5 0 92 KB
SOP PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS Nomor Terbit ke No.Revisi Tgl.Diberlaku Halaman
SOP
: : : : : 1/2
Penanggung Jawab
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Cot Seumeureung
SURYATI IBRAHIM NIP.197510102005042001
Pengertian Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur
UPTD Puskesmas Cot Seumeureung
Dr.SUSANTI NIP.196810212000122001
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah. Agar petugas dapat menegakkan diagnosis DM dan melakukan pengobatan DM. SK Kepala Puskesmas Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria. 2.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.
3.
Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4.
Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila: 4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU 4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila pasien menyetujui. 5.
Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan
6.
Petugas memberikan pengobatan DM:
7.
6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari 6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek samping obat
Unit terkait
1. Poli umum 2. Laboratorium
Dokumen Terkait
1. Prosedur pelayanan Klinis 2. Register harian