, pada umumnya berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon investor dan para pengguna lainnya dalam rangka membuat keputusan investasi, keputusan kredit, analisis saham serta menentukan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang. Penilaian kinerja perusahaan dilakukan bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan yang baik.



16



Melalui penilaian kinerja, maka perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya.



2.6 Tujuan Penilaian Kinerja Penilaian perusahaan khususnya kinerja sering dilakukan untuk tujuan : 1. Untuk memperoleh pendapat wajar atas penyertaan dalam suatu perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai lebih dari apa yang ada di dalam neraca. 2. Untuk keperluan merger dan akuisisi, yaitu untuk mengetahui berapa nilai perusahaan dan nilai ekuitas dari masing-masing perusahaan. 3. Untuk kepentingan usaha, yang bertujuan untuk mengetahui apakah nilai usaha lebih besar daripada nilai likuiditasnya. 4. Memperoleh pembelanjaan penetapan besarnya pinjaman atau tambahan modal.



2.7 Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya dalam menerapkan good corporate governance. Perusahaan yang terdaftar dalam skor pemeringkatan corporate governance yang dilakukan oleh IICG telah menerapkan good corporate governance dengan baik dan secara langsung menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi penerapan corporate governance



17



yang diukur dengan corporate governance indeks perception semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Secara teoritis praktik good corporate governance dapat meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya yang berdampak terhadap kinerjanya.



2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu 2.8.1



Good Corporate Governance Di Sektor Keuangan: Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek) (Sukmawati Sukamulja), 2004 Penilitian ini bertujuan untuk menilai apakah good corporate governance



dapat digunakan untuk menilai kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan dan pertumbuhan jangka panjang yang tercermin pada nilai pasar perusahaan. Berdasarkan teori yang ada, pelaksanaan good corporate governance yang baik, dan sesuai dengan perturan yang berlaku, akan membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkat nilai pasar perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data saham perusahaan pada sesi penutupan perdagangan BEJ tanggal 31 Juli 2003 dan sampel pada penelitian ini diambil dari Annual Report tahun buku 2002 perusahaan-perusahaan yang telah listing di BEJ dan data Financial Report Triwulan II tahun buku 2003 dengan jumlah sampel 52 perusahaan.



18



Variabel yang digunakan adalah variabel dependen, variabel independen dan variabel kontrol. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah good corporate governance dan variabel kontrol dalam penelitian ini ada tiga faktor yaitu profitabilitas (ROA), company size book value of total asset, dan usia perusahaan yang diwakili dengan lama perusahaan tersebut telah listing pada BEJ, dalam satu tahun. Dari hasil pengolahan data menggunakan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hubungan antara Tobin’s Q dengan CGI, ROA, Total asset, dan lama perusahaan telah listing di BEJ dengan mengambil sampel sebanyak 52 perusahaan yang terdaftar pada BEJ, khususnya di sektor keuangan, belum memberikan hasil yang memuaskan. Dari hasil analisis empirik, pelaksanaan good corporate governance tidak memiliki peranan penting dalam menentukan nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas, umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Secara simultan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel corporate governance tidak satupun signifikan terhadap ROA dan Tobin’s Q.



2.8.2 Hubungan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Deni Darmawati, Khomsiyah, Rika Gelar Rahayu), 2005 Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keterkaitan corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan yang bersangkutan. Data implementasi pada penelitian ini menggunakan corporate governance hasil survei IICG tahun 2001 dan 2002 yang berupa corporate governance perception index (CGPI) yang dilakukan oleh The



19



Indonesian Institute for corporate governance (IICG) di tahun 2001 dan 2002 dengan jumlah sampel sebanyak 53 perusahaan-tahun (pooled data untuk tahun 2001 dan 2002). Sampel untuk tahun 2001 sebanyak 21 perusahaan dan tahun 2002 sebanyak 32 perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan independen. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja dan variabel independen adalah corporate governance. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel kontrol yang terdiri dari komposisi aktiva, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa, corporate governance secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity sedangkan tidak ada satupun variabel kontrol yang secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa corporate governance mempengaruhi kinerja operasi perusahaan. Hasil analisis model regresi dengan Tobin’s Q menunjukkan bahwa baik variabel corporate governance mempengaruhi kinerja pasar perusahaan secara statistik tidak didukung. Hal ini mungkin dikarenakan respon pasar terhadap implementasi corporate governance tidak bisa secara langsung (imediate) akan tetapi membutuhkan waktu.



2.8.3 Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Yudha Pranata), 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan GCG terhadap ROE, Tobin’s Q dan net profit margin (NPM). Sampel yang digunakan



20



sebanyak 35 perusahaan diambil secara purposive sampling yaitu perusahaan go public yang terdaftar di BEJ selama tahun 2001-2005 dan masuk dalam kelompok 10 besar berdasarkan indeks GCG. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan GCG berpengaruh positif terhadap return on equity (ROE), Tobin’s Q dan net profit margin (NPM) dan perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG disebabkan oleh faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi.



