Evapro Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATROL



Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan Dalam Menempuh Program Internsip Dokter Indonesia Pembimbing : dr. H. Siti Rokayah Disusun oleh : dr. Fitra Reza Nugraha



PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA PERIODE I TAHUN 2022 FEBUARI 2022 - FEBUARI 2023



LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PATROL KABUPATEN INDRAMAYU Oleh: dr. Fitra Reza Nugraha



Disusun sebagai salah satu persyaratan tugas Program Dokter Internsip Indonesia



Mengetahui dan Menyetujui, Pendamping Internsip



dr. H. Siti Rokayah



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Program yang berjudul “Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas Patrol Kabupaten Indramayu”. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpahkan curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman. Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Program Internsip Dokter Indonesia. Penulis menyadari bahwa evaluasi program ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar evaluasi program ini menjadi lebih baik. Semoga evaluasi program ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penyelesaian masalah lebih lanjut dalam rangka meningkatkan mutu Pukesmas Patrol.



Indramayu, Juli 2022



dr. Fitra Reza Nugraha



DAFTAR ISI



BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................................3 1.1



Latar Belakang...........................................................................................................3



1.2



Tujuan.........................................................................................................................4 1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................................4 1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................................4



1.3



Manfaat.......................................................................................................................5 a. Bagi Penulis..............................................................................................................5 b. Bagi Masyarakat.......................................................................................................5 c. Bagi Tenaga Kesehatan.............................................................................................5



1.4.



Profil Puskesmas Patrol.............................................................................................5 1. Gambaran Umum......................................................................................................5 2. Visi dan Misi.............................................................................................................5 3. Program.....................................................................................................................6 4. Pemerintahan............................................................................................................7



BAB II METODE ANALISA..................................................................................................12 2.1



Metode Fishbone Analysis untuk Penentuan Akar Penyebab Masalah................12



2.2



Metode MIV/C untuk Penentuan Prioritas Penyelesaian Masalah......................14



BAB III ANALISIS..................................................................................................................16 3.1 Mencari Akar Penyebab Masalah menggunakan Fishbone Analysis.........................16 3.2 Alternatif Pemecahan Masalah.....................................................................................17 3.3 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah (Tabel MIV/C)..........................................18 BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................................20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................21



1



5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21 5.2 Saran...............................................................................................................................21 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................22



2



BAB I 1.1 Latar Belakang



PENDAHULUAN



Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80% kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Sekitar 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya. Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2018-2019 yaitu prevalensi hipertensi pada penduduk usia > 18 tahun meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%, prevalensi obesitas usia > 18 tahun meningkat dari 14,8% menjadi 21,8% dan prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun meningkat dari 7,2% menjadi 9,1%. Jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2018 sebanyak 37.380 dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 12837 orang dan pada perempuan sebanyak 24.543 orang. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis) dan hipertensi masuk ke dalam kategori penyakit tersebut. Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular tersering di Puskesmas Patrol. Hal ini menunjukan tingginya angka kasus hipertensi Puskesmas Patrol, banyak hal yang mempengaruhi tingginya kejadian hipertensi di wilayah Patrol. Salah satunya masih banyak pasien hipertensi yang belum terdiagnosis dikarenakan kebanyakan penderita hipertensi yang tidak memiliki keluhan. Sehingga hal ini mempengaruhi untuk tindak lanjut langkah berikutnya setelah pasien terdiagnosis yaitu penatalaksanaan pasien hipertensi yang sesuai standar. Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi meliputi



3



pengukuran tekanan darah edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat hipertensi, dan melakukan rujukan jika diperlukan. Berdasarkan data laporan capaian pelayanan hipertensi sesuai standar dari Puskesmas Patrol



didapatkan capaian sebesar 80% dari bulan Januari sampai



Desember 2021. Target capaian sebesar 100%, maka dengan demikian terdapat kesenjangan sebesar 20%. Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan evaluasi program terhadap program Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar di Puskesmas Patrol guna meningkatkan capaian program tersebut.



1.2 Tujuan 1.2.1



Tujuan Umum



1. Mengetahui masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program Pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas Patrol. 2. Menemukan solusi dari masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program Pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas Patrol.



1.2.2



Tujuan Khusus



1. Mengetahui prioritas masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program Pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas Patrol. 2. Menemukan prioritas solusi dari masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program Pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas Parol.



