Summary Topik 1-7: Tugas K3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS K3



SUMMARY TOPIK 1-7 KELOMPOK 5



Anggitha Charlin Lumataw 19012008 DR. TAMPANATU SOMPIE, ST.M.Eng.Mgmt



POLITEKNIK NEGERI MANADO 2020/2021



TOPIK 1 : PENGETAHUAN DASAR K3 



PengertianK3 menurut philosophy Yaituupayaataupemikiran dan penerapannya yang di tunjukanuntukmenjaminKeutuhan dan kesempurnaanbaikjasmaniahbaikrohaniahtenagakerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasilkarya dan budaya, untukmeningkatkankesejahtraantenagakerja.



TujuanK3 



Melindungi para pekerja







Menjaminsumberproduksiamandigunakan







Proses produksilancar



Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja -



Kelalaian pelaksana dan kurangnya pengawasan



-



Penerapan SMK3 tidak di laksanakan secara konsisten



-



Tidak di taatinyaketentuan yang berkaitandenganK3



Pengertian kecelakaan Kecelakaanadalahkejadian yang tidak di kehendaki dan tidak di dugaatautiba-tiba yang dapatmenimbulkan korban manusia, hartabenda, dan lingkungan. Sasaran K3 1. Melindungi pekerja dan orang lainya di tempatkerja (formal dan informal) 2. Menjaminsetiap material dan alatkonstruksi di pakaisecaraaman dan efisien 3. Menjamin proses konstruksiberjalandenganlancar. Alat pelindungcdiri (APD) 1. Pelindungkepala -



Standart : ANZI Z89.1,BS 5240 PART 11987, A581-81, ANSI Z89 1986, DIN 4840, SIRIS



-



Untukmelindungi: kepala terhadap lenturan, bendajatuh, dan sengatan listrik



2. Pelindung (proteksimata) -



Kacamata (spectacles)



-



Standart: ANZI87.1



3. Pelindungtubuh Melindungi terhadap: bahan kimia berbahaya, panas dan dingin, perlindungan bahaya jatuh, oil atau grease. 4. Pelindung tangan Sarung tangan untuk melindungi tangan dari bahaya, seperti: terpotong atau teriris dan tergores, suhutinggi dan bahankimia 5. Pelindung kaki Alat keselamatan kaki untuk melindungi kaki daridampaklukatusukan, panas, dingin, basah, lumpur, dan aruslistrik 6. Pelindung pendengaran Paparan pada kebisingan tinggi dapat mengakibatkan rusak permanen pada alat pendengaran (telinga) tingkat kebisingan maximal 85 dB.



TOPIK 2 : KECELAKAAN AKIBAT KERJA Kecelakaan kerja ialah suatu peristiwa yang tidak di rencanakansertatidak di inginkan yang di akibatkan oleh aksiataureaksisuatuobjek, bahan, orang, atauradiasi yang bias menggangu proses produksi atau operasi, mengakibatkan kerusakan harta benda, mencederai manusia, atau mengakibatkan kerusakan lingkungan Faktor-faktor dari kecelakaan kerja -



Factor bahaya biologi



-



Factor bahayakimia



-



Factor bahayafisikataumekanik



-



Factor bahaya bio mekanik



-



Factor bahaya social-psisikologi



Jenis-jenis kecelakaan kerja -



Kecelakaan kerja karena langsung kerja



-



Kecelakaan saat waktu kerja



-



Kecelakaan di perjalanan



-



Penyakit karena kerja



-



Inciden



-



Accident



-



Near miss



-



Kecelakaan kerja enteng, kecelakaan kerja sedang, dan kecelakaan kerja berat.



Penyebab kecelakaan kerja -



Keadaan tempat lingkungan kerja



-



Pengaturan udara



-



Pengaturan ruangan



-



Pemakaian peralatan kerja



-



Kondisifisik dan mental pegawai



Dampak kecelakaan kerja -



Kematian jika memang kecelakaan yang terjadi masuk kategori super berat



-



Berpotensi mengakibatkan penurunya penghasilan yang diperoleh



-



Produktifitas karyawan pun jaditerhambat selama proses pemulihan



-



Kecelakaankerja juga mungkinmebuatrusaknyaproduk dan bahan-bahan



-



Perusahaan harus mengeluarkan ganti rugi



Pencegahan kecelakaan kerja -



Penuhi syarat keselamatan, mencakup keadaan Gedung serta tempat kerja yang bias menjamin keselamatan



-



Mesin serta perlengkapan kerja mesti di dasarkan pada rencana yang baik dengan memperhatikan ketetapan yang berlaku.



