Sop Demam Tifoid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEMAM TIFOID No. Dokumen



KABUPATEN NUNUKAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN



1. Pengertian



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



S O P



No. Revisi TanggalTerbit Halaman



: 011/SOP/PKMSTW/III/2018 : : : 1/3 dr. Arbaiyah Penata Muda Tk.1 NIP.19890802 201503 2 002



Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh Salmonella thypi. Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, tersangka demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk dan angka kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006). Selain tingkat insiden yang tinggi, demam tifoid terkait dengan berbagai aspek permasalahan lain, misalnya: akurasi diagnosis, resistensi antibiotik dan masih rendahnya cakupan vaksinasi demam tifoid. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan Dema tifoid di PKM Sungai Taiwan Kebijakan kepala UPT Puskesmas Sungai Taiwan No. 017/SK/PKMSTW/III/2018 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. a. Petugas memanggil dan menyapa pasien dengan ramah b. Petugas mempersilahkan pasien duduk/baring c. Petugas menanyakan ulang identitas pasien disesuaikan dengan rekam medis d. Petugas melakukan pemeriksaan pada pasien 1) Anamnesis Pasien mengeluh demam turun naik terutama sore dan malam hari, demam tinggi dapat juga terjadi terus menerus (demam kontinu) hingga minggu kedua, sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area frontal, gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah. Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal, batuk, anoreksia, insomnia. Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan kesadaran atau kejang. 2) Pemeriksaan fisik Sebelum melakukan pemeriksaan cuci tangan terlebih dahulu. Kemudian periksa tanda-tanda vital dan lakukan pemeriksaan dari kepala-kaki. Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit berat, kesadaran dapat compos mentis atau penurunan kesadaran (mulai dari yang ringan, seperti apatis, somnolen, hingga yang berat misalnya delirium atau koma), demam, suhu > 37,5oC, dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan suhu 1oC, kterus, mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis, pemeriksaan abdomen: nyeri (terutama regio epigastrik), hepatosplenomegali, delirium pada kasus yang berat. Setelah periksa pasien lakukan kembali cuci tangan.



DEMAM TIFOID UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN



S O P



e.



d.



f.



6. Diagram Alir 7. Unit Terkait 8. Dokumen Terkait



No. Dokumen No. Revisi Halaman



: 011/SOP/PKM- STW/III/2018 :0 : 2/3



3) Pemeriksaan penunjang a) Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis Dapat menunjukkan: leukopenia/leukositosis/jumlah leukosit normal, limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia (biasanya ringan), serta anemia. b) Serologi Tes Widal tidak direkomendasi dilakukan setelah demam berlangsung 7 hari. c) Kultur Salmonella typhi (gold standard) Tidak dapat dilakukan di puskesmas karena keterbatasan alat dan SDM. Petugas melakukan penatalaksanaan pada pasien a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan: i. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi ii. Menjaga kecukupan asupan cairan. iii. Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan protein, rendah serat. iv. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas v. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien b . Terapi simptomatik c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. petugas melakukan konseling dan edukasi pada pasien 1) Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya. 2) Diet, jumlah cairan yang dibutuhkan, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami serta mampu melaksanakan. 3) Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan. Petugas melakukan rujukan jika: 1) Demam tifoid dengan keadaan umum yang berat (toxic typhoid). 2) Tifoid dengan komplikasi. 3) Tifoid dengan komorbid yang berat. 4) Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan. 5) Tidak tersedia obat dan peralatan yang lengkap Petugas mencatat hasil dan pengobatan di rekam medis



g. a. Ruang pemeriksaan umum b. Ruang tindakan a. Registrasi pemeriksaan umum b. Registrasi ruang tindakan c. Rekam medis



[Type text]



DEMAM TIFOID UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN



S O P



No. Dokumen No. Revisi Halaman



9. Rekam Historis No Yang diubah



: 011/SOP/PKM- STW/III/2018 :0 : 3/3



Isi Perubahan



Tanggal dimulai diperlakukan