Soal Ukom [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Try Out Keperawatan OPTIMAL (90 Soal) ID soal Tinjauan Tinjauan 1



01



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lainlain Kasus (vignete) Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke RSJ dengan keluhan marah-marah dan memukul. Perawat sudah mengajarkan cara mengontrol marah. Menurut keluarga, pasien sudah mampu mengontrol marah. Apa indikator keberhasilan keperawatan terhadap kasus tersebut? A. Mampu menangani marah B. Mampu menangani Resiko Perilaku Kekerasan C. Mampu menganani koping tidak efektif D. Mampu menangani kesehatan mental E. Mampu mengerti penyebab dan tanda gejalanya Kunci Jawaban:



B



Kata Kunci Pembahasan



RSJ, marah Kasus tersebut merupakan kasus Resiko Perilaku Kekerasan. Dimana cara mengontrol Resiko Perilaku Kekerasan ada 4 cara yaitu dengan Relaksasi fisik, Minum obat dengan benar, Belajar asertif dan kegiatan spiritual. Pilihan A hanya mampu menangani marah, tidak ada spesifik cara yang dilakukan untuk menangani marah sehingga tidak menjadi jawaban yang tepat. Untuk pilihan B mampu menangani resiko perilaku kekerasan sudah sangat jelas harus memenuhi 4 cara mengontrol RPK.



Referensi:



Yusuf, Ah. and Fitryasari PK, Rizky and Nihayati, Hanik Endang (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba empat, Surabaya.



Nama pembuat Institusi/bagian ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Renta Sianturi STIKes Mitra Keluarga



02



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lainlain Kasus (vignete) Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan sering mendengar suara kakaknya yang sudah meninggal. Suara tersebut menyuruh pasien untuk meninggalkan rumah pada malam hari. Suara muncul sering sekali, durasinya 5 menit dan suaranya diikuti oleh pasien. Apakah masalah utama pada kasus tersebut? A. Halusinasi B. Isolasi sosial C. Harga diri rendah D. Risiko bunuh diri E. Risiko perilaku kekerasan Kunci Jawaban:



A



Kata Kunci Pembahasan



RSJ, Halusinasi, RSJ Data yang dimunculkan pada kasus tersebut sangat jelas menunjukkan hasil pengkajian pada pasien halusinasi. Halusinasi merupakan suatu gangguan sensori persepsi yang berarti tidak ada stimulus, namun pasien menganggap ada dan salah mempersepsikan. Ciri –ciri pasien halusinasi yaitu mendengar – dengar suara yang termasuk kedalam jenis Halusinasi Pendengaran. Pengkajian data halusinasi : Jenis halusinasi, isi halusinasi , frekuensi, durasi, situasi pencetus, respond terhadap halusinasi dan apa yang dilakukan saat mendengar halusinasi. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah Halusinasi



Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian



Lilik Ma’rifatul Azizah, Imam Zainuri & Amar Akbar. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori Dan Aplikasi Praktik Klinik. Indomedia Pustaka : Yogyakarta



Renta Sianturi STIKes Mitra Keluarga



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



03



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lainlain Kasus (vignete) Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat di RSJ karena tidak mau mandi selama 1 bulan, setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat merawat diri dan berpakaian. Hasil evaluasi validasi pasien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri. Tindakan keperawatan selanjutnya adalah? A. Melatih cara perawatan diri B. Melatih cara berhias C. Melatih cara makan dan minum yang benar D. Melatih cara BAK yang benar E. Melatih cara BAB yang benar Kunci Jawaban:



C



Kata Kunci Pembahasan



Perawatan Diri, Tindakan keperawatan Kasus tersebut merupakan deficit perawatan diri. Deficit perawatan diri terdiri dari deficit personal hygiene, Berdandan dan berhias, makan dan minum serta Toileting. Pada kasus tersebut pasien sudah mampu melakukan perawatan personal hygiene dan berhias. Maka berikutnya yang perlu diajarkan adalah untuk makan dan minum yang benar. Maka jawaban yang tepat pada kasus tersebut yaitu melatih cara makan dan minum yang benar



Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian



Wuryaningsih, Heni , Erti, Fitrio & Enggal. (2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. UPT Percetakan & Penerbitan : Universitas Jember



Renta Sianturi STIKes Mitra Keluarga



ID soal Tinjauan Tinjauan 1



04



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lainlain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, 37 tahun diantar ke poliklinik jiwa dengan keluhan sudah 4 bulan sering diam, tidak mau bergaul, tidak keluar rumah. Setelah dilakukan wawancara klien mengatakan malu ditinggal istri, merasa gagal, tidak berguna dan pernah gagal masuk ABRI. Tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas adalah? A. B. C. D. E.



Bina hubungan saling percaya Identifikasi kemampuan positif Bantu melawan pikiran negative Latih bercakap-cakap dengan orang lain Beri support dengan menghadirkan orang-orang dekat



Kunci Jawaban:



B



Kata Kunci Pembahasan



Harga diri rendah, Malu Kasus diatas merupakan kasus Harga diri rendah ditandai dengan adanya kritik negative terhadap diri sendiri dengan pernyataan malu. Cara penanganan pada pasien harga diri rendah terdiri dari 4 tindakan yaitu melakukan kemampuan positif yang pertama, minum obat yang benar, melakukan kemampuan positif yang kedua dan melakukan kemampuan positif ke tiga. Pada penanganan harga diri rendah yang pertama yaitu : Bina Hubungan Saling Percaya, Identifikasi kemampuan positif, Menilai kemampuan positif, memilih kemampuan positif dan melatih kemampuan positif yang pertama. Pada kasus diatas perawat sudah bina hubungan saling percaya karena pasien sudah menerima kehadiran perawat, maka tindakan selanjutnya adalah identifikasi aspek positif . maka jawaban yang paling tepat adalah B



Referensi:



Yusuf, Ah. and Fitryasari PK, Rizky and Nihayati, Hanik Endang (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba empat: Surabaya.



Nama pembuat Institusi/bagian ID soal Tinjauan Tinjauan 1



Renta Sianturi STIKes Mitra Keluarga



05



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lainlain Kasus (vignete) Seorang Laki –laki usia 25 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa. Keluarga mengatakan klien marah-marah dan membanting barang-barang dirumah. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data muka merah, pandangan tajam, tampak tegang. Apa tindakan yang harus dilakukan oleh perawat selanjutnya? A. B. C. D. E.



Diskusikan penyebab perilaku kekerasan Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialami Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara obat



Kunci Jawaban:



B



Kata Kunci Pembahasan



Resiko perilaku Kekerasan , Tindakan Keperawatan Kasus diatas menunjukkan data resiko perilaku kekerasan yaitu muka merah pandangan tajam dan tampak tegang. Pada pasien perilaku kekerasan cara pertama menangani perilaku kekerasan yaitu dengan : a. bina hubungan saling percaya b. identifikasi penyebab resiko perilaku kekerasan c. identifikasi tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan d. identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan



e. identifikasi akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.



Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian



Pada kasus telah dimunculkan data tentang tanda gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan namun belum terdapat penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan oleh Pasien tersebut. Maka dari pilihan yang diberikan jawaban yang tepat adalah A.



Wuryaningsih, Heni , Erti, Fitrio & Enggal. (2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. UPT Percetakan & Penerbitan : Universitas Jember



Renta Sianturi TIKes Mitra Keluarga



ID soal



06



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/ Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian/ Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/Eliminasi/ Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier/ Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



Vignette: Seorang perempuan, berumur 26 tahun, dijemput dari kamar operasi post operasi appendictomie, kesadaran composmentis tetapi saat di perjalanan menuju ruang perawatan pasien mengeluh mual dan ingin muntah Pertanyaan soal: Peralatan apa yang wajib perawat bawa guna mengantisipasi masalah tersebut setiap kali menjemput pasien post operasi? Pilihan Jawaban:



a. b. c. d.



Termometer Tensimeter Piala ginjal Bantal



e. Senter Kunci



C



Kata Kunci



Peralatan yang seharusnya ada dalam SOP untuk menjemput pasien post operasi dari OK



Pembahasan



Akibat pengaruh anastesi, seringkali pasien akan mengeluh mual dan mungkin sampai muntah saat di jemput untuk Kembali ke kamar perawatan, itu sebabnya perawat professional harus menyiapkan tempat untuk menampung muntahan agar tidak mengotori tempat tidur.



Referensi



Medical Surgical Nursing, Concepts&Practice, deWit and Kumagai, 2013



Nama pembuat



Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep/NIDN 1129107602



Institusi/bagian



AKPER DHARMA INSAN PONTIANAK



ID soal



07



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/ Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/ Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



Vignette: Seorang laki-laki berusia 70 tahun, akibat berada di dalam ruangan yang sangat dingin dan dalam waktu yang cukup lama serta dengan pakaian yang sangat tipis mengeluh sangat kedinginan, suhu tubuh 34’C. Perawat telah melakukan beberapa tindakan untuk menaikkan suhu tubuh klien, Pertanyaan soal: Berapa suhu tubuh yang normal pada pasien ini sehingga tindakan dapat perawat hentikan? Pilihan Jawaban:



A. 34,0”C – 35,5”C



B. 35,6”C – 36,0”C C. 36,0”C-37,4 “C D. 37,5”C – 38,0”C E. 38,0”C -39,2”C Kunci



C



Kata Kunci



Suhu Tubuh Normal



Pembahasan



Suhu Tubuh Normal berkisar antara 36,0 – 37,4 ‘C



Referensi



Medical Surgical Nursing, Concepts&Practice, deWit and Kumagai, 2013



Nama pembuat



Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep/NIDN 1129107602



Institusi/bagian



AKPER DHARMA INSAN PONTIANAK



ID soal



08



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/ Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/



Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen ntegumen / Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan Vignette: Seorang wanita berusia 35 tahun dengan BB = 50kg menderita luka bakar akibat tumpahan minyak panas, luas luka bakar yang dialami klien 30% Pertanyaan soal: Sesuai rumus kebutuhan cairan menurut Baxter pada klien luka bakar, berapa jumlah cairan yang harus diberikan dalam 24 jam pertama terjadinya luka bakar? Pilihan Jawaban:



A. B. C. D. E.



1.000 cc 1.250 cc 2500 cc 5000 cc 6.000 cc



9Kunci



E



Kata Kunci



Perhitungan kebutuhan cairan pasien Luka Bakar menggunakan rumus Baxter



Pembahasan



Rumus Baxter = 4 cc x Kg BB x Luas Luka Bakar = 4 cc x 50 x 30 = 6.000 cc untuk 24 jam pertama setelah luka bakar



Referensi



Medical Surgical Nursing, Concepts&Practice, deWit and Kumagai, 2013



Nama pembuat



Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep/NIDN 1129107602



Institusi/bagian



AKPER DHARMA INSAN PONTIANAK



ID soal



09



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif Pengetahuan aplikasi proseduran (procedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/ Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian/ Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi/ Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan dan Elekrolit / Nutrisi /Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



Vignette:



1. Seorang Wanita, berusia 48 tahun, sekitar 6 jam yang lalu baru keluar dari ruang operasi, untuk dilakukan operasi usus buntu, kesadaran saat ini komposmentis, kllien mengeluh lapar dan haus, Perawat akan memberikan minum sedikit-sedikit pada pasien ini, sebelum Perawat melakukan tindakan tersebut perawat harus memastikan bahwa saluran pencernaan klien sudah bekerja dengan baik Pertanyaan soal:



Pengkajian yang perlu perawat lakukan untuk mengetahui hal tersebut? Pilihan Jawaban:



A. B. C. D. E.



Kunci



Bising usus Kesadaran Tekanan Darah Pernafasan Kondisi Luka A



Kata Kunci



Tanda yang akan ditemui jika saluran pencernaan pasien post operasi sudah bekerja dengan baik adalah jika terdengarnya bising usus saat dilakukan pemeriksaan auskultasi abdomen



Pembahasan



Bagi pasien post operasi tanda bahwa saluran pencernaan sudah kembali bekerja dengan baik adalah ditandai dengan terdengarnya bising usus saat dilakukan auskultasi bagian abdomen atau adanya flatus.



Referensi



Medical Surgical Nursing, Concepts&Practice, deWit and Kumagai, 2013



Nama pembuat



Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep/NIDN 1129107602



Institusi/bagian



AKPER DHARMA INSAN PONTIANAK



ID soal



10



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1



Praktik professional, etis, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/ Gadar



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan



Tinjauan 7



Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme /Musculoskeletal// Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan



Vignette: Seorang Perempuan berusia 60 tahun, sudah beberapa tahun ini mengalami menopause, sering mengeluh nyeri pada bagian belakang (back pain), hasil pemeriksaan densitas tulang, menyatakan bahwa densitas tulang klien berkurang atau keropos, perlu dilakukan tindakan untuk menghentikan kehilangan densitas tulang dan meningkatkan pembentukan tulang Pertanyaan soal:



Apa Tindakan perawatan yang paling tepat dilakukan pada pasien tersebut? Pilihan Jawaban:



A. B. C. D. E.



Memberikan suplemen kalsium Memberikan vitamin D Memberikan therapy pengantian estrogen Melakukan diet yang ketat Latihan: weight bearing exercise



Kunci Jawaban



E



Kata Kunci



Tindakan Perawatan



Pembahasan



Weight Bearing Exercise adalah sebuuah latihan yang memberikan beban kepada tulang agar densitas tulang baik dan tidak mudah keropos sehingga sangat cocok dilakukan pada penderita osteoporosis.



