Sop Pemeriksaan Refleks Fisiologis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Hebri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS No. Dokumen : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman : PUSKESMAS SIMPANG TIGA



Marselina Lidia, SKM NIP. 19721208 199103 2001 Refleks Fisiologis adalah reflex regang otot (muscle stretch reflex) yang muncul sebagai akibat rangsangan terhadap tendon atau periosteum atau kadang - kadang terhadap tulang, sendi, fasia atau aponeurosis. Refleks yang



1. Pengertian



muncul pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologis. Kerusakan pada sistem syaraf dapat menimbulkan refleks yang seharusnya tidak terjadi atau refleks patologis. Keadaan inilah yang dapat dimanfaatkan praktisi agar dapat mengetahui ada atau tidaknya kelainan sistem syaraf dari refleks.



2. Tujuan



Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan refleks fisiologis



3. Kebijakan a. Bickley, LS. Szilagyi PG: Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 10th edition. Lippincott Williams & Wilkins, China, 2009. b. Duijnhoven, Belle. Skills in Medicine: The Neurology Examination. 4. Referensi



2009. c. Lumbantobing. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta. Balai penerbit FKUI. 2008. Alat dan bahan : Palu Refleks Teknik Pemeriksaan: a. Persiapkan alat yang dibutuhkan ( Palu reflek) b. Menilai Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, patella, tumit): 1)Tendon bisceps (posisi pasien duduk)



- Apabila pemeriksa tidak kidal, pegang siku pasien dengan tangan kiri. - Lengan bawah pasien harus rileks berada diatas lengan bawah



pemeriksa. 5. Prosedur



- Jempol kiri pemeriksa harus berada diatas tendon biscep di lipat siku



pasien. - Ketuk jempol anda dengan palu refleks. - Nilai adanya kontraksi pada otot bisceps dan pergerakan



lengan bawah, bandingkan kanan dan kiri. 2) Tendon biceps (posisi pasien berbaring)



- Fleksikan lengan dan letakkan lengan bawah di atas abdomen. - Pastikan otot biscep dalam keadaan rileks dengan menggerakkan siku



secara pasif. - Tempatkan jempol atau telunjuk kiri pemeriksa pada tendon bisceps di lipat siku pasien sebagai pemandu lokasi tendon otot biceps. - Ketuk jari pemandu dengan palu refleks. Nilai adanya fleksi lengan bawah dan kontraksi pada otot



-



bisceps, bandingkan kanan dan kiri. 3) Tendon triceps (posisi pasien berbaring)



- Lengan bawah pasien diposisikan diatas dadanya dalam posisi rileks, dengan siku fleksi 90o. - Dengan menggunakan satu tangan, pemeriksa memegang tangan atau pergelangan tangan pasien memfleksikannya sedikit lebih dari 90o, dengan terlebih dahulu mengerakkan siku pasien fleksi-ekstensi secara pasif. - Letakkan jari telunjuk pada tendon triceps sebagai pemandu. - Ketuk jari telunjuk dengan palu refleks, sekitar 3 cm diatas



olecranon. - Ketuk tendon triceps dengan palu refleks, sekitar 3 cm



diatas olecranon. - Nilai adanya ekstensi lengan bawah dan kontraksi pada otot



triceps, bandingkan kanan dan kiri. 4) Tendon triceps (posisi pasien duduk) -



Fleksikan lengan bawah pasien secara pasif sehingga sikunya membentuk sudut 90o.



-



Pegang pergelangan tangan pasien sehingga otot pasien benar-benar dalam keadan rileks.



-



Letakkan jari telunjuk pada tendon triceps sebagai pemandu.



-



Ketuk jari telunjuk dengan palu refleks, sekitar 3 cm diatas olecranon.



-



Nilai adanya ekstensi lengan bawah dan kontraksi pada otot triceps, bandingkan kanan dan kiri.



5) Pemeriksaan Refleks brachioradialis/ pergelangan tangan (pasien



posisi duduk) -



Posisi awal memegang lengan pasien seperti saat melakukan pemeriksaan refleks bisceps.



-



Kemudian ketuk di daerah 1 cm diatas prosesus radiostyloid dengan palu refleks.



-



Nilai adanya fleksi lengan bawah dan kontraksi otot brachioradialis, bandingkan kanan dan kiri.



6) Pemeriksaan Refleks brachioradialis/ pergelangan tangan (pasien



posisi berbaring) -



Posisi awal memegang lengan pasien seperti saat melakukan pemeriksaan refleks bisceps.



-



Pegang jari telunjuk pasien dengan satu tangan dan gerakkan dengan bawah dan pergelangan tangan pasien hingga otot rileks.



-



Kemudian ketuk di daerah 1 cm diatas prosesus radiostyloid dengan palu refleks.



-



Nilai adanya fleksi lengan bawah dan kontraksi otot brachioradialis, bandingkan kanan dan kiri.



7) KPR Patella (pasien posisi duduk) -



Tungkai bawah pasien harus dalam keadaan menggantung dan rileks.



-



Yakinkan otot quadriceps pasien dalam keadaan rileks.



-



Ketuk tendon quadriceps dengan palu refleks, diantara patella dan tuberositas tibial.



-



Nilai adanya ekstensi tungkai bawah dan kontraksi otot quadriceps, bandingkan kanan dan kiri



8) Patella (pasien posisi berbaring) -



Pemeriksa menempatkan tangannya pada salah satu lutut pasien melewati bawah lutut yang akan diperiksa.



-



Yakinkan tangan pemeriksa yang bebas mengecek bahwa otot quadriceps pasien dalam keadaan rileks.



-



Ketuk tendon quadriceps dengan palu refleks, diantara patella dan tuberositas tibial.



-



Nilai adanya ekstensi tungkai bawah dan kontraksi otot quadriceps, bandingkan kanan dan kiri



9) Tendon Achilles (pasen posisi berbaring) -



Letakkan kaki pasien dalam posisi menyilang, satu kaki diatas kaki lainnya.



-



Pemeriksa memegang ujung kaki pasien dan menggerakkan pergelangan kakinya fleksi-ekstensi hingga otot rileks.



-



Pemeriksa menekan kaki pasien sehingga kaki pasien sedikit dorso fleksi.



-



Ketuk tendon Achilles dengan palu refleks.



-



Nilai adanya fleksi dorsum pedis atau ekstensi plantar pedis, bandingkan kanan dan kiri



10) Refleks abdominal



-



Pasien berbaring dalam keadaan rileks.



-



Goreskan ujung lancip palu refleks dengan arah dari tepi ke umbilikus di enam regio abdomen (epigastrik, mesogastrik, hipogastrik, kanan dan kiri)



-



Nilai adanya pergerakan umbilikus yang disebabkan oleh adanya kontraksi otot abomen.



11) Refleks kremaster -



Pasien berbaring diatas meja periksa



-



Goreskan ujung lanciip palu refleks didaerah paha dalam dengan arah dari distal ke proksimal.



-



Nilai bila terlihat testis terangkat, bandingkan kanan dan kiri.



12) Refleks anal -



Pasien berbaring dengan posisi litotomi.



-



Dengan perlahan, goreskan ujung lancip palu refleks di sekitar anus dengan gerakkan melingkar.



-



Nilai adanya kontraksi dari muskulus sfingter ani eksternal.



13) Snout refleks (refleks regresi) -



Dengan perlahan ketukkan jari pemeriksa diantara hidung dan mulut pasien.



-



6. Unit Terkait



a. RP. Umum b. UGD No



7. Rekam Histori Perubahan



Nilai respon mulut pasien berupa gerakan mencucu.



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan