11 0 96 KB
KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK, DROPLET DAN UDARA
No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman
: 445/ : : : 1/2
/430.9.3.16/2020
PUSKESMAS WONOSARI
1. Pengertian
dr.Lukman Hakim,M.Mkes NIP. 19740514 200212 1 009
Kewaspadaan transmisi kontak, droplet dan udara adalah tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh anggota kesehatan untuk mengurangi resiko Healthcare Assosiated Infections (HAIs). Terutama resiko mikroba yang secara epidemiologi diakibatkan oleh kontak langsung atau tidak langsung, droplet dan ataupun melalui udara.
2. Tujuan
Untuk melindungi tenaga kesehatan dari penyebaran resiko Healthcare associated infections (HAIs) , terutama resiko transmisi mikroba yang secara epidemiologi diakibatkan oleh kontak langsung atau tidak langsung, dropret dan ataupun udara.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas nomor : 440/
/430.9.6.3.16/SK/2020
tentang pelayanan klinis. 4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27/PERMENKES/III/2017
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 5. Prosedur / Langkah - langkah
Petugas melakukan cuci tangan.
Petugas memakai alat pelindung diri.
Petugas waspada terhadap kontak langsung meliputi : kontak dengan permukaan kulit yang terbuka dengan kulit terinfeksi atau kolonisasi. Misal pada petugas saat membalikkan tubuh pasien, memandikan, membantu pasien bergerak, mengganti perban, merawat oral pasien Herpes Simplex Virus (HSV) tanpa sarung tangan.
Petugas waspada terhadap transmisi kontak cairan sekresi pasien terinfeksi yang ditransmisikam melalui tangan petugas yang belum dicuci atau benda mati dilingkungan pasien. Misalnya : instrumen, jarum, kasa, mainan anak, dan sarung tangan yang tidak diganti.
Petugas menghindari menyentuh lingkungan yang tidak berhubungan dengan perawatan pasien sebelum melakukan aktivitas kebersihan tangan (hand hygiene).
Petugas menahan diri untuk tidak menyentuh mata, hidung, mulut saatr masih memakai sarung tangan terkontaminasi/tanpa sarung tangan.
Petugas waspada terhadap transmisi droplet ketika partikel droplet berukuran > 5 µm
yang dikeluarkan pada saat batuk, bersin, muntah, bicara selama prosedur suction, melayang diudara dan akan jatuh dalam jarak < 2 m dan mengenai mukosa atau konjunctiva pada kasus antara lain common cold, respiratory syncitial virus (RSV), Adenovirus, H5N1, H1N1.
Petugas mengatur penempatan posisi pemeriksa, pasien dan ventilasi mekanis didalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah supai udara bersih yang masuk dan keluar.
Petugas mengatur penempatan pasien TB yang belum pernah mendapatkan terapi OAT, harus dipisahkan dari pasien lain, sedangkan pasien TB yang telah mendapat terapi OAT secara efektif berdasarkan analisis resiko tidak berpotensi menilarkan TB baru dapat dikumpulkan dengan pasien lain.
Petugas membuat peringatan tentang cara transmisi infeksi dan penggunaan APD pada pasien, Petugas dan pengunjung penting dicantumkan dipintu ruang rawat pasien sesuai kewaspadaan transmisinya.
6. Bagan Alir
-
7. Unit Terkait
7.1 Ruang BP Umum 7.2 Ruang Gigi 7.3 Ruang KIA 7.4 Ruang UGD 7.5 Pustu/Ponkesdes 7.6 Ruang Rawat Inap
8. Rekaman historis perubahan N0
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl mulai diberlakukan