Tugas K3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Fhya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KERJA Konsep Dasar K3:Sehat,Kesehatan Kerja,Risiko&Hazard Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan



Di susun oleh: 1.



NUR INTAN ANA SOFIAN ( 1422017



2.



MARFIA UMAGAPY



(14220170025)



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2021



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan



judul



hazard dalam



“Konsep



Dasar



pemberian



K3,sehat,



kesehatan



kerja,



risiko



dan



asuhan keperawatan (somatik,perilaku, lingkungan,



ergonomik, pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja).”.Penulis



menyadari



sepenuhnya akan kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini,maka dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga dapat melengkapi kesempurnaan makalah ini. Banyak



pihak



yang



telah



turut



memberikan



motivasi



dan



bantuan serta bimbingan yang penulis terima selama proses penulisan makalah ini.. Semoga



Tuhan



yang



Maha



Esa



memberikan kekuatan



dan



melimpahkan



segala rahmat dan hidayah-Nya atas segala yang telah kita



lakukan.akhir



kata



memberikan



manfaat



umumnya,amiin.



penulis



berharap



semoga



makalah



ini



bisa



bagi penulis khususnya maupun pembaca pada



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan



kesehatan



kerja merupakan



istilah



yang sangat



populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan



singkatan



K3



yang artinya keselamatan,



dan



kesehatan



kerja.



Menurut Milyandra (2009) Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk). terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya



yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan



Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan mengatasi



potensi



bahaya



dan



risiko



ilmiah kesehatan



mungkin terjadi.( Rijanto, 2010 ). Terjadinya



dan



praktis



dalam



dan keselamatan yang



kecelakaan



kerja tentu saja



menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlanya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu- satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar 1.25 triliun USD. Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero) dalam periode 2002-2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500 cacat tetap dan konpensasi lebih dari Rp.



550 milyar. Konpensasi ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.5 juta pekerja sektor formal Pelaksanaan K3 akan mewujudkan. perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan



dilaksanakannya



diharapkan akan tercipta tempat



yang



tenaga



kerja



yang



produktif,



kerja



sehingga



aman,



perlindungan K3,



nyaman,



sehat



dan



akan meningkatkan produktivitas



kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3 sangat besar peranannya terutama



dalam



upaya



dapat mencegah



mewujudkan



K3



perlu



meningkatkan



korban



manusia.



produktivitas Dengan



dilaksanakan dengan



perusahaan,



demikian



untuk



perencanaan



dan



pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta



pekerja sendiri baik sebagai



subyek maupun obyek



perlindungan. B. Rumusan Masalah 1)



Bagaimana facto hazard dan resiko di tempat kerja?



2)



Bagaimana cara mengendalikan Hazard?



3)



Bagimana Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard?



4)



Bagimana Sehat, Kesehatan Kerja, Risiko dan Hazard dalam Pemberian



Asuhan Keperawatan ? (Somatik, Perilaku, Lingkungan,



Ergonomik, Pengorganisasia Pekerjaan, Budaya KerjA C. Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui factor hazard dan resiko di tempat kerja. 2) