Sop Penanganan Leptospirosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN LEPTOSPIROSIS No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : : 19 – 01- 2019 : 1-2



Dr. Asnurathab Chairiri NIP. 19841024 201001 1 014



UPT PUSKESMAS SENAKEN



1. Pengertian Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi klinis yang luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia. 2. Tujuan



3.Kebijakan



4. Referensi



Sebagai pedoman mendiagnosa dan memberikan pertolongan pada pasien leptospirosis, mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan pasien. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Senaken Nomor : / PKM.SNK / TU-01/I/2019 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Senaken  Zein, Umar. Leptospirosis. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI. 2006. Hal 1823-5. (Sudoyo, et al., 2006)  Cunha, John P. Leptospirosis. 2007. Available at: (Cunha, 2007)



5. Alat dan bahan



Persiapan Alat dan Bahan: 1. Tensimeter 2. Stetoscope 3. Thermometer 4. Timbangan 5. Blangko Register 6. Blangko Observasi 7. Blangko penggunaan obat



6. LangkahLangkah



1. Petugas mencuci tangan 2. Anjurkan Pasien Untuk Berbaring Di Tempat Tidur 3. Anamnesa Keluhan Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran 4. Lakukan Pemeriksaan Fisik Pada Pemeriksaan Fisik Dapat Ditemukan:  Febris  Ikterus  Nyeri tekan pada otot  Ruam kulit  Limfadenopati



 Hepatomegali dan splenomegali  Edema  Bradikardi relatif  Konjungtiva suffusion  Gangguan perdarahan berupa petekie, perdarahan gusi 5. Lakukan Pemeriksaan Laboratorium  Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/μL, dengan pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi pada 50% pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal.  Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya meningkat. 6. Jika Hasil Lab. Positif, Rujuk pasien 7. Penatalaksanaan a. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. b. antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasus-kasus ringan dapat diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin, ampisilin, amoksisilin atau eritromisin. Pada kasus leptospirosis berat diberikan dosis tinggi penisilin injeksi. 7. Bagan Alur LOKET



Rawat Jalan Pasien pulang



POLI UMUM (Anamnesa)



LABORATORIUM



Rujuk



8. Hal-hal yang Keadaan umum pasien,informed consent, perlu diperhatikan 1. Loket 9. Unit Terkait 2. Poli Umum 3. Ruang Tindakan 4. Laboratorium 5. Apotik 1. Blangko Register 10. Dokumen Terkait 2. Blangko Observasi 3. Blangko penggunaan obat 11. Rekaman No. Yang diubah Isi Historis perubahan perubahan



Tanggal diberlakukan



mulai