Strategi Pelaksanaan 2 Waham [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Strategi Pelaksanaan 1 Klien dengan Waham Pertemuan ke 1 Ds: 1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas 6. Klien tampak ketakutan 7. Merusak (dirinya, oranglain, dan lingkungan) Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala waham 2. Klien dapat mengetahui orientasi realitas nya 3. Klien dapat terpenuhi kebutuhan realitasnya Tindakan: 1. Identifikasi tanda dan gejala waham 2. Bantu orientasi realita: panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat/lingkungan 3. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi 4. Bantu klien memenuhi kebutuhan realitasnya 5. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya



A. ORIENTASI: 1. Salam terapeutik “Assalamualaikum, perkenalkan nama saya alda, saya perawat yang dinas pagi ini di Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?” 2. Validai perasaan “bagaimana perasaan bapak saat ini?” 3. Kontrak “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?” “Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?” B. KERJA: “Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini” “Tampaknya bapak gelisah sekali, bisa bapak ceritakan kepada saya apa yang bapak rasakan?” “baik bapak, jadi bapak merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri pak sendiri?” “Siapa menurut bapak yang sering mengatur-atur diri bapak?” “Jadi adik bapak yang sering mengatur bapak?” “Kalau bapak sendiri inginnya seperti apa?” “Bagus bapak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak” “Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik bapak, bagaiman kalau besok kita berbincang-bincang lagi megenai hal positif apa saja yang bapak miliki?” “bapak maunya kita berbincang dimana dan jam berapa?” “kita masukan kedalam jadwal harian bapak ya. Jika bapa melakukan secara mandiri bapak tulis M, jika dibantu bapak tulis B, jika tidak melakukan tulis T, apakah bapak mengerti?”



Strategi Pelaksanaan 2 Klien dengan Waham Pertemuan ke 2 Ds: 1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas 6. Klien tampak ketakutan 7. Merusak (dirinya, oranglain, dan lingkungan) Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Klien dapat mengetahui kemapuan yang dimilikinya 2. Klien dapat melatih cara mengontrol waham Tindakan: 1. Mengevaluasi kegiatan SP1 2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki 3. Latih cara yang dipilih dan berikan pujian 4. Masukan pada jadwal kegiatan harian A. ORIENTASI 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum pak, selamat pagi. Masih ingat dengan saya?” 2. Evaluasi validasi “bagaimana perasaannya saat ini? Bagus” 3. Kontrak “sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, hari ini kita akan belajar kemapuan positif yang dimiliki bapak” “bapak maunya dimana dan berapa menit?”



B. Fase KERJA “Apa saja hobi bapak? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah, rupanya bapak pandai main suling ya.” “Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya kepada bapak dimana?” “Bisa bapak peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.” “Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan bapak. Berapa kali sehari/seminggu bapak mau bermain suling?” “Ada tidak hobi atau kemampuan bapak yang lain selain bermain suling?” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan dan lakukan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik bapak, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang mimun obat utuk bapak?” “bapak maunya kita berbincang dimana dan jam berapa?” “kita masukan kedalam jadwal harian bapak ya. Jika bapa melakukan secara mandiri bapak tulis M, jika dibantu bapak tulis B, jika tidak melakukan tulis T, apakah bapak mengerti?”



Strategi Pelaksanaan 3 Klien dengan Waham Pertemuan ke 3 Ds: 1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas 6. Klien tampak ketakutan 7. Merusak (dirinya, oranglain, dan lingkungan) Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Klien dapat mengetahui cara minum obat sesuai anjuran dokter Tindakan: 1. Mengevaluasi kegiatan SP2 2. Jelaskan tentang obat yang diminum 3. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. ORIENTASI: 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum pak, selamat pagi” 2. Evaluasi validasi “Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya? Bagus sekali.” 3. Kontrak “Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, kita akan membicarakan tentang obat yang harus bapak minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?” “Berapa lama bapak mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”\



B. KERJA “bapak berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?” “bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.” “Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.” “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.” “Sebelum minum obat ini bapak mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama bapa tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!” “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.” C. TERMINASI 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik bapak, bagaiman kalau besok kita berbincang-bincang lagi kebutuhan lain yang bapak perlukan” “bapak maunya kita berbincang dimana dan jam berapa?” “kita masukan kedalam jadwal harian bapak ya. Jika bapa melakukan secara mandiri bapak tulis M, jika dibantu bapak tulis B, jika tidak melakukan tulis T, apakah bapak mengerti?”



