Spesifikasi Teknis Arsitektur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



BAGIAN III – SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB I SYARAT-SYARAT UMUM Pasal III.01 : URAIAN PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah Pekerjaan Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 sesuai gambar desain/DED. 2. Uraian jenis Pekerjaan, Konstruksi dan Bahan. A. Pekerjaan persiapan meliputi : -



Pembuatan direksi keet,barak kerja dan gudang



-



Pembersihan lokasi pekerjaan



-



Uitzet dan bowplang



-



Mobilisasi dan demobilisasi



-



Penyediaan listrik kerja dan air kerja



B. Pekerjaan tanah dan pondasi, meliputi : -



Urugan tanah peninggian peil bangunan



-



Foot plat + Pemancangan



-



Beton balok sloof



C. Pekerjaan pasangan dan beton, meliputi : -



Kolom struktur



-



Balok struktur



-



Balok anak



-



Ring balk



-



Beton listplank



-



Beton praktis



-



Pasangan bata ringan



-



Plesteran



-



Plesteran beton



-



Rabat beton bawah lantai



-



Plesteran sudut



-



Tangga beton



D. Pekerjaan pelapis lantai dan penutup dinding, meliputi : -



Homogenous Tile 60X60 1



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



-



Keramik Tile ukuran 30 x 30



-



Keramik Tile ukuran 20 x 20



-



Floor Hardener



E. Pekerjaan plafond, meliputi : -



Rangka Plafond (Metal Furing / hollow)



-



List plafond bahan gypsum / metal



-



Plafond gypsum



-



Plafond Beton Exposed



F. Pekerjaan atap, meliputi : -



Rangka atap struktur beton



G. Pekerjaan penggantung pengunci kusen, meliputi : -



Rangka kusen dari alumunium



-



Daun pintu dan jendela dari alumunium



-



Daun pintu doublé multiplek finish melamine, (plat aluminium sisi bawah)



-



Daun pintu steel door finish duco



-



Alat penggantu dan Door closer



-



Rambuncis



-



Casement Adjuster, dll



H. Perlengkapan bangunan : -



Penangkal petir, spit, kabel dan grounded.



-



Instalasi listrik sampai menyala dengan penyambungan daya dan instalasi daya.



-



Instalasi air kotor dan kotoran WC lengkap sampai ke riol pembuang menuju IPAL, septictank dan peresapannya.



-



Instalasi air bersih penyambungan PDAM dan pemasangan instalasi pipa.



-



Instalasi Pemadam Kebakaran



3. Sarana Pekerjaan : Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan : a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada dilapangan tenaga kerja yang trampil dan cukup jumlahnya. b. Penyediaan alat-alat bantu : Beton mollen, vibrator, pompa air, mesin las, alat pengangkut, mesin gilas, scafolding/ perancah, peralatan-peralatan lainnya yang digunakan harus selalu tersedia di lapangan sesuai kebutuhan. c. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup/ sesuai. d. Melaksanakan tepat dengan schedule. 4. Cara Pelaksanaan. 2 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasaan serta mengikuti petunjuk Konsultan MK/Pengawas.



Pasal III.2 : PEKERJAAN PERSIAPAN. 1. Pembersihan Halaman. Penyedia Barang / Jasa harus membersihkan segala sesuatu yang kemungkinan akan dapat mengganggu pelaksanaan, pada waktu ataupun setelah selesainya pekerjaan. Diantaranya : Pembabatan rumput, penebangan pohon, pembersihan humus diseluruh area. Tidak dibenarkan apabila memulai pekerjaan pengurugan tanah tanpa terlebih dahulu membersihkan dari semua humus, rumput dan lain sebagainya. 2. Jalan Masuk dan Konstruksi Jalan Sementara. Untuk pencapaian jenis pengangkutan kendaraan material di lokasi proyek ini melalui jalan raya dan jembatan , untuk itu Penyedia Barang / Jasa harus menjaga keutuhan jalan dan jembatan dan sebagainya. Kerusakan akibat pelaksanaan proyek tersebut diatas, maka Penyedia Barang / Jasa wajib memperbaiki. 3. Selama berlangsungnya pekerjaan Penyedia Barang / Jasa harus dapat menjaga ketertiban dan



kenyamanan lingkungan sekitar yang dimungkinkan akan terganggu oleh jalannya Proyek. 4. Papan Reklame. Kontraktor tidak diperkenankan memasang papan reklame dalam bentuk apapun dalam lingkungan halaman atau pada pagar halaman. 5. Penyedia Barang / Jasa harus memasang nama Proyek 1 (satu) unit dari papan/tiang kayu. Redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian, dengan papan ukuran minimal 1,50 m x 0,80 m. 6. Gambar-gambar “As Build Drawing” 1. Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built Drawing” sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance di kemudian hari Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi tugas setelah disetujui oleh MK/Pengawas Lapangan. 2. Pemborong diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk peralatan-peralatan yang digunakan didalam proyek ini dan para pemborong harus bersedia mengadakan kontrak maintenance dengan pemilik. 7.



Shop Drawing



3 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang membutuhkan penjelasan-penjelasan dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam gambar-gambar kerja, maka Pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan atau Konsultan MK/Pengawas. 8.



Peraturan dan Syarat yang digunakan dalam pelaksanaan a.



Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan-peraturan :  AV (Algemen voor waarden voor de uitvoering bijaaneming van openbare werken in Indonesia, tgl 28 Mei 1741 no. 9 dan tambahan lembaran negara no. 14571)  Tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung (SNI T –15 1791-03)  Peraturan beton bertulang Indonesia SNI-1791  Peraturan umum pemeriksaan bahan bangunan NI-3/1756  Peraturan Konstruksi kayu Indonesia NI-5  Peraturan Umum Air Minum (AVWI – Drink water)  Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8/1772  Peraturan Pengecatan NI – 12  Peraturan Muatan Indonesia NI – 16  Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)  Peraturan Umum pemadam kebakaran ( NFPA )  Dan Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan Normalisasi di Indonesia yang belum tercantum diatas dan mendapat persetujuan Konsultan MK/Pengawas.



b.



Pemborong harus melaksanakan segala pekerjaan menurut dokumen kontrak, instruksi-instruksi tertulis dari MK/Pengawas Lapangan.



c.



Konsultan MK/Pengawas Lapangan berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Direksi dalam pengontrolan terhadap kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan Pemborong, tidak membebaskan Pemborong dari tanggung jawabnya.



d.



Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambargambar dan instruksi tertulis dari Direksi harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab pemborong.



e. f.



Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.



Foto-foto Dokumentasi Proyek a. Pemborong diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi : 



Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan peralatanperalatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, pengerasan jalan dll.



4 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur







Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain pembesian, bekisting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.







Dan lain-lain kegiatan yang dianggap perlu oleh Direksi atau Konsultan MK/Pengawas. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 5%, 10%, 20%, 25%, dan seterusnya sampai 100% (setiap peningkatan progress 5%) dan kondisi pada waktu selesainya masa pemeliharaan.



Pengambilan obyek foto-foto harus dari arah yang sama. b. Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (3R) berwarna, masing-masing 2 (dua) lembar untuk Pemberi Tugas serta negatifnya diserahkan kepada Pemberi Tugas. c. Tiap stage/tahap disyaratkan minimum 10 (sepuluh) lembar foto dengan sudut pengambilan yang berlainan.



BAB II SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Pasal 1 : PEKERJAAN DINDING (PASANGAN & PLESTERAN) 1.1.



PEKERJAAN DINDING



1.1.1. Lingkup Pekerjaan 5 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Meliputi pembuatan : 



Dinding toilet, dinding pembatas ruangan dan lain-lain.







Dinding sisi luar bangunan, pekerjaan dinding lainnya sesuai gambar.



1.1.2. Bahan a. Material 



Batu bata yang digunakan adalah jenis beton ringan aerasi (Autoclave Aerated Concrete Block) ukuran dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang disyaratkan dalam gambar, yaitu :







-



10 x 20 x 60 cm untuk dinding non tangga darurat, r. me



-



12 x 20 x 60 cm untuk dinding tangga darurat, r. me



Kontraktor wajib memberikan contoh pada Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas untuk dimintakan persetujuannya.







Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana / Pemberi Tugas, maka Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana/ Pemberi Tugas berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan menggantikan yang baru (yang disetujui).



b. Produk / Merek bata ringan aerasi : lihat spesifikasi material arsitektur. c. Semen atau Semen Instant 



Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya. Penyimpanan semen tidak boleh lebih dari 1 bulan untuk menghindari agar semen tidak membatu.







Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah lembab dan menunjukkan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi pembangunan.







Supplier/Pedagang yang mengirim semen ke pekerjaan hendaknya dapat menunjukkan sertifikat dari pabriknya.



1.1.3. Jenis Pasangan dan Adukan yang digunakan Ada dua jenis pasangan dan alternatif jenis adukan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pasangan Kedap Air (Trasraam) Menggunakan jenis semen instant dengan sistem adukan sesuai petunjuk pabrik pembuat. 2. Pasangan Biasa a. Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang. Adukan 1 PC : 5 PS digunakan untuk semua pasangan bata diluar pasangan kedap air. b. Jika menggunakan adukan semen instant. Menggunakan jenis semen instant dengan sistem adukan sesuai petunjuk pabrik pembuat. 6 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Pelaksanaan pembuatan adukan semen instant : 



Tuang semen instant ke dalam ember dan dituang air secara bertahap dan sesuai petunjuk pabrik pembuat agar menghasilkan campuran yang merata.







Harus menggunakan alat pengaduk elektrik (Mixer).







Biarkan selama 1 menit sebelum digunakan.



c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor harus membuat mock up terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan konsultan Manajemen Konstruksi. 1.1.4. Pelaksanaan Pembuatan Dinding a. Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-letak dinding yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar. b. Di dalam satu hari, pasangan block beton ringan aerasi tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk menghindari retak dinding dikemudian hari. Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasangan benang terhadap pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm. c. Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna. Untuk pasangan beton ringan aerasi tidak dibenarkan menggunakan block beton ringan aerasi pecahan separuh panjang, kecuali sesuai dengan peraturannya (di sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zigzag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang). Pada pasangan satu block beton dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka pelaksanaan harus sesuai petunjuk / peraturan yang disyaratkan (NI-3). d. Setiap pasangan dinding seluas maksimal 9 m² harus dipasang balok dan kolom praktis. e. Untuk dinding dan kolom harus diberi angkur



10 mm tiap 1 m tinggi, sedangkan dinding diberi



besi strip lebar 1”, tebal 3 mm tiap 60 cm tinggi. Demikian juga setiap luas dinding 12 m2 harus diberi penguat kolom praktis dan balok. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat. f.



Sebelum dimulai pemasangan block beton ringan aerasi harus direndam lebih dahulu di dalam air dan permukaan yang akan dipasangpun harus basah. Tebal siar pasangan block beton ringan aerasi tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siarnya harus benar-benar terisi adukan.



g. Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang ditentukan pada gambar. h. Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata dengan adukan agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat pada dinding, sebelum plesteran dipasang. i.



Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat mengurangi efektifitas perekatan. 7



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



j.



Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat block beton ringan aerasi yang cacat atau tidak sempurna, Kontraktor wajib untuk menggantinya.



k. Untuk pekerjaan rangka kayu / kosen, gunakan block beton ringan aerasi Lintel pada ujung atas kusen, dan diisi oleh tulangan ringan serta pasangan beton ringan. l.



Rangka kayu/kosen harus dipasang terlebih dahulu pada kolom praktis untuk dapat melanjutkan pekerjaan pasangan Rangka kayu/kosen, pemasangannya harus diperkuat dengan angkur besi berbentuk L, yang ujungnya disekrup kedalam kosen, sedangkan ujung bengkoknya ditanamkan kedalam kolom praktis. Panjang angkur terpasang tidak lebih dari 22,50 cm. Tiap-tiap angkur dipasang dengan jarak 60 cm satu sama lainnya.



m. Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding. Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding, untuk menghindari keretakan dikemudian hari. n. Sesudah pasangan blok beton ringan aerasi selesai dikerjakan, dan sudah o. kering baru pekerjaan plesteran dimulai. p. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan. q. Untuk pengakhiran sudut plesteran / dinding, hendaknya dibuat dengan sudut tumpul. r. Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan non shrink concrete. 1.2.



PEKERJAAN PLESTERAN



1.2.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding / bidang yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pemlesteran itu sendiri pada dinding-dinding yang akan diselesaikan dengan cat, sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi dpenyelesaian dinding. Seluruh dinding pasangan bata baik yang terlihat ataupun tidak terlihat (pasangan block beton ringan aerasi diatas plafond dan dinding shaft) harus tetap diplester. 1.2.2. Bahan Menggunakan semen instant MU atau setara (lihat spesifikasi material arsitektur). Dan dalam penggunaannya harus mengikuti petunjuk pabrik pembuat. 1.2.3. Jenis Plesteran Jenis-jenis plesteran dan adukan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Plesteran dinding kedap air / trasraam -



Jenis semen instant dan aturan penggunaan sesuai petunjuk pabrik pembuat. 8



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Plesteran dinding biasa -



Jenis semen instant dan aturan penggunaan sesuai petunjuk pabrik pembuat.



1.2.4. Persiapan Dinding yang akan diplester -



Semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam + 1 cm agar bahan plesteran dapat lebih merekat.



-



Permukaan bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram air sebelum bahan plester dimulai (permukaan dinding harus basah pada waktu diplester).



-



Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelan plesterannya (dengan jalan menyiramnya dengan air).



-



Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu harus dikasarkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan plesteran dimulai.



1.2.5. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian Pekerjaan Plesteran dan acian harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Adukan Plesteran Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai persyaratan Konsultan Manajemen Konstruksi/Perencana/Pemberi Tugas. Apabila dipandang perlu dan sesuai dengan rencana, Kontraktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran. Hanya semen yang baik yang boleh dipergunakan. b. Contoh-contoh Kontraktor harus membuat contoh (mock up) bidang plesteran dari setiap macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta, sehingga jenis/macam pekerjaan tersebut dapat diterima oleh Perencana/Pemberi Tugas. Dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh yang dibuat. Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan panjang yang digerakkan secara vertikal dan horizontal (silang) dan atau dengan alat bantu lainnya. Tebal plesteran harus diukur supaya mendapatkan ketebalan yang sama pada kedua muka dinding dan hasil akhir dari dinding tembok setelah diplester adalah 15 cm kecuali ditentukan lain. Setelah itu baru diadakan pengacian. Pengacian dilakukan untuk dinding-dinding dengan finish cat. Sedangkan untuk dinding dengan finish interior wall paper tidak perlu dilakukan pengacian. c. Sudut-sudut Plesteran Semua sudut vertikal dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. d. Perbaikan Bidang Plesteran Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata) harus diperbaiki secara sempurna. Bagian-bagian yang akan diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya. 9 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



e. Naad Plesteran -



Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana.



-



Besarnya naad akan ditentukan kemudian.



-



Pembuatan naad harus lurus dan rata baik horizontal maupun vertikal, dan kedalamannya harus sama.



-



Pembuatan naad harus menggunakan list kayu (sesuai ukuran naad) dan tali untuk mengukur kelurusan horizontal/vertikal agar rapi.



Pasal 2 : PEKERJAAN DINDING PEMBAGI (PARTISI) 2.1.



Lingkup Pekerjaan Yaitu dinding partisi yang dipasang tegak lurus dari lantai sampai setinggi plafond (rapat dengan plafond). Untuk penyekat ruang-ruang seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, termasuk bagian kusen pintu dan jendela yang berhubungan dan melekat.



2.2.



Spesifikasi a.



Material dan Kecakapan Kerja - Partisi gypsum dalam bingkai metal stud tebal 0,4mm ukuran 36,7 x 76mm, kedua sisinya yang berhadapan dengan tebal panel gypsump board 12mm, dan akan mencakup seluruh komponen, perangkat keras, pengait (fiser dan dynabold), yang diperlukan untuk menyelesaikan system dan mengkaitkan ke lantai, dan plafond. Khusus untuk partisi pelapis dinding auditorium menngukan rangka Hollow 40x40x0.7 jarak vertical ca. 400 dan horizontal ca. 600. - Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang yang terampil dan sesuai dengan spesifikasi keahliannya, rangka bingkai vertikal akan diberi jarak 400mm dan tidak boleh lebih dari tengah ke tengahnya. Sedangkan antar Horizontal frame berjarak 600mm. - Untuk Partisi antar ruang Papan gypsum menggunakan produk setara Knauff dan akan disambung pakai paku/baut gypsump, dicompound untuk mendapatkan permukaan yang halus tersambung dan rata, sesuai dengan rekomendasi pabrik. - Khusus untuk ruang auditorium, digunakan Akustik board setara produk dari knauff, termasuk dengan insulasi akustik pengisi rongga pola pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar.



10 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



- Semua sudut akan dilapisi dengan siku alumunium shingga membentuk sudut sempurna persegi 90o dan tidak mudah rusak. - Semua rangka menggunakan hollow 40x40x0,8mm dengan lapisan cat antikarat zinchromate. b.



Pekerjaan Partisi - Semua pekerjaan partisi atau dinding pembatas ruangan harus dipasang berdiri tegak lurus 90o dengan lantai. - Rangka partisi diusahakan pada bagian-bagian struktur gedung, diskrup dan lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena benturan. - Panel gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan horizontal ditengahnya, semua sambungan antar panel gypsum harus diatas rangka disambung dengan joining tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata, panel gypsum harus ditempel pada rangka-rangkanya dengan skrup khusus (standard) dengan jarak kearah horizontal maximal 60cm arah vertical 40cm, kecuali untuk bagian tepinya. - Pemasangan rangka pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser s6 atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5cm s/d 2cm, jarak 30cm sampai dengan Plat lantai Struktural. - Pemasangan rangka pegangan ke plafond menggunakan ful drat s6 dengan jarak skrup maximal 30cm dari skrup lainnya. - Untuk bagian dengan bukaan pintu dan jendela harus diberikan rangka tambahan dengan material yang sama. - Ketebalan dan ukuran partisi sesuai dengan gambar kerja.



c.



Skirting - Skirting dengan solidwood dengan tinggi 100mm dan tebal 10mm seperti tertera dalam gambar. - Finishing dengan woodstain - Pemasangan dengan paku skrup warna hitam setiap jarak 800mm atau tepat pada rangka vertical partisi - Skirting dipasang setelah selesai pekerjaan wallpaper dan lapis lantai terpasang dengan baik - Sambungan harus dibuat sedimikian rupa sehingga tidak ada jarak dan tidak kelihatan sambunganya.



2.3.



Cara Pemasangan 11



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Cara pemasangan gypsum senantiasa harus selalu memperhatikan/mengikuti gambar dan spesifikasi yang sudah ditentukan dan sesuai dengan petunjuk cara pemasangan yang dikeluarkan dari pabrik produksi gypsump board (ex. knauff, kecuali dalam keadaan tertentu yang menghendaki lain, yang sudah mendapat petunjuk atau persetujuan Pengawas)



Pasal 3 : PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND 3.1.



Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan langit-langit dan partisi Gypsump,Gyptile, Akustik board dan Akustik tile dengan rangka metal Cross Tee main Tee serta pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pemasangan seperti yang tertera dalam gambar dan petunjuk Perencana.



3.2.



Pengendalian Pekerjaan NI-5-1961 SII-0458-81 PUBI-1982 Pasal 37



3.3.



Bahan-bahan 1.



Persyaratan Bahan a.



Gypsump board tebal 9 mm 122x244cm, Gyptile 60x60cm t.3cm setara produk Knauff dan Akustik tile 60x60cm setara produk Amstrong.



b.



Kerangka plafond menggunakan Metal Furring setara dengan produk dynoframe furring system, Bahan terbuat dari Zinc coated tebal 0,45 mm (TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized tebal 1.1 mm ukuran 38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized tebal 1mm.



c.



Gypsum board 9mm untuk plafond produk jayaboard, knauf, atau setara



d.



Gypsum board 12mm untuk dinding partisi produk jayaboard, knauf, atau setara



e.



Akustik tile produk jayaboard, knauf, atau setara. Menggunakan ukuran 60x60 list tepi menggunakan tipe L



dengan main tee 38x14,3x3000@1200, cross



tee



38x14,3x600@600. 12 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



f.



Gyptile menggunakan produk sekualitas jayaboard, knauf. Menggunakan ukuran 60x60 dengan rangka hanger dan cross hanger.



g.



Plafond calcium silicate menggunakan rangka U channel (R150), metal furing channel tebal 0,4mm, tebal 4mm menggunakan produk eterpan, kalsiboard, atau setara.



h.



Plafond metal linear untuk area luar dengan menggunakan produk Luxalon hunter douglas atau setara



2.



Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan sekurang-kurangnya 2 (dua) lembar bahan langit-langit dalam ukuran



penuh



kepada



Manajemen



Konstruksi/Pengawas



untuk



mendapatkan



persetujuannya. 3.



Penyimpanan Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan. Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2 (dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca dan diusahakan udara masih tetap berhembus.



3.4.



Pelaksanaan a.



Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit-langit tidak merusak lantai ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.



b.



Kontraktor melakukan pengecekan ulang terhadap ukuran fiks lapangan untuk penyesuaian dan plotting dengan gambar pola plafond.



c.



Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu-lampu, KM/WC, diffuser-diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan sebagainya. Langit-langit yang terpasang, akan tetapi harus dibuka kembali untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya (mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang kembali serta mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi/Perencana.



d.



Pelaksana harus membuat lubang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang sudah mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi/Perencana.



e.



Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai dengan standar pabrik dan disesuaikan dengan pola plafond pada gambar.



13 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



f.



Untuk plafond polos, sambungan antar gypsump harus disambung dengan jointing tape standar gypsum yang terpakai , dan dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit.



g.



Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya sambungan.



h.



Bagian tepi dipasang list/cornice alumunium 30mm tebal 1,2mm sesuai gambar.



i.



Sambungan antar list harus benar-benar rata sehingga tidak nampak sambungannya.



j.



Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang. Untuk akan ditentukan kemudian oleh Manajemen Konstruksi .



k.



Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk sudut 90o (sembilan puluh) derajat atau sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib memperbaiki, jika Manajemen Konstruksi memerintahkan dibongkar, Pemborong harus melaksanakannya atas biaya Pemborong.



14 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Pasal 4 : PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPISAN DINDING 4.1. Bahan a. Lantai Keramik dengan ukuran 40x40, 30x30, 20x20 KW I sekualitas untuk lantai semi basement sampai dengan lantai 10, ukuran 10/30 untuk step nossing dan sekualitas Niro Granito, Roman, Granito atau setara. b. Untuk dinding pada Km/Wc menggunakan keramik 20x25, dan urinoir serta tempat wastafel dengan keramik ukuran 20x25 cm KW I. Untuk dinding lift menggunakan Granit tile ukuran 60 x 60 cm KW I dan sekualitas Niro Granito, Roman, Granito atau setara. 4.2. Macam Pekerjaan a. Pemasangan lantai Homogenius Tile dipasang pada ruang-ruang sesuai dengan gambar. b. Sesuai dengan gambar pemasangan Homogenius Tile pelapis dinding pada Km. c.



Untuk dinding pada Km/Wc menggunakan granit tile 30 x 60, dan urinoir serta tempat wastafel dengan granit tile ukuran 30 x 60 cm KW I. Untuk lantai Km/Wc dengan Granit tile ukuran 60 x 60 cm KW I , dengan sistem unpolished warna ditentukan kemudian.



4.3. Cara Pelaksanaan a. Pemasangan Homogenius Tile dipasang diatas screed min tebal 5 cm untuk lantai 2 dan 10 cm untuk lantai 1. Pemasangan Homogenius Tile dengan menggunakan spesi tebal 2 cm untuk lantai basement sampai lantai 4, pasir yang digunakan adalah pasir Lumajang Pemasangan Homogenius Tile harus menghasilkan bidang yang rata, bebas dari retak-retak, gumpil-gumpil, nat-nat harus rapi dan lubang-lubang nat lebarnya harus sama. Untuk bidang (baik lantai maupun dinding) harus terlebih dulu betul-betul rata sehingga akan mendapatkan bidang lantai dan dinding yang rata sedangkan pengisian nat-nat harus rapi mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik. Hasil pemasangan Homogenius Tile yang permukaannya tidak rata Homogenius Tile yang retak-retak, gumpil-gumpil, alur-alur kotor dan cacat dan lannya harus segera diperbaiki/ dibongkar. Sedangkan perbaikan dan pembongkaran menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya. b. Plat Tangga. Pemasangan Homogenius Tile ukuran 30 x 30 cm dilaksanakan pada semua tangga dan bordesnya. Untuk stand thread (nosing) dipergunakan bahan dari Homogenius Tile. c. Homogenius Tile menggunakan hasil produksi, Super KW I dan sekualitas. Homogenius Tile harus seragam/ uniform dalam warna, ukuran, tebal serta permukaan harus rata sudutnya harus betulbetul siku.



15 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Sebelum dimulai pemasangan, Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan



dulu



untuk



mendapatkan persetujuan baik dari Pimpro, MK, maupun dari unsur teknik. d. Plesteran dinding harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan air sesuai dengan syarat-syarat pada pasal 11. e. Bahan-bahan penutup dinding dari jenis lain sesuai dengan gambar ditentukan oleh Konsultan MK/Pengawas. f.



Untuk lantai ubin



Homogenius Tile yang dipasang diatas pasir, maka tebal pasir harus sesuai



dengan gambar dan dipadatkan dengan baik. 1) Ubin dipasang dengan adukan 1 Pc:3 Ps, tebal spasi 3 cm untuk ubin yang dipasang diatas lapisan pasir yang dipadatkan, sedang yang diatas lantai beton tebal spasi 2 cm. 2) Plat beton yang akan dipasang ubin Homogenius Tile harus disiram dahulu sampai jenuh. 3) Setiap spesi pada setiap ubin harus padat tidak berongga. 4) Celah antara ubin lebarnya 3 mm dan diisi adukan 1 Pc : 2 Ps dan setelah pasangan cukup kering disiram pasta semen (sesuai warna ubin) kemudian dibersihkan dengan serbuk gergaji. g. Pemotongan Ubin Pada prinsipnya pemotongan ubin harus dihindarkan. Pemotongan harus dilakukan dengan hatihati dan memakai alat pemotong. h. MK/Pengawasan Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, Konsultan MK/Pengawas harus mengadakan persiapan yang baik, terutama pemadatan pasir urugan harus baik. Semua pekerjaan pipa dan saluran dibawah lantai harus ditempatkan sesuai gambar dan sebelum ubin dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Konsultan pelapisan dinding ditekankan



MK/Pengawas. MK/Pengawasan untuk



pada pemasangan pipa listrik penerangan dan pipa air lainnya.



Sehingga pembuatan lubang setelahnya dapat dihindarkan. a. Perekat Perekat lantai homogenous menggunakan produk MU 400, MU 450, atau setara



Pasal 5 : PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM, 5.1. Lingkup Pekerjaan: a. Pekerjaan kosen dengan bahan allumunium untuk pintu dan daun pintu, jendela dan daun jendela serta bovenlight dan daun bovenlight.



16 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Pekerjaan Kosen beton untuk pintu utama (lihat gambar) dengan daun pintu kaca (frame less). c. Pekerjaan spider fitting menggunakan 1 kaki, 2 kaki dan 4 kaki produksi Dekson atau setara. 5.2. Bahan material: Bahan rangka kosen adalah profil aluminium sekwalitas Alkasa, YKK, Indalex, atau setara. Partisi geser kaca sekwalitas Kenari Djaya (KEND). Dinding partisi kaca tempered 12 mm frameless. 5.3. Pekerjaan Kosen Allumunium. d. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan, pengiriman, penyimpanan, pemasangan, penerimaan. e. Meliputi penyediaan kosen-kosen, pintu-pintu/jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintupintu aluminium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk aluminium panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut. Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : -



SII 00649-82 - Extrusi Jendela



-



SII 0405-80 - Aluminium Extrussion



-



SII 0695-82 - Aluminium Extruder Number



-



ASTM B221-83 - Aluminium alloy extruded bars, shapes tubes



-



ASTM B209-83 - Aluminium alloy sheets & plates



-



ASTM A36-81 - Steel Structural



-



ASTM A308-84 - Aluminium alloy, rolled atau extruded



-



ASTM E330-84 - Structural Performance



-



ASTM E331-84 - Water Leakage



b. Quality Assurance : -



Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.



17 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



-



Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari manufaktur.



-



Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh Pemberi Tugas dengan mock-up system yang harus dibuat oleh Kontraktor.



-



Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi pemasangan sistem aluminium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi tegak dan level.



c. Kualifikasi pekerja : -



Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.



-



Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.



-



Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.



5.4. Syarat Pengiriman dan Penyimpanan a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site proyek, lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan. b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item dengan cacat atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik. 5.5. PERSYARATAN BAHAN a. Jendela dan Pintu 1. Material : Aluminium Extrussion 2. Extrussion : sesuai dengan ditunjukkan dalam shop drawing yang disetujui oleh Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi, Perencana, dan Konsultan Kosen Pintu dan Jendela. 3. Color extrusstion : Light color 4. Profile width : 120mm x 50mm 5. Maximum allowable deflection : 20 mm (1/175) 6. Ketebalan profil : 1,52 mm atau sesuai standard manufacture dan yang ditunjukkan dalam shop drawing. 7. Painted finish : powder coating 18 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



8. Sistem pintu-pintu : - film thickness 24 micron - ukuran daun pintu sesuai gambar. - tebal kaca : 10 mm, clear glass atau sesuai gambar - glass fitting termasuk : * Lock system/lock set * Espanoglette (untuk pintu-pintu double) * Engsel * Sekrup * Steel plate penguat untuk engsel-engsel t = 3 mm Atau sesuai penjelasan dalam pasal Alat Pengunci dan Penggantung, atau sesuai rekomendasi manufaktur. b. Fastener 1. Steel galvanized, aluminium, atau material non core lain yang cocok dengan item-item fastener, dan harus memiliki kekuatan yang cukup. 2. Pemasangan dengan concealed fastener di semua tempat. c. Finish Coating Harus disesuaikan dengan rekomendasi spesifikasi teknis dari manufaktur yang disetujui, atau sesuai penjelasan di atas untuk powder coating. d. Hardware (selain untuk frameless door) 1. Harus sesuai dengan tipe dan material harware yang ditunjukkan dalam pasal spesifikasi hardware. 2. Kontraktor harus menyerahkan mock-up dan scale termasuk system pemasangan pada lokasi sesuai persetujuan yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas. 3. Type dan material hardware haruslah kompatibilitas pada pemasangan dan berasal dari manufaktur yang disetujui. e. Aksesori Harus dibuat dengan concealed fastener galvanized stainless steel, rubber weather strip dan hanger yang dihubungkan ke aluminium didempul dengan sealant. Anchor untuk konsen-kosen aluminium haruslah memiliki ketebalan 2-3 mm hot dip galvanized steel dengan minimum 13 micron untuk memungkinkan pergerakan. f. Treatment permukaan material yang kontak langsung dengan alkaline seperti concrete, mortar atau plaster, harus dengan finish clear lacquer atau anti corrosive treatment seperti asphaltic varnish atau material insulasi lain. Produk Aluminium yang direkomendasikan adalah lihat spesifikasi material.



19 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



5.6. PERSYARATAN PELAKSANAAN 1. System Requirements Design requirements a. Sediakan gambar-gambar basic design tanpa identifikasi dan pemecahan masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau moisture disposal, dengan tujuan membuat gambar basic dimensi. b. Persyaratan-persyaratan penunjukan detail-detail dimaksudkan untuk membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari member. c. Sediakan concealed fastening disemua tempat d. Manufaktur bertanggung jawab untuk mengikuti design, persyaratan-persyaratan atau rekayasa sistem, termasuk modifikasi-modifikasi yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan mempertahankan konsep design visual. e. Pertimbangan-pertimbangan tambahan diperlukan mengingat kondisi-kondisi khusus site untuk gerakan kontraksi dan expansi sehingga tidak ada kemungkinan kehilangan, pelemahan atau kegagalan hubungan antara unit-unit dan struktur bangunan atau antar unit-unit itu sendiri. f. Berikan expansi dan kontraksi karena gerakan struktural tanpa kerusakan pada penampilan dan performance. 2. Persiapan Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi, dan Perencana. a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari : -



Evaluation dan member dari profil



-



Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors



-



Detail-detail dari bentuk yang diperlukan



-



Reinforcing



-



Anchorage system



-



Interfacing dengan konstruksi bangunan



-



Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi



-



Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement,pemasanganpemasangan khusus



-



Metode dan aksesori pemasangan kaca



-



Internal sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang direkomendasikan 20



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabrikator dan terhadap peraturan beban yang berlaku. c. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari pasangan jamb dan heads dari kosen dan pintu-pintu yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm profil alloy, beserta kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan dan finishing yang sudah final. d. Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau data-data pendukung lain. e. Sebelum fabrikasi kontraktor harus melakukan check di site semua dimensidimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat. f. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuranukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil aluminium yang berhubungan langsung dengan material-material struktural lain. g. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas. h. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site. 3. Pabrikasi a.



Shop Assembly Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan yang baik dan tepat guna.



b.



Sambungan-sambungan / Joints



1. Buatlah dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan ekspose match untuk memberikan garis dan design yang kontinyu. Pakailah perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan sealant. 2. Pemakaian sealant tidak diijinkan pada permukaan ekspose. 4. Syarat Pemasangan a.



Erection Tolerances : 1. Batas perbedaan tegak dan level : 21



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



-



3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V)



-



3 mm dalam 6 m secara horizontal (H)



2. Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis : 6 mm untuk setiap memberi pada setiap lokasi. 3. Batasan perimbangan secara teoritis pada akhir-ke-akhir dan akhir-ke-tepi sejajar dari permukaan rata tidak lebih dari 50 mm terpisah atau out-of-flush dengan lebih dari 6 m. b.



Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame.



c.



Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.



d.



Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak dan korosi.



e.



Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.



f.



Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur.



g.



Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus dijauhkan dan material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi menempel pada permukaan aluminium.



h.



Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas (argon) dan tidak boleh diekspose.



i.



Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat dalam gambar.



j.



Peralatan anchor untuk aluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.



k.



Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type. Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints, waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan (watertight) 1000 kg/cm².



l.



Aluminium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut : -



Perubahan fixed-window



-



Propel window, rotate window, etc.



-



Pintu-pintu kaca frameless



-



Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling



-



Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan diatas.



22 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan langsung



m.



dengan aluminium frame dan hubungan harus dengan chromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif. Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding 10-15 mm harus diisi



n.



dengan grouting. Sebelum pemasangan aluminium frame, khususnya pada propel window, upper dan lower



o.



window, sill harus di check level dan waterpass pada bukaan-bukaan dinding. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang dengan AC,



p.



harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door dan double door. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk membuatnya sound proof



q.



dan watertight. Lower sill pada frame aluminium exterior harus diberi flashing untuk menahan air hujan.



r.



5. Adjusting Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan hardwarehardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth). 6. Proteksi a.



Semua aluminium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau material-material lain yang disetujui oleh Owner saat diserahkan ke lapangan.



b.



Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective material akan dipakai pada aluminium.



c.



Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai.



d.



Pemakaian varnish tidak diijinkan untuk permukaan-permukaan yang tidak akan didempul atau di sealant.



7. Pengetesan a.



Typical Window



1. Semua jendela-jendela typical harus dipasang terlebih dahulu, termasuk pemasangan kaca dan sealant. 2. Sample dari material aluminium harus ditest di laboratorium yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi, dan test tersebut harus meliputi : 23 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



-



Ketebalan material



-



Staining test



-



Weight test



-



Corrosion test



3. Kontraktor harus melakukan test untuk kekuatan, workman ship, dan kapasitas waterproof untuk kosen-kosen jendela, dan disaksikan oleh Manajemen Konstruksi, Perencana, dan Pemberi Tugas. b.



Maintenance Period Pada saat akhir periode maintenance, bila Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas mempertimbangkan terdapat hal-hal yang tidak sesuai (rusak) dengan hasil test kekuatan dan sebagainya, Kontraktor harus segera memperbaikinya dan/atau menggantinya dengan unit baru sesuai persetujuan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.



8. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan a.



Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.



b.



Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.



c.



Sesudah pekerjaan kosen alumunium, permukaan kosen harus dijaga terhadap kemungkinankemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.



d.



Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.



9. Syarat Penerimaan Sebagai syarat penerimaan, kontraktor harus mengirimkan garansi sebagai berikut : a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk aluminium alloy dan anodizing, minimum 20 tahun. Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural, non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan performance.



24 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan aksesorinya dalam bentuk sertifikat “Certificate of Origin” dari manufaktur yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.



Pasal 6. : PEKERJAAN KACA 6.1. B a h a n Semua kaca yang digunakan adalah kaca bening, kualitas baik dengan ketentuan dapat menahan beban angin sebesar 122 kg/m2. a. Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi ASAHI atau sekualitas yang disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas. b. Tebal kaca 12 mm tempered untuk dinding partisi kaca, untuk dinding kaca core lift, pintu kaca frameless . c. Tebal kaca 2x6mm untuk penggunaan pada atap dengan sistem laminated menggunakan kaca temperred. d. Tebal kaca 8mm untuk penggunaan pada curtainwall dengan menggunakan kaca clear sistem Stopsol Eurogrey. e. Dempul yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen , daun jendela dan pintu agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran harus dari kualitas baik produksi dari pabrik yang disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas . e. Dempul untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng tidak boleh kering atau sudah mengeras. f. Bahan untuk membersihkan kaca harus disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas. 6.2. Macam Pekerjaan a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih, penggosok tepi dan tenaga kerja untuk jendela pemasangan kaca. b. Pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela kaca. 6.3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapisan cat minyak sebelum kaca dipasang. b. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca berkembang tidak pecah. c. Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca dipaku dengan sekrup. 25 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



d. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi, dan kokoh pada rangka terutama pada sudutsudutnya. f.



Kaca yang dipasang pada kosen semua sudutnya harus ditumpulkan dan sisa tepinya digosok hingga tidak tajam.



g. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang retak, pecah atau goresan harus diganti.



Pasal 7 : PEKERJAAN CAT 7.1. B a h a n a. Pengertian cat disini meliputi cat-cat antara lain : cat seluruh kayu yang membutuhkan, cat langitlangit, cat bidang-bidang tembok luar dalam. Pemakaian cat yang baik untuk dasar cat akhir dipakai cat produksi sekualitas Dulux, Propan, Jotun, atau setara. b. Cat-cat/plamir yang dibutuhkan atau didatangkan harus dalam keadaan utuh dalam kemasan kaleng, tertera nama perusahaannya dan serta masih terdapat segel yang utuh. c. Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK/Pengawas. d. Plamir dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan merk yang sama dengan merk cat yang dipilih. e. Cat meni digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai dengan penggunaan cat. f.



Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik dan bahan yang diencerkan



7.2. Macam Pekerjaan a. Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang dinding exterior menggunakan weathershied dan interior seperti dinyatakan dalam gambar. b. Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang permukaan kayu yang nyata-nyata harus dicat seperti dinyatakan pada gambar. c. Mengecat dengan meni semua profil-profil baja yang digunakan sebagai struktural bangunan dan non struktural. d. Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang yang akan dicat kayu termasuk semua bidang sambungan dan potongan kayu dan dengan meni besi untuk semua bidang yang akan dicat besi termasuk beugel, angkur, baut dan sebagainya. e. Memeni semua permukaan bidang kayu atau besi yang tertanam dan berhubungan langsung dengan tembok. 26 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



e. Semua dinding-dinding/bidang langit-langit dari bahan asbes dicat tembok produksi semutu Dulux, Propan, Jotun atau setara. f.



Membuat huruf atau nomor pengenal untuk : 1) Semua pintu pada kedua sisi luar dan dalam diletakkan diatas pelat kunci. 2) Label kunci untuk semua pintu. 3) Semua fungsi ruang pada sisi luar pintu.



7.3. Cara Pelaksanaan a. Cat Tembok Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua)kali dengan roler minimal 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik. b. Cat Kayu Menggunakan cara seperti petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan cat dimulai, kayu harus kering dan digosok dengan kertas amplas sampai halus dan didempul pada tempat yang berlubang selanjutnya diplamir hingga permukaanya menjadi rata dan licin baru kemudian di cat minimum 2 (dua) kali. Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari langsung. c. Cat Besi Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi, baru boleh dicat besi setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang menempel. Pengecatan minimum 2 (dua)kali. Pengecatan yang dilakukan diatur ketika keadaan mendung dan hujan tidak diperkenankan. d. Cat Meni Besi Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit giling dan permukaan korosi terbuang dan terlihat warna metalik, pengecatan meni dapat dimulai dengan ketebalan cat meni sampai lebih kurang 25 milimicron. e. Cat Meni Kayu . Bidang yang akan dicat meni harus bersih dan dalam keadaan kering. Pengecatan harus merata dan tidak terlihat lagi warna serat kayu yang dicat. f.



Semua huruf dan nomor pengenal kunci dari fibre- glass ukuran tempat dan banyaknya akan ditetapkan.



g. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam PBBI 1961 h. Membuat papan petunjuk fungsi tiap-tiap ruang yang terbuat dari kayu jati dengan tulisan dicat dengan ukuran sesuai gambar. Pemasangan papan petunjuk tersebut diletakkan diatas pintu masingmasing ruangan. 27 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Pasal 8 : PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI DAN AUTOMATED SYSTEM 8.1. UMUM 8.1.1. Lingkup Pekerjaan a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan. b. Meliputi penyediaan alat pengunci dan penggantung (Finished Hardware /Ironmongery) yang dibutuhkan untuk mengayun (swing), sliding, folding untuk pintu dan jendela, termasuk semua aksesoris yang dibutuhkan untuk pemasangan dan operasional pintu/jendela dengan baik. Selain itu pekerjaan-pekerjaan seperti memasang dan melakukan set Ironmongery pada pintu/jendela, membuat lubang/tempat pada pintu-pintu/ jendela-jendela besi/kayu/aluminium juga harus termasuk dalam bagian dari pasal ini. Bagian-bagian atau aksesoris yang termasuk dalam pasal ini adalah : hinges/engsel, lock cylinder dan kunci, lock dan latch set, belts, push/pull unito, alat-alat control pintu (miscellaneous), unit-unit trim pintu, protection plates, door closer, door stopper, sound tripping untuk pintu-pintu interior, automatic drop seals/door bottom dan bagian-bagian lain yang diperlukan. 8.1.2. Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : 



JIS A 5511







JIS Sus 304







ASTM A 156-1-81







ASTM A 156-2-92







ASTM A 156-4-86







ASTM A 156-15-60



b. Quality Assurance : 



Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.







Single Source Responsibility : setiap tipe hardware harus berasal dari fabrikator / pembuat tunggal bila tersedia. Bila ada perbedaan sumber, mintallah persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.







Fire rated openings : sediakan hardware untuk pintu-pintu tahan api (fire rated) yang memenuhi persyaratan-persyaratan yuridiksi otoritas. Sediakan hanya itemitem hardware pintu yang terdapat 28



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



dalam list dan identik dengan produk-produk yang ditest oleh organisasi testing dan inspeksi yang diterima oleh jurisdiksi otoritas dan tunduk pada persyaratan-persyaratan pintu tahan api (fire rated) dan label pada kosen pintu. c. Kualifikasi Pekerja : 



Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.







Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.







Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.



8.1.3. Pengiriman dan Penyimpanan a. Hardware harus dikirim ke site dalam kemasan tertutup asli dari pabrik/fabrikator. b. Tandai setiap item atau kemasan terpisah dengan identifikasi yang berkaitan dengan schedule final hardware, dan cantumkan instruksi pemasangan untuk setiap item atau kemasan. c. Kemasan hardware pintu/jendela adalah merupakan tanggung jawab supplier. Karena ada kemungkinan material diterima oleh supplier dari berbagai fabrikator, sortirlah dan kemas kembali dalam kontainer/kemasan dan tandai dengan jelas untuk nomor set dari hardware agar match dengan nomor-nomor schedule hardware yang telah disetujui. Dua atau lebih nomor set yang identik dapat dikemas dalam satu kemasan. d. Lakukan penyimpanan dengan berhati-hati untuk menghindari cacat/rusak dari material selama penyimpanan. e. Setiap perubahan kunci harus diberi tanda atau sebaliknya ditandai pada pintu untuk tipe silinder akan digunakan. f.



Inventarisasikan hardware pintu secara bersama-sama dengan wakil dari supplier hardware dan supplier pemasang (installer) sampai masing-masing merasa puas dan jumlah yang akan dipakai benar.



g. Berikan pengaman untuk hardware pintu-pintu yang dikirim ke proyek, tapi belum dipasang. Kontrolah penyimpanan dan pemasangan item-item hardware agar tidak tertukar sehingga penyelesaian pekerjaan tidak terhambat karena kehilangan, baik sebelum dan setelah pemasangan. 8.2. PERSYARATAN BAHAN 8.2.1. Material a. Semua item hardware yang dipasang pada fungsi-fungsi yang sama harus berasal dari satu pabrik/manufaktur bila memungkinkan. Semua lockset harus berasal dari satu pabrik dan silindernya haruslah dapat ditukar-tukar. 29 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Semua item hardware dalam pintu masuk toilet (toilet entry), kecuali engsel dan door closer, harus dilengkapi dengan wrought aluminium yang setara dalam berat dan ketebalannya dengan item hardware yang dispesifikasikan dari salah satu bahan wrought atau cast bronze. c. Hardware harus memiliki standard finishing berikut : 1. Stainless steel chrome atau hairline sesuai yang ditunjukkan 2. Satin chrome 3. Brass finish d. Persyaratan-persyaratan design, grade, fungsi-fungsi, finish, ukuran dan kualitas dari setiap tipe dan finish hardware ditunjukkan dalam “hardware schedule” pada akhir dari pasal ini. e. Produk / merk yang direkomendasikan adalah : lihat spesifikasi material arsitektur 8.2.2. Fabrikasi a. Cetakan nama pabrik : jangan memakai produk yang memiliki cetakan nama manufaktur atau daftar merk yang tertera dengan bagian yang terlihat (hilangkan cetakan yang removable) kecuali bila berkenan dengan label tahan api (fire rated) yang dibutuhkan, atau sesuai persetujuan Perencana, Manajemen Konstruksi, dan Pemberi Tugas. b. Base metal : produk dari unit hardware harus dibuat dengan metode basic metal dan forming method yang sesuai standard metal alloy manufaktur, termasuk komposisi, temper dan kekerasannya, tapi tidak ada unit casing yang kualitasnya lebih rendah dari yang dispesifikasikan sesuai finishing yang ditunjukkan. c. Fastener : sediakan hardware yang dibuat untuk kesesuaian dengan pembuatan cetakan (template). Secara umum siapkan pemasangan dengan memakai mesin pemasang sekrup. Jangan pakai hardware yang telah disiapkan dengan self topping metal screw, kecuali ditunjukkan dalam spesifikasi. d. Lengkapilah sekrup untuk pemasangan hardware. Lakukan dengan sistem sekrup,Philips flot-head kecuali ditunjukkan lain.Tutuplah sekrup yang terbuka (dalam setiap kondisi) agar cocok dengan finish hardware atau bila terbuka pada permukaan bagian pekerjaan lain yang berdekatan agar sesuai dengan finishing bagian pekerjaan lain tersebut sedekat/semirip mungkin termasuk mempersiapkan permukaan cat dan memeriksa finishing cat. e. Pasanglah fastener tersembunyi (concealed fastener) untuk hardware unit yang terekspose pada kondisi bila tidak ada standard unit yang tersedia dengan fastener tersembunyi. Jangan memakai thru-bolts untuk pemasangan dimana bolt head atau mur pada muka yang berlawanan diekspose pada bagian pekerjaan lain, kecuali pemakaiannya hanya dipakai untuk memperkuat jenis pekerjaan pengencangan hardware dengan aman. Bila thru-bolts digunakan sebagai alat untuk memperkuat bagian pekerjaan, siapkanlah sleeves untuk setiap thru-bolts atau gunakan screw fastener. 8.2.3. But Hinges, Hinges, Pivots 30 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



a. Templates : kecuali untuk engsel-engsel dan pivots yang akan dipasang menyeluruh (pada kedua daun) pada pintu-pintu dan kosen, pasanglah hanya unitunit produk template. b. Sekrup : sediakan sekrup Philips Flat-Head yang sesuai dengan kebutuhan berikut : 1. Untuk kosen dan pintu-pintu metal pasanglah sekrup mesin pada lubang yang telah di drilling dan di tapping. 2. Untuk kosen dan pintu-pintu kayu gunakan sekrup kayu. 3. Untuk pintu tahan api (fire-rated) pasanglah sekrup ukuran 12 x 1 ¼ inch tipe threaded-to-thehead steel. 4. Finishlah kepala sekrup agar match dengan permukaan engsel dan pivot. c. Hinge Pins : kecuali disebutkan berbeda, sediakanlah hinge pins sebagai berikut : 1. Outswing exterior doors : Non removable pins 2. Interior doors : Nonrising pins 3. Tips : ratakan button dan matching plugs, finishing agar match dengan daun. d. Jumlah engsel : sediakan jumlah engsel yang ditunjukkan dan tidak kurang dari 3 engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu ukuran tinggi 2.150 mm, dan satu engsel tambahan untuk setiap tambahan 75 cm tinggi. Pintu tahan api : tidak kurang dari 2 buah engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu dengan tinggi 2.100 mm atau kurang dengan aturan yang sama untuk penambahan tinggi. 8.2.4. Lock Cylinders dan Keying a. Multiple Building System : kecuali disebutkan khusus, buatlah satu sistem grand masterkey untuk proyek. b. Review sistem kunci dengan Pemberi Tugas dan sediakan tipe yang diminta. c. Lengkapi lock dengan silinder untuk interchangeable core pins tumbler inset. Pasanglah hanya untuk sementara waktu pada periode konstruksi, dan bukalah kembali bila diminta. Pekerjaan furnishing final cores dan kunci untuk pemasangan adalah oleh Pemberi Tugas. d. Lengkapi locks dengan high-security silinder yang sesuai persyaratan, performance untuk grade 1 silider yang telah di test untuk persyaratan anti congkel dan drilling. e. Metals : bagian-bagian lock silinder dikonstruksi dari brass atau bronze, stainless steel, atau silver nickel. f.



Sesuaikan dengan permintaan Pemberi Tugas untuk master key, kecuali ditunjukkan khusus, dengan individual change key untuk setiap lock yang bukan berupa kunci salinan (keyed alike) dalam group lock-lock yang berhubungan. Tuliskan dengan permanen untuk setiap kunci sesuai jumlah lock yaitu pada identifikasi silinder, simbol kunci pembuat, dengan notasi “Do not Duplicate”.



g. Material kunci : hanya Nickel Silver h. Jumlah kunci : lengkapi dengan 3 buah anak kunci untuk setiap lock, 5 masterkey untuk setiap master system, dan 5 grand master key untuk setiap grand master system. 31 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



8.2.5. Key Control System Sediakan key control system termasuk cover, label, tanda dengan self-locking key clips, receipts forms, 3-way visible card index, tanda sementara, tanda permanen, dan standard metal cabinet, semuanya sesuai rekomendasi dari sistem manufaktur, dengan kapasitas untuk 150% dari jumlah lock yang dibutuhkan untuk proyek. a. Sediakan sistem cross index yang lengkap yang di set pabrik kontrol kunci, dan tempatkan kuncikunci pada cantolan dalam kabinet sesuai schedule final key. b. Sediakan kabinet tipe hinged-panel untuk digantung di dinding. 8.2.6. Locks, Latches dan Bolts a. Penting : pasanglah standard wrought box strike dari pabrik untuk setiap latch atau lock bolt, dengan lidah melengkung melewati protect frame. Finishing harus match dengan hardware set, kecuali ditunjukkan berbeda. 1. Pasanglah flat lip strikes untuk lock sebanyak 3 buah, dengan latchbolt yang anti friksi sesuai rekomendasi pabrik. 2. Pasanglah extra long strike lips untuk lock digunakan frame dengan asing frame dari kayu. 3. Pasanglah recess type top strikes untuk bolts locking pada head frame, kecuali disebutkan berbeda. 4. Pasanglah dust-proof striker untuk foot bolts, kecuali kalau pada special treshold construction terdapat non recessed strike untuk bolt. 5. Pasanglah roller type strike yang direkomendasikan oleh fabrikator latch dan lock unit. b. Lock throw : pasanglah throw latch ukuran minimum 16 mm pada sepasang pintu, dan sesuaikan dengan persyaratan throw bolt dan latch bolt pada bukaan firerated. Sediakan ukuran throw bolt minimum 12 mm untuk bored dan preassemble type unutk lock, dan minimum 18 mm throw latch untuk mortice lock. Sediakan ukuran minimum 2,5 cm throw untuk semua dead bolt. c. Flush bolt heads : ukuran minimum diameter 12 mm rod dari brass, bronze atau stainless steel dengan panjang rod minimum 30 cm. Untuk pintu-pintu dengan tinggi sampai dengan 2150 mm sediakan rod yang lebih panjang sesuai dengan kebutuhannya untuk pintu-pintu yang lebih tinggi dari 2.150 mm. d. Exit device dogging : kecuali untuk pintu-pintu fire-rated dimana door closer tersedia dan dilengkapi dengan exit devices, lengkapi unit-unit dengan alat keyed dogging untuk menahan latch bolt dalam posisi tertarik, saat sistem bekerja. e. Rabbeted doors : bila rabbeted door stiles ditunjukkan, sediakan special rabbeted front untuk lock dan latch unit dan bolt. 8.2.7. Push / Pull Units



32 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Concealed fastener : sediakan sistem fastener khusus dari pabrik untuk pemasangan, thru-bolt agar match pada sepasang unit (tidak untuk single unit). 8.2.8. Door Closer dan Door Control Devices a. Ukuran unit : kecuali disebut secara spesifik, sesuaikan rekomendasi manufaktur untuk ukuran unit door control tergantung dari ukuran pintu, pengaruh terhadap cuaca dan antisipasi frekwensi pemakaian. Sediakan paralel arms untuk semua overhead closer, kecuali disebutkan sebaliknya. b. Access Free Manual Closers : bila manual closer ditunjukkan pada pintu-pintu yang dibutuhkan untuk akses orang cacat (handicapped), sediakan unit yang dapat diatur (adjustable) untuk memberi dorongan gaya pada bukaan pintu dan penutupan dengan sistem delayed. c. Combination Door Closer and Holders : sediakan unit-unit design untuk memegang pintu pada posisi terbuka pada pemakaian normal dan untuk melepaskan dan menutup pintu secara otomatis dalam kondisi kebakaran. Gabungkan design mekanisme integral electromagnetic holder untuk digunakan bersama fire detector, dengan memakai normally closed switching contact. d. Flush Floor Plates : sediakan finish metal flush floor plates untuk floor closer kecuali bila terdapat treshold, dan cover plate dispesifikasikan menjadi bagian integral dari treshold. Finishlah floor plate agar match dengan hardware sets, kecuali kalau disebutkan khusus. e. Recessed Floor Plates : sediakan recessed floor plate pada tempat dimana tidak ada treshold dan floor closer pada area resilient flooring, stone flooring, atau marmer. Recess plate akan dipasang dan insert pada bahan floor finish pada ketebalan normal sesuai yang ditunjukkan. Sediakan extended spindle pada door closer yang mungkin dibutuhkan untuk mengakomodasikan ketebalan floor finish. Bila pada lantai marmer terdapat metal devider atau expansion strip, buatlah agar exposed ring dari recessed floor plate match dengan metal door closer atau floor strip. f.



Sediakan block resilient untuk exposed bumper.



8.2.9. Door Trim Unit a. Fastener : pasanglah standard exposed fastener dari pabrik untuk door trim unit terdiri dari sekrup yang dipasang dengan mesin atau self-tapping screws. b. Fabrikasi tepi trims dari stainless steel untuk dipaskan pada tebal pintu sesuai panjang standard atau agar match dengan ketinggian protection plate. c. Fabrikasi protection plate tidak lebih dari 4 cm lebih kecil dari lebar pintu pada bagian engsel, dan tidak lebih dari 12 mm lebih kecil dari lebar pintu pada sisi pull dengan ketinggian yang ada. 1. Metal plates : stainless steel 1,25 mm (US 18 gage) 2. Metal plates : brass atau bronze 1,5 mm (US 16 gage 3. Plastic plates : clear acrylic plastic, tebal 3 mm 4. Plastic plates : plastic laminate atau high impacted polythylene, tebal 3 mm sesuai dengan warna yang dipilih. 33 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



8.2.10. Weatherstripping dan Seals a. Umum : pasanglah weatherstripping kontinue pada exterior door dan smoke, lampu dan seal suara pada pintu-pintu exterior dimana ditunjukkan atau terdapat dalam schedule. Pasanglah monocorrosive fastener untuk pemakaian exterior dan tempat-tempat lain yang ditunjukkan. b. Replaceable Seal Strips : pasanglah unit-unit resilient atau flexible seal strip yang dapat dengan mudah diganti dan tersedia ready stock/readly available dari stock yang disediakan oleh pabrik. c. Weatherstripping pada Jambs dan Heads : pasanglah bumper type resilient insert dan metal retainer strips untuk permukaan, kecuali terdapat mortised atau semi mortised, serta material-material berikut untuk metal, finish dan resillient bumper. Sponge Neopreme sesuai MIL R 6130, class II (closed cell). 1. Grade A (30˚F s/d 150 ˚F, oil-resistant dan self extinguishing) 2. Grade B (30 ˚F s/d 150 ˚F, non oil-resistant) 3. Grade C (67 ˚F s/d 170 ˚F, low temperature) d. Wheatherstripping pada door bottoms : sediakan treshold yang terdiri dari contacttype resilient insert dan metal housing dengan design dan ukuran yang ditunjukkan dari bahan metal, solid neoprane wiper atau sweep seal. 8.2.11. Treshold a. Umum : kecuali ditunjukkan khusus, pasanglah unit treshold metal standard dengan tipe, ukuran, dan profil sesuai yang ditunjukkan dalam schedule. b. Exterior Hinge atau Pivot Doors : sediakan unit-unit ini tidak kurang dari lebar 10 cm, dan dibentuk untuk pengakomodasikan perubahan dalam elevasi lantai sesuai yang ditunjukkan, untuk mengakomodasikan door hardware serta untuk kesesuaian dengan door frame, serta hal-hal berikut : 1. Untuk pintu “In-swing” sediakan unit-unit dengan interlocking lip dan interior drain channel, termasuk hook pada tepi bawah dari pintu dan drain pan. 2. Untuk pintu-pintu “out-swing” sediakan rabbeted type unit dengan insert weatherstrip yang dapat diganti pada stop. 8.2.12. Hardware Finishes a. Buatlah match item-item texture finishing dengan warna standard dari manufaktur untuk latch dan lock set (atau unit push-pull bila tidak ada latch dan lock set). b. Sediakan finishing khusus yang match dengan sample-sample dari Perencana, bila ada. c. Sediakan kualitas finish, termasuk ketebalan plating atau coating (bila ada), komposisi, kekerasan, dan kualitas-kualitas lain sesuai dengan standard manufaktur, dengan standard tidak kurang dari yang dispesifikasikan dalam standard referensi unit-unit hardware.



34 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



d. Sediakan protective lacquer coating untuk semua finish hardware yang diekspose seperti brass, bronze dan aluminium, kecuali disebutkan khusus. Gunakan Suffix “NL” untuk menandakan standard finish yang menunjukkan “no lacquer”. e. Semua hardware dalam satu pintu dalam pengertian daun pintu dan kosen pintu atau setiap hardware yang melekat atau berdekatan padanya harus memiliki material finish yang sama. Finishing yang disarankan : Polished Brass atau sesuai schedule. 8.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN 8.3.1. Persiapan dan Pengiriman Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut sesuai kondisi kontrak dan persyaratanperyaratan spesifikasi : a. Sertifikat pemenuhan dan laporan test. Kontraktor harus mengirimkan sertifikat laporan test kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana untuk persetujuan, bersamaan dengan pengiriman hardware sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dispesifikasikan disini. b. Hardware list dan katalog Sebelum hardware dikirim ke site, kontraktor harus mengirimkan kepadaManajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana hardware list untuk persetujuan sebanyak rangkap empat, yang mendata setiap item hardware yang dibuat disertai dengan katalog pabrik untuk setiap item hardware dengan memakai form berikut : Hardware



Reference



Manufactures



UL marked



BHMA



Item



Publication



number and



(if fire rated



Finish



Type



Catalog number



and instead)



Designation



c. Data-data produk termasuk data produk teknis dari pabrik untuk setiap item hardware pintu, instruksi pemasangan, maintenance untuk finish dan bagianbagian yang bergerak, dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan-persyaratan. d. Final hardware schedule yang terkoordinasi dengan pintu-pintu, kosen-kosen dan pekerjaanpekerjaan lain untuk memastikan ukuran yang tepat, ketebalan, pengepasan dan finish dari hardware pintu/jendela. 1. Final hardware schedule berisi : item-item berdasarkan hardware yang ditunjukkan, schedule yang telah diatur ke dalam hardware set yang menunjukkan penandaan secara lengkap dari



35 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



setiap item yang dibutuhkan untuk setiap pintu atau bukaan. Cantumkanlah informasi-informasi berikut : Tipe, style, fungsi, ukuran dan finish untuk setiap item hardware Nama dan manufaktur untuk setiap item Pengencangan (fastener) dan informasi lain terkait Lokasi untuk setiap referensi (cross reference) hardware set untuk ditunjukkan dalam gambar-gambar denah dan schedule pintu dan kosen. Penjelasan mengenai singkatan-singkatan, simbol-simbol dan kode yang terdapat dalam schedule. Lokasi pemasangan (mounting) untuk hardware Ukuran dan material dari pintu Informasi kunci-kunci 2. Submital Squence Kirimkan draft initial dari final schedule bersama-sama dengan data produk sebagai informasi/data fabrikasi/instalasi dari pekerjaan/bagian terkait dalam schedule pelaksanaan proyek. Kirimkan schedule final sample, produk data, koordinasi dengan shop drawings dalam pekerjaanpekerjaan terkait lain, schedule pengiriman dan informasi sejenis. 3. Schedule sistem kunci : kirimkan schedule detail sistem kunci terpisah yang menunjukkan dengan jelas bagaimana instruksi final pemilik dalam melakukan penguncian (operasional), telah dipenuhi. e. Sample dari setiap tipe hardware yang diekspose lengkap dengan finishing dan label berisi deskripsi lengkap dengan jadwal koordinasi sesuai schedule. Kirimkan sample sebelum pengiriman hardware schedule. Sample akan dikembalikan kepada supplier. f.



Pengiriman sistem kunci : sebelum kunci dikirim ke lapangan, kirimkan system penguncian yang lengkap (Keying System) untuk persetujuan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.



g. Templates untuk pintu-pintu, kosen-kosen dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dispesifikasikan harus disiapkan oleh pabrik/factory untuk pemasangan hardware pintu/jendela. Check shop drawings pada pekerjaan-pekerjaan lain untuk memastikan bahwa telah ada persiapan yang cukup dibuat untuk menempatkan dan memasang hardware pintu/jendela yang sesuai pada persyaratan yang ditunjukkan. 8.3.2. Pemasangan a. Pasanglah unit hardware pada ketinggian yang ditunjukkan atau diperlukan untuk menyesuaikan dengan peraturan-peraturan pemerintah kecuali sebaliknya diusulkan lain oleh Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.



36 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Pasanglah setiap item hardware sesuai dengan instruksi dan rekomendasi dari manufaktur. Bilamana pemotongan dan pengepasan diperlukan untuk memasang hardware pada atau permukaan yang selanjutnya akan di cat atau difinish dengan cara lain, koordinasikan pemindahan, penyimpanan dan instalasi kembali, atau pasanglah proteksi pada permukaan pekerjaan finishing. Jangan pasang item surface-mounted sampai finish telah diselesaikan termasuk pada bagian dasarnya (substrates). c. Pasanglah unit-unit dengan rata, tegak dan benar pada garis dan lokasinya. Setellah dan perkuatlah dasar dari item sesuai dengan yang diperlukan untuk pemasangan dan operasional yang baik. d. Lubangilah dan pasanglah unit anchorage fastener yang tidak disiapkan dalam pabrik secara concealed (tersembunyi). Berilah spasi pada fastener dan anchor sesuai dengan standard industri. e. Atur treshold untuk pintu exterior dengan memasang penuh butyl-rubber atau sealant Polyisobutylene mastic sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam pasal Joint Sealant. f.



Weatherstripping dan Seals : bila tidak sesuai dengan instruksi dan rekomendasi dari pabrik untuk persyaratan pemasangan/melanggar, jangan dicantumkan.



8.3.3. Penyetelan, Pembersihan dan Pengestas a. Aturlah dan check setiap item hardware dan pintu yang beroperasi untuk memastikan operasional yang baik dan fungsi-fungsi dari setiap unit. Ganti unit-unit yang tidak dapat disetel dan beroperasi dengan bebas dan halus, sesuai yang ditunjukkan pada penerapannya. Bila hardware pintu dipasang lebih dari satu bulan sebelum penerimaan atau penempatan ruang atau area, ulangi pemasangan selama seminggu sebelum penerimaan atau penempatan, dan buatlah final check dan pengaturan untuk semua item hardware pada area atau ruang tersebut. Bersihkan item-item yang telah beroperasi untuk mengembalikan finish dan fungsi dengan baik dari hardware dan pintu-pintu. Setellah alat kontrol pintu sebagai akibat pengaruh panas dan perlengkapan ventilasi. b. Bersihkan permukaan-permukaan berdekatan yang kotor oleh pemasangan hardware. c. Lakukan instruksi dari Pemberi Tugas untuk pengaturan dan maintenance yang baik pada hardware pintu dan hardware finish. d. Six-Month Adjustment : kira-kira enam (6) bulan setelah tanggal penyelesaian, installer bersamasama dengan wakil dari manufaktur latchset, lockset, alat control pintu, dan supplier utama hardware, harus kembali ke proyek untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berikut : 1. Periksa dan setel kembali item-item dari hardware pintu seperlunya untuk mengembalikan fungsi-fungsi dari pintu dan hardware dengan persyaratanpersyaratan spesifikasi. 2. Konsultasikan dan lakukan instruksi dari Pemberi Tugas dengan rekomendasi tambahan pada prosedur maintenance. 3. Gantilah item-item hardware yang cacat atau gagal karena kesalahan design, material, atau installasi dari unit-unit hardware.



37 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



4. Siapkan report tertulis untuk masalah yang timbul pada saat ini maupun perkiraan dimasa-masa yang akan datang (sesuai dengan situasi yang ada) untuk performance dari hardware. 8.3.4. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan. c. Sesudah pekerjaan alat pengunci dan penggantung, alat tersebut harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya. d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor. 8.3.5. Syarat Penerimaan Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut : a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk lalu lintas bahan finishingnya, ketahanan dan kekuatan dalam operasional selama 20 tahun. b. Garansi tertulis dari kontraktor/supplier/installer untuk ketepatan system pemasangan, kebenaran pemasangan dan kelengkapan (miscellaneous) yang dibutuhkan dalam pemasangan hardware. PASAL 9 : PEKERJAAN CURTAIN WALL SYSTEM DAN ALUMINIUM COMPOSSITE PANEL 9.1 9.1.1.



UMUM Lingkup Pekerjaan a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan. b. Meliputi penyediaan dan pemasangan curtain wall, canopy dan skylight, kosen-kosen, pintupintu/jendela alumunium sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar, yaitu : 38



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



 Alumunium Entrance doors  Alumunium Curtain Wall System  Jendela / Kosen Alumunium  Alumunium panels dan system  Imported glass dan aluminium composite panel  Glazing Materials (lokal)  Sealant  Neoprene gasket dan gasket profile  Hardware yang dibutuhkan untuk kelengkapan dan pemasangan system-system diatas.  Metal Stud / Fabrikasi yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem-sistem diatas.  Alumunium Flashing untuk kelengkapan dan kebutuhan pemasangan sistim diatas.  Sistem pengetesan untuk keseluruhan pemasangan dan kesempurnaan hasil akhir.  Quality assurance yang diinginkan. Bagian ini menjelaskan "Commercial Quality" kosen dan pintu-pintu alumunium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk alumunium panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut. c. Pada lokasi : 



Main entrance canopy







Parapet stool, curtain wall seluruh lantai







Backing spandrel







Fire Insulation System







Gypsum Backing Panels pada podium dan tower







Pembungkus kolom dan balok lateral







Plafond dan soffit aluminium composite panel







Fixing dan braching logo di podium dan puncak gedung







Metal cornice di podium dan tower







Seluruh sistem bracket, fixing, fastener bolt dan nut







Rangka struktur pendukung curtain wall kolom lateral



d. Bagian yang terkait :  Pekerjaan Pasangan  Pekerjaan Metal Fabrikasi  Pekerjaan Struktur Balok Beton, Kolom Beton, Plat Beton  Pekerjaan Ceiling 39 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



 Pekerjaan Finishing Lantai 9.1.2.



Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :  SII 00649-82



- Extrusi Jendela



 SII 0405-80



- Alumunium Extrussion



 SII 0695-82



- Alumunium Extruder Number



 ASTM B 221-83



- Alumunium alloy extruded bars, shapes tubes



 ASTM B 209-83



- Alumunium alloy sheets & plates



 ASTM A36-81



- Steel Structural



 ASTM A308-84



- Alumunium Alloy, rolled atau extruded



 ASTM E330-84



- Structural Performance



 ASTM E331-84



- Water Leakage



 ASTM 283-84



- Air Leakage



b. Quality Assurance :  Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dalam Extrussion alumunium dan pemasangannya (install) dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana.  Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari manufaktur.  Sistem curtain wall harus didesain (rekayasa) agar memenuhi persyaratan-persyaratan performance yang dispesifikasikan untuk persyaratan-persyaratan physical dan aesthetic, oleh Engineer profesional yang terdaftar di Indonesia.  Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana dengan mock-up system yang harus dibuat oleh Kontraktor.



40 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



 Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi pemasangan sistem alumunium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi tegak dan level. c. Kualifikasi pekerja :  Sedikitnya harus ada 1 team lengkap yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.  Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.  Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.



9.1.3.



Pengiriman dan Penyimpanan a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site proyek lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan. b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap dengan label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item yang cacat atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik.



9.1.4.



System Requirements a. Design Requirements 1. Sediakan gambar-gambar basic design dan jangan dinyatakan identifikasi dan pemecahan masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau moisture disposal. 2. Persyaratan-persyaratan yang ditunjukkan dengan detail-detail yang dimaksudkan untuk membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari member. 3. Sediakan concealed fastening disemua tempat. 4. Sediakan type-type profil, gasket, sambungan dan jenis kaca yang diperlukan. 41



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



5. Manufaktur bertanggung jawab untuk mengikuti design, persyaratan-persyaratan atau rekayasa sistem, termasuk modifikasi-modifikasi yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan mempertahankan konsep design visual. 6. Pertimbangan-pertimbangan tambahan diperlukan mengingat kondisi-kondisi khusus site untuk gerakan kontraksi dan expansi sehingga tidak ada kemungkinan kehilangan, pelemahan atau kegagalan hubungan antara unit-unit dan struktur bangunan atau antar unit-unit itu sendiri. 7. Berikan expansi dan kontraksi karena gerakan struktural tanpa kerusakan pada penampilan dan performance. 8. Pastikan sistem fire stop berfungsi sesuai standar yang berlaku dan memenuhi kriteria desain dari Perencana. 9. Pastikan parapet stool, curtain box, backing aluminium composite panel didukung oleh sistem perkuatan panel yang kokoh dan sesuai dengan visualisasi Arsitektur yang dibuat oleh Perencana. b. Structure Requirement Buatlah ketebalan design properti struktur dan potongan member-member struktur untuk memenuhi persyaratan code lokasi angin (code requirement wind locations). Berikan tambahan bent plate dari rolled steel internal stiffeners untuk memenuhi deflection 1/200 atau kurang. 9.1.5.



Performance Requirements Design Criteria



:P = V2/16, dimana V adalah kecepatan angin



a. Wind Pressure



: Positive = 77 kgf/m2 (=1p) ~ 35 m/second Negative = 1 ½ p = 105 kgf/m2



b. Wind Load



: 77 – 105 kg/m2



c. Air Filtration



: tidak lebih dari 0,066 m3/jam untuk setiap meter persegi



Permukaan pada 15 kg/ m2 diferential pressure. d. Sound Absorption



: 30 dB dalam 125 Hz – 4000 Hz



e. Maximum Allowable Deflection f.



Sealant



: 20 mm ( l/200 )



: Silicon sealant, sesuai rekomendasi pabrik



g. Wind tightness



: tidak kurang dari 15 m3/jam



h. Water tightness



: tidak kurang dari 15 kg/m2



i.



Parallel Deflection



: dibawah 75 % dimensi desain 42



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



j.



Panel deflection



: 1/175 bentang



k. Safety Factor l.



: 1,5 kali



Pergeseran struktur yang diijinkan :  Lateral movement (Horizontal)



: 20 mm (standard ASTM)



 Vertical movement



: 30 mm (standard ASTM)



 Joint Size 9.2 9.2.1.



: 13 mm (standard ASTM)



BAHAN Curtain Glass Wall Framing dan System a. Frame dan Aksesori 1. Material



: Alumunium Extrussion



2. Extrussion



: sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar shop drawings yang



disetujui oleh MK / Perencana dan Konsultan curtain wall. 3. Color extrussion :



- anodized sesuai dengan standard YKK YS-1C dengan film thickness



minimal 28 micron (10 micron anodized + 18 micron lacer) - colour anodized dengan lapisan PVDF minimal 22 micron. 4. Mullion size dan type



:



 Back Mullion (vertical) ukuran 120mm X 50mm tebal 2mm pada jarak sesuai gambar atau shop drawings.  Transom ukuran 50mm X 50mm grid untuk install kaca clear sunnergy 8mm dan granite slab dipasang pada posisi secondary mullion dan posisi-posisi sambungan lain yang lebih kecil / antar unit, sesuai gambar.  Ketebalan profil 2, 3, 4, 5 mm sesuai extrusi.  Pemasangan : -



Steel plate embeded pada beam dengan finish Zincromate.



-



Back Mullion (vertikal) dipasang dengan stainless steel bolt & nut pada bracket tersebut.



-



Secondary Mullion selanjutnya dipasang pada Back Mullion tadi sebagai penguat bidang.



-



Transom grid yang menyangga kaca selanjutnya dipasang pada Secondary Mullion. 43



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



5. Aluminium Louvre menggunakan bilah minimal t = 1.2 mm dengan karakter yang sama dengan frame, dengan kemiringan dan jarak antar louvre yang telah disetujui oleh Perencana dan MK. 6. Fire Damper/Fire Stop Untuk menahan / menghambat aliran api yaitu terdiri dari susunan plat galvalum tebal 0.9mm dan rockwool density



60 kg/m³, dipasang sedemikian rupa dan dibuktikan dengan



perhitungan bahwa fire damper dapat menahan panas antara lantai bangunan dengan kemampuan menahan panas lebih baik dari kaca exterior. 7.



Spandrel Back-up material dan stool parapet :  Spandrel Backing : Calsium Silicate 6 mm dicat putih dop dengan acrylic emulsion fungus resistance paint dipasang dengan setting block.  Pemasangan ke lantai dengan siku 50.50.5 dipasang dengan Dynabolt.  Stool Parapet : Alumunium sheet cover tebal 2 mm finish powder coating  Plin : Alumunium sheet dicat powder coating, atau sesuai finishing interior.



8. Silicone Sealant : Silicone sealant mempunyai karakteristik sebagai berikut :  Silicone hendaknya bertype Structural Glazing, Glazing Free Adhesive dan Weather Proof sesuai ASTM C920, C 719, C1184  Tensile Strength minimal 80 psi untuk tumpuan sealant 2 sisi dan 120 psi untuk 4 sisi.  Durometer share A, points 35  Modulus 25%, 40 Psi  Joint movement 50%  Tooling Time 20 – 40 menit  All weather all temperature.  UV resistant  Merk yang disarankan : 



Dow Corning 795 (Structural) weather proof.







Dow Corning 983 (4 sisi perimeter)







Dow Corning 790 pada pergerakan struktur lebih dari 30 mm. Warna ditentukan kemudian.



44 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Alumunium Composite Panels (ACP) / Aluminium Cladding 1. Tebal panel



: PVDF 4 mm X 0.5 mm



2. Merk : Alucobond, Raynobond, Alpolic , atau setara 3. Struktur untuk pemasangan sirip-sirip / Fin :  Aluminium dibuat dengan konstruksi yang kaku lengkap dengan pasangan bracing.  Alumunium reinforce mill finish dengan karakter kekuatan  aluminium profil / hollow 40 x 40 x 1,2 mm finish mill finished. bracket aluminium, tebal 10 mm aluminium angle finish zinchromate steel bracket, tebal L50 x 50 x 5 mm finish Zinchromate 



Steel plate L 50.50.5 hot dip galvanized steel sebagai penyambung ke 2 bahan diatas



 Aluminium Composite Panel harus memiliki karakteristik sebagai berikut : Standard : 1220 (W) x 2440 (L) x 4 mm (T) Rangka Curtain Wall : Aluminium U Chanel (70 x 50 x 75 x 3 mm) (25 x 50 x 25 x 3 mm) Type : 4 mm (ASTM D792) 5,6 kg/m2. Sound Insulation : 25 dB



4. Pemasangan



:



 Aluminium frame dibuat sesuai dengan perhitungan kekuatan dan kekakuan.  Alumunium reinforce mill finish dipasang ke steel frame dengan penyambung  Selanjutnya alumunium composite panel dipasang ke alumunium reinforce mill finish, terutama pada sambungan-sambungan, serta sambungan diisi dengan silicone sealant low stain dan backer rod. 5. Performance Requirements :  Bebas dari distorsi dan deflection  Tidak pecah (cracking) dan patah (breaking)  Dapat dipotong (cutting), bending dan routing  Corrosion resistance dan weather ability, tidak terpengaruh perubahan temperature.  Dapat dilipat (folded) setelah digrooving pada lapisan (skin) belakang menggunakan router, trimmer, atau circular saw yang dilengkapi dengan groove cutter. 45 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



 Dapat dengan mudah dilekukkan (cold-bent) dengan pressbrake atau mesin roll bending dengan tiga roll (three rolls).  Radius minimum bending dengan press brake.  Memilki sound transmission loss yang tinggi.  Properties dari cat finishing : Memiliki spesifikasi setara Kyner 500 PVDF atau Lumiflon ex Nippon Paint - Color retention : 5000 jam - Gloss retention : 4000 jam ( 70% ) - Chalk resistance : 4000 jam - Pencil Hardness : 2H - Formability/T-bend : 2T, tanpa pecah - Impact resistance : tanpa pecah (pick off / cracking) - Salt Spray resistance : melewati 3000 jam - Humidity resistance : melewati 3000 jam - Chemical resistance (Hcl, H2SO4, Mortar, Detergent) : tanpa perubahan - Gloss 60øC : 30 % - 80 % - Adhesion :



* Dry : tanpa perubahan * Wet : tanpa perubahan * Boiling water : tanpa perubahan



1. Memiliki karakter terbakar pada permukaan untuk ignitability, flame spread, heat evolved, smoke developed sesuai dengan : UK BS 476 bagian 6 dan 7 DIN 4120 teil 1 ONORM B 3800 SNU 52018 3/2 NEN 3883 NFP 92-501, S21-203 AS 1530 bagian 3 ASTM E 84 Modified ASTM E 108 2. Garansi minimum 10 tahun untuk persyaratan-persyaratan performance yang disebutkan diatas, properties dari painted finish, dan karakteristik terbakar permukaan yang baik (surface burning characteristics). 46 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



9.2.2.



Kaca a. Material kaca harus sesuai dengan analisa struktur yang disiapkan oleh Perencana kaca dan / atau jendela / pintu, kosen alumunium untuk persyaratan-persyaratan performance. b. Material kaca harus sesuai dengan technical specification dari manufaktur yang disetujui dengan tercantum label dari manufaktur tersebut. c. Kontraktor harus menyiapkan hasil test yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi / Perencana mengenai persyaratan-persyaratan performance (wind load, wind pressure, air tighness, water pressure, sound absorption). d. Kontraktor diminta untuk merencanakan metode sistem pemasangan mengingat pengaruhpengaruh deflection yang mungkin disebabkan oleh tension, wind pressure, dan lain-lain sesuai dengan rekomendasi pabrik dan peraturan-peraturan untuk loading yang berlaku sekarang. e. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : SNI-3-1970 dan SII 0189-78. f.



Quality Assurance :  Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Arsitek.  Publikasi bahan gelas : sesuai dengan publikasi yang direkomendasi oleh pabrik gelas dan organisasi di bawahnya, kecuali terdapat persyaratan-persyaratan yang lebih ketat ditunjukkan. Merefer kepada publikasi dibawah ini untuk persyaratan kaca dan bukan sebaliknya. - FGMA publication : "FGMA Glazing Manual"



g. Safety Glass : produk sesuai dengan ANSI 297.1 dan persyaratan testing dalam 16 CFR Part 2101 untuk kategori II produk. h. Produk kaca fire resistant untuk asembli pintu : produk identik dan testing sesuai ASTM E152, berlabel dan terdaftar oleh UL dan agen test dan inspeksi yang diterima pada jurisdiksi otoritas.



47 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



i.



Laminated glass sesuai dengan ANSI 297.1 dan FGMA Publication terutama untuk safety laminated glass harus teruji minimal setara dengan LAMISAVE ASAHI.



j.



Kualifikasi glasur : memiliki pengalaman glasur yang telah menyelesaikan bahan kaca yang sama, dan ditambah dengan yang diindikasikan dalam proyek dengan record yang sukses dalam pelayanan.



k. Tanggung jawab produk kaca untuk satu sumber : Pakailah kaca dari satu sumber untuk setiap produk yang ditunjukkan dibawah :  Primary Glass untuk setiap tipe dan kelas yang ditunjukkan (ASTM C 1036).  Heat-treated glass untuk setiap kondisi yang ditunjukkan (ASTM C 1048). l.



Testing adhesi dan kesesuaian pra-konstruksi : Kirimkan ke pabrik sealant, contoh untuk setiap kaca, gasket, aksesori kaca, member frame kaca, yang akan melekat atau mempengaruhi sealant kaca untuk testing kesesuaian dan adhesi seperti yang ditunjukkan di bawah ini : 1. Pakailah standar metode test pabrik sealant untuk menentukan jika primer dan teknik persiapan spesifik lain dibutuhkan untuk kecepatan, adhesi, dan penyaluran yang optimum dari sealant pada substrates (dasar bagian yang dichek). 2. Kirimkan tidak kurang dari sembilan potong setiap tipe dan finish dari frame kaca, dan tiap tipe, kelas, jenis, kondisi dan bentuk kaca (monolitik, laminated, unit insulasi) untuk testing adhesi, termasuk satu sample untuk setiap aksesori kaca (gasket, setting block, dan spacers) untuk kesesuaian test. 3. Schedule kecukupan waktu untuk test dan analisa hasil untuk menghindari penundaan dalam pekerjaan. 4. Investigasi material dan adhesi yang tidak kompatibel/sesuai dan dapatkan rekomendasi tertulis dari pabrik sealant untuk mengukur koreksi, termasuk pemakaian special primer. 5. Testing tidak akan dibutuhkan bila pabrik sealant kaca dapat mengirimkan data-data yang dibutuhkan yang diterima oleh arsitek/perencana dan harus didasarkan pada testing sebelumnya untuk produk sealant yang sekarang digunakan untuk adhesi dan kesesuaian dengan material kaca yang diusulkan/diberikan.



m. Rapat sebelum pemasangan :



48 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Aturlah pertemuan di site office untuk memastikan kebutuhan/syarat-syarat dalam divisi "project meeting". 9.2.3.



