SOP-HSE-10 - Pengendalian Operasional HSE Updated [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDARD OPERATING PROCEDURES



No. Dok.



: SOP/HSE/10



Rev.



: 01



Tgl. Efektif



: 01 Okt 2017



Hlm.



: 1 dari 5



PENGENDALIAN OPERASIONAL HSE



I.



II.



TUJUAN 1.



Memastikan pelaksanaan sistem operasional HSE dilakukan sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk mencegah dampak HSE yang tidak diinginkan.



2.



Sebagai sarana peningkatan awareness dalam bidang HSE.



3.



Mengidentifikasi kesulitan dan hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan Operasional HSE agar lebih efektif.



RUANG LINGKUP Kegiatan pengendalian operasional HSE diterapkan untuk memastikan semua kegiatan atau proses yang melibatkan karyawan, kontraktor, supplier dan tamu agar dapat memenuhi persyaratan yang berlaku untuk mencegah kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta dampak lingkungan yang tidak diinginkan.



III.



REFERENSI 1. SMK3, PP No. 50 Thn 2012, sub elemen 8.1 2. ISO 9001:2015, klausul 7.1.4 3. ISO 14001:2015, Klausul 8.1



IV.



V.



ISTILAH 1.



Awareness adalah kesadaran.



2.



PAK adalah singkatan dari Penyakit Akibat Kerja



TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG 1. Departemen HSE bertanggung jawab untuk memberikan training awareness HSE kepada seluruh karyawan, membuat rencana aktifitas secara terkoordinasi yang bertujuan untuk : a. Menciptakan Lingkungan dan Tempat Kerja yang aman, nyaman, sehat dan ramah lingkungan. b. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya peranan dari semua fungsi dan jajaran untuk aktif dalam menjaga Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan bagi kelangsungan usaha.



STANDARD OPERATING PROCEDURES



No. Dok.



: SOP/HSE/10



Rev.



: 01



Tgl. Efektif



: 01 Okt 2017



Hlm.



: 2 dari 5



PENGENDALIAN OPERASIONAL HSE



2. Departemen HSE bertanggungjawab memberikan safety induction kepada semua tamu dan kontraktor 3. Departemen HSE bertanggung jawab untuk memastikan semua media awareness HSE tersosialisasi. 4. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.



VI.



PROSEDUR 6.1 Pengendalian Operasional Aktifitas pengendalian operasional pencemaran lingkungan meliputi : 6.1.1



dalam



usaha



mencegah



kecelakaan



dan



Peningkatan Awareness HSE. 1. Training awareness HSE kepada seluruh karyawan baik terhadap karyawan baru maupun karyawan lama termasuk peserta Magang, PKL dan outsourcing harus dilakukan secara periodik dan sistematis. 2. Training awareness HSE kepada kontraktor, supplier, vendor yang langsung berhubungan dengan proses atau kegiatan di perusahaan harus dilakukan sesuai kebutuhan. 3. Semua tamu baik perorangan maupun rombongan harus mendapatkan "Safety Induction". Khusus untuk rombongan tamu yang jumlahnya lebih dari 10 orang dan belum pernah berkunjung sebelumnya harus menerima "Safety Induction" dalam ruangan, sedangkan tamu perorangan harus mendapatkan "Safety Induction" dari petugas Security berupa famlet yang diberikan pada saat masuk kedalam area perusahaan. Media peningkatan awareness HSE dapat juga dilakukan melalui : a. Pemasangan poster/spanduk HSE b. Informasi HSE melalui Papan Informasi HSE c. Informasi HSE melalui email intranet d. Media komunikasi sesuai dengan prosedur komunikasi. e. Dan lain-lain



STANDARD OPERATING PROCEDURES



No. Dok.



: SOP/HSE/10



Rev.



: 01



Tgl. Efektif



: 01 Okt 2017



Hlm.



