Spesifikasi Teknis Kapal Ayu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Spesifikasi Teknis



1. UMUM A. PENDAHULUAN Dalam Rangka memenuhi kebutuhan layanan transportasi penyebrangan danau pada wilayah yang masih sulit ditempuh dengan lintas darat, maka kebutuhan pengadaan kapal penyebrangan ini merupakan hal penting, mengingat masih banyak terdapat wilayah yang sulit dijangkau, kapal kayu menjadi alternative pilihan sebagai jasa angkutan barang dan penumpang. Kapal kayu yang direncanakan dengan kapasitas ± 7 GT diharapkan mampu melayani jasa angkutan penumpang dan barang melalui lintas laut yang dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kapal ini diawaki sebanyak 5 orang. Sebagai alat transportasi jasa angkutan penumpang dan barang kapal ini dilengkapi dengan peralatan navigasi yang memenuhi standar dan memiliki ruang penumpang dan barang sesuai kemampuannya. Serta dilengkapi peralatan mesin pengerak Utama yang bertenaga 40 PK dari jenis mesin diesel, sehingga diharapkan keselamatan akan penumpang dan barang juga dapat memberikan rasa aman dalam pelayaran kapal kayu ini sebagai transportasi lintas laut diwilayah sekitarnya. B. JENIS KAPAL Kapal kayu ± 7 GT dari kontruksi kayu dengan mutu kayu tahan air. Pada bagian lambung serta bahan penunjang lainnya dari kayu yang telah diperiksa kekuatan dan ketahanannya terhadap pengaruh air. Serta memenuhi persyaratan kapal kayu. C. DAERAH PELAYARAN Kapal kayu ± 7 GT ini dibuat secara maksimal supaya berfungsi sebagai layaknya kapal penumpang dan barang yang dioperasikan diwilayah-wilayah yang telah ditentukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kabupaten Sigi. D. PENGAWAS PEMBANGUNAN Selama pelaksanaan pembangunan kapal kayu di galangan sampai kapal selesai dibangun, akan dilakukan pengawasan oleh petugas pengawas atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kabupaten Sigi. Didalam pelaksanaan pengawasan pihak pengawas dan pemilik berhak menolak bahan-bahan dan peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah disetuju oleh pihak pemilik atau yang tidak memenuhi persyaratan bangunan untuk kegunaan di kapal terutama jenis kayu yang akan di pakai. E. UJI COBA Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba terhadap kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak pemilik dan pengawas. Pelaksanaan uji coba terdiri dari dua tahap, yaitu: a. Mooring Trial



Spesifikasi Teknis



Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi permesinan, instalasi pelistrikan, dan peralatan navigasi telah lengkap dipasang di kapal. Uji coba ini dilakukan digalangan dan kapal dalam keadaan diikat (mooring). Uji coba ini merupakan uji coba resmi yang akan dilengkapi dengan laporan lengkap dan Berita Acara Uji Coba yang disetujui pemilik. Uji coba terdiri dari:  Running test mesin induk dan mesin bantu (bila ada)  Uji coba ketahanan mesin induk dan mesin bantu (bila ada)  Percobaan instalasi pompa-pompa dan perpipaan dikapal  Pengujian kekedapan seluruh bukaan dikapal termasuk pintu-pintu, jendela-jendela, dan tutup ruang mesin  Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar. b. Sea Trial Sea trial atau uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak antara pemilik dengan galangan/rekanan dan setelah hasil Mooring Trial baik serta diterima oleh pemilik. Uji coba berlayar merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:  Uji coba kecepatan kapal  Uji coba kemampuan olah gerak  Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur  Uji coba ketahanan mesin induk  Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi. Hasil pelaksanaan uji coba berlayar akan dituangkan dalam laporan resmi Uji Coba Berlayardan dilengkapi dengan Berita Acara Uji Coba Berlayar. Apabila dalam uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan spesifikasi teknik dan kontrak, maka pihak rekanan/galangan akan memperbaiki dan menyempurnakan atau melaksanankan uji coba berlayar ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pamilik. F. SERAH TERIMA KAPAL Setelah kapal selesai diadakan uji coba berlayar dan siap untuk diserah terimakan maka ada beberapa yang dipenuhi oleh pihak rekanan/galangan: a. Dokumen Kapal Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen  Berita acara serah terima kapal  Berita acara Mooring Trial dan Sea Trial lengkap dengan laporannya  Daftar inventarisasi kapal dan berita acara serah terima inventaris  Buku petunjuk (Manual Book) mesin induk, peralatan navigasi / komunikasi dan untuk seluruh peralatan lain yang ada dikapal  Foto kapal berwarna samping kiri (PS), samping kanan (SB), haluan (FP), dan buritan (AP) dengan ukuran 10R masing-masing 2 (dua) rangkap. b. Familiarisasi Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap anak buah kapal yang akan mengoperasikan kapal sebelum serah terima.



