Sprague Multiplier - Matkul Assesmen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



SPRAGUE MULTIPLIER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Assesmen Kebutuhan dan Perencanaan Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Suhaimi, S.Pd., MPd. Dr. Ngadimun, M.M.



Oleh : KELOMPOK 3: Uwais Alkarani



(2020111310013)



Sri Rumanti



(2020111320014)



Haji Munirah



(2020111320068)



PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “Sprague Multiplier”. Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu kami ” Dr. Suhaimi, S.Pd., M.Pd.” dalam mata kuliah “ Assesmen kebutuhan Dan Perencanaan Pendidikan”. Jika dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan, dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesain makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran agar menjadi bahan evaluasi bagi kami sehingga dapat membuat makalah selanjutnya lebih baik lagi. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi kita semua.



Balangan , Kelompok 3



i



Februari 2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................



i



DAFTAR ISI ...................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................



1



A. Latar Belakang ................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ...........................................................................



2



C. Tujuan Penulisan .............................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................



3



A. Pengertian Sprague Multiplier ........................................................



3



B. Tabel Sprague Multiplier.................................................................



4



C. Penggunaan Manual Tabel Sprague Multiplier................................



5



D. Menentukan Jumlah Siswa Pada Setiap Fraksi ...............................



6



E. Menghitung Jumlah Penduduk Usia Tunggal ………………….....



9



F. Keterkaitan Metode Sprague Multiplier dengan Pendidikan .........



10



BAB III PENUTUP .........................................................................................



11



A. Kesimpulan .....................................................................................



11



B. Saran.................................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Perencanaan pendidikan merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa langkah, dan setiap langkah merupakan kegiatan yang berurutan dan membentuk suatu siklus. Kegiatan ini kemudian dikenal dengan istilah siklus perencanaan pendidikan. Penyusunan rencana erat kaitannya dengan kondisi masa depan yang ingin dicapai dengan kondisi lebih baik dari kondisi masa sekarang. Salah satu kesulitan dalam menyusun perencanaan adalah ketidakpastian kondisi masa depan. Misalnya, kita tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah siswa SMP pada lima tahun mendatang. Kondisi dari prediksi ini adalah pemerintah dan masyarakat harus menyediakan tempat belajar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan kebijakan yang ada. Oleh karena itu, dalam perencanaan harus ada sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai secara nasional. Pada kenyataannya, sasaran tersebut hanya bisa dicapai apabila ada sinergi antara kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi karena data nasional adalah akumulasi dari kecamatan sampai provinsi. Dengan ii



demikian, kabupaten/kota dan provinsi juga harus menyusun perencanaan daerahnya masing-masing. Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perencanaan pendidikan dilakukan mengikuti suatu proses dengan urutan kegiatan yang sudah baku sesuai dengan penjelasan terdapat pada literature. Dalam proses perencanaan pendidikan sebagaimana dalam proses perencanaan pada umumnya, perencanaan tersebut selalu dimulai dengan kegiatan pendataan sebagai langkah pertamanya. Jadi proses perencanaan berawal dari data yang ada. Hal ini dapat dipahami karena perencanaan berfungsi untuk memenuhi sesuatu yang sudah ditargetkan. Tepat atau tidaknya rencana pendidikan yang disusun sangat bergantung pada kualitas data yang tersedia memiliki daya guna yang tinggi, maka data yang sudah dikumpul harus segera di olah menurut keperluan dan di analisis untuk melihat secara mendalam dan jelas kaadaan yang sebenarnya. Data yang sudah terkumpul, baru merupakan bahan mentah yang harus diolah agar menajdi informasi yang diperlukan baik bagi perencanaan maupun bagi pengelolaan. Beberapa teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam perencanaan pendidikan adalah “tabulasi, rasio, persentase, sprague multiplier, kohort, proyeksi, dan efisiensi internal. Pemecahan penduduk usia lima-tahunan menjadi usia tahunan diperlukan dalam perencanaan pendidikan karena pada kenyataannya penduduk menurut usia sekolah dengan data penduduk usia yang tersedia dari Badan Pusat Statistik (BPS) tidaklah sama. Data penduduk yang ada pada penerbitan BPS di tingkat nasional maupun daerah menggunakan kelompok usia lima- tahunan seperti 0-4 tahun, 5-9 tahun, 1014 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun dan seterusnya. Untuk keperluan pendidikan, penduduk yang digunakan adalah kelompok usia sekolah yaitu 4-5 tahun dan 4-6 tahun untuk TK, 6-7 tahun dan 7-12 tahun untuk tingkat SD, 13- 15 tahun untuk tingkat SMP, 16-18 tahun untuk tingkat SM, 19-24 tahun untuk tingkat PT. Untuk itu, diperlukan metode yang dapat memecah kelompok usia lima-tahunan menjadi kelompok usia sekolah. Ada beberapa metode untuk memecah kelompok usia lima-tahunan menjadi tahunan, namun dalam hal ini dipilih metode yang sesuai dengan kondisi Indonesia yaitu Sprague Multiplier.. B.



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud sprague multiplier? 2. Bagaimana tabel sprague multiplier? 3. Bagaimana penggunaan manual tabel sprague multiplier? 4. Bagaimana menentukan jumlah siswa pada setiap fraksi? 5. Bagaimana menghitung jumlah penduduk usia tunggal? 6. Bagaimana keterkaitan metode sprague multiplier dengan pendidikan?



C.



Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud sprague multiplier 2. Untuk mengetahui tabel sprague multiplier



iii



3. 4. 5. 6.



Untuk mengetahui bagaimana penggunaan manual tabel sprague multiplier Untuk mengetahui bagaimana menentukan jumlah siswa pada setiap fraksi Untuk mengetahui bagaimana menghitung jumlah penduduk usia tunggal Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan metode sprague multiplier dengan pendidikan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sprague Multiplier Sprague multiplier merupakan suatu metode untuk mencari atau menghitung jumlah penduduk usia tertentu. Misalnya usia 7 tahun, 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun dan 12 tahun untuk siswa SD dari jumlah penduduk yang usianya dikelompokan lima tahunan. Seperti 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya dengan menggunakan tabel koefisien pengali.[CITATION Mat13 \l 1033 ] Metode Sprague Multiplier adalah bilangan pengali Sprague yang disusun menurut cara tertentu untuk menghitung usia penduduk tahunan atau untuk memecah penduduk usia lima-tahunan menjadi usia tahunan. [ CITATION Dep07 \l 1033 ] Istilah sprague multiplier ini dikenal dalam bidang kependudukan. Berupa tabel koefisien pengali yang digunakan untuk memecah jumlah penduduk yang dikelompokan lima tahunan menjadi jumlah penduduk usia tunggal (satuan). Sementara itu, dalam bidang pendidikan. Sprague multiplier digunakan oleh para perencana pendidikan untuk menentukan jumlah penduduk iv



usia sekolah, dari keseluruhan jumlah penduduk yang dikelompokan lima tahunan. Dengan maksud agar masyarakat mendapatkan pelayanan pendidikan secara memadai. [CITATION Mat131 \l 1033 ] Menurut [ CITATION San18 \l 1033 ] Sprague Multiplier adalah tabel koefisien pengali yang digunakan untuk memecah jumlah penduduk yang dikelompokkan lima tahunan menjadi jumlah penduduk usia tunggal (satuan). Dalam bidang pendidikan Sprague Multiplier digunakan untuk menentukan jumlah penduduk usia sekolah dari keseluruhan jumlah penduduk yang dikelompokkan lima tahunan dengan maksud agar masyarakat mendapatkan pelayanan pendidikan secara memadai. Dalam perencanaan pendidikan, seorang perencana membutuhkan berbagai informasi. Salah satunya yaitu tentang data kependudukan. Data ini nantinya akan digunakan untuk menentukan jenis pendekatan apa yang akan digunakan oleh seorang perencana. Misalnya pendekatan social demand dan pendekatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan jumlah penduduk. Selain itu, seorang perencana juga mungkin akan memiliki pertanyaan dalam benaknya. Berapakah jumlah penduduk usia sekolah. Usia 5-6 tahun (RA/TK), usia 7-12 tahun (SD), usia 13-15 tahun (SMP) dan usia 16-18 tahun (SMA) di kabupatenyang merencanakan pendidikan tersebut. Oleh karena itu, seorang perencana pendidikan perlu menggunakan tabel sprague multiplier untuk menentukan jumlah usia-usia sekolah. Dengan perolehan data usia sekolah dari penggunaan metode sprague multiplier, seorang perencana pendidikan akan lebih mudah menentukan jenjang pendidikan apa yang dibutuhkan saat itu. Dan model perencanaan seperti apa yang cocok.



B. Tabel Sprague Multiplier Metode sprague multiplier ini dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai jumlah penduduk usia tertentu. Dengan menggunakan tabel koefisien pengali, tabel ini disajikan dengan beberapa tabel lanjutan. Yaitu tabel 1 untuk menghitung jumah penduduk dengan rentang usia antara 0-4 tahun. Tabel 2 untuk menghitung jumlah penduduk dengan usia antara 5-9 tahun. Tabel 3 disebut juga tabel peralihan, untuk menghitung jumlah penduduk usia 10 sampai dengan 69 tahun. Tabel 4 untuk menghitung jumlah penduduk usia 70-74 tahun. Dan tabel 5 untuk menghitung jumlah penduduk usia 75 tahun ke atas. Sebenarnya tabel koefisien pengali ini terdiri atas 5 tabel lanjutan. Namun, dikarenakan tabel 4 dan 5 tidak relevan jika digunakan dalam pendidikan. Maka cukup tabel 1 sampai 3 saja yang digunakan. Lagipula tabel 4 dan 5 digunakan untuk menghitung jumlah penduduk yang usianya sudah bukan terbilang usia sekolah. Jadi, tabel koefisien yang digunakan dalam perencanaan pendidikan hanya terdiri dari 3 tabel lanjutan. Sebelum memulai menghitung jumlah penduduk usia sekolah yang ingin dicari, seorang perencana pendidikan membutuhkan data kependudukan/jumlah penduduk berdasarkan pengelompokan usia tertentu. Misalnya jumlah usia 0-4 tahun, jumlah usia 5-9 tahun dan seterusnya yang dikelompokan 5 tahunan. v



Setelah data tersebut dimiliki. Perencana siap menghitung jumlah usia sekolah menggunakan manual tabel sprague multiplier. Tabel 1.1 Tabel Sprague Multiplier Tabel dan Usia



