Stres Dan Cara Mengatsinya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PENDIDIKAN



SMP NEGERI 1 KASEMBON Jl. RAYA NO. 39 KASEMBON KAB. MALANG e-mail : [email protected] http://smpn1kasembon.sch.id



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Kelas / Semester Alokasi Waktu



: : : : :



LAYANAN DASAR PRIBADI STRES DAN CARA MENGATASINYA 9 / Ganjil 1 X 60 menit



1.



Tujuan Layanan Setelah melakukan diskusi dalam kelompok, peserta didik mampu menjelaskan tentang stress, penyebab, gejala dan cara mengatasinya dengan benar.



2.



Metode, Alat dan Media 1. Metode : Luring 2. Alat / Media : kertas plano, sterofoam, stiky note, materi dalam bener, educational puzzle.



3.



Langkah-langkah Kegiatan Layanan 1. Tahap Awal/Pendahuluan 1.1. Guru BK membuka kegiatan dengan salam, menanyakan kabar, melakukan presensi 1.2. Guru BK melakukan apersepsi terhadap materi pertemuan sebelumnya 1.3. Guru BK melakukan refleksi awal dengan menanyakan perasaan dan meuliskannya pada stiky note dan menempelkannya pada kertas plano, sebagai bentuk dari penerapan Pembelajaran Sosial Emosional 1.4. Guru BK menanyakan kesiapan untuk melakukan pembelajaran 2. Tahap Inti 2.1. Guru BK memberikan pertanyaan tentang pengertian stress untuk didiskusikan dalam kelompok 2.2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan mempresentasikan hasilnya 2.3. Guru BK mengajak berdiskusi tentang factor penyebab terjadinya stress dilihat dari sekolah, guru, teman dan keluarga dengan menuliskannya pada kertas stiky note yang disediakan. 2.4. Peserta didik diminta secara bergantian untuk menempelkan pada sterefoam yang disediakan sesuai dengan judulnya (kelompok sekolah, guru, murid, teman dan keluarga) dengan dipandu oleh guru BK. sambil menempel, peserta didik diminta untuk membaca hasil tempelan teman yang lain. 2.5. Guru BK mengajak berdiskusi tentang gejala-gejala stress dan cara mengatasi stress



2.6. Guru BK menyampaiakan tugas yang dikerjakan dirumah (tugasnya adalah mendeskripsikan tentang pengertian stress, factor penyebab, gejala dan cara mengatasinya dalam bentuk karya yang diminati, misalnya dalam bentuk tulisan, voice note, animasi, gambar, video, dll). Tugas dapat dikerjakan mulai pulang sekolah hingga batas waktu yang disepakati. 2.7. Guru BK mengajak siswa membuat sesuatu dalam kelompok dengan media educational puzzle, siswa diminta bekerjasama delam kelompok dan mempresentasikan makna dari hasil karya kelompok tersebut. 3. Tahap Penutup 3.1. Guru BK peserta didik untuk menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran tentang stress dan cara mengatasinya 3.2. Guru BK melakukan refleksi akhir berupa perasaan selama mengikuti kegiatan dan hasil belajar apa yang didapatkan selama proses, dengan menuliskannya pada stiky note yang dibagikan, lalu ditempelkan pada kertas plano yang disediakan. Evaluasi 1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan secara luring 2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: ketercapaian tujuan layanan, merasakan suasana yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik, peserta didik mengumpulkan tugas sesuai dengan minatnya.