2.8.4 Penerapan Corporate Governance, Pengungkapan Informasi, dan Kinerja Perusahaan Di Perusahaan Publik Indonesia (Erna Hidayah), 2007 Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui adanya pengungkapan informasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 perusahaan dengan populasi semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000-2005. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE dan Tobin’s Q sedangkan variabel independen adalah corporate governance yang diukur menggunakan CGPI. Penelitian ini memasukkan pengungkapan informasi sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja perusahaan.



21



Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa penerapan corporate governance mempengaruhi pengungkapan informasi. Hipotesis kedua, menunjukkan bahwa pengungkapan informasi mempengaruhi kinerja pasar maupun kinerja operasional. Namun, hipotesis ketiga tidak terbukti. Hasil pengujian



menunjukkan



bahwa



penerapan



corporate



governance



tidak



mempengaruhi secara langsung kinerja perusahaan.



2.9 Pengembangan Hipotesis Penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan kinerja atau nilai perusahaan. Pernyataan ini dapat ditemukan dalam berbagai codes of corporate governance hampir di semua negara. Sebagai contoh, Dey Report (1994) dalam Kusumawati (2005) mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan pemegang saham. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham namun juga untuk kepentingan publik secara umum. Sunarto (2003) juga menyatakan apabila good corporate governance tercapai maka kinerja saham perusahaan tersebut akan semakin meningkat. Penerapan good corporate governance membawa manfaat besar bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil survei IICG berupa corporate governance perception index (CGPI) untuk mengukur corporate governance. Dari corporate governance pereception index, rating atau pemeringkatan disusun. Alasan penggunaan indeks ini disebabkan oleh



22



keterbatasan data tentang penelitian penerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Indeks tersebut merupakan satu-satunya indeks yang dipublikasikan dari hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan menggunakan instrumen yang telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan yang berlaku di Indonesia. Peneliti menggunakan nilai Tobin’s Q sebagai ukuran penilaian pasar dan return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dapat menjadi bahan acuan dalam mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain: Peneliti yang telah melakukan studi di bidang ini adalah Khomsiyah (2005) yang menguji simultanitas penerapan corporate governance dan kinerja perusahaan. Artinya, peneliti mencoba untuk menguji secara simultan, karena peneliti menganggap bahwa terdapat kemungkinan bahwa penerapan good corporate governance berpengaruh pada kinerja perusahaan. Berdasarkan teori yang ada, seharusnya semakin tinggi penerapan good corporate governance, yang diukur dengan corporate governance perception indeks (CGPI) dan berada dalam lingkungan hukum yang buruk maka semakin baik kinerja pada perusahaan tersebut. Dalam penelitian Khomsiyah (2005) menyimpulkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan. Menurut Berghe dan Ridder (1999) dalam Erna Hidayah (2007), menghubungkan kinerja perusahaan dengan corporate governance tidak mudah



23



dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan tidak ada hubungan corporate governance dengan kinerja perusahaan, misal penelitian yang dilakukan oleh Daily dkk (1998) dan hasil survey CBI, Deloitte dan Touche (1996) dalam Deni Darmawati (2004) dan dalam penelitiannya Erna Hidayah (2008) menyimpulkan bahwa penerapan corporate governance tidak mempengaruhi secara langsung kinerja. Dalam



pnelitian



ini



pengukuran



corporate



governance



dengan



menggunakan corporate governance perception indeks (CGPI) dan pengukuran kinerja dengan Tobin’s Q sebagai ukuran penilaian pasar dan return on equity ROE sebagai ukuran kinerja operasional diyakini bisa memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan yang baik, karena esensi penerapan prinsip-prinsip good corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan corporate governance secara baik akan memiliki kinerja operasional yang baik dan akan diikuti oleh kinerja pasar yang tampak pada nilai saham perusahaan sehingga dapat diprediksi bahwa perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance yang lebih baik akan cenderung mempunyai kinerja perusahaan yang lebih baik pula. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Corporate Governance berpengaruh positif terhadap return on equity. H2: Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q.



24



BAB III METODE PENELITIAN



Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta pengujian hipotesis. 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Terdapat 152 emiten yang bersedia mengikuti survei IICG sampai tahun 2005 tetapi hanya 74 perusahaan yang memperoleh skor dalam pemeringkatan CGPI sampai tahun 2005 yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sudah menerapkan corporate governance dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005, yang masuk dalam pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh (The Indonesian



Institute



for



Corporate



Governance



(IICG)



berupa



skor



pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index). Peneliti akan menguji pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Penerapan good corporate governance perusahaan dapat dilihat dari skor CGPI. Semakin tinggi skornya maka akan semakin baik perusahaan tersebut dalam menerapkan good corporate governance.



