Sop Pengisian Partograf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGISIAN PARTOGRAF No. Dokumen : SOP/XXVII/15/2020 No. Revisi : 00 SOP TanggalTerbit : 4 Juni 2016 Halaman : 1/4 UPTD PUSKESMAS SELAT 1. Pengertian 2. Tujuan



3. Kebijakan



4. Referensi



5. Prosedur



6. Langkahlangkah



dr. I Gusti Lanang Putu Udiyana NIP. 19841209 201412 1 001 Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I fase aktif persalinan dan informasi untuk membuat keputusan. 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksan dalam. 2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal sehingga dapat mendeteksi dini kemungkinan partus lama. 3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medika mentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik, asuhan dan tindakan yang diberikan. Keputusan Kepala UPTD Kesehatan/Puskesmas SelatNomor 007/PUSK SLT/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala UPTD Kesehatan/Puskesmas Selat Nomor 002/PUSK SLT/2019 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Pada UPTD Kesehatan/Puskesmas Selat 1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 2. JNPK-KR. 2012 Asuhan Persalinan Normal : Buku Acuan Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir serta PenatalaksanaanKomplikasiPascapersalinan dan Nifas Persiapanalat : 1. Lembar partograf WHO 2. Pulpen 1. Mempersiapkan lembar partograf dan alat tulis/pulpen. 2. Saat ibu hamil sudah dalam persalinan kala I, baik fase laten maupun aktif mulai mengisi formulir tentang ibu, yaitu : - Nama, umur/gravida, para, abortus - Nomor catatan medis/nomor Puskesmas - Tanggal dan waktu mulai di rawat - Waktu pecahnya selaput ketuban 3. Saat ibu sudah dalam kala I dan fase aktif, mengisi partograf halaman depan dengan lengkap. 4. Mengisi denyut jantung janin setiap 30 menit. Skala angka paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ dengan memberikan titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian sambungkantitiktitik dengan garis tegas sehingga membentuk grafik DJJ. 5. Mengisi warna dan adanya air ketuban. Nilai kondisi selaput ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan nilai warna air ketuban jika selapu tketuban pecah. Catat temuan pada kotak yang sesuai di bawah lajur DJJ. - U : selaput ketuban masih utuh - J : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih - M : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bersampur meconium - D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah.



- K : selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi (kering) 6. Mengisi penyusupan (molase) tulang kepala janin di bawah lajur air ketuban. - 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi. - 1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan - 2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan. - 3 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan. 7. Mengisi kemajuan persalinan pada kolom dan l,ajur kedua pada partograf. Angka 0-10 yang terletak di kolom paling kiri adalah ukuran dilatasi serviks dalam satuan cm. Perpindahan lajur satu kelajur lain menunjukkan penambahan dilatasi sebesar 1 cm. Catat pembukaan serviks setiap 4 jam atau lebih sering bila ada indikasi. Saat ibu sudah dalam fase aktif dengan tanda X. - Pilih angka pada tepi luar kiri kolom pembukaan serviks yang sesuai dengan hasil periksa dalam dan cantumkan pad garis waspada. - Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh. 8. Mengisi penurunan bagian terbawah janin pada tulisan “Turunnya Kepala” dan garis tidak terputus dari 0-5. Tandai penurunan kepala dengan O pada garis waktu yang sesuai. Catat hasil pemeriksaan setiap 4 jam atau lebih sering bila ada indikasi lalu hubungkan dengan garis tidak terputus. 9. Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir pada titik pembukaan lengkap diharapkan terjadi laju pembukaan 1 cm/jam. Jika pembukaan serviks mengarah kesebelah kanan garis waspada, maka harus dipertimbangkan adanya penyulit dan persiapan rujukan. 10. Mengisi waktu saat pemeriksaan. Di bawah laju kotak untuk pengisian pembukaan serviks terdapat kotak untuk mencatat waktu actual pemeriksaaan. Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitandengan 2 kotak waktu 30 menit yang berhubungan dengan lajur untuk pembukaan serviks dan DJJ di bagian atas, kotraksi dan nasi ibu di bagian bawah. 11. Mengisi jumlah dan lama kontraksi uterus (detik) dalam 10 menit setiap 30 menit pada lajur “kontraksi setiap 10 menit”. Setiap kotak menyatakan 1 kontraksi. - Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya < 20 detik. - Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan kotraksi yang lamanya 20-40 detik. - Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya > 40 detik. 12. Mengisi obat-obatan dan cairan yang diberikan pada lajur di bawah kotak observasi uterus. Jika tetesan oksitosin sudah di mulai dokumentasika nsetiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dalam satuan tetes/menit. Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kotak yang sesuai dengan waktunya. 13. Mencatat kondisi Kesehatan (vital sign) dan kenyamanan Ibu selama Tindakan pada lajur terbawah halaman depan partograf - Menilai dan mencatat nadi Ibu setiap 30 menit dan beritanda titik( . )