Strategi Pelaksanaan 4 Klien dengan Waham Pertemuan ke 4 Ds: 1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas 6. Klien tampak ketakutan 7. Merusak (dirinya, oranglain, dan lingkungan) Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Klien dapat mengetahui kebutuhan yang lainnya Tindakan: 1. Mengevaluasi kegiatan SP3 2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya 3. Diskusikan kemapuan yang dimiliki dan memilih cara yang akan dilatih 4. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. ORIENTASI: 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum pak, selamat pagi” 2. Evaluasi validasi “Bagaimana pak, sudah minum obat hari ini? Bagus sekali.” 3. Kontrak “Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, kita akan membicarakan tentang kebutuhan lain yang mungkin masih belum terpenuhi, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?” “Berapa lama bapak mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”



B. KERJA “baik bapak, bapak ada hal lain yang bapak inginkan? Misalnya seperti bermain ditaman atau semacamnya” “wah bapak mau bermain ditaman ya” “baik bapak sekarang kita ketaman ya, sekaligus bapak belajar bersosialisasi dengan orang orang disekitar,bagaimana bapak?” C. TERMINASI 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan bapak setelah kita berjalan ditaman dan bersosialisai dengan orang lain?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita lakukan pak? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik bapak, bapak sudah melakukan semua kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian bapak. Untuk selanjutnya bapak harus tetap melakukannya secara mandiri ya pak. Jangan lupa obatnya diminum juga. Saya permisi ya pak”



STRATEGI PELAKSANAAN I KELUARGA Klien DENGAN WAHAM Pertemuan ke 1 Ds: 1. Keluarga klien mengatakan klien sering mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Keluarga mampu memahami pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya 2. Keluarga mampu merawat klien waham Tindakan: 1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien 2. Jelaskan pengertian, tanda&gejala, dan proses terjadinya waham 3. Jelaskan cara merawat: tidak disangkal, tidak diikuti/diterima 4. Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan mengetahui kemapuan pasien 5. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. ORIENTASI: 1. Salam terapeutik “Assalamualaikum, perkenalkan nama saya alda, saya perawat yang dinas pagi ini di Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan ibu hari ini. Nama ibu siapa? senangnya dipanggil apa?” 2. Validai perasaan “bagaimana perasaan ibu saat ini?” 3. Kontrak “Bisa kita berbincang-bincang tentang kondisi suami ibu saat ini?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang bu?” “ibu maunya berapa menit?”



B. KERJA “ibu, apa masalah yang ibu rasakan dalam merawat bapak? apa yang sudah bapak lakukan dirumah? Dalam menghadapi sikap bapak yang selalu mengaku-ngaku sebagi seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya merupak salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali bapak berkata bahwa ia seorang nabi, ibu dan bersikap dengan mengatakan: Pertama: ibu mengerti bahwa bapak merasa seorang nabi, tapi sulit bagi ibu untuk mempercayainya karena setahu kita semua nabi tidak ada yang hidup didunia. Kedua: ibu harus lebih sering memuji bapak jika ia melakukan hal-hal yang baik. Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi dengan bapak. Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap dengan baak tentang kebutuhan yang diinginkan oleh bapak, misalnya: ibu percaya kalau bapak punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada kami, bapak kan punya kemampuan. Keempat: ibu mengatakan kepada bapak, Bagaimana kalau kemampuan untuk bermain suling dengan baik dicoba sekarang, dan kemudian setelah dia melakukannya ibu harus memberikan pujian. Ibu jangan lupa, bapak ini perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang.” “Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam, jangn dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan bapak bisa kambuh kembali. bapak sudah punya jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya, segera berikan pujian!” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang melatih kemampuan positif yang dimiliki klien” “ibu maunya kita berbincang dimana dan jam berapa?”