F-2



F-1



F0



F+1



F+2



F+3



Tabel 1 Usia 0 Tahun



+0,3616 -0,2768



+0,1488 -0,0336



Usia 1 Tahun



+0,2640 -0,0960



+0,0400 -0,0080



Usia 2 Tahun



+0,1840 +0,0400 -0,0320



+0,0080



Usia 3 Tahun



+0,1206 +0,1360 -0,0720



+0,0160



Usia 4 Tahun



+0,0704 +0,1968 -0,0848



+0,0176



Tabel 2 Usia 5 Tahun



+0,0336 +0,2272 -0,0752



+0,0144



Usia 6 Tahun



+0,0080 +0,2380 -0,0480



+0,0080



Usia 7 Tahun



-0,0080



+0,2160 -0,0080



+0,0000



Usia 8 Tahun



-0,0160



+0,1840 +0,0400 -0,0080



Usia 9 Tahun



-0,0176



+0,1408 +0,0912 -0,0144



Tabel 3 Usia 10, 15, 20, 25 dst



-0,0128



+0,0848 +0,1504 -0,0240



+0,0016



Usia 11, 16, 21, 26 dst



-0,0016



+0,0144 +0,2224 -0,0416



+0,0064



Usia 12, 17, 22, 27 dst



+0,0064



-0,0336



+0,2544 -0,0336



+0,0064



Usia 13, 18, 23, 28 dst



+0,0064



-0,0416



+0,2224 +0,0144 -0,0016



Pada tabel di atas, perhitungan yang digunakan untuk total perkolom Usia 14, 19, 24, 29 dst +0,0016 -0,0240 +0,1504 +0,0848 -0,0128 adalah 0 atau 1, sedangkan total perbaris adalah 0,2 sebagaimana dikutif dari pernyataan [ CITATION Sar04 \l 1033 ] yaitu: “For the other groups, the intemediate table of Sprague multipliers is used (of which the totals in columns are equal to 0 or 1 and those in rows to 0.2)” Simbol F menunjukan Fraksi, yaitu jumlah penduduk yang dikelompokan lima tahunan. F-2 yaitu jumlah penduduk yang dikelompokan lima tahunan, dua tahun sebelumnya yang diukur dari fraksi jumlah penduduk yang sedang dihitung usia tunggalnya. F-1 yaitu jumlah penduduk yang dikelompokan lima tahunan, satu tahun lampau diukur dari fraksi penduduk yang sedang dihitung jumlah penduduk usia tunggalnya. F0 yaitu jumlah penduduk yang sedang dihitung jumlah penduduk usia tunggalnya. F+1 yaitu jumlah penduduk satu tahun sesudahnya diukur dari fraksi penduduk yang sedang dihitung jumlah penduduk usia tunggalnya. Dan F+2 yaitu jumlah poenduduk dua tahun sesudahnya diukur dari fraksi penduduk lima tahunan yang sedang dihitung jumlah penduduk usia tunggalnya C.



Penggunaan Manual Tabel Sprague Multiplier



vi



Agar dapat menggunakan tabel koefisien pengali sprague multiplier. Baik itu secara manual maupun menggunakan komputer. Perencana membutuhkan data penduduk yang dikelompokkan lima tahunan. Minimal, dibutuhkan empat kelompok usia untuk dapat mengoprasikan tabel I dan II. Sedangkan, untuk dapat mengoperasikan tabel III dibutuhkan lima kelompok usia. Pada prinsipnya, dalam menggunakan tabel sprague multiplier ini adalah ketika mencari jumlah penduduk usia tunggal tertentu. Yang dihitung bukan hanya jumlah kelompok usia itu saja, tetapi melibatkan kelompok lain yang berada di bawah dan di atas kelompok rentang usia tersebut. Kecuali untuk mencari jumlah penduduk tunggal pada kelompok usia 0-4 tahun. Yang dilibatkan adalah jumlah penduduk kelompoknya sendiri dan 3 kolompok usia sesudahnya. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah contoh cara penghitungan tabel sprague multiplier. Jika data hasil sensus penduduk di suatu daerah seperti berikut. Tabel 1.2 Contoh Tabel Data Penduduk Pada Suatu Daerah Usia Penduduk Jumlah Penduduk 0-4 Tahun 8500 orang 5-9 Tahun 7500 orang 10-14 Tahun 6500 orang 15-19 Tahun 5500 orang 20-24 Tahun 4500 orang 25-29 Tahun 3500 orang



Sebelum memulai menghitung jumlah penduduk usia tertentu berdasarkan data di atas. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: menentukan jumlah siswa pada setiap fraksi, dari F-2 sampai F+3, menentukan tabel persiapan menghitung jumlah penduduk dan menghitung jumlah penduduk. [CITATION Mat13 \l 1033 ] D.



