20 0 97 KB
DEMAM TIFOID No. Dokumen : SOP-UKP/ /2017/A No. Revisi : SOP
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
1/4
UPT
dr. Riyo Suhardono
PUSKESMAS
NIP. 19710418 200312 1 005
BUBUTAN 1. Pengertian
Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, tersangka demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk dan angka kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006). Selain tingkat insiden yang
tinggi,
permasalahan
demam lain,
tifoid
terkait
misalnya:
dengan
akurasi
berbagai
diagnosis,
aspek
resistensi
2. Tujuan
antibiotik dan masih rendahnya cakupan vaksinasi demam tifoid. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana
3. Kebijakan
Demam Tifoid. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 188.4/
4. Referensi
Kebijakan Pelayanan Klinis Unit Puskesmas Bubutan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
/2016 tentang Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi 5. Prosedur /
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama a. Petugas medis memanggil pasien
Langkah-
b. Petugas medis melakukan anamnesa
langkah
c. Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan d. Petugas medis menegakkan diagnosa
e. Petugas medis memberikan terapi Tabel Antibiotik dan Dosis Penggunaan untuk Tifoid ANTIBIOTIKA
DOSIS
KETERANGAN
1
Kloramfenikol
1) Dewasa: 4x500 mg selama 10 hari 2) Anak: 100 mg/kgBB/hari , per oral atau intravena, dibagi 4 dosis, selama 10-14 hari
Merupakan obat yang sering digunakan dan telah laa dikenal efektif untuk tifoid Murah dan dapat diberikan peroral serta sensitivitas masih tinggi Pemberian PO / IV Tidak diberikan bila lekosit