Soal UTS Literasi Digital Gasal 2020-2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA



Halaman 1



Ujian Tengah Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 Mata Kuliah Kode Mata Kuliah /SKS Jurusan/Prodi/Angkatan Hari/Tanggal Waktu Dosen Sifat Ujian



: : : : : : :



Literasi Digital /2 Selasa /3 Nopember 2020 100 menit (07.00 – 08.40) Tim Literasi Digital Open Book Dilarang bekerjasama



Nama : Nur Azkiyah Rofiq NIM : 20010034056 Kelas : PLS 2020 B Kerjakan soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan. Gunakan penalaran dan kemampuan berfikir tingkat tinggi untuk dapat menganalisis semua soal yang ada di bawah ini! Selamat Mengerjakan



1. Tunjukkan dengan contoh, Literasi digital menurut anda jika dikaitkan dengan program studi yang diambil? Skor 20 2. Jelaskan dengan singkat, komponen pendukung literasi digital? Skor 25 3. Rencana apa yang akan dilakukan untuk mendukung literasi digital di program studi Anda? Skor 20 4. Menurut Anda, bagaimana menangkal berita hoax jika dikaitkan dengan materi literasi digital yang sudah diterima? Skor 15 5. Kerja nyata apa yang sudah dilakukan dalam mendukung literasi digital di kampus UNESA? Skor 20 Jawab:



1.) Dalam literasi digital kita dapat belajar mengenai keterampilan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berhadapan dengan media digital baik mengakses, memahami konten, menyebarluaskan, membuat bahkan memperbarui media digital untuk pengambilan keputusan dalam hidupnya. Pada jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Literasi digital membuat masyarakat dapat mengakses, memilah dan memahami berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup seperti kesehatan dan pengasuhan anak, keluarga. Selain itu mereka dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berpolitik dengan menyampaikan aspirasinya di kanal-kanal tertentu. Melalui media digital, masyarakat dapat menyuarakan perspektif dan opininya demi keadilan tanpa merugikan pihak lain. Tujuan ekonomi juga dapat dicapai melalui literasi digital melalui pemahaman mengenai transaksi online. Pendek kata, literasi digital membuat seseorang dapat mengawasi lingkungannya dengan baik. Sehingga ia dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial dengan lebih baik. Maka dari itu, literasi digital perlu dikembangkan di sekolah dan masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat. 2.) Komponen literasi digital : a) Digital scholarship merupakan kemampuan individu dalam memanfaatkan informasi ataupun peralatan digital untuk kebutuhan pendidikannya seperti Halaman -1



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA



b) c) d) e)



Halaman 2



penelusuran materi dalam proses penyelesaian tugas maupun pustaka untuk keperluan penelitian lanjutan. Learning skills yang berarti keterampilan individu dalam memanfaatkan teknologi sebagai proses pembelajaran mandiri baik melalui pembelajaran di dalam maupun di luar kelas resmi. Literasi media atau media literacy yang berarti kecakapan seseorang dalam memilih, memilah, maupun mengolah media digital yang ada untuk digunakan secara bijak dalm proses pemenuhan kebutuhannya. ICT literacy yang merupakan keterampilan individu dalam memanfaatkan media digital berbasis TIK dalam kesehariannya terutama yang terkait dengan proses pembelajaran. Career and identy management yang berarti kemampuan mengatur identitas diri seperti pembuatan username, password, icon yang akan menjadi acuan orang lain mengenali profil diri kita.



3.) Dalam mendukung program literasi digital pada jurusan pendidikan luar sekolah yang lebih menitikberatkan pada pendidikan non formal seperti kepada masyarakat dan anakanak yang tidak dapat menuntut ilmu di sekolah formal , maka gerakan literasi media merupakan salah satu langkah mengembangkan daya-daya masyarakat untuk menghadapi media itu sendiri. Masyarakat diajak untuk tidak sekedar menerima begitu saja apa yang disampaikan media, melainkan menerima dengan penuh kritis. Literasi media merupakan salah satu hal yang direkomendasikan untuk dikembangkan di berbagai negara. Literasi media ini dapat dikembangkan melalui kegiatan yang dinamakan pendidikan media dan media studies. Pada umumnya kegiatan ini dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat, lembaga yang bernaung di bawah perguruan tinggi dan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk guru. Kegiatan literasi media ysng dijalankan tersebut sebagaian besar berada pada lembaga pendidikan nonformal. 4.) Agar dapat mengangkal berita-berita hoax, maka setiap individu harus memiliki kemampuan literasi digital untuk memberikan kontrol lebih pada khalayak dalam memaknai pesan yang berlalu-lalang di media digital. Keseluruhan pesan media memiliki makna yang terlihat, disertai dengan banyak makna yang lebih dalam tersimpan di dalamnya. Perbedaan tingkat literasi tentu saja akan berdampak pada perbedaan kontrol individu dalam proses interpretasi informasi yang ada. Kebutuhan literasi digital ini melibatkan kompetensi teknologi, kognitif, dan sosial dalam menghadapi perubahan teknologi digital. Pengguna harus terliterasi digital supaya bisa menguasai tantangan sosiologis, kognitif, dan pedagogis akibat meningkatnya penetrasi internet. Kemampuan ini meliputi: kemampuan mengoperasikan komputer dan mengakses secara efektif, menguasai informasi dalam jumlah besar, mengevaluasi reliabilitas informasi, dan secara kritis menilai perangkat teknologi secara alami. Individu harus belajar, berkolaborasi, dan memecahkan masalah secara efektif pada lingkungan virtual, dan berkomunikasi secara efektif pada lingkungan sosial yang termediasi teknologi. Tak sebatas itu saja, literasi digital juga berkaitan dengan isu-isu dinamika informasi, properti dan kepemilikan intelektual, copyright, keaslian konten, dan plagiarisme. 5.) Untuk mendukung gerakan literasi di kampus UNESA, kerja nyata yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalisasikan fungsi perpustakaan, menggunakan proses pembelajaran berbasis literasi, mengadakan pelatihan literasi, membangun kesadaran warga UNESA terhadap keberadaan media, membentuk dan mengembangkan pusat kajian literasi. Dengan adanya suasana kampus yang ramah literasi, maka dapat Halaman -2



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA



Halaman 3



menciptakan kondisi lingkungan sosial sebagai wadah interaksi komunikasi yang baik antar warga kampus dan juga membangun lingkungan akademik yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan literasi. Mahasiswa dapat berperan sebagai penggerak dan fasilitator kegiatan literasi di lingkungan kampus yaitu dengan menjadi contoh praktik baik sebagai pelaku literasi di kampus. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi pembangun lingkungan kampus yang ramah literasi.



Halaman -3