Sortasi Dan Grading Komoditi Sayuran (Tiwi Wahyuningsih) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SORTASI DAN GRADING KOMODITI SAYUR-SAYURAN



Disusun Oleh : TIWI WAHYUNINGSIH NIM. 1926025



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN 2021



i



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.



Pasir Pengaraian,



Penulis



i



April 2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2 C. Tujuan ......................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sortasi ........................................................................................................ 3 B. Grading ....................................................................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 10 B. Saran .......................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanganan pasca panen terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan mempunyai maksud agar sayur-sayuran dan buah-buahan sampai di tangan konsumen dengan kualitas baik dan mengurangi kerusakan atau kehilangan setelah panen. Secara umum konsumen menginginkan sayur-sayuran dan buahbuahan diperoleh dalam keadaan segar. Penanganan sayur-sayuran dan buahbuahan meliputi : aging/curing, degreening, precooling, waxing, sortasi/grading, pencucian,pengemasan dan perlakuan fumigasi. Bahan pangan yang akan diolah perlu dilakukan persiapan dan pemeriksaan terlebih dahulu. Umumnya bahan pangan akan dilakukan inspeksi untuk mendapatkan bahan dengan kualitas terbaik serta menghasilkan produk yang berkualitas. Sebelum memasuki proses pengolahan, bahan pangan perlu dilakukan pembersihan, sortasi, dan grading untuk mengurangi kerugian dan kegagalan produksi serta menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu. Pembersihan adalah mengeluarkan/memindahkan benda asing (kotoran) dan bahan-bahan yang tidak diinginkan dari bahan utama (produk yang diinginkan). Pembersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoranyang menempel pada bahan pangan. Kebersihan sangat mempengaruhi kenampakan. Oleh karena itu sebelum dipasarkan, bahan pangan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran dan bagianbagian yang tidak diperlukan. Kotoran sering dianggap sebagai sumber kontaminasi, karena kotoran dapat mengandung mikroorganisme yang dapat merusak hasil panen. Sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai fraksi kualitas berdasarkan karakteristik fisik (kadar air, bentuk, ukuran, berat jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi bahan, bau dan rasa ketengikan) dan biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba dan daya tumbuh khususnya pada bahan pertanian berbentuk bijian). Grading adalah proses pemilihan bahan berdasarkan permintaan konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya. Sortasi dan grading berkait erat dengan tingkat selera konsumen suatu produk atau segmen pasar yang akan dituju



1



dalam pemasaran suatu produk. Terlebih apabila yang akan dituju adalah segmen pasar tingkat menengah ke atas dan atau segmen pasar luar negeri. Kegiatan sortasi dan grading sangat menentukan apakah suatu produk laku pasar atau tidak B. Rumusan Masalah 1. Apa itu sortasi pada komoditi sayur-sayuran? 2. Bagaimana proses grading pada komoditi sayur-sayuran? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sortasi pada komoditi sayur-sayuran? 2. Untuk mengetahui grading pada komoditi sayur-sayuran?



2



BAB II PEMBAHASAN A. Sortasi Sortasi merupakan bagian kegiatan pasca panen yang dilakukan dengan tujuan memisahkan



hasil



(pasca)



panen



yang baik



dan



yang jelek.



Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat fisiknya. Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena mekanis ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor mekanis. Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin. Prinsip sortasi menggunakan mesin mengacu pada sifat-sifat karakteristik Potometrik (berdasarkan warna



dan perubahn



transmisi



sorter);



Aerodinamik dan



Hidrodinamik: (pemisahan berdasarkan densitas atau daya apung secara alami; Untuk keadaan ini digunakan pada alat sortasi, misal dengan cara menggetarkan dan mendorong). 1. Pengaruh Sortasi Apabila tidak dilakukan sortasi maka proses pengeringan dan pengolahan tidak merata. Misalnya bahan ukuran besar bercampur dengan ukuran kecil sehingga proses pengeringan dan pengolahan akan lebih cepat bahan berukuran kecil.