Referensi



Medical Surgical Nursing, Concepts&Practice, deWit and Kumagai, 2013



Nama pembuat



Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep (NIDN 1129107602)



Institusi/bagian



Akademi Keperawatan DHARMA INSAN Pontianak



Nomor Tinjauan



11 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Kasus (vignete)



Seorang laki-laki berusia 30 tahun, berobat ke rumah sakit dengan keluhan sering buang air kecil dan merasakan ada desakan ingin berkemih. Hasil pengkajian: nokturia(+), urin menetes(+), mengompol, distensi kandung kemih (+), tampak aktivitas terganggu, TD 110/80 mmHg, nadi 92x/menit, napas 20x/menit, dan suhu 38 0C, riwayat sering menahan kencing(+). Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan jawaban (Option) a. Nyeri akut b. Gangguan eliminasi urine c. Hipertermi d. Intoleransi aktifitas e. Ansietas Gangguan eliminasi urine Kunci Jawaban



Kata Kunci



Desakan ingin berkemih, sering buang air kecil



Pembahasan



Gejala mayor wajib ada yaitu desakan ingin berkemih, urine menetes, nokturia, mengompol



Referensi



Nama pembuat



1. Kardiyudiani,Ni. (2019). Keperawatan Medikal Bedah 1.Yogyakarta : Pustaka Baru. 2. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat : PPNI Syokumawena, S.Kep, Ns, M. Kes



Institusi



D III Keperawatan Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang



Nomor



12



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Kasus (vignete)



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat dengan diagnosis TB Paru. KU baik, CM, pernafasan 24/menit, saat auskultasi terdapat ronchi pada kiri/kanan paru daerah apeks, sputum berlebih(+), tampak sesak dan pasien terlihat tidak mampu batuk. Indeks masa tubuh 18, pucat (+) dan tampak kelelahan. Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien diatas ? Pilihan jawaban (Option) a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Intoleransi aktifitas c. Defisit nutrisi d. Gangguan pertukaran gas e. Pola nafas tidak efektif Bersihan jalan nafas tidak efektif Kunci Jawaban



Kata Kunci



Sputum berlebih



Pembahasan



Gejala mayor yang wajib ada adalah sputum berlebih, ada suara nafas, tidak mampu batuk.



Referensi



Nama pembuat



1. Kardiyudiani,Ni. (2019). Keperawatan Medikal Bedah 1.Yogyakarta : Pustaka Baru 2. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat : PPNI Syokumawena, S.Kep, Ns, M. Kes



Institusi



D III Keperawatan Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang



Nomor



13



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem



Kasus (vignete)



penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Seorang wanita usia 40 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sulit menelan makanan. Hasil pengkajian : membran mukosa pucat(+), sariawan(+),Tekanan darah : 100/90 mmHg, nadi 100x/mnt dan lemah, RR 20x/mnt, Suhu 38 0C, BB sebelum sakit 50 kg dan BB sekarang 45 Kg. Apakah intervensi keperawatan utama dari kasus diatas? Pilihan jawaban (Option) a. Pemantauan nutrisi b. Manajemen nutrisi c. Edukasi diet d. Konseling nutrisi e. Pemberian makanan parenteral



Kunci Jawaban



Manajemen nutrisi



Kata Kunci



BB sebelum sakit 50 kg dan BB sekarang 45 Kg



Pembahasan



BB menurun minimal 10% masalah keperawatannya defisit nutrisi, intervensi utamanya manajemen nutrisi



Referensi Nama pembuat



PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat : PPNI Syokumawena, S.Kep, Ns, M. Kes



Institusi



D III Keperawatan Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang



Nomor



14



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Kasus (vignete)



Seorang perempuan 39 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan BAB cair 10x/hari. Hasil pengkajian : konsistensi BAB cair ada ampas, muntah 5x, mual, urin sedikit, sakit kepala, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa bibir kering, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,5 oC. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas? Pilihan jawaban (Option) a. Hipovolemia b. Hipertermi c. Hambatan aktifitas d. Nyeri e. Defisit nutrisi



Kunci Jawaban



Hipovolemia



Kata Kunci Pembahasan



Turgor kulit menurun, volume uerin menurun Tanda mayor yang harus ada nadi lemah dan meningkat, TD menurun, turgor kulit menurun, urin sedikit, mukosa kering.



Referensi



Nama pembuat



1. Kardiyudiani,Ni. (2019). Keperawatan Medikal Bedah 1.Yogyakarta : Pustaka Baru 2. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat : PPNI Syokumawena, S.Kep, Ns, M. Kes



Institusi



D III Keperawatan Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang



Nomor



15



Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



Jabaran Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Kasus (vignete)



Seorang perempuan 47 tahun di rawat dibangsal interne dengan keluhan utama muntah darah dan feses berwarna hitam. Klien mengeluh pusing. Tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 20x/menit. Akral dingin dan pucat. Konjungtiva anemis. Pengisian kapiler 2 detik. Kadar Hb 9 gr%. Trombosit 200.000/mm3. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas? Pilihan jawaban (Option) a. Resiko perdarahan b. Gangguan perfusi jaringan c. Resiko syok d. Kekurangan volume cairan e. Kecemasan



Kunci Jawaban



Resiko syok



Kata Kunci Pembahasan



Muntah darah dan feses berwarna hitam



Referensi



1. Kardiyudiani,Ni. (2019). Keperawatan Medikal Bedah 1.Yogyakarta : Pustaka Baru 2. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat : PPNI Syokumawena, S.Kep, Ns, M. Kes D III Keperawatan Palembang Poltekkes Kemenkes Palembang



Nama pembuat Institusi



Banyaknya darah yang keluar beresiko mengalami ketidak cukupan aliran darah ke jaringan tubuh mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.



Nomor 16 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang perawat melakukan kunjungan rumah, mendapati seorang laki-laki, 40 tahun, dipasung di halaman belakang rumah dengan rantai dikaki dan tangan kanannya oleh keluarga sejak 2 tahun yang lalu. keluarga mengatakan pasien dirantai karena marahmarah dan keluyuran tidak pulang. Selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja karena harus bekerja disawah. Hasil pemeriksaan: tidak ada respon ketika ditanya, kondisi klien kotor, bau, kuku panjang dan hanya menggunakan sarung. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban A. defisit Perawatan diri B. perilaku kekerasan C. harga diri rendah D. isolasi sosial E. halusinasi Kunci Jawaban



a. defisit Perawatan diri



Kata Kunci



Selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja karena harus bekerja disawah. kondisi klien kotor, bau, kuku panjang dan hanya menggunakan sarung.



Pembahasan



pada kasus tersebut menggambarkan penemuan kasus pasien yang dipasung selama 2 tahun terakhir. Semua diagnosis dalam pilihan jawaban menggambarkan kondisi pasien saat ini, yaitu a. defisit Perawatan diri data real terjadi saat ini, dan membutuhkan Tindakan segera karena dipasung selama 2 tahun dan tidak pernah dimandikan keluarga. Sesuai dnegan pernyataan keluarga bahwa selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja karena harus bekerja disawah, sehingga yang terlihat pasien bau, kotor, kuku Panjang dan hanya menggunakan sarung b. perilaku kekerasan data menunjukkan bahwa pasien dipasung karena marahmarah, tetappi tidak muncul pada kondisi saat ini c. harga diri rendah data menunjukkan pasien keluyuran tidak pulang, yang dapat mengindikasikan data minor diagnosis harga diri rendah bahwa pasien menghindari orang lain dna sulit membuat keputusan d. isolasi social data menunjukkan tidak ada respon ketika ditanya perawat atau afek datar, merupakan data mayor diagnsosis isolasi social, akan tetapi sesuai dengan pedoman tatalaksana program pelepasan pasung bertahap, Tindakan utama yang dilakukan adalah melakukan perawatan diri pada pasien, sehingga jawaban yang benar adalah a (deficit perawatan



diri) e. Halusinasi Afek datar Menunjukkan data minor diagnosis halusinasi Referensi



Keliat, dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC



Nama pembuat Institusi



Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep. STIKES Majapahit Mojokerto



Nomor 17 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang laki-laki, 32 tahun, dibawa ke RSJ karena melempar kaca rumah dan memecahkan genteng tetangga sekitarnya. Pasien mengatakan ada yang menyuruhnya karena semua tetangganya jahat dan mengejek pasien. Hasil pemeriksaan pasien bicara dan tertawa sendiri dan selalu menyendiri. Perawat membantu pasien mengenal halusinasi yang dialami, menjelaskan cara mengontrol halusinasi serta mengajarkan pasien cara menghardik dengan halusinasi tanpa menganggu kegiatan yang sedang dilakukan. Pertanyaan soal Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. menyusun jadwal latihan b. melatih pasien minum obat c. mengajarkan cara menghardik d. mengevaluasi jadwal kegiatan latihan e. menganjurkan bercakap-cakap dengan orang lain Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



a. Menyusun jadwal latihan Perawat membantu pasien mengenal halusinasi yang dialami, menjelaskan cara mengontrol halusinasi serta mengajarkan pasien cara menghardik dengan halusinasi Intervensi masalah keperawatan halusinasi pada pasien meliputi : SP 1 pasien : 1. membantu pasien mengenal halusinasi. 2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi (ada 4 cara) 3. Melatih cara menghardik atau berkompromi dengan halusinasi tanpa menggangu kegiatan yang sedang dilakukan 4. Menyusun jadwal kegiatan latihan menghardik halusinasi SP 2 Pasien : 1. Mengevaluasi jadwal Latihan menghardik. 2. Melatih pasien minum obat dengan prinsip 8 benar obat 3. Menyusun jadwal kegiatan latihan patuh minum obat SP 3 Pasien : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (menghardik dan kepatuhan minum obat) 2. Melatih pasien cara bercakap-cakap dengan orang lai 3. Menyusun jadwal kegiatan latihan bercakap-cakap SP 4 Pasien : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (menghardik, kepatuhan minum obat, dan bercakapcakap) 2. Melatih pasien melakukan aktifitas harian 3. Menyusun jadwal kegiatan aktifitas harian



Pada Tindakan perawat pada kasus menggambarkan perawat melakukan tahapan dalam SP 1 Pasien. Sehingga Tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat dalam tahap SP 1 Pasien adalah Menyusun jadwal kegiatan harian Referensi Nama pembuat Institusi



Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep. STIKES Majapahit Mojokerto



Nomor 18 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang perempuan, 24 tahun, dibawa ke RSJ oleh keluarga karena mengurung diri dikamar selama 7 bulan. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan siapapun dan mengurung diri dikamar sejak tunanganya meninggal karena kecelakaan 1 tahun yang lalu. Perawat mendekati pasien untuk menyapa dan memperkenalkan diri, kemudian menunggu respon pasien beberapa detik tetapi pasien hanya diam dan tidak menoleh kearah perawat. Pertanyaan soal Apakah teknik komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. silent b. refleksi c. listening d. restating e. focussing Kunci Jawaban



b. silent



Kata Kunci Pembahasan



kemudian menunggu respon pasien beberapa detik a. silence (diam) Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikirannya. Penggunaan metode diam memerlukan keterampilan dan ketetapan waktu. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisasi pikirannya, dan memproses informasi. Bagi perawat, diam berarti memberikan kesempatan klien untuk berpikir dan berpendapat/berbicara. Sebagaimana yang tergambar pada kasus tersebut b. Reflecting (Merefleksikan) Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. c. Listening (Mendengarkan dengan penuh perhatian) Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan. d. Mengulang (restating/repeating) Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien dengan bahasa perawat. e. Memfokuskan (focusing) Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan dimengerti.



Referensi Nama pembuat Institusi



 Townsend, Mary C. (2018). Psychiatric mental helath nursing Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep. STIKES Majapahit Mojokerto



Nomor 19 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang perempuan, 21 tahun, dirawat di RSJ karena dirumah marah-marah dan membanting barang. Pasien mengatakan kesal jika ada orang yang mengejek dan mengatakan tidak berguna. Diruang rawat inap perawat telah melatih pasien cara mengontrol marah dengan Latihan fisik dan melatih minum obat dengan prinsip 8 benar. Pasien dapat mempraktekkannya dengan baik. Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. melatih pasien berbicara dengan asertif b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan d. melatih mengontrol marah dengan pukul kasur/bantal e. melatih mengendalikan marah dengan kegiatan ibadah sesuai kepercayaan Kunci Jawaban



c. melatih pasien berbicara dengan asertif



Kata Kunci Pembahasan



Pasien dapat mempraktekkannya dengan baik Pada kasus diatas, menggambarkan perawat telah mengajarkan pasien SP 1 (Latihan mengontrol marah dnegan latihan fisik Tarik nafas dalam/pukul kasus/pukul bantal) dan telah mengajarkan SP2 pasien (latihan mengontrol marah dengan minum obat), maka dilanjutkan melatih SP 3 pasien dengan diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan yaitu mengajarkan Latihan berbicara secara asertif



Referensi



Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep. STIKES Majapahit Mojokerto



Nama pembuat Institusi



Nomor 20 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang perempuan, 25 tahun, dibawa keluarga ke RSJ karena marah-marah dan bicara kasar sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan benci dengan kekasihya dan ingin mencelakainya. Hasil pemeriksaan: nada bicara keras, mata melotot dan mengepalkan tangan. Perawat telah mengidentifikasi alasan pasien marah yaitu karena kekasihnya menikah dengan orang lain. Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut? Pilihan jawaban a. menyusun jadwal kegiatan latihan b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan e. membantu pasien mengenal penyebab perilaku kekerasan Kunci Jawaban



d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan



Kata Kunci



Perawat telah mengidentifikasi alasan pasien marah



Pembahasan



ada kasus diatas, menggambarkan perawat melakukan salah satu tahap dalam intervensi SP1 Pasien dengan diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan SP1 Pasien 1. bantu pasien mengenal resiko perilaku kekerasan yang dialami (penyebab, tanda dan gejala, dampak/akibat, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya). Pada kasus telah digambarkan perawat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan, maka selanjutnya perawat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan. Maka jawaban yang benar adalah d 2. jelaskan cara yang dapat dilakuikan pasien untuk mengontrol resiko perilaku kekerasanya (jawaban c salah) 3. ajarkan kepada pasien cara mengontrol dengan Latihan fisik : Tarik nafas dalam/pukul kasus/pukul bantal (jawaban b salah) 4. bantu pasien Menyusun jadwal kegiatan Latihan tersebut (jawaban a salah)



Referensi



Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep. STIKES Majapahit Mojokerto



Nama pembuat Institusi



Nomor



21



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan berumur 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu datang ke poli kandungan mengeluh pusing, lemas, mual dan muntah setiap kali makan. Hasil pengkajian didapatkan kelopak mata cekung dan turgor kulit jelek. Hasil observasi TTV: TD 110/60 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit dan suhu 36,7ºC. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Hipovolemi b. Risiko syok c. Risiko hipovolemi d. Gangguan rasa nyaman e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kunci Jawaban



A



Kata Kunci



Mual dan muntah setiap kali makan



Pembahasan



Opsi A kekurangan volume cairan merupakan jawaban yang paling tepat dikarenakan pasien mengalami keluhan mual dan muntah setiap kali makan. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi muntahnya sering. Ditambah dengan hasil pengkajian kelopak mata cekung dan turgor kulit jelek merupakan tanda-tanda dehidrasi. Opsi B tidak tepat karena pasien tidak menunjukkan tanda-tanda yang mengarah ke syok, hal ini terlihat dari TTV masih dalam batas normal. Opsi C tidak tepat karena hipovolemi dalam kasus ini sudah actual bukan risiko



Referensi



Opsi D tidak tepat karena gangguan rasa nyaman hanya menunjukkan ketidaknyamanan secara fisiologis saja misal mual dan muntah di pagi hari. Dari kasus tersebut mual dan muntah dirasakan setiap kali makan. Opsi E tidak tepat karena data-data yang mengarah pada ketidakseimbangan nutrisi kurang mendukung misalnya BB sebelum dan sesudah hamil maupun hasil lab Hb. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2 vol-set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



Nama pembuat



Veronica Yeni Rahmawati



Institusi



STIKes RS Husada Jakarta



Nomor



22



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan berumur 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 16 minggu datang ke IGD mengeluh keluar darah dari kemaluan. Hasil pengkajian didapatkan pasien merasa pusing dan lemas. Hasil observasi TTV: TD 100/60 mmHg, frekuensi nafas 18 x/menit, frekuensi nadi 86 x/menit dan suhu 36,6ºC. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Tirah baring b. Kurangi aktivitas c. Edukasi pada ibu dan suami d. Anjurkan kontrol KIA secara teratur e. Anjurkan suami memberikan dukungan Kunci Jawaban



A



Kata Kunci



Keluar darah dari kemaluan



Pembahasan



Opsi A tirah baring merupakan jawaban yang paling tepat dikarenakan pasien mengalami keluhan keluar bercak darah dari kemaluan. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami perdarahan antenatal (perdarahan masa kehamilan). Maka intervensi keperawatan utama pada ibu hamil dengan perdarahan adalah tirah baring untuk mempertahankan kehamilannya. Opsi B tidak tepat karena pasien sudah mengalami perdarahan artinya aktivitas tidak hanya dikurangi tapi harus dihentikan sampai kondisi kehamilan ibu kembali membaik. Opsi C tidak tepat karena edukasi pada ibu maupun suami dapat



Referensi



diberikan setelah ibu diberikan penanganan awal terlebih dulu dengan tirah baring. Opsi D tidak tepat karena kontrol KIA secara teratur bertujuan untuk memeriksakan kehamilan bukan untuk menangani ibu dengan perdarahan Opsi E tidak tepat karena dukungan dari suami bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam masa kehamilan bukan untuk menangani ibu dengan perdarahan. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2 vol-set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



Nama pembuat



Veronica Yeni Rahmawati



Institusi



STIKes RS Husada Jakarta



Nomor



23



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan berumur 24 tahun P1A0 2 jam postpartum mengeluh pusing dan lemas. Hasil pengkajian didapatkan muka pasien terlihat pucat, TFU 1 jari diatas pusat dan teraba lunak. Hasil observasi TTV: TD 110/60 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit dan suhu 36,8ºC. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Tirah baring b. Masase uterus c. Observasi TTV d. Atur posisi pasien e. Cek kelengkapan plasenta Kunci Jawaban



B



Kata Kunci



TFU 1 jari diatas pusat dan teraba lunak



Pembahasan



Opsi A tidak tepat karena tirah baring untuk pasien dengan perdarahan Opsi B merupakan jawaban yang tepat karena pasien mengalami subinvolusio uteri. Subinvolusio uteri merupakan kondisi dimana pengembalian rahim tidak kembali ke bentuk semula. Hal ini dapat terlihat pada TFU ibu 2 jam postpartum berada 1 jari diatas pusat dan teraba lunak. Normalnya TFU berada di bawah pusat dan teraba keras. Maka untuk merangsang rahim agar berkontraksi dilakukan masase uterus. Opsi C tidak tepat karena observasi TTV digunakan untuk



Referensi



mengetahui perubahan kondisi tubuh Opsi D tidak tepat karena mengatur posisi pasien digunakan untuk menangani perdarahan Opsi E tidak tepat karena cek kelengkapan plasenta untuk mengetahui apakah masih ada sisa plasenta yang tertinggal. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2 vol-set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



Nama pembuat



Veronica Yeni Rahmawati



Institusi



STIKes RS Husada Jakarta



Nomor



24



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan berumur 25 tahun P1A0 postpartum hari pertama dirawat di ruang nifas mengeluh demam. Hasil pengkajian didapatkan lochea rubra, sudah memakai dua pembalut penuh, berbau busuk dengan konsistensi cair. Hasil observasi TTV: TD 110/70 mmHg, frekuensi nafas 22 x/menit, frekuensi nadi 90 x/menit dan suhu 38,3ºC. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Hipertermia b. Risiko cidera c. Risiko infeksi d. Kekurangan volume cairan e. Ketidakefektifan termoregulasi Kunci Jawaban



A



Kata Kunci



Mengeluh demam



Pembahasan



Opsi A merupakan jawaban yang tepat karena pasien mengeluh demam. Hal ini ditunjukkan juga dengan suhu yang meningkat, frekuensi nafas meningkat dan nadi yang meningkat. Demam yang dialami ibu disebabkan respon tubuh melawan infeksi. Maka masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah hipertermi. Opsi B tidak tepat karena risiko cedera untuk pasien yang berisiko mengalami cedera akibat prosedur invasive. Opsi C tidak tepat karena dalam kasus ini pasien sudah mengalami infeksi bukan resiko. Opsi D tidak tepat karena data-data dalam kasus tersebut tidak



Referensi



menunjukkan masalah kekurangan volume cairan Opsi E tidak tepat karena ketidakefektifan termoregulasi menunjukkan adanya gangguan pusat pengatur panas di hipotalamus. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2 vol-set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



Nama pembuat



Veronica Yeni Rahmawati



Institusi



STIKes RS Husada Jakarta



Nomor



25



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan berumur 45 tahun mengeluh keluar darah dari kemaluan setelah berhubungan seksual dengan suami. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien sering mengalami keputihan, berbau, berwarna hijau kental dan terasa gatal. Hasil observasi TTV: TD 110/70 mmHg, frekuensi nafas 18 x/menit, frekuensi nadi 86 x/menit dan suhu 37,3ºC. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut? a. Biopsi b. Pap Smear c. Kolposkopi d. Swab vagina e. USG Transvaginal Kunci Jawaban



B



Kata Kunci



Keluar darah setelah berhubungan seksual, keputihan, berbau, berwarna hijau kental dan gatal



Pembahasan



Opsi A tidak tepat karena biopsy merupakan prosedur pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium Opsi B merupakan jawaban yang tepat karena pap smear merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya sel abnormal di servik. Dari keluhan pasien mengatakan keluar darah setelah berhubungan seksual, keputihan, berbau, berwarna hijau kental dan gatal merupakan gejala yang mengarah ke Ca Servix. Oleh karena itu perlu dilakukan pap smear untuk mendeteksi adanya Ca servix atau tidak. Opsi C tidak tepat karena kolposkopi digunakan untuk mengetahui



Referensi



adanya sel yang abnormal di dalam tubuh tidak fokus ke servik. Opsi D tidak tepat karena swab vagina digunakan untuk mengetahui adanya infeksi di area vagina Opsi E tidak tepat karena USG transvaginal digunakna untuk mengetahui keadaan organ dalam reproduksi perempuan. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2 vol-set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



Nama pembuat



Veronica Yeni Rahmawati



Institusi



STIKes RS Husada Jakarta



Nomor Tinjauan Tinjauan 1 Manajemen Keperawatan Tinjauan 2 Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan Tinjauan 4 Pengkajian Tinjauan 5 Promotif Tinjauan 6 Belajar Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan Kasus (vignete)



26 Jabaran



Kepala ruangan melakukan audit hasil indikator mutu terkait penggunaan tempat tidur di ruang perawatan bedah laki-laki. Ruangan tersebut memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 30 tempat tidur. Pada bulan Juni 2022 (30 hari) terdapat total jumlah hari perawatan sebanyak 720 hari dengan ALOS (Average Length Of Stay) selama 5 hari. Pertanyaan Soal Berapakah BOR (Bed Occupation Rate) di ruangan tersebut? Pilihan Jawaban A. B. C. D. E.



50 % 60 % 70 % 80 % 90 %



Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



D. 80 % BOR (Bed Occupation Rate) BOR (Bed Occupation Rate) adalah presentase pemakaian tempat tidur yang didapatkan dari rata2 pasien dalam sehari/kapasitas tempat tidur. Hasil didapatkan dari total jumlah hari rawat pd periode



Referensi Nama pembuat Institusi



tertentu (satu bulan). 720/30 = 24 pasien. BOR = 24 pasien / 30 tempat tidur x 100% = 80 %. Permenkes RI . (2011) . Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit Tertanggal 15 Juni 2011 . Jakarta : Depkes RI Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M Universitas Binawan



Nomor 27 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Manajemen Keperawatan Tinjauan 2 Pengetahuan Afektif (konatif) Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan Tinjauan 4 Implementasi Tinjauan 5 Promotif Tinjauan 6 Komunikasi Tinjauan 7 Pelayanan Kesehatan Kasus (vignete) Kepala Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit “A”, selalu memimpin timbang terima (hand over) pada dinas pagi dan dinas sore. Setelah selesai melakukan timbang terima, Kepala Ruang selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada staf ruangan dengan komunikasi efektif dan berorientasi pada kerja tim. Dalam merencanakan dan mengambil keputusan selalu melibatkan staf ruangan. Pertanyaan Soal Menurut saudara gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh Kepala Ruang tersebut ? Pilihan Jawaban : A. Otoriter B. Demokratis C. Partisipatif D. Laissez-faire E. Transformasional Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



B. Demokratis Keputusan selalu melibatkan staf ruangan Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut adalah demokratis. Gaya Kepemimpinan demokratis ialah kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama dalam



Referensi Nama pembuat Institusi



mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2012). Leadership roles & management functions in nursing: Theory & Application (7th ed., p. 642). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M Universitas Binawan



Nomor Tinjauan Tinjauan 1 Manajemen Keperawatan Tinjauan 2 Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan Tinjauan 4 Perencanaan Tinjauan 5 Kuratif Tinjauan 6 Belajar Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan Kasus (vignete)



28 Jabaran



Ruang Perawatan Bedah Perempuan memiliki 30 Kapasitas Tempat Tidur dengan BOR 70% dan LOS 5 hari. Rata-rata tingkat ketergantungan pasien bervariasi yaitu 5 orang total care, 5 orang partial care dan 10 orang self care. Jika waktu keperawatan langsung per pasien per hari untuk total care: 6 jam, Partial care: 4 jam dan self care: 2 jam. Pertanyaan Soal Berapakah rata-rata jumlah jam perawatan langsung per hari di ruangan tersebut? Pilihan Jawaban A. 50 Jam/perhari B. 55 Jam/perhari C. 60 Jam/perhari D. 65 Jam/perhari E. 70 Jam/perhari



Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



E. 70 Jam/perhari Rata-rata jumlah jam perawatan langsung per hari di ruangan Rata-rata jumlah jam perawatan langsung perhari di dapatkan dari rata-rata jumlah tingkat ketergantungan pasien dikalikan waktu perawatan langsung per hari.



Referensi Nama pembuat Institusi



(5 x 6) + (5 x 4) + (10 x 2) = 30 + 20 + 20 = 70 Swansburg, R.C& Swansburg, J.R.(2006). Introductory management & leadership for Nurses. Toronto: Jones and Bartlert Pub.Ca. Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M Universitas Binawan



Nomor 29 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan Tinjauan 4 Implementasi Tinjauan 5 Kuratif Tinjauan 6 Nilai dan Keyakinan Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan Kasus (vignete) Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirawat di ruang bedah anak dengan keluhan nyeri abdomen di kuadran kiri bawah. Dari hasil USG Abdomen menunjukkan adanya inflamasi pada appendix. Dokter Spesialis Bedah menyarankan agar pasien dioperasi segera dan telah menjelaskan resiko secara berulang kepada orang tua pasien. Setelah bermusyawarah, orang tua pasien menolak untuk dilakukan tindakan operasi dan menandatangani penolakan untuk dilakukan tindakan operasi. Pada sore hari, keluarga mengajukan pulang paksa. Pertanyaan Soal Apakah respon perawat yang tepat terhadap permintaan orang tua pasien tersebut? Pilihan Jawaban A. Menginformasikan kepada dokter penanggung jawab. B. Mempersiapkan dokumen dan administrasi pulang paksa. C. Menyarankan agar pasien tetap dirawat. D. Menginformasikan kepada Kepala Ruang . E. Menginformasikan kepada Supervisor Keperawatan on duty.



Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



B. Menyiapkan administrasi pulang paksa Asas autonomy Asas autonomy (asas menghormati otonomi).



Referensi Nama pembuat Institusi



Perawat dituntut untuk menghormati apa yang menjadi hak pasien dan keluarga. Dikarenakan pasien masih belum dewasa maka orang tua pasien memiliki hak penuh untuk memutuskan segala sesuatu yang berkenaan dengan kesehatan pasien. Peran perawat dalam hal ini adalah melaksanakan dan menghormati keputusan yang diambil oleh orang tua pasien. Dalam asas etik keperawatan, hal tersebut termasuk kedalam asas autonomy atau asaa menghormati otonomi. Nursalam . (2014) . Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Edisi 4 . Jakarta : Salemba Medika Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M Universitas Binawan



Nomor 30 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Pengembangan professional Tinjauan 2 Pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan Tinjauan 4 Pengkajian Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Komunikasi Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan Kasus (vignete) Kepala Ruang Bedah Laki-laki melakukan analisa terkait rencana peningkatan pelayanan keperawatan diruangan tersebut. Didapatkan data sebagai berikut :     



SDM tidak sesuai dengan kriteria rekruitmen yang dibutuhkan diruangan. Keterbatasan alat–alat kesehatan diruangan dikarenakan permintaan alat medis sekali dalam sebulan. Metode asuhan keperawatan yang telaah ditetapkan diruangan belum optimal. Reward yang diberikan hanya kata- kata pujian. Karu menunggu kebijakan manajemen keperawatan terkait proposal rekruitmen



Pertanyaan Soal Sebutkan jenis aspek analisa SWOT yang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut? Pilihan Jawaban A. B. C. D. E.



