5 0 2 MB
SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT HERBAL BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS TOKO GRIYA ASY SYIFA JAKARTA UTARA)
SKRIPSI
OLEH : NAMA
: FEBRIAN HIDAYAT
NIM
: 2012181024
PROGRAM STUDI
: SISTEM INFORMASI
FAKULTAS KOMPUTER UNIVERSITAS MH THAMRIN 2022
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dunia teknologi informasi telah merubah evolusi digital diseluruh dunia untuk dapat terhubung ke berbagai media yang memiliki miliaran pengguna dan tidak memiliki keterbatasan waktu dan tempat. Hal inilah yang dimanfaatkan berbagai negara untuk mengatasi beberapa aspek diantaranya aspek pendidikan, pemerintahan dan terutama aspek bisnis dalam sebuah perusahaan. Banyak perusahaan mengatasi permasalahan dalam sistem perdagangan, sistem perdagangan yang tradisional masih memiliki dampak yang menurunkan proses berjalannya bisnis penjualan. Maka dari itu banyak perusahaan bisnis maupun usahawan yang memanfaatkan sistem informasi penjualan. Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang memiliki beberapa rangkaian metode yang dirancang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisa, desain, implementasi untuk memperleh tujuan yang diinginkan sehingga dapat memperbaiki hasil penjualan (Aliet Septiana, 2017: 4). Dengan adanya sistem informasi penjualan dinilai dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam kegiatan jual beli melalui internet terutuma kualitas informasi yang lebih detail mengenai produk. Namun masih banyak usaha penjualan yang belum menggunakan sistem informasi penjualan untuk mempermudah proses penjualannya. Seperti yang diketahui pada saat observasi lapangan di Toko obat herbal Griya Asy Syifa yang menyediakan penjualan obat seperti habbatu sauda, nutrisi anak, sari kurma dan obatobatan herbal lainnya yang bertempat di Kota Jakarta Utara. Beberapa bulan terakhir diketahui penjualan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan terbatasnya promosi produk yang dilakukan, sehingga tidak banyak konsumen yang mengetahui keberadaan toko tersebut. Sebagian pembeli yang berdatangan berasal dari warga setempat. Dimana hal ini dinilai kurang memaksimalkan proses penjualan. Sistem pada penjualan di toko ini dengan melakukan kerja sama antar penjual dengan langganan atau pelanggan baru, serta mencari customer untuk menawarkan dan memasarkan produk dimana melalui cara ini tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mecapai target penjualan. Selain itu, minat pembeli juga berkurang sebab kesulitan untuk mengakses informasi mengenai ketersediaan obat dikarenakan harus menempuh perjalanan terlebih dahulu untuk sampai ke Toko atau konsumen harus menghubungi toko via sms atau telepon jika ingin mengetahui perkembangan stok obat di toko tersebut.
Ada beberapa keuntungan apabila Toko Griya Asyifa menerpakan sistem penjualan yaitu memudahkan bagi pengguna yang ingin melakukan pembelian produk, transaksi dan pengiriman produk hanya membutuhkan akses internet dan interface sehingga jauh lebih efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi penjualan juga dapat memiliki perkembangan yang pesat bagi kemajuan toko dengan memperluas daerah pemasaran produk, hal ini tentunya akan meningkatkan omset penjualan pada Toko Griya Asyifa. Telah banyak penelitian yang melakukan perancangan sistem informasi toko online atau ecommerce, salah satunya penelitian dari Nicky (2017) dengan judul Perancangan Sistem Informasi Penjualan E-Coomerce Berbasis Web dimana Penelitian ini memberikan hasil e-commerce yang memudahkan transaksi dengan pembeli dimana pun tanpa harus datang ke Toko MM, e-commerce dalam penelitian ini berupa informasi pemesanan produk dan hanya menggunakan CMS prestashop.
Adapun menurut (Fahdial, 2021) e-commerce dapat membantu proses penjualan dan pemasaran. Dengan mengembangkan sistem informasi, penjualan dan pelayanan jasa dalam penyampaian informasi yang dilakukan oleh perusahaan akan berlangsung lebih baik serta penyaringan pelanggan baru akan menjadi lebih cepat, lebih luas dan lebih transparan. Berdasarkan permasalahan, penelitian yang relevan dan teori para ahli yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini yakni merancang sistem informasi untuk memudahkan Toko Griya Asyifa dalam memanajemen proses transaksi jual beli secara online berbasis website yang dikenal dengan e-commerce, melakukan pendataan mengenai produk dan meningkatkan pendapatan penjualan. Perancangan dan penelitian ini menggunakan metode prototyping dan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP serta menggunakan MySql sebagai database. Dengan adanya perancangan sistem informasi penjualan diharapkan akan memudahkan Toko Griya Asyifa dalam melakukan proses penjualan Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian secara ilmiah dengan mengambil judul “Sistem Informasi Penjualan Obat Herbal Berbasis Website (Studi Kasus Toko Griya Asy Syifa Jakarta Utara)” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat menjadi acuan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjualan obat herbal berbasis website yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk di Toko Asy Syifa?
2. Bagaimana hasil pengujian terhadap sistem informasi penjualan obat herbal berbasis website yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk di Toko Asy Syifa? 1.3 Perumusan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Sistem informasi penjualan di Toko Asy Syifa hanya membahas persediaan produk, cara pemesanan dan transaksi pembelian. 2. Sistem informasi penjualan di Toko Asy Syifa menampilkan persediaan produk dengan spesifikasi dan harga produk. 3. Sistem informasi penjualan di Toko Asy Syifa hanya dapat diakses melalui website. 1.4 Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk merancang dan membangun sistem informasi penjualan berbasis website yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk produk di Toko Asy Syifa. 2. Untuk mengetahui hasil pengujian terhadap sistem informasi penjualan berbasis website yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk di Toko Asy Syifa. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Teknik Pengumpulan Data A. Observasi Observasi merupakan studi kasus atau pelatihan yang disengaja, konsisten, dan terarah. Pengobservasian merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan mencermati apa yang ingin diteliti pada subjek penelitian dengan langsung di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan. Observasi diperiksa langsung di lingkungan subjek penelitian dan mendukung kegiatan penelitian untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang kondisi serta rancangan penelitian. Pengamatan dari penelitian ini digunakan untuk menginformasikan kebutuhan rancangan sistem informasi penjualan obat herbal. B. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa karyawan dan pemilik toko untuk mengetahui kendala yang sering ditemukan saat menjual produk di Toko dan kebutuhan yang dapat membantu pekerjaan menjadi lebih efisien. C. Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan untuk mencari berbagai referensi melalui skripsi, jurnal,
artikel dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti juga mengumpulkan data pustaka dan teori dari para ahli yang akan mendukung penelitian. 1.5.2 Model Pengembangan Sistem A. Analisa Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini, dilakukan analisa kebutuhan apa saja yang dapat mendukung dan memberikan solusi dalam pengerjaan sistem informasi penjualan. Dalam analisa dan identifikasi kebutuhan, peneliti melakukan beberapa pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap inventaris produk pada Toko, sehingga peneliti ini akan mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. B. Desain Tahap ini peneliti membuat desain sistem informasi penjualan menggunakan prototipe mberdasarkan hasil analisa rancangan dan identifikasi kebutuhan. Selain prototipe, desain sistem akan terdiri dari flowchart, use case diagram, diagram aktivitas, rancangan database menggunakan tools ERD (Entity Relation Diagram). Sedangkan protipe akan menggambarkan tampilan sistem yang akan dirancang serta pemodelan dari sistem sistem informasi penjualan untuk membantu rancang bangun sistem sistem informasi penjualan. C. Code Generation Pembuatan sistem yang dilakukan dengan membangun sistem informasi penjualan berbasis website, yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database nya. a. Sistem yang dibangun berbasis Web localhost. b. Sistem memiliki hak akses private (Administrator). Administrator yang telah melewati proses login dapat menggunakan fitur yang disediakan sesuai hak akses yang telah dirancang. Selain hak akses privat, terdapat juga hak akses public yaitu akses yang ditujukan sebagai pembeli atau pemesan produk di Toko Online. c. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP versi 5.6.20 (include in XAMPP versi 3.2.2) , database MySQL (PHPMyadmin) sebagai wadah sentralisasi data. d. Sistem yang dibangun dapat menampilkan produk yang tersedia di Toko online, rincian pemesanan dan rincian pembelian.