Kasembon, 24 November 2021 Mengetahui Kepala Sekolah



Guru BK



SRIYONO, S.Pd,M.Pd NIP . 1964030319900310010



FIFTI IMRO’ATUR R., S.Psi. NIP. 198103082009032007



MATERI



STRES DAN CARA MENGATASINYA



PENGERTIAN STRES Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat. Situasi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat. Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin, seperti masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah hati, cinta tak berbalas, atau masalah keuangan. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh tekanan pekerjaan atau penyakit yang diderita. Memiliki anggota keluarga yang mudah mengalami stres, akan membuat orang tersebut juga lebih mudah mengalami stres. Setiap orang, termasuk anak-anak, pernah mengalami stres. Kondisi ini tidak selalu membawa efek buruk dan umumnya hanya bersifat sementara. Stres akan berakhir saat kondisi yang menyebabkan tekanan atau frustasi tersebut dilewati. Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik serta melemahkan daya tahan tubuh. Selain itu, stres juga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem reproduksi. Orang yang mengalami stres secara berkepanjangan biasanya juga akan mengalami gangguan tidur. Tad (Sudiana, 2007) menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan stres akademik, diantaranya adalah : 1. Aspek Kognitif Perkembangan kognitif remaja menurut Jean Piaget, merupakan  periode terakhir  dan  tertinggi  dalam  tahap pertumbuhan operasional formal. Pada periode ini idealnya remaja sudah mampu mencapai tahap pemikiran abstrak dan sudah mampu terbiasa berpikir kritis dan mampu menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik. Budiutomo dan Bracht menyatakan bahwa belum tercapainya perkembangan kognitif tersebut dapat memunculkan pemikiran- pemikiran yang negatif seperti : kebiasaan menunda, kelemahan dalam pengambilan keputusan, kecenderungan lupa atau lemahnya daya  ingat, kesulitan untuk berkonsentrasi, kehilangan harapan, berfikir negatif, berputus asa, menyalahkan diri sendiri, dan kebingungan. 2. Aspek Lingkungan Sekolah



Lokasi Sekolah. Lokasi sekolah yang menimbulkan stres pada siswanya antara lain : jarak yang jauh dengan tempat tinggal, dekat dengan pusat keramaian, sering terjebak kemacetan, dan rawan kejahatan. Kondisi   Sekolah. Kondisi  ruangan  yang kurang memadai, seperti ruangan yang terlalu sempit, penerangan yang kurang baik, ruangan yang kotor, ventilasi yang kurang dan suasana yang gaduh dapat menyebabkan stres  pada  siswa.  Fasilitas  sekolah  yang  tidak  lengkap, seperti  tidak tersedianya  lapangan  untuk  bermain,  dapat  menimbulkan stres pada siswa karena dengan bermain dapat melepaskan ketegangan yang dialami selama dikelas. Kondisi kelengkapan sarana umum seperti WC, telepon umum, dan fotokopi dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan saat berada di sekolah sehingga dapat memicu stres. 3.  Elemen Sekolah 1. Guru. Sifat pribadi guru yang dapat memicu stres pada siswanya antara lain  kasar,  suka marah,  kurang senyum, suka membentak, sinis, atau sombong, acuh, dan tidak adil. Sifat pribadi guru yang demikian dapat menyebabkan  ketidak  nyamanan dan ketidakharmonisan  antara  guru dengan siswa. 2. Suasana atau kondisi di sekolah selalu diwarnai olehkompetisi diantara siswa. Bagi yang mampu mengelola stres, ia akan selalu terpacu dan terdorong oleh keadaan demikian, namun bagi siswa yang kurang bisa  mengatasi keadaan tersebut maka akan menjadi suatu  tekanan. Hubungan antar siswa di kelas yang kurang hamonis dapat menimbulkan ketidaknyamanan misalnya seperti  kekerasan,  saling  mengejek, suka mengganggu, pembuat onar, egois, sombong dan tidak adil. 3. Kurikulum.Bahan pelajaran yang berstandar tinggi atau sulit, pemadatan materi, serta pelajaran tertentu seperti pelajaran eksakta, dapat menjadi sumber stres bagi siswa. 4. Tugas-tugas  Sekolah. Tugas-tugas  yang  terlalu banyak dan juga  sulit, dapat memicu terjadinya stres dikalangan siswa, hal tersebut disebabkan tuntutan yang dihadapinya tidak didukung oleh sumber  daya  yang dimilikinya. 5. Ulangan. Stres sering diartikan lebih sempit sebagai perasaan terancam yang disertai usaha-usaha yang bertujuan untuk mengurangi ancaman ancaman yang datang. Bagi kebanyakan siswa, ulangan  menimbulkan ancaman kegagalan yang berusaha diatasi dengan belajar. Pada situasi ujian, sebagian  besar dari  mereka  lupa  atas  apa yang telah  mereka pelajari. Ketegangan dapat dijadikan salah satu alasannya karena siswa cemas akan kegagalan dalam ujian. 6. Kegiatan Ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang  padat dan banyak  dapat  menjadi  sumber  stres, hal ini dikarenakan siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat untuk melepaskan ketegangan fisik dan psikologisnya. Hasil penelitian Schafer (Rafidah et al., 2009) menyatakan bahwa hal-hal yang  menyebabkan siswa merasa  stres adalah stressor yang bersumber dari masalah akademik seperti tekanan dalam belajar,  waktu yang sangat singkat, membuat makalah, ujian, serta pengajar yang membosankan. Dari sekian banyak stresor tersebut, tes atau ujian merupakan penyebab utama dari stres akademik yang mereka alami dan sebagian besar siswa terlihat lebih rentan secara emosional dalam menghadapi ujian.