-



Alat pelindungdiriberbentuk baju kerja, kacamat, sarungtangan, yang semuanyaharus pas ukuranyahinggamemunculkankenyamanandalammenggunakanya



-



Mencegah kecelakaan pada aspek manusia mencakup ketentuan kerja, memperhitungkan batas potensi serta keterampilan kerja



TOPIK 3 : PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang di sebabkan oleh pekerjaan, alatkerja, bahan, proses maupunlingkungankerja. Dengandemikian, penyakitakibatkerjamerupakanpenyakit yang artivisual. Sejalan dengan hal tersebut terdapat penyakit lain bahwa penyakit kerja ialah gangguan Kesehatan baik jasmani maupun rohani yang di timbulkan maupun di perparah Karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan.



Penyebab penyakit akibat kerja -



Golongan fisik: bising, radiasi, suhuextrim, tekananudara, vibrasipenerangan



-



Golongan kimiawi: debu, uap, gas, larutan, kabut



-



Golongan bilogik: bakteri, virus, dan jamur



-



Golongan fisiologik: desaintempatkerja dan bebankerja



-



Golongan Psikososial: stress psikis, motonomikerja, tuntutankerja,



Macam-macam penyakit akibat kerja -



Penyakit silicosis, penyakitapsetotis, penyakitbisnotis



-



Penyakitantrakosis, penyakitsaluranpernapasan, penyakitkulit



-



Kerusakanpendengaran, gejala pada punggung dan sendi, masalahneuropsikiatrikpenyakit yang tidakdiketahuisebabnya.



Faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja -



Faktor fisik



-



Faktor kimia



-



Faktor egronomiataufisiologi



-



Faktor psikologi



-



Menentukan diagnosis klinis



-



Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit



-



Menentukan apakah ada factor-faktor lain yang dapat mempengauhi



Pencegahan penyakit akibat kerja 



Memakai alat pelindung diri secara benar dan teratur







Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut







Segera akses tempat Kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan.



TOPIK 4 : ANALISIS RESIKO DAN PENGENDALIANYA 3 Tiga tahap menentukan analisis resiko pengendalianya 1. Identifikasiresiko dan potensibahayakecelakaankerjamenggunakan Job Safety Analaisisyaitusuatuprosedur yang di gunakanuntukmeninjaumetodeataucarakerja dan menentukanbahaya yang sebelumnya 2. Analisisresikosemikwantitatifmenurut AS/NZS yang mempertimbangkankemungkinan yang menggabungkanduaelemenyaituprobabilitas dan paparansebagaifrekuensi 3. Hasil dan pembahasan dalam analisis dan pengendalianya maka harus menentukan Teknik yang digunakan untuk menganalisis resiko k3 



Analisis di lakukan menurut hasil wawancara untuk resiko yang ditemukan dari hasil observasi dianalisis berdasar sudut pandang peneliti dengan pertimbanagan sesuai kenyataan.







Tujuanan analisis resiko adalah untuk membedakan resiko minor yang dapat di terima dari resiko mayor dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi penanganan resiko



Teknik-teknik dalam menganalisis resiko adalah: - Wawancara yang terstrukturdengan para pakar yang terkait - Menggunakanberbagaidisisplinkeilmuandari para pakar - Evaluasiperorangandenganmengguanakankuesioner - Menggunakansarana computer dan lainnya - Menggunakanpohonkesalahan( faultree ) dan pohonkejadian dan (eventree)



Rencanapersiapanpengendalian: Setelah ditentukan alternatif pengendalian resiko yang paling tepat, Langkah berikutnya adalah menyusun rencana persiapan. Rencana persiapan ini berkaiatan dengan pertanggung jawaban, jadwa lwaktu, anggaran, ukuran kinerja dan tempat.



TOPIK 5 : PENGENDALAIAN KEBAKARAN Pengertian pengawasan K3 penanggulangan kebakaran  Pengawasan: suatuaktifitas untuk menilai kesesuaian persyaratan yang telah di tentukan, untuk mencegah atau menekan resiko sampai pada level yang memadai. 