Strength Weakness Opportunities Treath Semuanya benar



Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



B. Weakness Kelemahan dari dalam Data yang didapat seperti ini :



    



SDM tidak sesuai dengan kriteria rekruitmen yang dibutuhkan diruangan. Keterbatasan alat–alat kesehatan diruangan dikarenakan permintaan alat medis sekali dalam sebulan. Metode asuhan keperawatan yang telaah ditetapkan diruangan belum optimal. Reward yang diberikan hanya kata- kata pujian. Karu menunggu kebijakan manajemen keperawatan terkait proposal rekruitmen.



Merupakan gambaran kelemahan dari dalam yang dimiliki oleh ruangan tersebut. Referensi Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



Nursalam . (2014) . Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Edisi 4 . Jakarta : Salemba Medika Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M Universitas Binawan



31 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 53 tahun, diagnosis tuberculosis paru, dirawat di RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan susah mengeluarkan dahak, sesak napas, mual, lemas. Hasil pemeriksaan : suara napas ronchi, TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 23x/menit, suhu 38,60C.



Pertanyaan (Lead in) Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Jawaban (Option) a. hipertermia b. defisit nutrisi c. intoleransi aktifitas d. pola nafas tidak efektif e. bersihan jalan nafas tidak efektif Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



Referensi Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



bersihan jalan nafas tidak efektif batuk berdahak, susah mengeluarkan dahak, suara napas ronchi, sesak napas, frekuensi napas 23x/menit Penentuan masalah utama erat kaitannya dengan keluhan utama yang dialami pasien ditunjang dengan data hasil pemeriksaan lainnya. Pada kasus tersebut, keluhan utama pasien adalah batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu. Dan keluhan lainnya adalah susah mengeluarkan dahak. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan suara napas ronchi, frekuensi napas 23x/menit. Berdasarkan data-data yang ditemukan pada pasien, maka maalah utamanya mengarah kepada gangguan oksigenasi yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif. PPNI, T. P. S. D. (2018) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Akper RS Dustira



32 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan



kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 43 tahun, diagnosis hepatitis, dirawat di RS dengan keluhan mual sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan tidak napsu makan, lemas, nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan : terdapat sariawan, bibir kering, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,60C, BB menurun 3 kg sejak sakit. Pertanyaan (Lead in) Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? Jawaban (Option) a. Berikan makanan dalam porsi kecil dan menarik. b. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif. c. Ajarkan relaksasi napas dalam. d. Berikan kompres hangat. e. Monitor status hidrasi. Kunci Jawaban Berikan makanan dalam porsi kecil dan menarik Kata Kunci intervensi keperawatan, mual, tidak napsu makan, sariawan, BB menurun 3 kg sejak sakit Pembahasan Dalam menentukan intervensi keperawatan utama, terlebih dahulu harus mengetahui masalah keperawatan utama. Merujuk pada kasus, masalah keperawatan utama adalah berkaitan dengan defisit nutrisi yang didukung oleh data keluhan mual, tidak napsu makan dan hasil pemeriksaan sariawan, BB menurun 3 kg sejak sakit. Oleh karena itu intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut adalah berikan makanan dalam porsi kecil dan menarik. Referensi PPNI. (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Institusi Akper RS Dustira



Nomor Tinjauan



33 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /



aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 38 tahun, diagnosis hepatitis, dirawat di RS dengan keluhan mual sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengatakan tidak napsu makan, lemas, nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan : terdapat sariawan, bibir kering, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 38,50C, BB menurun 2 kg sejak sakit. Pertanyaan (Lead in) Apakah evaluasi keperawatan utama pada kasus tersebut? Jawaban (Option) a. tingkat nyeri menurun b. status cairan membaik c. status nutrisi membaik d. termoregulasi membaik e. toleransi aktivitas meningkat Kunci Jawaban status nutrisi membaik Kata Kunci evaluasi keperawatan, mual, tidak napsu makan, sariawan, BB menurun 2 kg sejak sakit Pembahasan Dalam menentukan evaluasi keperawatan utama, terlebih dahulu harus mengetahui masalah keperawatan utama dan intervensi keperawatan utama. Merujuk pada kasus, masalah keperawatan utama adalah berkaitan dengan defisit nutrisi dan intervensi yang dilakukan adalah manajemen nutrisi. Sehingga evaluasi keperawatan utama pada kasus tersebut adalah status nutrisi membaik. Referensi PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Institusi Akper RS Dustira



Nomor Tinjauan



34 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 38 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis post colostomy hari ke 3. Pasien mengeluh tidak nyaman di sekitar luka stoma. Hasil pemeriksaan : kantung stoma penuh, tidak ada tanda-tanda infeksi sekitar luka stoma. Saat ini perawat akan melakukan perawatan stoma, alat-alat sudah disiapkan, kantong stoma telah dibuka, base plate telah di angkat. Pertanyaan (Lead in) Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? Jawaban (Option) a. mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa kering b. menutup lubang stoma menggunakan kasa lembab c. membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma d. membersihkan jahitan di sekeliling stoma e. menggunting base plate sesuai pola Kunci Jawaban membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma Kata Kunci Saat ini perawat akan melakukan perawatan stoma, alat-alat sudah disiapkan, kantong stoma telah dibuka, base plate telah di angkat. Pembahasan Langkah-langkah dalam perawatan stoma ketika base plate sudah diangkat dan dimasukan ke kantung plastik adalah membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma menggunakan kapas/kassa dan cairan fisiologis, dilanjutkan membersihkan jahitan di sekeliling stoma, mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa kering, menutup lubang stoma menggunakan kasa lembab, dan menggunting base plate sesuai pola. Referensi PPNI. (2021). Pedoman Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Nama pembuat Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Institusi Akper RS Dustira



Nomor Tinjauan



35 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 51 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis acute miocard infark hari ke 3. Pasien mengeluh nyeri dada menjalar ke punggung dan tangan kiri. Hasil pemeriksaan : wajah pasien meringis, mukosa pucat, akral dingin. Saat ini perawat akan melakukan perekaman elektokardiogram (EKG), manset elektroda ekstrimitas telah terpasang, elektroda dada telah dipasang di ruang interkosta IV tepi sternal kanan. Pertanyaan (Lead in) Dimanakan elektroda dada selanjutnya yang harus dipasang pada kasus tersebut? Jawaban (Option) a. ruang interkosta IV tepi sternal kiri b. ruang interkosta V kiri di garis mid aksila c. pertengahan elektroda ke dua dan ke empat d. ruang interkosta V kiri di garis midklavikula e. ruang interkosta V kiri di garis aksila anterior Kunci Jawaban ruang interkosta IV tepi sternal kiri Kata Kunci Saat ini perawat akan melakukan perekaman elektokardiogram (EKG), manset elektroda ekstrimitas telah terpasang, elektroda dada telah dipasang di ruang interkosta IV tepi sternal kanan. Pembahasan Urutan pemasangan elektroda dada pada perekaman EKG adalah : 1. C1 : ruang interkosta IV tepi sternal kanan 2. C2 : ruang interkosta IV tepi sternal kiri 3. C3 : pertengahan elektroda ke dua dan ke empat 4. C4 : ruang interkosta V kiri di garis midklavikula 5. C5 : ruang interkosta V kiri di garis aksila anterior 6. C6 :ruang interkosta V kiri di garis mid aksila



Referensi Nama pembuat Institusi



PPNI. (2021). Pedoman Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI. Novi Malisa, S.Kep.,Ners.,M.Kep Akper RS Dustira



Nomor 36 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 22 tahun, dibawa ke IGD akibat kecelakaan lalu lintas 10 menit lalu. Hasil pemeriksaan: berespon terhadap nyeri, TD 80/65 mmHg, frekuensi nadi 114 x/menit, frekuensi napas 33 x/menit; terdengar snoring, tampak luka robek di pipi, retraksi supraclavicula, tulang paha kiri keluar disertai pendarahan aktif, akral dingin. Apakah label triage yang tepat diberikan pada kasus tersebut? a. kuning b. merah c. hitam d. hijau e. biru Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



b. merah Gangguan Airway (Snoring disertai kewaspadaan ciri fraktur servical), Breathing (Dipsone, retraksi dinding dada), Circulation (Open Fraktur Femur, Shock Hipovolume), Disability (Respon To Pain). Hasil pengkajian ditemukan data bahwa pasien mengalami gangguan pada komponen vital yaitu Airway, Breathing, Circulation dan Disability. Pasien menunjukan kondisi yang mengancam nyawa (life treathening) sehingga pasien harus diberikan label triage merah.



Referensi Nama pembuat Institusi



Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep. Akademi Keperawatan RS. Dustira Cimahi



Nomor 37 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 19 tahun, diantar ke UGD akibat terjatuh dari pohon 15 menit lalu dengan keluhan sakit saat bernapas. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 34 x/menit, frekuensi nadi 98 kali/menit, skala nyeri 3; bicara terbata-bata, wajah pucat, jejas di dada kanan, tampak retraksi intercostalis, paru terdengar vesikuler pada kedua sisi. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. nyeri akut b. pola napas c. pertukaran gas d. ventilasi spontan e. bersihan jalan napas Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



Referensi Nama pembuat



b. pola napas Biacara terbata-bata, Dipsnoe (34 x/menit), retraksi intercostalis. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kemudian dibandingkan dengan batasan data mayor minor SDKI menunjukan adanya masalah pada pola pernapasan. Data abnormal pada kategori respirasi ini kemudian dinilai lebih penting/ utama diatasi lebih dahulu dibandingkan dengan kategori kenyamanan (nyeri). Hal ini juga mempertimbangkan pendekatan algoritma intial assesment trauma yang harus mengutamakan permasalahan Airway dan breathing (masalah pernapasan) lalu selanjutnya circulation (keluhan nyeri) pada kasus tersebut. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep.



Institusi



Akademi Keperawatan RS. Dustira Cimahi



Nomor 38 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 29 tahun, terlihat terserempet mobil kemudian jatuh tergeletak tidaksadarkan diri ditrotoar. Anda yang pada saat itu kebetulan melintas segera menepi, dan memastikan keamanan diri, lingkungan serta pasien. Hasil pemeriksaan: pasien tidak berespon, tampak pipi lecet dan pelipis mengeluarkan darah. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? a. cek nadi dan napas b. kontrol servical c. minta bantuan d. lakukan RJP e. balut tekan Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



Referensi Nama pembuat



c. minta bantuan Korban tidak sadarkan diri akibat kecelakaan, perawat sudah melakukan 3A dan mengecek respon pasien. Prinsip utama pelaksanaan tindakan kegawatdaruratan pada korban sesuai algortima yang berlaku yaitu D-R-C/S diikuti penatalaksanaan sesuai kasus. D berarti Danger meliputi 3A (Aman diri, lingkungan dan pasien), R berarti Respon yang meliputi pemeriksaan respon pasien apakah sadar penuh (Alert), berespon terhadap stimulus (Verbal dan Pain) atau pun tidak berespon (Unresponsive). Selanjutnya C/S berarti Call/Shout For Help yang meliputi tindakan meminta bentuan (dapat dilakukan mandiri/ dispatcher, ataupun oleh orang lain). Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep.



Institusi Akademi Keperawatan RS. Dustira Cimahi Nomor 39 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (Vignette) Seorang laki-laki, umur 3 tahun, dibawa ke UGD. Menurut ibunya, pasien terpeleset ditangga dan kepala membentur lantai cukup keras. Hasil pemeriksaan: Rewel, sempat muntah 2 kali, jejas dipelipis, frekuensi napas 32 x/menit. 30 menit kemudian pasien dianjurkan pulang dan anda hendak memberikan edukasi untuk mengidentifikasi bahaya harus diwaspadai di rumah. Apakah yang harus disampaikan perawat pada kasus tersebut? a. memberikan minum hangat setiap satu jam b. sesekali ayun dan gendong anak saat rewel c. memasang penghalang dilokasi yang berbahaya d. membangunkan setiap setengah jam jika anak tertidur e. membiarkan anak tertidur untuk meminimalkan rewel Kunci Jawaban d. membangunkan setiap setengah jam jika anak tertidur Kata Kunci Terjatuh ditangga dengan kepala membentur lantai, pasien rewel dan muntah 2 kali, jejas di pelipis, edukasi kewaspadaan umum head injury Pembahasan Kewaspadaan merupakan salah satu tindakan yang dilakukan pada individu. Pada kasus ditemukan bahwa anak mengalami head injury ringan sehingga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Saat ini ditemukan bahwa tanda-tanda vital (respirasi) dalam kategori normal. Sebagai langkah kewaspadaan perawat perlu menyampaikan kepada keluarga bahwa anak harus dibangunkan setiap setengahjam untuk mengidentifikasi terjadi atau tidaknya perburukan kondisi (penurunan kesadaran yang tidak disadari). Referensi Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep.