e. Sistem diimplementasikan untuk dapat mempermudah admin atau karyawan Toko untuk melakukan penjualan produk dan meningkatkan strategi pemasaran produk secara online. D. Testing Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam penelitian. Yakni tahap pengujian yang akan menentukan apakah sistem informasi penjualan layak dipakai oleh pengguna dan sudah mencapai tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Pada tahapan ini peneliti akan melakukan pengujian dengan cara blackbox testing, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara memeriksa kesesuaian fungsional, inputan dan outputan sistem yang akan diuji apakah output telah sesuai atau tidak. Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan dengan cara menguji aplikasi dari segi fungsi dan tampilan yakni: a. Pengujian login admin b. Pengujian halaman update produk c. Pengujian menu data pembeli d. Pengujian laporan bulanan e. Pengujian login pembeli f. Pengujian halaman tambah produk g. Pengujian transaksi pemesanan h. Pengujian laporan sedang diproses i. Pengujian keberhasilan pemesanan E. Support Sistem yang telah melalui tahapan pengujian dapat dikatakan telah valid atau telah memiliki kesesuaian dengan proses perencanaan dan desain kebutuhan sistem. Kevalidan dari sistem ini merupakan keputusan akhir dalam pelaksanaan pembuatan sistem yakni sistem dapat digunakan dan diterapkan pada Toko sebagai sistem informasi penjualan sebagai strategi pemasaran produk yang efektif dan efisien. Sebagai dukungan dalam pembuatan sistem informasi ini maka akan terus melakukan perbaikan yang dapat menunjang proses penjualan produk secara online.
1.6 Ruang Lingkup Pada penelitian ini berfokus pada: 1. Perancangan sistem informasi agar penjualan obat di Toko Asy Syifa meningkat lebih baik. 2. Melakukan promosi penjualan secara online berbasis website agar dapat menarik minat pelanggan untuk membeli obat herbal di Toko Asy Syifa.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1
Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan
sistem
yang
menekankan
pada
prosedur,
mendefinisikan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Mustakini, 2006 : 1-2). Jadi sistem secara umum adalah sekumpulan elemen atau serangkaian komponen yang saling berhubungan yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.2
Konsep Dasar Informasi Informasi sangat penting dalam suatu organisasi terutama bagi manajemen dalam mengambil keputusan. “Informasi adalah data yang dioeh menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (Mustakini, 2006 : 8). Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuuk yang masih mentah yang belum menjelaskan secara rincci, sehingga data perlu dioleh lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.
2.1.3
Sistem informasi Secara umum memilikki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan atau input, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi atau output (Akbar, 2011).
2.1.4
Metode Waterfall Metode waterfall adalah model yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Menurut Rosa dan Shalahuddin metode waterfall sering disebut juga model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Metode waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengodean, pengujian, dan tahap pendukuang (support) (Pricillia & Zulfachmi, 2021). Metode waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: (Wahid, 2020) 2.1.5
Website Website/web merupakan kumpulan dari berbagai halaman informasi yang dikemas dalam bentuk digital. Menurut Kirana, website merupakan tempat penyimpanan data dan informasi yang merupakan kumpulan dari halamanhalaman yang saling berkaitan di dalam web tersebut (Andriansah & Fadillah, 2021).
2.1.6
Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen- komponen sistem informasi (Hutahaean, 2015 :13-14) yaitu: 1. Block Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termaksud metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. 2. Block Model (Model Block) Model ini terdiri dari kombinasi prosendir, logika dan model matematik yang akan memanipulasi dan data yang tersimpan di baris data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Block Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem. 4. Block Teknologi (Tecnology Block) Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengandalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (Brainware), perangkat lunak, (Software) dan perangkat keras (Hardware). 5. Block Basis Data (Database Block) Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut. 6. Block Kendali (Control Block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air , debu dan kecurangan- kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahankesalahan,
ketidak
efisienan,
sabotase
dan
sebagainya.
Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung diatasi. 2.1.7
Bahasa Pemrograman PHP merupakan kepanjangan Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi kerangka layoutweb , sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance. (Hakim, Lukmanul. 2008). PHP dalam penulisannnya menyatu dengan tag- tag HTML dalam satu file. Kode PHP diletakkan antara tanda atau ?>php sebagai identitas bahasa pemrograman PHP. (Hakim, Lukmanul. 2008). File yang mengandung kode PHP ini akan diberi ekstensi .php atau ekstensi lain yang diterapkan oleh web server sebagai file PHP. Bedasarkan ekstensi ini, pada saat file diakses serverakan mengenali file ini sebagai file PHP. Selanjutnya, serverakan menerjemahkan kode- kode PHP menjadi tag-tag html pada browser client. (Hakim, Lukmanul. 2008). Hyper Text Markup Language (HTML) merupakan sebuah bahasa scripting yang berguna untuk menuliskan halaman web .HTML dijadikan sebagai bahasa script dasar yang berjalan bersama berbagai bahasa scripting yang lainnya.Software yang dibutuhkan untuk menulis dan menjalankan tag-tag HTML yaitu : (Hakim, Lukmanul. 2008). 1. TextEditor :Notepad, Adobe Dreamweaver, MacromediaDreamweaver, dan
lain-lain.
2. Web Browser : Internet Explorer, Google, Mozila, dan lain-lain.
Dalam penulisan perintah-perintah PHP di dalam editor teks dan fungsifungsi yang telah ada dalam PHP bersifat case sensitive yang artinya penulisan huruf besar (Kapital) dan huruf kecil dalam fungsi-fungsi PHP dibedakan.Kode PHP diawali dengan tanda lebih . (Hakim, Lukmanul. 2008). 2.1.8
Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Mustakini, 2006 : 6). Kebutuhan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana didalamanya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem (Pertiwi, 2007 : 15). Jadi analisa dan kebutuhan sistem secara umum adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh secara bertahap yang dimana didalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci untuk memberikan informasi baru kepada pengguna.
2.1.9
Penjualan Penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Penjualan atau menjual bearti suatu tindakan untuk menukar barang atau jasa dengan uang dengan cara mempengaruhi orang lain agar mau memiliki barang yang ditawarkan sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kepuasan masing-masing. Sedangkan penjualan berbasis web(ecommerce) adalah penjualan secara online. Tujuan umum penjualan (Prameswari, 2014 : 17) antara lain yaitu: Mencapai volume penjualan tertentu.
1.
Mendapatkan keuntungan (memperoleh laba).
2.
Menunjang pertumbuhan perusahaan. Pada umumnya sasaran penjualan adalah untuk mencapai pendapatan yang
seoptimal mungkin dan mencapai tingkat pendapatan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mencapai sasaran tersebut makan dibutuhkan perencanaan penjualan agar dapat berjalan dengan lancer tanpa hambatan. Sistem informasi penjualan berbasis web adalah sistem keseluruhan dari kegiatan yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi tertentu 2.1.10 Php dan MySql MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base sebuah
Management
hubungan
System).
MySQL
merupakan
Data Base Management System (DBMS) yang
membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source (Ermita, 2013 : 32-34). Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena : 1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web. 2. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi. 2.1.11 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. 2.1.12 Entity Relation Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah pendekatan topbottom
dalam
mengidentifikasikan
perancangan
basis
data-data terpenting
data yang
yang
dimulai
disebut
entitas
dengan dan
hubungan
antara
entitas-entitas
model atau diagram (Rinelda
tersebut
&
digambarkan
Saepudin,
2021).
dalam
suatu
Entitas merupakan
data inti yang akan disimpan. ERD merupakan diagram untuk menggambarkan desain model konseptual dari suatu basis data. 2.1.13 Flowchart Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis.(Iswandy, 2015:73). Flowchart memiliki symbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan program. Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak, karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemograman dengan pemograman lainnya. Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri tadi tiga bagian utama, yaitu; 1.
