Skripsi Lutfianda Desta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERBEDAAN pH SALIVA MENGUNYAH PERMEN KARET PROBIOTIK DAN BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT (Penelitian Literatur Review)



SKRIPSI



Oleh : LUTFIANDA RIFKI DESTA WACHID PUTRI NIM. 10616048



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2020



PERBEDAAN pH SALIVA MENGUNYAH PERMEN KARET PROBIOTIK DAN BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT (Penelitian Literatur Review)



SKRIPSI



Oleh : LUTFIANDA RIFKI DESTA WACHID PUTRI NIM. 10616048



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2020



i



HALAMAN PERSETUJUAN PERBEDAAN pH SALIVA MENGUNYAH PERMEN KARET PROBIOTIK DAN BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT (Penelitian Literatur Review)



SKRIPSI



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Sarjana Kedokteran Gigi Di Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri



oleh : LUTFIANDA RIFKI DESTA WACHID PUTRI NIM. 10616048



Proposal Skripsi Telah Disetujui Maret 2020 Pembimbing I



Pembimbing II



Puspa Dila R, drg., M.Kes



Asa karina., drg



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2020



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia, rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga Proposal Skripsi yang berjudul, “Perbedaan pH Saliva Mengunyah Permen Karet Probiotik Dan Buah Tomat (Lycopersicum esculentum) Pada Pengguna Ortodonti Cekat”, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran Gigi SI Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini penulis tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Muhammad Zainudin, Apt. selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan. 2. Multia Ranum Sari, drg., M.Med.Ed., selaku Dekan Fakultas Kesehatan masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan. 3. Puspa Dila, drg., M. Kes., selaku pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-sarannya sehingga Proposal Skripsi ini dapat selesai. 4. Asa Karina, drg., selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran-sarannya sehingga Proposal Skripsi ini dapat selesai. 5. Kedua orang tua saya Bapak Abdul wachid dan Ibu Rifaul Yatin yang selalu mendo’akan dan memberi support, demi terselesaikannya Proposal Skripsi ini. 6. Seluruh Bapak, Ibu Dosen, dan staf serta karyawan Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan. 7. Sahabat penulis Jayus, Intan, Rikadew yang memeberikan motivasi, semangat membantu, menemani dan memberikan doa. 8. Teman-teman Fakultas Kedokteran Gigi 2016 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.



iii



9. Semua pihak dan seluruh mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah meluangkan waktunya, dan banyak membantu sampai Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi kesempurnaan penyusunan Proposal Skripsi ini.



Kediri, Maret 2020 Penulis



iv



ABSTRAK PERBEDAAN pH SALIVA MENGUNYAH PERMEN KARET PROBIOTIK DAN BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT Lutfianda Rifki Desta W.P, Puspa Dila. R ¹, Asa Karina ² Program Studi S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Institut IlmuKesehatan Bhakti Wiyata Kediri Latar Belakang : penggunaan ortodonti cekat pada masyarakat sangat populer namun pada pengguna ortodonti cekat memiliki resiko sulit untuk menjaga kebersihan mulut karena adanya bracket dan archwire pada permukaan gigi sehingga akumulasi bakteri mudah terbentuk disekitar komponen alat ortodonti cekat. Hubungan pengguna ortodonti terhadap pH saliva yaitu peranti ortodonti cekat dapat menyebabkan perubahan lingkungan rongga mulut dengan peningkatan kosentrasi bakteri, keasaman pH saliva, potensi kerusakan pada gigi serta jaringan periodontal. Pengontrolan pH saliva dapat menggunakan cara alamiah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, air dan bakteri seperti permen karet probiotik dan buah tomat yang dapat memberikan efek membersihkan gigi (self cleansing effect), karena pada saat proses mengunyah terjadi pergeseran serat sehingga dapat melepaskan sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui perbedaan mengunyah permen karet probiotik dan buah tomat (Lycopersicum esculentum) terhadap pH saliva pengguna ortodonti cekat. Hasil : Hasil peningkatan pH saliva setelah mengunyah permen karet probiotik dan buah tomat (Lycopersicum esculentum) terdapat perbedaan yang signifikan. Rerata sebelum mengunyah permen karet probiotik sebesar 6,603 dan rerata sesudah mengunyah permen karet probiotik 7,142. Rerata selisih antara nilai sebelum dan sesudah mengunyah permen karet probiotik sebesar 0,539. Rerata sebelum mengunyah buah tomat sebesar 6,7000 dan rerata skor sesudah mengunyah buah tomat sebesar 6,9971, rerata selisih antara sebelum dan sesudah mengunyah buah tomat sebesar 0,2971. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mengunyah permen karet probiotik lebih meningkatkan pH saliva dibandingkan dengan mengunyah buah tomat Kata kunci : Permen Karet Probiotik, Buah Tomat, pH Saliva pada pengguna ortodonti cekat



