SOP Tinea Corporis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TINEA VERSICOLOR



SOP Dinkes Kab.Siak



Nomor Dokumen Nomor Revisi Tanggal Terbit Halaman



: /SOP.UKP/2018 : 00 : 06 Januari 2018 : 1 (jika 1 halaman) ”atau” 1/2 (jika 2 halaman) dst



Ditetapkan Kepala Puskesmas Bungaraya



A. Pengertian



B. Tujuan C. Kebijakan D. Referensi



E. LangkahLangkah/ Prosedur



Puskesmas Bungaraya



dr. Imelda Putri NIP.197902172006042003



Tinea corporis adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Lokasi pada batang tubuh Sebagai pedoman dalam pengobatan tinea corporis. Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2014. 1. Petugas melakukan anamnesa Tinea pedis pada umumnya datang berobat karena tampak bercak putih pada kakinya. Keluhan gatal ringan muncul terutama saat berkeringat, namun sebagian besar pasien asimptomatik. Faktor Risiko : a. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih aktif bekerja). b. Cuaca yang panas dan lembab. c. Tubuh yang berkeringat. d. Imunodefisiensi 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik Tanda Patognomonis Lesi berupa makula hipopigmentasi atau berwarna-warni, berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan batas tegas atau tidak tegas. Skuama biasanya tipis seperti sisik dan kadangkala hanya dapat tampak dengan menggores kulit (finger nail sign). 3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan



lampu



Wood



menampakkan



pendaran



(fluoresensi) kuning keemasan pada lesi yang bersisik. b. Pemeriksaan mikroskopis sediaan kerokan skuama lesi dengan KOH. Pemeriksaan ini akan tampak campuran hifa pendek dan spora-spora bulat yang dapat berkelompok (spaghetti and meatball appearance). 4. Petugas menegakkan diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 5. Petugas memberikan terapi a. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang lembab dan tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain. b. Pengobatan terhadap keluhannya dengan: 1. Pengobatan topikal



• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol. 2. Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat pada daerah yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak berhasil. Obat tersebut, yaitu: • Ketokonazole 1x200 mg selama 10 hari • Griseofulvin 1x500 mg 3. Pengobatan Simptomatik •



Pemberian antihistamin bila diperlukan



6. Petugas melakukan konseling dan edukasi 1. Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus dilakukan secara



menyeluruh,



tekun



dan



konsisten,



karena



angka



kekambuhan tinggi (± 50% pasien). Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan pigmentasi ke normal.



Untuk pencegahan,



diusahakan agar pakaian tidak lembab dan tidak berbagi dengan orang lain untuk penggunaan barang pribadi.



F. Diagram Alir Anamnesa Bercak putih pada badan disertai gatal



Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Diagnosa



Terapi : 1. Pengobatan Topikal a. Derivat Azol : Ketokonazol,Mikonazol 2. Pengobatan Sistemik a. Ketokonazol 1x200mg,atau b. Griseofulvin 1x500mg 3. Pengobatan Simptomatik a. Antihistamin bila diperlukan



Konseling dan Edukasi



Semua proses ditulis dalam rekam medis



G. Unit Terkait H. Dokumen Terkait



1. 2. 1. 2.



Poli umum Poli KIA Rekam Medis Catatan tindakan.



J. Rekaman Historis Perubahan : No



Halaman



Yang dirubah



Perubahan



( halaman ke 2 dan seterusnya tidak memakai heading )



DiberlakukanTgl.