SP Halusinasi New [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lucia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI Hari



: Kamis, 17 September 2020



Pertemuan



:1



Sp/Dx



: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.



Ruangan



: 302



Nama Klien



: Ramadan



A.    Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data subjektif : a. Klien mengatakan mendengar suara tetangga yang mengejeknya. b. Klien mengatakan suara itu datang ketika klien melamun. Data objektif : a. Klien tampak kotor dan bau. b. Klien tampak emosi tidak stabil. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Tindakan Keperawatan. Pasien mampu : a. Membina hubungan saling percaya. b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik. c. Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat. d. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. e. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari. 4. Tindakan Keperawatan. a.



Membina hubungan saling percaya.



b.



Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.



c.



Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL HALUSINASI. SP 1 KLIEN 1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon 2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, minum obat, bercakap- cakap, melakukan kegiatan 3. Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 4. Melatih klien memasukkan latihan menghardik dalam jadibual kegiatan harian klien B.     Strategi Komunikasi. 1. Fase Orientasi. a. Salam terapeutik : Perawat



: Assalamualaikum.. Selamat pagi bapak… perkenalkan nama saya Shinta Maharani. Saya mahasiswa praktek dari Poltekkes Kemenkes Jakarta 3. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat bapak selama di rumah sakit ini. Sebelumnya Nama bapak siapa?



Pasien



: nama saya Ramadan



Perawat



: bapak lebih senang dipanggil siapa?



Pasien



: pak rama saja b. Evaluasi/validasi :



Perawat



: Baiklah pak rama Bagaimana keadaan bapak hari ini ?



Pasien



: baik mba c.



Perawat



 



Kontrak : : pak rama, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang mengganggu bapak dan cara untuk mengontrol suara-suara tersebut, Apakah pak rama bersedia?



Pasien



: iya baik mak (sambil menganguk-anggukan kepala)



Perawat



: Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?



Pasien



: baik mba



Perawat



: pak mau berbincang-bincang dimana?



Pasien



: Disini saja mba.



Perawat



: baiklah bapak kita akan berbincang-bincang disini



2. Fase Kerja Perawat



: Apakah bapak rama mendengar suara tanpa ada wujudnya?



Pasien



: Iya mba..



Perawat



: Saya percaya bapak mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang bapak dengar? Apakah bapak mendengarnya terus menerus atau sewaktu- waktu?



Pasien



: suara itu mengejek saya mba, saya mendengarnya kadang- kadang mba.



Perawat



: Kapan yang paling sering bapak mendengar suara itu?



Pasien



: siang hari setelah makan mba.



Perawat



: Berapa kali dalam sehari bapak mendengarnya?



Pasien



: 3- 5 kali mba.



Perawat



: Pada keadaan apa suara itu terdengar pak?



Pasien



: pada saat saya sedang melamun mba.



Perawat



: Apa yang bapak rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana perasaan bapak ketika mendengar suara tersebut?



Pasien



: saya merasa kesal mendengar suara itu



Perawat



: Kemudian apa yang bapak lakukan?



Pasien



: jika saya mendengar suara itu, saya langsuang memukul orang atau benda yang ada disekeliling saya agar suara itu diam.



Perawat



: Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?



Pasien



: tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.



Perawat



: Baiklah pak, apa yang alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yang bapak rama alami yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas. Hari ini, Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah bapak rama bersedia?



Pasien



: bersedia mba (sambil menganguk-anggukkan kepala)



Perawat



: Bagaimana kalau kita mulai. Saya akan mempraktekan dahulu, baru bapak mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini pak, jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga pak. seperti ini ya pak. Coba sekarang bapak ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.



Pasien



: Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)



Perawat



:Wah bagus sekali pak, bapak sudah bisa mempraktekkan.



3. Terminasi. a. Evaluasi subjektif dan objektif : Perawat



: Bagaimana perasaan pak rama setelah kita bercakap-cakap?



Pasien



: saya merasa baikan mba.



Perawat



: Baiklah pak, Jika suara itu masih terdengar mengejek bapak, seperti yang telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul bapak bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”



b. Tindakan Lanjut Perawat



: bapak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3 kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00 dan jam 20:00 atau disaat bapak mendengar suara tersebut. cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya pak. Jika bapak melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan di kolom M, jika bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka bapak buat di kolom B, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis di kolom T. apakah bapak mengerti?