v



ABSTRACT THE pH SALIVA DIFFERENS BETWEEN CHEWING PROBIOTIC GUM AND THE TOMATO FRUITS (Lycopersicum esculentum) IN FIXED ORTODONTIC USERS Lutfianda Rifki Desta W.P, Puspa Dila. R ¹, Asa Karina ² Program Studi S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Institut IlmuKesehatan Bhakti Wiyata Kediri Background : The use of fixed orthodontics in the community is very popular, but users of fixed orthodontics have a difficult risk of maintaining oral hygiene because of the presence of brackets and archwires on the tooth surface so that accumulation of bacteria easily forms around the components of fixed orthodontics. The relationship between orthodontic users and salivary pH is that fixed orthodontic appliances can cause changes in the oral environment with increased bacterial concentrations, acidity of salivary pH, potential damage to teeth and periodontal tissues. Saliva pH control can use natural methods by consuming foods that contain fiber, water and bacteria such as probiotic chewing gum and tomatoes which can have a self-cleaning effect, because during the chewing process there is a shift in fiber so that it can release the leftover food. attached to the tooth surface.Objective : To find out the difference between chewing probiotic gum and tomato fruit (Lycopersicum esculentum) on the saliva pH of fixed orthodontic users. Result : The result of increasing salivary pH after chewing probiotic gum and tomato fruit (Lycopersicum esculentum) was a significant difference. The mean before chewing probiotic gum was 6.603 and the mean after chewing probiotic gum was 7.142. The mean difference between the values before and after chewing probiotic gum was 0.539. The mean before chewing tomatoes was 6.7000 and the mean score after chewing tomatoes was 6.9971, the mean difference between before and after chewing tomatoes was 0.2971. Conclusion : Based on the research results, it was found that chewing probiotic gum increases the pH of saliva more than chewing tomatoes. Keywords : Probiotic Gum, Tomato Fruit, Saliva pH in fixed orthodontic users



vi



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... KATA PENGANTAR....................................................................................... ABSTRAK......................................................................................................... ABSTRACT........................................................................................................ DAFTAR ISI...................................................................................................... DAFTAR TABEL.............................................................................................. DAFTAR GAMBAR.........................................................................................



i ii iii v vi vii ix x



BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1 A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6 D. Manfaat penelitian....................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... A. Maloklusi .................................................................................................... 1. Definisi Maloklusi................................................................................ 2. Etiologi maloklusi ................................................................................ B. Ortodonti Cekat............................................................................................ 1. Definisi Ortodonti Cekat....................................................................... 2. Tujuan Ortodonti Cekat........................................................................ 3. Komponen Ortodonti Cekat ................................................................. C. Pengaruh pH saliva terhadap pengguna Ortodonti Cekat............................ D. Probiotik....................................................................................................... 1. Definisi Probiotik.................................................................................. 2. Kandungan Probiotik............................................................................ 3. Permen karet probiotik.......................................................................... 4. Peran Probiotik Dalam Kesehatan Oral................................................ E. Buah Tomat.................................................................................................. 1. Definisi Buah Tomat ............................................................................ 2. Komposisi dan Manfaat Buah Tomat................................................... F. Saliva............................................................................................................ 1. Definisi Saliva.......................................................................................



vii



8 8 8 8 9 9 10 11 14 15 15 15 16 17 17 17 19 23 23



2. 3. 4. 5. 6. 7.



Kandungan Saliva ................................................................................ Fungsi Saliva ........................................................................................ Derajat keasaman pH Saliva ................................................................ Mekanisme sekresi Saliva .................................................................... Metode Pengumpulan Saliva................................................................ Metode Pengukuran pH Saliva ............................................................



