SP HDR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH (Narasi) Tn.H memiliki anak perempuan satu-satunya yang bernama Ny.I. Ny.I sudah berusia 30 tahun yang belum juga menikah. Pendidikan terakhir Ny. I adalah SMP.. Ny. I belum menikah karena dia tidak direstui oleh orang tuanya dengan pasangan yang dipilihnya. Orang tuanya tidak setuju karena calon suaminya bukan dari orang yang kaya raya. Ny.I begitu mencintai laki-laki tersebut dan akhirnya mereka pun terpaksa menikah tanpa restu orang tua. Ny. I memutuskan tinggal dengan keluarga suaminya. Namun setelah beberapa tahun menikah mereka mempunyai banyak permasalahan terutama karena masalah ekonomi keluarga, Sehingga keluarga dari suaminya dan tetangganya banyak yang mengejek Ny.I. sehingga Ny. I tidak percaya diri sebagai seorang ibu karena tidak mampu menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Karena banyaknya cemoohan dari lingkungannya akhirnya Ny. I mengalami gangguan harga diri rendah. Strategi Pelaksanaan 1 Pertemuan



:1



Proses Keperawatan Pengkajian :



Pasien cenderung diam menundukkan kepalanya, suara lemah,,tidak berani menatap lawan (kontak mata kurang), jarang berbicara dan pasien lebih suka duduk-duduk sendiri dan jarang melakukan aktivitas.



Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah -



Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien



-



Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat dilakukan



-



Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih



-



Pasien dapat berlatih sesuai dengan kemampuan yang dipilih Klien dapat memasukkan kegiatanya ke dalam jadwal harian



Tindakan keperawatan : 1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat daftar kegiatan)



1



2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini 3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya) 5. Masukan pada jadwal kegiatan Fase Orientasi (Seorang perawat datang menghampiri pasien yang sedang duduk sendirian) a. Salam terapeutik Perawat



: “Selamat pagi bu! saya perawat yang bertugas di sini , nama saya Rahmadhani Atika biasa dipanggil Atika, saya yang akan membantu dan merawat ibu disini ya bu. Nama ibu siapa ?



Ny. I: (terdiam sambil memainkan gulingnya) Perawat



: (Sambil menepuk pelan punggung pasien) bu..nama ibu siapa?



Ny. I: “Defi” (suara pelan) b. Validasi Perawat



: “Ibu Defi …Bagaimana perasaan ibu hari ini ?”



Ny. I: (Ny.I menundukkan kepalanya sambil memainkan gulingnya) c. Kontrak Perawat



: “Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kemampuan yang ibu miliki. Kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu lakukan untuk kita latih .Bagaimana bu?”



Ny.I



: (menganggukkan kepala)



Perawat



: “Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruangan ini?”



Ny. I: “ya” Perawat



: “waktunya mau berapa lama ? bagaimana kalau 30 menit ?”



Ny.I : (menganggukkan kepala)



Fase Kerja Perawat



: Baik bu sekarang mari kita sama-sama menilai kemampuan yang ibu miliki untuk dilatih dan dikembangkan supaya kepercayaan diri ibu



2



meningkat.Coba ibu sebutkan kegiatan apa saja yang bisa ibu lakukan di rumah sakit ini? Ny. I: “merapikan tempat tidur,mencuci baju,memasak” Perawat



: “iya bagus bu,selain itu ada yang lain lagi bu ? bagaimana dengan



hobi yang ibu lakukan di rumah ? kegiatan apa yang ibu sukai? Ny. I: “menggambar” Perawat



: “Bagus sekali bu kegiatanya. Jadi ada 4 kegiatan yang bisa ibu lakukan yang sudah ibu sebutkan dengan baik tadi ya. ,Nah…sekarang coba ibu pilih , kegiatan mana yang bisa kita latih sekarang ?



Ny.I



: (Pasien diam)



Perawat



: “ibu mau kegiatan mana dulu yang mau kita latih ? bagaimana kalau merapikan tempat tidur?”



Ny. I: (menganggukkan kepala) Perawat



: “Kalau begitu, sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur ya bu. Tujuanya agar kamar ibu menjadi bersih dan rapi lalu saat tidur ibu akan merasa nyaman dan bisa tidur nyenyak . Sekarang mari kita lihat tempat tidur ibu”



(Perawat dan Ny.I pergi menuju tempat tidur Ny.I untuk merapihkan tempat tidur. Dan  sesampainya ditempat tidur)



Perawat



:”caranya kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya, kemudian kita rapikan sepreinya. Kita mulai dari arah atas ya bu. Kemudian bagian kakinya, tarik dan masukan, lalu bagian pinggir dimasukan, sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan dibagian atas kepala. Mari kita lipat selimut. Nah letakkan dibagian bawah. Nah mari kita coba bu…”



Ny. I Perawat



: (Merapikan tempat tidur) : “bagus…wahh ibu sudah bisa merapikan tempat tidur dengan sangat baik, sekarang menjadi lebih rapi kan bu tempat tidurnya?



Ny. I: iya (pasien sedikit tersenyum)



Fase Terminasi 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi Subyektif



3



Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang aktivitas/kegiatan yang bisa ibu lakukan ?



Ny.I



: (pasien hanya diam)



Perawat



: “senang ya bu dengan kegiatan hari ini?”



Ny. I



: (menganggukkan kepala)



b. Evaluasi Obyektif Perawat



: ”Nah sekarang coba ibu sebutkan bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi bu ?”



Ny. I



:“ Ny. I :“Bantal, selimut dipindah, dirapikan sepreinya. Bantalnya dirapikan dan diletakkanya di bagian atas kepala tempat tidur. Dan selimutnya dilipat lalu diletakkanya di bagian bawah” (suara lemah)



Perawat



: “benar , bagus sekali bu”



c. Rencana tindak lanjut Perawat



: “Sekarang mari kita masukan kejadwal harian ibu untuk kegiatan kita hari ini? Ibu mau berapa kali merapikan tempat tidur?



Ny. I



: “dua”



Perawat



: “bagus…2 kali yaitu saat pagi hari setelah bangun tidur dan sore jam 16.00 WIB setelah istirahat siang ya bu?”



Ny.I



: “iya”



2. Kontrak Perawat



: “ Baiklah, sekian dulu perbincangan kita hari ini, nanti kita lanjutkan dengan melakukan kegiatan yang kedua. Bagaimana kalau mencuci baju bu ?



Ny. I: (mengangguk) Perawat



: “Kapan kita berbincang-bincang lagi ? bagaimana kalau besok jam 10 ?



Ny



:“iya”



Perawat



: “baik.. kita mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di



depan kamar tidur ibu ? Ny. I



: “iya”



Perawat



: “ibu bisa istirahat , saya permisi dulu ya...”



Strategi Pelaksanaan 2 Pertemuan



:2



4



Proses Keperawatan Kondisi pasien



: tidak banyak menunduk lagi, sudah mulai banyak kontak mata



dengan lawan bicara, pasien melakukan aktivitas yang dijadwalkan. Tujuan



:



-



Pasien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian



-



Klien dapat melakukan kegiatan yang kedua dengan baik dan sesuai



dengan



jadwal Tindakan keperawatan : 1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian. 2. Latih kegiatan ketiga (alat dan cara) 3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan (Keesokan harinya… perawat menemui pasien di taman belakang rumah sakit pukul 08.30 WIB) Fase Orientasi a.



b.



Salam terapeutik Perawat



: “Selamat pagi ibu …”



Ny.I



: “Pagi …”



Perawat



: “Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu disini”



Validasi Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar hari ini …”



Ny. I



: “baik mbak “



Perawat



: “Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidur ?, bagaimana kalau kita melihat kamar tidur ibu ?



Ny. I



: (menganggukkan kepala)



(Perawat dan pasien menuju ke kamar pasien) Perawat



: “wahh bagus sekali bu… ternyata tempat tidurnya rapi sekali. Ibu sudah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur dan menyapu lantai dengan baik sekali dan sesuai dengan jadwal”



Ny.I



: “iya”(sambil menganggukkan kepala)



(Perawat dan pasien kembali ke taman belakang) c. Kontrak Perawat



: “Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua ya bu?”



5



Ny. I: (menganggukkan kepala) Perawat



: “Baik… Apakah ibu masih ingat , kegiatan apakah yang akan kita



lakukan hari ini ya bu?” Ny. I: “mencuci baju” Perawar



: “iya..benar sekali bu.. Tujuan pertemuan pagi ini adalah untuk berlatih mencuci baju sehingga ibu dapat mencuci baju dengan baik dan merasakan manfaat dari kegiatan seperti baju ibu tidak kotor dan wangi. Waktu untuk latihanya mau berapa lama bu? Bagaimana kalau 20 menit?”



Ny.I



: (menganggukkan kepala)



FASE KERJA Perawat



: “Baik kalau menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk mencuci baju ?”



Ny. I: “detergen , ember , pakaian kotor” Perawat



: “bagus bu Defi ! sebelum mulai kita mencuci kita perlu menyiapkan ember, deterjen, pakaian kotor. Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa ibu lakukan?



Ny. I



: (Pasien mencoba mempraktekkan seolah-olah sedang mengucek pakaian)



Perawat



: “Yah bagus, tapi lebih baiknya kita menggunakan sikat baju supaya lebih bersih dan sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaian yang bewarna dengan pakain putih, kemudian masukan deterjen secukupnya disesuaikan dengan jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya busa, masukan pakaian yang kotor tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-15 menit kucek pakaian sampai bersih, apabila ada noda yang tidak mau dikucek maka ibu bisa mengunakan gundar atau penggosok baju. Kemudian bilas pakaian sampai busanya hilang kemudian pakaian bisa dijemur. Sekarang mari kita coba bu! “



(Perawat dan pasien melakukan kegiatan mencuci baju bersama) Perawat



: “Ya benar.. bagus sekali bu , ibu melakukanya dengan sangat baik. Menurut ibu bagaimana perbedaan baju ibu sebelum dan sesudah dicuci ?”



Ny. I: “bersih dan wangi” (sambil mencium bau baju yang dijemur) (Setelah itu perawat dan pasien kembali duduk di kursi taman)



6



FASE TERMINASI 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi Subyektif Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci baju ?



Ny.I



: “baju saya wangi”



b. Evaluasi Obyektif Perawat



: “Wah bagus…nah coba ibu jelaskan lagi bagaimana cara mencuci baju tadi?”



Ny. I



: “Menyiapakan ember, detergen dan penggosok baju. masukkan baju yang kotor ke dalam ember. Kemudian masukkan detergen dan air secukupnya sampai berbusa lalu ditunggu 10-15 menit. Lalu ,kucek baju sampai tidak ada noda ,jika tidak hilang pakai gosok baju. Lalu baju dibilas sampai tidak ada busanya ,setelah itu dijemur.



Perawat



: “ya benar , bagus sekali bu”



c. Rencana tindak lanjut Perawat



: “Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya?”



Ny.I



: “2 kali seminggu”



Perawat



: “Bagus 2 kali dalam seminggu…mau hari apa ibu mencucinya?



Ny. I



: “Rabu dan minggu”



Perawat



: “bagus bu ,berarti jadwal mencuci ibu 2 kali dalam seminggu hari rabu dan minggu .



Ny. I



: “iya mbak , terimakasih”



Perawat



: “sama-sama bu.. saya permisi dulu, semoga hari ibu menyenangkan”



Strategi Pelaksanaan 3 Pertemuan



: 3 (Tiga)



Proses Keperawatan Kondisi pasien



: Pasien senang bertemu perawat, tidak banyak menunduk lagi



Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah Tujuan



:



-



Pasien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian



-



Klien dapat melakukan kegiatan yang ketiga dengan baik dan sesuai dengan jadwal



7



Tindakan keperawatan : 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian 2. Latih kegiatan ketiga (alat dan cara) (Keesokan harinya… perawat menemui pasien di tempat yang sama pukul 08.00 WIB) Fase Orientasi a. Salam terapeutik Perawat



: “Selamat pagi ibu …”



Ny.I



: “Pagi …”



Perawat



: “Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu”



b. Validasi Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar hari ini)



Ny. I: (tersenyum) Perawat



: “Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidur dan mencuci baju? Boleh saya lihat kamar tidurnya bu ?



Ny. I: (menganggukkan kepala) (Perawat dan pasien menuju tempat tidur pasien ) Perawat



: “bagus sekali ,ternyata tempat tidurnya sangat rapi, ibu melakukanya dengan sangat baik.



Ny.I : (tersenyum sambil mengangguk) (Setelah itu perawat dan pasien kembali ke kursi yang ada di depan kamar tidur pasien) Perawat



: “ Wah..ternyata ibu telah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur sesuai jadwal, bagus sekali bu, sekarang mari kita melakukan kegiatan yang ketiga. Apakah ibu masih ingat kegiatan apa yang akan kita lakukan hari ini?”



Ny. I



: “Memasak”



Ny. I



: “ Bagus..hari ini kita akan melakukan kegiatan memasak. Bagaimana kalau kita memasak nasi goreng, apakah ibu menyukai nasi goreng ?



Ny. I: (menganggukkan kepala) (Perawat dan pasien menuju ke dapur) Perawat



: “mari bu kita siapkan bahan bahannya , apa ibu tau apa saja bahan untuk membuat nasi goreng ”



8



Ny.I : “tidak”(sambil menggelengkan kepala) Perawat



: baik saya akan menyiapkan bahan bahannya ibu bisa perhatikan. yang pertama ada nasi ,bawang merah, bawang putih, cabai , garam. Kalau di rumah bagaimana cara ibu untuk memamsak nasi goreng?



Ny.I



: “Membuat bumbu nasi goreng ,menggoreng bumbu dengan nasi”



Perawat



: “wah bagus , kita membuat bumbu nasi goreng dulu ya bu? Mari saya bantu”



(Perawat dan pasien membuat bumbu nasi goreng) Perawat



: “Bagus sekarang kita goreng sambalnya ya bu , tunggu sampai bau



bumbunya harum lalu masukkan nasinya kedalam bumbu yang sudah di goreng. Nanti kalau sudah matang ditaruh di piring ya bu. Sekarang coba ibu lakukan ?” (Perawat dan Ny. I memasak) Perawat



: “Wah , baunya enak seklai bu, coba saya cicipi masakan ibu , boleh atau tidak ?”



Ny. I: “boleh” (Perawat mencicipi makanan) Perawat



: “Wah enak sekali masakan ibu, bumbunya juga pas”



Ny. I: “terimakasih” (Ny. I tersenyum) Fase Terminasi 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan a.



Evaluasi Subyektif Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan memasak nasi goreng?



Ny.I



: senang mbak (sambil tersenyum dan menatap lawan bicara)



b. Evaluasi Obyektif Perawat



: “Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah memasak nasi goreng?”



Ny. I



: “Menyiapkan bumbu”



Perawat



: Apa saja bumbu-bumbunya bu? coba ibu sebutkan?”



Ny. I



: “Nasi , bawang merah, bawang putih, cabai, garam”



Perawat



: “ya benar , bagus sekali bu”



c. Rencana tindak lanjut Perawat



: “bu, ibu juga bisa melakukan kegiatan memasak nasi goreng ini jika sudah pulang ke rumah nanti ya bu”



Ny. I



: “Iya”



9



2. Kontrak Perawat



: “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang keempat . Nah , kita sudah melakukan 3 kegiatan yang mampu ibu lakukan dengan baik. Apkah ibu masih ingat untuk kegiatan keempat ibu ?



Ny. I: (pasien terdiam sejenak) …….. “menggambar” Perawat



: “yaa..benar bu, kalu begitu kita akan latihan menggambar ya bu untuk pertemuan selanjutnya?”



Ny. I: “Iya” Perawat



: “Ibu mau bertemu dimana? Bagaimana kalau kita bertemu langsung di taman belakang rumah sakit?”



Ny. I: “iya” Perawat



: “mau jam berapa bu ? bagaimana kalau pagi jam 08.30 WIB?



Ny.I



:”ya mbak ”



Perawat



: “bagus… sampai jumpa besok pagi di taman belakang rumah sakit



ya bu , saya permisi dulu” Strategi Pelaksanaan 4 Pertemuan



: 4 (Empat)



Proses Keperawatan Kondisi pasien



: tidak banyak menunduk lagi, sudah mulai banyak kontak mata



dengan lawan bicara, pasien melakukan aktivitas yang dijadwalkan. Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah Tujuan



:



-



Pasien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian



-



Klien dapat melakukan kegiatan yang keempat dengan baik dan sesuai dengan jadwal



Tindakan keperawatan : 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian. 2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih 3. Latih kegiatan keempat (alat dan cara) 4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat kegiatan masing-masing dua kali per hari



10



(Keesokan harinya… perawat menemui pasien kursi taman belakang rumah sakit pukul 08.30 WIB) Fase Orientasi d.



e.



Salam terapeutik Perawat



: “Selamat pagi ibu …”



Ny.I



: “Pagi …”



Perawat



: “Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu disini”



Validasi Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar hari ini …”



Ny. I



: “baik mbak “



Perawat



: “Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidurnya bu?”



Ny. I



: “Sudah”



Perawat



: “bagaimana kalau kita melihat kamar tidur ibu ?”



Ny. I



: (menganggukkan kepala)



(Perawat dan pasien menuju ke kamar pasien) Perawat



: “wahh bagus sekali bu… ternyata tempat tidurnya rapi sekali dan lantainya juga bersih. Ibu sudah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur baik sekali dan sesuai dengan jadwal. Lalu bagaimana dengan kegiatan mencuci baju ibu? “



Ny.I



: “Sudah mbak”



Perawat



: “Bagaimana kalau kita lihat pakaian ibu yang sudah ibu cuci dan ibu jemur?



(Perawat dan pasien menuju ke tempat jemur pakaian) Perawat



: “Wah, baju ibu terlihat bersih dan wangi”



Ny.I



: “iya” (sambil menganggukkan kepala)



Perawat



: “Lalu apakah hari ini ibu memasak? Memasak nasi goreng atau memasak yang lain?”



Ny.I



: “Tidak”



Perawat



: “Baiklah kalau begitu, mari bu kita ke taman belakang sekarang”



(Perawat dan pasien kembali ke taman belakang) f. Kontrak Perawat



: “Sekarang kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat ya bu?”



Ny. I: (menganggukkan kepala)



11



Perawat



: “Baik… kegiatan apakah yang akan kita lakukan hari ini bu?”



Ny. I: “menggambar ya?” Perawat



: “Benar sekali bu..nah biasanya ibu menyukai gambar apa?



Ny. I



: “menggambar pemandangan”



Perawat



: “Wah,ternyata ibu menyukai alam ya bu. Nah bu untuk pertemuan pagi ini kita akan berlatih menggambar . Apakah ibu tahu alat apa saja yang kita butuhkan untuk menggambar?



Ny.I



: “Buku gambar, pensil ,penghapus”



Perawat



: “Ya bagus sekali bu,kali ini kita akan berlatih menggambar. Tujuanya untuk melatih keterampilan yang ibu miliki dan kegiatan ini bisa ibu lakukan di rumah sakit ini untuk mengisi waktu luang ibu. Waktunya mau berapa bu? Bagaimana kalau 20 menit ?”



Ny.I



: (menganggukkan kepala)



Fase Kerja Perawat



: “Baik bu alat yang kita gunakan kali ini adalah kertas gambar,pensil,dan penghapus, namun lebih baik kita menggunakan pensil warna supaya gambarnya terlihat jauh lebih indah dan menggunakan penggaris untuk menggarisi bagian tepi buku gambar.”



Ny. I: “iya” Perawat



: “caranya pertama kita buat garis di tepi tepi buku gambarnya ya bu supaya terlihat lebih rapi “



Ny. I: “iya” Perawat



: “baik silahkan ibu menggambar pemandangan sesuai dengan keinginan ibu”



Ny. I: (menganggukkan kepala) Perawat



: “coba sekarang ibu lakukan”



Ny. I: (Pasien menggambar pemandangan ) Perawat 1 : “sudah selesai bu ?” Ny. I: “sudah” Perawat



: “bolehkah saya melihat hasil gambaran ibu ?”



Ny.I



: “ boleh mbak”



Perawat



: “ wah bagus sekali gambar pemandangan alam yang digambar ibu



warnanya sangat menarik sekali tetapi lebih indah lagi jika terdapat pohon disekitar gambar ini bu “



12



Ny.I



: “ baik mbak (sambil tersenyum)



(Setelah itu perawat dan pasien kembali duduk di kursi taman) Fase Terminasi 2. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan d. Evaluasi Subyektif Perawat Ny.I



: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan menggambar?” : “saya senang mbak karena saya sangat menyukai pemandangan di



gunung” e. Evaluasi Obyektif Perawat



: “Wah bagus…nah coba ibu jelaskan lagi bagaimana cara menggambar yang benar ?”



Ny. I



: “menyiapkan buku gambar, pensil ,penghapus dan pensil warna lalu memberi garis di pinggirnya supaya rapi”



Perawat



: “ya benar , bagus sekali bu lalu supaya gambar itu lebih indah dapat



diberi



apa bu?”



Ny.I



: “diberi warna dengan pensil warna “



Perawat



: “ betul , sekarang ibu sudah dapat menggambar pemandangan dengan baik dan ibu dapat melakukannya ketika ibu mempunyai waktu luang dan menginginkannya”



f.



Rencana tindak lanjut Perawat



: “Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya?”



Ny.I



: “1 kali”



Perawat



: “Bagus 1 kali…ibu melakukanya jam berapa?



Ny. I



: sore hari jam 17.00 WIB



Perawat



: “waahh, baik kalau begitu sore hari jam 17.00 setelah melakukan kegiatan sore ya bu?”



Ny. I



: “Iya”



Perawat



: “Baik bu… ibu sudah latihan 4 kegiatan dengan saya yang sudah ibu lakukan dengan baik sekali, jangan lupa ya bu untuk memberikan tanda pada buku daftar kegiatanya setip ibu melakukan keempat kegiatan tadi”



Ny. I



: “iya mbak , terimakasih”



13



Perawat



:



“sama-sama



bu..



saya



permisi



dulu,



semoga



hari



ibu



menyenangkan”



Strategi Pelaksanaan 1 Keluarga Pertemuan



:1



Proses Keperawatan Tujuan : -



Keluarga dapat mengetahui dan membantu pasien dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien



-



Keluarga dapat mengethaui tentang pengertian tanda dan gejala dari harga diri rendah



-



Keluarga dapat mengetahui bagaimana cara merawat pasien dengan harga diri rendah



-



Keluarga dapat membantu pasien dalam melakukan jadwal kegiatan harian



Tindakan keperawatan : 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah Diskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang pernah dimiliki sebelum dan setelah sakit 3. Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien 4. Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipilih pasien: bimbing dan beri pujian 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian ( Perawat menuju ke Ruangan Pasien untuk menemui keluarga pasien yang sedang menjenguk pasien) Fase orientasi a. Salam terapeutik Perawat



: “Assalamuailaikum pak, perkenalkan nama saya perawat Ulfi yang bertugas hari ini dari jam 07:00 -14:00.