Pasien



: Iya,,saya mengerti mba. c. Kontrak yang akan datang :



Perawat



: Baik lah pak, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah bapak bersedia?



Pasien



: saya bersedia mba.



Perawat



: bapak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00 ?



Pasien



: baik mba.



Perawat



:bapak maunya dimana kita berbincang-bincang?



Pasien



: disini saja mba.



Perawat



: Baiklah pak rama besok saya akan kesini jam 09:00 ya pak. Saya permisi ya pak. Assalamualaikum wr.wb



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : ENAM BENAR MINUM OBAT Hari



: Jumat, 18 September 2020



Pertemuan



:2



Sp/Dx : 2/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar. Ruangan



: 302



Nama Klien



: Bpk. Ramadan



A.



Proses Keperawatan



1.



Kondisi Klien



Data subjektif : a.



Klien mengatakan mendengar suara tetangga yang mengejeknya.



b.



Klien mengatakan suara itu datang ketika klien sedang melamun.



Data objektif : a.



Klien tampak marah.



b.



Klien tampak berbicara sendiri.



2.



Diagnosa Keperawatan.



Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran



3.



Tujuan Tindakan Keperawatan.



Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum obat.



4.



Tindakan Keperawatan.



a.



Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien



b.



Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.



c.



Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.



d.



Jelaskan akibat bila putus obat.



e.



Jelaskan cara mendapatkan obat.



f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar ibuaktu, benar dosis dan kontinuitas.



A.



Strategi Komunikasi



1.



Fase Orientasi.



a.



Salam Terapeutik.



Perawat



: Assalamualaikum, Bapak masih ingat dengan saya?



Pasien



: Masih mba.



Perawat



: Bagaimana perasaan pak Rama hari ini?



Pasien



: Baik mba.



b.



Evaluasi/validasi.



Perawat



: Apakah pak Rama masih mendengar suara yang mengejek Bapak?



Pasien



: Masih mba, saya masih mendengarnya.



Perawat



: Apakah Bapak telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?



Pasien



: Sudah, saya sudah melakukannya.



Perawat



: Apakah dengan menghardik suara-suara yang Bapak dengar berkurang?



Pasien



: Ya, suara sudah berkurang namun, hanya sebagian.



Perawat : Bagus pak. Sekarang coba Bapak praktikan pada saya bagaimana Bapak melakukannya. Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya) Perawat



: Bagus sekali pak. Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya pak.



Pasien



: (mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)



Perawat : Bagus sekali pak Rama. Bapak sudah bisa melakukan kegiatan menghardik secara mandiri walaupun masih harus diingatkan oleh keluarga.



c.



Kontrak.



Perawat : Baiklah pak Rama, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara yang kedua dari empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu, cara minum obat yang benar, apakah Bapak bersedia? Pasien



: Saya bersedia mba ( sambil mengannguk)



Pearaibuat



: Berapa lama Bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?



Pasien



: Bisa mba



Perawat



: Bapak mau berbincang-bincang dimana?



Pasien



: Disini saja mba



Perawat



: Baik kalau begitu pak



2.



Fase Kerja.



Perawat



: Bapak sudah dapat obat dari Perawat?



Pasien



: Sudah mba.



Perawa : Bapak perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran Bapak menjadi tenang dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ diminum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah, yang warnanya putih namanya THP diminum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunanya untuk menghilangkan suarasuara yang Bapak dengar. Semua ini harus Bapak minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Bapak terasa kering, Bapak bisa menghisap es yang bisa diminta kepada Perawat. Bila Bapak merasa mata berkunang-kunang, Bapk sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu ya. Dan mohon untuk tidak menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak. Sampai disini, apakah pak Rama mengerti ? Pasien



: Ya, saya mengerti (sambil menggangguk)



Perawat : Baiklah pak Rama, kita lanjutkan ya. Sebelum Bapak minum obat, lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama Bapak yang tertulis disitu. Selain itu, Bapak perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Bapak harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya pak. Cara mengisi jadwalnya adalah jika Bapak minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat atau teman maka diisi dengan M artinya mandiri, jika Bapak meminum obatnya diingatkan oleh Perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika Bapak tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Apakah Bapak mengerti?



Pasien



: Saya mengerti.



Perawat



: Coba Bapak ulangi kembali bagaimana cara mengisi jadwal kegiatan?