24 25 25 26 27 28



BAB III KERANGKA KONSEP.................................................................... 31 A. Kerangka Konsep......................................................................................... 31 B. Keterangan Kerangka Konsep .................................................................... 32 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN....................................................... A. Desain Penelitian.......................................................................................... B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...................................................... 1. Populasi Penelitian................................................................................ 2. Sampel Penelitian.................................................................................. 3. Teknik Sampling................................................................................... C. Unit Analisis................................................................................................ D. Sumber Data................................................................................................. E. Alur Pengumpulan Data............................................................................... F. Analisa Data.................................................................................................



33 33 33 33 34 35 35 39 41 41



BAB V HASIL PENELITIAN........................................................................ 43 BAB VI PEMBAHASAN................................................................................. 46 BAB VII PENUTUP......................................................................................... 51 A. Kesimpulan.................................................................................................. 51 B. Saran............................................................................................................. 51 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 52



viii



DAFTAR TABEL



Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Tabel V.4



Kandungan tomat segar (Kailaku et.al., 2007).............................. Kandungan Buah Tomat Segar per 100 gram (Novaldi et.al, 2016).............................................................................................. Tabel hasil penelitian dengan pendekatan Literatur Review ........ Nilai rata-rata data sebelum dan sesudah pH saliva mengunyah permen karet probiotik (Joseva, 2019).......................................... Nilai rata-rata data pretest dan posttest pH saliva mengunyah Buah Tomat (Izdihar, 2019)........................................................... Rata-rata pH Saliva Sesudah Mengunyah Permen Karet probiotik dan mengunyah buah tomat (Lycopersicum esculentum) pada Pengguna peranti Ortodonti Cekat.................................................



ix



20 22 43 44 44



44



DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Komponen ortodonti cekat............................................................. 14 Gambar II.3 Buah tomat (Anonymus, 2008)...................................................... 19 Gambar II.4 Buah tomat globe (Cahyono, 2008)................................................ 23



x



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya, karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi berperan penting dalam proses pengunyahan, berbicara dan mempengaruhi bentuk muka, sehingga adanya masalah gigi akan dapat mengganggu fungsi peran gigi (Lestari, 2018). Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, menunjukkan bahwa prevalensi penduduk yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 57,6% dan terdapat 21 provinsi yang mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi sekitar 80 dari jumlah penduduk dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar, hal ini ditambah dengan tingkat kesadaran perawatan gigi yang masih rendah dan adanya kebiasaan buruk seperti menghisap jari, mendorong lidah, bruxism yang apabila kebiasaan buruk tersebut masih berlanjut dapat menyebabkan maloklusi. Maloklusi adalah oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, terdapat ketidakteraturan gigi atau penempatan yang salah lengkung gigi di luar rentang normal. Maloklusi juga dapat menyebabkan terjadinya masalah periodontal, gangguan fungsi



1



2



pengunyahan, menelan dan masalah bicara dan psikososial yang berkaitan dengan estetika, sehingga perlu dilakukan perawatan ortodonti untuk memperbaiki fungsi gigi (Kewas dkk., 2019; Zahara, 2019 ; Gupitasari dkk, 2018). Perawatan ortodonti merupakan salah satu bentuk perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang berperan penting untuk memperbaiki susunan gigi sehingga dapat meningkatkan kemampuan mastikasi, fonetik serta estetik. Peranti ortodonti terdiri dari tiga jenis yaitu lepasan, cekat dan fungsional. Peranti ortodonti cekat memiliki bentuk yang rumit sehingga pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat sulit untuk menjaga kebersihan mulut karena akumulasi bakteri mudah terbentuk disekitar komponen alat ortodonti cekat. Hubungan pengguna ortodonti terhadap pH saliva yaitu peranti ortodonti cekat dapat menyebabkan perubahan lingkungan rongga mulut dengan peningkatan kosentrasi bakteri, keasaman pH saliva, potensi kerusakan pada gigi serta jaringan periodontal, penggunaan alat ortodonti cekat juga dapat memberikan dampak berupa peningkatan jumlah plak yang dapat menyebabkan karies (Lestari, 2018; Wahyuningsih, 2014). Salah satu makanan yang dapat meningkatkan pH saliva adalah permen probiotik dan buah tomat. Permen probiotik mengandung bakteri Lactobacillus reuteri dapat mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen dan mempunyai kemampuan dapat menfermentasi gliserol sehingga menghasilkan reuterin, yaitu suatu senyawa anti-patogenik poten yang dapat