Keluarga



: “Wa’alaikum salam pak”



14



b. Validasi Perawat



: “Pak, bagaimana kabarnya hari ini ?”



Keluarga



: “Alhamdullilah ..baik sus …ada apa ya sus?”



c. Kontrak Perawat



: “Pak ,Bagaimana kalau kita mengobrol tentang keadaan Ny. I sekarang dan cara untuk merawat Ny.I, apakah bapak bersedia?



Keluarga



: “Ohh iya sus “



Perawat



: “Baik pak kalau bapak bersedia nanti kita bisa bertemu di ruang perawat ya? untuk waktunya nanti sekitan 20 menit.



Keluarga



: “iya sus, baik”



Perawat



: “kalau begitu saya permisi dulu pak, Assalamualaikum”



Keluarga



: “Iya sus.. Wa’alaikumsalam”



(Keluarga Ny.I pun ke Ruangan Perawat dan sesampainya Di Ruangan Perawat) Keluarga



: “Assalamualaikum..”



Perawat



: “Waalaikumsalam, mari pak .. bapak.. silahkan masuh, silahkan duduk pak”



Fase Kerja Perawat



: “Baik pak, bisa kita mulai perbincangan kita? apa yang bapak ketahui mengenai masalah Ny.I.?”



Keluarga



: “ Istri saya itu loh sering menyendiri mbak kalau di rumah dan kalau diajak ngomong menunduk saja. Selain itu juga sering menyalahkan dirinya sendiri , dia itu kalau ditanya kenapa sering menjawab kalau dia itu tidak berguna”



Perawat



: “Ya memang benar sekali Ny.I itu tidak terlihat percaya diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Ny.I sering menyatakan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu dan merasa dirinya tidak berguna dengan kata lain istri bapak memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran negatif terhadap diri sendiri. Jika keadaannya terus menerus seperti itu, Ny.I dapat mengalami masalah yang lebih berat misalnya Ny.I jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung diri. Sampai disini bapak/ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri rah ??”



Keluarga



: “oo begitu ya sus , iya saya mengerti sus”



15



Perawat



: “Bagus sekali kalu bapak sudah mengerti. Setelah kita mengerti bahwa masalah Ny.I dapat menjadi masalah serius, Kita perlu melakukan perawatan yang baik untuk istri bapak, oh iya apa saja yang dilakukan istri bapak dirumah?



Keluarga



: “Ya sus, kegiatannya seperti merapikan tempat tidur,mencuci piring, menyapu, mencuci baju, memasak. Oh iya sus dia biasanya kalau dirumah itu suka menggambar.”



 Perawat



: “Iya benar dia juga mengatakan hal yang sama Ny.I telah berlatih 4 kegiatan, yaitu merapikan tempat tidur



,mencuci baju, memasak dan



menggambar. Untuk itu, bapak dapat mengingatkan istri bapak untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal saat di rumah nanti.Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya ya pak? ,misalnya untuk kegiatan memasak, ibu bisa membantu menyiapakan alat-alat dan bahanya. Jangan lupa memberikan pujian supaya harga dirinya meningkat.” Keluarga



: Iya sus , saya akan mencoba melakukan saran dari suster”



Perawat



: Nah, Bagaimana kalau kita praktikan cara memberikan pujian seperti, “Bagus sekali bu, ibu sudah semakin terampil membereskan tempat tidur dan menyapu lantai” Sekarang coba ibu peraktekkan.



Keluarga 1 : (mempraktekkan) Perawat



: “Bagus pak, iya seperti itu



Fase terminasi 1. Evaluasi tindakan keluarga terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi subyektif Perawat



: “Bagaimana perasaan bapak setelah percakapan kita ini ??



Keluarga : “Iya sus saya senang karena lebih mengethaui bagaimana cara merawat istri bapak yang memiliki masalah harga diri rendah. b. Evaluasi Obyektif Perawat



: “Dapatkah ibu menjelaskan kembali masalah yang dihadapi Ny.I dan bagaimana cara merawatnya.”