4



1.3 Manfaat a) Bagi Penulis 1) Hasil evaluasi program ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis dalam melakukan evaluasi program puskemas. 2) Untuk memenuhi salah satu tugas penulis dalam menjalankan program internsip dokter umum Indonesia b) Bagi Masyarakat 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. 2. Meningkatkan kesadaran penderita hipertensi untuk menjalani pengobatan teratur. 3. Meningkatkan kualitas Kesehatan masyarakat sekitar. c) Bagi Tenaga Kesehatan Dapat mengidentifikasi, menganalisis masalah, mencari penyebab, serta hambatan yang ada pada pelayanan kesehatan hipertensi di wilayah kerja puskesmas.



1.4. Profil Puskesmas Patrol 1. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Patrol merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Patrol, terletak di sebelah Barat Kota Indramayu tepatnya berada di Desa Patrol. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 8 desa, 130 RT dan 38 RW. 2. Visi dan Misi Visi Puskesmas Patrol adalah: “Menjadikan Puskesmas Patrol sebagai pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas prima menuju kecamatan sehat.” Dimana visi Puskesmas dengan pelayanan prima, meliputi pelayanan dengan



5



Cepat, Tepat dan Memuaskan. Sedangkan masyarakat sehat adalah masyarakat yang: berperilaku hidup bersih dan sehat, pemanfaatan sarkas, menurunnya AKI / AKB, menurunnya angka kesakitan, menurunnya angka gizi buruk, semua desa UCI dan terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar. Untuk merealisasikan Visi tersebut, maka Misi sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan kesehatan yang Prima. b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga dan masyarakat. d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. e. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. f. Meningkatkan kerja sama lintas program dan sektoral. 3. Program Untuk melaksanakan visi dan misi Puskesmas, telah ditetapkan programprogram strategis yang terbagi menjadi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. 1.



Upaya Kesehatan Wajib, terdiri dari :



1.1.



Program Promosi Kesehatan.



1.2.



Program Kesehatan Lingkungan.



1.3.



Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana ( KIA-KB ).



1.4.



Program Gizi.



1.5.



Program Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M).



1.6.



Pengobatan.



2.



Upaya Kesehatan Pengembangan, terdiri dari :



2.1.



Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ).



2.2.



Program Kesehatan Olahraga.



2.3.



Program Kesehatan Kerja



6



2.4.



Program Kesehatan Gigi dan Mulut.



2.5.



Program Kesehatan Mata.



2.6.



Program Kehehatan Usia Lanjut ( Usila ).



2.7.



Program Kesehatan Jiwa.



2.8.



Perawatan Kesehatan Masyarakat.



2.9.



Pengawasan Pengobatan Tradisional.



3.



Upaya Kesehatan Penunjang, terdiri dari :



3.1.



Laboratorium.



3.2.



Pencatatan & Pelaporan ( SP2TP ).



3.3.



Farmasi.



4. Pemerintahan Kecamatan Patrol merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat dan Kecamatan Patrol secara administrasi terdiri dari 8 (delapan) desa, yaitu: Desa Patrol dan Desa Patrol Lor, Desa Patrol Baru, Desa Mekarsari, Desa Bugel, Desa Sukahaji, Desa Arjasari dan Desa Limpas. A. Geografi dan Kependudukan 1. Geografi Patrol adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Indramayu bagian barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang terletak di jalur pantai utara pulau Jawa. UPTD Puskesmas Patrol terletak di wilayah pantai utara pulau Jawa yaitu di wilayah Kecamatan Patrol tepatnya Desa Patrol. Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Patrol adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara Laut Jawa  Sebelah Barat berbatasan dengan Puskesmas Sukra  Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Anjatan



7



 Sebelah Timur berbatasan dengan Puskesmas Kandanghaur



Gambar 1. Peta Wilayah Kerja UPTD Kecamatan Patrol Secara umum wilayah kerja Puskesmas Patro; dapat dijangkau oleh alat transportasi darat baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wilayah Kerja Puskesmas Patrol terletak sepanjang pesisir pantai utara Pulau Jawa membuat suhu udara cukup tinggi yang berkisar antara 24 – 32 ᵒC, dengan karakteristik iklim antara lain: -



Kelembaban udara berkisar antara 70 – 80 %



-



Suhu udara harian berkisar antara 24 – 32 ᵒC



-



Jumlah hari dengan curah hujan terbanyak 28 hari.