3



membatasi kehidupan mikroorganisme dengan spektrum luas termasuk bakteri gram positif, bakteri gram negatif, fungi dan protozoa. Penurunan jumlah bakteri kariogenik dalam rongga mulut juga dapat mengakibatkan berkurangnya produksi asam rongga mulut sehingga akhirnya terjadi kenaikan pH (Potential of hydrogen) saliva. Peningkatan pH saliva diharapkan dapat mengurangi tingkat karies secara signifikan (Rodian, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan Joseva pada tahun 2019, rata- rata pH saliva sebelum mengunyah permen karet probiotik sebesar 6,603 yang menunjukkan pH normal. Setelah responden mengunyah permen karet probiotik terjadi perubahan rata- rata pH saliva yaitu meningkat menjadi 7,142 menunjukkan pH basa dengan selisih 0.539 ( Joseva, 2019). Buah tomat selain mengandung serat, air juga mengandung vitamin C yang tinggi



dan diharapkan dengan mengkonsumsi buah tomat dapat



mempengaruhi pH saliva. Buah tomat apabila dimakan dan dikunyah dapat membantu membersihkan gigi dan mulut (self cleansing effect), karena pada waktu mengunyah buah tomat akan terjadi pergeseran serat-serat sehingga dapat melepaskan sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dan akan merangsang sekresi saliva sehingga makanan yang membutuhkan daya kunyah besar atau makanan yang rasanya cukup mencolok dapat meningkatkan aliran saliva dengan menstimulasi pusat saliva untuk menskresikan saliva lebih banyak dibandingkan kondisi yang tidak



4



distimulasi sehingga pH saliva dalam mulut dapat berubah dan juga mengubah komposisinya (Haryani dkk., 2016) . Buah tomat (Lycopersicum esculentum) juga memiliki kandungan lain yaitu flavonoid yang mampu menghambat sintesis sel bakteri dan intergitas membran bakteri sehingga dapat merusak dinding bakteri Streptococcus mutans yang berada didalam di rongga mulut dan kandungan ini juga dapat menghambat enzim glukosiltransferase (GTF) sehingga mengurangi perlekatan dan pembentukan koloni bakteri Steptococcus mutans yang mengatalisis sintesis glukan dari sukrosa. Glukan merupakan sumber energi utama bagi bakteri, yang dapat mempengaruhi ph saliva menurun (Egi dkk., 2018). Saliva adalah cairan mulut yang kompleks yang merupakan gabungan dari berbagai cairan dan komponen yang disekresikan kedalam mulut. Potensial of hydrogen (pH) merupakan salah satu cara untuk mengukur derajat asam atau basanya suatu cairan tubuh. Potensial of hydrogen (pH) dapat



berubah



yang



disebabkan



oleh



kecepatan



aliran



saliva,



mikroorganisme rongga mulut dan kapasitas buffer saliva. pH juga digunakan untuk menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam sel serta cairan tubuh. Skala pH berkisar 0-14 dengan perbandingan terbalik, dimana semakin rendah nilai pH menunjukkan semakin tinggi kandungan asam, sebaliknya semakin tinggi nilai pH menunjukkan semakin tinggi kandungan basa. pH normal saliva berkisar antara 6,7-7,2 dan dapat mengalami



5



penurunan setelah seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung sukrosa antara pH 5,5 – 6,5 (Haryani dkk., 2016). Menurut Erliria pada tahun (2016), mengenai rata-rata nilai pH saliva pengguna peranti ortodonti cekat >12 bulan adalah 6,81 ± 0,175 dan bukan pengguna peranti ortodonti



adalah 7,18 ± 0,131. Hasil tersebut



menunjukkan bahwa pH saliva pada pengguna peranti ortodonti cekat lebih tinggi kandungan asam dibandingkan dengan pH saliva bukan pengguna peranti ortodonti cekat. pH saliva merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam karies gigi yang disebabkan oleh terjadinya demineralisasi pada lapisan enamel gigi, apabila nilai pH saliva menurun hingga