24



25



Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan penelitian. Peneliti menetapkan kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah : Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005, yang masuk dalam pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh



The Indonesian Institute for



Corporate Governance (IICG) di tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005 berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index).



Tabel 3.I Pemilihan Sampel Penelitian Keterangan



Jumlah Perusahaan



Perusahaan yang memperoleh skor pemeringkatan CGPI



74



tahun 2001-2005 Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Jakarta



(3)



Jumlah Sampel Yang Digunakan Dalam Penelitian



71



Sampel diperoleh dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui e-mail (www.iicg.org ). Nama perusahaan yang menjadi sampel dapat dilihat dilampiran.



26



3.2 Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan sumber data



historis. Jenis data yang



digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga, melalui media perantara. Data sekunder tersebut meliputi buku referensi, literatur dan data yang diambil dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Islam Indonesia, Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 dan 2003. Data yang diambil adalah data perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2001 sampai tahun 2005 yang masuk dalam CGPI (Corporate Governance Perception Index).



3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berdasarkan pada masalah dan hipotesis yang akan diuji, maka variabelvariabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:



3.3.1



Variabel Dependen



Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s Q sebagai ukuran penelitian pasar dan return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan (Klapper dan Love,2002 dalam Darmawati, 2005). Tobin’s Q merupakan salah satu dari beberapa jalur other asset channel yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam mempengaruhi perekonomian khususnya dalam mencapai sasaran akhir dari kebijakan moneter yang



27



dikeluarkan yaitu kestabilan harga-harga (tingkat inflasi). Penelitian ini menganalisa mengenai jalur yang melihat harga asset, yang dipegang oleh masyarakat sebagai ekuitas, sebagai indikator untuk mengendalikan tingkat inflasi. Tobin’s Q dihitung dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Cjung dan Pruitt,1994, yaitu: Tobin’s Q=(MVE+PS+DEBT)/TA



Dengan, MVE : harga penutupan saham di akhir tahun buku Χ banyaknya saham biasa yang beredar. PS



: nilai likuidasi dari saham preferen yang beredar.



DEBT : (utang lancar-aktiva lancar)+nilai buku sediaan+utang jangka panjang. TA



: nilai buku total aktiva



Peneliti menyesuaikan rumus tersebut dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dengan demikian, rumus yang digunakan untuk mengukur Tobin’s Q menggunakan rumus sebagai berikut : Q ratio= Market Value of Equity+Liabilities Total Asset Nilai pasar ekuitas saham (market value of equity) dihitung dengan mengalikan harga penutupan saham diakhir tahun dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1, berarti perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai dengan harga perolehan asset-assetnya.



28



ROE (Return on equity) digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari total ekuitas. ROE menggambarkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, karena dalam ROE yang digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah besarnya laba bersih dari jumlah modal sendiri yang digunakan perusahaan. Jadi, ROE merupakan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham. ROE dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ROE = Laba Bersih Total Ekuitas



3.3.2



Variabel Independen



Variabel independen penelitian ini adalah corporate governance. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh IICG berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI). CGPI berisi skor hasil survei mengenai penerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. CGPI adalah program riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance di Indonesia pada perusahaan publik. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2001 dilandasi dengan pemikiran pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 3.3.3



Varibel Kontrol



Variabel kontrol adalah variabel yang faktornya dikontrol untuk menetralisir pengaruhnya yang dapat mengganggu hubungan antara variabel



29



independen dengan variabel dependen. Variabel Corporate Governance memiliki kemungkinan untuk secara endogen ditentukan oleh berbagai faktor. Dengan mengakui sifat endogenitas dari variabel corporate governance, sehingga hanya dapat menginterpretasikan hasil penelitian sebagai suatu hubungan yang parsial. Di bawah ini merupakan berbagai variabel yang secara teori menentukan penerapan corporate governance maupun kinerja di perusahaan. a. Komposisi aktiva perusahaan (asset) : Perusahaan yang memiliki aktiva tak berujud dan aktiva lancar yang besar cenderung untuk menerapkan corporate governance yang lebih ketat. Hal ini dikarenakan aktiva lancar dan aktiva tak berujud lebih mudah diselewengkan dibandingkan dengan aktiva tetap berujud. Dengan demikian, korelasi antara proporsi aktiva tetap dengan corporate governance akan negatif (Klapper dan Love, 2002) yang dikutip Darmawati, 2005. Hubungan ini sangat penting untuk diperhatikan pada saat mengestimasi hubungan antara corporate governance dengan kinerja, karena besarnya proporsi aktiva tidak berujud dan aktiva tetap bisa menyebabkan tingginya nilai Tobin’s Q (nilai pasar aktiva tidak berujud biasanya lebih tinggi dari nilai bukunya). Komposisi aktiva diukur dengan menggunakan rasio antara aktiva tetap terhadap total penjualan. b. Kesempatan pertumbuhan (growth opportunity): Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam



30



penerapan corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya modal (La Porta,dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk., 1999; Himmelberg dkk., 2001) dalam Darmawati (2005). Perusahaan yang memiliki kemampuan tumbuh atau berinvestasi akan lebih profitable yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja yang baik pada perusahaan. Dengan demikian, penelitian ini memasukkan variabel kesempatan pertumbuhan sebagai variabel kontrol yang dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Growth=(Total Asset-Total Ekuitas)+(Jumlah saham yang berdearXharga penutupan saham) Total Asset



c. Ukuran perusahaan (Size): Pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih belum jelas arahnya. Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar (karena lebih sulit untuk dimonitor) sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian ini memasukkan variabel ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari penjualan (Klapper dan Love, 2002 dalam darmawati, 2005).



1.3.4



Kerangka Skematis Model Penelitian : Berdasarkan uraian diatas, maka bisa dibuat suatu rerangka teoritis



yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram skematik pada gambar 3.1 dibawah ini :



31



Gambar 3.1



Variabel Independen Corporate Governance



Variabel Dependen Kinerja



Variabel Kontrol - Komposisi Aktiva - Kesempatan Tumbuh - Ukuran Perusahaan



3.4 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi klasik sebelum menguji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :



1. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regrsi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.



32



Uji multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir (Gujarati, 2003). 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya.



Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan



sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson. Kriteria yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi dengan variabel sebanyak 5 buah dan sampel sebesar 71 adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW



Kesimpulan



2,586



Ada autokorelasi negatif



33



3. Uji Heteroskesdastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi



sehingga



akurasi



hasil



prediksi



menjadi



meragukan.



Uji



heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi yang lain. Heteroskesdastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada satu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam Uji Normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005). 5. Analisis Regresi Setelah memenuhi uji asumsi klasik, maka tahap pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi berganda akan dipakai untuk menguji hipotesis yang telah dibangun. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan dua model regresi.



34



Model regresi pertama menggunakan return on equity sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan, sedangkan model regresi kedua menggunakan Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian terbukti signifikan atau tidak signifikan, dengan persamaan sebagai berikut: ROE= α + β 1 CG+ β 2 ASSET+ β 3 GO+ β 4 SIZE+ ε …………….(1) Q



= α + β 1 CG+ β 2 ASSET+ β 3 GO+ β 4 SIZE+ ε ……......….(2)



3.5 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan dengan menggunakan dua model regresi untuk variable dependen. Model regresi pertama menggunakan Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan sedangkan model regresi kedua menggunakan return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Variabel independen adalah corporate governance yang diukur dengan menggunakan corporate governance perception index (CGPI). 3.5.1



Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen



secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan  = 5% variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama.



35



3.5.2



Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari



masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan  = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika probabilitas < 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE dan Tobin’s Q). Dan sebaliknya jika probabilitas > 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE dan Tobin’s Q). Setelah melakukan persamaan (1) dan (2) dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut : H01: Corporate governance tidak berpengaruh positif terhadap ROE HA1: Corporate governance berpengaruh positif ROE.



H02: Corporate governance tidak berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q. HA2: Corporate governance berpengaruh positif Tobin’s Q.



Persamaan regresi akan menolak hipotesa nul jika nilai P-value < α , dimana peneliti menggunakan tingkat signifikan ( α ) = 5% (Default).



36



BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN



Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (bebas) adalah ROE dan Tobin’s Q dan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai variabel independen. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel kontrol growth, size dan komposisi aktiva.



4.1 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masingmasing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari masing-masing variabel. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N CGPI ROE TOBINSQ ASSET GROWTH SIZE Valid N (listwise)



71 71 71 71 71 71 71



Minimum 48.94 -1.09 4.00 .04 5.73 4.47



Sumber : Data Sekunder diolah



36



Maximum 90.45 1.88 7.00 2.66 8.38 7.79



Mean 74.4115 .1942 5.6620 .4036 6.7199 6.3921



Std. Deviation 10.3833 .3235 .5592 .5281 .6826 .6644



37



Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui statistic deskriptif dari masingmasing variabel. Dari 71 sampel ini Return on Equity sebagai kinerja operasional perusahaan yang terkecil adalah -1.09 dan Return on Equity sebagai kinerja operasional perusahaan yang terbesar adalah 1.88. Nilai rata-rata dari 71 sampel ini adalah 0.1942 dengan standar deviasinya sebesar 0.3235. Tobin’s Q yang terkecil adalah 4,00 dan yang terbesar 7.00. Nilai rata-rata dari 71 sampel ini adalah 5.6620 dengan standar deviasinya sebesar 0.5592. Rata-rata variabel CGPI dan growth masing-masing 74.4115 dan 6.7199, sedangkan untuk standar deviasi untuk kedua variabel adalah 10.3833 dan 0.6826. Nilai terkecil dari CGPI dan growth adalah 48.94 dan 5.73, sedangkan nilai terbesarnya adalah 90.45 dan 8.38. Nilai rata-rata dari variabel size dan komposisi aktiva masing-masing adalah sebesar 6.3921 dan 0.4036. Untuk standar deviasi dari kedua variabel adalah 0.6644 dan 0.5281. Nilai tertinggi dari size dan komposisi aktiva adalah 7.79 dan 2.66 sedangkan nilai terendahnya adalah 4.47 dan 0.04.



4.2 Uji Kualitas Data Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Pengujian ini menggunakan uji normalitas dengan normal probably plot of standardized residual, yang hasilnya sebagai berikut:



38



Gambar 4.1



Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual



Dependent Variable: ROE 1.00



Expected Cum Prob



.75



.50



.25



0.00 0.00



.25



.50



.75



1.00



Observed Cum Prob



Gambar 4.2



Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual



Dependent Variable: TOBINSQ 1.00



Expected Cum Prob



.75



.50



.25



0.00 0.00



.25



.50



Observed Cum Prob



.75



1.00



39



Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat dinyatakanlah bahwa penyebaran data ROE dan Tobin’s Q mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas. Hal ini juga dapat dilihat dari grafik histogram dan normal probability plot seperti yang ada pada gambar 4.3 dan 4.4 di bawah ini. Gambar 4.3



Histogram Dependent Variable: ROE 40



30



Frequency



20



10



Std. Dev = .97 Mean = 0.00 N = 71.00



0



50 5. 0 0 5. 0 5 4. 0 0 4. 0 5 3. 0 0 3. 0 5 2. 0 0 2. 0 5 1. 0 0 1. 0 .5 0 0 0. 0 -.5 0 .0 -1 50 . -1 0 .0 -2 0 .5 -2 0 .0 -3 50 . -3



Regression Standardized Residual



40



Gambar 4.4



Histogram Dependent Variable: TOBINSQ 30



20



Frequency



10 Std. Dev = .97 Mean = 0.00 N = 71.00



0 -3.00



-2.00



-2.50



-1.00



-1.50



-.50



0.00



1.00 .50



2.00 1.50



3.00 2.50



Regression Standardized Residual



4.3 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan



telah



bebas



dari



masalah



autokorelasi,



multikolinearitas,



heteroskedastisitas. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan bias pada hasil penelitian.



4.3.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolinieritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Uji multikolonieritas merupakan suatu bentuk pengujian untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat



41



adanya korelasi atau hubungan yang linier antar variabel bebas (independen) yaitu Corporate Governance. Berikut ini adalah hasil dari uji multikolonieritas menggunakan nilai tolerance dan



nilai tolerance dan variance inflation factor(VIF) dengan



menggunakkan software SPSS 10.0. Tabel 4.2 Uji Multikolonieritas Coefficientsa



Model 1



(Constant) CGPI ASSET GROWTH SIZE



Unstandardized Coefficients B Std. Error -.408 .388 -7.02E-03 .004 -.189 .069 -1.99E-02 .077 .209 .078



Standardi zed Coefficien ts Beta -.225 -.309 -.042 .428



t -1.050 -1.716 -2.726 -.258 2.674



Sig. .298 .091 .008 .798 .009



t 12.665 2.234 1.862 -5.782 2.077



Sig. .000 .029 .067 .000 .042



Collinearity Statistics Tolerance VIF .690 .927 .448 .463



1.449 1.079 2.234 2.160



a. Dependent Variable: ROE



Coefficientsa



Model 1



Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 7.557 .597 CGPI 1.405E-02 .006 ASSET .199 .107 GROWTH -.686 .119 SIZE .249 .120



Standardi zed Coefficien ts Beta .261 .188 -.838 .296



Collinearity Statistics Tolerance VIF .690 .927 .448 .463



1.449 1.079 2.234 2.160



a. Dependent Variable: TOBINSQ



Variabel indeks persepsi indeks persepsi Corporate Governance memiliki nilai VIF sebesar 1.449, variabel size (ukuran perusahaan) memiliki nilai VIF sebesar 2.160, variabel growth memiliki VIF 2.234 dan komposisi aktiva (asset) memiliki nilai VIF sebesar 1.079. Dengan demikian, hasil analisis menunjukkan tidak adanya masalah multikolinier. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan



42



bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir (Gujarati, 1995 dalam Darmawati Deni, 2005). Berdasarkan hasil analisis, tidak ada variabel independen dalam penelitian ini yang memiliki nilai variance inflatiton factor (VIF) lebih dari sepuluh.