STRATEGI PELAKSANAAN 2 KELUARGA Klien DENGAN WAHAM Pertemuan ke 2 Ds: 1. Keluarga klien mengatakan klien sering mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Keluarga mampu menegetahui kebutuhan klien 2. Keluarga dapat melatih klien dalam mengontrol waham Tindakan: 1. Evaluasi kegiatan SP1 2. Latih cara memenuhi kebutuhan pasien 3. Latih cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 4. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. ORIENTASI: 1. Salam terapeutik “Assalamualaikum, selamat pagi.” 2. Validasi perasaan “bagaimana perasaan ibu saat ini?” 3. Kontrak “sesuai dengan kontrak kita yang kemarin hari ini kita akan mendiskusikan tentang memenuhi kebutuhan klien dan melatih kemapuan positif klien”



B. KERJA “Sekarang anggap saja saya suami ibu yang sedang mengaku nabi, coba ibu praktikkan cara bicara yang benar bila bapak sedang dalam keadaan seperti ini!” “Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian atas kemampuan yang dimiliki oleh bapak. Bagus!” “Sekarang coba cara memotivasi bapak minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai jadwalnya!” Bagus sekali ternyata ibu sudah mengerti cara merawat bapak.” “Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada bapak.” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang meminum obat klien” “ibu maunya dimana dan jam berapa?”



STRATEGI PELAKSANAAN 3 KELUARGA Klien DENGAN WAHAM Pertemuan ke 3 Ds: 1. Keluarga klien mengatakan klien sering mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Keluarga mampu memahami cara memberikan obat kepada klien Tindakan: 1. Evaluasi kegiatan SP2 2. Jelaskan obat yang diminum oleh pasien dan cara memberikannya 3. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. Orientasi 1. Salam terapeutik “Assalamualaikum, selamat pagi.” 2. Validasi perasaan “bagaimana perasaan ibu saat ini?” 3. Kontrak “sesuai dengan kontrak kita yang kemarin hari ini kita akan mendiskusikan tentang cara minum obat untuk klien”



B. KERJA: “jadi begini bu, ini obatnya ada tiga macam bu, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.” “Bila nanti setelah minum obat mulut bapaknya terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa memberi banyak minum kebapak” “Sebelum minum obat ini ibu mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama bapa tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!” “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya ibu tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara merujuk jika klien kambuh” “ibu maunya dimana dan jam berapa?”



STRATEGI PELAKSANAAN 4 KELUARGA Klien DENGAN WAHAM Pertemuan ke 4 Ds: 1. Keluarga klien mengatakan klien sering mengungkapkan sesuatu yang diyakinininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan Do: 1. Klien tampak tidak mempunyai teman 2. Klien selalu mencurigai oranglain 3. Ekspresi wajah klien tegang 4. Mudah tersinggung 5. Bicara tidak realitas Diagnose Keperawatan: Waham Tujuan: 1. Keluarga mampu memahami cara merujuk klien ketika klien kambuh Tindakan: 1. Evaluasi kegiatan SP3 2. Jelaskan obat yang diminum oleh pasien dan cara memberikannya 3. Masukan pada jadwal kegiatan hariannya A. Orientasi 1. Salam terapeutik “Assalamualaikum, selamat pagi.” 2. Validasi perasaan “bagaimana perasaan ibu saat ini?” 3. Kontrak “sesuai dengan kontrak kita yang kemarin hari ini kita akan mendiskusikan tentang cara merujuk klien ketika klien kambuh”



B. KERJA: “ibu sudah paham kan bagaimana tanda dan gejala klien saat terjadi waham?” “jadi bu, jika ibu sudah mulai melihat tanda dan gejala waham pada suami ibu, ibu harus segera merujuknya kerumah sakit. jangan lupa untuk selalu melakukan kegiatan sesuai jadwal harian saat dirumah ya bu. Obatnya juga jangan sampai putus ya” C. TERMINASI: 1. Evaluasi subjektif “Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?” 2. Evaluasi objektif “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” 3. Rencana Tindak Lanjut “baik ibu, semua tindakan sudah kita diskusikan dan pelajari bersama. Jangan lupa untuk selalu mengontrol kegiatannya suami ibu ya”