SOP-Nefrotik-Sindrom (3) REVISI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP Nefrotik Sindrom 1.



Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan sindroma nefrotik dan mencegah terjadinya komplikasi.



2.



Uraian Umum 2.1 Sindroma Nefrotik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh proteinuria, hipoalbuminemia, oedema dan hiperlipidemia, insiden tertinggi pada usia 3-4 tahun. Rasio laki & perempuan 2 : 1 2.2 Etiologi Sebab pasti belum diketahui. Umumnya dibagi menjadi : 2.2.1 Sindroma Nefrotik Primer 4.2.1.1. Sindrom nefrotik kongenital, diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal 4.2.1.2. Sindrom nefrotik Idiopatik 2.2.2 Sindrom Nefrotik Sekunder disebabkan oleh 4.2.2.1. Penyakit metabolic (diabetes, miksedema, dll) 4.2.2.2. Infeksi (malaria, lepra, hepatitis B, sifilis, dll) 4.2.2.3. Toksin/ Alergi (trimetadion, panadion, penisilamin, garam emas, raksa, dll) 4.2.2.4. Penyakit sistemik 4.2.2.5. Keganasan 2.3 Manifestasi klinis Episode pertama penyakit sering mengikuti sindrom seperti influenza, bengkak periobital dan oliguria. Dalam beberapa hari oedema semakin jelas & menjadi anasarka, malaise ringan, sakit perut. Bila oedema berat dapat timbul dyspneu akibat efusi plura. 2.4 Pemeriksaan penunjang 2.4.1 Proteinuria 2.4.2 Albumin plasma rendah, lipid meningkat 2.4.3 Ig M dapat meningkat, Ig G menurun 2.5 Komplikasi 2.5.1 Peritonitis 2.5.2 Trombosis karena Hiperkoagulabilitas 2.5.3 Shok 2.5.4 Gagal Ginjal akut 2.6 Prognosa Prognosa baik bila penyakit memberikan respon yang baik terhadap kartikosteroid & jarang terjadi relaps



3.



Alat dan bahan 3.1 Alat 3.1.1 Tensimeter 3.1.2 Stetoskop 3.1.3 Termometer 3.1.4 Infus set 3.1.5 IV cateter 3.2 Bahan 3.2.1 Cairan RL, NaCl 0,9 %, Glukosa 10 % 3.2.2 Obat-obatan yang diperlukan



4. 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6



Instruksi Kerja Instruksi Kerja Melakukan anamnesa mengenai riwayat penyakit pasien Melakukan pemeriksaan fisik Membatasi asupan Natrium sampai ± 1 gr/hari, diet protein 2-3 gr/kg BB/hari Bila oedema tidak berkurang dengan pembatasan garam dapat diberi diuretic, furosemid 1-2 mg/Kg BB/kali tergantung dari berat oedema & respon pengobatan Bila oedema refraktor dapat digunakan hidroklortiazid (25-50 mg/hari) Selama pengobatan diuretic perlu dipantau kemungkinan Hypokalemia, alkalosis metabolic, atau kehilangan cairan intra



Petugas Perawat Dokter Dokter



SOP Nefrotik Sindrom 4.7



4.8 4.9 4.10 4.11 4.12



5.



vascular berat Pemberian kartikosteroid berdasarkan ISKDC (International Study of Kidney Diseases In Children) Prednison dosis penuh 60 mg/m2 luas permukaan badan/hari atau 2 mg/KgBB/hari (maksimal 80 mg/hari) selama 4 minggu dilanjutkan 2/3 dosis penuh yang diberikan 3 hari berturut-turut dengan 1 minggu (intermiften dose) atau selang sehari (alternatife dose) selama 4 minggu kemudian dosis diturunkan menjadi 2/3 dosis penuh Antibiotik diberikan bila ada infeksi Pasien dianjurkan tirah baring sampai oedema berkurang Observasi keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital (T, N, S, Perawat Oedema, intake dan Output) Menganjurkan diet tinggi protein, rendah garam, cairan terbatas Nasehat /penyuluhan : Dokter/ 4.12.1 Penyuluhan mengenai sindroma nefrotik Perawat 4.12.2 Kontrol dan minum obat secara teratur



Indikator Kinerja Pasien dengan sindroma nefrotik dapat diterapi sesuai SOP dan tidak terjadi komplikasi