2. Kependudukan Jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Patrol Tahun 2020 berjumlah 67.831 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 33.950 jiwa dan



8



perempuan 33.881, dengan kepadatan penduduk rata-rata 6187 jiwa/Km² dan rata-rata 4 jiwa/rumah tangga. Untuk lebih jelasnya mengenai data kependudukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Desa di UPTD Puskesmas Patrol Tahun 2020 NO



JENIS KELAMIN



DESA



JUMLAH



L



%



P



%



PENDUDUK



1



Patrol



6.917



49,5



7.063



50,5



13.980



2



Patrol Baru



2.558



51,1



2.443



48,9



5.001



3



Patrol Lor



5.456



50,1



5.436



49,9



10.892



4



Bugel



3.618



48,2



3.882



51,8



7.500



5



Sukahaji



6.737



50,2



6.672



49,8



13.409



6



Arjasari



4.143



49,9



4.163



50,1



8.306



7



Mekarsari



2.310



50,1



2.301



49,9



4.611



8



Limpas



2.211



53,5



1.921



46,5



4.132



JUMLAH



33.950



50,1



33.881



49,9



67.831



Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok umur dan jenis kelamin di UPTD Puskesmas Patrol Tahun 2020 NO 1



KELOMPOK UMUR 0 - 4 Tahun



L



P



JUMLAH



2.218



2.349



4.567



9



2



5 - 9 Tahun



2.487



2.599



5.086



3



10 - 14 Tahun



2.687



2.635



5.322



4



15-19 Tahun



2.751



2.811



5.562



5



20-24 Tahun



2.905



2.715



5.620



6



25-29 Tahun



2.809



2.904



5.713



7



30-34 Tahun



3.145



3.641



6.786



8



35 - 39 Tahun



3.158



3.109



6.267



9



40 - 44 Tahun



2.772



2.543



5.315



10



45 - 49 Tahun



2.167



2.011



4.178



11



50 - 54 Tahun



1.983



1.845



3.828



12



55 - 59 Tahun



1.780



1.651



3.431



13



60 - 64 Tahun



1.247



1.219



2.466



14



65 Tahun ke atas



1.841



1.849



3.690



JUMLAH



33.950



33.881



67.831



Tabel 3. Jumlah Penduduk Rentan di UPTD Puskesmas Patrol Tahun 2020 NO



SASARAN



JUMLAH



1.



Neonatal



1.579



2.



Bayi



1.498



3.



Balita



7.175



4.



WUS



15.984



10



5.



Ibu Hamil



1.663



6.



Ibu Nifas



1.579



7.



Ibu Meneteki



1.495



Jumlah penduduk wilayah UPTD Puskesmas Patrol adalah 67.831 jiwa. Tabel di atas memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah di desa Patrol (13.980 jiwa), paling sedikit Desa Limpas (4.132 jiwa). Berdasarkan jenis kelamin, maka penduduk di 8 desa wilayah Puskesmas Patrol terdiri dari 33.950 jiwa laki-laki dan 33.881 jiwa perempuan Jumlah Total 67.831 Jiwa. Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah tertentu. Dari tabel di atas terlihat bahwa laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.



11



BAB II METODE ANALISA 2.1 Metode Fishbone Analysis untuk Penentuan Akar Penyebab Masalah Diagram Fishbone adalah alat untuk menganalisis suatu proses. Diagram ini juga disebut sebagai "Diagram Ishikawa". Diagram Ishikawa dipopulerkan pada tahun 1960-an oleh Kaoru Ishikawa, dikenal sebagai diagram tulang ikan karena bentuknya yang mirip dengan tampak samping kerangka ikan. Kaoru Ishikawa (1915 - 1989) adalah seorang profesor, penasihat, dan motivator Jepang perkembangan inovatif dalam bidang manajemen mutu. Diagram ini masih digunakan di banyak organisasi untuk membuat diagnosis atau pengambilan tindakan konkrit dimana akar penyebab masalah diidentifikasi. Diagram menggambarkan penyebab utama dan sub-penyebab yang mengarah ke efek (gejala). Diagram ini adalah alat curah pendapat tim yang digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab potensial untuk masalah. Karena fungsinya ini dapat disebut sebagai diagram sebab-akibat. Dalam diagram Fishbone tipikal, efeknya biasanya merupakan kebutuhan masalah diselesaikan, dan ditempatkan di "kepala ikan". Penyebab efeknya kemudian diletakkan di sepanjang "tulang", dan diklasifikasikan ke dalam jenis yang berbeda di sepanjang cabang. Ada empat langkah untuk menggunakan diagram ini: 1. Identifikasi masalahnya. 2. Cari tahu faktor utama yang terlibat.



