Sop Istirahat Tidur Dan Keseimbangan Suhu Tubuh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH



Disusun Oleh : Nur Safira Ramadani



Nim



: PO713201191027



Kelas



: 1.A (kelompok B)



Mata Kuliah : Lab Keperawatan Dasar Nama Dosen : Hj. Simunati, SKM, S.Kep, M.Mkes



Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Tahun Ajaran 2019-2020



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ISTIRAHAT DAN TIDUR -



Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien dalam prosws istirahat dan tidur.



-



Indikasi Klien yang memiliki gangguan istirahat tidur



-



Tujuan Membantu klien dalam proses istirahat tidur



-



Melakukan Pengkajian Kondisi dan Kesiapan Pasien a. Salam terapeutik di sampaikan pada pasien b. Kaji kebiasaan tidur sebelumnya dan adanya perubahan status kesehatan c. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan dengan jelas d. Kontrak waktu dilakukan dengan klien e. Prinsip menyiapkan lingkungan dengan nyaman dan aman



-



Melakukan Persiapan Mengatur lingkungan yang nyaman



-



Melaksanakan Tindakan 1. Modifikasi lingkungan yang menunjang istirahat-tidur seperti : a. Tempat tidur yang rapi dan bersih b. Posisi selimut tidak membatasi gerakan dan tidak menimbulkan tekanan pada tungkai dan lengan c. Posisi tubuh diatur yang mendukung relaksasi d. Minimalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan klien e. Ruangan yang privat, tenang dan agak redup f. Suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu dingin atau terlalu panas) 2. Memfasilitasi ritual tidur, antara lain sebagai berikut : a. Membaca b. Minum susu c. Mendegarkan radio d. Menonton televisi e. Mengobrol f. Berdoa 3. Melakukan dokumentasi



-



Mengevaluasi Hasil Tindakan a. Perubahan pola tidur dari sebelumnya, normal atau tidak b. Respon keadaan adan kenyamanan pasien setelah tindakan



-



Mendokumentasikan Tindakan a. Tindakan yang telah dilakukan dicatat dengan benar b. Respon klien setelah tindakan dicatat



STANDAR OPERASIONAL TERAPI KOMPRES HANGAT -



Pengertian Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.



-



Tujuan 1. Memperlancar sirkulasi darah 2. Mengurangi rasa nyeri 3. Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien 4. Mengurangi kejang otot 5. Menurunkan kekakuan tulang sendi



-



Indikasi 1. Klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian 2. Spasme otot 3. Klien dengan hipertermi



-



Kontra Indikasi 1. Klien dengan peradangan aktif 2. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau melepuh



-



Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien 2. Kaji kondisi klien terakhir 3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya mengenai tindakan yang akan dilakukan 4. Jaga privasi klien 5. Posisi klien senyaman mungkin



-



Persiapan Alat 1. Handscoon atau sarung tangan 2. Kom 2 buah 3. Air hangat 4. Air biasa 5. Waslap 3 buah 6. Bengkok atau tempat sampah 7. Lembar hasil periksa dan alat tulis



-



Cara Kerja  Tahap Pra Interaksi a. Mengumpulkan data tentang klien b. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan  Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai salah satu pendekatan terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada kllien atau keluarga klien 3. Menanyakan pesetujuan dan kesiapan klien sebelum tindakan prosedur dilaksanakan  Tahap Kerja 1. Menjaga privasi klien 2. Memasang Hanscoon 3. Mengatur posisi senyaman mungkin 4. Mengisi kom dengan air hangat hingga ¾ bagian 5. Tambahkan air bersih ke dalam kom 6. Mengatur suhu air yang telah disiapkan hingga menjadi hangat 7. Meletakkan pasang perlak dan alasnya dibawah area yang akan dipasang kompres 8. Jika perlu, bersihkan area yang akan dikompres  Tahap Terminasi 1. Setelah melakukan tindakan, kaji keadaan klie atau pasien 2. Bersihkan atau rapikan peralatan dan bahan yang telah digunakan 3. Menanyakan perasaan klien atau pasien setelah dilakukan kompres hangat 4. Meminta izin untuk kembali ke ruangan 5. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK LATIHAN RELAKSASI SLOW DEEP BREATHING -



Pengertian Slow deep breathing merupakan salah satu bagian dari latihan relaksasi dengan terknik latihan pernapasan yang dilakukan secara sadar. Slow deep breathing merupakan relaksasi yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat.



-



Tujuan Terapi relaksasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat mengatasi berbagai masalah. Misalnya stress, ketegangan otot, nyeri, hipertensi, gangguan pernapasan serta menstabilkan gula darah dalam keadaan normal dan lain sebagainya.



-



Indikasi 1. Asma 2. Emfisema 3. Desminore 4. Pasient bedrest



-



Kontra Indikasi 1. Pneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat udara bebas dalam ruang antara pleura dan merupakan suatu keadaan gawat darurat. 2. Gangguan sistem kardiovaskular seperti hipotensi, infrak miokard aku dan aritmia.



-



Alat dan Bahan Glucometer Proses Pelaksanaan 1. Tahap Pra Interaksi a. Mengumpulkan data tentang klien b. Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk membuat rencana pertemuan tindakan keperawatan c. Mengukur gula darah klien d. Melakukan verifikasi tindakan pemberian Slow Deep Breathing e. Menyiapkan alat dan bahan



-



2. Tahap Orientasi a. Memberikan salam kepada klien dengan menyapa nama klien dan perawat memperkenalkan diri b. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien c. Melakukan kontrak waktu dan tempat kepada klien d. Menanyakan persetujuan dan persiapan klien sebelum kegiatan atau tindakan akan dilakukan 3. Tahap Kerja a. Atur pasien dengan posisi duduk atau berbaring b. Kedua tangan pasien diletakkkan di atas perut c. Anjurkan melakukan napas secara perlahan dan dalam melalui hidung dan tarik napas selama tiga detik, rasakan perut mengembang saat menarik napas d. Tahan napas selama 3 detik e. Kerutkan bibir, keluarkan melalui mulut dan hembuskan napas secara perlahan selama 6 detik. Rasakan perut bergerak ke bawah f. Ulangi langkah-langkah tersebut selama 15 menit g. Latihan Slow Deep Breathing dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari 4. Tahap Terminasi 1. Merapikan alat dan bahan 2. Evaluasi setelah pemberian tindakan 3. Kontrak tindak lanjut 4. Salam 5. Dokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan