Studi Sejarah Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STUDI KEISLAMAN STUDI SEJARAH ISLAM



Disusun Oleh : SRI LESTARI



PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAI AG US SALIM METRO LAMPUNG TA. 2019/2020



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah, shalawat dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan. Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Studi Keislaman pada Program Studi Pendidikan Agama Islam IAI Agus Salim Metro dengan ini penulis mengangkat judul “Studi Sejarah Islam”. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Metro, Oktober 2019 Penulis,



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN DEPAN .....................................................................................



i



KATA PENGANTAR ...................................................................................



ii



DAFTAR ISI ..................................................................................................



iii



BAB I



PENDAHULUAN .......................................................................



1



A. Latar Belakang ......................................................................



1



B. Rumusan Masalah .................................................................



2



C. Tujusan Penulisan .................................................................



2



PEMBAHASAN .........................................................................



3



A. Pengertian Studi Sejarah Islam .............................................



3



B. Ruang Lingkup Sejarah Islam ...............................................



4



C. Metode Studi Sejarah Peradaban Islam ................................



5



D. Model Studi Sejarah Peradaban Islam ..................................



8



PENUTUP ...................................................................................



9



A. Kesimpulan ...........................................................................



9



B. Saran ......................................................................................



9



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................



10



BAB II



BAB III



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Pendahuluan Sejarah Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan sarjana Muslim maupun non Muslim, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut. Bagi umat Islam, mempelajari sejarah Islam selain akan memberikan kebanggaan juga sekaligus peringatan agar berhati-hati (Nata, 2003) Sementara itu, bagi para peneliti barat, mempelajari sejarah Islam selain ditujukan untuk pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan kekurangan umat islam agar dapat dijajah dan sebagainya. Disadari atau tidak, bahwa selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak berasal dari hasil penelitian para sarjan Barat. Hal ini terjadi, selain karena masyarakat Barat memiliki etos keilmuan yang tinggi juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang kuat dari para pemimpinpemimpinnya. Sementara dari kalangan para peneliti Muslim Nampak disamping etos keilmuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian di bidang penelitian yang memadai serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang kondusif (Nata, 2003). Dari



keadaan



itulah,



maka



banyak



masalah-masalah



sosial



kemasyarakatan dan produk-produk hukum yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan dengan tidak disertai oleh pengetahuan yang cukup. Menyadari persoalan tersebut, maka di berbagai lembaga pendidikan Islam yang ada hingga sekarang, bidang studi sejarah Islam sangat penting untuk dipelajari, diantaranya untuk mengetahui Islam dan misi peradaban, definisi peradaban dan kebudayaan Islam, ruang lingkup sejarah Islam, metode studi peradaban Islam, dan model studi sejarah peradaban Islam. Oleh karena itu, pada makalah ini akan diuaraikan hal tersebut.



1



B. Rumusan Masalah Agar lebih terfokusnya pembahasan dalam makalah ini, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1.



Apa yang dimaksud dengan Studi Sejarah Ilam



2.



Apa saja Ruang Lingkup Sejarah Islam?



3.



Bagaimaan Metode Studi Sejarah Islam?



4.



Apa saja Model Studi Sejarah Islam?



C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1.



Pengertian Studi Sejarah Ilam



2.



Ruang Lingkup Sejarah Islam?



3.



Metode Studi Sejarah Islam?



4.



Model Studi Sejarah Islam?



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Studi Sejarah Islam Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta mengatakan sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi. Definisi tersebut terlihat menekankan kepada materi peristiwanya tanpa mengaitkan dengan aspek lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif suatu peristiwa sejarah perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut, di mana, kapan, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Dengan kata lain, di dalam sejarah terdapat objek peristiwanya (what), orang yang melakukannya (who), waktunya (when), tempatnya (where), dan latar belakangnya (why). Seluruh aspek tersebut selanjutnya, disusun secara sistematik dan menggambarkan hubungan yang erat antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sejarah Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguhsungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Selanjutnya, karena agama Islam itu luas cakupannya, sejarah Islam pun menjadi luas pula cakupannya. Di antara cakupannya itu ada yang berkaitan dengan sejarah proses pertumbuhan, perkembangan dan penyebarannya, tokoh-tokoh yang melakukan pengembangan dan penyebaran agama Islam tersebut, sejarah kemajuan dan kemunduran yang dicapai umat Islam dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum, kebudayaan, arsitektur, politik pemerintahan, peperangan, pendidikan dan ekonomi. Penelitian yang berkenaan dengan berbagai aspek yang terdapat dalam sejarah Islam tersebut telah banyak dilakukan baik oleh kalangan umat Islam sendiri, maupun para sarjana dari Barat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah Islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, yang



3



berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek. Dalam kaitan ini, maka muncullah berbagai istilah yang sering digunakan untuk sejarah ini, diantaranya Sejarah Islam, Sejarah Peradaban Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam.



B. Ruang Lingkup Sejarah Islam Dilihat dari segi periodesasinya, dapat dibagi menjadi bebrapa periode, seperti; periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern (Nata, 2003) a. Periode klasik Periode ini berlangsung sejak tahun (650-1250 M) yang dimulai dari masa Rasulullah hingga jatuhnya pemerintah Bani Abbas di Baghdad. Periode ini ditandai dengan upaya perintisan, perkembangan, dan kemajuan puncak yang pertama peradaban Islam (650-1000 M). Berikutnya masa disintegrasi pada tahun (1000-1250 M), periode ini diwakili oleh kekhilafanhan Nabi Muhammad di Makkah dan Madinah, Khulafa’ al-Rasyidin di Madinah, Dinasti Bani Umayyah di Damaskus, dan kemudian Dinasti Abbas di Baghdad (Nurhakim, 2014) b. Periode pertengahan Periode ini berlangsung dari tahun (1250-1800 M), dimulai dari dari jatuhnya Bani Abbas hingga datangnya pengaruh modernisasi di eropa ke dalam dunia Ialam. Periode ini ditandai masa kemunduran Islam hingga lahirnya tiga kerajaan besar;Safawi di Persia, Mughal di India, dan Usmani di Turki sekitar tahun 1500-an. Berikutnya sejak tahun (1500-1700 M) ketiga kerajaan ini berhasil memperoleh kemajuan. Namun, ditahun (1700-1800 M) mengalami kemunduran dikarenakan datangnya budaya modern Eropa mulai merasuki dunia



4



Islam dan lahir kekuatan-kekuatan colonial, sedangkan kondisi Islam sendiri mengalami kemunduran. c. Periode modern Adapun periode ini berlangsung dari tahun 1800 M sampai dengan sekarang. Dalam periode ini ditandai dengan masa penjajahan Eropa terhadap dunia Islam, timbulnya pengaruh mordenisasi ke dalam kalangan umat Islam, dan kaerenanya lahir kebangkitan serta upaya pembaharuan dunia Islam. Seperti Negara-negara Islam; Mesir, Turki, India, dan Indonesia, sebagai contoh melakukan pembaharuan setelah memperoleh kemerdekaan dari penjajah.



C. Metode Studi Sejarah Islam Untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam mempelajari sejarah Islam khususnya peradabannya, Nurhakim, (2015) dalam karyanya Sejarah dan Peradaban Islam, munuliskan beberapa pendekatan dan metode studi sejarah, yaitu: a. Mempelajari sejarah hendaknya memperhatikan lima unsur yaitu apa atau



siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa. Maksudnya, apa atau siapa pelaku-pelaku sejarah, di mana peristiwa sejarah tersebut, kapan peristiwa sejarah terjadi, bagaiamana proses kejadiaannya, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Di dalam mempelajari sejarah, seseorang hendaknya berusaha untuk kritis pada setiap unsur tersebut. b. Sejarah adalah fakta sekaligus realita dari suatu yang bersifat empirik-



objektif, bukanlah suatu yang bersifat normatif. Dalam arti, ia merupakan apa yang terjadi bukan sesutau yang semestinya terjadi. Maka belajar sejarah berarti melatih seseorang berfikir empirik bukan normatif. Sesorang boleh tidak menyetujui fakta dan realita sejarah, tapi harus mengakuinya bila keadaanya memang demikian. Husein misalnya, cucu



5



Rasulullah yang wafat dengan cara dipenggal kepalanya oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Tetapi, sejarah telah menunjukkan fakta yang demikian. Disinilah seorang muslim dibutuhkan sikap objektif dalam memahami sejarah di satu sisi, tetapi juga dibutuhan sikap arif dalam penilaian sehingga mampu memposisikan antara realitas-objektif dan keperpihakan-subjektif. c. Meskipun belajar sejarah membutuhkan suatu deskripsi terhadap fakta-



fakta, tetapi tidak kalah penting adalah penafsiran atau pamaknaan faktafakta dimaksud dengan pendekatan analitis-kritis. Pendekatan ini dimaksud untuk menemukan hikmah, pelajaran, bahkan teori-teori yang mungkin dibangun dari suatu peristiwa sejarah. Misalnya, sesorang mempelajari sirah Nabi Muhammad. Jika hanya dengan menghafal secara deskrptif-kronologis dari setiap peristiwa penting yang pernah dialami, maka cara ini tidak akan menemukan pelajaran apalagi teori yang diambil. Sebaliknya, pelajaran dan teori hanya akan ditemukan manakala ada upaya menganilis peristiwa-peristiwa tersebut seperti bagaimana kepemimpinan Nabi. d. Penulisan sejarah model lama cenderung menekankan aspek politik, seperti



penulisan



ihwal



raja-raja



dan



peperangan-peperangan.



Kecenderuan ini menimbulkan kajian-kajian sejarah Islam selain selan aspek politik kurang mendapatkan perhatian yang wajar. Umat Islam memerlukan suatu studi peradaban Islam secara lebih komprehensif, tidak hanya aspek politik. Hal ini disebabkan karena langkanya sumber sejarah Islam. Selain aspek politik dan dakwah, karena terdapat pengeruhpengaruh politikdi masa lampau terhadap proses historiografi



atau



penulisan sejarah Islam. Untuk itu, perlu dihidupkan studi-studi sejarah Islam dari aspek peradabannya yang bersifat kemprehensif, aspek politik dan lain-lainnya.



6



e. Belajar sejarah masa lampau harus tunduk pada pola dan logika zaman di mana peristiwa sejarah terjadi, bukan memaksakan diri agar sejarah mengikuti pola dan logika zaman sekarang di mana seseorang melakukan studi. Misalnya mempelajari sejarah khalifah Usman bin Affan yang banyak melibatkan keluarga dekat dalam pemerintahannya. Maka, seorang yang tidak memahami kultur masyarakat Arab pada saat itu dengan baik, serta motivasi Usman dalam melakukan hal demikian, apalagi dian menggunakan teori-teori modern tentang pemerintahan yang bersih, boleh jadi akan lahir kesimpulan bahwa usman nepotis. Jelas ini tidak objektif, karena seorang telah memaksakan cara pandang baru untuk memandang masa lampau secra tidak tepat. f.



Sikap kritis dan selektif sangat diperlukan dalam Islam, karena banyak sumber yang sulit dipercaya, dan juga banyak versi. Karena itu masih diperlukan versi sumber yang paling dipercaya. Sumber sejarah Islam terdiri dari dua sumber yaitu yang pertama primer: sumber yang ditulis dengan peristiwa sejarah para pelaku atau menyelidi langsung. Yang kedua sekunder: sumber yang ditulis oleh generasi yang menyelidikinya tidak secara langsung, yaitu ditulis dari buku para sejarawan. Sebagai bentuk sikap selektif terhadap sumber sejarah



yaitu mengutamakan



sumber primer melainkan sekunder dalam mempelajari sejarah. Sekunder hanyalah sebagai pelengkap. g. Hakikat sejarah yaitu peristiwa masa lalu. Dan tujuan akhir studi sejarah



peradaban Islam bukan untuk mempelajari masa lalunya, tetapi untuk mempelajari pola, system, hikmah, dan teori yang ada sebagai pengalaman masa lalu yang digunakan untuk memecahkan masalah kontemporer. Dengan mempelajari sejarah ada kaitannya dengan peristiwa yang dihadapi saat ini yang membutuhkan suatu pemecahan. Misalnya mempelajari sebab-sebab umat Islam di Indonesia yang mengalami ketertinggalan, seseorang dapat menghubungkan dengan penjajahan Belanda selama 300 tahun di masa lalu yang memiliki pengaruh.