12



3. Identifikasi kemungkinan penyebabnya. 4. Analisis diagram. Penyebab



biasanya



dikelompokkan



ke



dalam



kategori



utama



untuk



mengidentifikasi sumber penyebab, meliputi: • Man: Siapapun yang terlibat dalam proses; • Method: Bagaimana proses dilakukan dan persyaratan khusus untuk melakukannya, seperti kebijakan, prosedur, aturan, regulasi dan hukum; • Machine: Peralatan, komputer, perkakas, dll yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan; • Materials: Bahan mentah, suku cadang, pena, kertas, dll digunakan untuk menghasilkan produk akhir; • Measurement: Data yang dihasilkan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi kualitasnya; • Enviroment: Kondisi seperti lokasi, waktu, suhu, dan budaya dimana proses beroperasi Adapun keuntungan menggunakan diagram ini adalah membantu menentukan akar penyebab, mendorong partisipasi kelompok, menggunakan format yang teratur dan mudah dibaca untuk membuat diagram sebab dan akibat hubungan, menunjukkan kemungkinan variasi penyebab, meningkatkan pengetahuan tentang proses dengan membantu setiap orang untuk belajar lebih lanjut tentang faktor-faktor di tempat kerja dan bagaimana mereka berhubungan, mengidentifikasi area untuk mengumpulkan data. (Meyer, 1996)



13



2.2 Metode MIV/C untuk Penentuan Prioritas Penyelesaian Masalah Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan kriteria matriks. Berikut ini rumus kriteria matriks: Prioritas (P) =



M x I xV C



1) Efektivitas Program Pedoman untuk mengukur efektivitas program: a. Magnitude ( M ) : Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan. b. Importancy ( I ) : Pentingnya cara penyelesaian masalah. c. Vulnerability ( V ) : Sensitifitas cara penyelesaian masalah 2) Efisiensi Program Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( cost ). Kriteria cost diberi nilai 1-5.



14



Magnitude



Importancy



Vulnerability



Cost



1: Tidak magnitude



1: Tidak penting



1: Tidak sensitif



1: Sangat murah



2: Kurang magnitude



2: Kurang penting



2: Kurang sensitif



2: Murah



3: Cukup magnitude



3: Cukup penting



3: Cukup sensitif



3: Cukup murah



4: Magnitude



4: Penting



4: Sensitif



4: Kurang murah



5: Sangat magnitude



5: Sangat penting



5: Sangat sensitif



5: Tidak murah



15



BAB III ANALISIS 3.1 Mencari Akar Penyebab Masalah Rendahnya Capaian Hipertensi



Kunjungan pasien menurun dan terhambatnya sosialisasi pemeriksaan tekanan darah di masa pandemi



Terbatasnya kartu kontrol untuk hipertensi dan minimnya media informasi untuk hipertensi



Dari



hasil



analisis



diagram



ishikawa



yang dipadukan



dengan



hasil



brainstorming dengan pemegang program, ditemukan adanya kendala pada sumber daya manusia (Man) yaitu kurangnya jumlah tenaga dalam program PTM juga pandemi yang mengakibatkan kerja kader kurang maksimal, kemudian sumber daya non-manusia (Material) yaitu terbatasnya kartu kontrol untuk hipertensi dan minimnya media informasi untuk hipertensi, metode (Method) yaitu menurunnya kunjungan pasien dan terhambatnya sosialisasi pemeriksaan tekanan darah di masa pandemi.



16



3.2 Alternatif Pemecahan Masalah Penyebab Masalah



Alternatif Pemecahan Masalah







Kurangnya jumlah tenaga dalam program PTM







Recruitment tenaga tambahan dari para kader dan membuat formulir online untuk recruitment yang bersifat relawan sementara







kerja kader kurang maksimal selama pandemi











Kunjungan pasien menurun







Sosialisasi dan advokasi kepada para kader dan puskesmas untuk mencapai sebuah kerjasama dengan puskesmas Melakukan pendekatan, bekerja sama dengan para kader untuk melakukan penyuluhan dan edukasi dengan cara home visite



 Terhambatnya sosialisasi







Membuat grup media sosial online khusus untuk berinteraksi







Pembuatan kartu kontrol hipertensi untuk monitoring yang dibawa oleh pasien



pemeriksaan tekanan darah di masa pandemi







Terbatasnya kartu kontrol



17



Hasil Penyelesaian



Nilai Kriteria



Akhir



Masalah







M



I



V



C



(M x I x V ) / C



5



4



4



2



40



4



4



4



3



21,3



5



5



4



3



33,3



5



5



4



1



100



5



4



4



2



40



5



4



4



2



40



Recruitment tenaga tambahan dari para kader dan membuat formulir online untuk recruitment yang bersifat relawan sementara







