SOP Kewaspadaan Transmisi Airborne [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEWASPADAAN TRANSMISI UDARA (AIRBORNE) No.Dokumen : SOP/ / No. Revisi : SOP Tanggal : 28 Januari Terbit 2022 Halaman : 3 (lembar) UPT Puskesmas Pasongsongan



1. Pengertian



Tanda Tangan :



Kepala UPT Puskesmas Pasongsongan dr. Ariyanis Rasdyahati, M.Kes NIP. 19790117 200901 2 003



transmisi melalui udara erjadi bila seseorang menghirup percikan partikel nuklei yang berdiamter 1-5 mikrometer yang mengantung mikroba penyebab infeksi



2. Tujuan



Menurunkan resiko timbulnya HAIs, terutama resiko transmisi mikroba yang dikeluarkan saat batuk, bersin, muntah, bicara, selama prosedur suction, bronkoskopi.mikroba tersebut terbawa aliran udara >2m dari sumber dan dapat terhirup oleh individu lain.



3. Kebijakan



Surat



Keputusan



Kepala



Puskesmas



Pasongsongan



Nomor



AII/SK/25/435.102.117/2020 tentang Peraturan Internal Puskesmas Selama Pandemi Covid-19 Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pasongsongan Nomor SK / 435.102.117 / 4. Referensi 5. Langkahlangkah



/ 2022 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi



Buku pedoman PPI UPT Puskesmas Pasongsongan 1. Pengaturan penempatan posisi pemeriksa, pasien dan ventilasi mekanis di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah suplai udara bersih yang masuk dan keluar 2. Penempatan pasien TB yang belum pernah mendapatkan terapi OAT, harus dipisahkan dari pasien lain, sedangkan pasien TB yang telah mendapat terapi OAT secara efektif berdasarkan analisis resiko tidak berpotensi menularkan TB baru dapat dikumpulkan dengan pasien lain 3. Peringatan tentang cara transmisi infeksi dan penggunaan APD pada pasien, petugas dan pengunjung penting dicantumkan di pintu ruangan



rawat pasien sesuai kewaspadaan transmisinya 4. Ruang rawat pasien TB/MDR TB sebaiknya menggunakan ruangan bertekanan negatif. Untuk RS yang belum mampu menyediakan ruang tersebut, harus memiliki ruang dengan ventilasi yang memadai, minimal terjadi pertukaran udara 12x/jam (diukur dengan alat Vaneometer 1. Bagan Alir



Pengaturan penempatan posisi pemeriksa, pasien dan ventilasi mekanis di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah suplai udara bersih yang masuk dan keluar



Penempatan pasien TB yang belum pernah mendapatkan terapi OAT, harus dipisahkan dari pasien lain, sedangkan pasien TB yang telah mendapat terapi OAT secara efektif berdasarkan analisis resiko tidak berpotensi menularkan TB baru dapat dikumpulkan dengan pasien lain



Peringatan tentang cara transmisi infeksi dan penggunaan APD pada pasien, petugas dan pengunjung penting dicantumkan di pintu ruangan rawat pasien sesuai kewaspadaan transmisinya



Ruang rawat pasien TB/MDR TB sebaiknya menggunakan ruangan bertekanan negatif. Untuk RS yang belum mampu menyediakan ruang tersebut, harus memiliki ruang dengan ventilasi yang memadai, minimal terjadi pertukaran udara 12x/jam (diukur dengan alat Vaneometer 2. Unit Terkait



Semua unit pelayanan



3. Rekaman Histori Perubahan



No



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



1.



2.



Nama dan NIP



dr. Ariyanis Rasdyahati,



kepala



NIP. 19790117 200901



puskesmas



2 003



Tahun SK PPI



Nomor SK / 435.102.117 /



3.



Tata naskah



20 Januari 2022 / 2022



Font menggunakan arial, ukuran font 12, spasi 1,5



Novembe 2021



28 Januari 2022