Skripsi Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKRIPSI



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI DESA SUKARAYA KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018



ZAKIAH AZMI SIMAMORA P07524414059



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018



SKRIPSI



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI DESA SUKARAYA KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018



Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV



ZAKIAH AZMI SIMAMORA P07524414059



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN D IV KEBIDANAN MEDAN LAPORAN HASIL SKRIPSI, 19 JULI 2018 ZAKIAH AZMI SIMAMORA [email protected] FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI DESA SUKARAYA KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018 viii + 54 halaman + 11 tabel + 7 lampiran



ABSTRAK Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. IMD terbukti dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yang disebut sebagai tindakan “penyelamatan kehidupan”. Keadaan dilapangan menunjukkan terdapat ibu yang memiliki tingkat kesadaran rendah untuk melakukan IMD pada bayinya. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Yang menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel penelitian 40 ibu dengan tehnik pengambilan sampel Proportional Random Sampling menggunakan instrument kuesioner. Analisa data menggunakan Chi Square dengan α = 0,05. Dari hasil penelitian, mayoritas pengetahuan responden, yang memiliki nilai pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55,0%), yang memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan IMD yaitu sebanyak 25 orang (62,5%), paritas responden multipara sebanyak 31 orang (77,5%), penolong persalinan sebagian besar adalah bidan sebanyak 34 orang (85,0%), dan responden yang tidak melakukan IMD sebanyak 8 orang dari 40 responden (20,%). Hasil peneliian ini tidak adanya pengaruh antara pengetahuan ibu terhadap pelaksanaan IMD (p= 0,951) dan adanya pengaruh sikap(p=0,014), paritas(p=0,002), dan penolong persalinan (p=0,046) terhadap pelaksanaan IMD. Diharapkan petugas kesehatan di desa dapat meningkatkan kesadaran pentingnya pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusiff untuk memenuhi hak anak dalam mendapatkan asupan terbaik sejak usia dini. Kata Kunci: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Referensi : 28 (2012 – 2017)



KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Kasih KaruniaNya yang selalu dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesikan skripsi ini. Adapun



judul



proposal



skripsi



ini



adalah



“Faktor-Faktor



yang



Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018”. Di susun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma IV Jurusan Kebidanan Medan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Terapan. Peneliti sangat menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan peneliti. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan proposal skripsi ini. Dalam penyusunan skiripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada: 1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan. 2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan. 3. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku Kaprodi Kebidanan D-IV Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan periode 2014-2018. 4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes selaku Kaprodi Kebidanan D-IV Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan. 5. Ardiana Batubara, SST, M.Keb selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skiripsi ini. 6. Idau Ginting, SST, M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.



7. Bebaskita Br. Ginting, S.SiT, MPH selaku ketua penguji yang telah memberikan kritikan dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 8. Kepala Desa Sukaraya Pancur Batu 9. Teristimewa kepada ayahanda tersayang Drs. H. Kaharuddin Simamora SE, MA,MM dan Ibunda tercinta Alm. Dra. Hj. Nur Azima Tanjung yang telah membesarkan, membimbing dan mengasuh peneliti dengan penuh cinta dan kasih sayang yang selalu menjadi sumber inspirasi dan motivasi buat penulis dan juga telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 10. Yang tersayang kakak dan abang serta adik yang selalu memberikan doa, cinta dan kasih sayang dan motivasi peneliti dalam penulisan skripsi ini. 11. Kak Rumelia Br. Sembiring, M.Keb yang bersedia meluangkan waktu dan membimbing peneliti selama ini. 12. Seluruh teman-teman ku satu angkatan khususnya untuk Arni Anjuita Asnita, Wilfa, yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang dalam suka dan duka selama di pendidikan telah meluangkan waktu, pikiran dan kerja sama selama proses dan penyusunan Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skiripsi ini masih jauh dari sempurna. Baik dari teknis penulisan maupun bahasanya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya skiripsi ini. Semoga dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembacanya.



Medan, 17 Juli 2018 Peneliti



Zakiah Azmi Simamora



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................



i iii v vi vii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 1.4.2 Manfaat Praktik ....................................................................... 1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................



1 4 4 4 4 4 4 5 5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inisiasi Menyusu Dini .................................................................... 2.1.1 Defenisi IMD ........................................................................... 2.1.2 Manfaat IMD ........................................................................... 2.1.3 Breast Crawl ........................................................................... 2.1.4 Tahapan Dalam Melakukan IMD ............................................. 2.1.5 Manfaat Pemberian Air Susu Ibu ............................................. 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan IMD ................. 2.2.1 Pengetahuan ........................................................................... 2.2.2 Sikap ....................................................................................... 2.2.3 Paritas ..................................................................................... 2.2.4 Peran Tenaga Kesehatan ....................................................... 2.2.5 Dukungan Keluarga ................................................................ 2.2.6 Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini ......................................... 2.2.7 Karakteristik Bidan .................................................................. 2.2.8 Faktor Pendorong ................................................................... 2.3 Kerangka Teori ............................................................................. 2.4 Kerangka Konsep ......................................................................... 2.5 Defenisi Operasional ..................................................................... 2.6 Hipotesis .......................................................................................



8 8 8 10 11 12 13 13 16 24 24 26 27 28 29 31 32 32 34



BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .......................................................... 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ...............................................



35 35 35 38



3.5 Alat Ukur/ Instrumen dan Bahan Penelitian ................................... 3.6 Prosedure Penelitian ..................................................................... 3.7 Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 3.8 Etika Penelitian .............................................................................



38 39 40 42



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 4.1.1 Analisis Univariat ..................................................................... 4.1.2 Analisis Bivariat ....................................................................... 4.1.3 Analisis Multivariat .................................................................. 4.2 Pembahasan .................................................................................



43 43 45 47 48



BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ....................................................................................... 5.2 Saran ............................................................................................



53 54



Daftar Pustaka ...................................................................................



viii



Lampiran



DAFTAR TABEL



Halaman



Tabel 1.1 Tabel 2.3 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7



Keaslian Penelitian ........................................................... Defenisi Operasional ........................................................ Waktu Penelitian ............................................................... Jumlah Sampel Masing-masing Dusun ............................. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan di Desa Sukaraya Tahun 2018 ............................................. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap di Desa Sukaraya Tahun 2018 ...................................................... Distribusi Frekuensi Responden Menurut Paritas di Desa Sukaraya Tahun 2018 ...................................................... Distribusi Frekuensi Responden Menurut Penolong Persalinan di Desa Sukaraya Tahun 2018 ........................ Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pelaksanaan IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018 ......................................... Tabulasi Silang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018 ............. Tabel Regresi Logistik Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018 .............



5 32 35 38 44 45 45 45 46 47 48



DAFTAR GAMBAR



Halaman



Bagan 2.3 Kerangka Teori ..................................................................



31



Bagan 2.4 Kerangka Konsep ..............................................................



32



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



Lembar Konsultasi



Lampiran 2



Lembar Kuesioner



Lampiran 3



Master Data Penelitian



Lampiran 4



Hasil Output Data Penelitian



Lampiran 5



Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Medan



Lampiran 6



Balasan Surat Izin Penelitian



Lampiran 7



Surat Selesai Penelitian



Lampiran 8



Dokumentasi penelitian



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) yang terus meningkat merupakan suatu permasalahan besar bagi suatu negara, dikarenakan AKB ini merupakan indikator yang mencerminkan tingkat pembangunan kesehatan yang berkualitas hidup masyarakat dari suatu negara. Sejak 2015 lalu, dunia mulai bekerja keras kearah agenda pengembangan global yang baru, yaitu Suistainable Devlopment Goals (SDGs) yang bertujuan untuk menurunkan AKB sekurang-kurangnya 12 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2030 . Pada tahun 2015, angka kematian neonatal secara global adalah 19 per 1.000 kelahiran hidup, turun dari 31 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Kematian neonatal tertinggi di Asia Tengah, Selatan dan di Sahara Afrika, yaitu 29 per 1.000 kelahiran hidup di masing-masing daerah pada tahun 2015 (SDGs 2017). Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2010), AKB sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi yaitu sebesar 53%. Sampai dengan saat ini, faktor tersebut masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian bayi. Menurut Ayu (2013) 13 % kematian bayi dapat dikurangi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI). ASI berperan penting menciptakan bayi sehat, sebab ASI mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak bayi. ASI juga mengandung zat-zat yang meningkatkan imunitas dan melindungi bayi dari berbagai penyakit. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam dianggap belum sempurna dan dianggap tidak melakukan IMD (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI adalah melalui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) oleh bayi baru lahir pada ibunya. IMD adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan



ke puting susu). Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara. IMD akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi. IMD terbukti dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yang disebut sebagai tindakan “penyelamatan kehidupan”. Hasil peneliti Edmond et al, (2006) menunjukkan, inisiasi menyusu dalam satu jam pertama pasca lahir menurunkan 22% risiko kematian bayi usia 0-28 hari. Sebaliknya, penundaan inisiasi meningkatkan risiko kematian. Bahkan bila inisiasi menyusu terlambat dilakukan (setelah hari pertama), dapat meningkatkan risiko kematian 2-4 kali. Meskipun pemberian ASI dini membuktikan menurunkan risiko kematian bayi baru lahir, namun pelaksanaannya belum maksimal (baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Polindes, Rumah Bersalin maupun Bidan Praktik Swasta/BPS). Penelitian oleh Karindra Aji Hidayat (2012) menunjukkan bahwa pelaksanaan IMD di RS 0,6 kali kemungkinannya lebih kecil dibandingkan di Bidan atau Puskesmas, hal tersebut dikarenakan persalinan di Rumah Sakit cenderung lebih banyak persalinan tindakan dan section caesaria sehingga lebih jarang dilakukan IMD karena kondisi ibu maupun bayi yang tidak memungkinkan. Meskipun angka pelaksanaan IMD di Bidan dan Puskesmas lebih tinggi, namun ternyata belum semuanya melaksanakannya, salah satu faktor enggan dilaksanakannya IMD adalah karena angka keberhasilannya masih belum 100%. Hasil Riskesdas tahun 2010 melaporkan ada sebesar 90,3% anak usia 023 bulan yang pernah disusui, namun angka tersebut tidak dapat menunjukkan bahwa anak tersebut mendapatkan ASI secara eksklusif mengingat masih besarnya jumlah bayi yang diberikan makanan prelakteal. Ini menunjukkan fakta yang ada pada masyarakat Indonesia dalam pencapaian target ASI eksklusif masih belum seperti yang diharapkan. Pada tahun 2013 hasil Riskesdas melaporkan bahwa ada peningkatan persentase pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) yakni menjadi 34,5% sedangkan di propinsi Sumatera Utara menurun menjadi 22,9%. Angka ini masih



