SP 2 Risiko Bunuh Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Widya Sari Jevinda BP



: 1611311011



STRATEGI TINDAKAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN (SP) RISIKO BUNUH DIRI



Nama Klien



: Ny. R



Pertemuan



:2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien Data Subjektif : Klien bercerita bahwa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi. Klien mengatakan terkadang ingin bunuh diri. Data Objektif : Klien tampak murung dan banyak diam. Klien terlihat tidak bersemangat, dan mengasingkan diri dari keramaian, gelisah dan mudah merasa letih. Klien pernah mencoba bunuh diri. 2. Diagnosa Keperawatan Risiko Bunuh Diri 3. Tujuan Tindakan Keperawatan -



Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki



-



Klien mampuberpikir positif terhadap diri



-



Klien mampu menghargai diri sendiri sebagai individu yang berharga



4. Tindakan Keperawatan -



Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki pasien Mendorong klien untuk berpikir positif terhadap diri Menghargai diri sebagai individu yang berharga



B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “ Assalamualaikum, selamat pagi buk. Apakah ibuk masih ingat dengan saya? Baiklah saya akan perkenalkan diri saya lagi, perkenalkan buk saya Widya Sari Jevinda Mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas” b. Evaluasi/ validasi “ Bagaimana perasaan ibuk hari ini? Ibu, kemarin kita sudah bercakapcakap tentang cara mengedalikan dorongan bunuh diri yang ibu rasakan. Apakah ibu sudah mempraktekkannya?” c. Kontrak “Seperti janji kita kemarin hari ini kita akan bercakap-cakap tentang aspek positif Ibuk, bagaimana cara berpikir positif dan menghargai diri sebagai indivudu yang berharga. Kita akan diskusi selama 20 menit ya buk, tempatnya disini ya buk sesuai janji kita kemarin. Tujuannya diharapkan ibuk bisa untuk berpikir positif terhadap diri sendiri.” 2. Fase Kerja “ Apa pekerjaan Ibuk dahulu? Bagaimana prestasi Ibuk selama bekerja? Apakah Ibuk suka berorganisasi? Organisasi apa? Apa jabatan Ibuk? Adakah hal yang membahagiakan yang dulu pernah Ibuk rasakan? Apa kegiatan sehari-hari ibu dahulu? Keterampilan apa yang ibu miliki? Apa hobi Ibuk? Waah, rupanya Ibu suka menjahit ya, tidak semua orang bisa menjahit loh buk.” “ Bisa Ibuk ceritakan bagaimna cara menjahit yang baik itu? Bagus. Coba kita buat jadwal untuk kemampuan Ibuk yang ini ya, berapa kali sehari/seminggu ibu mau menjahit? Oh ya bu, 3 hari dalam seminggu ya. Yaitu Senin, Rabu dan Jumat. Apa yang Ibu harapkan darikemapuan menjahit ini? Bagaimana pendapat ibu tentang keluarga ibu? Apakah ibu menyanyangi mereka? Lalu, anak-anak Ibuk? Siapkah yang akan mengasuh mereka? Bagaimana Ibuk menunjukkan kasih sayang Ibu? Mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan Ibu sebagai pedoman mereka. Tempat



mereka meminta bantuan dan saran serta tempat mereka berlindung jika ada masalah. Ibu masih mempunyai keluarga yang memperhatikan dan menyanyangi Ibuk. Selain itu, Ibuk juga memiliki fisik dan kepintaran. Bukankah itu modal yang bagus untuk memulai hidup baru?” “ Apa yang sedang Ibuk pikirkan sekarang? Apakah Ibuk tahu apa saja cara yang bisa kita lakukan agar selalu berpikir positif? Pertama, buat daftar ucapan syukur harian. Ibuk membuat minimal 5 hal yang Ibuk syukuti setiap hari. Kedua, berbicara positif terhadap diri sendiri. Jadikan diri Ibuk sendiri sebagai teman bukan musuh, lalu rangkul dan berpikir positif kepada diri sendiri. Ketiga, Nyatakan kata-kata positif kepada diri sendiri seharian penuh. Buatlah sebuah usaha untuk mengisi tiap-tiap hari dengan kata-kata dan pikiran optimis. Keempat, ketahui cita-cita, impian dan minat Ibuk. Fokus untuk memperoleh hal-hal yang Ibuk minati dalam hidup. Impian Ibu adalah pemberi motivasi dan Ibuk menginginkan untuk mengejar sebuah masa depan yang positif. Apakah Ibu mempunyai suatu Impian, cita-cita dan atau minat? Nah bagus sekalo, Ibu sudah punya Impian. Apa usaha Ibuk untuk mencapai Impian itu? Coba kita masukkan dalam jadwal harian Ibuk. Ibuk mau latihannya berapa kali? Tiga kali seminggu juga? Hari apa saja bu? Hari Selasa, Rabu, Sabtu?” “ Apa sajakah menurut Ibuk berharga di dalam diri Ibuk? Apa sajakah pekerjaan yang menurut Ibu itu bernilai atau berharga buat diri Ibuk? Untuk meningkatkan rasa menghargai diri Ibu bisa memulai dengan menyadari kelebihan dan kekurangan diri, kemudian kelebihan itu Ibu maksimalkan untuk dicapai, selanjutnya latihlah diri untuk memiliki jiwa yang lebih besar, pikirkan yang lebih besar atau pertimbangan yang lebih bijak. Latihlah menghadapi persoalan dengan keputusan. Jauhi hal-hal yang berpotensi menegatifkan perasaan dan pikiran.”



3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif “ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang aspek positif Ibuk? Bagaimana cara berpikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang berharga? Apakah ada yang ingin Ibuk tanyakan?” b. Evaluasi Objektif “Jadi Ibu, sudah tahukan tentang aspek positif Ibu? Bisa Ibuk jelaskan lagi? Tadikan kita sudah latih cara berpikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang berharga coba ibu sebutkan lagi? Bagaimana caranya buk? Setelah ini coba Ibuk lakukan latihan bagaimana cara berpikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang berharga. Nanti kalau Ibuk ada masalah, Ibuk bisa mempraktekkan cara yang telah kita pelajari tadi.” c. Rencana Tindak Lanjut “Ini ada format kegiatan cara berpikir positif dan menghargai diri. Nanti kalau Ibuk melakukan sesuai dengan jadwal kita, Ibuk kasih tanda contreng ya disini” d. Kontrak Yang Akan Datang “ Besok kita ketemu lagi untuk membicarakan tentang pola yang efektif Ibuk. Ibu maunya jam berapa? Jam 10 ya buk. Tempatnya mau dimana? Tempatnya



disini



Assalamualaikum.”



lagi



ya



buk.



Saya



permisi



dulu



ya



buk.