Input berupa bahan mentah.
2.
Proses pengolahan.
3.
Output berupa bahan jadi. Tabel 2.1 Tabel Simbol Flowchart
Simbol
Nama
Fungsi
Terminator
Awal / akhir dari program
Garis Alur (Flow Line)
Arah aliran Program
Proses
Proses perhitungan atau proses pengolaan data
Decision
Perbandingan pernyataan penyelesaian data yang memberikan pilihan untuk langkah selajutnya
On page connector
Perhubungan bagian-bagian flowchart yang berada dalam satu halaman
Input / Output
Data proses input/output data, parameter, informasi
Pedefined Proccess (Sub
Permulaan sub program/
Program)
proses menjalankan program
Of Page Connector
Perhubungan bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman yang berbeda
Untuk pengolahan data dengan computer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu: 1. Start: berisi instuksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah 2. Read: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
3. Proses: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca. 4. Write: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output. 5. End: mengakhiri kegiatan pengolahan. 2.1.14 Use Case Diagram Menggambarkan sekumpulan use case dan
actor
dan
hubungan
antara mereka. Use case diagram mempunyai peranan penting dalam pengorganisasian dan pemodelan sikap atau tingkah laku dari sistem. Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram No
Nama
1
Aktor
Simbol
Keterangan
Peran pengguna ketika berinteraksi dengan use case.
2
Usecase
Urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem.
3
Association
Penghubung antara aktor dan use case.
2.1.15 BlackBox Testing Menurut Sukamto dan Shalahuddin, black box testing yaitu menguji sebuah software dari segi fungsional tanpa menguji desain maupun kode
program. Pengujian
setiap
fungsi,
spesifikasi yang
ini
ditujukan
masukan,
keluaran
dibutuhkan
(Alwi,
mengutamakan apakah fungsi atau aplikasi bagus rinci
itu desain
sudah
berjalan
tampilan
kode program didalamnya.
dari
mengetahui
software
apakah
tersebut
sesuai
2020). Jadi black box testing lebih
bisa
dengan
perangkat
untuk
dibilang baik
lunak
fitur
tanpa tersebut
dalam
sebuah
melihat
seberapa
maupun
seberapa
Definisi Pengujian atau Testing menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014), “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”. Menurut Rizky (2011) dalam penelitian Nina Rahayu (2014), “Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Definisi Black Box Testing menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain: 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. 2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna 2.1.16 Strategi Pemasaran Produk Strategi adalah suatu alat yang menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengaplikasikan sumber daya dan organisasi. Strategi sebagai rencana permainan untuk mencapai sasaran usaha dengan menggunakan pemikiran yang strategi. Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala yang menyangkut penyampaian produk dan jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Menurut Professor Philip Kotler pengertian strategi pemasaran adalah sebuah sosial dan manajerial individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk dengan pihak lainnya. Definisi ini berdasarkan konsep-konsep inti, seperti: kebutuhan, keinginan, dan permintaan,produk-produk (barang-
barang, layanan dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan pasar dan para pemasar,serta prospek. 2.2 Penelitian Terkait Tabel 2.3 Penelitian Terkait No. Judul
Peneliti
Hasil
Keterkaitan
Perbedaan
1
Rancang
Rolly
Penelitian ini
Keterkaitan
Perbedaan
Bangun
Fahdia
memberikan hasil
dengan penelitian
penelitian ini
Sistem
l
suatu sistem
yang dilakukan
hanya untuk
Informasi E-
(2021)
informasi e-ticketing
adalah
pemasaran
ticket Tour
tour dan travel
menggunakan
dan informasi
And Travel
berbasis website
metode waterfall
terkait paket
Pada PT
dengan memberikan
Ananta
fitur-fitur kemudahan
Setuju Group
agar ketika
wisata.
penumpang memesan tiket, rekap data bulanan tidak perlu lagi dicatat dalam buku jadwal keberangkatan
2
3
Pembuatan
Indah
Penelitian ini
Keterkaitan
Perbedaan
Sistem
(2014)
membantu
dengan penelitian
penelitian ini
Informasi
mempermudah
ini yakni
yakni tools e-
penjualan pada
penjualan produk-
mempermudah
commerce yang
Toko Sehat
produk serta
pembeli mencari
digunakan dan
Jaya
mempermudah dalam
informasi tentang
tempat
Elektronik
mengatur dan
produk serta
penelitian yang
Pacitan
mengelola data-data
melakukan
berbeda.
produknya.
