SOP GIZI - Muara Harus [PDF]

  • Author / Uploaded
  • irwan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR DISTRIBUSI VITAMIN BAYI DAN BALITA



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TERBITAN KE I



TANGGAL : 02 Mei 2016



1.Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi dan anak balita.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk kesehatan mata dan juga membantu pembentukan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.



4. Prosedur



A. Persiapan Petugas Gizi melakukan rigestrasi keperluan vitamin A yang diambil dari rigester penimbangan diposyandu bulan Januari dan Juli untuk bayi umur 6-11 bln dan balita umur 12-59 bln. Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul vitamin A sesuai dengan sasaran ke DKK dan mendapat verifikasi dari kasi gizi DKK, kemudian diserahkan ke gudang farmasi. Gudang farmasi memberikan kapsul vit. A sesuai usulan tersebut. B. Pelakasanaan - Petugas gizi membagi kapsul vitamin A ke bidan desa sesuai dengan rigestrasi sasaran. - Bidan desa menyerahkan kapsul vitamin A kepada kader posyandu untuk dibagikan pada saat kegiatan posyandu bulan Februari dan Agustus. - Balita sasaran datang di meja IV, Vitamin A digunting pada ujungnya, dipencetkan dimulut dan balita suruh menelan. - Petugas gizi melakukan pendampingan distribusi vitamin A di desa. - Kader melakukan sweeping pemberian vitamin A terhadap Bayi (6-11 bulan) dan balita (12-59 bulan) yang tidak datang posyandu. - Menghitung vitamin A yang dikeluarkan dan mencatat dalam buku stok. - Diakhir bulan bidan desa melaporkan hasil pencapaian pemberian vitamin A ke Petugas Gizi Puskesmas.



5. Dokumentasi



Laporan hasil kegiatan



6. Rujukan



Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A, Leaflet Vitamin A. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



PROSEDUR PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Permasalahan Gizi Kurang dan Gizi buruk pada anak balita yang disebabkan oleh krisis ekonomi, merupakan masalah yang perlu ditanggulangi. Salah satu upayanya adalah pemberian makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas gizi mendata balita gizi kurang/buruk berdasarkan rigester penimbangan di posyandu. - Melakukan koordinasi dengan bidan desa tentang sasaran balita gizi kurang/buruk yang akan mendapatkan MP-ASI. - Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke DKK sesuai dengan sasaran. - Puskesmas menyiapkan tempat / gudang untuk menyimpan MP-ASI. - Petugas gizi menerima dropping MP-ASI dari DKK. - Petugas gizi mencatat pada waktu persediaan barang. B. Pelaksanaan - Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI ke desa/bidan desa sesuai dengan pendataan. - Bidan desa mencatat pada buku pencatat MP-ASI. - Bidan desa mengirim MP-ASI ke sasaran melalui Posyandu/ langsung ke sasaran. - Bidan desa menjelaskan tentang Pemberian MP-ASI ke sasaran. - Bidan desa melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan distribusi MP-ASI. - Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses penerimaan dan pendistribusian MP-ASI. - Petugas gizi melakukan evaluasi keberhasilan pemberian MP-ASI melalui kenaikan BB balita - Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI ke DKK.



5. Dokumentasi



Laporan hasil kegiatan.



6. Rujukan



Buku Petunjuk Teknis Pengelolaan MP-ASI Tahun 2002. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMBERIAN TABET TAMBAH DARAH (FE) PADA BUMIL DAN BUFAS



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Tabet Tambah Darah (Fe) pada Bumil dan Bufas.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Tablet tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan Ibu hamil dan Ibu nifas agar tidak terjadi anemia.



4. Prosedur



A. Persiapan Menetapkan sasaran ibu hamil dan Bufas per desa yang mengacu pada sasaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan TTD sesuai dengan sasaran ke DKK dan mendapat verifikasi dari kasi gizi DKK, kemudian diserahkan ke gudang farmasi. Gudang farmasi memberikan TTD sesuai usulan tersebut. B. Pelaksanaan Tablet Fe yang diterima dari gudang farmasi disimpan digudang obat gizi puskesmas. Mengisi / mencatat pada kartu stok barang. Petugas gizi mendistribusikan TTD langsung ke bidan desa setiap triwulan sesuai dengan sasaran bumil dan bufas per desa. Bidan desa mendistribusikan TTD kepada ibu hamil pada saat pemeriksaan ke poskesdes ataupun di posyandu, untuk ibu nifas langsung diberikan pada saat persalinan. Bidan desa menjelaskan manfaat TTD untuk ibu hamil dan ibu nifas dan cara mengkonsumsi, makanan yang dapat meningkatkan penyerapan dan mkanan yang menghambat penyerapan TTD. Bidan desa menyimpan TTD dalam lemari obat di poskesdes. Petugas menulis pada kartu stok barang.