2. Sortasi Produk Kegiatan sortasi bila dikaitkan dengan produk pertanian sayuran adalah proses pemisahan dan penggolongan tingkat kebugaran dan keseragaman hasil.



3



Jadi sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacammacam mutu atas dasar sifat-sifat fisik. Jadi: 1). Sortasi dilakukan dengan prinsip-prinsip pemisahan seperti: Beda berat, beda bentuk, beda sifat permukaan, beda bobot jenis, beda warna dan beda kematangan/ kemasakan. 2). Sortasi biasanya dilakukan berdasarkan standard mutu yang ditetapkan baik untuk pasar lokal dalam negeri maupun manca negara. Maka sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai fraksi mutu berdasarkan karakteristik: Fisik (kadar air, bentuk, ukuran, bobot jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran); Kimia (komposisi bahan, bau dan rasa tengik) dan Biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba dan daya tumbuh



khususnya



pada



bahan



pertanian



berbentuk



bijian).



Berkenaan dengan sortasi dibedakan atas dua macam proses, yaitu: sortasi basah dan sortasi kering. a. Sortasi Kering dan Basah Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah



dapat



mengurangi



kontaminasi



mikroba



pada



bahan



obat.



Sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik. b. Tujuan Sortasi: 1) Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya.



4



2) Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat. 3) Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asing yang mencemari tanaman obat. c. Bahan Yang Dapat Disortir: Bahan yang dapat disortir adalah semua simplisia: baik berupa daun, batang, rimpang, korteks, buah, akar, biji maupun bunga. d. Batasan Penyortiran dan Simplisia Pada dasarnya, penyortiran produk (tanaman) dilakukan sesuai dengan jenis simplisia yang akan digunakan. Istilah simplisia umumnya dipakai untuk bahanbahan tanaman obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Hal ini dilakukan karena perlakuan terhadap setiap jenis simplisia berbeda. Apakah yang dimaksud dengan simplisia? Simplisia adalah bentuk jamak dari simpleks yang berasal dari kata simple (berarti satu atau sederhana). Pengelolaan simplisia untuk obat-obatan dari tanaman alami adalah sebagai berikut: 1. Pengeringan; 2. Pengawetan; 3. Wadah; 4. Suhu penyimpanan. Berikut adalah beberapa contoh batasan penyortiran terhadap beberapa simplisia obat dari tanaman: 1) Simplisia daun, yang diambil adalah daun yang berwarna hijau muda sampai tua. Yangdibuang adalah daun yang berwarna kuning atau kecoklatan. 2) Simplisia bunga, misal pada simplisia bunga Srigading, yang dibuang adalah tangkai bunga dan daun yang terikut saat panen. 3) Simplisia rimpang, biasanya pada simplisia rimpang seringkali mengenai jumlah akar yang melekat. Seperti pada rimpang terlampau besar, sehingga harus dibuang.



5



3. Tujuan sortasi dan grading 1) Memperoleh mutu yang lebih baik dan seragam, 2) Memberikan standardisasi dan perbaikan-perbaikan cara pengolahannya, 3) Menawarkan beberapa mutu kepada konsumen dengan harga yang sesuai mutunya. 4. Cara-cara sortasi 1). Cara Manual Sortasi pada umumnya dikerjakan dengan tenaga manusia: a. Memerlukan tenaga terampil dan terlatih b. Memerlukan jumlah tenaga kerja yang banyak Produk dipisahkan berdasarkan sifat-sifat visual. Misal: a. Produk baik dengan produk buruk (jelek), b. Ukuran: besar dan kecil produk, c. Produk matang dan mentah. 2). Cara Mekanis a. Menggunakan alat atau mesin sortasi b. Memerlukan tenaga kerja relatif sedikit c. Biaya relatif murah



B. Grading Grading adalah mengelompokkan produk (sayuran, biji-bijian dan buah) berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan (kematangan). Grading yang dilakukan pada saat pasca panen, bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading-pun bisa dilakukan 6



bersamaan



dengan



penyortiran



atau



dilakukan



secara



terpisah.