Pasien : Jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di kolom M artinya mandiri, jika saya minum obat diingatkan oleh keluarga/ Perawat/ teman saya buat di kolom B, jika saya tidak melakukannya saya buat di kolom T. Perawat



: Bagus sekali, Bapak sudah mengerti.



3.



Fase Terminasi.



a.



Evaluasi subjektif dan objektif :



Perawat



: Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang mengenai obat?



Pasien



: Saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik mba.



Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba Bapak sebutkan? Pasien



: Menghardik dan minum obat



Perawat



: Wah, Bapak benar sekali.



b.



Tindakan lanjut



Perawat : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00 pada jadwal kegiatan Bapak. Nah, sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang telah kita buat tadi ya. Jangan lupa lakukan semua dengan teratur ya pak Pasien c.



: Baik mba. Kontrak yang akan datang :



Perawat : Baik ibu, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. apakah pak Rama bersedia? Pasien



: Ya, saya bersedia mba



Perawat : Karena besok saya dinas siang dari pukul 14.00- 21.00, jadi kita latihan sore saja ya pak. Kira- kira pukul berapa Bapak bisa? Pasien



: Jam 15.00 mba



Perawat : Baiklah pak. Kita akan bertemu pukul 15.00 disini ya pak. Saya permisi dulu ya. Assalammualaikum.



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP. Hari



: Sabtu, 19 September 2020



Pertemuan



: ketiga



Sp/Dx



: 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.



Ruangan



: 302



Nama Klien



: Tn. Ramadan



A.    Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien. Data subjektif : a. Klien



mengatakan



mendengar



suara



seseorang(terkadang



suara



perempuan,terkadang suara laki-laki) yang mengejeknya. b. Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri. Data objektif : a. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat. b. Klien tampak tertawa sendiri. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran. 3. Tujuan Tindakan Keperawatan Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. 4. Tindakan Keperawatan a. Evaluasi ke jadwal harian b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian klien. B.     Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi. a. Salam Terapeutik. Perawat



: Asalammualaikum wr. wb.. selamat pagi pak Rama



Pasien



: Walaikum salam mba



b. Evaluasi/validasi. Perawat



: Bagaimana perasaan bapak hari ini?



Pasien



: Baik mba



Perawat



: Apakah suara-suara masih muncul?



Pasien



: masih mba, tapi sudah berkurang



Perawat



: Apakah bapak telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?



Pasien



: sudah mba



Perawat



: Coba saya lihat jadwal kegiatan harian bapak?



Pasien



:(mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)



Perawat



: bagus sekali pak, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus, bapak sudah minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang bapak dengarkan berkurang?



Pasien



: ya, suara sudah mulai berkurang



Perawat



: Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari sebelumnya.



Pasien



: Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)



Perawat Pasien



: Coba bisa bapak jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar? : Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya.



Perawat



: Bagus sekali bapak Rama



c. Kontrak Perawat



: Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakapcakap dengan orang lain, Apakah bapak Rama bersedia?



Pasien



: saya bersedia mba



Perawat



: Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,



pak? Pasien



: baik mba



Perawat



: Bapak mau berbincang-bincang dimana?



Pasien



: Disini saja mba.



Perawat



: Baiklah pak.



2. Fase Kerja. Perawat



: Caranya adalah jika bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja bapak cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman bapak untuk berbicara dengan bapak. Contohnya begini pak, tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau bapak minta pada



perawat untuk berbicara dengannya seperti “mba tolong



berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara." Sekarang coba bapak praktekkan ! Pasien



: Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara dengan saya. Mba, tolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar suara-suara.



Perawat



: Bagus sekali bapak Rama



3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif dan Objektif : Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suarasuara dengan bercakap-cakap.



Pasien



: merasa baik mba



Perawat



: Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?



Pasien



: sudah 3 cara mba



Perawat



: Coba bapak sebutkan



Pasien



: menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan teman



Perawat



: Bagus sekali pak. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya pak



b. RTL : Perawat



: berapa kali bapak akan bercakap-cakap.



Pasien



: dua kali saja mba



Perawat



: baiklah pak dua kali saja ya. Jam berapa saja pak?



Pasien



: Jam 08.00 dan 19.00



Perawat



: Baiklah bapak jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa bapak lakukan cara yang ketiga agar suara-suara yang bapak dengarkan tidak mengganggu bapak lagi.



c. Kontrak yang akan datang : Perawat



: Baik lah pak, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-suara yang bapak dengar dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah bapak Rama bersedia?