Spesifikasi Teknis



G. MASA PEMELIHARAAN GARANSI DAN ASURANSI a. b.



Masa pemeliharaan minimal 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran Selama proses pembangunan, kapal akan di asuransikan dan dilanjutkan dengan asuransi penyebaran sampai serah terima kapal ditempat tujuan yang ditetapkan.



H. MATERIAL DAN CARA PENGERJAAN Seluruh bahan-bahan material, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pembuatan kapal ini dan yang akan dipasang dikapal ini adalah bermutu baik dan untuk kegunaan dikapal (Marine Use) serta memenuhi persyaratan dari pemilik. Bahan material kapal yang digunakan menggunakan kayu, pada tahap laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan cermat mengingat lambung adalah single skin, untuk keamanan kerja lantai geladak dilapisi anti slip agar tidak mudah tergelincir.



2. LAMBUNG KAPAL A. UMUM Kapal kayu ± 7 GT dengan konstruksi lambung terdiri dari 3 bagian utama yaitu badan kapal bagian bawah (hull), bagian geladak kapal (deck) dan bagian bangunan atas kapal (superstructure) dimana masing-masing bagian dibuat dari jenis kayu yang tahan air. Lapisan-lapisan setiap kayu serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga kayu tiap bagian menyatu dengan kekuatan yang memenuhi sesuai rencana. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal yang tidak diatur dalam ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal kayu. B. UKURAN / DATA POKOK Ukuran utama kapal :          



Panjang Utama Kapal Lebar Maximum Tinggi Geladak Sarat Benam Air Gross Tonnage Mesin Penggerak Kecepatan Jelajah Volume Ruang Penumpang/Barang Tanki Bahan Bakar (jerigen) Tanki Air Tawar (jerigen)



(LOA) : (BMAX) : (H) : (T) : (GT) : : (V) : : : :



15.0 2.60 1.40 0.80 7 40



Meter Meter Meter Meter GT PK Knot 36,335 M3 Liter Liter



Spesifikasi Teknis



Kecepatan:  Kecepatan pada kondisi penuh  Jangkauan Operasi dari pantai  Anak Buah Kapal (ABK)



: : :