Transaksi
Perancangan
Nicky
Penelitian ini
Keterkaitan
Perbedaan
Sistem
(2017)
memberikan hasil e-
dengan penelitian
penelitian ini
Informasi
commerce yang
yang dilakukan
hanya berupa
Penjualan E-
memudahkan transaksi
adalah
informasi
Coomerce
dengan pembeli dimana menggunakan
pemesanan
Berbasis Web
pun tanpa harus datang metode waterfall
produk dan
ke Toko MM
hanya menggunakan CMS prestashop.
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Tinjauan Intitusi / Perusahaan 3.1.1 Profil Usaha Nama: Alamat:
Griya Asy-Syifa Jl. STM Walang Jaya No.4, RW.2, Tugu Sel., Kec. Koja, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14260
Telepon:
0821-1439-3554
Sebagai suatu kerangka dapat dikatakan sebagai suatu gambaran dalam organisasi atau perusahaan namun dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama. Struktur organisasi dan fungsi dalam usaha Toko Griya Asy Syifa dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.1 Struktur organisasi Toko Griya Asy Syifa
Adapun fungsi dari bagian yang ada pada Toko Griya Asy Syifa sebagai berikut: 1. Pemilik memiliki peranan sebagai: a. Pemilik dari Toko Griya Asy Syifa b. Mengawasi dan mengontrol jalannya usaha. c. Membuat kebijakan umum dalam menjalankan usahanya. d. Menetapkan harga obat yang akan dijual di Toko Griya Asy Syifa 2. Kasir
a. Melaksanakan permintaan dan melayani pembayaran atas pembeli produk. b. Membuat catatan dan melaporkan rekapan penjualan. 3. Gudang a. Mengecek stok barang, memesan barang, dan meretur produk yang rusak. 3.1.2 Produk Yang Dijual Toko Griya Asy-Syifa merupakan toko obat herbal yang menjual obatobatan herbal. Beberapa diantaranya adalah herbatus Saudah, madu hitam, sari kurma, minyak zaitun, dan lain sebagainya. Toko Griya Asy Syifa sudah sejak lama membuka offline store yang menggunakan pemasaran langsung untuk calon pembelinya. Selain itu Toko ini juga menyediakan jasa layanan seperti bekam sunnah, totok wajah, yumeho dan lain sebagainya. Toko Griya Asy-Syifa hadir di tengah masyarakat untuk mengobati
setiap
keluhan
penyakit
dialami
maupun
membantu
menyediakan penjualan obat yang banyak memberikan khasiat. Toko Griya Asy-Syifa telah berdiri sejak tahun 2008 dan saat dan telah memiliki izin resmi dari Dinas Kesehatan dan bersertifikat Nasional. Offline store ini berdiri di Jl. STM Walang Jaya No.4, RW.2, Tugu Sel., Kec. Koja, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14260. 3.2 Proses Bisnis Sistem Proses bisnis sistem merupakan salah satu tahapan analisa untuk memahami sistem yang akan berlangsung pada toko dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan
serta
hambatan
pada
toko
yang
akhirnya
menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat memberikan solusi pemecahan masalah seperti pada Toko Griya Asy Syifa yang bergerak dibidang perdagangan. Sistem yang sedang berjalan pada toko ini masih bersifat manual yaitu menggunakan tulis tangan untuk transaksi penjualan dan pembelian obat herbal, sering terjadi kesalahan dalam penyimpanan data dan juga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan laporan.