Menentukan Jumlah Siswa Pada Setiap Fraksi



Untuk dapat mengetahui jumlah penduduk pada setiap fraksi, mengacu kepada data penduduk yang telah diperoleh sebelumnya. di atas tadi Tabel 1.3 Tabel Persiapan untuk Menghitung Jumlah PendudukJika Usia data 0-4 Tahun adalah sebagai contoh. Maka perencana perlu menentukan, jumlah penduduk usia F0 F+1 F+2 F+3 berapa yang akan dicari. Semisal usia TK yang dicari (5-6 tahun). Maka yang Jumlah menjadi 5-9 tahun, yang Usia F0 adalah jumlah penduduk pada kelompok rentang usiaJumlah Penduduk 7.500 F-1 6.500 5.500 berjumlah 7500 8.500 orang. Kemudian, yaitu jumlah penduduk pada kelompok usia sebelum kelompok F0, yaitu rentang usia 0-4 tahun yang berjumlah 8500 orang. F+1 kelompok F0 (5-6 tahun) yaitu 10-14 tahun +0,3616usia pertama -0,2768 setelah +0,1488 -0,0336 berjumlah F0 yaitu 15-19 0 Tahun 6500 orang. Dan F+2 kelompok usia kedua setelah1.780 967 (185) tahun berjumlah 3.074 5500 orang. (2.076) +0,2640 -0,0960 +0,0400 -0,0080 1 Tahun 1.740 Untuk menghitung jumlah penduduk usia 0-4 tahun menggunakan tabel 2.244 (720) 260 (44) berikut: +0,1840 +0,0400 -0,0320 +0,0080 2 Tahun 1.700 1.564 300 (208) 44 3 Tahun 4 Tahun Jumlah



+0,1200



+0,1360



-0,0720



+0,0160



1.020 +0,0704



1.020 +0,1968



88 +0,0176



598



1.476



(468) -0,0848 vii (551)



97



1.660 1.620 8.500



Untuk menghitung jumlah penduduk usia 5-9 tahun menggunakan tabel berikut



Untuk menghitung jumlah penduduk usia 5-9 tahun menggunakan tabel berikut: Tabel 1.4 Tabel Persiapan untuk menghitung jumlah penduduk usia 5-9 tahun Usia



Jumlah Penduduk



5 Tahun



6 Tahun 7 Tahun



F-1



F0



F+1



F+2



8.500



7.500



6.500



5.500



+0,0336



+0,2272



-0,0752



+0,0144



286



1.704



(489)



79



+0,0080



+0,2320



-0,0480



+0,0080



68



1.704



(312)



44



-0,0080



+0,2160



-0,0080



+0,0000



viii



Jumlah



1.580



1.540 1.500



8 Tahun



9 Tahun



(68)



1.620



(52)



-



-0,0160



+0,1840



+0,0400



-0,0080



(136)



1.380



260



(44)



-0,0176



+0,1408



+0,0912



-0,0144



(150)



1.056



593



(79)



Jumlah



1.460



1.420 7.500



Untuk menghitung jumlah penduduk usia 10-14 tahun menggunakan tabel berikut:



ix



Tabel 1.5 Tabel Persiapan untuk Menghitung Jumlah Penduduk Usia 10-14 Tahun Jumla F-2 Usi h a Pendud 8.5 uk 00 10 Tahun



11 Tahun



12 Tahun



13 Tahun



F-1



F0 7.5



F+1 6.5



F+2 5.5



00



00



00



00



-0,0128



+0,0848



+0,1504



-0,0240



+0,0016



(109)



636



978



32)



-0,0016



+0,0144



+0,2224



-0,0416



(14)



108



+0,0064



-0,0336



54



(252)



+0,0064



-0,0416



54



(312)



+0,0016



-0,0240



14



80)



14 Tahun



(1



1.4



1.380



7 +0,0064



(2



1.340



46



29)