4.3.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d statistik berdasarkan kriteria Durbin-Watson (Tabel 3.2) :



Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson



DW



Kesimpulan



2,586



Ada autokorelasi negatif



43



Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Summaryb



Model 1



Adjusted R Square .168



R R Square .464a .215



Std. Error of the Estimate .2952



Durbin-W atson 2.265



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: ROE



Hasil analisis Tabel 4.3 menunjukkan nilai d sebesar 2.265 untuk model regresi dengan variabel dependen Return on Equity. Dengan demikian, untuk model regresi Return on Equity sebagai variabel dependen tidak ada autokorelasi dan untuk model regresi Tobin’s Q (Tabel 4.4) berada pada daerah tanpa kesimpulan, yang berarti tidak dapat dinyatakan apakah model regresi tersebut mengalami autokorelasi atau tidak. Nilai d sebesar 1.677 untuk model regresi dengan variabel dependen Tobin’s Q. Namun demikian, peneliti tetap melanjutkan analisis selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Untuk model regresi dapat menggunakan variabel dependen ROE tidak mengalami masalah autokorelasi. Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summaryb



Model 1



R R Square .616a .379



Adjusted R Square .342



Std. Error of the Estimate .4537



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: TOBINSQ



Durbin-W atson 1.677



44



4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. Di bawah ini merupakan hasil dari pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakkan SPSS 10.0. Gambar 4.5 Scatterplot Dependent Variable: ROE



4



2



0



-2



-4 -4



-3



-2



-1



0



1



2



Regression Standardized Predicted Value



Gambar 4.6 Scatterplot Dependent Variable: TOBINSQ 4



Regression Studentized Residual



Regression Studentized Residual



6



3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -3



-2



-1



0



Regression Standardized Predicted Value



1



2



3



45



Dengan melihat gambar 4.5 dan 4.6 dapat dilihat bahwa tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.



4.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan



model



dalam



menerangkan



variasi



variabel



dependen



(Ghozali,2005). Tabel 4.6 Model Summaryb



Model 1



R R Square .464a .215



Adjusted R Square .168



Std. Error of the Estimate .2952



Durbin-W atson 2.265



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: ROE



Terlihat dalam tabel 4.6 bahwa nilai dari R² adalah 0.168, hal tersebut berarti bahwa 16.8% variabel return on equity dapat dijelaskan oleh variabel independennya yaitu corporate governance (CGPI), dan variabel kontrolnya , size asset dan growth) dan untuk sisanya yaitu sebesar 83.2% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar persamaan. Tabel 4.7 Model Summaryb



Model 1



R R Square .616a .379



Adjusted R Square .342



Std. Error of the Estimate .4537



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: TOBINSQ



Durbin-W atson 1.677



46



Terlihat dalam tabel 4.7 bahwa nilai dari R² adalah 0.342, hal tersebut berarti bahwa 34.2% variabel return on equity dapat dijelaskan oleh variabel independennya (yaitu corporate governance (CGPI), dan variabel kontrolnya , size asset dan growth) dan untuk sisanya yaitu sebesar 65.8% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar persamaan.



4.5 Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya (Ghozali,2005). Pada tabel 4.8 dapat dilihat hasil dari Uji F yang dilakukan. Tabel 4.8 ANOVAb



Model 1



Regression Residual Total



Sum of Squares 1.577 5.750 7.328



df 4 66 70



Mean Square .394 8.713E-02



F 4.526



Sig. .003a



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: ROE



Dalam pengujian F ini jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan  = 5% variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama.



47



Tabel 4.9 Hasil Pengujian Regresi Berganda Return on Equity Secara simultan Variabel Independen



ρ -Value



Keterangan



HA1



0.003



ρ < 0.05



Diterima



Corporate Governance Asset Growth Size



Pada tabel diatas terlihat bahwa p-value sebesar 0.003 pada  = 5%, dan itu berarti variabel independen yang terdiri dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan variabel kontrol yang terdiri dari growth, size dan komposisi aktiva secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu Return on Equity sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Yudha Pranata (2007) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel independen corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan.