Pengiriman Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/ Perencana/ Pemberi Tugas. a. Data produk dari setiap produk kaca sesuai spesifikasi. b. Sample untuk tujuan verifikasi sebanyak 3 (tiga) set ukuran 300 mm x 300 mm dari setiap tipe kaca yang ditunjukkan dalam spesifikasi kecuali untuk produk kaca bening/monolitik, dan contoh dengan panjang 300 mm untuk setiap warna (kecuali hitam) untuk setiap tipe dari sealant dan gasket yang diekspose dan terlihat. Pasanglah contoh sealant dan gasket diantara 2 garis material yang mewakili warna dalam sambungan sistem pada kosen. c. Sertifikat produk dengan tanda pabrik kaca yang menjamin produk mereka sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan : Sertifikat terpisah tidak diperlukan untuk produk kaca dengan label permanen pabrik yang menunjukkan tipe dan ketebalan kaca. Berikan label yang mewaliki program Quality Control dari agen sertifikasi atau agen pengetesan independen yang dapat diterima oleh jurisdiksi otoritas. d. Kesesuaian Kesesuaian dan laporan test adhesi dari pabrik sealant yang menunjukkan bahwa material kaca di test untuk kesesuaian dan adhesi dengan sealant kaca. Ikutkan interprestasi pabrik sealant dalam hasil test relatif terhadap performance sealant dan rekomendasi untuk primer dan persiapan bagian dasar yang diperlukan untuk adhesi.



9.2.4.



Penyimpanan dan Perawatan a. Lindungi material kaca sesuai dengan petunjuk pabrik dan sesuai dengan yang diperlukan untuk menghindari kerusakan pada kaca dan sealant kaca dari kondensasi, perubahan temperatur, pengaruh langsung matahari, atau sebab-sebab lain. 49



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Material sealant kaca. Material sealant harus dikirimkan dalam kemasan tertutup, identifikasi lengkap dengan nama, warna, ukuran, kekerasan, tipe, kelas dan grade. Simpanlah semua bahan kaca dan sealant bebas dari kerusakan dan sesuai dengan rekomendasi yang ketat dari pabrik. 9.2.5.



Garansi Kontraktor harus memberikan garansi tertulis dari pabrik selama 10 tahun untuk kualitas kaca dan garansi hasil kerja yang baik dari kontraktor.



9.2.6.



Bahan 1. Sistem Persyaratan Performance a. General : siapkanlah sistem kaca yang dibuat, difabrikasi, dan dipasang untuk mendukung perubahan suhu normal, beban angin, tekanan angin (dimana diperlukan), tanpa kegagalan, kehilangan, dan patah pada atribut kaca seperti : kegagalan pembuat, fabrikasi dan pemasangan; kegagalan sealant dan gasket untuk bertahan anti-air dan tahan/kedap udara; kerusakan material kaca, dan kerusakan konstruksi. b. Desain kaca : ketebalan kaca yang ditunjukkan dalam gambar hanya untuk detail. Konfirmasikan ketebalan kaca dengan analisa beban-beban proyek dan kondisi pelayanan. Siapkan kaca dengan variasi ukuran bukaan untuk ketebalan dan kekuatan (penguatan dan pengaturan terhadap panas) agar sesuai atau dapat melampaui kriteria-kriteria berikut : 1. Ketebalan kaca minimum, secara nominal, untuk kaca exterior adalah 6 mm untuk heat strengthened dan 8 mm untuk annealed glass. 2. Untuk pemakaian laminated glass system minimal adalah 5 mm + 5 mm dengan lapisan film safety. 3. Ketebalan kaca tinted dan penyerapan panas untuk setiap warna (tint) adalah sama untuk seluruh bagian dalam proyek ini. 4. Ketebalan minimum kaca dalam bidangnya, apakah terdiri dari kaca yang diperkuat atau penyesuaian panas, akan dipilih sehingga kemungkinan kegagalan tidak melewati hal-hal berikut :



50 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



8 lembar per 1000 lembar di set secara vertikal atau tidak lebih dari 15ø dari garis vertikal dan pada gerakan angin. Tentukan ketebalan minimum kaca monolitik yang diperkuat sesuai dengan ASTM E 1300. Untuk kaca lain selain kaca monolotik yang diperkuat (monolitic annealed glass) tentukan ketebalan sesuai dengan standar metode analisa pabrik kaca termasuk faktor pengaturan pemasangan (applying adjustment factors) sesuai ASTM E 1300 berdasarkan tipe dari kaca. c. Gerakan suhu normal dihasilkan dari perubahan maksimum berikut (range) dalam ambient dan perlakuan temperatur permukaan pada member dari frame kaca dan komponen kaca. Kalkukasi rekayasa dasar pada temperatur permukaan sebenarnya pada material karena solar heat gain dan nighttime sky heat loss. Perubahan temperatur (range) : 120ø F (67øC), ambient ; 180øF (100øC), permukaan material. 2. Produk Kaca untuk Curtain Wall, pintu, skylight dan suspended glass Semua kaca harus tercantum label dari pabriknya dan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam spesifikasi berikut : a. Tempered Glass :  Tebal :



12 mm, untuk framed door, frameless door (kaca tanpa frame untuk



pintu entrance, sliding door, partisi kaca).  Bila ketebalan ini masih dirasa kurang, harus dibuat perhitungan ketebalan yang sesuai dengan petunjuk pabrik.  Kaca tempered harus bebas dari bintik-bintik/cacat kaca yang dapat mudah menyebabkan kaca pecah. b. Kaca Exterior :  Tebal : 8 mm untuk annealed atau sesuai dengan luas bidang/gambar dan 6 mm untuk head strengthened.  Warna : lihat spesifikasi material arsitektur  Produk : lihat spesifikasi material arsitektur  Gasket : gasket glass extrussion ex Neoprene, atau setara. c. Kaca Laminated : 51 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



 Minimal sesuai dengan ANSI 297.1 dan setara dengan LAMISAVE ASAHI tebal 6 mm + 6 mm dengan lapisan film safety PVB dipakai pada canopy. d. Suspended Glass memakai kaca tempered minimal 12 mm untuk ketinggian sampai 2400 mm dan 19 mm untuk ketinggian 2400 < h < 7800 mm tempered glass standard ASAHI. e. Glass raw material disediakan extra stock 2%.



9.2.7.



Penerapan 1. Pemeriksaan a. Ukuran kaca harus ditentukan berdasarkan pengukuran lapangan yang sebenarnya dari frame/bingkai untuk menerima bidang kaca. b. Berilah peluang untuk ekspansi, kontraksi, dan pergerakan serta tambahkan bantalan dan jepitan yang baik. Identifikasi tipe kaca pada saat dikirim ke site dan saat pemasangan. c. Periksa seluruh permukaan untuk menerima bagian-bagian yang telah disebutkan sesuai spesifikasi. d. Review schedule dan prosedur pemasangan kaca, termasuk metode pengangkatan kaca, pemakaian material kaca, pemasangan gasket dan removable stops. e. Material kaca tidak boleh / diijinkan terdapat "chicken eyes atau staining". 2. Pemeriksaan a. Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan perlengkapan yang direkomendasikan oleh pabrik kaca. b. Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.



52 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



c. Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang direkomendasikan. d. Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik. e. Berilah ruang/spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan tape yang kontinu, dengan minimum 2 (dua) perenggang/ pembatas pada setiap sisi dari kaca. Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Berikan jumlah yang dibutuhkan untuk jepitan minimum 9 mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya. f.



Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnya pemasangan seal disekeliling kaca.



g. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan udara luar. h. Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan penggantian. a. Aksesori Harus dibuat dengan concealed fastener stainless steel, rubber weather strip dan hanger yang dihubungkan ke alumunium harus didempul dengan sealant. Anchors untuk kosen-kosen alumunium haruslah memiliki ketebalan 2-3 mm hot dip galvanized steel dengan minimum 13 micron untuk memungkinkan pergerakan. b. Finishing Material Treatment permukaan material yang kontak langsung dengan alkaline seperti concrete, mortar atau plaster, harus dengan finish clear lacquer atau anti corrosive treatment seperti asphaltic varnish atau material insulasi lain. 9.3



PENERAPAN PEMASANGAN CURTAIN GLASS WALL 53



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



9.3.1.



Pengiriman Shopdrawing



Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/Perencana. a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari :  Elevation dan member dari profil  Nomor-nomor profil dan type sambungan  Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors.  Detail-detail dari bentuk yang diperlukan.  Kaca yang dipakai serta ketebalan yang diinginkan  Reinforcing  Jenis aluminium composite panel  Radius pada bentuk lengkung yang sesuai dengan gambar desain Perencana  Struktur pendukung pekerjaan curtain wall  Fire stop system  Bracket system  Anchorage system  Interfacing dengan konstruksi dan struktur bangunan  Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi  Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement, pemasanganpemasangan khusus.  Metode dan aksesori pemasangan kaca.  Internal dan external sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang direkomendasikan.  Gasket b. Kontraktor harus mengirimkan kalkulasi untuk struktur sistim curtain wall dan kaca (Structural Calculation) sebagai bukti ketepatan, kebenaran, dan kekuatan metode sistem yang diterapkan untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/Perencana. c. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabricator dan terhadap peraturan beban yang berlaku. d. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari setiap tipe dan item pekerjaan aluminium yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm profil alloy, beserta 54 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan curtain wall dan finishing yang sudah final. e. Test Report : Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau data-data pendukung lain.



9.3.2.



Persiapan



a. Sebelum fabrikasi kontraktor harus melakukan check di site semua dimensi-dimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat. b. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuran-ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil alumunium yang berhubungan langsung dengan material-material struktural lain. c. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh MK/Engineer. d. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.



9.3.3.



Fabrication / Assembly



a. Shop Assembly Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan asembly lapangan yang baik dan tepat guna. b. Sambungan-sambungan / Joints. 1. Buatlah dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan ekspose match untuk memberikan garis dan design yang kontinu. Pakailah perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan sealant. 2. Pemakaian sealant tidak diijinkan pada permukaan ekspose. 9.3.4.



Pemasangan 55



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



a. Toleransi pemasangan : 1. Batas perbedaan tegak dan level :  3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V)  3 mm dalam 6 m, secara horizontal (H) 2. Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis : 6 mm untuk setiap member pada setiap lokasi. 3. Keseluruhan (over all) Untuk seluruh ketinggian (dari bawah sampai ujung atas) dan lebar (keseluruhan bidang lebar gedung) adalah 10 mm. b. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame. c. Pasanglah anchor dengan kuat pada tempatnya, memungkinkan untuk pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi. d. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak dan korosi. e. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight. f.



Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur.



g. Potongan alumunium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus dijauhkan dari material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi menempel pada permukaan alumunium. h. Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas (argon) dan tidak boleh diekspose. i.



Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat dalam gambar.



j.



Peralatan anchor untuk alumunium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.



k. Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type. Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints, waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan (watertight) 1000 kg/cmý. l.



Alumunium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut: 1. Perubahan fixed-window 2. Propel window, rotate window, etc. 3. Pintu-pintu kaca frameless 56



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



4. Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling 5. Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan diatas. m. Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan langsung dengan alumunium frame dan hubungan harus dengan chromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif. n. Toleransi pemasangan (erection) untuk alumunium frame pada sisi dinding 10-15 mm harus diisi dengan grouting. o. Sebelum pemasangan alumunium frame, khususnya pada propel window, upper dan lower window, sill harus di check level dan waterpass pada bukaan-bukaan dinding. p. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door dan double door. q. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk membuatnya sound proof dan watertight. r. Lower sill pada frame alumunium exterior harus diberi flashing untuk menahan air hujan. 9.3.5.



Penyetelan



Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan hardwarehardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth). 9.3.6.



Perlindungan



a. Semua alumunium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau material-material lain yang disetujui oleh Owner saat diserahkan ke lapangan. b. Lindungi material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective material akan dipakai pada alumunium. c. Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai. d. Pemakaian varnish tidak diijinkan untuk permukaan-permukaan yang tidak akan didempul atau di sealant. 9.3.7.



Weather Seal 57



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Selama pemasangan kosen / frame alumunium, harus dipasang weather seal (backing strip) pada bagian dalam sebagai pengisi sebelum sealant terpasang. 9.3.8.



Pengetesan



a. Curtain Wall Komponen 1. Sample dari material masing-masing alumunium harus ditest di laboratorium yang disetujui oleh MK, dan test tersebut harus meliputi : a. Ketebalan material, Staining test, Weight test, Corrosion test b. Sealent : yang digunakan harus dilakukan pengetesan yang disetujui oleh MK dan



Perencana, termasuk diantara adhesion test, compatibility test, shear test, alongasi test, joint movement test dan tensile strength test. Pengambilan sampel harus sesuai dengan metode statistik yang lazim atau secara random yang disetujui oleh MK. 2. Pengetesan komponen harus dilakukan sebelum melaksanakan pengetesan curtain wall secara system. b. Pengetesan Curtain Wall secara system 1. Pada prinsipnya system curtain wall harus ditest secara keseluruhan sistem dengan membuat mock-up pada bagian yang disetujui oleh CM dan perencana sedikitnya setinggi 2 lantai dan selebar ½ modul as yang terbesar. 2. Pengetesan pada lembaga pengetesan yang terakreditasi secara Internasional. 3. Metode test dilaksanakan sebagai berikut : a. Preliminary Loading sebesar 50% loading terbesar (50% dari 105 kg/m²) selama 10 detik. b. Air Infiltration test sesuai ASTM E238-91 dengan tekanan uji 150 Pa selama > 10 detik



dengan persyaratan kebocoran < 0,66 m³/hour/m.



58 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



c.



Water penetration test sesuai ASTM E-331-86 dimana ditest secara bertahap dengan siraman air 4 liter/menit/m² pada tekanan 150 Pa selama 5 menit, lalu 300 Pa selama 5 menit.



d. Structural performance test sesuai ASTM E-330-90 dengan tekanan positif 77 kg/m² dan



negatif 105 kg/m² sesuai tabel berikut :



9.3.9.



Tekanan Positif



Durasi



Tekanan Negatif



Durasi



77 kg/m²



10 detik



-50 kg/m²



10 detik



-105 kg/m²



10 detik



Syarat Perbaikan dan Pemeliharaan



1. Pada saat akhir periode maintenance / pemeliharaan, bila Manajemen Konstruksi/Perencana mempertimbangkan bahwa sejauh ini hujan menurut pengalaman tidak cukup untuk melakukan test waterproofing, Manajemen Konstruksi/Perencana memiliki wewenang untuk diadakan test dengan penyemprotan air (water spraying). 2. Bila keretakan dan kebocoran dari hal-hal sejenis timbul pada test hujan atau water spraying, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan menjadi sempurna tanpa tambahan biaya. 9.3.10. Syarat Penerimaan Kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi sebagai berikut : a. Garansi tertulis dari fabricator untuk alumunium alloy dan anodizing, minimum 20 tahun. Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural, non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan performance. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan aksesorinya dalam bentuk sertifikat "Certificate of Origin" dari manufaktur yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi/Perencana. PASAL 10 : PEKERJAAN WINDOW WALL SYSTEM 59 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



10.1. UMUM 10.1.1. Lingkup Pekerjaan a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan. b. Meliputi penyediaan dan pemasangan window wall meliputi kosen-kosen jendela alumunium dan kaca sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini,aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar, yaitu : Kosen / frame Alumunium untuk jendela Glazing Materials (lokal) Sealant silicone Friction stay dan rambuncis Hardware yang dibutuhkan untuk kelengkapan dan pemasangan system system diatas. Metal Stud / Fabrikasi yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem-sistem diatas. Alumunium Flashing untuk kelengkapan dan kebutuhan pemasangan sistim diatas. Sistem pengetesan untuk keseluruhan pemasangan dan kesempurnaan hasil akhir. Quality assurance yang diinginkan. Bagian ini menjelaskan "Commercial Quality" kosen dan jendela alumunium dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk alumunium panels dan louvres pada jendela dan frame tersebut. c. Bagian yang terkait : Pekerjaan Pasangan dan Plesteran Pekerjaan Metal Fabrikasi Pekerjaan Struktur Balok Beton, Kolom Beton, Plat Beton Pekerjaan Ceiling 10.1.2. Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : SII 00649-82 - Extrusi Jendela SII 0405-80 - Alumunium Extrussion SII 0695-82 - Alumunium Extruder Number ASTM B 221-83 - Alumunium alloy extruded bars, shapes tubes ASTM B 209-83 - Alumunium alloy sheets & plates ASTM A308-84 - Alumunium Alloy, rolled atau extruded 60 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



ASTM E331-84 - Water Leakage ASTM 283-84 - Air Leakage b. Quality Assurance : Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dalam Extrussion alumunium dan pemasangannya (install) dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana. Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari manufaktur. Sistem window wall harus didesain agar memenuhi persyaratan-persyaratan performance yang dispesifikasikan untuk persyaratan-persyaratan physical dan aesthetic, oleh Engineer profesional yang terdaftar di Indonesia. Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana dengan mock-up system yang harus dibuat oleh Kontraktor. Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi pemasangan sistem alumunium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi tegak dan level. c. Kualifikasi pekerja : Sedikitnya harus ada 1 team lengkap yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya. 10.1.3. Pengiriman dan Penyimpanan a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site proyek lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan. b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap dengan label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item yang cacat atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik.



61 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



10.2. PERSYARATAN BAHAN 10.2.1. Window Wall Framing dan System a. Frame dan Aksesori 1. Material : Alumunium Extrussion 2. Extrussion : sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar shop drawings yang disetujui oleh Manajemen konstruksi / Perencana dan Konsultan window wall. 3. Color extrussion : - anodized sesuai dengan standard YKK YS-1C dengan film thickness minimal 28 micron (10 micron anodized + 18 micron lacer) - colour anodized dengan lapisan PVDF minimal 22 micron. 4. Mullion size dan type window wall : Back Mullion (vertical) pada jarak sesuai gambar atau shop drawings. Transom grid untuk install kaca reflective supersilver dark blue tebal 8 mm dipasang pada posisi secondary mullion dan posisi-posisi sambungan lain yang lebih kecil / antar unit, atau sesuai gambar. Ketebalan profil sesuai perhitungan specialist window wall Window Box : aluminium extruded tebal 1,8 mm ukuran 30 x 30 atau sesuai gambar rencana Pemasangan : - Steel plate embeded pada beam dengan hot dip galvanized steel. - Hot Dip Galvanized Bracket dipasang dengan stainless steel bolt & nut pada steel plate bimbeded. - Back Mullion (vertikal) dipasang dengan stainless steel bolt & nut pada bracket tersebut. - Secondary Mullion selanjutnya dipasang pada Back Mullion tadi sebagai penguat bidang. - Transom grid yang menyangga kaca selanjutnya dipasang pada Secondary Mullion. 5. Aluminium Louvre menggunakan bilah minimal t = 2 mm dengan karakter yang sama dengan frame, dengan kemiringan dan jarak antar louvre yang telah disetujui oleh Perencana dan Manajemen Konstruksi. 6. Silicone Sealant : Silicone sealant mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Silicone hendaknya bertype Structural Glazing, Glazing Free Adhesive dan Weather Proof sesuai ASTM C920, C 719, C1184 b. Tensile Strength minimal 80 psi untuk tumpuan sealant 2 sisi dan 120 psi untuk 4 sisi. c. Durometer share A, points 35 d. Modulus 25%, 40 Psi e. Joint movement 50% f. Tooling Time 20 – 40 menit g. All weather all temperature. 62 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



h.UV resistant i. Merk yang disarankan : Dow Corning 795 (Structural) weather proof. Dow Corning 983 (4 sisi perimeter) Dow Corning 790 pada pergerakan struktur lebih dari 30 mm. j. Warna ditentukan kemudian. 10.3. SYARAT PEMASANGAN 10.3.1. Pengiriman Shopdrawing Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/Perencana. a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari : Elevation dan member dari profil Nomor-nomor profil dan type sambungan Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors. Detail-detail dari bentuk yang diperlukan. Kaca yang dipakai serta ketebalan yang diinginkan Reinforcing Jenis aluminium composite panel Radius pada bentuk lengkung yang sesuai dengan gambar desain Perencana Struktur pendukung pekerjaan curtain wall Fire stop system Bracket system Anchorage system Interfacing dengan konstruksi dan struktur bangunan Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement, pemasangan-pemasangan khusus. Metode dan aksesori pemasangan kaca. Internal dan external sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang direkomendasikan. Gasket b. Kontraktor harus mengirimkan kalkulasi untuk struktur sistim window wall dan kaca (Structural Calculation) sebagai bukti ketepatan, kebenaran, dan kekuatan metode sistem yang diterapkan untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/ Perencana.



63 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



c. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension,atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabricator dan terhadap peraturan beban yang berlaku. d. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari setiap tipe dan item pekerjaan aluminium yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm profil alloy, beserta kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan curtain wall dan finishing yang sudah final. e. Test Report : Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau data-data pendukung lain. 10.3.2. Persiapan a. Sebelum fabrikasi kontraktor harus melakukan check di site semua dimensidimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat. b. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuran-ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil alumunium yang berhubungan langsung dengan material-material struktural lain. c. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh MK/Engineer. d. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site. 10.3.3. Fabrikasi a. Shop Assembly Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop assembly, lakukan prapengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan yang baik dan tepat guna. b. Sambungan-sambungan / Joints. 1. Buatlah dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan ekspose match untuk memberikan garis dan design yang kontinu. Pakailah perlengkapan mesinuntuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada titik-titik joints contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan sealant. 2. Pemakaian sealant tidak diijinkan pada permukaan ekspose. 3.4. Toleransi Pemasangan a. Tolerasi: 1. Batas perbedaan tegak dan level : 3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V) 3 mm dalam 6 m, secara horizontal (H) 64 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



2. Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis : 6 mm untuk setiapmember pada setiap lokasi. 3. Keseluruhan (over all) Untuk seluruh ketinggian (dari bawah sampai ujung atas) dan lebar (keseluruhan bidang lebar gedung) adalah 10 mm. b. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame. c. Pasanglah anchor dengan kuat pada tempatnya, memungkinkan untukpergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi. d. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak dan korosi. e. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight. f. Pasanglah jendela dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur. g. Potongan alumunium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus dijauhkan dari material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi menempel pada permukaan alumunium. h. Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas(argon) dan tidak boleh diekspose. i. Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat dalam gambar. j. Peralatan anchor untuk alumunium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm. k. Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type. Paskan frame bersamasama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints, waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan (watertight) 1000 kg/cmý. l. Alumunium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut: 1. Perubahan fixed-window 2. Propel window, rotate window, etc. 3. Pintu-pintu kaca frameless 4. Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling 5. Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan diatas.



65 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



m. Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan langsung dengan alumunium frame dan hubungan harus denganchromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif. n. Toleransi pemasangan (erection) untuk alumunium frame pada sisi dinding 10-15mm harus diisi dengan grouting. o. Sebelum pemasangan alumunium frame, khususnya pada propel window, upper dan lower window, sill harus di check level dan waterpass pada bukaan-bukaan dinding. p. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door dan double door. q. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk membuatnya sound proof dan watertight. r. Lower sill pada frame alumunium exterior harus diberi flashing untuk menahan air hujan. 10.3.5. Penyetelan Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan hardwarehardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth). 10.3.6. Weather Seal Selama pemasangan kosen / frame alumunium, harus dipasang weather seal (backing strip) pada bagian dalam sebagai pengisi sebelum sealant terpasang. 10.3.7. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan a. Semua alumunium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau materialmaterial lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas saat diserahkan ke lapangan. b. Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective material akan dipakai pada alumunium. c. Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai. d. Pemakaian varnish tidak diijinkan untuk permukaan-permukaan yang tidak akan didempul atau di sealant. 10.3.8. Syarat Penerimaan Kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi sebagai berikut : a. Garansi tertulis dari fabricator untuk alumunium alloy dan anodizing, minimum 20 tahun. Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural, non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan performance. b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan aksesorinya dalam bentuk sertifikat "Certificate of Origin" dari manufaktur yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi/Perencana. 66 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



PASAL 11 : PEKERJAAN KUSEN PINTU BESI DAN CUBICLE TOILET 11.1. UMUM 11.1.1. Lingkup Pekerjaan a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan, pengiriman, penyimpanan, pemasangan, penerimaan. b. Meliputi penyediaan kosen-kosen, daun pintu baja/ besi pada area sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu-pintu besi untuk pintu dan bukaanbukaan yang berhubungan, termasuk hollow metal panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut. 1.2. Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : 



ASTM A 569







ASTM A 366







ASTM A 526







ASTM A 525







NFPA 80







NFPA 105



b. Quality Assurance : Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas. Fire-rated Door Assemblies : unit-unit yang sesuai dengan NFPA 80, adalah identic dengan asembly pintu-pintu dan kosen yang ditest untuk karakteristik firetestresponse sesuai dengan ASTM E 152, dan diberi label dan terdaftar oleh UL, Warnock Harsey, atau agen pengetesan dan inspeksi yang diterima pada jurisdiksi otoritas. Temperature Rise Rating : bilamana ditunjukkan, sediakan pintu-pintu yang memiliki temperature-rise raising 450oF (250oC) maksimum, dalam 30 menit pada pengaruh api. c. Kualifikasi pekerja : 67 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur







Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.







Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.







Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.



11.1.3. Syarat Pengiriman a. Kirimkan pallet pintu-pintu dan kosen, tertutup atau dikemas untuk memberikan perlindungan selama transit dan penyimpanan. b. Periksa pintu-pintu dan kosen yang dikirim terhadap kerusakan. Kerusakan-kerusakan kecil mungkin dapat diperbaiki untuk itu kerjakan item-item yang direfinish agar match dengan pekerjaan-pekerjaan baru dan diterima oleh Arsitek; apabila yang terjadi sebaliknya, pindahkan dan ganti item-item yang rusak sesuai petunjuk. c. Simpanlah pintu-pintu dan kosen pada bangunan di site yang tertutup. Tempatkan unit-unit pada tempat/alas kayu blok dengan tinggi minimum 100 mm. Hindarkan pemakaian konvented plastic atau convas shelter yang dapat menghasilkan kelembaban. Jika pembungkus untuk pintu-pintu menjadi basah, pindahkanlah pembungkus dengan segera. Berikan minimum ¼ inch (6 mm) ruang antara tumpukan pintu-pintu untuk memberi sirkulasi udara. 11.2. PERSYARATAN BAHAN 11.2.1. Spesifikasi material a. Pintu Besi untuk Shaft Produk : lihat spesifikasi material arsitektur Type : normal (tanpa jendela pengintai) Bentuk : lihat skema kusen pintu dan jendela Spesifikasi : daun pintu plat besi 1,5 mm(double) Finishing : cat Duco Fire rating : 2 jam b. Pintu Besi untuk Ruang M/E Produk : lihat spesifikasi material arsitektur Type : normal Bentuk : lihat skema kusen pintu dan jendela Spesifikasi : daun pintu plat besi 1,5 mm(double) 68 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Finishing : cat Duco Fire rating : 2 jam c. Pintu Besi untuk Tangga Kebakaran Produk : lihat spesifikasi material arsitektur Type : dengan jendela pengintai Bentuk : lihat skema kusen pintu dan jendela Spesifikasi : daun pintu plat besi tahan api 1,5 mm(double) + kaca clear tahan api 6mm Finishing : cat Duco Fire rating : 2 jam 11.2.2. Standard Material c. Hot-rolled steel sheets dan strips : commercial quality carboon steel, pickled dan oiled, sesuai dengan ASTM A 569 (ASTM 569 M) bebas dari bersisik, bintik-bintik, dan kerusakan permukaan. d. Cold-rolled steel sheets : commercial quality rata, carboon steel, sesuai dengan ASTM A 366 (ASTM A 366 M). e. Galvanized steel sheets : zinc-coated carboon steel sheets pada commercial quality, sesuai ASTM A 526 (ASTM A 526 M) dan ASTM A 525 dengan A 60 atau E 60 (ASTM A 525 M dengan Z 180 atau 2F 180 dengan penunjukan coating, mill phosphatized. f.



Support dan anchors : fabrikasi tidak kurang dari 0,06 inch (1,5 mm) tebal lembaran baja. Setelah fabrikasi, unit-unit lembaran digalvanized untuk pemakaian dinding-dinding exterior, sesuai dengan ASTM A 153, class B.



g. Inserts, Bolts, dan Fasteners : merupakan unit standar manufaktur. Bila bagian-bagiannya akan digunakan untuk dinding-dinding exterior, harus digalvanized sesuai dengan ASTM A 153, class C atau D sesuai penerapan. 11.2.3. Pintu-Pintu a. Umum : siapkan pintu-pintu dengan desain samarata (flush design), tebal 1 ¾ inch (44 mm), konstruksi hollow tanpa klem (seamles), kecuali ditunjukkan sebaliknya. 6. Untuk pintu-pintu mengayun satu arah (single acting), buatlah level pada tepitepi vertikal dengan radius 2 1/8 inch (54 mm). 7. Sediakan filler untuk filler board, atau material insulasi yang dipress padat lainnya (solidly packed) untuk pintu dengan tinggi penuh untuk mengisi voidvoid diantara inner core reinforcing members.



69 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



8. Perkuatlah pintu-pintu dengan rangka tubular yang rigid dimana “stiles” dan rel-rel dengan lebar kurang dari 8 inch (200 mm). Bentuklah tubular frame dengan baja setebal 0,0598 inch (1,5 mm), dilas pada bagian luar lembar. b. Steel doors : kecuali disebutkan sebaliknya, fabrikasikan pintu-pintu interior dengan 2 outer, cold rolled, lembaran baja stretcher level tidak kuran dari tebal 0,0478 inch (1,2 mm). Buatlah pintu dengan halus, permukaan yang rata tanpa sambungan dan klem yang kelihatan pada sisi ekspose dan tepi-tepi ambangnya, kecuali bila ditambahkan panel louvre atau mengkilap disekelilingnya. Perkuat bagian dalam pintu dengan vertikal, hot-rolled, dengan ketebalan bagian lembaran baja tidak kurang dari 0,0299 inch (0,75 mm). Beri spasi pada penguatan vertikal 6 inch (150 mm) O.C dan tarik pintu dengan tinggi penuh tersebut. Lakukan las titik pada kedua sisi pada jarak tidak kurang dari 6 inch (150 mm) O.C. Continuous truss-form inner core dengan penguatan lembaran metal tebal 0,0149 inch (0,4 mm) mungkin dipakai sebagai penguat bagian dalam sebagai pengganti bagian yang disebutkan diatas. Lakukan las titik terhadap truss-form reinforcement pada jarak 3 inch (75 mm) O.C selama vertikal dan horizontal pada seluruh permukaan pada kedua sisi. c.



Hardware reinforcement : ketebalan minimum untuk steel reinforcing plates pada hardware berikut adalah : 4. Hinges dan Pivots : tebal 0,1875 inch (4,8 mm) x 1 ½ inch (38 mm) lebar x 6 inch (150 mm) lebih panjang dari engsel (hinge), diperkuat dengan tidak kurang dari 6 las titik. 5. Lockcase, flush bolts, door closers, dan concealed holders : 0,10146 inch (2,7 mm). 6. Semua hardware “surface-mounted” : 0,0598 inch (1,5 mm).



11.2.4. Frame a. Fabrikasikan kosen-kosen/frame dengan konstruksi unit pengelasan penuh (fullwelded) dan las kontinyu pada tinggi dan lebar penuh pada frame/kosen. Frame (kosen-kosen) knock down tidak dapat diterima. 5. Untuk pemakaian exterior, buatlah frame dari lembara baja galvanized dengan tebal tidak kurang dari 0,0785 inch (2,0 mm). 6. Untuk pemakaian interior, buatlah frame dengan lembaran baja cold-rolled atau hot-rolled dengan ketebalan minimum sebagai berikut : Bukaan dengan lebar sampai 48 inch (1200 mm) : 0,0598 inch (1,5 mm) Bukaan lebih lebar dari 48 inch (1200 mm) : 0,0747 inch (1,9 mm) 7. Untuk fire door dan AC door dilengkapi threshold selebar kosen dari stainless steel / anti karat. b. Perkuatan hardware : ketebalan minimum untuk plat reinforcing untuk hardwarehardware berikut : 1. Hinges dan Pivots : tebal 0,1875 inch (4,8 mm) x 1½ inch (38 mm) x 6 inch (150 mm) lebih panjang dari engsel, diperkuat dengan tidak kurang dari 6 las titik. 70 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



2. Strikes, flush bolt, dan closers : 0,1046 inch (2,7 mm). 3. Hold-open arms dan panic devices yang surface-mounted : 0,1046 inch (2,7 mm). c. Mullion dan transom bars : sediakan tubular mullions dan transom bars sesuai yang ditunjukkan. Kencangkan mullion dan transom bars pada palang (crossing) dan pada jambs dengan las silang. Perkuat sambungan antara frame members dengan concealed clups angles atau sleeves dengan metal dan ketebalan yang sama dengan frame/kosen. Siapkan false head member untuk menerima ceiling yang rendah dimana frame di extend sampai dengan finish dari ceiling pada ketinggian yang berbeda. d. Head reinforcing : bila dipasang pada pasangan, biarkan vertikal mullions dengan frame terbuka pada atasnya untuk diisi grouting. e. Jamb anchors : lengkapi jamb anchors sesuai yang dibutuhkan untuk mengencangkan frame ke bagian konstruksi terdekat. Buatlah dengan baja galvanized dengan ketebalan tidak kurang dari 0,0516 inch (1,3 mm). Bila ada ditunjukkan asembly untuk fire-rated, sediakan anchor agar sesuai dengan standar UL. 1. Masonry Construction : Adjustable, non removable, flat, corrugated, atau perforated, dengan kak tidak kurang dari 2 inch (50 mm) lebar x 10 inch (250 mm) panjang. Pasanglah paling sedikit 3 anchor untuk setiap jamb dengan ketinggian sampai dengan 90 inch (2250 mm), 4 anchors untuk ketinggian sampai dengan 96 inch (2400 mm), dan 1 tambahan anchor untuk setiap pertambahan 24 inch (600 mm) atau bagian yang lebih tinggi dari 96 inch (2400 mm). 2. Metal Stud Partitions : Masukkan tipe notch clip untuk menyatukan dengan metal strud, lakukan pengelasan pada bagian belakang dari frame. Sediakan sedikitnya 4 anchor untuk jamb pada frame dengan ketinggian sampai 90 inch (2250 mm), 5 anchor untuk jamb dengan tinggi sampai dengan 96 inch (2400 mm), dan 1 tambahan anchor untuk setiap pertambahan 24 inch (600 mm) atau bagian yang lebih tinggi dari 96 inch (2400 mm). 3. Pasanglah adukan beton dan pasangan In-place : Pasanglah anchor pada jamb dari frame dengan minimum 3/8 inch (9 mm) concealed bolts pada expansion shield atau di insert dengan 6 inch (150 mm) dari atas dan bawah pada jarak 26 inch (650 mm) O.C, kecuali ditunjukkan berbeda. Perkuatlah frame pada bagian anchor. Kecuali untuk lokasi firerated openings, pasanglah removable stop untuk menutup anchor bolt, kecuali ditunjukkan berbeda. f.



Floor Anchor :



71 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Pasanglah floor anchor (angker pada lantai) pada jamb dan mullion yang diextend sampai ke lantai, yang dibentuk dari lembaran baja galvanized dengan tebal tidak kurang dari 0,0747 inch (1,9 mm), seperti sebagai berikut : 1. Monolithic concrete slabs : clip-type anchors, dengan 2 lubang untuk memasang fasteners, di las pada bagian bawah jamb dan mullion. 2. Separate topping concrete slabs : tipe adjustable dengan extension clips, yang memungkinkan adjustment untuk tinggi tidak kurang dari 2 inch (50 mm). Tempelkan/akhiri frame pada permukaan finish lantai. g. Head anchor : untuk fastener dengan lebar lebih dari 2 inch (1066 mm) pasanglah pada dinding steel stud, berikan 2 head anchors. h. Head reinforcing : untuk frame dengan lebar lebih dari 48 inch (1200 mm) pada bukaan/openings dinding pasangan (masonry), pasanglah continuous steel channel atau angle stiffener dengan ketebalan tidak kurang dari 0,1046 inch (2,7 mm) untuk lebar bukaan penuh, lakukan pengelasan pada bagian belakang head frame. i.



Spreaders bars : pasanglah removable spreader bar melintang pada bagian bawah frame, sambunglah pengelasan pada jambs dan mullions.



j.



Rubber door silencers : kecuali pada pintu-pintu yang di weather stripped, lakukan drill pada strike jamb stop untuk memasang 3 buah silencer pada frame pintu single dan lakukan drill pada head jamb stop untuk memasang 4 buah silencer pada frame pintu double. Pasanglah plastic plugs agar lubang-lubang tetap bersih selama pelaksanaan.



k. Dust Guards : sediakan box untuk steel dust cover dengan tebal 0,0179 inch (0,45 mm), pada bagian belakang potongan hardware dimana adukan atau materialmaterial lain mungkin dapat merusak operasi hardware dan untuk menutup bagian-bagian yang terbuka untuk interior. 11.2.5. Louvres a. Door Louvres : fabrikasikan louvre dan pasanglah dengan rata pada pintu-pintu tanpa moulding yang overlapping pada permukaan lembaran-lembaran penutup pintu. b. Pasanglah internal support sesuai yang direkomendasikan oleh manufaktur louvre. Terapkan cat primer setelah fabrikasi, kecuali untuk bahan louvre stainless steel. Interior louvre : sight-proof, stationary type, disusun dari Y-shaped blades yang dibentuk dari cold-rolled steel dengan tebal 0,0359 inch (0,9 mm), kecuali untuk pintu-pintu stainless steel yang dibentuk dari stainless steel tebal 0,0375 inch (0,95 mm). 11.2.6. Stops dan Moulding a. Pasanglah stops dan mouldings disekeliling panel-panel louvre, panel glazed, dan panel solid sesuai dengan penunjukkan. 72 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Bentuklah fixed stops dan mouldings yang integral dengan frame, kecuali disebutkan sebaliknya. c. Pasanglah removable stops dan moulding sesuai dengan bagian-bagian yang ditunjukkan/diperlukan, yang dibentuk dari lembaran baja dengan tebal tidak kurang dari 0,0359 inch (0,9 mm) dan dibuat match dengan baja dari frames. Kencangkanlah dengan mesin sekrup countersunk flat atau oval head dispasi secara rata tidak lebih dari 12 inch (300 mm) O.C. Bentuklah sudut-sudut dengan butted hairline joints. d. Koordinasikan lebar rabbet antara fixed dan removable stops dimana tipe kaca atau panel dan tipe dari pemasangan diindikasikan. 11.2.7. Pabrikasi a. Fabrikasikan pintu-pintu dan frame yang rigid, bersih dalam penampilan, dan bebas dari cacat, terkelupas atau melengkung. Bentuklah metal dengan akurat dengan ukuran dan profil yang diperlukan. Bila dapat diterapkan, pengetesan dan perakitan dilakukan di bengkel manufaktur. Identifikasikan dengan jelas pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat secara permanen dirakit di pabrik sebelum pengiriman, untuk memastikan perakitan yang mungkin dilakukan di site project. Lakukanlah pengelasan sambungan ekspose secara kontinyu; lakukan penyelesaian pengamplasan, pengisian, diasah, dan buatlah dengan halus, rata, dan tidak kentara. 1. Pintu-pintu Interior : minimum ketebalan muka lembaran 0,0478 inch (1,2 mm). 2. Pintu-pintu Exterior : minimum ketebalan muka lembaran 0,0635 inch (1,6 mm). b. Exposed fasteners : kecuali ditunjukkan sebaliknya, pasanglah sekrup dan bautbaut ekspose dengan pasangan countersunk flat atau oval heads. c. Persiapan hardware : siapkan pintu-pintu dan kosen-kosen untuk pemasangan hardware, termasuk pemotongannya, perkuatan, mortising, pengeboran (drilling), dan topping sesuai dengan schedule dan templates, hardware final yang diberikan oleh supplier. Sesuaikan dengan persyaratan penerapan dari seri spesifikasi ANSI A115 untuk persiapan pintu-pintu dan kosen untuk hardware. 1. Perkuatlah pintu-pintu dan frame-frame untuk pemasangan hardware pada permukaan. Lakukan drilling dan tapping untuk hardware yang dipasang pada permukaan yang mungkin dilakukan diproject site. 2. Lokasikan hardware sebagaimana yang ditunjukkan atau, bila tidak ditunjukkan, sesuaikan dengan asosiasi manufaktur hollow metal HMMA 830, “Hardware Preparation and Locations for Hollow Metal Doors & Frames”. 11.2.8. Finishing a. Umum : sesuaikan dengan standar NAAMM’s “Metal finishes Manual” rekomendasi relatif terhadap pemasangan dan penandaan finishing. b. Shop painting : bersihkan, lakukan treatment, dan catlah permukaan-permukaan yang pintu-pintu dan kosen-kosen baja yang diekspose, termasuk permukaan yang digalvanized. 73 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



1. Bersihkan permukaan-permukaan baja tipe mill scale, berkarat, berminyak, berlemak, kotor, dan material-material asing lain sebelum pemakaian cat. 2. Pakailah pretreatment untuk membersihkan permukaan metal; pakailah cold phosphate solution (SSPC-PT2), hot phosphate solution (SSPC-PT4), atau basic zinc chromate-vynill butyral wash primer (SSPC-Paint 27). 3. Terapkan shop coat (pengecatan di workshop) dengan cat primer dalam batasan waktu yang direkomendasikan oleh manufaktur pretreatment. Pakailah cat yang halus dengan permukaan yang rata secara konsisten untuk menghasilkan ketebalan lapisan yang sama kering yang tidak kurang dari 0,7 mils (0,02 mm). 4. Cat finish : Duco dengan tahapan pengecatan 3 lapis, yaitu 2 lapis dan 1 lapis bila kondisi ruang sudah rapih. 11.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN 11.3.1. Persiapan a. Kirimkan setiap item dalam penjelasan spesifikasi ini sesuai dengan kondisi kontrak. b. Data-data produk termasuk spesifikasi manufaktur untuk fabrikasi dan instalasi. Sediakan data-data yang penting dimana produk telah sesuai dengan persyaratanpersyaratan. c. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi dan instalasi pekerjaan pintu-pintu besi dan aluminium beserta kosen-kosennya. Juga detail-detail dari setiap tipe frame, elevasi persyaratan-persyaratan pemasangan angker pada kosen, pintu-pintu dan hardware dari kosen dan perkuatannya, detail-detail sambungan dan hubungan. Perlihatkan anchor dan item aksesori. Sediakan schedule dari pintu-pintu dan kosen yang menggunakan nomor-nomor referensi yang sama untuk detail-detail dan bukaan seperti yang tercantum dalam gambar. 11.3.2. Pemasangan a. Frames : pasang rangka baja customize untuk pintu-pintu, transome, sidelights, borrowed lights, dan bukaan-bukaan lainnya, dengan ukuran dan profil yang diindikasikan. 1. Pasanglah frame dan aksesori sesuai dengan instruksi pemasangan dari manufaktur dan sesuai spesifikasi. 2. Setting Masonry Anchorage Devices : pasanglah perlengkapan anchor untuk pasangan bata, dimana ditunjukkan untuk mengencangkan kosen-kosen pada in-place concrete atau konstruksi pasangan. 