pada kolom yang sesuai - Menilai dan mencatat tekanan darah Ibu setiap 4 jam (lebih sering jika ada indikasi) pada kotak yang sesuai - Menilai dan mencatat suhu tubuh Ibu setiap 2 jam (lebih sering jika ada indikasi) pada kotak yang sesuai 14. Mengukur dan mencatat jumlah produksi urine Ibu sedikitnya setiap 2 jam (setiap kali Ibu berkemih), jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan aseton dan proteinurin lalu catat pada kolom yang sesuai. 15. Setelah selesai melakukan asuhan persalinan, maka dilakukan pengisian untuk halaman 2 partograf (catatan persalinan) dengan hal-hal yang terjadi ataupun tindakan-tindakan yang dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir 16. Mengisi data dasar. Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat tempat persalinan, catatan dan alasan merujuk, serta masalah dalam kehamilan dan persalinan 17. Mengisi data kala I terdiri dari temuan selama fase aktif, grafik melewati garis waspada atau tidak, masalah-masalah lain yang timbul, penatalaksanaan dan hasil penatalaksanaan 18. Mengisi data kala II. Kala II terdiri dari episiotomy, pendamping persalinan, gawat janin, hasil pemantauan DJJ setiap 5-10 menit selama kala II, distosia bahu, masalah lain dan penatalaksanaan masalah tersebut dan hasilnya - Bila dilakukan episiotomy, sebutkan indikasinya - Bila terjadi gawat janin, maka sebutkan Tindakan yang dilakukan - Bila terjadi distosia bahu, maka sebutkan Tindakan yang dilakukan 19. Mengisi data kala III yang terdiri dari IMD, lama kala III, pemberian dan waktu pemberian oksitosin, waktu penjepitan tali pusat, pemberian ulang oksitosin dan alasannya, PTT, massase fundus uteri, retensioplasenta, laserasi, derajat laserasi dan Tindakan yang dilakukan, atonia uteri, jumlah darah yang keluar, masalah lain pada kala III, dan penatalaksanaannya 20. Mengisi data kala IV, yaitu keadaan umum Ibu setelah melahirkan bayi dan plasenta serta masalah pada kala IV dan penatalaksanaannya 21. Mengisi data bayi baru lahir yang terdiri dari berat badan, jenis kelamin, penilaian bayi baru lahir, Tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir normal, Tindakan yang dilakukan bila bayi mengalami asfiksia, ada tidaknya cacat bawaan, terjadi hipotermi/tidak, pemberian ASI setelah jam pertama bayi lahir dan waktunya serta masalah lain yang terjadi pada bayi 22. Mangisi table pemantauan kala IV yang terdiri dari tekanan darah, nadi, temperature, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, sertadarah yang keluar. Pada 1 jam pertama setelah plasenta lahir pantau dan catat setiap 15 menit. Pada 1 jam kedua pantau dan catat setiap 30 menit 23. Pada lembar pertama partograf di kotak pembukaan serviks di sebelah garis bertindak catat keadaan lahir bayi hidup/mati, jenis kelamin, tanggal dan jam lahir bayi, berat badan lahir dan Panjang badan 24. Tuliskan nama dan tandatangan Penolong Persalinan di pojok kanan bawah partograf lembar pertama/kedua. 7. Bagan Alur Siapkan Partograf dan alat tulis



Lengkapi Idenditas Ibu



Saat Ibu sudah masuk kala I fase aktif



Catat kondisi selaput ketuban, molase, pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin, dan tekanan darah setiap 4 jam atau bila ada indikasi



Catat suhu, volume urine, aseton, protein urine setiap 2 jam atau setiap ibu berkemih



Mengisi data kelahiran bayi di kolom pembukaan serviks



Tulis Hasil pemeriksaan DJJ, kontraksi dan nadi tiap 30 menit



Mengisi lembar kedua partograph: kala I-IV dan BBL



Mengisi table pemantauan kala IV setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua



Nama dan TTd Penolong Persalinan



8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait 10. Dokumen Terkait 11. Rekam Histori Yang No Diubah



Saat merujuk pasien, bila sudah memasuki kala I fase aktif, ingat untuk selalu menyertakan dalam rujukan Ruang Persalinan 1. Partograf 2. Rekam Medis



Isi Perubahan



Tanggal Mulai Diberlakukan