Tabel 4.10 ANOVAb



Model 1 Regression Residual Total



Sum of Squares 8.301 13.586 21.887



df 4 66 70



Mean Square 2.075 .206



a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH b. Dependent Variable: TOBINSQ



F 10.082



Sig. .000a



48



Kriteria dalam pengujian F ini jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan  = 5% variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen secara bersamasama. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda Tobin’s Q Secara simultan Variabel Independen Corporate Governance Asset Growth Size



ρ -Value



Keterangan



HA1



0.000



ρ < 0.05



Diterima



Pada tabel 4.11 terlihat bahwa p-value sebesar 0.000 pada  = 5%, dan itu berarti variabel independen yang terdiri dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan variabel kontrol yang terdiri dari growth, size dan komposisi aktiva



secara



bersama-sama



berpengaruh



signifikan



terhadap



variabel



dependennya, yaitu Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Yudha Pranata (2007) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel independen corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan.



4.6 Analisis Regresi Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi dipakai untuk mencari besarnya hubungan dan



49



juga menentukan besarnya pengaruh variabel independen, yaitu karakteristik corporate governance terhadap variabel dependen ROE dan Tobin’s Q dan variabel kontrol size, growth dan asset. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS Versi 10.0 . Pengujian terhadap hipotesis pertama penelitian menggunakan analisis regresi linier sebagai berikut : ROE = α + β 1 CG + β 2 ASSET + β 3 GO + β 4 SIZE + ε Keterangan: ROE = Kinerja operasional perusahaan yang diukur dengan Return on equity (ROE) CG



= Skor pemeringkatan Corporate Governance



Asset = Komposisi aktiva perusahaan GO



= Kesempatan pertumbuhan



Size



= Ukuran perusahaan



α



= Konstanta regresi atau intersep



β1



= Koefisien regresi skor Corporate Governance



β2



= Koefisien regresi komposisi aktiva



β3



= Koefisien regresi kesempatan pertumbuhan



β4



= Koefisien regresi ukuran perusahaan



50



Tabel 4.12 Analisa Regresi Berganda Pengujian Hipotesis Pertama Coefficientsa



Model 1



(Constant) CGPI ASSET GROWTH SIZE



Unstandardized Coefficients B Std. Error -.408 .388 -7.02E-03 .004 -.189 .069 -1.99E-02 .077 .209 .078



Standardi zed Coefficien ts Beta -.225 -.309 -.042 .428



t -1.050 -1.716 -2.726 -.258 2.674



Sig. .298 .091 .008 .798 .009



Collinearity Statistics Tolerance VIF .690 .927 .448 .463



1.449 1.079 2.234 2.160



a. Dependent Variable: ROE



Dari hasil pengujian di atas maka dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut: ROE = −0.408 − 0.00702CG − 0.189 ASSET − 0.0199GROWTH + 0.209 SIZE + ε



a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah –0.408 dengan nilai negatif, ini dapat diartikan bahwa Y (Return on Equity) akan bernilai – 0.408, jika corporate governance, komposisi aktiva (asset), growth, dan ukuran perusahaan (size) masing-masing bernilai 0. b. Koefisien regresi –0.00702 menyatakan bahwa setiap penurunan satu persen variabel corporate governance, maka akan menurunkan return on equity sebesar sebesar 0.00702. c.



Koefisien regresi -0.189 menyatakan bahwa setiap penurunan satu persen variabel komposisi aktiva (asset), maka akan menurun pula return on equity sebesar 0.189.



51



d. Koefisien regresi 0.0199 menyatakan bahwa setiap penurunan satu persen variabel growth, maka akan menurunkan sebesar 0.20. e. Koefisien regresi 0.209 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variabel ukuran perusahaan (size), maka akan menambah pula return on equuity sebesar 0.209. Tabel 4.13 Analisa Regresi Berganda Pengujian Hipotesis Kedua Coefficientsa



Model 1



Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 7.557 .597 CGPI 1.405E-02 .006 ASSET .199 .107 GROWTH -.686 .119 SIZE .249 .120



Standardi zed Coefficien ts Beta .261 .188 -.838 .296



t 12.665 2.234 1.862 -5.782 2.077



Sig. .000 .029 .067 .000 .042



Collinearity Statistics Tolerance VIF .690 .927 .448 .463



1.449 1.079 2.234 2.160



a. Dependent Variable: TOBINSQ



Dari hasil pengujian tabel 4.7 maka dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut: Q = α + β 1 CG+ β 2 ASSET+ β 3 GO + β 4 SIZE + ε



Q = 7.557 + 0.01405CG + 0.199 ASSET − 0.686GROWTH + 0.249SIZE + ε Keterangan: Q



= Kinerja pasar perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q



CG



= Skor pemeringkatan Corporate Governance



Asset = Komposisi aktiva perusahaan GO



= Kesempatan pertumbuhan



52



Size



= Ukuran perusahaan



α



= Konstanta regresi atau intersep



β1



= Koefisien regresi skor Corporate Governance



β2



= Koefisien regresi komposisi aktiva



β3



= Koefisien regresi kesempatan pertumbuhan



β4



= Koefisien regresi ukuran perusahaan



a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah 7.557 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Tobin’s Q) akan bernilai 7.557, jika corporate governance, asset, growth dan size masing-masing bernilai 0. Nilai itu berarti Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh corporate governance, asset, growth dan size. b. Koefisien regresi 0.01405 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variabel corporate governance persepsi indeks, maka akan menambah pula corporate governance persepsi indeks sebesar 0.01405. c. Koefisien regresi 0.199 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variabel komposisi aktiva, maka akan menambah pula kinerja pasar perusahaan sebesar 0.199. d. Koefisien regresi –0.686 menyatakan bahwa setiap penurunan satu persen variabel growth, maka akan menurunkan kinerja pasar perusahaan sebesar 0.20.