Knot Mil Orang



C. SUSUNAN PEMBAGIAN LAMBUNG / RENCANA UMUM Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang diatur dalam Gambar Rencana Umum dari buritan (AP) kearah haluan (FP) terdiri beberapa bagian ruang-ruang, antara lain: (1) Ruang Steering Gear / Ruang Bawah  Tempat steering gear lengkap yang juga dilengkapi peralatan kemudi darurat  Tangki air tawar dibagian kanan dan kiri ` (2) Ruang mesin (Engine Room)  Tempat instalasi mesin induk dan mesin bantu  Tanki bahan bakar disisi kiri dan kanan  Tempat tanki minyak lumas  Dilengkapi pintu masuk (3) Ruang-ruang angkutan penumpang dan barang  Beberapa buah kursi panjang yang dibatasi oleh sekat-sekat  Ruang penumpang dan barang di atapi kapal dari terpal aspal, samping kiri kanan terdapat ventilasi udara / jendela permanen. (4) Ruang Anjungan  Ruang anjungan digunakan untuk ruang pengendalian kapal dilengkapi dengan peralatan kemudi, navigasi dan komunikasi.  Ruang anjungan dilengkapi jendela di sekeliling ruangan, untuk jendela jenis atap, jendelasamping jenis geser dan pintu keluar.  Ruang anjungan dilengkapi kursi untuk nahkoda  Dilengkapi konsole kemudi, meja peta, rak buku, lemari dan loker untuk menyimpan peralatan keselamatan dianjungan dan laci bendera. D. TRIM & STABILITAS Stabilitas kapal merupakan suatu hal yang penting di dalam pekapalan, dimana pengertian dari stabilitas itu sendiri adalah kemampuan dari suatu benda yang melayang atau mengapung yang dimiringkan, untuk kembali ke posisi semula (tegak kembali). Jadi pengertian stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali pada keadaan semula apabila mendapat gaya dari luar, misanya gelombang. Di dalam perkapalan terdapat dua macam kondisi stabilitas, yaitu:  Stabilitas Memanjang (waktu terjadi trim). Terjadi pada sudut-sudut miring yang memanjang.  Stabilitas Melintang (waktu terjadi oleng). Terjadi pada sudut-sudut miring melintang  Tetap stabil dalam kondisi operasi (saat memuat barang dan penumpang)  Bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan daya apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting adalah kapal



Spesifikasi Teknis



bias dibangun



 Dalam pemilihan mesin diperhitungkan terhadap berat konstrukasi dan harga mesin  Bangunan kapal kayu dibuat sesuai kriteria kestabilan kapal dan mengikuti desain yang sejenis sesuai petunjuk. E. MATERIAL Material badan kapal tersebut dari kayu, diperkuat dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok kayu. F. UKURAN BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL Bagian-bagian konstruksi kapal seperti lunas, dinding, geladak, penguat, gading, balok dan lain-lain, ukuran dan tebalnya laminasi dibuat sesuai dengan petunjuk dan gambar-gambar potongan dan konstruksi profile. G. KONSTRUKSI BANGUNAN KAPAL 1. Pembagian Ruangan Kapal memiliki beberapa ruangan dengan pembagian berdasarkan sekat melintang yang membagi kapal kearah memanjang menjadi beberapa ruangan, anatara lain: a. Dibawah geladak  Ceruk haluan, tanki bahan bakar dan ruang untuk peralatan tambat  Ruang muat, tempat penumpang dan barang  Ruang mesin  Ceruk buritan, ruang kemudi, tanki air tawar b. Bangunan atas geladak utama  Ruang tidur  Dapur dan gudang  Ruang KM/WC c. Anjungan Ruang kemudi anjungan 2. Pembujur (Girder) Bottom Longitudinal Girder dan deck Longitudinal Girder pada kapal terbuat dari kayu dengan ukuran 15/15, dipasang memanjang kapal dari transom kapal ke ujung haluan kapal yang disatukan dengan lambung kapal, sehingga merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal. 3. Gading-Gading (frame) Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan kayu 8/12 cm yang disatukan dengan lambung pada bagian bottom kapal. 4. Konstruksi Geladak (Deck Construction) Konstruksi geladak atau deck dibuat Dario bahan kayu yang dibuat sesuai



Spesifikasi Teknis



dengan ketebalan yang dibutuhkan dan diperkuat dengan kekuatan memanjang dan melintang (longitudinal & transversal stiffener) berbentuk profile den disatukan dengan lambung kapal. 5. Pondasi Mesin (Engine Foundation) Konstruksi pondasi mesin dibuat dan dihubungkan dengan badan kapal oleh system pelapisan khusus dengan bahan kayu ukuran 10/10 cm. untuk meredam dan mengurangi getaran yang timbul karena getaran mesin, pondasi mesin diperkuat dengan balok kayu melintang dan membujur sehingga dapat menahan getaran yang terjadi. Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik mwlintang dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu kesatuan kekuatan yang baik. 6. Konstruksi Kamar Mesin Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin. Untuk lantai kamar mesin dibuat datar dengan menggunakan papan tebal 5 cm. lantai kamar mesin ini pada beberapa bagian dapat dibuka dan ditutup untuk pemeliharaan ataupun control untuk sistem-sistem yang berada dibawah lantai. 7. Konstruksi Dinding / Kulit Kapal Konstruksi dinding kapal dibuat daripapan kayu yang dipasang pada bagian luar gading-gading atau lapisan terluar konstruksi kapal yang memanjang dari haluan sampai ke buritan kapal dengan dilapisi anti bocor atau klen dari kulit kayu dan dilakukan dengan dempul kualitas baik sehingga dinding/kulit kapal tersebut tidak dimasuk air dari luar. H. TANKI-TANKI Kapal penumpang dan barang ± 7 GT ini memiliki 3 (tiga) jenis tanki, yaitu: a. Tanki bahan bakar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak didaerah ruang mesin. Tanki terbuat dari plastik (Jerigen) b. Tanki air tawar yang memiliki kapasitas 40 liter yang terletak dibagian dapur, tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen) c. Tanki minyak lumas yang memiliki kapasitas 20 liter yang terletak didaerah ruang mesin. Tanki terbuat dari bahan plastik (Jerigen) I. BAGIAN INTERIOR KAPAL Lantai ruang terbuat dari bahan utama kayu yang dibuat cukup kuat sesuai dengan ketentuan untuk ketebalan lantai. Untuk ruang kemudi, ruang penumpang pada permukaan dibuat halus dan kuat. Khusus untuk geladak terbuka terbuat dari kayu yang diberi anti slip dan dicetak langsung pada saat proses laminasi. Langit-langit pada ruang akomodasi dan anjungan dilapisi dengan papan,sedangkan dinding-dinding terbuat dari papan warna sesuai dengan permintaan pemilik.



Spesifikasi Teknis



J. PERLENGKAPAN LAMBUNG 1. PERALATAN LABUH DAN TAMBAT Alat-alat persuhan dan tambatan dilengkapi dan dipasang sesuai peraturan yang berlaku: No 1



Uraian Jangkar Galvanize



Satuan Kg



Tali jankar nylon dia. 18 mm



Volume 10 20 1



2 3



Tali tambat dia. 12 mm x 2 buah



20



Meter



Bal



2. PERALATAN KEMUDI Peralatan kemudi dapat dikendalikan dari ruang anjungan dengan steering system, seperti: No 1 2 3 4



Uraian Steer Jantera Kemudi Baja (0.5 x 0.5 x 0.6 Handle Gas Gear Box 16



Volume 1 1 1 1



Satuan Buah Buah Buah Buah



3. PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN Pemadaman kebakaran kapal dilakukan tabung pemadaman kebakaran ukuran 6 kg. juga dengan botol-botol api pemadam kebakaran dan bak pasir. 4. PERALATAN KESELAMATAN DAN PERALATAN NAVIGASI Kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan jiwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Uraian Baju Rompi (ukuran L, XL) Pelampung Penolong (lingkaran) Kompas Portabel Lampu Jalan (hijau, merah, putih) Lampu Sorot 12 v / 55 watt Kotak Obat (P3K) Jam Dinding Radio VHF Global position Sistym Bendera Nasional



Volume 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1



Satuan Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah



Spesifikasi (GPS) Global Position sistym minimal Standar sbb:  Dapat menyimpan hingga 1.000 lokasi, 50 rute, 10.000 titik dan 100 jalur. Bias menampilkan titik acuan, rute, dan jalur pada peta topografis 2D atau 3D.



