15 0 400 KB
STARDUST MC 15 No. Dokumen 001/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan pada saat mengoperasikan alat Stardust MC 15 Sebagai pedoman yang dilaksanakan dalam mengoperasikan alat
TUJUAN
Stardust MC 15 Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
PROSEDUR MENYALAKAN ALAT 1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan 2. Pastikan alat terpasang dengan UPS dan Stabilizer 3. Nyalakan alat dengan menekan tombol on / off pada bagian belakang alat 4. Tunggu sampai alat melakukan start up 5. Tunggu sampai suhu inkubator sesuai dengan suhu yang diatur 6. Lakukan pemeriksaan dengan cara menekan nomor kode
PROSEDUR
pemeriksaan 7. Ikuti perintah yang muncul pada layar 8. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
PROSEDUR MEMATIKAN ALAT 1. Kembalikan program ke tampilan awal dengan menekan stop 2. Matikan alat dengan menekan tombol on / off pada bagian belakang alat Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
Rawat Inap
PEMBACAAN SAMPEL PADA ALAT STARDUST MC 15 No. Dokumen 02/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan pada saat pembacaan sampel pada alat Stardust MC 15 Sebagai pedoman yang dilaksanakan dalam pembacaan sampel pada
TUJUAN
alat Stardust MC 15 Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pemeriksaan 2. Lakukan
pemeriksaan
dengan
menekan
nomor
kode
pemeriksaan yang akan dilakukan 3. Pilih menu random atau method 4. Ikutiperintah yang muncul pada layar 5. Biarkan alat melakukan pembacaan dan tunggu sampai hasil keluar pada layar dan print outTekan stop setelah selesai
PROSEDUR
pembacaan 6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
Unit Terkait
Rawat Jalan
Rawat Inap
MAINTENANCE ALAT STARDUST MC 15 No. Dokumen 03/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Revisi 00
Halaman 1/1 Ditetapkan,
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
PENGERTIAN
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan dalam perawatan alat Star Dust MC 15
TUJUAN
Sebagai pedoman saat melakukan perawatan alat star dust MC 15 Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Tutup alat dengan cover yang tersedia apabila selesai digunakan 2. Lakukan pengecekan absorban pada panjang gelombang tertentu, setiap bulan sekali 3. Cek absorban lampu sebelum membaca : pilih 4 utilities – utilities 1 masukkan ( go ) – enter – utilities 2 ( 6 ) – enter – pilih filter ( 1 ) – enter – pilih posisi ( 8 ) – enter – tekan tombol read dan lihat perubahan nilai absorban, sebaiknya nilai lampu < 1.500. Apabila nilai lampu di luar range, lakukan penggantian lampu, tekan tombol stop untuk kembali
PROSEDUR
4. Cek absorban kuvet sebelum dipakai : letakkan kuvet pada reading zone, pilih 4 utilities – masukkan kode ( 8 - enter – pilih filter 3 ( 1 ) – enter ( nilai absorban kuvet 0,080 ) 5. Bersihkan kuvet : buang limbah pada kuvet, lalu bersihkan dengan air – rendam dengan larutan ekstran selama 5 menit – bilas dengan aquabidest dan tiriskan di atas tisu 6. Cek mixer : pada saat mixer bergerak, pastikan reagen dan serum tercampur dan tidak ada cairan yang tumpah 7. UNIT TERKAIT
Bersihkan alat dengan mengelapnya minimal seminggu sekali Rawat Jalan Rawat Inap
PENGGUNAAN ALAT HEMATOLOGI MINDRAY BC – 30s No. Dokumen 04/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
No. Revisi Halaman 00 1/1 Ditetapkan, Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan untuk mengoperasikan alat Mindray BC – 30s Sebagai pedoman yang dilaksanakan dalam mengoperasikan alat
TUJUAN
Mindray BC – 30s Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
PROSEDUR START UP ( MENYALAKAN ALAT ) 1. Membaca Basmalah sebelum menyalakan alat 2. Sambungkan alat dengan UPS dan Stabilize 3. Nyalakan alat dengan menekan tombol on / off yang berada pada bagian belakang alat, masukkan User ID dan Password lalu tekan log in 4. Biarkan alat melakukan start up secara otomatis
PROSEDUR
5. Baca minotrol sebagai sampel untuk pengecekan alat 6. Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
PROSEDUR MEMATIKAN ALAT 1. Pilih menu Shut down lalu lakukan pencucian alat dengan cairan Probe cleanser 2. Setelah alat selesai melakukan pencucian, maka matikan alat dengan cara menekan tombol on / off pada belakang alat Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
Rawat Inap
PEMBACAAN SAMPEL PADA ALAT HEMATOLOGI MINDRAY BC – 30 s No. Dokumen 05/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan dalam pembacaan sampel dengan menggunakan alat Mindray BC – 30s Sebagai pedoman pada saat melakukan pembacaan sampel dengan
TUJUAN
alat Mindray BC – 30s Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1.
Membaca Basmallah sebelum melakukan pemeriksaan
2.
Pastikan posisi Sample Analysis pada tampilan atas layar
3.
Masukkan identitas sampel dan pasien terlebih dahulu
4.
Sampel dihomogenkan sebelum pembacaan
5.
Tekan tombol Aspirate untuk menyerap sampel
6.
Biarkan alat melakukan penghitungan dan tunggu sampai
hasil keluar pada layar, dan print out keluar
UNIT TERKAIT
7.
Membaca Hamdalah setelah melakukan pemeriksaan
Rawat Jalan
Rawat Inap
PENGGUNAAN CENTRIFUGE No. Dokumen 06/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN TUJUAN
No. Revisi 00
Halaman 1/1 Ditetapkan,
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan dalam mengoperasikan Centrifuge Sebagai pedoman pada saat menggunakan Centrifuge Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Membaca Basmallah sebelum melakukan kegiatan 2. Letakkan centrifuge pada tempat yang datar 3. Sambungkan kabel alat ke sumber listrik 4. Buka penutup alat Centrifuge 5. Periksa bantalan pada wadah tabung agar tabung tidak mudah pecah saat dicentrifuge 6. Masukkan tabung yang berisi sampel ke dalam salah satu lubang, masukkan tabung lain yang berisi air dengan jumlah yang sama dengan sampel tadi, masukkan dengan posisi
PROSEDUR
tabung saling berhadapan 7. Tutup Centrifuge 8. Putar tombol kecepatan, berapa rpm yang diperlukan untuk memutar 9. Putar tombol timer sesuai yang diinginkan 10. Alat akan berhenti sesuai dengan waktu yang ditentukan 11. Buka tutup centrifuge dan ambil tabungnya 12. Jangan mengoperasikan centrifuge dengan tutup terbuka 13. Membaca Hamdalah setelah melakukan kegiatan
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan
Rawat Inap
PENGGUNAAN LEMARI ES No. Dokumen 07/LAB/12/2016
TUJUAN
Halaman 1/1 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
No. Revisi 00
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Standar cara penggunaan lemari es Sebagai pedoman penggunaan dan perawatan lemari es Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
PENGGUNAAN LEMARI ES 1. Pastikan kabel lemari es terhubung dengan aliran listrik 2. Setiap pagi lemari es dicek suhunya 3.
Diperiksa bila bunga es sudah banyak segera dibersihkan
4. Barang – barang yang lebih dulu dipakai, diletakkan di depan agar terlihat dan mudah diambil 5. Serum / darah yang pemeriksaannya ditunda / dikirim, dimasukkan ke dalam kotak serum dan disimpan di rak lemari es ( jangan di freezer )
PROSEDUR
6. Serum yang sudah diperiksa dan tidak terpakai lagi segera dikeluarkan dan dibuang ke limbah medis padat 7. Perhatikan setiap menutup lemari es, pastikan pintu tertutup rapat agar suhu lemari es tidak berubah
PEMBERSIHAN LEMARI ES 1. Pastikan lemari es dalam posisi mati dan kosong 2. Bersihkan bunga salju di dalam freezer. Bersihkan bagian dalam dan luar lemari es dengan menggunakan lap bersih
UNIT TERKAIT
Unit KesLing
PENGGUNAAN KAMAR HITUNG IMPROVED NEUBAUER
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
No. Dokumen 08/LAB/12/2016
No. Revisi Halaman 00 1/1 Ditetapkan,
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Cara penggunaan kamar hitung Improved Neubauer Sebagai pedoman pada saat melakukan pemeriksaan menggunakan
TUJUAN
kamar hitung Improved Neubauer Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Pastikan kamar hitung dalam keadaan benar – benar bersih 2. Bila terdapat noda, kamar hitung dan kaca penutup dilap dengan kapas alkohol, lalu dilap dengan tisu lembut secara perlahan 3. Setelah kering, basahi lereng kamar hitung dengan air kemudian tutup dengan kaca penutup 4. Masukkan
sampel
dengan
menggunakan
pipet
dan
ditempelkan pada ujung kaca penutup hingga ruang kamar hitung terisi sepenuhnya PROSEDUR
5. Hindari memasukkan sampel hingga melebar ke samping atau ada gelembung udara 6. Letakkan kamar hitung di permukaan yang rata dan di atas tisu basah agar sampel tidak mengering 7. Lakukan pembacaan sampel di kamar hitung dengan menggunakan Mikroskop 8. Setelah selesai pemeriksaan, kamar hitung dan kaca penutup dicuci dengan air mengalir lalu dilap menggunakan tisu kering
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan
Rawat Inap
MULTIRULE DARI WESTGARD No. Dokumen 09/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman pembacaan kontrol dan memplotnya menurut Westgard Sebagai pedoman pada saat membaca nilai kontrol dan memplotnya ke dalam grafik Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
TEKNIK MULTIRULE DARI WESTGARD 1 : 3s = hasil pemeriksaan ditolak bila hasil melampaui +3SD atau -3SD 2 : 2s = hasil pemeriksaan ditolak bila 2 pemeriksaan berturut – turut melampaui +2SD atau -2SD pada sisi garis rerata yang sama
R : 4s = hasil pemeriksaan ditolak bila 6 kali pemeriksaan berturut – turut ada satu titik yang melampaui mean +2SD dan titik yang lain melampaui mean -2SD
PROSEDUR
R : 1s = hasil pemeriksaan ditolak bila 4 pemeriksaan berturut – turut melampaui mean +1SD atau mean -1SD
10 : mean = hasil pemeriksaan ditolak bila 10 pemeriksaan berturut – turut berada pada sisi yang sama dari rerata
Di luar kriteria yang ditolak, semua pemeriksaan dinyatakan diterima
Kriteria waspada : 1 : 2s = hasil pemeriksaan di atas +2SD atau di bawah -2SD masih bisa diterima, tapi harus waspada Kesalahan Random : 1 : 3s dan R : 4s Kesalahan Sistematik : 2 : 2s, 4 : 1s dan 10 : mean UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium
PENGGUNAAN ROTATOR No. Dokumen 10/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN TUJUAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang digunakan saat mengoperasikan Rotator Sebagai pedoman pada saat menggunakan Rotator Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Membaca Basmallah sebelum melakukan kegiatan 2. Hidupkan alat dengan menekaan tombol on / off pada bagian depan alat 3. Letakkan bahan yang akan di putar di atas rotator 4. Atur kecepatan putaran dengan tombol RPM pada alat menuju angka waktu yang diperlukan 5. Biarkan alat berputar sampai selesai, kemudian angkat bahan yang telah diputar tadi
PROSEDUR
6. Setelah selesai digunakan matikan alat dengan menekan tombol on / off pada alat 7. Bersihkan bagian luar alat dan bagian – bagian yang berputar diberi pelumas secara teratur guna menghindari ke-aus-an 8. Membaca Hamdalah setelah selesai melakukan kegiatan
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan
Rawat Inap
PENGGUNAAN MIKROSKOP OLYMPUS No. Dokumen 11/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit 01 Desember 2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang digunakan saat mengoperasikan Mikroskop Olympus Sebagai pedoman pada saat menggunakan Mikroskop Olympus Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Membaca Basmalah sebelum melakukan pembacaan 2. Letakkan Mikroskop di meja yang permukaannya datar, tidak licin dan jauh dari getaran 3. Bila memakai sumber cahaya lampu : Atur tegangan lampu ke minimum Nyalakan tombol ON pada Mikroskop Cahaya lampu diatur pelan sampai intensitas cahaya yang diinginkan tercapai 4. Letakkan preparat di atas meja benda 5. Putar lempeng lensa obyektif 10x / 40x / 100x ( untuk pembesaran 40x preparat ditetesi minyak imersi dan ditutup deck glass, sedangakan untuk pembesaran 100x preparat ditetesi minyak imersi tanpa ditutup deck glass ) 6. Atur objek yang terlihat dengan menggunakan makrometer dan mikrometer 7. Sesuaikan jarak antar pupil sampai gambar kiri dan kanan menyatu 8. Fokuskan gambar dengan mata kanan dengan cara melihat ke okuler kanan dan sesuaikan dengan mikrometer 9. Fokuskan gambar dengan mata kiri dan putar cincin penyesuai diopter sampai didapat gambar yang paling jelas 10. Setelah selesai pembacaan, turunkan preparat lalu bersihkan lensa obyektif dengan menggunakan kertas lensa/tisu lembut lalu matikan lampu Rawat Jalan Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
ALUR PELAKSANAAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ( PMI ) No. Dokumen No. Revisi Halaman 12/LAB/12/2016 00 1/1 Ditetapkan, Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan guna mendapatkan hasil yang tepat Untuk mencegah dan mengurangi kejadian penyimpangan
TUJUAN
sehingga diperoleh hasil yang tepat Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro ALUR PELAKSANAAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL Pemeriksaan bahan kontrol OKYa
Lakukan pengujian
Tidak Periksa alat dan reagensia Ulangi pemeriksaan kontrol OKYa PROSEDUR
Ulangi pengujian bahan pasien
Tidak Kalibrasi ulang Ulangi pemeriksaan kontrol OK pasien Tidak perlu investigasi
Ya
Ulangi pengujian bahan
ALUR WESTGARD MULTIRULE No. Dokumen 13/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilaksanakan pada saat menilai hasil PMI dan tindak lanjutnya Pedoman yang dilaksanakan pada saat menilai hasil PMI dan
TUJUAN
tindak lanjutnya Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro Kontrol Data 12sin - kontrolPemeriksaan dapat dilakukan tidak ya tidak
PROSEDUR
13s ya
tidak
tidak
tidak
22s2of 3-2sR4s
41 s
10x
ya
ya
Out – of - Control
UNIT TERKAIT
ya
tidak
ya
Pemeriksaan ditolak
Instalasi Laboratorium
ya
MIKROPIPET No. Dokumen 14/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilakukan dalam penggunaan Mikropipet Sebagai pedoman yang dilakukan pada saat menggunakan
TUJUAN
Mikropipet Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1.
Pasang Yellow tip / Blue tip pada mikropipet yang akan digunakan, misalnya mikropipet 5 - 100 ul : menggunakan yellow tip. Dan mikropipet 100 – 1000 ul : menggunakan blue tip
2.
Pencet tombol bagian atas pipet sampai batas yang tertera dengan ibu jari
3.
Celupkan pipet ke dalam sampel ( ujung pipet ) jangan sampai mikropipet menempel ke tabung atau sampel
PROSEDUR
4.
Lepaskan tekanan ibu jari secara perlahan sampai terlepas seluruhnya
5.
Sampel akan terbawa dalam pipet, kemudian letakkan sampel tersebut ke dalam tabung atau reagen sesuai keperluan, dengan menekan kembali tombol bagian atas pipet agar sampel keluar sepenuhnya
6.
Lepaskan pipet / tip dari mikropipet dengan menekan bagian belakang ujung mikropipetnya
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan
Rawat Inap
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) No. Dokumen 15/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN .
TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi 00
Halaman 1/2
Ditetapkan, Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli APD adalah alat yang digunakan sebagai teknik pencegahan penularan penyakit dari seseorang ke orang lain. APD yang umum digunakan adalah masker, jas lab, sarung tangan, dan pelindung kaki Melindungi petugas laboratorium dari kemungkinan tertular penyakit infeksi Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro 1. Masker Langkah – langkah pemasangan : Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala atau telinga Paskan klip dari logam pada batang hidung Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik Langkah – langkah pelepasan Lepaskan tali pengikat bagian bawah, lalu bagian atas Jangan menyentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi Buang masker ke bak sampah medis 2. Jas Lab Langkah – langkah pemasangan Kenakan jas lab dan pastikan menutupi leher sampai lutut, dan lengan hingga pergelangan tangan lalu kancingkan Langkah – langkah pelepasan Buka kancing jas lab kemudian lepaskan jas lab dan taruh di tempat yang sudah disediakan 3. Sarung Tangan Langkah – langkah pemasangan Pilih sarung tangan yang sesuai ukuran kemudian buka kotak pembungkus sarung tangan Masukkan jari secara perlahan
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) No. Dokumen 15/LAB/12/2016
No. Revisi 0/0
Halaman 2/2
Langkah – langkah pelepasan Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lalu lepaskan PROSEDUR
Lepaskan lagi sarung tangan lainnya di atas sarung tangan pertama
Buang sarung tangan ke bak sampah medis
Cuci tangan sesuai prosedur
4.
Pemakaian Pelindung Kaki
Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh
ujung dan telapak kaki Tidak dianjurkan memakai sandal atau sepatu yang terbuka 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap 3. Instalasi Gawat Darurat 4. Kamar Operasi 5. Unit Farmasi UNIT TERKAIT
6. Laboratorium 7. Radiologi 8. Gizi 9. Kesling 10. Laundry
PENGGUNAAN ALAT GLUKOMETER No. Dokumen 16/LAB/12/2016
No. Revisi 00
Halaman 1/2 Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pengambilan darah verifer untuk pemeriksaan gula darah
. TUJUAN
Melakukan pemeriksaan darah gula darah verifer secara cepat Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro
1. Siapkan alat dan strip gula darah 2. Masukan strip gula darah kedalam glucometer 3. Ikuti petunjuk pada layar 4. Pilih jari yang akan ditusuk , lakukan desinfeksi dengan swab alkohol, biarkan kering 5. Tusuk jari dengan menggunakan lancet device , biarkan PROSEDUR
darah keluar tanpa memeras jari 6. Tetesan darah yang pertama kali keluar dihisap dengan tisu 7. Tempelkan strip gula darah pada tetesan darah ke dua biarkan meresap ( melalui celah yang ada) 8. Diamkan dan baca hasil setelah 5 detik 9. Catat hasil gula darah di formulir pemeriksaan laboratorium
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan Rawat Inap
MULTIRULE DARI WESTGARD No. Dokumen 17/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
No. Revisi 00
Halaman 1 /2
Ditetapkan, Tanggal terbit 01 Desember 2016
Direktur RS Islam Metro
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman pembacaan kontrol dan memplotnya menurut Westgard Sebagai pedoman pada saat membaca nilai kontrol dan memplotnya
TUJUAN
ke dalam grafik agar diperoleh hasil pemeriksaan yang baik Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017 Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro TEKNIK MULTIRULE DARI WESTGARD
Bila nilai kontrol berada dalam rentang ± 2SD pemeriksaan hari itu bisa dilanjut
PROSEDUR
Bila nilai kontrol di luar ± 2SD ( 1:2s ) lakukan langkah : 1 : 3s = hasil kontrol ditolak bila hasil melampaui +3SD atau -3SD Jika TIDAK lakukan langkah selanjutnya : 2 : 2s = hasil kontrol ditolak bila 2 pemeriksaan berturut – turut melampaui +2SD atau -2SD pada sisi yang sama Jika TIDAK lakukan langkah selanjutnya : 2 dari 3-2s = hasil kontrol ditolak bila 2 dari 3 nilai berturut – turut di luar 2SD Jika TIDAK lakukan langkah selanjutnya : R : 4s = hasil kontrol ditolak bila 6 kali pemeriksaan berturut – turut ada satu titik yang melampaui mean +2SD dan titik yang lain melampaui mean -2SD Jika TIDAK lakukan langkah selanjutnya : 4 : 1s = hasil kontrol ditolak bila 4 pemeriksaan berturut – turut melampaui +1SD atau -1SD atau 3 nilai kontrol berikutnya berada pada sisi yang sama
MULTIRULE DARI WESTGARD No. Dokumen 17/LAB/12/2016
No. Revisi 0/0
Halaman 2/3
Jika TIDAK lakukan langkah selanjutnya : 10 : mean = hasil kontrol ditolak bila 10 pemeriksaan berturut – turut berada pada sisi yang sama dari rerata
Di luar kriteria yang ditolak, semua pemeriksaan dinyatakan diterima
Kriteria waspada : 1 : 2s = hasil pemeriksaan di atas +2SD atau di bawah -2SD masih bisa diterima, tapi harus waspada
A. Kesalahan Random
: 1 : 3s dan R : 4s
Hal – hal yang termasuk kesalahan random adalah :
PROSEDUR
Reagen yang masa stabilnya jelek Reagen yang tidak tercampur dengan baik Masa inkubasi yang tidak stabil Pasokan listrik yang tidak stabil Adanya gelembung udara Alat periksa yang mulai rusak
B. Kesalahan Sistematik : 2 : 2s, 4 : 1s dan 10 : mean Hal – hal yang termasuk kesalahan systemik adalah :
Perubahan nomor lot reagen yang tidak diwaspadai Nilai kalibrator yang salah Reagen yang mulai rusak Penyimpanan reagen / kalibrator / kontrol yang tidak sesuai prosedur Perubahan volume sampel / kalibrator / kontrol karena penyesuaian volume pipet yang salah Perubahan temperatur inkubator dan blok reaksi Sumber cahaya fotometer yang mulai rusak Perubahan / variasi prosedur setiap teknisi / analis
MULTIRULE DARI WESTGARD No. Dokumen 17/LAB/12/2016
No. Revisi 0/0
Halaman 3/3
C. Pertimbangkan faktor – faktor yang sama pada alat dengan sistem multi test ( Random analizer ) Pada sistem ini, problem PMI dapat terjadi pada hanya satu tes / banyak tes. Problem pada satu tes biasanya disebabkan oleh seperti yang tersebut di atas, sedangkan problem yang terjadi di banyak tes sekaligus, harus mempertimbangkan faktor – faktor berikut : apakah tes – tes tersebut memakai volume sampel, panjang gelombang, lampu, metode deteksi ( end point / kinetik ), PROSEDUR
kalibrator yang sama
D. Verifikasi proses pemecahan masalah dan dokumentasikan tindakan yang dilakukan, setelah penyebab masalah dapat diidentifikasi, maka masalah tersebut harus diatasi dan proses pemecahan masalah tersebut diverifikasi dengan melakukan pemeriksaan ulang kontrol yang tidak masuk kriteria. Bila kontrol masuk kriteria, maka pemeriksaan pasien dapat dilakukan
UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium
ALUR WESTGARD MULTIRULE No. Dokumen 18/LAB/12/2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGERTIAN
No. Revisi 00
Halaman 1/1
Ditetapkan, Direktur RS Islam Metro
Tanggal terbit 01 Desember 2016
dr. Hi. Amelius Ramli Pedoman yang dilaksanakan pada saat menilai hasil PMI dan tindak lanjutnya Pedoman yang dilaksanakan pada saat menilai hasil PMI dan
TUJUAN
tindak lanjutnya Menurut SK Direktur Nomor 380/AKR/SK/RSIM/IV/2017
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RSI Metro Kontrol Data Tidak 12s in – kontrol
Pemeriksaan dapat dilakukan
ya
tidak tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
PROSEDUR 13s
22s
ya
ya
2of 3-2s
ya
Out – of - Control
UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium
R4 s
ya
41s
10x
ya
ya
Pemeriksaan ditolak