Jadi Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu produk. Grading, misalnya memisahkan yang tua dan muda, karena pengeringan akan lebih cepat kering, bahan yang tua karena berhubungan dengan sifat fisiologis dan morfologis bahan yaitu pori –pori bahan yang lebih besar dan sifat jaringan bahan yang tua lebih renggang sehingga mempermudah kehilangan air dari jaringan bahan pangan. Grading juga merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan mutu. Standard grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yaitu: Nama komoditas, Kelas grade mutu dan Atribut yang digunakan dalam penetapan standard grade, seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas dari kerusakan seperti: busuk, penyakit, rusak akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat bantu grading, akan memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat pengukur warna atau ukuran (diameter). Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutunya. Pengaruh perlakuan Grading misalnya bahan yang tua dan muda, jika ingin dilakukan pengeringan, maka yang akan lebih cepat kering adalah bahan yang tua karena berhubungan dengan sifat fisiologis dan morfologis bahan yaitu pori –pori bahan yang lebih besar dan sifat jaringan bahan yang tua lebih renggang sehingga mempermudah kehilangan air dari jaringan. Grading merupakan pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi: nama komoditas, kelas grade mutu dan atribut yang digunakan dalam penetapan standard grade tersebut seperti: warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit dan kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi, bebas dari kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Alat bantu proses grading ini agar



7



dalam memberikan hasil yang akurat seperti alat pengukur warna atau ukuran buah apel. Parameter atribut mutu pada buah, seperti warna dan ukuran. Untuk memperolehnya dapat menggunakan alat bantu sebagai pembanding atau alat koreksi dari inspector dalam melakukan tugasnya. Kemampuan inspektor melakukan tugasnya dengan baik dan benar dalam menentukan grade suatu produk atau sistem grading secara umum dengan bantuan alat yang minimal sangat penting karena akan menentukan kecepatan dalam melaksanakan tugas. Grading adalah mengelompokkan produk buah atau sayuran tersebut berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan. Grading dilakukan pada saat panen. Grading bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading bisa dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah. Sortasi dan grading sangat bermanfaat khususnya dalam pemasaran karena



dapat



meningkatkan



harga



jual



produk



hortikultura.



Penanganan pasca panen terhadap produk hortikultura (buah, umbi dan sayuran) harus dilakukan dengan hati-hati. Karena komoditi tersebut masih merupakan benda hidup yang melakukan proses pernafasan. Selain itu mengingat produk hortikultura mempunyai sifat yang mudah rusak dan membutuhkan tempat yang khusus dalam penyimpanannya selain itu produk hortikultura hanya baik bila dikonsumsi saat segar. Perlakuan pasca panen meliputi sortasi dan grading. Sortasi adalah memisahkan buah atau sayuran berdasarkan kenampakan yang terlihat, misalnya ada tidaknya serangan hama/penyakit, tanda-tanda busuk, adanya kotoran atau bercak pada kulit, dan sebagainya. Sedangkan grading adalah pengelompokan produk buah dan sayuran tersebut berdasarkan ukuran (besar, sedang dan kecil), tingkat kemasakan, warna dan sebagainya. Perlakuan sortasi dan grading dilakukan untuk menghasilkan mutu produk hortikultura yang dikehendaki konsumen dengan mempertimbangkan sifat-sifat produk tersebut.



8



Sortasi maupun grading merupakan serangkaian langkah yang perlu dilakukan dalam penanganan pasca panen yang bertujuan menjaga produk pertanian agar tidak cepat rusak serta untuk meningkatkan harga jual ke konsumen. Sortasi merupakan suatu usaha untuk memisahkan produk pertanian (buah, umbi dan sayuran) yang didasarkan pada faktor-faktor penampakan yang terlihat (baik atau buruk) segera setelah pemanenan. Grading yaitu pengelompokan produk buah, umbi dan sayuran berdasarkan ukuran (besar, sedang dan kecil) tingkat kemasakan dan lain-lain. Pada produk (hasil) pertanian, sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, apakah karena cacat mekanis ataupun cacat bekas serangan hama atau penyakit. Kegiatan sortasi, pada penentuan mutu hasil panen didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, terdapat kerusakan oleh serangga dan luka oleh faktor mekanis. Berdasarkan paparan diatas, sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan sifat fisik. Proses pengklasiasian, bila tidak dilakukan maka proses pengeringan dan pengolahan tidak merata. Misalnya bahan dengan ukuran besar bercampur dengan berukuran kecil, sehingga proses pengeringan akan lebih cepat



pada



bahan



berukuran



kecil



demikian



juga



pada



pengolahan.



Prinsip sortasi dapat pula menggunakan alat bantu (mesin). Biasanya mengacu pada sifat-sifat buah, sebagai dasar sortasi. Cara ini disebut juga cara mekanis. Sifat-sifat buah yang dijadikan dasar diantaranya: Berat, Ukuran, Bentuk: bulat, memanjang, lonjong dll; Karakteristik potometrik: warna dan perubahan transmisi sorter; Aerodinamik dan hidrodinamik: pemisahan dengan daya apung (berdasarkan densitas) dan Permukaan alami, alat sortasi untuk aerodinamik dan hidrodinamik menggunakan cara menggetarkan dan mendorong.



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sortasi



dan



grading



merupakan



kegiatan



utama



dalam



usaha



penanganan



pasca



panen hasil pertanian, baik dalam keadaan segar maupun dalam keadaan ya ng lain. Hal ini dikarenakan sortasi dan grading merupakan kegiatan awal dala m penanganan bahan yang akan menentukan keberhailan proses penanganan selanjutnya. Dalam materi ini akan dibahas pengertian dan tujuan sortasi da n grading bahan; standar mutu bahan hasil sortasi dan grading; dan prinsip d an



teknik-



teknik sortasi dan grading bahan, serta peralatan sortasi dan grading bahan sesuai dengan standar yang berlaku atau standar ko nsumen.Coba Anda perhatikan tengkulak atau pedagang pengumpul bahan hasil pertanian (buah, sayur atau ikan) di



pasar.



Sebelum



mereka



menjual



dagangannya,



apa



saja



yang mereka lakukan? Bila Anda perhatikan dengan seksama, pasti Anda ak an melihat kegiatan memisahkan bahan hasil pertanian itu baik untuk tujuan mengumpulkan bahan yang sama jenisnya atau mengelompokkan



bahan



berdasarkan kriteria tertentu, seperti warna, ukuran, berat dan lain-lain. B. Saran Sayuran hasil panen seharusnya diawasi dan dijaga sejak pascapanen hingga distribusi ke tangan konsumen untuk meminimalisir dan menghindari kerusakan yang terjadi pada sayuran. Pembersihan hendaknya dilakukan dengan metode yang sesuai dan efektik seseuai keadaan dan spesifikasi bahan atau mengkombinasikan metode manual dan mekanik



sehingga rendemen yang



didapat lebih sedkit,lebih efisiensi waktu,dan mendapatkan hasil yang lebih baik.



10



DAFTAR PUSTAKA



Ashriana, Khairunisa, 2007. Analisis manajemen mutu terpadu pada perusahaan distributor buah dan sayur [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. http://www.scribd.com/pdf/Pembersihan,Sortasi,dan grading/Dadi Rusendi, dkk. http://www.scribd.com/doc/Pembersihan-Sortasi-dan-Grading-Bahan-HasilPertanian/Wendi Irawan Dediarta. http://www.scribd.com/ppt/Sortasi dan grading/Andasuryani.



11



12