Spesifikasi Teknis



 Dapat menampilkan file peta secara digital  Memiliki fitur kalender, informasi matahari dan bulan  Dapat digunakan untuk menghitung area dan tempat tujuan  Mudah menemukan posisi dengan cepat dan akurat. 5. PENGECETAN Bagian-bagian konstruksi kapal dan alat-alat atau mesin-mesin yang dicat, pengecatannya dilaksanakan dengan menggunakan cat kapal berkualitas baik. Kayu-kayu diplitur dan dikerjakan dengan baik. Pengerjaan dan warna cat sesuai dengan permintaan pemesan terlebih dahulu. Anti fouling dibubuhkan pada akhir pengecatan untuk bagian-bagian lambung dibawah garis air. 6. PIPA-PIPA Pipa-pipa saluran pembuangan dibuat dari bahan menurut standar perkapalan dan dipasang dengan memperhitungkan getaran-getaran dan benturan-benturan, seperti:  Pasang pipa knalfot fleksibel  Pasang pipa pembuangan air (pipa PVC Uk. 2.0”) K. PERMESINAN 1. MESIN UTAMA Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel (marine) bertenaga 26.5 KW / 1500 R/M (otomatis) sistim kunci kontak dan menggunakan sistim pendinginan dengan air tawar yang didinginkan dengan air laut. Ruang bagian dalam kamar mesin dilapisi kedap suara dan anti panas. 2. MESIN PENERANGAN / GENSET Kapal dilengkapi dengan penerangan listrik kapasitas 2000 watt, dengan mata lampu terdapat 6 buah dari jenis SL 18 watt dan dilengkapi dengan saklar ganda maupun double serta box sekring. 3. LAIN-LAIN No 1 2 3 4 4.



Uraian Surat-surat kapal Peluncuran kapal dan pelatihan ABK Biaya uji coba Mooring Trial & Sea Trial Biaya administrasi dan dokumentasi



Volume 1 1 1 1



Satuan Set Ls Ls Ls



PERSYARATAN PERUSAHAAN Perusahaan yang telah mempunyai p;engalaman dalam pembuatan kapal kayu yang mempunyai klasifikasi pengadaan kapal / pembuatan kapal dengan memiliki surat / sertifikat galangan kapal rakyat, atau perusahaan yang mendapatkan surat dukungan dari perusahaan galangan kapal rakyat, atau perusahaan. Personil yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mengerjakan kapal kayu minimal: 1. STM mesin yang berpengalaman dibidangnya



Spesifikasi Teknis



2. Tukang yang memiliki SKT bagian pertukangan kayu / kapal kayu 3. Personil bagian administrasi (SMA sederajat) Peralatan yang harus disiapkan : 1. Peralatan pertukangan 2. Mesin gurinda 3. Mesin bor 4. Sandsaw 5. Genset



METODE PELAKSANAAN PEMBUATAN KAPAL KAYU PEMBUATAN KAPAL KAYU: Dalam pembuatan kapal kayu ini ada beberapa tahapan, yaitu: 1) Adanya owner (pemesan kapal) 2) Perencanaan gambar 3) Persiapan 4) Pembuatan komponen utama kapal 5) Assemblay (penggabungan) 6) Perakitan konstruksi kapal 7) Sistim kelistrikan 8) Sistim bahan bakar minyak dan perpipaan 9) Akomodasi dan out fitting\ 10) Finishing 11) Pelaksanaan uji coba Berikut uraian pembuatan kapal kayu: 1) Pemesan kapal (owner)



Spesifikasi Teknis



Pihak owner harus menyerhakan data atau ukuran kapal tersebut seperti panjang, lebar, tinggi, sarat, dan kecepatan kapal itu sendiri, agar pihak yang membuat / pembuat kapal tidak merasa kesulitan dengan ukuran berapa yang harus dibuat.



