SOP-005 Pemeriksaan Audiometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN AUDIOMETRI



PROSEDUR KERJA



No. Dokumen : 005/MC-MA/I/16 Tanggal Terbit : 02 Januari 2016 Dibuat,



No. Revisi : -



Halaman : 1/1



Diperiksa,



Mengetahui,



dr. Kosmos S. Koord. Medis



dr. Taruna Unitarali Dir. Medis



Siska R. Rangkut Dir. Operasional



Ditetapkan di : Pangkalan Kerinci



TUJUAN



Untuk mengetahui perubahan atau gangguan pada fungsi pendengaran.



ALAT & BAHAN



1. 2. 3. 4.



PROSEDUR



Unit Terkait



Audiometer Lembar Data Pemeriksaan Ruangan dengan background noise tidak lebih dari 40 dB Sound Level Meter untuk mengukur background noise



Tahapan pemeriksaan Audiometri : 1. Periksa tanggal kalibrasi alat terakhir untuk memastikan apakah alat sudah dikalibrasi, jangka waktu kalibrasi alat ukur berlaku untuk periode 1 (satu) tahun. 2. Berikan instruksi yang jelas dan tepat kepada pasien. 3. Pasien perlu mengetahui apa yang harus didengar dan respon apa yang harus diberikan jika mendengar nada. 4. Lakukan pengenalan nada pada pasien, kemudian pasien diinstruksikan untuk menekan tombol bila mendengar nada. 5. Pasang head-phone dengan posisi warna merah untuk telinga kanan dan warna biru untuk telinga kiri. 6. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan, dimulai pada frekuensi 1000 Hz dengan intensitas 40 – 50 dB, bila orang yang diperiksa mendengar maka ia akan menekan tombol sinyal dan petunjuk lampu akan menyala. 7. Turunkan secara bertahap intensitas suara sebesar 10 dB sampai tidak terdengar. 8. Naikkan lagi intensitas suara dengan setiap kenaikan sebesar 5 dB sampai orang yang diperiksa mendengar lagi. 9. Berikan rangsangan sampai 3 (tiga) kali, bila respon hanya 1 (satu) kali dari 3 (tiga) kali test, maka naikkan lagi 5 dB dan berikan rangsangan 3 (tiga) kali. Bila telah didapat respon yang tetap, maka perpaduan antara penurunan dan penambahan merupakan Batas Ambang Dengar. 10. Catat hasil dalam lembar data pemeriksaan dan pada audio-chart. 11. Untuk pemeriksaan frekuensi berikutnya, mulailah pada tingkat 15 dB lebih rendah dari abang dengar pada frekuensi 1000 Hz. Misalnya bila pada frekuensi 1000 Hz dimulai intensitas 50 dB, maka pada frekuensi 2000 Hz dimulai dengan intensitas 30 – 35 dB. 12. Lakukan pemeriksaan untuk frekuensi diatas 1000 Hz dengan cara yang sama, dan terakhir pemeriksaan pada frekuensi 500 Hz. Seluruh perawat.