5. Dokumentasi



Data sasaran, kartu stok barang.



6. Rujukan



Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman Pemberian Tablet Besi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A UNTUK IBU NIFAS



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian kapsul vitamin untuk ibu nifas.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Kapsul vitamin A ibu nifas sangat penting untuk kesehatan Ibu nifas agar tidak terjadi kekurangan vitamin A.



4. Prosedur



5. Dokumentasi 6. Rujukan



A. Persiapan Menetapkan sasaran ibu nifas per desa yang mengacu pada sasaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan vitamin A sesuai dengan sasaran ke DKK dan mendapat verifikasi dari kasi gizi DKK, kemudian diserahkan ke gudang farmasi. Gudang farmasi memberikan kapsul vitamin A sesuai usulan tersebut. C. Pelaksanaan vitamin A dalam lemari obat di poskesdes. Petugas menulis pada kartu stok barang. Menghitung vitamin A yang dikeluarkan dan mencatat dalam buku stok. Kapsul vitamin A ibu nifas yang diterima dari gudang farmasi disimpan digudang obat gizi puskesmas. Mengisi / mencatat pada kartu stok barang. Petugas gizi memberikan kapsul vitamin A langsung ke bidan desa sesuai dengan sasaran ibu nifas per desa. 1 (satu) ibu nifas mendapatkan 2 (dua) kapsul vitamin A. Bidan desa mendistribusikan kapsul vitamin A langsung kepada sasaran pada saat melakukan PNC. Bidan desa menjelaskan manfaat vitamin A untuk ibu nifas dan cara mengkonsumsi yaitu 1 (satu) kapsul setelah persalinan dan 1 (satu) kapsul setelah 24 jam berikutnya. Bidan desa menyimpan kapsul vitamin A dalam lemari obat di poskesdes. Diakhir bulan bidan desa melaporkan hasil pencapaian pemberian vitamin A ke Petugas Gizi Puskesmas. Petugas menulis pada kartu stok barang. Data sasaran, kartu stok barang. Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A, Leaflet Vitamin A. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PENGOLAHAN DATA BULANAN



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring dalam evaluasi program. Jenis laporan bulanan yang diolah adalah : SKDN, K/S, D/S, D/K, N/S, N/D, T/D, 2T/D, BGM/D, Status Gizi, MP-ASI, PMT-P, Rawan Gizi, Bumil / Bufas, KEK dan BBLR. A. Persiapan - Bidan desa menyerahkan blanko laporan gizi dan rigester penimbangan diposyandu kepada petugas gizi tiap tanggal 25. - Petugas Gizi merekap data SKDN, K/S, D/S, D/K, N/S dan N/D, T/D, 2T/D, BGM/D dan status gizi berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin serta merekap hasil kegiatan gizi lainnya dan dilaporkan ke DKK pada awal bulan berikutnya. - Data yang dikumpulkan kemudian dikoreksi, apabila ditemukan data yang salah, langsung ditanyakan ke bidan desa.



4. Prosedur



B. Pelaksanaan - Data dimasukkan ke dalam komputer. - Setelah diolah dimasukkan dalam rekap laporan bulanan gizi rangkap 2. - Rekapan laporan bulanan gizi di masukkan dalam sigizi net. - Selanjutnya laporan dikirim ke DKK paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. - Arsip laporan dimasukan MAP arsip laporan bulanan gizi dan 1 (satu) berkas laporan bulanan gizi diserahkan ke bagian Tata Usaha Puskesmas.



5. Dokumentasi



Rekapan laporan bulanan gizi.



6. Rujukan



Hasil evaluasi bulanan sebelumnya dan hasil rekapan, bila ditemukan masalah dimana petugas Puskesmas tidak bisa menangani maka dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dinas Kesehatan. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PELACAKAN GIZI BURUK DAN FAKTORFAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui mengukur BB/U, PB/U, BB/TB, LILA dan melihat tanda klinis serta mencari faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan



4. Prosedur



a. Mengoreksi status gizi balita berdasarkan rigester penimbangan di posyandu menurut indikator BB/U, PB/U, LILA, BB/PB. b. Memvalidasi data kesasaran oleh TIM PHN meliputi petugas gizi, bidan desa dan perawat perkesmas (umur, BB, TB dan status gizi) dengan melihat indeks BB/U, PB/U, BB/TB, LILA (< 11,5 cm) WHO-NCHS dan melihat adanya tanda-tanda klinis. c. Tim PHN melakukan kunjungan ke rumah sasaran untuk pelacakan gizi buruk/penyelidikan Epidemiologi dengan wawancara dan pengamatan. d. Tim PHN merujuk kasus gizi buruk tersebut ke Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosis dari dokter/tenaga medis untuk mengetahui adanya penyakit penyerta. e. Bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter, dapat dilakukan rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan jenis penyakit. f. Apabila dilakukan rawat jalan maka diberikan PMT-P dan Tim PHN melakukan kunjungan rumah 1 (satu) kali seminggu guna mengetahui kenaikan berat badan balita. g. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK.



5. Dokumentasi



Laporan identitas gizi buruk dan pelacakan gizi buruk.



6. Rujukan



Buku Rigester Penimbangan di posyandu, Buku Pedoman Tata laksana KEP pada anak di Puskesmas dan rumah tangga. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan Penimbangan Balita di Posyandu



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Penimbangan adalah alat atau proses untuk mengetahui berat badan balita dalam menentukan status gizi.



4. Prosedur



A. Pelaksanaan - Menyiapkan dan menggantung dacin pada palang rumah, cabang pohon atau kaki tiga - Periksalah dengan menarik batang dacing ke bawah kuat-kuat - Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol dan kaitkanlah batang dacin pada tali pengaman. - Pasang celana timbang atau sarung timbang pada dacin (ingat bandul geser tetap berada pada angka nol) - Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang dengan cara memasukan beras ke dalam kantung plastik (pada ujung palang bandul geser). - Anak ditimbang kemudian seimbangkan. - Tentukan berat badan anak dengan membaca angka pada bandul geser. - Catatlah hasil penimbangan diatas secarik kertas. - Geserlah bandul ke angka nol dan letakan batang dacing pada tali pengaman. - Mencatat hasil penimbangan pada rigester penimbangan posyandu.



5. Dokumentasi



Rekap hasil kegiatan penimbangan balita



6. Rujukan



Buku pegangan kader. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PELAKSANAAN POSYANDU BALITA



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan Posyandu Balita.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



4. Prosedur



Posyandu adalah Pos Pelayanan Terpadu, dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, menjadi sarana penting di dalam masyarakat yang mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi (Kadarzi), membantu penurunan angka kematian bayi dan kelahiran, serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. A. Persiapan - Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui yasinan, Arisan dll - Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu meliputi persiapan di dalam ruangan dan di luar ruangan. - Mempersiapkan sarana Posyandu - Kebutuhan sarana posyandu berupa KMS/Buku KIA, alat timbang (dacin, sarung timbang, Pita LILA), Obat Gizi (Vit A, Taburia, MPASI, TTD) alat bantu penyuluhan, pencatatan, pelaporan dan lainnya. - Melakukan Pembagian Tugas Kader. - Kader Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainya - Mempersiapkan PMT Penyuluhan. B. Pelaksanaan - Meja I : Pendaftaran Balita, bumil dan PUS (Pasangan Usia Subur). - Meja II : Penimbangan : Mempersiapkan dacin, Menimbang Balita, Pengukuran PB / TB, Pengukuran LILA bumil dan WUS. - Meja III : Pencatatan : Mengisi hasil penimbangan balita pada buku register penimbangan / KMS (Kartu Menuju Sehat) bayi dan balita, mencatat hasil penimbangan berat badan dan pengukuran LILA ibu hamil pada buku KIA dan register ibu hamil serta mencatat hasil pengukuran LILA PUS pada register PUS/WUS. - Meja IV : Penyuluhan : Penyuluhan untuk ibu balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dan PUS. - Meja V : Pelayanan : Pelayanan Kesehatan dan KB. - Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari posyandu, balita gizi kurang dan gizi buruk rawat jalan. - Bidan desa mengisi rigester poyandu dan blanko laporan bulana gizi dan mengantar hasil kegiatan posyandu ke puskesmas. - Petugas gizi mengolah data tersebut dan mengirim ke DKK.



5. Dokumentasi 6. Rujukan



Rekap hasil kegiatan posyandu balita Buku pegangan kader. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1



PROSEDUR MONITORING GARAM BERYODIUM TINGKAT RUMAH TANGGA



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan Monitoring garam beryodium tingkat rumah tangga



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada keadaan (baik jenis maupun mutu, dll) garam Natrium Chlorida (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Sasaran rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga yang mempunyai anak SD/MI, karena kegiatan tersebut melibatkan peran serta anak didik dan guru UKS di Sekolah (SD/MI) A.



B.



4. Prosedur



Persiapan - Petugas membuat jadwal kegiatan monitoring garam ke sekolah SD/MI. - Petugas mengirim surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan monitoring garam ke SD/MI - Petugas menyiapkan alat dan bahan Pelaksanaan - Petugas datang ke sekolah SD/MI sesuai dengan jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa murid (sampel), dengan cara : 1) Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk bata maka harus dihaluskan terlebih dahulu. 2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan/iodin tes ke permukaan garam tersebut. 3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam setelah ditetesi cairan uji garam beryodium. 4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:  Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berati garam tersebut mengandung cukup yodium (≥ 30 ppm).  Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung yodium kurang (< 30 ppm)  Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak mengandung yodium 5) Setelah selesai pemeriksaan, petugas memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan garam pada murid dan guru.



5. Dokumentasi 6. Rujukan



Surat pemberitahuan beserta jadwal dan laporan hasil kegiatan Buku Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam beryodium di tingkat masyarakat (Depkes RI th 2001).



Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN ROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1



PROSEDUR MENDISTRIBUSIKAN PMT-P BALITA BGM DAN IBU HAMIL KEK



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Mendistribusikan PMT-P di UPT. Puskesmas Muara Harus.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



PMT-P adalah Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan untuk perbaikan gizi masyarakat khususnya diberikan pada balita BGM dan ibu hamil KEK selama 90 HMA/90 HMI.



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas gizi mendata balita BGM berdasarkan rigester penimbangan di posyandu dan ibu hamil KEK dari kohort ibu (LILA < 23,5 cm). - Melakukan koordinasi dengan bidan desa tentang sasaran balita BGM dan bumil KEK yang paling tepat untuk mendapatkan PMT-P terutama dari gakin. - Petugas gizi membuat surat pertanggungjawaban pembelian PMT-P. B. Pelaksanaan - Petugas gizi melakukan pembelian PMT-P sesuai dengan perencanaan. - Pembungkusan PMT-P sesuai sasaran. - Melakukan pendistribusian PMT-P untuk balita BGM dan Bumil KEK kepada bidan desa. - Bidan desa mengantarkan PMT-P langsung ke sasaran. - Penandatanganan berita acara penyerahan PMT-P oleh sasaran. Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses penerimaan dan pendistribusian MP-ASI. Petugas gizi melakukan evaluasi keberhasilan pemberian PMT-P melalui kenaikan BB balita dan ibu hamil.



5. Dokumentasi



Buku Bantu PMT-P dan berita Acara Penyerahan.



6. Rujukan



Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas



Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PENYULUHAN / KIE ANEMIA REMAJA PUTERI



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan penyuluhan / KIE Anemia Remaja Puteri.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Penyuluhan / KIE Anemia Remaja Puteri adalah pemberian informasi tentang Anemia yang terjadi pada remaja puteri.



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas membuat rencana kegiatan - Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan - Petugas mengirim surat pemberitahuan. - Petugas menyiapkan bahan dan alat serta media penyuluhan. B. Pelaksanaan - Petugas datang ke sekolah SLTP/SLTA/Sederajat sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas memberikan informasi / KIE tentang Anemia remaja puteri. - Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi. - Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan UKS dan menyelesaikan SPPD - Petugas berpamitan.



5. Dokumentasi



Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.



6. Rujukan



Buku pedoman Penanggulangan Anemia Remaja Puteri, buku tentang Anemia Remaja Puteri. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMERIKSAAN ANEMIA REMAJA PUTERI



Dwi Kurniyanto, S.Sos 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan Pemeriksaan Anemia Remaja Puteri.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Anemia Remaja Puteri adalah Suatu keadaan dimana kadar Haemoglobine (Hb) remaja puteri berada dibawah normal (< 12,0 mg/dl).



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas membuat rencana kegiatan - Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan serta menyampaikannya kepada lintas program terkait (Analis kesehatan) - Petugas mengirim surat pemberitahuan. - Petugas menyiapkan bahan dan alat pemeriksaan Hb. B. Pelaksanaan - Petugas datang ke sekolah SLTP/SLTA/Sederajat sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas analis kesehatan melakukan pemeriksaan darah dengan Stik ET TOUCH untuk mengetahui kadar Hb. - Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan Hb kepada pihak sekolah terutama guru UKS. - Petugas akan melakukan pemeriksaan ulang pada bulan yang akan datang terhadap remaja puteri yang anemia dan sudah mendapatkan TTD guna mengetahui kenaikan kadar Hb. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan UKS dan menyelesaikan SPPD - Petugas berpamitan.



5. Dokumentasi



Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan hasil pemeriksaan Hb.



6. Rujukan



Buku pedoman Penanggulangan Anemia Remaja Puteri, buku tentang Anemia Remaja Puteri. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PENYULUHAN / SOSIALISASI PENANGGULANGAN GAKY DI MASYARAKAT.



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY di sekolah/di masyarakat.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus.



3. Uraian Umum



Penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY adalah pemberian informasi tentang Program GAKY dan penanggulangan pada masyarakat.



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas membuat rencana kegiatan - Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan - Petugas mengirim surat pemberitahuan. - Petugas menyiapkan bahan dan alat serta media penyuluhan. B. Pelaksanaan - Petugas datang ke sekolah SD/MI sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas memberikan informasi / penyuluhan tentang program GAKY dan penanggulangan. - Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi. - Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan UKS. - Petugas berpamitan.



5. Dokumentasi



Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.



6. Rujukan



Buku pedoman Penanggulangan GAKY, buku tentang GAKY. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMBERIAN TABET TAMBAH DARAH (FE) PADA REMAJA PUTERI



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Tabet Tambah Darah (Fe) pada remaja puteri.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Tablet tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan remaja puteri agar remaja puteri terhindar dari anemia.



4. Prosedur



A. Persiapan Menetapkan sasaran remaja puteri yang akan mendapatkan TTD berdasarkan hasil pemeriksaan Hb (Remaja puteri yang menderita anemia). Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan TTD sesuai dengan sasaran ke Gudang Farmasi Puskesmas dan mendapat verifikasi kepala UPT Puskesmas. Gudang farmasi memberikan TTD sesuai usulan tersebut. D. Pelaksanaan Tablet tambah darah yang diterima dari gudang farmasi disimpan digudang obat gizi puskesmas. Mengisi / mencatat pada kartu stok barang. Petugas gizi datang langsung ke sekolah SLTP/SLTA/Sederajat. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kepada guru UKS dan murid. Petugas mendistribusikan TTD langsung ke sasaran remaja puteri yang anemia di SLTP/SLTA/Sederajat. - Petugas menjelaskan cara mengkonsumsi TTD yaitu 1 (satu) tablet setiap hari selama menstruasi dan ditambah 1 (satu) tablet per minggu setelah menstruasi. - Petugas mengisi buku tamu UKS Petugas berpamitan. Petugas menulis pada kartu stok barang di puskesmas.



5. Dokumentasi



Data sasaran, kartu stok barang.



6. Rujukan



Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman Pemberian Tablet Besi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST



NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMERIKSAAN ANEMIA BALITA GIZI KURANG



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan Pemeriksaan Anemia Balita Gizi Kurang.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Anemia balita gizi kurang adalah Suatu keadaan dimana kadar Haemoglobine (Hb) balita yang menderita gizi kurang berada dibawah normal (< 12,0 mg/dl)



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas menetapkan balita yang menderita gizi kurang berdasarkan rigester penimbangan balita di posyandu. - Petugas berkoordinasi dengan bidan desa tentang sasaran balita gizi kurang, waktu, tempat dan teknik pemeriksaan Hb. - Petugas membuat jadwal pemeriksaan Hb serta menyampaikannya kepada lintas program terkait (Analis kesehatan). - Petugas mengirim surat pemberitahuan kepada bidan desa dan kader. - Petugas menyiapkan bahan dan alat pemeriksaan Hb. B. Pelaksanaan - Bidan desa mengumpulkan balita gizi kurang pada tempat yang sudah ditentukan. - Petugas datang ke desa sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas analis kesehatan melakukan pemeriksaan darah dengan Stik ET TOUCH untuk mengetahui kadar Hb. - Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan Hb kepada orang tua atau pendamping balita. - Petugas menyampaikan kepada orang tua atau pendamping balita akan melakukan pemeriksaan ulang pada bulan yang akan datang terhadap balita gizi kurang yang anemia dan sudah mendapatkan sirop besi guna mengetahui kenaikan kadar Hb. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan pokja IV. - Petugas berpamitan.



5. Dokumentasi



Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan hasil pemeriksaan Hb.



6. Rujukan



Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Brosur Cara Pemberian Sirop Besi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMBERIAN SIROP BESI PADA BALITA GIZI KURANG



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian Sirop Besi pada Balita Gizi Kurang yang menderita anemia.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Sirop besi sangat penting untuk kesehatan balita agar balita terhindar dari anemia terutama balita yang menderita gizi kurang.



4. Prosedur



A. Persiapan Menetapkan sasaran balita gizi kurang yang akan mendapatkan sirop besi berdasarkan hasil pemeriksaan Hb (balita gizi kurang yang menderita anemia). Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan sirop besi sesuai dengan sasaran ke PPTK Puskesmas dan mendapat verifikasi kepala UPT Puskesmas. Bendahara Puskesmas mengeluarkan dana DPA SKPD UPT PKM MH untuk pembelian sirop besi. Pembelian sirop besi disesuaikan dana yang tersedia. Untuk menutupi kekurangan sirop besi, Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan sirop besi ke gudang farmasi dan mendapatkan verifikasi dari kepala UPT Puskesmas. Gudang farmasi memberikan sirop besi sesuai usulan tersebut. B. Pelaksanaan - Sirop besi yang diterima dari DPA-SKPD PKM MH dan gudang farmasi disimpan digudang obat gizi puskesmas. - Mengisi / mencatat pada kartu stok barang. - Petugas gizi bersama bidan desa langsung mendistribusikan sirop besi kepada orang tua balita gizi kurang yang menderita anemia. - Petugas menjelaskan cara mengkonsumsi sirop besi yaitu 1 x ½ sdm setiap hari. - Petugas mengisi buku tamu pokja IV. - Petugas berpamitan. - Petugas menulis pada kartu stok barang di puskesmas.



5. Dokumentasi



Data sasaran, kartu stok barang.



6. Rujukan



Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Brosur Cara Pemberian Sirop Besi.



Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMANTAUAN STATUS GIZI TINGGI BADAN ANAK BARU SEKOLAH (PSG TB-ABS)



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (PSG TB-ABS).



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



PSG TB-ABS merupakan kegiatan Pemantauan Status Gizi yang dilakukan melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan terhadap Anak Baru Sekolah (Kelas I SD/MI).



4. Prosedur



5. Dokumentasi



A. Persiapan - Petugas membuat rencana kegiatan - Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan - Petugas mengirim surat pemberitahuan ke sekolah SD/MI - Petugas menyiapkan bahan dan alat. B. Pelaksanaan. - Petugas datang ke sekolah SD/MI sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas menyiapkan timbangan injak, microtoice dan menstabilkan pada angka nol. - Petugas memanggil murid sesuai urutan absen kemudian menimbang BB dan mengukur Panjang Badan. - Petugas mencatat nama, jenis kelamin, tanggal lahir dan hasil pengukuran BB dan TB. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan UKS dan menyelesaikan SPPD. - Petugas berpamitan. - Petugas melakukan pengolahan data stastus gizi murid berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan indikator BB/TB (berdasarkan KMS), TB/U dan IMT/U. - Petugas gizi melaporkan hasil PSG TB-ABS ke DKK. Rekap hasil kegiatan penimbangan BB dan Pengukuran TB anak baru sekolah (Kelas I SD/MI)



6. Rujukan



Buku Pemantauan Status Gizi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS



SOP



Pemerintah Kabupaten Tabalong



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP/2016 : 0 : 02/05/2016 : 1 Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus



PROSEDUR PEMANTAUAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH (PSG ANAK SEKOLAH)



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/05/2016



Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023 TANGGAL : 02 Mei 2016



1. Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi Tinggi Anak Sekolah (PSG Anak Sekolah).



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



PSG Anak Sekolah merupakan kegiatan Pemantauan Status Gizi yang dilakukan melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan terhadap Anak Sekolah (Kelas II-VI SD/MI).



4. Prosedur



A. Persiapan - Petugas membuat rencana kegiatan - Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan - Petugas mengirim surat pemberitahuan ke sekolah SD/MI - Petugas menyiapkan bahan dan alat. B. Pelaksanaan. - Petugas datang ke sekolah SD/MI sesuai jadwal. - Petugas menyampaikan maksud dan tujuan. - Petugas menyiapkan timbangan injak, microtoice dan menstabilkan pada angka nol. - Petugas memanggil murid sesuai urutan absen kemudian menimbang BB dan mengukur Panjang Badan. - Petugas mencatat nama, jenis kelamin, tanggal lahir dan hasil pengukuran BB dan TB. - Petugas mengisi buku tamu kunjungan UKS dan menyelesaikan SPPD. - Petugas berpamitan. - Petugas melakukan pengolahan data stastus gizi murid berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan indikator BB/TB (berdasarkan KMS), TB/U dan IMT/U.



-



Petugas gizi melaporkan hasil PSG anak sekolah ke DKK.



5. Dokumentasi



Rekap hasil kegiatan penimbangan BB dan Pengukuran TB anak sekolah (Kelas II -VI SD/MI)



6. Rujukan



Buku Pemantauan Status Gizi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007



UNIT PELAYANAN PROGRAM GIZI UPT. PUSKESMAS MUARA HARUS No. Dokumen : /SOP/2016 No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 02/05/2016 Halaman : 1 Pemerintah Kabupaten Tabalong



PROSEDUR PELAKSANAAN KONSELING LAKTASI



Disahkan Oleh Kepala UPT PKM M. Harus Dwi Kurniyanto, S.Sos NIP. 19650410 198703 1 023



Nomor : B/Kes-PKM MH/444.1/5/2016



TERBITAN KE I



TANGGAL : 02 Mei 2016



1.Tujuan



Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan konseling laktasi.



2. Ruang Lingkup



Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Muara Harus



3. Uraian Umum



Memberikan pelayanan konsultasi untuk membantu ibu-ibu dalam mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan menyusui sehingga ibu dapat menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan melanjutkan selama 2 tahun.



4. Prosedur



A. Persiapan Petugas Gizi menerima rekam medik yang dibawa pasien dari kartu. Petugas mencatat identitas pasien secara lengkap dalam rigester kunjungan (Nama bayi, JK, BBL, PBL, Petugas Penolong Persalinan, Nama Ayah/Ibu dan Alamat). Petugas menanyakan kondisi kesehatan bayi dan ibu. B. Pelakasanaan - Petugas menanyakan riwayat ibu dalam menyusui. - Petugas memberikan konseling laktasi sesuai dengan keluhan ibu. - Petugas menjelaskan tentang cara menyusui yaitu posisi dan pelekatan saat menyusui. - Petugas langsung mempraktekan tentang cara menyusui yaitu posisi dan pelekatan saat menyusui. - Petugas meminta kepada ibu untuk menyusui bayinya. - Petugas menilai dan mengamati kegiatan ibu menyusui. - Petugas mengkonsultasikan dengan dokter untuk ibu/bayi yang perlu penanganan lebih lanjut. - Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.



5. Dokumentasi



Laporan hasil kegiatan



6. Rujukan



Buku Pedoman Konseling Laktasi. Koordinator Program Gizi



Zaitunnor, SST NIP 19740315 199703 2 007