menunjukkan rendahnya cakupan pelaksanaan IMD di Indonesia dan Sumatera Utara secara khusus (Pratama, 2013). Berdasarkan laporan profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2014 dari 277.135 bayi lahir hidup, jumlah bayi yang meninggal ada sebanyak 1.236 bayi sebelum usia 1 tahun. Berdasarkan angka ini, diperhitungkan AKB di Sumatera Utara tahun 2014 terdapat 4,4/1.000 Kelahiran Hidup (Profil Kesehatan Sumut, 2014). Kematian bayi, 40% terjadi pada bulan pertama dari kehidupannya dan inisiasi menyusu dini dapat menurunkan faktor-faktor resiko kematian ini, sehingga dapat mengurangi 22% kematian bayi 28 hari (Asrinah, 2010). The Lancet Breastfeeding Series, 2016 menyatakan bahwa memberi ASI dapat menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88%. Selain itu, menyusui juga berkontribusi terhadap penurunan risiko stunting, obesitas, dan penyakit kronis di masa yang akan datang. Sebanyak 31,36% dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif. Lebih jauh lagi beberapa studi menyebutkan investasi dalam upaya pencegahan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), Stunting dan meningkatkan inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI Eksklusif berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Dalam PP RI No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif tenaga kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusu dini terhadap bayi yang baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 (satu) jam dan wajib memberikan informasi dan edukasi ASI eksklusif kepada ibu atau anggota keluarga dari bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI eksklusif selesai (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Menurut



Khoniasari,



2015



ada



beberapa



faktor-faktor



yang



mempengaruhi pelaksanaan IMD diantaranya adalah paritas, pengetahuan ibu, dukungan keluarga, dan tenaga kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung program peningkatan penggunaan ASI. Hasil survei awal yang telah dilakukan 12 Maret 2018 di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Medan Tahun 2018 didapatkan 172 anak yang berusia 0-1 tahun, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada bidan koordinator di desa tersebut menunjukkan



bahwa masih terdapat ibu yang memiliki tingkat kesadaran rendah untuk melakukan IMD pada bayinya, untuk itu dibutuhkan pemahaman yang baik pada ibu tentang pentingnya melakukan IMD sehingga peneliti ingin melakukan penenelitian di Desa Sukaraya.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah



dalam



penelitian



ini



adalah



faktor-faktor



apakah



yang



mempengaruhi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018. 1.3 Tujuan 1.3.1



Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Desa Sukaraya Tahun 2018.



1.3.2



Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu, tentang IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018. 2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi sikap ibu, tentang IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018. 3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi paritas ibu di Desa Sukaraya Tahun 2018. 4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penolong persalinan di Desa Sukaraya Tahun 2018. 5. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD di Desa Sukaraya Tahun 2018.



1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Mantaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca, khususnya mahasiswi Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Kebidanan.



1.4.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, dalam melakukan konseling, serta penyuluhan kepada ibu dalam pelaksanan IMD. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No. 1.



Peneliti



Judul



Metode &



Hasil



Sampel



Emily R.



Delayed



Metode :



Bayi



yang



memulai



Smith, dkk



breastfeeding



Analitik



menyusui



2017



initiation and infant



setelah kelahiran dan,



survival: A



bayi



systematic review



menyusui



and meta-



setelah



analysis



memiliki risiko kematian







1



yang



neonatal



jam



memulai 2-23



jam



kelahiran



33%



lebih



besar dengan CI 95%, dan bayi yang Memulai menyusui







setelah



24



jam



kelahiran



memiliki risiko kematian neonatal 2,19 kali lipat lebih besar dengan CI 95%. Di antara subkelompok bayi yang disusui secara eksklusif pada periode neonatal, mereka yang memulai menyusui ≥24 jam



setelah



memiliki



kelahiran



85%



risiko



kematian neonatal lebih tinggi dibandingkan bayi



yang memulai