7



D. Model Studi Sejarah Islam Salah satu model yang digunakan dalam studi ini dapat menggunakan pendekatan komprehenship yaitu pendekatan yang secara menyeluruh, dengan memperhatikan keterkaitan dari berbagai aspek, bukan hanya satu aspek saja seperti melihat dari aspek politik. Tetapi dengan aspek lain, sperti sains, intelektual, dakwah, pemerintahan, ekonomi, seni, budaya, bahasa, dan kemasyarakatan. Model yang lain dapat menggunakan pendekatan historis yaitu dengan menjelaskan secara kronologis peristiwa-peristiwa penting di masa lalu untuk diambil hikmahnya di masa sekarang dan yang akan datang. Pada model ini peradaban Islam dibahas berdasarkan hikmah-hikmah peristiwa sejarah, teoriteori dalam ilmu sejarah yang di mana dapat digunakan untuk menjelaskan agama, baik dalam dimensi historis maupun dimensi masa kini. Dimensi dimaksud dapat berupa gambaran yang diberikan oleh teks-teks agama maupun apa yang sedang terjadi dalam realitas Islam. Contohnya, seorang pengstudi dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu yang diceritakan oleh al Qur’an dan Hadis, dan ia dapa menjelaskan sebab-sebab keberhasilan perjuangan Rasulullah dengan kacamata teori-teori sejarah masa kini. Dan selanjutnya masih banyak lagi model-model yang lain, yang bergantung pada tujuan dan objek studi sebagaimana dikehendaki oleh para peneliti sejarah peradaban Islam.



8



BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan Untuk



mempelajari



sejarah



peradaban



Islam



harus



benar-benar



memperhatikan bagaimana cara yang tepat mempelajarinya, sehingga tidak terjerumus kepada kesalahan-kesalahan yang menyebabkan sesorang bersikap negatif terhadap agama atau sejarah itu sendiri. Untuk menghindari kesalahan tersebut, ada beberapa pendekatan dan metode studi sejarah yang harus diperhatikan, diantaranya: memperhatikan 5 unsur yaitu, apa atau siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa. Selanjutnya mengakui suatu fakta dan realita sejarah, menemukan hikmah, pelajaran, bahkan teori-teori yang mungkin dibangun dari suatu peristiwa sejarah, tunduk pada pola dan logika zaman di mana peristiwa sejarah terjadi, bukan memaksakan diri agar sejarah mengikuti pola dan logika zaman sekarang di mana seseorang melakukan studi, sikap kritis dan selektif sangat diperlukan dalam mempelajari sejarah, dan sebagai pengalaman masa yang ada di masa lalu dipergunakan untuk memcahkan permasalahan yang ada sekarang. Adapun model pengkajian ini, dapat menggunakan model pendekatan komprehensif dan pendekatan historis. Dan banyak lagi mungkin model-model yang dapat digunakan dalam menstudi peradaban Islam. B.



Saran Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari orang-orang yang menganut agama



Islam dapat mempelajari dan mengetahui lebih dalam mengenai studi sejarah Islam agar tidak banyaknya perbedaan pendapat yang menimbulkan banyak perdebatan karena suatu masalah yang dikarenakan belum adanya studi terhadap masalah tersebut. Dengan adanya penjabaran tentang studi sejarah Islam ini, diharapkan para pembaca dapat memahami dan menerapkan tentang sejarah Islam dalam pemerintahan agama kita, agama Islam. Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



9



DAFTAR PUSTAKA



Nizar, Samsul. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:Putra Grafika Nata, Abuddin. Husen, Usman. Sejarah Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ranirry Press Nata, A. (2003). Metodologi Studi Islam (1st ed.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurhakim, M. (2014). Metodologi Studi Islam (Revisi). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Nurhakim, M. (2015). Sejarah dan Peradaban Islam. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.



10