Sosialisasi dan advokasi kepada para kader dan puskesmas untuk mencapai sebuah kerjasama dengan puskesmas







Melakukan pendekatan, bekerja sama dengan para kader untuk melakukan penyuluhan dan edukasi dengan cara home visite







Membuat grup media sosial online khusus untuk berinteraksi







Pembuatan kartu kontrol hipertensi untuk monitoring yang dibawa oleh pasien







Pembuatan media yang informasi yang lebih beragam seperti poster



18



3.3 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah (Tabel MIV/C) Setelah dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah maka yang terpilih dari beberapa pemecahan masalah yaitu Membuat grup media sosial online khusus untuk berinteraksi. Berdasarkan metode matriks dilihat dari aspek magnitude diberikan skor 5 karena sangat besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan, dilihat dari aspek Importance diberikan skor 5 karena sangat pentingnya solusi ini untuk dilakukan dan diperkirakan dapat memberikan hasil yang diharapkan, skor vulnerability dengan skor 4 karena alternatif tersebut sensitif terhadap cara penyelesaian masalah, sedangkan berdasarkan cost dengan skor 1 biaya untuk melakukan kegiatan tersebut tergolong sangat terjangkau.



19



BAB IV PEMBAHASAN Intervensi kegiatan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Patrol adalah sebagai berikut, Melakukan wawancara dengan pemegang program dalam permasalahan yang dihadapi mengenai rendahnya capaian program pelayanan hipertensi sesuai standar. Dalam diskusi tersebut membahas mengenai kegiatan yang sudah berjalan, target pencapaian, kendala yang ada dan rencana intervensi yang akan dilakukan. Setelah dilakukan wawancara disimpulkan dikarenakan kondisi dalam masa pandemic sehingga kegiatan pemeriksaan tekanan darah dan posbindu terhenti dan hal itu membuat memonitor tekanan darah serta jadwal pengobatan hipertensi terganggu dan tingkat kesadaran yang rendah dari masayarakat untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan ke puskesmas, dan hal ini diperberat dengan adanya pandemik sehingga masyarakat ada rasa takut untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Setelah menentukan penyebab masalah dilakukan rancangan rencana intervensi program yaitu dimulai dengan penyuluhan dan edukasi mengenai hipertensi kepada masyarakat melalui penyebaran poster edukasi mengenai pemeriksaan tekanan darah di puskesmas patrol.



20



BAB V 5.1. Kesimpulan



KESIMPULAN DAN SARAN



Berdasarkan hasil evaluasi program Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara capaian dan target program, penyebab utama rendahnya capaian pelayanan hipertensi sesuai standar di Puskesmas Patrol adalah dikarenakan kondisi dalam masa pandemic sehingga kegiatan pemeriksaan tekanan darah terhambat dan hal itu membuat memonitor tekanan darah serta jadwal pengobatan hipertensi terganggu. Sehingga Intervensi yang di rencanakan adalah berkerja sama dengan para petugas melakukan pembuatan grup media sosial online khusus untuk berinteraksi. Melakukan pendekatan, bekerja sama dengan para kader untuk rancangan program, melakukan penyuluhan dan edukasi, pembuatan kartu kontrol hipertensi dengan edukasi dan catatan monitoring tekanan darah. Penyebaran informasi tentang pemeriksaan tekanan darah di puskesmas dan edukasi melalui media cetak. 5.2. Saran Kegiatan rangcangan intervensi dalam alternatif pemecahan masalah ini masih mengalami beberapa kendala, oleh karena itu penulis menyarankan untuk sosialisasi alur untuk melakukan skrining sebelum ke poli pengobatan sehingga tidak ada pasien yang terlewat, kerjasama dengan para kader untuk kunjungan pengadaan pemeriksaan tekanan darah ke setiap rumah sebagai pengganti dari POSBINDU. Serta untuk proses pendataan masih belum lengkap dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengetahui nomor teleponnya sehingga terdapat kendala proses pendataan.



21



DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri kesehatan nomor 71 tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2015 2. PERKI. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular. Jakarta: PERKI. 2015 3. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin: Hipertensi. Jakarta: Kementerian kesehatan RI. 2019 4. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri kesehatan RI nomor 4 tahun 2019. Jakarta: Kementerian kesehatan RI. 2019 5. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Ed 1. Jakarta: IDI. 2017 6. Lukito AA, Harmeiwaty Eka, Hustrini NM. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. 2019. 7. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Litbangkes, Kemenkes. 2019 8. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi; Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Subdit Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. 2013



22