2) Perencanaan gambar Dalam membuat kapal kayu ini, terlebih dahulu dibuat perencanaan gambar dengan rinciannya secara detail sebagai panduan bagi pekerja



3) Persiapan Dalam melakukan pekerjaan hendaknya persiapan yang disiapkan harus benar di sediakan. Agar proses pembuatan dapan berjalan dengan baik,. Adapun persiapannya sebagai berikut: a. Lokasi b. Material c. Peralatan d. Tenaga kerja



4) Pembuatan komponen utama kapal Dalam proses pembuatan kapal kayu ini terdapat komponen yang harus dibuat terlebuh dahulu, karena ini sangat berprngaruh agar kapal tetap dalam keadaan seimbang. Adapun komponen tersebut sebagai berikut: a. Lunas b. Wrang c. Linggi / lunas batang d. Braket e. Gading 5) Assemblay Assemblay ini merupakan suatu proses penggabungan antara komponen yang satu dengan lainnya. Adapun komponen tersebut adalah: a. b. c. d. e. f. g.



Wrang, gading lunak, braket Steering gear Planking (perencanaan lambung kapal) Akomodasi Stringer Balok geladak Balok sekat dan planking sekat



6) Perakitan konstruksi kapal kayu a. Keeling Laying yaitu peletakan balok lunas bagian kapal sesuai rencana panjang dan besarnya balok b. Pemasangan konstruksi melintang seperti wrang, gading balok, geladak, sekat kapal c. Penyesuaian semua balok melintang d. Pemasangan balok pembujur sisi dan pembujur atas agar kedudukan melintang tidak merubah kemudian dilanjutkan pemasangan pembujur kim, pembujur bilga, sisi geladak dan geladak e. Pemasangan dinding kulit dan geladak f. Pemasangan bangunan atas (superstruktur)



7) Sistim permesinan Adapun sistim permesinan sebagai berikut:



Spesifikasi Teknis



a. b. c. d. e. f. g.



Pembuatan lubang poros Pembuatan pondasi mesin Penurunan mesin Aligment poros Pemasangan mesin induk Pemasangan mesin bantu Pemasangan mesin kemudi



8) sistim kelistrikan Adapun sistim kelistrikan sebagai berikut: a. Pemasangan kabel dan lampu-lampu penerang b. Pemasangan lampu dan alat-alat navigasi



9) Sistim bahan bakar dan perpipaan a. Pemasangan tanki-tanki air b. Pemasangan tanki-tanki minyak c. Pemasangan instalasi perpipaan 10) Akomodasi dan out fitting Adapun pembuatan akomodasi dan out fitting adalah sebagai berikut: a. Pembuatan pintu dan jendela b. Pembuatan tangga dan bangku c. Pembuatan penutup ruangan mesin d. Pembuatan tempat kamar mandi / WC, bila ada 11) Finishing Finishing merupakan proses terakhir dalam pembuatan bangunan kapal. Untuk hasil lebih baik, maka proses yang dilakukan adalah: a. Pemakalan dan pendempulan b. Pemasangan kap / terpal aspal c. Pembersihan seluruh kapal d. Pengecatan selurah kapal 12) Pelaksanaan uji coba Pelaksanaan uji coba dilakukan apabila kapal sudah siap diluncurkan untuk hasil terbaik dilakukan sea trial. Sea trial ini merupakan suatu proses uji coba kapal yang sudah siap berlayar karena untuk mengetahui apakah kapal yang dibuat sesuai dengan keinginan. Untuk itu ada beberapa proses launching sebelum sea trial ini, sebagai berikut: a. Pasang keretan dan bangku b. Peluncuran kapal c. Uji coba L d. Propeller matcing untuk menyesuaikan kecepatan kapal yang belum sampai kecepatannya Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan dua tahap, yaitu: a. Mooring Trial Uji coba terdiri dari :  Running test mesin induk  Uji coba ketahanan mesin induk  Percobaan instalasi pompa-pompa dan perpipaan dikapal  Pengujian kekedapan seluruh bukaan dikapal termasuk pintu-pintu, jendela-jendela dan tutup ruang mesin



Spesifikasi Teknis



 Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar b. Sea Trial Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari:  Uji coba kecepatan kapal  Uji coba kemampuan olah gerak  Uji coba kapal berhenti mendadak dan mundur  Uji coba ketahanan mesin induk  Uji coba peralatan navigasi dan komunikasi