Pasien



: ya, saya bersedia (sambil mengangguk-anggukan kepala)



Perawat



: besok saya masih dinas seperti sekarang. Kira kira bapak bisa jam berapa?



Pasien



: jam 17.00 setelah saya tidur siang saja mba.



Perawat



: Baiklah pak, saya akan datang besok jam 17.00 di ruangan ini ya pak. Saya permisi dulu.Assalammualaikum wr. Wb



Pasien



: Walaikumsalam wr wb



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI. Hari



: Senin, 22 September 2020



Pertemuan



:4



Sp/Dx



: 4/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.



Ruangan



: 302



Nama Klien



: Tn. Ramadan



A.    Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien. Data subjektif : a. Klien mengatakan masih mendengar suara seseorang (terkadang suara perempuan,terkadang suara laki-laki) yang mengejeknya. b. Klien mengatakan mendengarnya ketika sendiri. Data objektif : a. Klien masih tampak berbicara sendiri. b. Klien masih tampak mengarahkan telinga kesuatu tempat. 2. Diagnosa Keperawatan. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran. 3. Tujuan Tindakan Keperawatan. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan. 4. Tindakan Keperawatan. a.



Evaluasi jadwal kegiatan harian.



b.



Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang mampu klien lakukan.



c.



Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.



B.     Strategi Komunikasi. 1. Fase Orientasi. a. Salam Terapeutik. Perawat



: Asalamualaikum bapak Rama, selamat pagi..Saya boleh duduk disini pak?



Pasien



: Walaikumsalam wr.wb, boleh mba



Perawat



: bapak masih ingat dengan saya?



Pasien



: Masih mba (sambil mengangguk)



b. Evaluasi validasi. Perawat



:Bagaimana perasaan bapak Rama hari ini? Apakah masih mendengar suarasuara?



Pasien



: saya baik mba, suaranya sudah jarang saya dengar



Perawat



: Apakah bapak telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?



Pasien



: ya , saya sudah melakukannya



Perawat



: Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya,boleh?



Pasien



: (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat) Perawat



:Bagus sekali pak, bapak minum obatnya dengan teratur,



latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawatnya juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang bapak dengarkan berkurang? Pasien Perawat



: iya mba, suaranya berkurang :Bagus sekali pak, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak akan menganggu bapak lagi. Coba sekarang bapak praktekkan lagi bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa bapak bercakapcakap?



Pasien



:Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya). Sebelum saya meminum obat saya lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Dan yang terakhir saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu terdengar.



Perawat



: Bagus sekali bapak Ramai ! Bapak sudah bisa mempraktekkannya.



c. Kontrak. Perawat



: Baiklah bapak sesuai janji kita hari sabtu, sekarang kita akan latihan cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar tujuannya kalau bapak sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah bapak bersedia?



Pasien



: saya bersedia mba



Perawat



: Berapa lama waktu kita berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 20



menit? Pasien



:baiklah mba



2. Fase Kerja. Perawat



: Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar bapak dapat mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur bapak?



Pasien Perawat



: Disana mba, disebelah dapur. Kamar 302. : (di kamar) Baiklah pak sekarang kita merapikan tempat tidur bapak ya. Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas ya sekarang



bagian



kaki,



dimasukkan.Sekarang



tarik



ambil



dan bantal



masukkan, dan



lalu



letakkan



bagian



pinggir



dibagian



atas



kepala.Selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki. Pasien



: (mempraktekkan)



Perawat



:Bagus sekali bapak. Bapak dapat melakukannya dengan baik dan rapi.



3. Fase Terminasi. a. Evaluasi subjektif dan objektif : Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah kita membereskan tempat tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang?



Pasien Perawat



: saya senang mba dan suara itu sudah tidak terdengar lagi. : Bagus sekali pak. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya pak. Bapak dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara dengan sering bekerja. Apakah bapak bisa menjelaskan kembali langkah-langkah merapikan tempat tidur?



Pasien



: Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang sepraynya,mulai dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.Selanjutnya lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.



b. RTL : Perawat



:Bagus sekali pak sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya.



Pasien



: baik mba ( sambil membuka buku jadwal harian)



c. Kontrak yang akan datang Perawat



: Bapak, kita telah melakukan keempat cara untuk menghilangkan suarasuara yang bapak dengar. Jadi bapak harus melakukannya setiap hari agar suara- suara itu tidak mengganggu bapak lagi.Bagaimana buk?Apakah bapak mengerti?