: 3 dari 5



PENGENDALIAN OPERASIONAL HSE



6.1.2



Peningkatan Motivasi Peningkatan Motivasi Bidang HSE. Pemberian reward kepada perorangan maupun kelompok kerja yang berhasil dalam bidang HSE harus diberikan sesuai aturan yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan, contoh : a.



Suggestion System (khusus masalah HSE)



b.



Reward per 6 bulanan



c.



Best Safety Implementator (Departemen)



6.1.3



Pengendalian Resiko Pengendalian Resiko terhadap kegiatan atau proses bertujuan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan kerugian. Kegiatan ini dilakukan melalui : a.



Identifikasi sumber bahaya



b.



Pelaksanaan HSE patrol di tiap area secara periodik



c.



Identifikasi daerah-daerah berbahaya & pemasangan rambu-rambu safety



d.



Penerapan sistem ijin kerja baik bagi karyawan, outsourcing, Kontraktor maupun supplier (contoh : hot work permit)



e.



6.1.4



Pembuatan standar-standar internal (Safety Rule)



f.



Pengawasan terhadap pekerjaan di lokasi berbahaya



g.



Pengecekan & perawatan secara periodik terhadap peralatan produksi dan fasilitas gawat darurat terkait K3 dan lingkungan



Pengendalian Lingkungan Pengendalian dampak lingkungan terhadap kegiatan atau proses bertujuan untuk mengurangi pencemaran dan pengerusakan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan melalui : a. Program penghijauan (penanaman pohon). b. Uji emisi udara, udara ambient, kualiatas limbah cair dan kebisingan secara



STANDARD OPERATING PROCEDURES



No. Dok.



: SOP/HSE/10



Rev.



: 01



Tgl. Efektif



: 01 Okt 2017



Hlm.



: 4 dari 5



PENGENDALIAN OPERASIONAL HSE



periodik. c. Program penghematan sumber daya alam dan energi (misalnya air & listrik) d. Perawatan dan pengecekan fasilitas pengendalian dampak lingkungan (misalnya : oil trap, dan Iain-Iain) e. Pengelolaan limbah dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku, meliputi aktivitas : pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan dan pembuangan. Untuk memudahkan penanganan terhadap limbah yang ada, maka tempat sampah yang ada diklasifikasikan antara lain dengan : - Warna Merah untuk B3 - Warna Kuning untuk limbah domestik anorganik - Warna Hijau untuk limbah domestik organik.



6.1.5



Health & Hygiene Program Program peningkatan Health & Hygiene dilakukan melalui : a. Seminar tentang kesehatan secara periodik. b. Perawatan & pemeliharaan sanitasi. c. Pemantauan kalori & kebersihan makanan untuk karyawan. d. Pelaksanaan Medical Check Up secara periodik, dilakukan sebagai wadah untuk memonitoing derajat kesehatan dan deteksi awal adanya Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada karyawan. Jika ditemukan adanya ganguan kesehatan dan PAK pada karyawan, maka tahapan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. e. Inspeksi kesehatan area/lingkungan kerja secara periodik bekerja sama dengan Balai Hyperkes. f.



Health hazard mapping.



g. Konseling kesehatan.



CATATAN REVISI



STANDARD OPERATING PROCEDURES



No. Dok.



: SOP/HSE/10



Rev.



: 01



Tgl. Efektif



: 01 Okt 2017



Hlm.



: 5 dari 5



PENGENDALIAN OPERASIONAL HSE



Rev



Tanggal



01



1 Okt ‘17



Alasan Revisi Penyesuaian isi SOP dengan persyaratan ISO 14001:2015



Dibuat Oleh



Diperiksa Oleh



Disetujui Oleh



HSE Section Head



HSE Departement Head



Factory Manager



Nama



Robby Damanik



David Atmodjo



Patar H. Simanjuntak



Tanggal



01 Oktober 2017



01 Oktober 2017



1 Oktober 2017



Jabatan



Tanda Tangan