Kebakaran: api yang tidakdikehendaki.







Resikokebakaran: prkiraantingkatkeparahanapabilaterjadikebakaran.







Memadamkankebakaran: suatu Teknik menghentikanreaksipembakaranatau nyala api







Panas, asap dan gas: produkkebakaran yang pada hakekatnyajenisbahaya yang akanmengancamkeselamatan.



Fenomena kebakaran Fenomena kebakaran atau gejala pada setiap tahapan mulai awal terjadinya penyalaan sampai kebakaran padam, dapat di amati beberapa fase tertentu yaitu: - Sumber awal pencetus -



Penyalaan tahap awal



-



Api berkembang lebih besar



-



Penyalaan api serentak



-



Kebakaran mantap



-



Periode surut



Teori dan anatomiapi a. Teoriapi, nyala apisuatufenomena yang dapat di amatigejalanyayaituadanyacahaya dan panas dari suatu bahan yang terpakai b.



Teori segitiga api.



c.



Teori piramida bidang empat.



Prinsip Teknik memadamkanapi Prinsip mendingginkan (cooling) -



Prinsip menutup bahan yang terbakar (starvation)



-



Prinsip mengurangi oksigen (dilution)



-



Prinsip memutus rantai reaksi dengan media kimia



Sistem proteksi kebakaran Konsep system proteksi kebakaran -



Sistem deteksi alarm kebakaran dapat berupa detector



-



Alat pemadam piringan (APAR)



-



Hydrant



-



Springkler



-



Sarana evakuasi



-



Kompartemensi



-



System pengendalaian asap dan panas



-



Pressurized fan



-



Tempat penimbunan bahan cair atau gas mudah terbakar



TOPIK 6 : KONSEP ERGONOMI KERJA Ergonomi dan K3 merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, system orang dan mesin, peralatan yang dipakai oleh manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia Sikap kerja ergonomis 1.



Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam bekerja



2.



Beban statis menjadi seminimal mungkin



3.



Pembuatan kinerja dan ukuranbakuperalatankerja



4.



Dilakukan sikapberdiri dan duduk secara bergantian



Manfaat pelaksanaan ergonomic adalah sebagai berikut: -



menurunya angka kesakitan akibat kerja



-



menurunya angka kecelakaan kerja



-



biaya pengobatan dan kompensasi berkurang



-



strees akibat kerja berkurang



-



produktifitas membaik



-



alur kerja bertambah baik



-



rasa aman karena bebas dari gangguan



-



kepuasan kerja meningkat



Adapun tujuan penerapan ergonomi: 1.



Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, mencegah penyakit akibat kerja, dan



meningkatkan kepuasan kerja. 2.



Meningkatkankesejahteraan social denganjalanmeningkatkankualitaskontak sesame



pekerja 3.



Berkontribusidalamkeseimbanganrasionalantaraaspek-aspek Teknik, ekonomi dan



budaya



TOPIK 7 : SYSTEM MANAGEMENT K3



Definisi Sistem Manajemen : Kegiatan yang sudah teratur dan saling berhubungan untuk mencapa itujuan yang telah ditetapkan. Bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi : 



Pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaankebijakan K3







Pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja







Terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif.



Latar belakang kebijakan: -



K3 masih belum dapat perhatian yang memadai semua pihak



-



Kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi



-



Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum menyentuh aspek manajemen



-



Relatif rendahnya komitmen pimpinan perusahaan dalam hal K3



-



Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3



-



Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional



-



Desahkan LSM internasional dalam hak tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan.



Tujuan penerapan SMK3 :



-



Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.



-



Meningkatkan komitmen pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja



-



Meningkatkan efisiensi dan produkstivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global Proteksi terhadap industry dalam negeri



-



Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional



-



Mengeliminirboikot LSM internasional terhadap produk ekspornasional



-



Perlu upaya pencegahan terhadap problem social dan ekonomi yang terkait dengan penerapan K3.



Asas SMK3 :  Peningkatan K3 secara terus menerus dengan pola mandiri  Bagian dari system pengawasan K3  Bersifat wajib  Sejalan dengan kaidah internasional : a.



Diaudit oleh badan audit independen( eksternal )



b.



Dilakukan oleh auditor.