Pasien Perawat



: ya saya mengerti : Baiklah bapak,saya akan menemui bapak besok untuk melihat apakah bapak melakukan keempat kegiatan tersebut atau tidak. Saya permisi dulu ya pak. Assalammualaikum wr wb



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP. Hari



: Sabtu, 19 September 2020



Pertemuan



: ketiga



Sp/Dx



: 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.



Ruangan



: 302



Nama Klien



: Tn. Ramadan



A.    Proses Keperawatan 5. Kondisi Klien. Data subjektif : c. Klien



mengatakan



mendengar



suara



seseorang(terkadang



suara



perempuan,terkadang suara laki-laki) yang mengejeknya. d. Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri. Data objektif : c. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat. d. Klien tampak tertawa sendiri. 6. Diagnosa Keperawatan Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran. 7. Tujuan Tindakan Keperawatan Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. 8. Tindakan Keperawatan d. Evaluasi ke jadwal harian e. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.



f. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian klien. B.     Strategi Komunikasi 4. Fase Orientasi. d. Salam Terapeutik. Perawat



: Asalammualaikum wr. wb.. selamat pagi pak Rama



Pasien



: Walaikum salam mba



e. Evaluasi/validasi. Perawat



: Bagaimana perasaan bapak hari ini?



Pasien



: Baik mba



Perawat



: Apakah suara-suara masih muncul?



Pasien



: masih mba, tapi sudah berkurang



Perawat



: Apakah bapak telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?



Pasien



: sudah mba



Perawat



: Coba saya lihat jadwal kegiatan harian bapak?



Pasien



:(mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)



Perawat



: bagus sekali pak, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus, bapak sudah minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang bapak dengarkan berkurang?



Pasien



: ya, suara sudah mulai berkurang



Perawat



: Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari sebelumnya.



Pasien



: Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)



Perawat Pasien



: Coba bisa bapak jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar? : Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya.



Perawat



: Bagus sekali bapak Rama



f. Kontrak Perawat



: Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakapcakap dengan orang lain, Apakah bapak Rama bersedia?



Pasien



: saya bersedia mba



Perawat



: Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,



pak? Pasien



: baik mba



Perawat



: Bapak mau berbincang-bincang dimana?



Pasien



: Disini saja mba.



Perawat



: Baiklah pak.



5. Fase Kerja. Perawat



: Caranya adalah jika bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja bapak cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman bapak untuk berbicara dengan bapak. Contohnya begini pak, tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau bapak minta pada



perawat untuk berbicara dengannya seperti “mba tolong



berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara." Sekarang coba bapak praktekkan ! Pasien



: Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara dengan saya. Mba, tolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar suara-suara.



Perawat



: Bagus sekali bapak Rama



6. Fase Terminasi d. Evaluasi Subjektif dan Objektif : Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suarasuara dengan bercakap-cakap.



Pasien



: merasa baik mba



Perawat



: Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?



Pasien



: sudah 3 cara mba



Perawat



: Coba bapak sebutkan



Pasien



: menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan teman



Perawat



: Bagus sekali pak. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya pak



e. RTL : Perawat



: berapa kali bapak akan bercakap-cakap.



Pasien



: dua kali saja mba



Perawat



: baiklah pak dua kali saja ya. Jam berapa saja pak?



Pasien



: Jam 08.00 dan 19.00



Perawat



: Baiklah bapak jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa bapak lakukan cara yang ketiga agar suara-suara yang bapak dengarkan tidak mengganggu bapak lagi.



f. Kontrak yang akan datang : Perawat



: Baik lah pak, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-suara yang bapak dengar dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah bapak Rama bersedia?



Pasien



: ya, saya bersedia (sambil mengangguk-anggukan kepala)



Perawat



: besok saya masih dinas seperti sekarang. Kira kira bapak bisa jam berapa?



Pasien



: jam 17.00 setelah saya tidur siang saja mba.



Perawat



: Baiklah pak, saya akan datang besok jam 17.00 di ruangan ini ya pak. Saya permisi dulu.Assalammualaikum wr. Wb



Pasien



: Walaikumsalam wr wb



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI. Hari



: Senin, 22 September 2020



Pertemuan



:4



Sp/Dx



: 4/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.