Institusi Akademi Keperawatan RS. Dustira Cimahi Nomor 40 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki, umur 22 tahun, dirawat di UGD pasca resusitasi cairan akibat shock. Hasil pemeriksaan: berat badan 50 Kg, terpasang folley cateter serta tercatata urine terakhir dibuang pukul 21.00 WIB. Saat ini, waktu menunjukan pukul 01.00 WIB dan anda ditugaskan untuk mengevaluasi kondisi pasien sebagai persiapan transfer pasien ke ruang perawatan. Berapakah volume urine yang perlu dievaluasi pada kasus tersebut? a. 50 – 100 cc b. 80 – 160 cc c. 100 – 200 cc d. 120 – 240 cc e. 150 – 300 cc Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



c. 100 – 200 cc BB = 50 Kg, Waktu tampung Urine 4 jam (21,00 – 01 00 WIB) Produksi urine orang dewasa 0.5 – 1 cc/Kgbb/jam Maka 0.5 cc x 50 kg x 4 jam = 100 cc 1 cc x 50 kg x 4 jam = 200 cc Sehingga urine yang harus di evaluasi yang menujukan fungsi ginjal dalam kondisi baik adalah 100 – 200 cc.



Referensi



Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep.



Nama pembuat



Institusi Nomor



Akademi Keperawatan RS. Dustira Cimahi 41



Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran



Tinjauan 3



Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (vignete) Perawat melakukan kunjungan pada Poskestren Z yang berada di wilayah kerja Puskesmas A. Ketika melakukan pengkajian, kader santri menyatakan kejadian DBD di pesantren sudah berkurang sejak digalakkan jumantik dan gerakan 3Mplus secara berkelanjutan. Puskesmas bersama kader santri ingin mempertahankan hal ini dan mengupayakan tidak terjadi KLB DBD lagi di Pesantren tersebut. Pertanyaan soal: Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. Defisit perawatan diri B. Gangguan interaksi sosial C. Defisit kesehatan komunitas D. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif E. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan Kunci Jawaban E Kata Kunci Pembahasan Referensi



Nama pembuat Institusi



Puskesmas bersama kader santri ingin mempertahankan hal ini dan mengupayakan tidak terjadi KLB DBD lagi di Pesantren tersebut. UKBM dalam bentuk poskestren sudah terbentuk dan berjalan dengan baik, kader juga mengekspresikan keinginan untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya.Sehingga diagnosa promotif kesiapan dapat diangkat pada kasus ini Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Praktikum Keperawatan, Keluarga, Komunitas. Pusdik SDM Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. PPNI, T. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. In Jakarta: PPNI. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hilda Mazarina Devi S.Kep, Ns, M.Sc Universitas Tribhuwana Tunggadewi



Nomor



42



Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran



Tinjauan 3



Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (vignete) Saat melakukan kunjungan di Pesantren Y perawat mendapati kejadian scabies pada 83% penghuni pesantren. Kolam air mandi keruh, santri sering menggunakan baju & handuk bergantian, belum ada poskestren di Pesantren tersebut. Apakah intervensi sekunder yang tepat dilaksanakan pada kasus tersebut? A. Perawatan luka B. Pemberian obat kulit C. Pengontrolan infeksi D. Manajemen lingkungan E. Edukasi pencegahan infeksi Kunci Jawaban



B



Kata Kunci Pembahasan



perawat mendapati kejadian scabies pada 83% penghuni pesantren Intervensi sekunder dilakukan dalam upaya menangani gejala kesehatan yang sudah muncul. Sehingga pemberian obat kulit sebagai tindakan keperawatan wajib diberikan untuk mengobati sakit kulit pada para santri Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Praktikum Keperawatan, Keluarga, Komunitas. Pusdik SDM Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.



Referensi



PPNI, T. (2018b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. In Jakarta: PPNI. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Nama pembuat Institusi



Hilda Mazarina Devi S.Kep, Ns, M.Sc Universitas Tribhuwana Tunggadewi



Nomor



43



Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran



Tinjauan 3



Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (vignette) Saat perawat melakukan kunjungan di Pesantren X, ditemukan sebanyak 78% anak kelas 4, 5 dan 6 memiliki lubang gigi, mengeluh sakit gigi selama 3 bulan terakhir, serta mayoritas memiliki kebiasaan hanya menggosok gigi sebanyak 1x pada pagi hari setelah mandi. Kantin sekolah diketahui menjual jajanan berpemanis dan pengawet buatan. Apakah masalah keperawatan utama yang dapat diangkat pada kasus tersebut? A. Nyeri akut B. Nyeri kronis C. Manajemen nyeri D. Pemberian analgesic E. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Kunci Jawaban



A



Kata Kunci Pembahasan



78% memiliki lubang gigi dan mengeluh sakit gigi selama 3 bulan terakhir Mengeluh nyeri merupakan gejala dan tanda mayor masalah keperawatan nyeri akut Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Praktikum Keperawatan, Keluarga, Komunitas. Pusdik SDM Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.



Referensi



Nama pembuat Institusi



PPNI, T. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. In Jakarta: PPNI. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hilda Mazarina Devi S.Kep, Ns, M.Sc Universitas Tribhuwana Tunggadewi



Nomor Tinjauan Tinjauan 1



44 Jabaran



Tinjauan 3



Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (vignete) Seorang perawat berkunjung pada sebuah keluarga yg tinggal didaerah terpencil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ditemukan Ibu T berusia 70 tahun mengalami luka dibagian kaki yang tidak kunjung mengering, Ibu T mengeluh sering haus, sering lapar dan sering kencing selama satu bulan terakhir. Diketahui keluarga kesulitan dalam membawa Ibu T berobat karena lokasi Puskesmas yang jauh. Apakah masalah keperawatan utama yang dapat diangkat pada kasus tersebut? A. Nyeri kronis B. Risiko deficit nutrisi C. Risiko inkontinensia urin D. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan E. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif Kunci Jawaban E Kata Kunci Pembahasan Referensi



Nama pembuat Institusi



Keluarga kesulitan dalam membawa Ibu T berobat karena lokasi Puskesmas yang jauh. Keluarga tidak mengenali tanda gejala DM yang dialami oleh Ibu T Ketidakpahaman keluarga dan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan merupakan tanda gejala utama dari manajemen kesehatan keluarga yang tidak efektif Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Praktikum Keperawatan, Keluarga, Komunitas. Pusdik SDM Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. PPNI, T. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. In Jakarta: PPNI. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hilda Mazarina Devi S.Kep, Ns, M.Sc Universitas Tribhuwana Tunggadewi



Nomor



45



Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran



Tinjauan 3



Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6



Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain



Tinjauan 2



Tinjauan 7



Kasus (vignete) Seorang perawat melakukan kunjungan di Rumah Singgah Anak Jalanan Di Kota X. Hasil pengkajian didapatkan mayoritas anak jalanan memiliki badan yang kurus, TB pendek, mencari uang dengan mengamen di jalan. Pengurus Rumah Singgah menyatakan belum menyediakan jenis makanan variasi namun mengungkapkan keinginan untuk dapat memperbaiki gizi anak jalanan. Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut? A. Pelibatan keluarga B. Manajemen nutrisi C. Edukasi kesehatan D. Promosi dukungan social E. Promosi kepatuhan pengobatan Kunci Jawaban



C



Kata Kunci Pembahasan



Ungkapan pengurus rumah singgah untuk dapat memperbaiki gizi anak jalanan Ungkapan pengurus rumah singgah untuk dapat memperbaiki gizi anak jalanan merupakan kata kunci untuk mengangkat masalah kesiapan peningkatan manajemen kesehatan di rumah singgah, dan edukasi kesehatan menjadi salah satu intervensi keperawatan utama untuk dapat direncanakan. Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Praktikum Keperawatan, Keluarga, Komunitas. Pusdik SDM Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.



Referensi



Nama pembuat Institusi



Nomor



PPNI, T. (2018b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. In Jakarta: PPNI. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hilda Mazarina Devi S.Kep, Ns, M.Sc Universitas Tribhuwana Tunggadewi



46



Tinjauan Tinjauan 1



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative



Tinjauan 6



Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi



Tinjauan 7 :



Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Ruangan bedah di rumah sakit swasta mempunyai 35 perawat dengan kualifikasi D3 20 orang,Ners 15 orang. Ruangan tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan, ada perawat yang bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien. Mulai masuk sampai keluar rumah sakit. Dalam pelaksanaanya ada juga perawat asosiate. Pertanyaan soal: Apakah metode asuhan keperawatan pengelolaan pasien pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. B. C. D. E.



Tim Primer Moduler Fungsional Case manajer



Kunci Jawaban: B Kata Kunci



perawat yang bertanggung jawab penuh selama 24 jam, pelaksana perawat asosiate



Pembahasan



Metode asuhan keperawatan primer merupakan metode dengan perawat bertanggung jawa penuh dengan pasien selama 24 jam, mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit.



Referensi:



Gillies, D.A (1989) Nursing Management; a system approach. Philadelphia: W.B Saunders Company



Nama pembuat Ns. Fithriyani,M.Kep Institusi



STIKES Baiturahim



Nomor



47 Tinjauan



Tinjauan 1



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative



Tinjauan 6



Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi



Tinjauan 7 :



Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan



kesehatan KASUS (vignete): Seorang kepala ruangan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk melakukan perubahan atau memberikan ide. Kepala ruangan hanya memberikan arahannya apabila diminta, karena kepala ruangan menilai bahwa bawahannya mampu , mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi. Pertanyaan soal: Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan tersebut? Pilihan jawaban: A. B. C. D. E.



Partisipatif Autocratic Demokratik Laisess faire Transformasional



Kunci Jawaban: D Kata Kunci



Kepala ruangan hanya memberikan arahan, kepala ruangan menilai bawahannya mampu



Referensi:



Gillies, D.A (1989) Nursing Management; a system approach. Philadelphia: W.B Saunders Company



Pembahasan



Gaya kepemimpinan Laisess faire adalah gaya seorang pimpinan yang memberikan kebebasan kepada anggotannya untuk melakukan perubahan dan ide, dimana bawahannya mmapu, mempunyai motivasi dan komitmen tinggi.



Nama pembuat



Ns. Fithriyani,M.Kep



Institusi/bagian



STIKES Baiturahim



No



48 Tinjauan



Tinjauan 1



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative



Tinjauan 6



Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi



Tinjauan 7 :



Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang manajer di suatu rumah sakit swasta selalu mengambil keputusan sendiri walaupun banyak anggotanya yang berpendidikan sederajat dengannya, selalu memberikan beban kerja yang diluar aturan yang sudah ada dengan harapan visi dari rumah sakit tersebut cepat tercapai, dan dia selalu menyampaikan kalau keputusan yang diambil adalah mewakili dari anggota walaupun tanpa ada proses musyawarah dahulu. Pertanyaan soal: Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: A. B. C. D. E.



Autocratic Demokratik Laisess faire Transformasional Partisipatif



Kunci Jawaban: A Kata kunci



Keputusan diambil tanpa proses musyawarah



Referensi:



Gillies, D.A (1989) Nursing Management; a system approach. Philadelphia: W.B Saunders Company



Pembahasan



Gaya kepemimpinan Autocratic adalah gaya seorang pimpinan yang selalu



mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan ide, gagasan bawahannya dan tanpa melalui proses musyawarah. Nama pembuat Ns. Fithriyani,M.Kep Institusi/bagian STIKES Baiturahim



No



49 Tinjauan



Tinjauan 1



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative



Tinjauan 6



Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi



Tinjauan 7 :



Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang kepala ruang ICU sedang merencanakan pengembangan staf dengan memberikan pendidikan dan pelatihan selama 6 bulan untuk meningkatkan kemampuan serta ketrampilan staf yang berada di ICU tersebut. Pertanyaan soal:



Apakah fungsi manajemen keperawatan yang diterapkan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. b. c. d. e.



Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan Pengendalian



Kunci Jawaban: A Kata kunci



Merencanakan Pengembangan staf, Pendidikan dan pelatihan ,keterampilan staf



Referensi:



Gillies, D.A (1989) Nursing Management; a system approach. Philadelphia: W.B Saunders Company



Pembahasan



Fungsi perencanaan merupakan tahapan dimana kepala ruangan membuat Perencanaan terhadap kebutuhan SDM, sarana dan prasarana ruangan. Pengembangan staf , Pendidikan dan pelatihan merupakan perencanaan SDM.



Nama pembuat



Ns. Fithriyani,M.Kep



Institusi/bagian



STIKES Baiturahim



No



50 Tinjauan



Tinjauan 1



Jabaran Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional



Tinjauan 2



Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)



Tinjauan 3



KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /



Tinjauan 5



Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative



Tinjauan 6



Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi



Tinjauan 7 :



Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan



KASUS (vignete): Seorang perawat baru bekerja pada hari pertama di Bangsal Penyakit Dalam. Kepala ruangan menyampaikan uraian tugas kepada perawat baru tersebut dan kepada masing-masing perawat dan staf lainnya. Pertanyaan soal: Apakah fungsi manajemen yang diterapkan pada kasus tersebut? Pilihan jawaban: a. b. c. d. e.



Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan Pengendalian



Kunci Jawaban: B Kata kunci



Penyampaian uraian tugas



Referensi:



Gillies, D.A (1989) Nursing Management; a system approach. Philadelphia: W.B Saunders Company



Pembahasan



Fungsi manajemen pengorganisasian merupakan fungsi seorang manajer membagi tugas dan uraian tugas kepada bawahannya.



Nama pembuat



Ns. Fithriyani,M.Kep



Institusi/bagian



STIKES Baiturahim



Nomor Tinjauan



51 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) 1. Seorang laki-laki, 40 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan PPOK. Pasien mengeluh sesak napas dan pusing. Hasil pengkajian: pasien tampak gelisah, berkeringat, dan pucat. Frekuensi pernapasan 29 x/ menit dan terdengar mengi. Untuk pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30, PaCO 2 49 mmHg, PaCO2 85 mmHg, HCO3- 22 mEq/L, dan saturasi O2 97%. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien tersebut? A. Alkalosis metabolik B. Alkalosis respiratorik C. Asidosis metabolik terkompensasi D. Asidosis respiratorik E. Asisdosis metabolik Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



D PPOK, AGD Untuk menginterpretasi nilai AGD pada kasus di atas, ada langkahlangkah yang harus ditempuh, yaitu: klasifikasi pH, nilai normal pH 7,33-7,45. Terjadi penurunan pH (7,30) pada soal tersebut yang menunjukkan asidemia. Selanjutnya perhatikan nilai PaCO2-nya, 49 mmHg yang menunjukkan asidosis respiratorik karena adanya peningkatan. Nilai normal PaCO2 35-45 mmHg. Nilai normal HCO 322-26 mEq/dL dan pada kasus tersebut nilainya normal. Apabila menurun menunjukkan adanya asidosis metabolik, sedangkan apabila meningkat menunjukkan adanya alkalosis metabolik. Langkah terakhir, tentukna adanya kompensasi dengan melihat dua komponen, yaitu PaCO2 dan HCO3-. Apabila keduanya abnormal (atau hampir abnormal) pada arah yang berlawanan, maka menandakan adanya kompensasi. Apabila nilai salah satu komponen abnormal, dan



Referensi



Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



komponen lainnya norma, maka tidak terkompensasi. 1. Hadi. M et all. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia. AIPNI. Jakarta. 2. Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Phiadelphia: Wolters Kluwer. 3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI. Ns. Faisal Sangadji, M.Kep STIKes Madani Yogyakarta



52 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) 2. Seorang laki-laki, 50 tahun, dirawat hari ke-3 dengan gagal jantung kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, ketika berjalan ke kamar mandi. Hasil pemeriksaan: pasien tampak pucat, frekuensi nadi 105 x/ menit, TD 140/ 90 mmHg, frekuensi napas 29 x/ menit, urine 40 cc/ jam, dan gambaran EKG ST depresi pada lead V3 dan V4. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? A. Gangguan eliminiasi urin B. Gangguan perfusi jaringan C. Intoleransi aktifitas D. Kelebihan volume cairan



E. Pola napas tidak efektif Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



C Gagal jantung, aktivitas Gagal jntung merupakan kegagalan jantung dalam memompa darah secara normal ke seluruh tubuh, sehingga darah yang berisi nutrisi da oksigen tidak terdistribusi secara adekuat ke seluruh sel. Akibatnya proses metabolisme sel menjadi terganggu dan energi yang dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang cukup, pasien tidak toleran dalam melakukan aktivitas secara normal.



Referensi



1. Hadi. M et all. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia. AIPNI. Jakarta. 2. Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Phiadelphia: Wolters Kluwer. 3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI. Ns. Faisal Sangadji, M.Kep STIKes Madani Yogyakarta



Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



53 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) 3. Seorang laki-laki, 55 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan pneumonia.



Pasien mengeluh sesak napas. Hasil pemeriksaan: pasien terlihat menggunakan otot bantu pernapasan, suara napas ronkhi pada paru kanan dan kiri, serta ireguler. Ners telah melakukan nebulasi dengan menggunakan ekspektoran, namun mukusnya masih sulit dikeluarkan. Saat ini terpasang oksigen nasal 3 liter/ menit. Apakah tindakan ners selanjutnya? A. Melakukan auskultasi paru B. Melakukan fisioterapi dada C. Menanjurkan untuk tarik napas dalam D. Menganjurkan batuk efektif E. Mengatur posisi semiFowler Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



B Pneumonia, ekspektoran Pneumonia merupakan proses inflamasi pada parenkim paru yang ditandai dengan demam, sesak, batuk, dan produksi sputum yang berlebihan, menyebabkan sulit untuk menjaga kepatenan jalan napas. Fisioterapi dada merupakan salah satu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas postural drainage, clapping, dan vibration. Tindakan tersebut untuk meningkatkan turbulensi dan kecepatan ekshalasi udara sehingga sekret dapat bergerak dan kecepatan ekshalasi udara sehingga sekret dapat bergerak dan mencegah terkumpulnya serta mempercepat pengeluaran mukus.



Referensi



1.



Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



Hadi. M et all. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia. AIPNI. Jakarta. 2. Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Phiadelphia: Wolters Kluwer. 3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI. Ns. Faisal Sangadji, M.Kep STIKes Madani Yogyakarta



54 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi



/ Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) 4. Seorang laki-laki, 43 tahun, di rawat di ruang penyakit dalam dengan CKD. Pasien mengeluh sesak, mual, dan muntah. Hasil pemeriksaan: terdapat edema ekstremitas dan periorbital, urine ouput 151 cc/ 24 jam, Hb 7,8 mg/dl, ureum 120 mg/dl, kreatinin 5,8 mg/dl, TD 145/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit. Saat ini, pasien diintervensi berupa pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodialisis. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut? A. Edema berkurang/ hilang B. Nilai albumin normal C. Nilai hemoglobin meningkat D. Tekanan darah meningkat E. Urin ouput meningkat Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



A CKD, cairan Pembatasan cairan merupakan tindakan keperawatan untuk mencegah adanya peningkatan cairan tubuh secara progresif akibat adanya gangguan pada ginjal.



Referensi



1. Hadi. M et all. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia. AIPNI. Jakarta. 2. Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Phiadelphia: Wolters Kluwer. 3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI. Ns. Faisal Sangadji, M.Kep STIKes Madani Yogyakarta



Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



55 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya



Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5



Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif



Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) 5. Seorang laki-laki, 22 tahun, dirawat di unit luka bakar. Hasil pemeriksaan: luka bakar grade II dengan luas 35%, BB 50 kg, TB 156 cm, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 60 x/ menit, frekuensi napas 21 x/ menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000 cc. Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut? A. Urin output 100-125 ml/jam B. Urin output 12,5-25 ml/jam C. Urin output 25-50 ml/jam D. Urin output 50-75 ml/jam E. Urin output 75-100 ml/jam Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



C Luka bakar, urin output Penentuan kriteria keberhasil terapi cairan menggunakan rumus output urine = 0.5-1 cc/kgBB/jam  (0,5 x 50 kg = 25 ml/jam dan 1 x 50 kg = 50 ml/jam), sehingga urin output 25-50 ml/jam.



Referensi



1. Hadi. M et all. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia. AIPNI. Jakarta. 2. Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Phiadelphia: Wolters Kluwer. 3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI. Ns. Faisal Sangadji, M.Kep STIKes Madani Yogyakarta



Nama pembuat Institusi



Nomor



56



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang pria usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medik DM. Pada saat di lakukan pengkajian klien tampak lemas, mengeluh nyeri / sakit dibagian kaki kiri, dibagian telapak kaki kiri terdapat luka yang berbau busuk dan membengkang, serta disekitar luka tampak menghitam menurut klien luka sudah sejak 2 minggu yang lalu. Klien baru mengetahui dirinya menderita DM setelah ada luka, klien pergi ke dokter, hasil penmeriksaan laboratorium pemeriksaan Gula Darah sewaktu (GDS) = 344 mg/dl, sebelumnya klien sering merasakan kaki dan tangan sering kesemutan dan terasa baal, sering merasa haus dan BAK terutama di malam hari, klien mual tidak nafsu makan serta BB klien menurun 8 kg selama 5 bulan. Berdasarkan Sclading Scale klien mendapatkan insulin 3 x 8 unit, TD = 145 / 100 mmHg. N= 82 x/mnt. R = 19x/ mnt, S = 37,6◦C. Berdasarkan hasil pengkajian, masalah keperawatan utama pada klien adalah … A. Nyeri Akut B. Ketidakseimbangan glukosa darah C. Defisit volume cairan D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh E. Gangguan integritas kulit Kunci Jawaban Jawaban E Kata Kunci



Luka berbau busuk, nyeri, bengkak dan sekitar kulit menghitam



Pembahasan



Jika pada kasus data focus mengarah pada Luka berbau busuk, nyeri, bengkak dan sekitar kulit menghitam., sehingga terjadi gangguan



integiritas kulit. DM adalah suatu penyakit gangguan metabolime karbohidrat yang menahun dengan ditandai peningkatan glukosa darah (hiperglikemia). Apabila kondisi ini tidak terkendali akan mengakibatkan komplikasi makroangiophati yang meliputi pembuluh darah tepi / Peripheral Arteri Disease yang mengakibatkan kelainan pembuluh darah seperti neuropati gangren, hal ini mengakibatkan berbagai perubahan pada otot dan kulit serta jaringan sekitar luka akan mati atau nekrotik dan membusuk. Manifestasi awal gangren akan berupa kemerahan pada kulit, nyeri, pucat dan berubah menjadi coklat kehitaman yang diakibatkan adanya gas gangren Referensi



(Sumber : Brunner, & Suddarth Edisi 12 (2018), Keperawatan Medikal Bedah Jakarta, Buku Kedokteran EGC)



Nama pembuat



Ns. Siswani Marianna, SKep.,M.Si



Institusi



Universitas Binawan



Nomor Tinjauan



57 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang ibu berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan Diagnosa medis Hipertiroid rencana akan dilakukan pembedahan tiroidectomy. Pada pengkajian klien mengeluh jantung berdetak cepat, sedikit sesak nafas, tampak pembesaran di leher, gelisah, bola mata membesar (Exopthalmus) . TD = 160 / 100 mmHg. N- 102x/mnt. R = 26x/ mnt . Berdasarkan kasus ini masalah keperawatan adalah Penurunan curah jantung.



Manakah intervensi mandiri keperawatan yang tepat dibawah ini? A. Batasi aktivitas klien B. Kolaborasi pemberian Propylthiouracil (PTU) C. Kolaborasi pemberian anti cemas D. Berikan O2 Melalui selang canula E. Berikan posisi semifowler Kunci Jawaban



A. Batasi aktivitas klien



Kata Kunci



Mengeluh jantung berdetak cepat serta sesak nafas



Pembahasan



Hiperertitoidesme mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatik yang berlebih sehingga menimbulkan perubahan kondisi listrik jantung, hal ini berdampak beban kerja jantung meningkat yang nebabkan terjadinya aritmia dan tachycardia. Kondisi ini beresiko terjadinya penurunan curah jantung. Intervensi keperawatan dengan kondisi seperti ini dengan membatasi aktivitas klien agar beban kerja jantung menurun,



Referensi



(Sumber : Brunner, & Suddarth Edisi 12 (2018), Keperawatan Medikal Bedah Jakarta, Buku Kedokteran EGC



Nama pembuat



Ns. Siswani Marianna, SKep.,M.Si



Institusi



Universitas Binawan



Nomor Tinjauan



58 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan



kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki berusia 60 tahun, di rawat di ruangan penyakit dalam dengan keluhan badan lemas, pusing, mata berkunang – kunang, dan lapar serta keringat dingin dan tidak nafsu makan sudah 2 hari. Klien dengan riwayat penyakit DM sudah 15 tahun. Saat masuk hasil laboratorium Glukosa darah 56 mg/dl. TD = 90/70 mmHg. N = 99 x /mnt P 21 x /mnt, kesadaran klien komposmentis. Berdasarkan masalah keperawatan yang ditemukan, apakah tindakan mandiri keperawatan berdasarkan kasus ? A. Memberikan makan B. Kolaborasi pemberian insulin C. Kolaborasi pemberian Dextrose 20 % IV D. Pemberian minum air gula / manis E. Memberikan posisi nyaman Kunci Jawaban



D. Pemberian minum air gula / manis



Kata Kunci Pembahasan



Nama pembuat



badan lemas, lapar, keringat dingin serta tidak nafsu makan 2 hari Jika pada kasus data focus mengarah pada badan lemas, lapar, keringat dingin tidak nafsu makan 2 hari Salah satu komplikasi umum DM adalah Hipoglikemia, tingkat glukosa darah dapat tiba-tiba terlalu rendah karena berbagai alasan salah satunya adalah karena glukosa darah rendah dibawah normal akibat tidak cukup makan. Berdasarkan Alogaritma mengatasi hipoglikemia ringan sesuai kasus adalah dengan memberikan air gula. Apabila hipoglikemia berat dengan memberikan cairan dekstrose secara Intra vena Sumber: Tim Penyusunan Revisi (2021) Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan DM type 2 Dewasa di Indonesia, PB PERKENI (Sumber : Brunner, & Suddarth Edisi 12 (2018), Keperawatan Medikal Bedah Jakarta, Buku Kedokteran EGC Ns. Siswani Marianna, SKep.,M.Si



Institusi



Universitas Binawan



Referensi



Nomor Tinjauan



59 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural



Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang ibu 53 tahun, diagnosia masuk dengan Arthritis gout. Klien masuk ke ruangan penyakit dalam dengan keluhan sendi-sendi kaki kiri terasa sakit, merah dan bengkak, rasa sakit sangat terasa sehingga klien tidak dapat berdiri pada kaki yang sakit, tidak bisa menahan sakit walau hanya tersentuh sprei, klien menyatakan rentang nyeri = 7 , terkadang klien demam. Hasil pemeriksaan TTV : TD = 130/90 mmHg. N = 72x /mnt P = 18 x /mnt, S= 37.4 ◦C. Hasil peneriksaan laboratorium Asam urat 7,8 mg%. Berdasarkan kasus diatas masalah keperawatan adalah : Nyeri akut. Apakah intervensi edukasi keperawatan berdasarkan masalah untuk mengurangi kekambuhan? A. Mengajarkan mengkompres air dingin B. Mengajarkan mengurasi makanan tinggi purin C. Mengajarkan tehnik relkasasi nafas dalam D. Mengajarkan tenik relasasi massage E. Mengajurkan berolah raga Kunci Jawaban



B. Mengajarkan mengurasi makanan tinggi purin



Kata Kunci Pembahasan



Bengkak dan merah Jika pada kasus data focus mengarah pada bengkak dan merah, maka terjadi proses inflamasi dikarenakan adanya serangan artritis akibat peningkatan kadar asam urat darah dan di urine. Peningkatan ini terjadi akibat metabolime protein tinggi purin seperti jeroan, daging (sapi, kambing, babi dan ayam), ikan laut (kerang, udang, sarden, makarell), sayuran (asparagus, bayam, kembang kol, buncis, jamur, kacang polong). Untuk menghindari kekambuhan kembali maka penting mengajarkan klien membatasi dan mengurangi makan yang mengandung tinggi purin. Arthritis Gout adalah penyakit metabolik yang disebabkan penimbunan kristal monosodium urat monohidrate di jaringan atau akibat adanya saturasi asam urat di cairan ekstraseluler. (Sumber: Brunner, & Suddarth Edisi 12 (2018), Keperawatan Medikal Bedah Jakarta, Buku Kedokteran EGC) Ns. Siswani Marianna, SKep.,M.Si



