SOP Gangguan Campuran Cemas Dan Depresi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI F41.2 Mixed Anxiety and Depression Disorder No. Dokumen : S O P



SOP/VII/UKPNo. Revisi :



/IV/2016



Tanggal Terbit : 4 April 2016 Halaman



: 1/3 dr. Harry Widyatomo



Puskesmas I TAMBAK



NIP 198212202010011016 Gangguan yang ditandai oleh adanya gejala-gejala anxietas (kecemasan) dan depresi bersama-sama, dan masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat



1. Pengertian



untuk dapat ditegakannya suatu diagnosis tersendiri. Untuk gejala anxietas, beberapa gejala autonomik harus ditemukan, walaupun tidak terus menerus, di samping rasa cemas atau



2. Tujuan



khawatir berlebihan. Sebagai acuan petugas untuk menetapkan diagnosis serta terapi kepada pasien.



3. Kebijakan Keputusan



Menteri



Kesehatan



Republik



Indonesia



Nomor



4. Referensi



HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis



5. Prosedur



Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 1. Petugas menanyakan apakah terdapat gejala kecemasan dan depresi yang terjadi bersamaan, apakah sering terjadi atau berlangsung lama, apakah ada stressor kehidupan, apakah pasien mengkonsumsi alcohol, tembakau, stimulant, dan lainlain. Gejala anxietas antara lain: a. Kecemasan atau khawatir berlebihan, sulit berkonsentrasi. b. Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tegang, tidak dapat santai. c. Aktivitas



autonomik



berlebihan:



palpitasi,



berkeringat



berlebihan, sesak nafas, mulut kering,pusing, keluhan lambung, diare. Gejala-gejala depresi antara lain:



a. Suasana perasaan sedih/murung b. Kehilangan minat/kesenangan (menurunnya semangat dalam melakukan aktivitas) c. Mudah lelah d. Gangguan tidur e. Konsentrasi menurun f. Gangguan pola makan g. Kepercayaan diri yang berkurang, pesimistis h. Rasa tidak berguna/rasa bersalah. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik berkaitan keluhan fisiknya, misalnya terjadi peningkatan frekuensi respirasi, nadi, atau tekanan darah meningkat. 3. Petugas anamnesis



melakukan dan



penegakan



pemeriksaan



diagnosis fisik.



Serta



berdasarkan memastikan



kemungkinan adanya diagnosis banding. 4. Petugas memberikan terapi : a. Untuk gejala kecemasan maupun depresinya, diberikan antidepresan dosis rendah, dapat dinaikkan apabila tidak ada perubahan yang signifikan setelah 2-3 minggu  fluoksetin 1 x 10-20 mg/hari atau  sertralin 1 x 25-50 mg/hari atau  amitriptilin 1 x 12,5-50 mg/hari atau  imipramin1-2 x 10-25 mg/hari. Catatan: amitriptilin dan imipramin tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati untuk pasien lansia karena efek hipotensi ortostastik (dimulai dengan dosis minimal efektif). b. Pasien dengan gejala kecemasan lebih dominan dan atau dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi fluoksetin atau sertralin dengan antianxietas benzodiazepin. Obat-obatan



antianxietas



jenis



benzodiazepin



yaitu:



diazepam 1x2-5 mg atau lorazepam 1-2 x 0,5-1 mg atau klobazam 2x5-10 mg atau alprazolam 2x 0,25-0,5mg. Setelah kira-kira 2-4 minggu benzodiazepin ditappering-off perlahan, sementara antidepresan diteruskan hingga 4-6 bulan



sebelum



ditapperingoff.



Hati-hati



potensi



penyalahgunaan pada alprazolam karena waktu paruh yang



2/



pendek. 5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada keluarga dan pasien, antara lain penjelasan tentang penyakitnya, dukungan keluarga untuk memantau perkembangan dan kepatuhan pasien untuk minum obat. Mengajarkan untuk berkomunikasi agar pasien dapat menyampaikan keluhan dan pikirannya, agar dapat berpikiran positif dan dapat menerapkan aktivitas normal dan sehat. 6. Petugas merujuk apabila gejala progresif dan makin bertambah berat yang menunjukkan gejala depresi seperti pasien menolak makan, tidak mau merawat diri, ada ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak ada perbaikan yang signifikan dalam 2-3 bulan terapi. Keluhan gejala anxietas dan depresi ↓



Pemeriksaan fisik ↓



Penegakan diagnosis ↓ 6. Diagram Alir



Pengobatan menggunakan anti anxietas dan/atau anti depresi ↓ Konseling dan edukasi ↓ Rujuk apabila ada indikasi



7. Unit terkait 8.Rekaman Historis Perubahan



IGD, Pemeriksaan Umum, KIA No Yang diubah Isi Per



bahan Tanggal mulai diberlakukan



3/