Monitoring Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi Melalui Kontak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MONITORING KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI MELALUI KONTAK, DROPLET, DAN AIRBONE Unit



: ………………………..



Nama Petugas



: ………………………..



Tanggal Pelaksanaan : ……………………….. No 1.



Langkah Kegiatan a. Penempatan pasien Transmisi melalui kontak  Apakah perawat menempatkan di ruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan, maka pertimbangkan epidemiologi mikrobanya melalui edukasi pasien?  Apakah petugas menempatkan pasien dengan jarak > 1 meter?  Apakah petugas menjaga supaya tidak terjadi kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain? Transmisi melalui droplet  Apakah perawat menempatkan pasien di ruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan, buat pemisah dengan jarak > 1 meter antar tempat tidur dan jarak dengan pengunjung?  Apakah petugas mempertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi? Transmisi melalui udara (airbone)  Apakah petugas menempatkan pasien di ruang terpisah dengan aliran udara >12 ACH ?  Apakah petugas mengusahakan pintu ruang pasien selalu tertutup?  Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, apakah petugas menempatkan pasien dengan pasien lain yang mengidap mikroba yang sama, jangan dicampur dengan infeksi yang lain dengan jarak > 1 meter?



Ya



Tidak



KET



2.



b. Transportasi pasien Transmisi melalui kontak  Apakah perawat membatasi gerak pasien?  Apakah transportasi pasien jika perlu saja?  Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan agar resiko minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan dan pasien. Transmisi melalui droplet  Apakah perawat membatasi gerak dan transportasi pasien?  Apakah perawat menerapkan hygiene respirasi dan etika batuk? Transmisi melalui airbone  Apakah perawat membatasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saja?  Bila perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberikan masker N95



3.



c. Penggunaan APD petugas Transmisi melalui kontak  Apakah perawat mencuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat masuk ke ruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain)?  Apakah perawat melepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan antiseptik? Transmisi melalui droplet  Apakah perawat mencuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat masuk ke ruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain)?  Apakah perawat melepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan antiseptik?  Apakah perawat menggunakan masker bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, masker seyogyanya menutupi mulut dan hidung, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas?  Apakah gaun bersih/tidak steril dipakai saat memasuki ruang rawat pasien bila baju yang digunakan tembus air?  Apakah perawat menjaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien dengan lingkungan dan dari lingkungan pasien lain? Transmisi melalui airbone  Apakah perawat gunakan masker N95 saat masuk ruang rawat pasien?  Apakah bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, gaun/apron, dan sepatu boot? Jumlah



Kordinator PPI



.........................................



………………………………..,………….. Pelaksana



.......................................