Referensi Nama pembuat



Institusi



Universitas Binawan



Nomor



60



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang gadis berusia 18 tahun, datang ke poli kebidanan untuk ke 2 kali dalam 2 tahun terakhir dengan keluhan belum mengalami mestruasi dan pembesaran payudara. Kunjungan tahun 2021 pada saat usia 17 tahun dengan keluhan yang sama oleh dokter di beri terapi hormon dan menurut klien belum ada perbaikan. Menurut klien tantenya (adik ibunya) juga dulu mengalami hal yang sama tetapi di usia 18 tahun payudara membesar dan mengalami menstruasi. Berdasarkan kasus ini kelenjar apakah yang tidak berperan dalam pengaturan siklus mestruasi serta pembesaran payudara wanita adalah : … A. Kelenjar Hipofisis anterior B. Kelenjar Hipofisis posterior C. Kelenjar ovarium D. Kelejar Thyroid E. Kelenjar adrenal Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



B. Kelenjar Hipofisis posterior Pembesaran payudara dan mentruasi tidak ada. Jika pada kasus dengan melihat data focus maka kelenjar yang berperan dalam pengaturan sistem repoduksi wanita antara lain Kelenjar hipofisisi anterior yang menstimulus FSH dan LH,



Referensi Nama pembuat Institusi



Nomor Tinjauan



Kelenjar adrenal mensekresikan hormon estrogen dan androgen Kelenjar ovarium mensekresikan estrogen dan progesteron Kelenjar thyroid membantu pertumbuhan dan perkembangan sel sek sekunder Kelenjar Hipofisis Posterior mensekresikan hormon ADH dan Oxytocin Perkembangan seksual pada masa pubertas didahului oleh pematangan kelenjar kelamin yang dirangsang oleh hormon gonadotropin. Dimulai pada umur 11 tahun dengan peningkatan FSH. Pada umur 15 tahun, di mana estrogen dan progesteron sangat meningkat, tanda seks sekunder sudah menyerupai wanita dewasa. Hormon-hormon lain yang berperan di dalam proses ini adalah growth hormon, insulin, tiroksin, androgen, estrogen, dan glukokortikoid. Sumber: Brunner, & Suddarth Edisi 12 (2018), Keperawatan Medikal Bedah Jakarta, Buku Kedokteran EGC) Ns. Siswani Marianna, SKep.,M.Si Universitas Binawan



61 Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mulas sejak 10 jam yang lalu. Hasil pengkajian: TD 120/80



mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5, pembukaan serviks 7 cm, selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala I. Lead In Apakah fase persalinan pada kasus tersebut? Option A. laten B. transisi C. deselerasi D. akselerasi E. dilatasi maksimal Kunci Jawaban



E. dilatasi maksimal



Kata Kunci



usia kehamilan 39 minggu, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mulas sejak 10 jam yang lalu, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5, pembukaan serviks 7 cm, selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala I. A. laten Fase laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servix secara bertahap, pembukaan servix 0-3 cm dan biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam B. Transisi Fase transisi adalah kala persalinan ketika serviks berdilatasi dari sekitar 8 cm sampai dilatasi penuh (atau hingga kontraksi ekspulsif yang terjadi pada kala dua mulai dirasakan oleh ibu) sering kali intensitas aktivitas uterus berhenti sejenak pada saat ini C. deselerasi Deselarasi adalah fase aktif persalinan, dimana pembukaan menjadi lambat yaitu pembukaan serviks 9-10 cm, berlangsung 2 jam D. akselerasi Akselerasi adalah fase aktif persalinan yang dimulai dari pembukaan serviks 3-4 cm, berlangsung 2 jam) E. dilatasi maksimal Dilatasi maksimal adalah fase aktif persalinan dimana pembukaan serviks berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4-9 cm, berlangsung 2 jam



Pembahasan



Referensi



1. Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier. Singapore. 2. Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.



Nama pembuat



Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.



Institusi



Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang



Nomor



62



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, melahirkan spontan bayi laki-laki di ruang bersalin. Hasil pdngkajian: seluruh tubuh bayi merah muda, denyut jantung lebih dari 100 x/menit, flexi ekstremitas, batuk bersin dan menangis kuat, APGAR skor 9/10. Perawat telah melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat, serta melakukan inisiasi menyusui dini. Lead In Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? Option A. menghisap lendir B. memandikan bayi C. memberikan rangsangan bernafas D. manajemen aktif kala III persalinan E. memberikan suntikan vitamin K1 mg Kunci Jawaban



D. manajemen aktif kala III persalinan



Kata Kunci



P2A0, melahirkan spontan bayi laki-laki di ruang bersalin, seluruh tubuh bayi merah muda, denyut jantung lebih dari 100 x/menit, flexi ekstremitas, batuk bersin dan menangis kuat, APGAR skor 9/10. Perawat melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat, serta melakukan inisiasi menyusui dini.



Pembahasan



A. Menghisap lendir. Tindakan ini tidak perlu dilakukan karena bayi lahir menangis kuat B. Memandikan bayi. Memandikan bayi dilakukan setelah suhu bayi stabil atau 6 jam setelah dilahirkan C. Memberikan rangsangan bernafas Pada kasus tersebut, memberikan rangsangan bernafas tidak perlu dilakukan karena bayi sudah meenangis kuat, AS 9/10. D. Manajemen aktif kala III persalinan Pada asuhan persalinan normal setelah dilakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat dan melakukan inisiasi menyusui dini dilanjutkan dengan manajemen aktif kala III persalinan E. Memberikan suntikan vitamin K1 mg dilakukan dalam satu jam pertama, bersama dengan pemberian salep/tetes mata profilaksis infeksi, dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir



Referensi



Pillitteri A. (2014), Maternal and Child Health Nursing, 7th Edition, Lippincott Williams & Wilkins



Nama pembuat



Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.



Institusi



Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang



Nomor



63



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0, melahirkan bayi laki-laki 10 menit yang lalu. Hasil pengkajian: kontraksi uterus kuat, tali pusat memanjang dan plasenta muncul di introitus vagina. Tindakan yang dilakukan perawat adalah melahirkan plasenta dengan kedua tangan. Lead In Apakah tindakan perawat selanjutnya pada kasus tersebut? Option A. Masase uterus B. Inisiasi menyusui dini C. Lakukan tindakan dorso-kromial D. Berikan suntikan oksitosin 10 Unit E. Periksa adanya laserasi jalan lahir Kunci Jawaban



A. Masase uterus



Kata Kunci



Melahirkan bayi laki-laki 10 menit yang lalu, kontraksi uterus kuat, tali pusat memanjang dan plasenta muncul di introitus vagina. Tindakan yang dilakukan perawat adalah melahirkan plasenta dengan kedua tangan.



Pembahasan



A. Masase uterus Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase



Referensi



dengan gerakan melingkar denga lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras). B. Inisiasi menyusui dini Tindakan ini dilakukan setelah pemotongan dan pengikatan tali pusat. C. Lakukan tindakan dorso-kranial Tindakan ini dilakukan pada saat penegangan tali pusat terkendali. D. Berikan suntikan oksitosin 10 Unit Diberikan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir E. Periksa adanya laserasi jalan lahir Tindakan ini dilakukan setelah masase uterus dan pemeriksaan pada ke dua sisi plasenta. Pillitteri A. (2014), Maternal and Child Health Nursing, 7th Edition, Lippincott Williams & Wilkins



Nama pembuat



Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.



Institusi



Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang



Nomor



64



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0, melahirkan bayi laki-laki 1 menit yang lalu. Hasil pengkajian: bayi batuk bersin, dan menangis kuat, gerakan cukup aktif, jantung berdenyut > 100x/menit. Lead In Apakah data pemeriksaan APGAR yang harus dilengkapi pada kasus tersebut? Option A. warna kulit B. aktivitas otot C. respon reflek D. frekuensi nadi E. frekuensi napas Kunci Jawaban



A. warna kulit



Kata Kunci



Bayi batuk bersin dan menangis kuat, gerakan cukup aktif,, jantung berdenyut > 100x/menit.



Pembahasan



APGAR SCORE terdiri dari Appearance (warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (respon refleks), Activity (aktivitas otot), dan Respiration (pernapasan). A. Warna kulit/Appearance (data belum ada pada kasus). Jawaban yang tepat. B. Aktivitas otot/Activity. Didapatkan data gerakan cukup aktif



C. Respon refleks/Grimace. Didapatpan data batuk bersin D. Frekuensi nadi/Pulse (jantung berdenyut > 100x/menit). E. Frekuensi napas/Respiration (menangis kuat). Referensi



Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier. Singapore.



Nama pembuat



Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.



Institusi



Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang



Nomor



65



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan, umur 39 tahun, P5A0, nifas hari pertama dan rawat gabung dengan bayinya. Hasil pengkajian, Ibu mengatakan ingin KB dan tidak ingin menambah anak lagi, punya riwayat hipertensi dan anak ke-3 usia 5 tahun, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 82x/mnt, frekuensi napas 24x/menit, suhu 365oC. Lead In Apakah alat kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut? Option A. AKBK B. AKDR C. suntik D. tubektomi E. kontrasepsi oral Kunci Jawaban



D. tubektomi



Kata Kunci



Umur 39 tahun, P5A0, nifas hari pertama, ibu mengatakan ingin KB dan tidak ingin menambah anak lagi, punya riwayat hipertensi dan anak ke-4 usia 5 tahun.



Pembahasan



A. AKBK AKBK adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita. Dapat dipakai



Referensi



oleh semua ibu dalam usia reproduksi, aman dipakai pada masa laktasi. Hipertensi merupakan salah satu kontraindikasi pemakaian AKBK B. AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang flesibel dipasang dalam rahim. Dapat digunakan pada usia reproduksi, multipara, penggunaan kontrasepsi jangka panjang, menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi. Metode ini kurang sesuai dengan kasus karena pasien tidak ingin menambah anak lagi dan umur pasiien 37 tahun C. Suntik Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang mengandung hormonal yang terdiri dari kontrasepsi suntik kombinasi dan kontrasepsi suntik progestin. Kontrasepsi suntik tidak sesuai pada wanita yang mempunyai riwayat hipertensi D. Tubektomi Berdasarkan data tersebut, ibu termasuk dalam fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan. Alasan : a. Usia di atas 35 tahun b. Pilihan utama kontrasepsi mantap c. Pil oral kurang dianjurkan Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan : a. Efektifitas sangat tinggi b. Dapat dipakai jangka panjang c. Tidak menambah kelainan yang sudah ada Dengan demikian kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut adalah tubektomi E. Kontrasepsi oral Kontrasepsi oral reversibilitasnya tinggi dan digunakan pada ibu yang ingin menunda kehamilan yaitu pada usia kurang dari 20 tahun. Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier. Singapore.



Nama pembuat



Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.



Institusi



Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang



Nomor



66



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang ibu membawa anaknya umur 2 bulan ke poliklinik anak dengan ibu pasien mengatakan anaknya kesulitan bernafas,ibu mengatakan anaknya sesak,terlalu rewel dan selalu menangis,setelah dilakukan pengkajian oleh dokter dan perawat didapatkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam dan dari hasil RO disimpulkan menderita pnemonia,dari kasus diatas mana yang menjadi data obyek dari hasil pengkajian... PilihanJawaban



A. B. C. D. E.



Sesak Terlalu rewel Adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Anaknya mengalami kesulitan bernafas Selalu menangis



Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



Referensi



C Adanya Tarikan Dinding Dada Salah satu tanda yang menunjukkan seorang anak mengalami pneumonia adalah adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Nelson, 2014 Ilmu Kesehatan Anak Esensial edisi 6 penerbit IDA



Nama pembuat Institusi



Lamria Situmeang,S.Kep,.Ns,.M.Kep Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua



Nomor



67



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete)



Seorang anak umur 3 tahun dibawah oleh ibunya dan dilakukan pengkajian didapatkan perut kembung dan sempat kejang dirumah letargis dan feses bercampur darah, dari kasus diatas perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebagai data obyek dalam menegakkan diagnose Keperawatan



A. B. C. D. E.



Pemeriksaan antropometri Foto RO thorak Pemeriksaan USG Abdomen Pemeriksaan laboratorium Feses Pemeriksaan Darah Rutin



Kunci Jawaban



D



Kata Kunci



Feses bercampur darah



Pembahasan



Bila feses bercampur darah maka perlu dilakukan pemeriksaan



penunjang yaitu pemeriksaan Laboratorium untuk melihat komponen yang ada dalam feses Referensi Nama pembuat Institusi



WHO, Buku Saku Pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit



Lamria Situmeang,S.Kep,.Ns,.M.Kep Poltekkes Kemenkes Jayapura Papua



Nomor



68



Tinjauan



Jabaran



Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Bayi baru lahir saat dilakukan pengkajian ekstermitas fleksi sedikit, denyut jantung 98x/menit, gerakan sedikit, warna kulit tubuh kemerahan dan ektermitas biru/pucat,frekuensi respirasi 28 x/menit,dari kasus diatas berapa nilai APGAR scorenya PilihanJawaban



A. B. C. D. E.



Nilai 3 – 5 Nilai 4 – 6 Nilai 4 – 7 Nilai 7 – 10 Nilai 75 th : 25 ml/kg Bb 38 tahun  (31-55) maka tinggal kalikan berat badan kali 35 38x35: 1330 ml Rahayu S, Harnanto AM. 2016. Praktikum kebutuhan dasar manusia 2. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan Badan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan Ns. Arifin Hidayat, SST., M. Kes Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes kemenkes kalimantan Timur



Nomor 80 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang laki-laki 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan cedera kepala. Pasien mengalami penurunan kesadaran GCS E1V2M2, tanda tanda vital Tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 73 x/menit. Pasien mendapatkan terapi brainact dengan dosis 1x125 mg IV. Sediaan Brainact 500 mg dalam 4 ml.



