Sop Diare Akut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN DIARE AKUT



SOP PEMERINTAH KAB.TEGAL



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi



:



Tgl. Mulai Berlaku Halaman



:



UPTD PUSKESMAS LEBAKSIU



:



dr. Bambang Sungkono



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Lebaksiu



NIP : 19620715 198911 1 002



1. Pengertian



Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer,lebih sering dari biasanya disertai berlendir,bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 7 hari.



2. Tujuan



Tata laksana diare yang cepat dan dapat mencegah kehilangan cairan dan elektrolit yang membahayakan dan mencegah masalah gizi pada pasien.



3. Kebijakan



Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Pelayanan Medis No………………



4. Referensi 5. Prosedur



1. Perawat memanggil pasien 2. Perawat mencocokkan nama pasien dengan nama di form



RM 3. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya 4. Perawat mempersilahkan pasien duduk 5. Perawat menanyakan keluhan pasien 6. Perawat melakukan anamnesa, meliputi : 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. 6.6.



Berapa kali BAB dalam 1 hari? Apakah diserati lendir ? Apakah konsistensi BAB encer? Apakah pasien haus? Mulai kapan pasien merasakan keluhan ? Apakah mengalami keluhan lain ?



7. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi 7.1. 7.2.



Tekanan Darah Suhu



7.3. 7.4. 7.5.



Nadi Respiratory Berat Badan



8. Perawat mencatat hasil anamnesa dan vital sign di rekam



medis pasien 9. Perawat memberikan catatan rekam medis kepada dokter 10. Dokter memeriksa : 10.1. Apakah ada tanda utama: kesadaran, rasa haus, turgor



kulit abdomen ? 10.2. Apakah ada tanda tambahan: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah ? Penilaian dehidrasi penderita diare : 10.2.1. Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan < 5% berat badan ) : 4.7.1.1 Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan 4.7.1.2 Keadaan umum baik, sadar 4.7.1.3 Tanda vital dalam batas normal 4.7.1.4 Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, airmata ada, mukosa mulut dan bibir basah 4.7.1.5 Turgor abdomen baik, bising usus normal 4.7.1.6 Akral hangat 4.7.1.7 Pasien dapat dirawat di rumah kecuali bila terdapat komplikasi lain ( tidak mau minum, muntah terus, diare yang frekuen) 10.2.2. Dehidrasi ringan ( kehilangan cairan 5-10 % berat badan ): 4.7.2.1 Bila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2atau lebih tanda tambahan 4.7.2.2 Keadaan umum gelisah/cengeng 4.7.2.3 Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, airmata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering 4.7.2.4 Turgor menurun 4.7.2.5 Akral hangat 4.7.2.6 Pasien harus dirawat inap 10.2.3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan tubuh >10%



berat badan): 4.7.3.1 Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dengan dua atau lebih tanda tambahan



4.7.3.2 Keadaan umum lemah, letargi atau koma 4.7.3.3 Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, airmata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering 4.7.3.4 Turgor buruk 4.7.3.5 Akral dingin 11. Dokter mencatat hasil dan menuliskan resep di rekam medis



pasien 12. Dokter menulis obat di lembar resep :



12.1. Pemberian cairan disesuaikan derajat dehidrasi  Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali BAB atau muntah dengan dosis: kurang dari 1 tahun : 50-100 cc, 1–5 tahun : 100 200 cc, > 5 tahun : semaunya  Dehidrasi tidak berat (ringan-sedan) dan berat : rujuk rumah sakit 12.2. Antibiotik diberikan sesuai hasil pemeriksaan laboratorium (bila ada indikasi), bila tidak memungkinkan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan penyebab maka adanya darah dalam tinja (bentuk disentri) bisa dijadikan indikasi pemberian antibiotik (sebagai pilihan : kotrimoxazol, amokcisillin), anti parasit : metronidazol 12.3. Nutrisi : pasien tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedkit-sedkit tapi sering (± 6x sehari), rendah serat, buah-buahan dierikan terutama pisang. 13. Dokter menyarankan pasien 13.1.1. Upayakan ASI tetap diberikan 13.1.2. Kebersihan perorangan, lingkungan 13.1.3. Imunisasi campak 13.1.4. Memberikan makanan penyapihan yang benar 13.1.5. Penyediaan air minum yang bersih 13.1.6. Selalu memasak makanan yang benar 14. Dokter memberikan resep kepada pasien 15. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di



Ruang Obat 6. Unit Terkait



1. Pendaftaran 2. BP Umum 3. Ruang Obat



7. Dokumen Terkait



PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN PASIEN



SOP PEMERINTAH KAB.TEGAL



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi



:



Tgl. Mulai Berlaku Halaman



:



UPTD PUSKESMAS LEBAKSIU



:



dr. Bambang Sungkono



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Lebaksiu



NIP : 19620715 198911 1 002



1. Rekaman Historis Perubahan



No.



Yang dirubah



Isi perubahan



Tgl mulai diberlakukan



PENANGANAN FARINGITIS AKUT



SOP PEMERINTAH KAB.TEGAL



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi



:



Tgl. Mulai Berlaku Halaman



:



UPTD PUSKESMAS LEBAKSIU



:



dr. Bambang Sungkono



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Lebaksiu



NIP : 19620715 198911 1 002



URAIAN KEGIATAN NO.



YA



TIDAK



KET



APAKAH 1. 2.



Petugas memberi salam dan perkenalan, Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan,



3.



Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi penyuluhan.



4.



Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien.



5.



Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan materi yang kurang di pahami.



6.



Petugas



mengadakan



evaluasi



terhadap



materi yang di berikan. 7.



Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan



Kepala UPTD Puskesmas Lebaksiu,



dr. Bambang Sungkono



REKAMAN HISTORIS No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl.mulai diberlakukan