SOP KHItan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KHITAN ATAU SIRKUMSISI No. Kode : Disahkan oleh, SOP No. Revisi : Pimpinan Klinik Tgl Terbit : Halaman



:



Klinik



dr. Irfan Novrianto



Jatiroto Medika



Pengertian



Sunat atau khitan atau sirkumsisi adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulup) atau preputium. Sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagai kotoran dari penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya. Alasan utama dilakukan sirkumsisi : 1. Tindakan pencegahan penyakit. 2. Karena indikasi medis. 3. Alasan Agama/keyakinan.



Tujuan



Sebagai bahan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani pasien dengan sirkumsisi.



Kebijakan



Penatalaksanaan sirkumsisi dilkukan oleh dokter dan perawat.



Prosedur



1. Persiapan alat/perlengkapan khitan Perlengkapan sebelum mulai menerima pasien untuk dikhitan,terlebih dahulu melakukan persiapan. 1. Minor set/Sirkumsisi set terdiri dari : - Gunting dengan ujung lancip dan tumpul, - Pinset anatomi, - Klem lurus 2 buah, - Klem bengkok 1 buah - Needle holder (nalfudel) 1 buah



2. Bak instrumen untuk minor set (semua alat dalam kondisi steril) 3. Jarum Hecting ukuran/no. G 14,G 15 4. Benang Plain cat-gut 5. Spuit 1cc,spuit 3cc 6. Lidocain 2% atau pehacain 7. Kassa steril secukupnya 8. Cauter listrik 9. Duk steril bolong dan Hanskun steril secukupnya 10. Alkohol 70% dan betadine 11. Senter 12. Tempat sampah Setelah persiapan lengkap,lidocain sudah masuk dalam spuit sebanyak 1 - 2cc,jarum terpasang pada nalfudel dan benang plain sudah terpasang pada jarum, alat cauter listrik dipastikan sudah menyala, barulah memanggil pasien. 2. Tindakan Asepsis dan pemasangan Duk 1. Pegang dan tarik sedikit ujung prepisium dengan kasa steril dengan tangan kiri. 2. Usapkan betadine 10% ke seluruh permukaan penis dan daerah sekitarnya dengan tangan kanan. 3. Dengan cara yang sama usapkan Alkohol 70%. 4. Tutuplah lapangan operasi dengan duk bolong steril.



3. Tindakan anastesi blok



Menyuntikan lidocain HCL 2%/pehacain dengan jarum tegak lurus sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis ossis pubis sampai menembus fasia buch.



4. Tindakan Anastesi infiltrasi



Lokasi penyuntikan adalah sekitar ½ - 2/3 proksimal batang penis secara subkutis agak kedalam sedikit agar obat masuk ke tunika albuginea. Jarum disuntikan di daerah dorsum penis proksimal secara sub kutan, gerakan ke kanan, aspirasi, tarik jarum sambil menginjeksikan cairan anastesi, jarum jangan sampai keluar kemudian arahkan jarum ke lateral kiri, ulangi seperti lateral kanan. Kemudian



jarum di injeksikan di daerah ventral dan lakukan infiltrasi seperti diatas sehinngga pada akhirnya membentuk Ring.



5. Pembebasan Perlengketan dan Pembersihan Smegma



Perlengketan yang dimaksud disini adalah antara prepusium dan gland penis, kususnya di daerah korona glandis. Hal ini diakibatkan adanya smegma yang menumpuk dan mengeras, akibat higiene yang kurang baik atau karena kelainan (Pymosis).



6. Tindakan Insisi 1. Tandai batas insisi 2. Pasang Klem pada arah jam 12 dan tarik ke distal sampai teregang. 3. Urutlah glans seproksimal mungkin dan fiksasi glans dengan tangan kiri 4. Jepitkan koher pada batas yang telah kita tandai dengan arah melintang miring (sekitar 40 derajat) antara jam 12 dan 6) 5. Yakinkan bahwa glans tidak terjepit. 6. Potong preputium dengan Cauter pada bagian atas koher. 7. Lepas koher dan munculkan kembali glans. 7. Lakukan Haemostatis dan Mengatasi Perdarahan Dengan Ligasi Jika Terjadi Perdarahan. Ligasi dapat dilakukan dengan menggunakan plain catgut ukuran 3,0 8. Lakukan Penjahitan Luka (Hecting) Penjahitan biasanya dilakukan pada arah jam 6,3,12,9. Khusus untuk penjahitan didaerah frenulum (arah jam 6) dengan teknik penjahitan angka 8. 9. Lakukan perawatan Luka Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu diolesi salep anti biotik. Perawatan luka bisa dilakukan terbuka atau tertutup.



Metode Rawat Luka Terbuka (Open Care) Setelah diolesi betadine atau salep anti biotika biarkan terbuka tanpa ditutup kasa steril. Metode Rawat Luka Tertutup (Close Care) Setelah diberi betadine dan saleb anti biotik,tutup dengan kasa steril melingkar.



10. Medikamentosa Analgetik : Ibuprofen, Asam Mefenamat 500mg (PO) Antibiotik : CEFADROXIL, AMOXICILIN Antibiotik Cream : Gentamicyn



11. EDUKASI Luka selama 3 hari jangan terkena air. Bila selesai kencing bilas sisa kencing dan keringkan dengan tisu atau dengan kasa steril. Perbanyak makan dan minum yang berprotein tinggi,tidak ada larangan atau pantangan makan. Jika ada keluhan atau perdarahan segera kontrol.



Terkait



Kinik Jatiroto Medika