Pastikan dan periksa bahwa dimana frame-frame pintu akan dipasang terdapat pasangan dan jalur beton praktis baik untuk sisi tegak kosen (jamb) maupun pada head (palang atas pintu). Konfirmasikan dimensi dan perkuatan beton praktis yang dibutuhkan kepada kontraktor pekerjaan pasangan



74 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur







Set perlengkapan/peralatan anchor berlawanan dengan lokasi anchor, sesuai dengan detail-detail dari shop drawing dan instruksi dari manufaktur peralatan anchorage. Biarkan lubang drill yang kasar, tanpa dilebarkan, dan bebas dari debu dan puing-puing.



3. Angker (anchor) pada lantai mungkin di set dengan fastener powder actuated sebagai pengganti peralatan angker untuk pasangan dan mesin sekrup, bila hal ini ditunjukkan dalam shop drawings. 4. Penempatan frames : set frame dengan tepat pada posisinya, tegak, sejajar, dan ganjallah/palanglah dengan kuat sampai angker permanen dipasang. Setelah pasangan konstruksi dinding selesai, pindahkan palang dan spreader, biarkan permukaan dengan halus dan tidak cacat/rusak. 



Pada eksisting konstruksi beton atau pasangan bata, set frame dan kencangkan pada tempatnya dengan mesin sekrup dan peralatan angker untuk pekerjaan pasangan.







Pada fire-rated openings, tempatkanlah frame sesuai dengan ketentuan pada NFPA 80.







Lakukan sambungan lapangan (field splice) hanya pada lokasi-lokasi yang disetujui. Lakukanlah pengelasan, pengamplasan, dan finishing sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menyembunyikan (concealed) bekas sambungan pada bagian-bagian yang diekspose.







Pindahkan spreader bars hanya bila frame dan buck telah di set dan dikencangkan dengan sempurna.



b. Pintu-pintu : pasanglah pintu-pintu non fire-rated dengan akurat pada kosen/frame yang direncanakan, dengan clearance sebagai berikut : 1. Jambs dan head : 3/32 inch (2 mm) 2. Pertemuan tepi-tepi, pintu-pintu berpasangan : 1/8 inch (3 mm) 3. Bawah : 3/8 inch (9 mm), dimana tidak ada treshold atau karpet 4. Bawah : 1/8 inch (3 mm), bila ada treshold atau karpet c. Pasanglah pintu-pintu fire-rated dengan clearance sesuai dengan yang dispesifikasikan dalam NFPA 80. d. Sesuaikan dengan NFPA 105 untuk pemasangan pintu-pintu smoke-control (bila ada). e. Untuk pemasangan pintu vault sesuai standar fabrikator. 11.3.3. Penyetelan (adjusting) dan pembersihan a. Final adjustment : check dan setel kembali operasi item-item hardware pada saat sebelum dilakukan final inspection. Biarkan pekerjaan dalam kondisi operasi yang baik dan lengkap. Pindahkan dan gantilah pekerjaan-pekerjaan yang cacat, termasuk pintu-pintu dan frame-frame yang terkelupas, bengkok/melengkung, atau akan diterima bila terjadi kondisi sebaliknya (baik). b. Tentukan pada lapisan dasar (Prime Coat Touchup) : segera setelah terpasang, lakukanlah pengamplasan halus bila ada karat atau bagian yang cacat/rusak dari prime coat dan terapkan sentuhan primer cepat kering (air drying) yang cocok. 75 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



11.3.4. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan. c. Sesudah pekerjaan kosen dan pintu besi, permukaan kosen dan pintu harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan bendabenda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya. d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor. 11.3.5. Syarat Penerimaan Sebagai syarat penerimaan, kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi : a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kualitas bahan dan asembly, kekuatan dan ketahanan terhadap api sesuai persyaratan dan spesifikasi disini, termasuk aksesori dan hardware yang dipakai untuk memasang pintu-pintu dan pada daun pintu serta kosen. b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan dan kebenaran serta metode pemasangan.



PASAL 12 : PEKERJAAN KOSEN DAN DAUN PINTU KAYU 12.1. UMUM 12.1.1. Ketentuan Umum Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan bahan kosen dilakukan, maka : a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan agar ukuran kosen dan daun pintu/jendela yang akan dipasang sesuai dengan keadaan di lapangan. b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan shop drawing dan mock-up untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Manajemen Konstruksi. c. Bahan yang cacat tidak boleh digunakan. Bahan yang harus dipasang harus sesuai contoh yang sudah disetujui Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana. 12.1.2. Lingkup Pekerjaan 76 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material, pengiriman, penyimpanan, pemasangan, penerimaan. b. Meliputi penyediaan kosen-kosen, pintu-pintu kayu sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pemasangan pada tempattempat sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu-pintu kayu untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan dengan pekerjaan interior. 12.1.3. Referensi a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar pekerjaan kayu : PUBI 1982, SKBI 4.3.53.1987, SII 0404-80 atau NI-5. b. Quality Assurance : 



Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Pemberi Tugas / Manajemen Konstruksi.







Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari manufaktur.



c. Kualifikasi pekerja : 



Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.







Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.







Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Pemberi Tugas dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.



12.1.4. Syarat Pengiriman dan Penyimpanan a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site proyek lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan. b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item dengan cacat atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik. 12.2. PERSYARATAN BAHAN 12.2.1. Spesifikasi Material a. Pintu Kayu Double Teakwood 77 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur







Produk : lihat spesifikasi material arsitektur







Type : Double Teakwood







Bentuk : lihat skema kusen pintu dan jendela







Spesifikasi : 6 mm Double Teakwood + rangka kayu Kamper Samarinda







Finishing : cat melamine (warna natural kayu) b. Pintu Panel Kayu







Produk : lihat spesifikasi material arsitektur







Type : Kayu Kamper Samarinda







Bentuk : lihat skema kusen pintu dan jendela







Spesifikasi : 30mm solid wood







Finishing : veneer Semua material kayu harus memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Independen yang mendukung program anti pembalakan liar. 12.2.2. Standar Material a. Umum



1. Semua bahan-bahan dan produk yang ditujukkan dalam spesifikasi ini harus disediakan, bila ada, yaitu dari pabrik/pembuat lokal. Pengadaan semua bahan dan produk yang diproduksi di luar negeri harus dengan persetujuan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas. 2. Pintu-pintu harus dibuat sesuai dengan gambar. Semua produk harus sesuai dengan spesifikasi dalam schedule finishing. 3. Sebelum dilakukan pembuatan pintu kayu, kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang menunjukkan detail-detail yang lengkap untuk disetujui oleh Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana. 4. Semua pekerjaan kayu ini yang berhubungan dengan beton, batu bata atau adukan semen harus dibersihkan dengan preservative tipe clear. 5. Semua pintu yang terbuat dari Teakwood, kayu Kamper Samarinda diolah, dikeringkan (oven) dengan kadar air 15% dan dibuat dengan sambungan “mitre joints”, mortice, tennone, dan perekat. 6. Pembuatan daun pintu kayu harus dikoordinasikan dengan hardware yang dispesifikasikan dalam pasal Alat Penggantung dan Pengunci. 7. Semua bingkai, kosen dan daun pintu harus bebas dari rayap dan bebas “mata kayu”. b. Kosen / Frame Kayu 1. Kayu yang akan diolah harus memperhitungkan dimensi-dimensi yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. 2. Dimensi kosen/frame yang ditunjukkan dalam gambar-gambar adalah dimensi final/jadi. c. Daun Pintu Double Teakwood 78 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Double Teakwood harus salah satu grade yang dispesifikasikan dalam BS 1455, yang mana dalam anggapan Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas adalah baik untuk pekerjaan sebagai berikut : 1. Grade 1 : untuk penampilan natural, veneer harus bebas dari simpul kayu, ulat dan lubang kumbang, gumpalan lem atau perusak lain. 2. Grade 2 : untuk penampilan dimana setelahnya akan dilakukan pengecatan atau penyelesaian sejenis, veneer pada sisi muka boleh memiliki sedikit simpul kayu, sedikit warna belang atau lentur dan sedikit perbaikan. 3. Grade 3 : untuk penampilan dimana serat plywood tidak ingin diperlihatkan, veneer dimungkinkan memiliki kerusakan selain dari yang disebutkan diatas. Persiapkan dimana perbaikan/penyelesaian tidak akan menjadi masalah. d. Adhesives 1. Adhesive yang digunakan untuk membangun rangka dan sambungan kayu harus tipe cold setting case in glue sesuai dengan BS 1444 atau Cold Setting Synthetic Adhesive yang tahan lembab (moisture resistant). 2. Adhesive untuk plywood adalah salah satu dari tipe dibawah ini : Type 1 : Phenol formaldehyde resin adhesive diklasifikasikan sebagai tahan minyak dan panas/didih (Weather and Boil Proof –WBP) dalam BS 1203. Type 2 : Urea formaldehyde resin adhesive diklasifikasikan sebagai tahan cuaca dan air (moisture and weather resistant – MR). 3. Adhesive untuk perekat lembaran plastic ke kayu haruslah berupa synthetic resin adhesive sesuai dengan instruksi dari pabrik/manufaktur. 4. Lembaran plastik tidak boleh dipakai untuk kayu yang memiliki moisture content lebih dari 15%. e. Veneered Facing 1. Tebal veneer tidak boleh kurang dari 1,5 mm dan mengikuti alur (grain) serta merekat dengan baik pada backingnya. 2. Pemakaian veneer pada panel-panel yang berdekatan haruslah match. f. Laminated Plastic Facing 1. Bila bahan ini dipakai haruslah dari “Formica”, Arbosite”, Wilsonart atau yang setara dengan tebal tidak kurang dari 1,5 mm. 2. Pola atau warna akan dipilih oleh Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana dari standard yang ada, yang terekat dengan baik pada plywoo dari backing kayu. g. Preservative Kayu



79 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Semua bagian permukaan kayu yang tidak diekspose seperti : false ceiling, backing fillets, back dari bingkai/rangka pintu, rangka lemari dan sebagainya harus difinish dengan 2 lapisan preservative kayu atau vacuum pressure yang disetujui yang dapat menyerap “water soluble timber preservative” sebelum pemasangan atau dibungkus. Semua kayu harus dilindungi dari jamur, serangga dan bahanbahan waterproofing. h. Paku / Kelem Bahan kelem adalah kawat atau potongan rolled steel tipe mild atau block, kecuali dispesifikasikan berbeda maka harus “bright” finish. i. Screws / Sekrup 1. Sekrup anti karat hanya digunakan pada pekerjaan-pekerjaan sambungan. 2. Semua sekrup harus memiliki ukuran yang cukup dan mudah dipakai pada tempat sekrup diperlukan. 3. Kelem tidak boleh digunakan pada semua sambungan 4. Bilamana sekrup digunakan pada sisi yang diekspose pada sambungan, maka sekrup harus tenggelam 4 mm dibawah permukaan dan ditutup dengan sumbat kayu jati dengan alur (grain) yang match dengan alur kayu disekitarnya. 5. Semua sekrup yang digunakan mengencangkan akses panel dan sebagainya, harus dipasang tenggelam dan dari bahan chromium plated metal pada “cup” dari chromium metal plated dikencangkan pada kayu. j. Sumbat (Plugging) 1. Bila hubungan harus ditambatkan pada dinding, dan sebagainya gunakan rawlplug atau philplug atau sumbat/plug sejenis yang disetujui. 2. Penggunaan sumbat kayu tidak diijinkan. 3. Kontraktor dengan persetujuan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas dapat memakai bila diperlukan “Ramset” atau penembak kecepatan rendah sejenis yang disetujui dan memakai sistem tenaga pengencang sebagai ganti dari plug/sumbat. 4. Peralatan penembak/pintol kecepatan tinggi tidak boleh digunakan. 5. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemenuhan terhadap peraturan setempat tentang pembayaran, penyimpanan, keamanan yang diterapkan karena memakai sistem tersebut dan dibutuhkan untuk mengikuti secara detail, rekomendasi dari pabrik mengenai tipe dan ukuran pengencang (fastener) yang cocok untuk pekerjaan ini. 6. Main Contractor harus menambatkan pada dinding, membuat bracket, furrings, blockings, dan sebagainya dimana diarahkan dan dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. 2.3. Sistem Pintu dan Hardware a. Sistem pintu-pintu 80 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Ukuran daun pintu : sesuai gambar. Tebal kaca : sesuai gambar. Glass fitting termasuk : - Lock system / lock set - Espanoglette (untuk pintu-pintu double) - Engsel - Sekrup - Steel plate penguat untuk engsel-engsel Atau sesuai penjelasan dalam pasal Alat Pengunci dan Penggantung, atau sesuai rekomendasi manufaktur. b. Hardware : Harus sesuai dengan tipe dan material hardware yang ditunjukkan dalam pasal spesifikasi hardware. Kontraktor harus menyerahkan mock-up dan sample termasuk system pemasangan pada lokasi sesuai persetujuan yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas. Type dan material hardware haruslah kompatibel / pas pada pemasangan dan berasal dari manufaktur yang disetujui. 12.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN 12.3.1. Sistem Requirements a. Design Requirements 1.



Sediakan gambar-gambar basic design tanpa identifikasi dan pemecahan masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau moisture disposal, dengan tujuan membuat gambar basic dimensi.



2.



Persyaratan-persyaratan penunjukan detail-detail dimaksudkan untuk membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari kayu.



3.



Sediakan concealed fastening disemua tempat.



4.



Manufaktur bertanggung jawab untuk mengikuti design, persyaratanpersyaratan atau rekayasa sistem, termasuk modifikasi-modifikasi yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan mempertahankan konsep design visual.



5.



Pertimbangan-pertimbangan tambahan diperlukan mengingat kondisi-kondisi khusus site untuk gerakan kontraksi dan expansi sehingga tidak ada kemungkinan kehilangan, pelemahan atau kegagalan hubungan antara unit unit dan struktur bangunan atau antara unit itu sendiri.



6.



Berikan expansi dan kontraksi karena gerakan struktural tanpa kerusakan pada penampilan dan performance. 81



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Maintenance Period : Pada saat akhir periode maintenance, bila Manajemen Konstruksi & Pemberi Tugas mempertimbangkan terdapat hal-hal yang tidak sesuai (rusak) dengan hasil test kekuatan dan sebagainya. Kontraktor harus segera memperbaikinya dan/atau menggantinya dengan unit baru sesuai persetujuan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas. 12.3.2. Persiapan Kontraktor harus mengirimkan kepada Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas dan Perencana hal-hal berikut untuk persetujuan sebelum memulai pekerjaan : a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari : Detail-detail dari bentuk yang diperlukan. Interfacing dengan konstruksi bangunan. Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi. Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement, pemasanganpemasangan khusus. Metode dan aksesori pemasangan kaca. Internal sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang direkomendasikan. b. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabricator dan terhadap peraturan beban yang berlaku. c. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari pasangan jamb dan heads dari kosen dan pintu-pintu yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm, beserta kaca ukuran 30 x 30 cm termasuk mock-up ukuran standard (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan dan finishing yang sudah final. d. Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau data-data pendukung lain. e. Fotocopy lengkap spesifikasi teknis dari pembuat/pabrik termasuk detail-detail pemasangan dan instruksi untuk pemasangan hardware. f.



Sebelum fabrikasi, kontraktor harus melakukan check di site semua dimensidimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat.



g. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuranukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil kayu yang berhubungan langsung dengan material-material interior lain.



82 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



h. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas. i.



Semua frame-frame untuk partisi, kosen dan pintu-pintu harus secara akurat di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.



12.3.3. Pemasangan a. Set unit-unit pintu/jendela dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame. b. Pasanglah anchor dengan kuat pada tempatnya, memungkinkan untuk pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi. c. Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur. d. Sambungan-sambungan / hubungan kayu dilaksanakan sesuai peraturan kontruksi yang lazim. 12.3.4. Toleransi Toleransi yang diijinkan untuk pembuatan pintu dan jendela : a. Ukuran : lebih atau kurang dari 2 mm terhadap lengkungan ukuran total (overall). b. Maksimum : 3 mm pada setiap 1050 mm x 2100 mm potongan pintu. c. Squareness : panjang dari ukuran diagonal pada bidang muka pintu dari pojok kiri bawah harus tidak lebih dari 3 mm terhadap panjang dari ukuran diagonal dari pojok kiri atas sampai pojok kanan bawah. 12.3.5. Penyetelan (ajusting) Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan hardware-hardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth). 12.3.6. Proteksi Semua pekerjaan kayu harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau materialmaterial lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi saat diserahkan ke lapangan. 12.3.7. Persyaratan Pemeliharaan dan Perlindungan a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.



83 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



c. Sesudah pekerjaan kusen/daun pintu kayu, permukaan kusen dan daun pintu kayu harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya. d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor. 12.3.8. Syarat Penerimaan a. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai aksesorinya dalam bentuk sertifikat “Certificate of Origin” dari pabrikator yang disetujui oleh Pemberi Tugas / Manajemen Konstruksi dan garansi tertulis untuk kualitas kerja, ketepatan dan kebenaran serta metode pemasangan. b. Lembaran teakwood yang digunakan harus memiliki arah serat lurus. c. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat kayu yang dikeluarkan oleh Lembaga Independen yang mendukung program anti pembalakan liar.



PASAL 13 : PEKERJAAN SANITAIR 13.1. Pekerjaan Pasangan Closet a. Jenis Bahan dan penggunaan 



Kloset duduk digunakan pada toilet.







Wastafel







Kran







T. Sabun







T. Tissue



b. Syarat Kualitas. 



Jenis yang digunakan adalah produksi :  Produksi



: Toto atau Setara



 Tipe



: Ditentukan kemudian dengan acuan gambar



 Warna



: Ditentukan kemudian



c. Syarat Pemasangan 1. Contoh bahan 84 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



-



Sebelum pemasangan peralatan sanitair kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan contoh perlengkapan sanitair yang akan dipasang lengkap dengan sertifikat dari produsennya yang menjelaskan bahwa kualitas kloset tersebut benar-benar sesuai dengan persyaratan di atas.



-



Contoh-contoh tersebut apabila oleh Konsultan MK/Pengawas dianggap perlu, harus ditest di laboratorium yang sudah disetujui Konsultan Pengawas, biaya pengujian di laboratorium ini menjadi tanggungan Kontraktor.



2. Tenaga kerja Pemasangan kloset harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan terampil dalam pekerjaannya. 3. Persiapan -



Sebelum mulai pemasangan peralatan sanitair, kontraktor terlebih dahulu harus memeriksa semua pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan pemasangan tersebut.



-



Pekerjaan yang harus diperiksa diantaranya adalah pekerjaan pemasangan instalasi (Pemipaan yang terkait).



-



Sebelum pemasangan peralatan sanitair, alas permukaannya harus dibuat rata dan halus terlebih dahulu.



-



sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, kontraktor harus meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk melanjutkannya.



-



Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana. Ukuran-ukuran berdasarkan dengan kondisi lapangan. Gambar kerja ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.



4. Pelaksanaan -



Campuran yang terdiri dari 1 PC dan 3 PS dengan air secukupnya, digunakan sebagai adukan untuk alas pemasangan kloset. Ketebalan rata-rata untuk adukan ini minimal 3 cm.



-



Bahan-bahan campuran yang digunakan tersebut harus memenuhi ketentuan sesuai dengan persyaratan bahan untuk pekerjaan beton.



-



Kloset dipasang pada alas adukan dengan menggunakan bahan plaster adhesive polymer emulsion.



-



Bahan adhesive ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. 85



PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Setiap pemasangan sanitair pada lantai atau dinding harus diperkuat dengan



-



angkur-angkur dan perlengkapan/ asesories lainnya yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya. Setiap pemasangan pekerjaan saniatair harus dilaksanakan dengan teliti,



-



tepat pada posisi pipa sanitasinya. d. Syarat Penerimaan. - Setiap pekerjaan kloset yang dipasang harus teliti pada posisinya dan rapat, tidak bocor dan terjamin hubungan kerapihannya. - Setiap pekerjaan kloset harus dipasang lengkap dengan asesoriesnya tanpa cacat dan dapat berfungsi dengan sempurna. e. Syarat Pemeliharaan. 1. Perbaikan -



Setiap pemasangan pekerjaan kloset yang rusak harus diperbaiki dengan caracara yang dianjurkan oleh pabriknya.



-



Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.



-



Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan keramik tersebut maka kerusakan tersebut harus segera diperbaiki.



