7 0 199 KB
PENANGANANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen RS PERMATA BUNDA Jl. Soekarno Hatta No 75 048/SPO/FARMASI/RSPB/ I/2022 Malang
No. Revisi
Halaman 1/4
Ditetapkan, Direktur RS. Permata Bunda SOP
Tanggal Terbit 23 Januari 2022 dr. Rita Dewi Zahara
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
NRP. 0108025 Obat high Alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-obat yang berisiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadi kesalahan yang melibatkan obat tersebut a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaianobat-obat high alert b. . Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat obat high alert c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses distribusi terstandar dari obat-obat high alert Perbekalan farmasi khusus meliputi, obat-obat High Alert, elektrolit pekat, bahan berbahaya dan beracun, produk nutrisi, dan bahan radioaktif, dikelola dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit (Sesuai dengan Peraturan Direktur RS Permata Bunda No. 006.A/SK/RSPB/I/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi )
PENANGANANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RS PERMATA BUNDA Jl. Soekarno Hatta No 75 048/SPO/FARMASI/RSPB /I/2022 Malang
2/4
Ditetapkan, Direktur RS. Permata Bunda SOP
Tanggal Terbit 23 Januari 2022 dr. Rita Dewi Zahara NRP. 0108025
Prosedur
1. Identifikasi (oleh petugas gudang penerimaan barang) : Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari distributor Lihat Daftar Obat High Alert Dan Lasa, apakah obat itu masuk dalam daftar Bila obat masuk dalam Daftar Obat High Alert Dan Lasa, pisahkan obat untuk diberi label 2. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan buka kemasan sekunder obat (box obat) Berikan label high alert pada kemasan primer obat (ampul / vial) Letakkan obat pada rak setelah ditempel label barcode barang pada masing-maing kemasan sekunder 3. Penyimpanan : Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high alert Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high alert dan labeli kotak tersebut dengan label high alert Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan Dalam lemari es , pada suhu 2 – 8°C , di dalam ruangan , pada suhu 25 - 30°C o Elektrolit pekat KCl ≥ 2 mEq/mL o NS ≥ 0.9% o Dextrose ≥5% o MgSO4 ≥ 50% tidak boleh disimpan di ruangan perawatan.
PENANGANANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen RS PERMATA BUNDA 048/SPO/FARMASI/RSPB/ I/2022 Jl. Soekarno Hatta No 75 Malang
No. Revisi
Halaman 3/4
Ditetapkan, Direktur RS. Permata Bunda SOP
Tanggal Terbit 23 Januari 2022 dr. Rita Dewi Zahara NRP. 0108025 4. Peresepan Berikan instruksi secara tertulis instruksi lisan hanya diperbolehkan dalam keadaan emergensi 5. Penyiapan • Verifikasi resep obat high alert sesuai Buku Panduan Manajemen obat – obat yang diwaspadai (High Alert Medications) • Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengantinta merah. • Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan obat high alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yangsudah ditentukan. • Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat. • Serahkan obat pada perawat / pasien disertai dengan informasi yang memadai, obat harus sudah diberi stiker highalert. • Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip, misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada produk Arixtra®, Lovenox®, dan Fluxum®. • Waspadai penulisan “Unit” yang sering disingkat “U” dan sering salah dibaca “0/nol”. • Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis salah 10 kali lipat. • Hati-hati regimentasi dosis Methotrexate, bedakan weekly dose dan daily dose
PENANGANANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen RS PERMATA BUNDA Jl. Soekarno Hatta No 75 048/SPO/FARMASI/RSPB/ I/2022 Malang
No. Revisi
Halaman 4/4
Ditetapkan, Direktur RS. Permata Bunda Tanggal Terbit
SOP
23 Januari 2022 dr. Rita Dewi Zahara NRP. 0108025 6. Pemberian obat Lakukan double check saat : • Saat farmasis mengambil obat, • Saat dokter / perawat menerima obat, • Saat dokter / perawat / farmasis menyerahkan obat • Pastikan kebenaran dosis, • Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan terapi
Unit Terkait
Instalasi Farmasi. Unit-unit perawatan Radiologi Instalasi gawat darurat