Gejala Stres Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung penyebab dan cara menyikapinya. Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi: 



Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau moody, sulit untuk menenangkan pikiran, rendah diri, serta merasa kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang kendali, hingga tampak bingung, menghindari orang lain, dan depresi.







Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan (mual, diare, atau susah buang air besar), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat menimbulkan keluhan atau gangguan menstruasi.







Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.







Gejala perilaku, misalnya tidak mau makan atau justru makan berlebihan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.



Cara mengatasi stres dan mencapai jiwa yang sehat 1. Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya. 2. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan. 3. Kembangkan hobi yang bermanfaat. 4. Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan. 5. Berpikir positif. 6. Tenangkan pikiran dengan relaksasi.



LEMBAR KERJA (PENILAIAN PENGETAHUAN)



NAMA LENGKAP



:



KELAS



: LANGKAH PENGERJAAN



Siswa diminta mendeskripsikan: 1. Pengertian stres 2. Factor yang dapat menyebabkan siswa/ pelajar mengalami stres 3. Gejala yang dimunculkan akibat stress 4. Cara mengatasi stress



Tugas dibuat dalam bentuk format yang disukai oleh siswa, misalnya: 1. Tulisan tangan 2. Voice note 3. Video 4. Animasi 5. Gambar 6. Infografis 7. Dll Waktu pengumpulan disesuaikan dengan kesepakatan dikelas masing-masing.



EVALUASI PROSES (PENILAIAN SIKAP) LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING



Hari, Tanggal Layanan



: ………………………………………………………………..



Jenis Layanan



: ………………………………………………………………..



Pemberi Layanan



: ………………………………………………………………..



1. Respon peserta didik terhadap materi yang diberikan: …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. 2. Respon peserta didik terhadap model layanan yang diberikan: …………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..



3. Antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan: …………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..



EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING



Hari, Tanggal Layanan



: ………………………………………………………………..



Jenis Layanan



: ………………………………………………………………..



Pemberi Layanan



: ………………………………………………………………..



1. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal ini? …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. 2. Hasil belajar apa yang Anda peroleh dari layanan kali ini? …………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..



Perhatikan rubric penilaian berikut ini: KRITERIA



SKOR



PENGERTIAN STRES Siswa mampu mendeskripsikan dengan jelas, singkat dan padat, mudah dipahami.



FAKTOR GEJALA PENYEBAB Siswa mampu Siswa mampu menyebutkan 4 menyebutkan 4 atau lebih atau lebih faktor gejala yang penyebab dimunculkan terjadinya stres akibat stres pada pelajar dengan kalimat dengan kalimat yang singkat, yang singkat padat dan padat dan mudah mudah dimengerti dimengerti



NILAI 4 Siswa mampu mendeskripsikan dengan jelas, kalimat panjang, mudah dipahami



NILAI 4 NILAI 4 NILAI 4 Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu menyebutkan menyebutkan menyebutkan 22-3 faktor 2-3 gejala yang 3 cara mengatasi penyebab dimunculkan stres dengan terjadinya stres akibat stres kalimat yang pada pelajar dengan kalimat singkat, padat dengan kalimat yang singkat, dan mudah yang singkat padat dan dimengerti padat dan mudah mudah dimengerti dimengerti



NILAI 3 Siswa kurang mampu mendeskripsikan stres dengan baik



NILAI 3 NILAI 3 Siswa mampu Siswa mampu menyebutkan 1 menyebutkan 1 faktor gejala yang penyebab dimunculkan terjadinya stres akibat stres pada pelajar



NILAI 3 Siswa mampu menyebutkan 1 cara mengatasi stres



NILAI 2 Siswa tidak mampu mendeskripsikan stres dengan baik



NILAI 2 Siswa tidak mampu menyebutkan faktor penyebab terjadinya stres pada pelajar dengan baik



NILAI 2 Siswa tidak mampu menyebutkan cara mengatasi stres dengan baik



NILAI 2 Siswa tidak mampu menyebutkan gejala yang dimunculkan akibat stres dengan baik



CARA MENGATASI Siswa mampu menyebutkan 4 atau lebih cara mengatasi stres dengan kalimat yang singkat, padat dan mudah dimengerti



NILAI 1



NILAI 1



NILAI 1



NILAI 1