Sop Pemeriksaan Ims [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN IMS



SOP



No. Dokumen



:



No. Revisi



:



Tanggal Terbit



: 24-08-2020



Halaman



: 1/3



UPT PUSKESMAS DTP LABUAN



ANGGA ISKANDARWINATA, S.Kep



NIP.19850201 200902 1 001



1. Pengertian 2.



3.



4.



5.



Kegiata Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien dengan IMS yang berkunjung ke Klinik Tujuan - Prosedur ini sebagai acuan dalam menjelaskan cara pemeriksaan fisik di IMS - Prosedur ini berlaku pada pasien yang berkunjung di Unit layanan IMS Puskesmas Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas DTP Labuan : 800/ / PKM.LBN/I/2020 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Labuan Referensi  Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan ; Pedoman Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual, Jakarta 2006  Family Health International, Kemenkes dan FHI Indonesia, Jakarta2007 Alat dan Bahan - Spekulum / Anuskopi - Handscoen - Celemek - Lidi kapas steril / cotton aplikator - Obgyn bed - NACl 0, % - KOH 10 % - Kasa - pH Papper - Betadin - Alkohol - Lampu pemeriksaan dalam - Timba - Cover glass - Slide - Sabun cair dan sikat - Selimut - Sampah medis - Desinfektan - Baki - Label ( kode px dan no. Register ) - Lembar Catatan medis.



6. Prosedur



Intruksi Kerja : Pemeriksaan IMS meliputi pemeriksaan fisik pada pria, wanita dan waria / MSM



1. Pemeriksaan fisik pada wanita a. Penderita buka pakaian dalam b. Wanita dibaringkan dimeja ginekologi dengan posisi litotomi c. Pemeriksaan fokus di genital dan sekitarnya, inspeksi dan palpasi d. Ambil sampel 2. Pemeriksaan fisik pada pria a. Lepas celana, posisi berdiri atau tidur b. Inspeksi dan palpasi daerah inguinal c. Inspeksi dan palpasi skrotum d. Inspeksi dan palpasi penis e. Catat : kelainan berupa luka, DTU, pembengkakan dan vegetasi. 3. Pemeriksaan fisik pada waria/ MSM a. Lepas pakaian dalam, posisi litotomi b. Inspeksi dan palpasi abdomen (nyeri tekan?) c. Inspeksi dan palpasi inguinal (pembesaran kelenjar?) d. Inspeksi dan palpasi pubis e. lepas celana atau rok dan pakaian dalam, posisi tidur terlentang 4. Pengambilan sampel a. Wanita - dengan spekulum - Ambil cairan dari fornik posterior dan diding vagina - + lar. Saline ( pmx. T.vag, clue cells) - + KOH 10 % (bau amis, candida) - Ukur pH Papper - Ambil dari endoserviks dengan lidi kapas steril - + pengecatan sediaan (DIPLOKOKUS, PMN) b. Pria. - Ambil sample dari uretra dengan cotton applicator - Oles sample pada objek glass yang tersedia - Pengecatan sample ( DIPLOKOKUS / PMN ) c. Waria / MSM - Dengan Anuscopy - inspeksi mulut, tenggorok, tangan dan telapak tangan - palpasi kelenjar submandibulan (ada pembesaran?), post auricula. - Inspeksi dan palpasi penis - Ganti posisi simp atau miring dengan salah satu lutut ditekuk - Inspeksi dan palpasi anus - Beri lubrikan pada anuskopi dan sekitar anus - Masukan anuskopi (adanya luka atau duh , dll ?) - Rectal toucher (pembesaran prostat ?) - Ambil sample dari anus dengan anuskopi (MSM) 5. Memberi tahu pasien jika pemeriksaan sudah selesai 6. Isi status sesuai dengan hasil pemeriksaaan. 7. Dekontaminasi, pencucian dan penyimpanan alat



8. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan harus mencuci tangan terlebih dahulu



Kontra Indikasi 1. Ada pasien berstatus belum menikah tidak dilakukan pemeriksaan dengan spekulum, karena akan merusak selaput daranya sehingga sample hanya diambil dengan cotton applicator steril dari vagina 2. Pada ibu Hamil dengan diagnosa diplokokus / PMN tidak dapat diobati karena dapat mempengaruhi janin, disarankan untuk periksa ulang post partum d. Unit Terkait



 Poli umum (Dokter Puskesmas)  Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan



e. Rekaman historis perubahan No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl.mulai diberlakukan