53



e. Koefisien regresi 0.249 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variabel ukuran perusahaan, maka akan menambah pula kinerja pasar perusahaan sebesar 0.249.



4.7 Pengujian Hipotesis 4.7.1 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Return on Equtity (ROE)



Hipotesis pertama menyatakan bahwa Corporate Governance berpengaruh positif terhadap return on equity (ROE). Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (Ha1) diatas adalah: nilai p-value 0.05



Asset



0.008



HA1 Diterima karena ρ < 0.05



Growth



0.798



HA1 Ditolak karena ρ >0.05



Size



0.009



HA1 Diterima karena ρ 0.05, sehingga corporate governance gagal diterima atau Ha1 ditolak dan H01 diterima. Artinya corporate governance tidak berpengaruh secara positif terhadap return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Penelitian ini memasukkan variabel kontrol untuk mengakui bahwa corporate governance mempunyai keterikatan dengan beberapa faktor yang meliputi asset, growth dan size. Asset yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktiva tetap karena aktiva tetap mudah dimonitor dan sulit untuk dicuri. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa p-value asset sebesar 0.008 < 0.05 yang berarti bahwa asset berpengaruh positif terhadap corporate governance. Hal ini bertentangan dengan teori dasarnya dimana dinyatakan bahwa korelasi antar proposi aktiva tetap dengan corporate governance akan negatif (Klapper Love,2002 dalam Darmawati, 2005). Kecilnya proporsi aktiva tetap bisa menyebabkan rendahnya nilai ROE sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan, sehingga perusahaan tidak menerapkan corporate governance dengan baik. Growth menunjukkan p-value sebesar 0.798 > 0.05 yang berarti bahwa growth tidak berpengaruh terhadap corporate governance. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Darmawati, 2005 dimana growth tidak berpengaruh terhadap corporate governance dikarenakan perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh tinggi pada umumnya



55



membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya. Size menunjukkan p-value sebesar 0.009 < 0.05 yang berarti bahwa size berpengaruh terhadap corporate governance. Sesuai dengan teori dasar bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih belum jelas arahnya karena perusahaan besar lebih sulit untuk dimonitor sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung penerapan corporate governance terhadap kinerja operasional perusahaan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja operasional perusahaan secara statistik tidak didukung. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Erna Hidayah (2007) yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh langsung penerapan corporate governance



terhadap



kinerja



perusahaan.



Hal



ini



kemungkinan



disebabkan beberapa hal berikut: 1. Rendahnya kesadaran emiten menerapkan good corporate governance. Mereka menerapkan bukan karena kebutuhan, namun lebih karena kepatuhan terhadap aturan yang ada saja. 2. Manajemen perusahaan belum tertarik manfaat jangka panjang penerapan GCG. Mereka merasa dapat berjalan tanpa GCG.



56



3. Manajemen perusahaan belum melihat adanya dampak finansial secara langsung. 4. Masalah kepemilikan, yang sebagian masih terkonsentrasi pada perorangan atau keluarga pendiri. Bila BUMN, dimiliki oleh pemerintah akibatnya komisaris tidak bisa mandiri dan independen dalam mengawasi kinerja manajemen. 5. Pemegang saham dan investor kurang aktif memberdayakan diri, sehingga daya tawarnya (bargainingnya) lemah ketika berhadapan dengan manajemen. 6. Unsur budaya yang berkembang dilingkungan usaha nasional belum menunjang perkembangan penerapan GCG. Misalnya, ada perusahaan yang masih beranggapan bahwa transparansi berarti membuka rahasia dagang dan bisa mengancam daya saing. 7. Pasar Indonesia belum memperhatikan penerapan corporate governance di perusahaan atau penerapan corporate governance tidak



bisa



secara



langsung



atau



jangka



pendek



tetapi



membutuhkan waktu dan informasi tentang penerapan corporate governance dalam jangka beberapa tahun.



4.7.2



Pengujian Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tobin’s Q



Hipotesis kedua menyatakan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q. Kriteria pengujian yang



57



digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (Ha2) diatas adalah: nilai p-value