Pada Toko Griya Asy Syifa ini tidak memiiki media promosi yan dapat mendukung terjualnya produk secara laris, oleh sebab itu diharapkan adanya pembuatan produk dapat membantu meningkatkan penjualan obat-obat herbal yang ada di Toko. Agar mempermudah dalam proses penjualan produk, promosian produk serta memudahkan untuk mendata stok produk yang telah terjual di dalam sistem. Pengolahan data dengan menggunakan komputer saat ini sudah banyak diterapkan baik pada instansi pemerintah maupun swasta. Untuk itu dibutuhkan komputer yang dapat mempercepat proses pengolahan data sehingga menghasilkan data yang akurat dan cepat. Dalam kegiatan penjualannya, proses bisnis diawali dengan pemesanan barang oleh pelanggan kemudian akan dikonfirmasi oleh bagian penjualan, bagian gudang memeriksa stok yang diminta bagian penjualan, jika stok barang tidak ada bagian gudang mengkonfirmasikan ke bagian penjualan dan akan diinformasikan ke pelanggan, jika barang yang dipesan ada, bagian gudang akan mempersiapkan barang, setelah itu pelanggan melakukan pembayaran ke kasir. Bagian penjualan membuat nota pembayaran yang akan diberikan ke pelanggan dan membuat laporan penjualan untuk pemilik toko. Gambar 3.2 Activity Diagram Penjualan Barang
3.2 Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan Dalam spesifikasi sistem berjalan di Toko Griya Asy Syifa ini akan dijelaskan mengenai dokumen-dokumen yang terdapat dalam proses pencatatan datanya, dokumen-dokumen tersebut terdiri atas dokumen masukan dan dokumen keluaran. 1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan a. Nama Dokumen
: Nota Penjualan
Fungsi
: Sebagai Bukti Transaksi Penjualan
Sumber
: Pelanggan
Tujuan
: Bagian Penjualan
Media
: Kertas
Frekuensi
: Setiap Transaksi Penjualan
Jumlah
: 2 rangkap
Format
: Lampiran A-1
2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran a. Nama Dokumen
: Laporan Penjualan
Fungsi
: Sebagai Bukti Transaksi Penjualan
Sumber
: Bagian Penjualan
Tujuan
: Pemilik
Media
: Kertas
Frekuensi
: Setiap Kali pesanan
Format
: Lampiran A-2
BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN PROGRAM USULAN 4.1 Analisa Kebutuhan Software Setelah penulis melakukan pengamatan terhadap Sistem penjualan kue pada ukm buntomart dari sistem yang berjalan sekarang ada banyak kelemahannya yaitu: 1. Belum adanya sistem informasi yang memudahkan konsumen dalam melakukan proses pembelian dan pengiriman produk obat secara online berbasis website. 2. Belum adanya sistem informasi persediaan produk di Toko. Analisa kebutuhan software dalam penulisan skripsi yang penulis butuhkan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (Hardware) adalah seluruh komponen peralatan yang membentuk suatu sistem dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapat melaksanakan tugasnya secara fisik dan dapat terlihat secara jelas dan nyata. Bagian – bagian pokok perangkat keras meliputi masukan (Input), CPU (Central Processing Unit), tempat penyimpanan (Secondary Memory), dan keluaran (Output). a. Processor : Pentium Intel b. Memory Size (RAM) : 4 GB c. Harddisk : 1 TB d. Keyboard / Mouse : M-Tech e. Monitor : Wifi adaptor Tp-link WN321G 2. Perangkat Lunak (Software) Adapun perangkat keras yang penulis usulkan adalah komputer yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut: a. Sistem operasi Windows /linux b. DBMS MySql 7.4.12 c. Browser Google Crome d. software XAMPP v3.2.4 4.2 Desain 4.2.1 Database
Database dalam sistem ini seperti pada gambar berikut ini: Gambar 4.1 Database Tabel Daftar Produk
Gambar 4.2 Database Tabel Pelanggan
Gambar 4.3 Database Tabel Kategori
Gambar 4.4 Database Tabel Transaksi
4.2.2 Software Architecture Didalam merancang sebuah sistem penjualan secara online pada Toko Griya Asy Syifa yang digunakan dalam penelitian adalah PHP secara terstruktur atau prosedural. Maka Software Architecture yang digunakan untuk menggambarkan program adalah sebagai berikut : a. Komponen Diagram Komponen diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan diantaranya yang ada di dalam sistem informasi penjualan obat herbal berbasis website. Komponen diagram juga dapat berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan oleh komponen untuk komponen lainnya. Gambar 4.5 Komponen Diagram Sistem Penjualan
b. Diagram Penyebaran Menggambarkan tata letak sistem secara fisik, yang menampakkan bagianbagian software yang berjalan pada hardware yang digunakan untuk mengimplementasi sebuah sistem dan keterhubungan antar hardware-hardware tersebut. Gambar 4.6 Komponen Diagram Sistem Penjualan
4.2.3 User Interface Merupakan gambaran sistem yang sudah berjalan. Berikut detail tampilantampilan tiap halaman website Penjualan pada Toko Obat Griya Asy Syifa: 1. Tampilan Halaman Pengunjung Pada Obat Griya Asy Syifa Gambar 4.7 Tampilan Halaman Pengunjung
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Pendaftaran
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Pendaftaran 2. Tampilan Aktivasi akun Gambar 4.10 Tampilan Halaman Aktivasi Akun
3. Tampilan Berhasil Aktivasi Akun Gambar 4.11 Tampilan Halaman Keberhasilan Aktivasi Akun
4. Tampilan Login Sebagai Pengunjung Gambar 4.12 Tampilan Halaman Login
5. Tampilan Menu Edit Profil Gambar 4.13 Tampilan Halaman Edit Profil
6. Tampilan menu ubah sandi pengguna / pengunjung Gambar 4.14 Tampilan Halaman Ubah Kata Sandi
7. Tampilan Menu Kategori Produk Gambar 4.15 Tampilan Halaman Kategori Produk
8. Tampilan Menu Produk Best Seller Gambar 4.16 Tampilan Halaman Produk Best Seller
9. Tampilan Menu Pencarian Gambar 4.17 Tampilan Halaman Pencarian
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Pencarian Produk
10. Tampilan Menu Pemesanan Produk Gambar 4.19 Tampilan Halaman Pemesanan Produk
Gambar 4.20 Tampilan Proses Penambahan Produk Ke Keranjang
11. Tampilan Menu Transaksi Pemesanan Gambar 4.21 Tampilan Halaman Transaksi Pemesanan Produk
12. Halaman Pengiriman Produk Gambar 4.22 Tampilan Halaman Pengiriman Produk
Gambar 4.23 Tampilan Halaman Melengkapi Pemesanan Produk
Gambar 4.24 Tampilan Halaman Pembayaran Produk
13. Transaksi Pemesanan Berhasil Gambar 4.25 Pemesanan Telah Berhasil
Gambar 4.26 Pemesanan Menunggu Terkonfirmasi
14. Tampilan Menu Login Database Admin Gambar 4.27 Tampilan Halaman Menu Login Database Admin
15. Tampilan Menu Utama Admin Gambar 4.28 Tampilan Halaman Menu Utama Admin
16. Tampilan Menu Konfirmasi Pemesanan Pelanggan Gambar 4.29 Tampilan Halaman Konfirmasi Pemesanan Pelanggan
Gambar 4.30 Tampilan Halaman Konfirmasi Pengiriman Produk Pelanggan
Gambar 4.25 Tampilan Halaman Transaksi Berhasil
Gambar 4.31 Tampilan Halaman Status Transaksi
Gambar 4.32 Tampilan Riwayat Transaksi dan Pengunduhan Laporan Transaksi
Gambar 4.33 Tampilan Riwayat Transaksi Pada Pelanggan
Gambar 4.34 Tampilan Riwayat Transaksi Selesai Pada Halaman Pelanggan
4.3 Code Generation Code Generation sebuah program yang di buat agar dapat menghasilkan intruksi atau kode program sesuai dengan kebutuhan penguna dalam ruang lingkup tertentu. a. Form Pencarian Produk