29



+0,2544



-0,0336



+0,0064



1.6



(1



1.300



54



85)



29



+0,2224



+0,0144



-0,0016



46



79



(7)



+0,1504



+0,0848



-0,0128



978



66



1.4



(1



Jumlah



4.5



1.260



4



(5 1.220



8)



Jumlah



6.500



Tabel 1.5 Tabel Persiapan untuk Menghitung Jumlah Penduduk Usia 15-19 Tahun F-2 F-1 F0 F+1 F+2 Jumlah Usia Jumlah Penduduk 7.500 6.500 5.500 4.500 3.500



15 Tahun



16 Tahun



-0,0128



0,0848



0,1504



-0,024



0,0016



(96)



551



827



(108)



6



-0,0016



+0,0144



+0,2224



-0,0416



+0,0064



(12)



94



1.223



(187)



22



1.180



1.140



+0,0064 -0,0336 +0,2544 -0,0336 +0,0064 Untuk menghitung jumlah penduduk usia 15-19 tahun menggunakan 17 Tahun 1.100 tabel 48 (218) 1.399 (151) 22 berikut: 18 Tahun



19 Tahun Jumlah



+0,0064



-0,0416



+0,2224



+0,0144



-0,0016



48



(270)



1.223



65



(6)



+0,0016



-0,0240



+0,1504 x



+0,0848



-0,0128



12



(156)



827



382



(45)



1.060



1.020 5.500



E.



Menghitung Jumlah Penduduk Usia Tunggal



Untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah digunakan analisis sprague multiplier, dengan formula sebagai berikut: Rumus I ; 0 – 4 Tahun Fa = (S1a x F0) + (S2a x F1) + (S3a x F2) + (S4a x F3) Rumus II : 5 – 9 Tahun Fa = (S1a x F-1) + (S2a x F0) + (S3a x F1) + (S4a x F2) Rumus III: kecuali 0-4, 5-9, 75-79, 80-84 tahun Fa = (S1a x F-2) + (S2a x F-1) + (S3a x F0) + (S4a x F1) + (S5a x F2) Rumus IV ; Untuk Usia 75 – 79 Tahun Fa = (S1a x F-2) + (S2a x F-1) + (S3a x F0) + (S4a x F1) Rumus V : Untuk usia 80 – 84 Tahun Fa = (S1a x F-3) + (S2a x F-2) + (S3a x F-1) + (S4a x F0)



Keterangan [ CITATION Usm12 \l 1033 ]: Fa = Penduduk menurut usia tahunan yang pertama



xi



F0 = Penduduk menurut kelompok usia yang akan dihitung F-1 = Penduduk menurut kelompok usia sebelum F0 yang pertama F-2 = Penduduk menurut kelompok usia sebelum F0 yang kedua F-3 = Penduduk menurut kelompok usia sebelum F0 yang ketiga F1 = Penduduk menurut kelompok usia setelah F0 F2 = Penduduk menurut kelompok usia stelah F0 yang kedua F3 = Penduduk menurut kelompok usia stelah F0 yang ketiga S1a = Bilangan pengali Sprague yang pertama untuk a tahun S2a = Bilangan pengali Sprague yang kedua untuk a tahun S3a = Bilangan pengali Sprague yang ketiga untuk a tahun S4a = Bilangan pengali Sprague yang keempat untuk a tahun S5a = Bilangan pengali Sprague yang kelima untuk a tahun Dengan berpedoman pada tabel dan formula di atas, maka dapat dihitung jumlah usia tertentu, misalnya usia kelompok bermain (usia 2-4 tahun) sebagai berikut: 2 tahun



= (S1a x F0) + (S2a x F1) + (S3a x F2) + (S4a x F3) = (+0,1840 x 8500) + (0,0400 x 7500) + (-0,0320 x 6500) + (+0,0080 x 5500) = 1564 + 300 + (-208) + 88 = 1700