Ruangan



: 302



Nama Klien



: Tn. Ramadan



A.    Proses Keperawatan 5. 6. Kondisi Klien. Data subjektif : c. Klien mengatakan masih mendengar suara seseorang (terkadang suara perempuan,terkadang suara laki-laki) yang mengejeknya. d. Klien mengatakan mendengarnya ketika sendiri. Data objektif : c. Klien masih tampak berbicara sendiri. d. Klien masih tampak mengarahkan telinga kesuatu tempat. 7. Diagnosa Keperawatan. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran. 8. Tujuan Tindakan Keperawatan. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan. 9. Tindakan Keperawatan. d.



Evaluasi jadwal kegiatan harian.



e.



Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang mampu klien lakukan.



f.



Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.



B.     Strategi Komunikasi. 4. Fase Orientasi. d. Salam Terapeutik. Perawat



: Asalamualaikum bapak Rama, selamat pagi..Saya boleh duduk disini pak?



Pasien



: Walaikumsalam wr.wb, boleh mba



Perawat



: bapak masih ingat dengan saya?



Pasien



: Masih mba (sambil mengangguk)



e. Evaluasi validasi. Perawat



:Bagaimana perasaan bapak Rama hari ini? Apakah masih mendengar suarasuara?



Pasien



: saya baik mba, suaranya sudah jarang saya dengar



Perawat



: Apakah bapak telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?



Pasien



: ya , saya sudah melakukannya



Perawat



: Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya,boleh?



Pasien



: (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat) Perawat



:Bagus sekali pak, bapak minum obatnya dengan teratur,



latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawatnya juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang bapak dengarkan berkurang? Pasien Perawat



: iya mba, suaranya berkurang :Bagus sekali pak, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak akan menganggu bapak lagi. Coba sekarang bapak praktekkan lagi bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa bapak bercakapcakap?



Pasien



:Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya). Sebelum saya meminum obat saya lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis



obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Dan yang terakhir saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu terdengar. Perawat



: Bagus sekali bapak Ramai ! Bapak sudah bisa mempraktekkannya.



f. Kontrak. Perawat



: Baiklah bapak sesuai janji kita hari sabtu, sekarang kita akan latihan cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar tujuannya kalau bapak sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah bapak bersedia?



Pasien



: saya bersedia mba



Perawat



: Berapa lama waktu kita berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 20



menit? Pasien



:baiklah mba



5. Fase Kerja. Perawat



: Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar bapak dapat mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur bapak?



Pasien Perawat



: Disana mba, disebelah dapur. Kamar 302. : (di kamar) Baiklah pak sekarang kita merapikan tempat tidur bapak ya. Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas ya sekarang



bagian



kaki,



dimasukkan.Sekarang



tarik



ambil



dan bantal



masukkan, dan



lalu



letakkan



bagian



pinggir



dibagian



atas



kepala.Selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki. Pasien



: (mempraktekkan)



Perawat



:Bagus sekali bapak. Bapak dapat melakukannya dengan baik dan rapi.



6. Fase Terminasi. d. Evaluasi subjektif dan objektif :



Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah kita membereskan tempat tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang?



Pasien Perawat



: saya senang mba dan suara itu sudah tidak terdengar lagi. : Bagus sekali pak. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya pak. Bapak dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara dengan sering bekerja. Apakah bapak bisa menjelaskan kembali langkah-langkah merapikan tempat tidur?



Pasien



: Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang sepraynya,mulai dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.Selanjutnya lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.



e. RTL : Perawat



:Bagus sekali pak sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya.



Pasien



: baik mba ( sambil membuka buku jadwal harian)



f. Kontrak yang akan datang Perawat



: Bapak, kita telah melakukan keempat cara untuk menghilangkan suarasuara yang bapak dengar. Jadi bapak harus melakukannya setiap hari agar suara- suara itu tidak mengganggu bapak lagi.Bagaimana buk?Apakah bapak mengerti?



Pasien Perawat



: ya saya mengerti : Baiklah bapak,saya akan menemui bapak besok untuk melihat apakah bapak melakukan keempat kegiatan tersebut atau tidak. Saya permisi dulu ya pak. Assalammualaikum wr wb



SP 1 Keluarga : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.



a.



Orientasi



Perawat : Assalamualaikum bu, saya perawat Shinta yang merawat adik Ibu. Bagaimana kabar ibu hari ini? Kakak pasien : Saya merasa khawatir melihat kondisi adik saya. Perawat



: Bagaimana pendapat Ibu mengenai kondisi pak Rama?



Kakak Pasien : Saya sedih mba lihatnya. Perawat : Hari ini kita akan berdiskusi mengenai apa masalah yang adik Ibu alami dan bantuan apa yang bisa Ibu berikan. Kita mau diskusi di mana bu? Bagaimana kalau di ruang wawancara? Kakak Pasien : Boleh mba Perawat



: Berapa lama waktu yang Ibu inginkan? Apakah Ibu bisa jika 20 menit?



Kakak pasien : Bisa mba, saya ikut mba nya saja.



b.



Kerja



Perawat



: Baiklah bu, apa yang Ibu rasakan ketika melihat adik Ibu?



Kakak Pasien : Saya sedih mba, saya tidak tau apa yang terjadi pada adik saya.



Perawat



: Apa yang ibu lakukan saat melihat adik Ibu berteriak-teriak?



Kakak Pasien :Saya hanya bisa menemani dia dan menenangkannya, mba. Tapi adik saya tidak mau berhenti untuk berteriak. Perawat : Seperti itu ya. Gejala yang dialami oleh pak Rama itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya. Tanda-tandanya bicara sendiri, tertawa sendiri,atau marah-marah tanpa sebab. Jadi kalau adik Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada.Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Kakak Pasien : Cara seperti apa mba yang bisa saya lakukan? Perawat : Ada beberapa cara untuk membantu adik Ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan adik Ibu, jangan membantah halusinasinya. Katakan saja Ibu percaya bahwa adik Ibu tersebut memang mendengar suara, tetapi Ibu sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan biarkan adik Ibu melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang untuk berbicara dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama dan sholat bersama.Tentang kegiatan, saya telah melatih adik Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Ibu pantau pelaksanaannya dan berikan pujian jika pak Rama telah selesai melakukannya.Sampai disini apakah Ibu sudah mengerti?Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan? Kakak Pasien : Saya mengerti, mba. Dan tidak ada yang saya ingin tanyakan. Perawat : Baik bu, kita lanjutkannya ya. Ketiga, bantu kakak Ibu minum obat secara teratur. Jangan berhenti mengkonsumsi obat tanpa konsultasi sebelumnya.Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih adik Ibu untuk minum obat secara teratur.Jadi, pak Rama dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara . Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan.Terakhir, bila tandatanda halusinasi mulai muncul, cegah halusinasi pak Rama dengan cara menepuk punggungnya. Kemudian, suruhlah adik Ibu menghardik suara tersebut. Adik Ibu sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi.Bagaimana bu?Apakah sudah paham? Kakak Pasien : Paham bu. Perawat : Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi adik Ibu. Sambil menepuk punggung adik Ibu, contoh: Rama, sedang apa kamu?Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu, Ram. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang. Sekarang coba Ibu praktikan cara yang barusan saya ajarkan.



Kakak Pasien : Jika adik saya terlihat sedang mendengar suara-suara saya harus katakan: Ram, sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar". Perawat



c.



: Bagus bu. Ibu sudah bisa mempraktikan yang saya ajarkan.



Terminasi:



Perawat :Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan halusinasi adik ibu? Kakak Pasien : saya merasa tenang mba, sekarang saya sudah bisa membantu adik saya Perawat



:Sekarang coba Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat adik Ibu?



Kakak Pasien :Mengingatkan minum obat, tidak membiarkan sendiri (sering ngobrol), dan mengingatkan untuk menghardik suara tersebut jika terdengar. Perawat :Bagus sekali bu. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk mempraktikan cara memutus halusinasi langsung dihadapan adik Ibu. Jam berapa kita dapat bertemu? Kakak Pasien : jam 2 siang mba, soalnya pagi saya harus kerja dulu. Perawat :Baiklah, bu. Kita bertemu lagi di ruangan ini 2 hari lagi jam 2 ya bu. Saya permisi dulu. Assalamu’alaikum Kakak Pasien : Walikumsalam



SP 2 Keluarga: Melatih keluarga praktik merawat pasien langsung dihadapan pasien Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan halusinasi langsung dihadapan pasien. 1)



Orientasi



Perawat



:Assalammualaikum. Bagaimana kabar Ibu pagi ini?



Kakak Pasien : Baik mba Perawat : Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi adik Ibu yang sedang mengalami halusinasi? Kakak pasien : Ya, mba. Saya masih ingat



Perawat :Bagus! Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan mempraktikan cara memutus halusinasi langsung dihadapan adik Ibu. Mari kita datangi pak Rama. 2)



Kerja



Perawat : (diruang Pasien) Assalamu’alaikum pak, kakak Bapak sangat ingin membantu Bapak mengendalikan suara-suara yang sering Bapak dengar. Untuk itu, pagi ini kakak pak Rama datang untuk mempraktikan cara memutus suara-suara yang Bapak dengar. Pasien



: Ya mba.



Perawat : Ibu, nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau melihat pak Rama tersenyum-senyum sendiri, tepuk punggung adik Ibu lalu suruh adik Ibu mengusir suara dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut. Kakak Pasien : (mempraktekkan yang telah dipelajari) Perawat



: (perawat mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap pasien)



Bagus sekali! Bagaimana pak? Apakah Bapak senang telah dibantu kakak Bapak? Pasien



: ya, saya senang dibantu oleh kakak saya.



Perawat



: Kalau begitu, Kakak pak Rama ingin melihat jadwal harian Bapak.



Pasien



: (Pasien memperlihatkan jadwalnya)



Kakak Pasien : Bagus sekali Rama. Jadwal yang kamu tulis terlihat rapih. Pasien



: Terimakasih kak



Perawat



: Baiklah, sekarang saya dan Kakak ibu ke ruang perawat dulu



(perawatdan keluarga pasien meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga) 3)



Terminasi



Perawat : Bagaimana perasaan Ibu setelah mempraktikan cara memutus halusinasi langsung dihadapan adik Ibu? Kakak Pasien : saya merasa senang bisa membantu adik saya mba. Perawat : Baiklah bu. Ibu harus terus mengingat pelajaran kita hari ini ya bu. Ibu dapat melakukan cara itu bila adik Ibu mengalami halusinasi. Kakak Pasien : Baik mba, saya akan mengingatnya. Perawat : Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang jadwal kegiatan harian adik ibu untuk persiapan di rumah. Jam berapa Ibu bisa datang?



Kakak Pasien : sama seperti sekarang saja mba, jam 2 siang Perawat



:Tempatnya di sini ya, Bu. Saya permisi dulu. Assalammualaikum



SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga 1)



Orientasi



Perawat :Assalamualaikum Bu, karena besok adik Ibu sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadwal Ibu selama dirumah. Bagaimana Bu selama Ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat adik Ibu? Kakak Pasien : Sudah mba, saya sering mengingatkan kakak saya untuk terus menjalankan kegiatan tersebut. Perawat : Kalau begitu sekarang kita bicarakan jadwal adik Ibu di rumah. Mari kita duduk di ruang perawat bu. Kakak Pasie



: Baik mba.



Perawat : (diruang Perawat) Ini jadwal kegiatan adik Ibu di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah. Silahkan Ibu lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan. Kakak Pasien : Baik mba, saya akan bekerjasama dengan anggota keluarga yang lain. Perawat : baik bu. Dan untuk jadwal yang telah dibuat selama adik Ibu di rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Kakak Pasien : Iya mba. Perawat : Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh adik Ibu selama di rumah.Misalnya kalau pak Rama terus menerus mendengar suarasuara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat di Puskesmas terdekat.Selanjutnya perawat tersebut yang akan membantu memantau perkembangan adik ibu selama di rumah Kakak Pasien :Baik mba. Saya dan keluarga akan berusaha untuk memantau kondisi adik saya dan mengingatkan untuk terus melaksanakan kegiatan yang ia dapat selama di rumah sakit. 2)



Terminasi



Perawat



: Kalau begitu, bagaimana Bu? Apakah ada yang ingin ditanyakan?



Kakak Perawat: tidak mba, saya tidak ada petanyaan, saya sudah paham. Perawat



: Coba Ibu sebutkan cara-cara merawat adik Ibu di rumah!



Kakak Pasien : Mengingatkan minum obat, tidak membiarkannya sendiri, dan mengingatkan dia untuk menghardik suara yang didengar jika mengganggu. Perawat : Betul. Ini jadwalnya untuk dibawa pulang.Selanjutnya silakan Ibu menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan. Kami akan siapkan adik Ibu untuk pulang



DAFTAR PUSTAKA Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995 Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 2010 Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 2010 Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 2010 Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000