2. Pengamanan -



Selama 3 x 24 jam sesudah kloset dipasang harus dibiarkan mengering dan selama itu tidak boleh digunakan.



-



Sesudah pekerjaan kloset terpasang, harus dijaga terhadap kemungkinankemungkinan terkena cairan cairan dan benda – benda lain yang mungkin dapat menimbulkan cacat, noda dan sebagainya apabila hal ini terjadi maka kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut sehingga pulih kembali seperti semula.



13.2. Pekerjaan Floor Drain a.



Persyaratan Bahan 



Pemasangan floor drain :



Floor drain yang akan digunakan minimal produksi Toto .



PASAL 14 : 86 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



PEKERJAAN CUBICLE TOILET Untuk pekerjaan cubicle toilet menggunakan board dari phenolic board tebal 13mm, HPL finished Vinyl laminated (both side) Built in fitting : -



Engsel, surface mounted hinges



-



Kunci door knob



-



Bracket and bolt



-



Pedestal aluminium adjustable support



Produk menggunakan ex. James Hardie atau setara BAGIAN 1 – UMUM 1.1. KETENTUAN UMUM Sebelum pekerjaan water proofing dilakukan, maka : a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dilapangan, agar mendapat gambaran yang presisi atas pekerjaan beton yang diberi bahan waterproofing. b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan water proofing yang akan digunakan. Contoh-contoh bahan water proofing harus disertai brosur yang memuat data teknis dan cara penggunaan. 1.2. LINGKUP PEKERJAAN a. Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan water proofing . pada bagian-bagian beton yang diberi bahan integral water proofing. b. Aplikasi water proofing (scope pekerjaan struktur) pada lokasi-lokasi : Atap dak, sumppit, pit lift, bak air bawah ,STP. c. Aksesoris/perlengkapan lain untuk mendukung pekerjaan terkait yang dibutuhkan untuk pekerjaan beton kedap air, seperti waterstop. 1.3. REFERENCE a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : 1. Untuk integral water proofing : 



ASTM C 494







BS 5075







DIN 1048 (1045) 2. Untuk waterstop :







ASTM D-71, ASTM D-297



b. Quality Assurance : 87 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses. Spesialisasi perusahaan dalam penerapan spesifikasi water proofing minimal 5 tahun pengalaman tertulis. c. Kualifikasi pekerja : 



Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhankebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.







Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.







Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Pengawas dan Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.



1.4. PENGIRIMAN (SUBMITTALS) a. Kontraktor harus mengirimkan technikal spesifikasi dari fabrikator serta contoh bahan. b. Instalasi manufaktur : kirimkan copy asli instruksi penggunaan dari pabrik untuk setiap produk, termasuk batas-batas (range) temperatur yang diijinkan. c. Kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang menunjukkan cara penerapan yang benar, untuk persetujuan Pengawas dan Pemberi Tugas. d. Kontraktor harus mengadakan test kekedapan air dan menyerahkan hasilnya kepada Pengawas dan Pemberi Tugas. 1.5. PERAWATAN, PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN a. Kirimkan, simpan, rawat dan lindungi produk sesuai rekomendasi pabrik b. Lindungi produk dan beri ventilasi secukupnya. 1.6. GARANSI a. Sediakan garansi tertulis dari pabrik selama 10 tahun. b. Garansi sistem yang bebas dari bocor dan rusak dalam pengerjaan (workmanship) dan material adalah 10 tahun terhitung dari tanggal penyelesaian proyek. BAGIAN 2 – BAHAN 2.1. BAHAN WATER PROOFING JENIS INTEGRAL Bahan berupa cairan admixture untuk dicampurkan ke dalam beton, yang bekerja berdasarkan kristalisasi. Tidak boleh mengandung chlorida. Produksi water proofing jenis Integral yang direkomendasikan adalah : Produk/merek : Tamseal, Sika, Fosroc atau setara Untuk bidang : - Dinding perimeter basement dan lantai bawah basement - Sumpit, pit-lift, bak air bawah 2.2. HYDROSWELLING WATERSTOP 88 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Hydroswelling waterstop berupa formula khusus terdiri dari sodium/bentonite dan butyl rubber compound. Digunakan sebagai waterstop dalam construction joint beton, yang mencegah rembesar air. Expansion ratio 300% maximal. Produk/merk : Tamseal, Sika ,Fosroc Supercast SW 10,. BAGIAN 3 – PENERAPAN 3.1. INTEGRAL WATER PROOFING a. Caian admixture yang digunakan dengan dosis 0,5 – 1,0 % dari berat semen, atau kira-kira 3 – 4 liter per m² beton. b. Adukan beton yang direkomendasikan : 



Jumlah bahan sementius 350 kg/m³







Water cement ration 0,45







Slump awal 80 ± 20 mm







Dosis rata-rata ± liter/m³







Slump akhir 140 – 200 mm Pencampuran admixture dilakukan di lapangan.



c. Harus diadakan trial mix untuk menguji kekuatan beton yang ditambahkan admixture integral water proofing. D. Kekedapan beton diuji dengan : 



Penetrasi berdasarkan DIN 1048, pada umur 28 hari penetrasi max 4,6 cm.







Absorbsi beton pada umur 28 hari maximum 3 %.



3.2. HYDROSWELLING WATERSTOP a. Waterstop digunakan untuk construction joints / sambungan tidak bergerak, untuk mencegah rembesan b. Waterstop diletakkan dengan menempelkan pada beton dengan bahan perekat, dipasang kedalam lekukan dalam beton ataupun langsung dipermukaan beton yang akan disambung. c. Waterstop tidak boleh dipasang dengan cover beton kurang dari 10 mm untuk menjamin tekanan akibat pemuaian dapat ditahan oleh beton. d. Waterstop tidak boleh dipasang di tempat yang dapat mengakibatkan pemuaian bebas tanpa ada yang menahan.



PASAL 15 : PEKERJAAN HALAMAN PARKIR DAN PAVING BLOCK 1. Lingkup pekerjaan ini meliputi:



89 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



Penyediaan bahan paving block dan kansteen, persiapan lahan, penggalian tanah, pengurugan lahan, striiping lahan dan pemadatan tanah dengan alat pemadat tanah, pemasangan bahan paving dan pemadatannya menggunakan alat pemadat sampai mendapatkan hasil yang baik dan rata. 2. Bahan yang dipergunakan adalah Paving block beton dengan ketebalan 8 cm, beton K-350, warna abuabu. Bahan lainnya Sirtu dan pasir Muntilan. Produk focon 3. Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum pemasangan paving block: a. Lapisan dasar harus memenuhi kepadatan (CBR = 95%) dan dengan kemiringan melintang minimum 2,5%. b. Semua pekerjaan instalasi dan saluran-saluran beserta penutupnya dibawah atau rata dengan halaman harus sudah dilaksanakan terlebih dahulu dan supaya dicek kembali posisinya tidak melebihi peil permukaan paving. 4. Alat-alat yang harus dipersiapkan antara lain : a. Mesin pemadat Paving block (plate vibrator) dengan kapasitas minimum 1 ton dan maksimum 1,5 ton. b. Alat pemadat tanah (roller) dengan kapasitas min 8 ton. c. Alat pemotong paving dan papan sepanjang 3m dari bahan kayu yang baik dan kuat yang diserut rata dan lurus untuk jidar perata pasir. 5. Pemasangan: a. Peil area yang akan dikerjakan yaitu: peil dasar harus dicek terlebih dahulu agar tidak mempengaruhi peil akhir permukaan halaman yang ditentukan dalam Gambar bestek. b. Lapisan dasar dari sirtu setebal 30 cm dengan kepadatan 95% CBR, dipasang sesuai peil yang telah ditentukan. c. Kemudian pasir muntilan digelar setebal 5 cm, diratakan dan tidak boleh diinjak-injak lagi, barulah unit-unit Paving block disusun menurut pola yang telah ditentukan dalam gambar bestek. d. Celah-celah nut maksimum 5 mm diisi pasir muntilan dengan cara menghamparkan pasir tersebut diatas permukaan paving dan diratakan dengan papan jidar perata. e. Selanjutnya pasangan paving dipadatkan dengan menggunakan plate vibrator sampai padat dan rata permukaannya. Pasangan paving block yang belum dipadatkan tidak boleh dilewati oleh lalu lintas. Demikian pula pasangan paving block yang telah dipadatkan sampai 24 jam kemudian tidak boleh dilalui lalu lintas. Untuk itu Pemborong harus menjaganya dan memberi batas dan tanda pengaman. f.



Pada tepi-tepi pengakhiran Paving block dipasang kanstin dari beton cetak atau plat beton bertulang lapis atau tanpa lapisan batu sikat, seperti detail pada gambar



Pasal 16 : PENUTUP ATAP 90 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



1. Bahan: a. Bahan penutup atap menggunakan baja Zincalume colorbound yaitu baja lembaran yang dilapisi galvalum. b. Paduan lapisan allumunium 55%, seng 43,5% dan silicon 1,5% dengan berat lapisan 200 gram/m2. c. Standart yang digunakan untuk bahan tersebut adalah Australian Standart 1937 dan ASTM A 792. d. Corrugated metal sheet dan Insulasi (aluminium foil + Bulble + aluminium foil tebal min 1cm ) e. Jika syarat didalam RKS struktur ada maka yang diikuti adalah yang terdapat pada RKS struktur, atau yang menguntungkan owner. 2. Proses persiapan Pekerjaan. Sebelum dipesan/kirim ke pekerjaan, pemborong terlebih dahulu mengajukan contoh bahan, brosur pemasangan serta teknik dan metode pemasangan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Peralatan pemasangan dan pemrofilan yang didatangkan ke lapangan harus diatur penempatannya sedemikian rupa supaya mudah untuk melaksanakan pekerjaan selain tidak mengganggu pekerjaan-pekerjaan lain yang bersamaan waktunya. Keamanan Peralatan-peralatan tersebut dilapangan menjadi tanggung jawab dari pemborong dan sub kontraktor spesialis pekerjaan tersebut. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat Proses Pekerjaan. a. Penyambungan. Neutral curing silicone rubber sealants digunakan dengan pengikat mekanis semacam sekrup keling untuk penyambungan bahan atap dan talang. Perlu diperhatikan bahwa sealants yang dipakai adalah jenis neutral curing (bebas amine dan bebas asam asetat). Di lapangan penggunaan alat solder untuk mengerjakan baja Zincalume tidak praktis, oleh sebab itu tidak dianjurkan. b. Pengelasan Permasalahan yang timbul pada saat pengelasan di lapangan dapat dikurangi bila pelaksanaan pekerjaan memperhatikanah penggunaan air pendingin, konfigurasi tip, metoda-metoda rekondisi yang tepat dan lain-lain. Pengelasan fusi sama dengan teknik yang dilakukan terhadap baja berlapis zinc, namun terdapat reduksi yang cukup banyak dalam jumlah asap yang timbul. c. Pada waktu Pemasangan. Pada waktu diadakan pemasangan baja Zincalume, sangat penting pada seluruh permukaan rangka atap, gording, rangka talang dibersihkan dari sisa-sisa paku, paku keling, bahan metal, dan kotoran lain yang mengganggu atau dapat menyebabkan Baja Zincalume tergores. Begitu pula pada saat proses pemasangan, bagian yang sudah terpasang harus tetap bersih dari kotoran apapun. Korosi akan mudah terjadi pada permukaan baja Zincalume bila ada besi atu barang-barang yang terbuat



91 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



dari tembaga dibiarkan kontak langsung dengan permukaan baja Zincalume pada kondisi lembab terlebih pada saat hujan dan malam hari. d. Pengangkutan dan Penyimpanan. Baja Zincalum diusahakan harus tetap kering pada waktu pengangkutan dan disimpan jauh diatas permukaan tanah yang lembab. Apabila tumpukan lembaran-lembaran Zincalum basah, maka lembaran-lembaran tersebut segera dikeringkan dengan lap yang bersih, kemudian ditaruh pada suatu tempat yang sirkulasi udaranya baik e. Pembentukan Profile. Dalam proses pembentukan rol/rol-forming, metoda yang dianjurkan adalah penggunaan sejenis bantalan /felt pads yang mampu memberikan lapisan pelumasan yang merata, baik diatas maupun di bawah permukaan, sebelum memasuki tahap pertama proses pembentukan rol. 4. Pelaksanaan a. Pekerjaan pemasangan dilakukan oleh sub kontraktor spesialis pemasangan atap Zincalum. b. Pemasangan atap Zincalum untuk bentuk atap lurus dipasang menerus tanpa sambungan di daerah gording. Sambungan yang direncanakan adalah sambungan menyamping. c. Teknik penyambungan supaya memperhatikan factor kerapian dan factor-faktor lain yang menyebabkan kebocoran. d. Letak alat rol yang distel di lapangan harus aman dari gangguan lalu lintas pekerjaan yang lain, sehingga pekerjaan pemasangan dapat berjalan lancar. e. Bila terdapat hasil rol profil yang gagal atau tidak memenuhi syarat, Pemborong harus memerintahkan menggantinya dengan hasil rol profile yang baik. f.



Pemasangan list plank menggunakan bahan yang sama dengan profil sesuai dengan gambar.



Pasal 16 : PEKERJAAN LOGAM ( BAJA, STAINLESS ) A. B a h a n Bahan logam untuk pekerjaan struktur atap/kuda-kuda adalah baja, sedangkan untuk railing tangga memakai pipa stainless steel min SUS 304 atau diatasnya, dengan diameter dan dimensi sesuai dengan gambar. 92 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



1. Semua bagian bahan baja yang digunakan harus baru dari jenis yang sama kualitasnya, dalam hal ini dipakai baja sekualitas ex Krakatau steel atau sesuai yang ada pada list material jenis ST.37 dengan tegangan tarik putus baja minimum 3.700 kg/cm2. Toleransi dimensi baja sesuai standart SII. 2. Batang



profil harus bebas dari karat,



lubang-lubang bengkokan,



puntiran



atau



cacat



perubahan bentuk lainnya. Batang profil tekan tidak diijinkan bengkok lebih dari 1/4000 kali panjang batang.Rangka aluiminium komposit panel menggunakan rangka aluminum hollow yang bebas dari lubang-lubang bengkokan, puntiran atau cacat perubahan bentuk lainnya. 3. Batang baja dan aluminium harus disediakan sesuai penampang, bentuk tebal, ukuran, berat dan detaildetail lainnya sesuai dengan gambar. 4. Semua bahan stainless steel menggunakan bahan minimal 304 dengan sambungan pengelasan menggunakan las argon. 5. Baut-baut atau mur yang digunakan harus baut hitam dengan tegangan baut dan tegangan las minimum 1.4000 kg/cm2 atau minimum sama dengan mutu baja yang digunakan. Ukuran-ukuran baut yang dipakai harus seperti yang tercantum dalam gambar. 6. Pekerjaan sambungan



las



hanya digunakan pada



baut



sambungan



yang ada. Elektroda-elektroda



plat landas las



harus



dengan diambil



tidak mengganti dari GRADE-



A (best heavy coated type). Batang-batang elektroda yang dipakai diameternya lebih besar atau sama dengan 6 mm (1/2") dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering. Toleransi ketebalan baja sesuai standart SII. Untuk pengelasan stainless steel menggunakan las argon pada bidang keseluruhan (keliling) B. Macam Pekerjaan a. Membuat konstruksi kap rangka-rangka harus rata, dan paku dalam satu bidang (Koplanar) sesuai dengan gambar kecuali jika ada instruksi khusus dari Konsultan MK/Pengawas (perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing). Membuat konstruksi rangka aluminum komposit panel pada dinding yang telah ditentukan pada gambar, kemudian memasang aluminum komposit panel sesuai dengan standart yang telah ditentukan oleh pabrik dengan persetujuan MK/Pengawas. 93 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



b. Menyediakan batang angkur, beugel, pelat penjepit dan penyambung beserta baut-baut dan ringnya harus dibuat dibengkel menurut bentuk, ukuran dan keterangan yang tertera dalam gambar serta sarana penyangga-penyangga alat untuk memasang dan menyambungnya. C. Cara Pelaksanaan Cara melaksanakan baja untuk struktur 2. Syarat Pelaksanaan Umum a. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga dalam memasang tidak akan memerlukan pengisian kecuali bila gambar detail menunjukkan hal tersebut. b. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. Semua perlengkapan atau barang-barang/ pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau persyaratan disini, harus diadakan/disediakan,kecuali jika diperlihatkan atau dipersyaratkan lain. c. Pemborong



diharuskan mengambil



ukuran-ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan



dan tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pada tempatnya, terutama pada bagian yang terhalang oleh benda lain. d. Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan di atas, akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-puntiran, bengkokan dan sambungan-sambungan yang berongga. e. Konstruksi baja yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat. 2 Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan disemua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari serbuk besi, maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan dicat. Penyambungan dan Pemasangan. a. Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati logam yang dipakai mengelas harus bebas dari retak dan lain-lain cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan permukaan harus halus. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata serta kelihatan teratur, las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya kontraktor. b. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan di dalam bengkel , untuk pekerjaan las yang dilakukan di lapangan harus sama standartnya dengan pekerjaan las yang dilakukan didalam bengkel, dan tidak diperkenankan melakukan pekerjaan las dalam keadaan basah atau hujan. 94 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



c. Untuk penyambungan las lumer permukaan yang akan dilas harus bebas dari kotoran minyak, cat dan lain-lain. d. Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang berlaku atau disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas, las yang dipakai yaitu las sudut dan las tumpul, mutu las minimum harus sama dengan mutu dari profil yang bersangkutan. Pekerjaan pengelasan yang akan tampak harus dihaluskan sehingga sama dengan permukaan sekitarnya. e. Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik ).



f.



Tebal las minimum



: 3,50 mm



Panjang las minimum



: 40,00 mm



Panjang las maksimum



: 40 x tebalnya.



Kekuatan dari bahan las yang dipakai, paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai. Kelas E 60 atau grade SAW-1 sesuai ASTM-A233. Konsultan MK/Pengawas berhak mengadakan test terhadap hasil pengelasan di balai penelitian bahan-bahan menurut standart yang berlaku di Indonesia.



g. Pemasangan ditempat pembangunan. 1) Penyedia Barang / Jasa berkewajiban untuk menjaga agar lapangan yang dipakai untuk menumpuk barang-barang yang telah diserahkan kepadanya tetap baik keadaannya dan jika perlu untuk menyokong bagian-bagian konstruksi yang harus diangkut diberi kayu penutup, sandar-sandar dan sebagainya. Bila oleh Konsultan MK/Pengawas / MK dianggap terlalu lama jangka waktu antara saat mengangkut bagian-bagian yang tertumpuk maka akan diberikan peringatan. 2) Baut-baut. Sambungan baut harus menggunakan baut hitam dengan kekuatan minimum sama dengan kekuatan profil yang digunakan (ST.37). Lubang untuk sambungan baut harus dibor (tidak boleh pons) dengan toleransi tidak boleh lebih dari 1 mm terhadap diameter baut. 3) Bagian-bagian profil baja harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi puntiranpuntiran.



Bila



perlu



digunakan



ikatan-ikatan



sementara



untuk



mencegah



timbulnya tegangan yang melewati, tegangan yang diijinkan dan ikatan sementara tersebut dibiarkan terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi selesai. Pengelasan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam keadaan diam. 4) Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan serta merapikan potongan-potongan lainnya. h) Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.



95 PT.YODYA KARYA (PERSERO)



RKS – Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 Pekerjaan Arsitektur



i)



Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi tidak perlu membuang bekas-bekas potongan.



3. Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan a. Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian-bagian non struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung. Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh 3 kali tebal pelat, demikian juga untuk batang-batang dibidang pelat badannya. b. Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil dilakukan dalam keadaan panas. c. Melengkungkan dalam keadaan panas harus dilakukan setelah bahannya menjadi merah tua. d. Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh dilakukan jika bahan yang dipanaskan tidak menyinarkan cahaya. 4. Menembus, mengebor dan melengkungkan. a. Pada keadaan akhir diameter lebar baut yang dibubut dengan tepat dan sebuah baut hitam yang tepat atau dengan selisih maksimum sebanyak 0,1 mm dari pada diameter batang bautbaut itu. b. Semua lubang-lubang harus dibor. c. Untuk lubang-lubang bagian konstruksi yang disambung dan harus dijadikan satu dengan alat penyambung dibor sekali gus sampai diameter sepenuhnya dan jika ternyata tidak sesuai,



maka



perubahan-perubahan



lubang



tersebut



dibor



atau



diluaskan



dan



penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm. d. Semua



lubang-lubang sebelum pemasangan harus diberam. Memberam tidak boleh



dilakukan dengan menggunakan besi-besi penggarut. 5. Paku keling dan baut . Baut dan paku keling yang dipergunakan untuk konstruksi harus mempunyai ukuran sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. 6. Perlindungan pekerjaan-pekerjaan baja. a. Kekuatan bahan baut atau paku keling minimal harus sama dengan kekuatan baja profil dan plat simpul. b. Pemasangan paku keling atau baut atau harus benar-benar kokoh serta mempunyai kekokohan yang merata satu dengan yang lainnya. Untuk melindungi pekerjaan tersebut dari karat, maka baja harus dimeni besi harus ditutup semua permukaan baja.



96 PT.YODYA KARYA (PERSERO)