3 tahun



= (S1a x F0) + (S2a x F1) + (S3a x F2) + (S4a x F3) = (+0,1840 x 8500) + (0,0400 x 7500) + (-0,0320 x 6500) + (+0,0080 x 5500) = 1564 + 300 + (-208) + 88 = 1660



4 tahun



= (S1a x F0) + (S2a x F1) + (S3a x F2) + (S4a x F3) = (+0,1200 x 8500) + (0,1360 x 7500) + (-0,0720 x 6500) + (+0,0160 x 5500) = 1020 + 1020 + (-468) + 88 = 1620



Dari hasil perhitungan di atas, dapat ditentukan jumlah penduduk usia kelompok bermain (2-4 tahun) sebagai berikut: Usia 2 tahun



= 1700 orang



xii



Usia 3 tahun



= 1660 orang



Usia 4 tahun



= 1620 orang



Maka: Usia 2-4 tahun = 4980 orang Contoh lainnya: Misalnya menentukan usia TK (5-6 tahun). Berikut cara perhitungannya: 5 tahun



= (S1a x F-1) + (S2a x F0) + (S3a x F1) + (S4a x F2) = (+0,0336 x 8500) + (+0,2272 x 7500) + (-0,0752 x 6500) + (+0,0144 x 5500) = 285,6 + 1704 + (-488,8) + 79,2 = 1580



6 tahun



= (S1a x F-1) + (S2a x F0) + (S3a x F1) + (S4a x F2) = (+0,0080 x 8500) + (+0,2320 x 7500) + (-0,0480 x 6500) + (+0,0080 x 5500) = 68 + 1740 + (-312) + 44 = 1540



Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan usia 5-6 tahun adalah 3120 orang. F.



Keterkaitan Metode Sprague Multiplier dengan Pendidikan Sprague multiplier dikenal dalam bidang kependudukan untuk mendapatkan jumlah penduduk berdasarkan usia tertentu. Teknik proyeksi dalam bidang kependudukan ini dirasa cukup membantu dalam proses perencanaan pendidikan. Karena teknik ini dapat digunakan untuk mengetahui potensi usia sekolah dari jumlah penduduk yang ada di suatu daerah. Sprague multiplier membantu seorang perencana pendidikan untuk mendapatkan data jumah penduduk. Terutama data jumlah penduduk usia sekolah. Dengan metode sprague multiplier akan memudahkan perencana pendidikan untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah. Misalnya jumlah usia taman kanan-kanak, jumlah usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan usia sekolah lanjutan. Oleh karena itu, seorang perencana pendidikan perlu menggunakan tabel sprague multiplier untuk menentukan jumlah usia-usia sekolah. Dengan peerolehan data usia sekolah dari penggunaan metode sprague multiplier, seorang perencana pendidikan akan lebih mudah menentukan jenjang pendidikan apa yang dibutuhkan saat itu dan model perencanaan seperti apa yang cocok. BAB III PENUTUP



xiii



A. Kesimpulan Sprague multiplier merupakan suatu metode untuk mencari atau menghitung jumlah penduduk usia tertentu. Misalnya usia 7 tahun, 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun dan 12 tahun untuk siswa SD dari jumlah penduduk yang usianya dikelompokan lima tahunan. Seperti 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya dengan menggunakan tabel koefisien pengali. Agar dapat menggunakan tabel koefisien pengali sprague multiplier. Baik itu secara manual maupun menggunakan komputer. Perencana membutuhkan data penduduk yang dikelompokan lima tahunan Sprague multiplier membantu seorang perencana pendidikan untuk mendapat data jumah penduduk. Terutama data jumlah penduduk usia sekolah. B. Saran Dengan mempelajari sprague multiplier diharapkan dapat memudahkan perencana pendidikan untuk mendapatkan data jumah penduduk, terutama data jumlah penduduk usia sekolah .



DAFTAR PUSTAKA



xiv



xv