Kreluarga : “oh iya sus,istri saya memiliki harga diri rendah karena



suka



menyendiri dan merasa dirinya itu tidak berguna serta malu untuk bertemu dengan orang lain . Yang bisa kami lakukan adalah



16



membantu atau mendukung dia dalam kegiatan harianya dan selalu memberikan pujian kepada dia. “ Perawat : “Bagus sekali bapak/ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah, setiap kali pak mengunjungi Ny.I , lakukan seperti itu begitu pun jika dirumah nanti” Keluarga  : “Iya sus.. terima kasih..” 2. Kontrak Perwawat



: “Bagaimana kalau kita bertemu kembali dua hari mendatang untuk latihan cara member pujian langsung kepada anak ibu”



Keluarga



: “oh baik sus”



Perawat



: “Ibu bisanya jam berapa?bagaimana kalau jam 4 sore”



Keluarga



: “oh iya sus…”



Perawat



: “Baik kalau begitu jam 4 sore kita bertemu di ruang perawat sini ya bu? sekarang ibu bisa kembali ke ruangan anak bapak, terima kasih untuk waktunya ya ibu..”



Keluarga



: “Iya sus, kalau begitu kami permisi dulu terimakasih sudah memberi informasi tentang cara menangani anak kami, Assalamualaikum..” 



Perawat



: “iya bu sama – sama walaikumsalam “



Strategi Pelaksanaan 2 Keluarga Pertemuan



:2



Proses Keperawatan Tujuan -



: Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah harga diri rendah langsung kepada pasien



Tindakan keperawatan : 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang dipilih dan dilatih pasien. Beri pujian 2. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih pasien 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian Fase Orientasi (2 hari berikutnya keluarga pasien menemui perawat di ruang perawat)



17



a. Salam terapeutik Keluarga



: “Assalmu’alaikum bu…”



Perawart



: “Wa’ailkumsalam sus”



Validasi Perawat



: “Bagaimana keadaan ibu hari ini?”



Keluarga



: “Alhamdullilah sus, baik-baik saja”



Perawat



: “Ibu, masih ingat dengan latihan merawat anak ibu seperti yang kita pelajari dua hari yang lalu?”



Keluarga



: “iya sus , saya masih mengingatnya. Kemarin kita latihan bagaimana cara merawat anak saya dengan dengan memberikan puji an terhadap perkembangan anak saya”



Kontrak Perawat



: “baik benar bu, kalu begitu kita langsung mempraktekanya ke anak ibu ya?” waktunya mau berapa menit ?bagaimana kalau 20 menit?



Keluarga



: “ Baik sus”



Perawat



: “Sekarang mari kita temui ibu defi”



(Lalu perawat dan keluarga pasien menuju ke pasien yang sedang duduk di depan kamar ) Perawat



: “ Assalmu’alikum ..selamat siang bu defi”



Ny.I



: “Wa’alaikumsalam”



Perawat



: “bagaimana perasaan ibu hari ini ? ”



Ny. I: “Baik” Fase Kerja Perawat



: oh iya bu , hari ini saya datang bersama keluarga ibu , ini ibu bu defi juga ingin merawat ibu agar cepat pulih”



(Kemudian perawar berbicara dengan keluarga paisen) Perawat



: “Nah, bu sekarang ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari yang lalu.”



(Selanjutnya perawat mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya) Keluarga



: (berbicara dengan pasien) “Nak , pagi tadi sudah melakukan kegiatan apa saja?”



Ny. I



: “Merapikan tempat tidur”



18



Keluarga



: “wahh bagus sekali kamu sudah melakukan 2 kegiatan ya nak pagi ini, boleh ibu melihat kamarnya?”



Ny. I



: “Iya”



(Keluarga pasien , perawat, dan pasien menuju kamar) Keluarga



: “Bagus sekali nak, kamu sudah semakin terampil dalam merapikan tempat tidur, tempat tidurnya terlihat bersih”



Ny. I



: terimakasih (tersenyum)



Perawat



: “Nahh, sekarang bagaimana perasaan ibu defi setelah berbincangbincang dengan keluarga ibu?”



Ny. I



: “Saya senang”



Perawat



: “Baiklah , sekarang saya dan keluarga ibu ke ruang perawat dulu ya?”



Ny. I



: “Iya..”



Keluarga



: “Ibu ke ruang perawat dulu ya nak ?nanti ibu kembali lagi kesini”



(Perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga di ruang perawat) Fase terminasi 1. Evaluasi tindakan keluarga terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi subyektif Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan langsung dengan anak ibu tadi?”



Keluarga : “Saya senang sus, bisa mengetahui kegiatan dan perkembangan anak saya selama di rumah sakit ini” Perawat



: “Bagus, mulai sekarang ibu bisa melakukan cara merawat anak ibu dengan baik”



2. Kontrak Perawat



: “Baik bu , kalau begitubagaimana kalau 3 hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman yang ibu peroleh dari merawat anak ibu. Ibu bisa mendampingi langsung anak ibu saat melakukan kegiatan, ini bu jadwal kegitan dari anak ibu”



Keluarga : “oh Iya sus baik “ Perawat



: “ Untuk waktu dan tempatnya sama seperti ini ya bu? ,terimakasih sudah meluangkan waktunya”



Keluarga : “Iya sus sama-sama saya juga berterimakasih . Kalau begitu saya permisi dulu ya sus, Assalamu’alaikum”



19



Perawat



: “Iya bu, Wa’alaikumsalam”



Strategi Pelaksanaan 3 Keluarga Pertemuan



:3



Proses Keperawatan Tujuan -



: Membuat perencanaan pulang bersama keluarga



Tindakan keperawatan : 1. Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat ( discharge planning ) 2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang (Tiga hari berikutnya keluarga datang menemui perawat di ruang perawat) Fase Orientasi a. terapeutik Keluarga



: “Assalmu’alaikum sus…”



Perawat



: “Wa’ailkumsalam bu,,mari silahkan masuk!”



b. Validasi Perawat



: “Bagaimana keadaan ibu hari ini?”



Keluarga



: “Alhamdullilah sus, baik-baik saja”



c. Kontrak Perawat



: “Oh ya bu , karena hari ini anak ibu sudah boleh pulang ,maka kita akan membicarakan jadwal anak ibu selama di rumah. Waktunya sekitar 15 menit ya bu?”



Keluarga



: “ Baik sus”



Fase Kerja Perawat



: “Nah bu, bagaimana kemarin pengalaman ibu saat ibu mendampingi kegiatan harian anak ibu saat di rumah sakit ?”



Keluarga



: “Ya … kemarin saya menjenguk anak saya jam 16.00 sore sus , supaya saya bisa mendampingi kegiatanya langsung. Kemarin itu saya mendampingi dia untuk kegiatan merapikan tempat tidur dan mencuci baju, dan menggambar. Dia sangat senang saat saya beri pujian terhadap kegiatanya tersebut”



20



Perawat



: “Iya bu bagus sekali, Oh ya bu, ini ada jadwal kegiatan anak ibu selama di rumah sakit. Coba diperhatikan , apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?”



Keluaerga : “Iya sus , InsyaAllah bisa” Perawat



: “Nah , jadwal yang telah dibuat selama anak ibu dirawat di rumah sakit tolong dilanjutkan di rumah , baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”



Keluarga



: “Apakah ada hal yang perlu diperhatikan sus saat merawat anak saya di rumah ?”



Perawat



: “Oh iya ada bu , hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu selama di rumah. Misalnya kalau anak ibu terus menerus menyalajkan diri sendiri dan berfikiran negative terhadap diri sendiri, atau menolak minum obat. Jika hal tersebut sampai terjadi segera hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah ibu. “



Keluarga



: “Oh iya baik sus”



Fase Terminasi 1. Evaluasi tindakan keluarga terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi subyektif Perawat



:



“Bagaimana



perasaan



ibu



setelah



kita



mengobrol



tentang



pengalaman merawat ibu di rumah sakit ini dan perencanaan pulang anak ibu?” Keluarga



: “Saya senang sus karena sudah banyak perkembangan dari anak saya”



Perawat



: “ Apakah ada yang belum jelas bu?”



Keluarga



: “ Sudah jelas sus”



b. Evaluasi obyektif Perawat



: “Coba ibu jelaskan kembali apa saja yang perlu diperhatikan saat merawat anak ibu dirumah ?



Perawat



: “Terus memantau perilaku anaksaya sus, jika ada hal-hal seperti anak saya yang terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berfikiran negative serta tidak mau minum obat maka saya harus menghubungki perawat dari puskesmas terdekat”



Perawat



: “Ya , benar bu ..bagus”



c. Rencana tindak lanjut



21



Perawat



: “Baik bu, ini jadwal kegiatan harian anak ibu untuk dibawa pulang. Jangan lupa untuk control ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.”



Keluarga



: “ Iya sus , terimakasih”



Perawat



: “ Iya , sekarang silahkan selesaikan administrasinya ya bu ! “



Keluarga



: “ Iya sus, kalau begitu saya permisi dulu . Assalamu’alaikum! “



Perawat



: “ Wa’alaikumsalam”



22