Berapakah ml brainact yang diberikan kepada pasien? Pilihan Jawaban a. 0,5 ml b. 1 ml c. 1,5 ml d. 2 ml e. 2,5 ml Kunci Jawaban B Kata Kunci Kebutuhan cairan, cedera kepala, dosis obat Pembahasan Jumlah obat yang diberikan = dosis order/dosis tersedia kali sediaan Data fokus: dosis order 125 mg Dosis tersedia : 500 mg Sediaan : 4 ml Jumlah obat yang diberikan : ( dosis order/dosis tersedia) x sediaan =(125/500)x 4 =0,25x4 =1 ml Referensi Boyer, M. J. (2019). Math for Nurses: A Pocket Guide to Dosage Calculation and Drug Preparation. United Kingdom: Lippincott Williams & Wilkins. Nama pembuat Ns. Arifin Hidayat, SST., M. Kes Institusi Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes kemenkes kalimantan Timur Nomor 81 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang Perempuan berusia 29 tahun datang ke Puskesmas untuk memeriksa kehamilan. Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan sekarang adalah kehamilan ketiga, anak



pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal. Pertanyaan soal Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus diatas? Pilihan jawaban a. G3P1A0 b. G3P1A1 c. G3P2A0 d. G3P2A1 e. G3P2A2 Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan



Referensi



Nama pembuat Institusi



G3P1A1 Kehamilan ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal. Rumus Obstetri adalah G (Gestasi=kehamilan), P (Partus=kelahiran), A (Abortus=keguguran). Sehingga sangat jelas dari kasus diatas ibu merupakan kehamilan ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal. Maka rumus obstetrinya adalah G3P1A1. 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC 2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Universitas Mitra Indonesia



Nomor 82 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang Perempuan berusia 30 tahun dirawat di Ruang Delima RS Ibu dan anak, ibu



bersalin secara normal, bayi lahir dengan normal dan selamat. Saat ini ibu masih ditangani oleh perawat untuk tindakan kala 3. Hasil pemeriksaan terhadap ibu didapat TD: 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 90 x/menit, frekuensi napas: 18 x/menit, suhu: 37 °C. Bayi dalam dekapan ibu (bonding attechmen). Pertanyaan soal Apakah tanda-tanda kala 3 pada kasus diatas? Pilihan jawaban a. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar b. Rahim bulat dan keras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar c. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, tali pusat menjulur keluar d. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, kontraksi uterus melemah e. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tidak ada kontraksi uterus Kunci Jawaban Rahim bulat dan keras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar Kata Kunci Saat ini ibu masih ditangani oleh perawat untuk tindakan kala 3 Pembahasan Kala 3 persalinan adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta dimulai dari setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasentadan selaput ketuban. Sedangkan tanda-tanda kala 3 yang muncul pada ibu bersalin normal adalah rahim membulat dan mengeras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar. Referensi 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC 2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Institusi Universitas Mitra Indonesia Nomor 83 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan



kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanankesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang perempuan usia 38 tahun, Hamil 43 minggu, G1P0A0 datang dengan keluhan tidak mules dengan kehamilan yang sudah lewat waktu. Hasil pemeriksaan dalam: belum ada pembukaan, serviks kaku, dengan effacement 0%. DJJ 130 x/ menit, teratur. Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran pada plasenta. Pasien dilakukan tindakan induksi persalinan dengan oxitocyn. Pertanyaan soal Manakah tindakan yang tepat pada kasus diatas ? Pilihan jawaban a) Monitor suhu tiap jam b) Posisi ibu miring ke kiri c) Beri oksigen 4-6 liter/ menit d) Monitor DJJ tiap 30 menit e) Perhatikan adanya hiperrefleksi patela Kunci Jawaban Monitor DJJ tiap 30 menit Kata Kunci Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran pada plasenta Pembahasan Janin yang mengalami fetal distress dapat dideteksi melalui pemeriksaan detak jantung janin yang lebih cepat atau lebih lambat, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gawat janin adalah melakukan pemeriksaan kehamilan dengan memantau DJJ per 30 menit. Dengan begitu, kesehatan janin dapat terpantau dengan baik. Referensi 1. Bobak, I.M & Jensen, M.D. (2004). (Alih bahasa : Maria Wijarini dkk). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC 2. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby Nama pembuat Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Institusi Universitas Mitra Indonesia Nomor 84 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Seorang ibu telah melahirkan secara spontan pada pukul 2300 tanggal 5 November 2022. Saat dinas malam, pada tanggal 6 November 2022 pukul 2000 anda melakukan pengkajian fisik dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu tersebut. Pertanyaan soal Perilaku etik dalam keperawatan salah satunya adalah memberikan tindakan dan pengobatan yang bermanfaat bagi klien, merupakan perilaku etik? Pilihan jawaban a. Asas menghormati otonomy klien (autonomy) b. Asas manfaat (beneficence) c. Asas tidak merugikan (non –maleficence) d. Asas kejujuran (veracity) e. Pemberian pembelaan (advocacy) Kunci Jawaban Kata Kunci



Referensi



Asas manfaat (beneficence) Perawat melakukan pengkajian fisik dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu tersebut. Beneficence merupakan tindakan yang dilakukan untuk kebaikan orang lain. Prinsip moral beneficence adalah kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan demi kebaikan atau kemanfaatan orang lain (pasien). Hasyim, dkk. 2012. Etika Keperawatan. Yogyakarta



Nama pembuat Institusi



Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Universitas Mitra Indonesia



Pembahasan



Nomor 85 Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/



Manajemen Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain Kasus (vignete) Ibu hamil dengan status obstetri G3P2A1 datang ke klinik kandungan, pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan HPHT pada tanggal 2 September 2021, Setelah itu perawat melakukan perhitungan tapsiran partus dengan menggunakan rumus Naegele. Pertanyaan soal Berdasarkan data diatas, tanggal berapakah ibu hamil tersebut diperkirakan partus? Pilihan jawaban a. 5 juni 2022 b. 9 juni 2022 c. 9 juli 2022 d. 5 juli 2022 e. 6 juli 2022 Kunci Jawaban Kata Kunci Pembahasan Referensi Nama pembuat Institusi



9 juni 2021 HPHT pada tanggal 2 September 2021 Rumus menentukan Tapsiran Persalinan dengan metode NEAGLE adalah hari +7, bulan -3, tahun +1. Jadi, apabila dimasukkan tanggal HPHT 2 September 2021, maka TP Ibu tanggal 9 juni 2021. Lowdermilk, Perry, Chasion. (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8. Buku 2. Singapura : Elsevier Mosby Dewi Yuliana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Universitas Mitra Indonesia



ID Soal Tinjauan Tinjauan 1



Tinjauan 2



Tinjauan 3



86 Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan Profesional Kognitif: Pengetahuan Comprehensive/berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/ Manajemen



Tinjauan 4



Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi



Tinjauan 5 Tinjauan 6



Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif Oksigen/Cairan&elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Rekreasi/Aman&Nyaman/Stress &Adaptasi/Seksual/Rehabilitasi/Value & belief/Psikososial Sistem Kardiovaskuler/Sistem Respirasi/Sistem Imuno-hematologi/Sistem Neurobehaviour/Sistem Endokrin/Sistem Pencernaan/Sistem Muskuloskeletal/Sistem Integumen/Sistem Perkemihan/Sistem Reproduksi



Tinjauan 7



Kasus(vignete) Seorang laki-laki berusia 40 th di rawat di ruang interna dengan keluhan mata kuning dan perut membesar, kencing berwarna seperti teh, feses pucat, perut terjdai asites. Diagnosa medis : sirosis hepatis Pertanyaan Soal Pemeriksaan fisik untuk membuktikan adanya asites adalah ... Pilihan jawaban a. inspeksi adanya pembesaran perut b. palpasi ditemukannya pembesaran hepar c. auskultasi adanya peningkatan peristaltik usus d. Adanya peralihan suara redup menjadi timpani saat pasien miring. e. perkusi abdomen adanya peralihan suara timpani menjadi redup Pembahasan Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness). Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomen terendah. Pasien tidur terlentang, lakukan perkusi dan ada peralihan suara timpani ke redup pada kedua sisi. Lalu pasien diminta tidur miring pada satu sisi, dilakukan perkusi lagi, kita tandai tempat peralihan suara timpani ke redup maka akan tampak adanya peralihan suara redup. pasien dimiringkan akan terjadi perpindahan cairan ke sisi terendah. Kunci jawaban D Referensi: - Herdman H. T., Kamitsuru S., (2014). NANDA International nursing diagnoses: definition & classification, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell. - Moorhead S., Johnson M., Maas L. M., Swanson E., (2013). Nursing



Nama Pembuat Institusi



ID SOAl TINJAUAN Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



outcomes classification (NOC): measurement of health outcome 5th ed. Missouri, Elsevier Mosby. Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes STIKES Dian Husada Mojokerto



87



JABARAN Aspek etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-lain Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Pernafasan/Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal & Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignete): Seorang wanita umur 30 tahun datang ke Poli Umum dengan keluhan sesak, dan batuk. Sesak dirasakan semakin bertambah ketika beraktivitas berlebihan. Saat dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil: RR= 30 x/mnt, dyspnea,pembesaran jantung +, fase ekspirasi memanjang daripada inspirasi, otot bantu nafas +. Saat ini, pasien terpasang oksigen 3 Lpm. Pertanyaan soal: Diagnosa keperawatan pada pasien diatas adalah? Pilihan jawaban: A. Intoleransi aktivitas B. Pola nafas tidak efektif C. Bersihan jalan nafas tidak efektif D. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh E. Kekurangan Cairan Pembahasan Data-data pada kasus diatas data mayor obyektif yang ditunjukkan pada masalah pola nfas tidak efektif adalah: dispnea, fase ekspirasi memanjang daripada inspirasi, otot bantu nafas + Saat ini, pasien



terpasang oksigen 3 Lpm. Kunci Jawaban Referensi



Nama Pembuat Institusi



ID SOAL TINJAUAN Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



B Smeltzer, dkk (2012) Brunner&Suddarths, Texbook of MedicalSurgical Nursing, Wolters Kluwer, Lippincott Williams&Wilkins Philadelpia Tim Pokja SDKI PPNI (2016)Standar Diagnosa Keperawtan Indonesia), Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes STIKES Dian Husada Mojokerto



88



JABARAN Aspek etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural Pengetahuan afektif (konatif) Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-lain Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial Pernafasan/Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal & Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan



KASUS (vignete): Seorang remaja berusia 17 tahun datang ke klinis rawat jalan dengan keluhan badan lemas. Anamnese didapatkan riwayat hemoroid sejak 5 tahun yang lalu dan sering perdarahan. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, CPR >3 detik, akral hagat, N 90x/m, RR 16x/m, TD 110/80 mmHg. Pertanyaan soal: Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan masalah keperawatan? Pilihan jawaban: A. USG Abdomen B. Saturasi Oksigen C. Kadar Hemoglobin



D. Rektosigmoidoskopi E. Foto Abdomen Pembahasan Data-data diatas pasien sering terjadi perdarahan, konjungtiva anemis,untuk dapat menegakkan pasien mengalami anemis dan tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan harus diketahui nilai haemoglobin pasien, jadi harus dilakukan pemeriksaan laboraorium haemoglobin sebagai pemeriksaan penunjang Kunci Jawaban C Referensi Smeltzer, dkk (2012) Brunner&Suddarths, Texbook of MedicalSurgical Nursing, Wolters Kluwer, Lippincott Williams&Wilkins Philadelpia Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



89



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang laki-laki berusia 60 tahun telah dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan awal masuk adalah BAK tidak lancar selama 2 hari,oliguria, kakinya bengkak, dan nafas terasa berat. Pasien direncanakan pulang setelah dirawat 5 hari di RS dan mendapat terapi hemodialisa setiap bulan. Pertanyaan soal: Apakah health education yang diberikan kepada pasien saat discharge planning ? Pilihan jawaban: a. Meningkatkan asupan makanan bergizi b. Menganjurkan istirahat yang cukup



c. Membatasi makanan berkolesterol d. Melakukan olah raga teratur e. Membatasi asupan cairan Pembahasan: Dari data kasus diatas BAK tidak lancar,oliguria kaki bengkak menunjukkan gejala mayor dan minor pada pasien dengan masalah hypervolemia, untuk tindakan pasien hypervolemia salah satunya adalah batasi asupan cairan Kunci Jawaban : E Referensi Delaune, Sue C. 1998. Fundamentals of Nursing. Delmar Publishers: New York Henderson, Sylvia. 2003. Patofisiologi Penyakit. Jakarta : EGC Smeltzer and Bare. 2002. Brunner dan Suddarth`s Texbook of Medical- Surgical Nursing 9t th Edition. Philadelphia. Lippincot Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto ID Soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7



90



Jabaran Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/ Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial/ belajar/ komunikasi Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan



Kasus (vignete): Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengeluh merasakan nyeri di perut bagian kanan bawah disertai mual dan muntah. Nyeri yang dirasakan saat pasien istirahat. Hasil pengkajian: frekuensi nadi 90 x/ mnt, frekuensi nafas 22x/mnt, TD 110/ 70 mmHg suhu 37,5 0C Pertanyaan soal: Apakah pemeriksaan fisik lanjutan untuk melengkapi data pasien diatas? Pilihan jawaban: a. Melakukan palpasi titik Mc.Burney



b. Melakukan pengukuran suhu tubuh pasien c. Melakukan inspeksi bagian perut bagian kanan d. Melakukan perkusi di semua kuadran abdomen e. Melakukan auskultasi di semua kuadran abdomen Pembahasan: dari data diatas psien mengeluh nyeri perut kanan bawah, dimana apendik terletak dibagian kanan bawah, untuk mengetahui lebih lanjut apakah pasien dicurigai terkena apendiksitis pemeriksaan fisik selanjutnya yang tepat dilakukan palpasi titic Mc.burney Kunci Jawaban : A Referensi Delaune, Sue C. 1998. Fundamentals of Nursing. Delmar Publishers: New York Henderson, Sylvia. 2003. Patofisiologi Penyakit. Jakarta : EGC Smeltzer and Bare. 2002. Brunner dan Suddarth`s Texbook of Medical- Surgical Nursing 9t th Edition. Philadelphia. Lippincot Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto