19 0 75 KB
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN No. Dokumen :
SOP
No. Revisi
: 0
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 1/3
PUSKESMAS LENEK
1. Pengertian
JALALUDIN SAYUTI, SKM., MPH NIP. 19751231 199803 1 013
Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat KLASIFIKASI 1.
Hipertensi kronik Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20 minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
2.
Preeklamsia – eklamsia Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan 20 minggu.
3.
Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi) Hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4.
Hipertensi gestational Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu pascapersalinan. Bila hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat disebut juga “Hipertensi
2. Tujuan
Transien”. Mampu melakukan penilaian klinik, klasifikasi dan penatalaksanaan serta
3. Kebijakan
mencegah komplikasi hipertensi karena kehamilan SK Kepala PUSKESMAS LENEK No : A / II / SK / 6 / 15 / 002 / 2015
4. Referensi 5. Prosedur/langkahlangkah
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan di PUSKESMAS LENEK PONED 2008 MNH, 2002 OBSTETRI, 2015 Dilakukan 1. Anamnesis pada pasien/ keluarganya Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual muntah, kejang. a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam kehamilan, penyulit pada pemakaian kontrasepsi hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi saluran kencing. b. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat kehamilan dan penyulitnya pada ibu dan saudara perempuannya. 2. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah merokok dan minum alkohol. 3. Pemeriksaan fisik :
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN No. Dokumen :
SOP
No. Revisi
: 0
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 2/3
PUSKESMAS LENEK
JALALUDIN SAYUTI, SKM., MPH NIP. 19751231 199803 1 013
-
Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung, pulsasi
-
perifer
-
paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
-
Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
-
Refleks : adanya klonus
-
Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri,Denyut jantung janin 5. Pemeriksaan penunjang : Protein Urine. PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN Hipertensi gestasional Pada waktu pertama kali diagnosis, Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin. PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN Jika kehamila 110 mmHg, atau tekanan sistolik ≥ 160mmHg, berikan anti hipertensi. 3. Jika
terdapat
proteinuria,pertimbangkan
superimposed
preeclampsia. 4. Pasien harus istirahat. 5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin. 6. Jika tidak terdapat komplikasi, tunggu persalinan sampai ateerm 7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat atau gawat janin, lakukan:
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN No. Dokumen :
SOP
No. Revisi
: 0
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 3/3
PUSKESMAS LENEK
JALALUDIN SAYUTI, SKM., MPH NIP. 19751231 199803 1 013
-
Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 25 IU dalam 500 ml dekstrose melalui infus 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
-
Jika serviks belum matang, berikan prostaglandin, misoprostol, atau kateter foley.
Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau superimposed 6. Distribusi 7. Dokumen terkait 8. Distribusi 9. Dokumen terkait
preeclampsia. 1. Dokter Umum 2. Bidan 1. Status Pasien 2. Register Poned 3. Sikda 1. Dokter Umum 2. Bidan 1. Status Pasien 2. Register Poned 3. Sikda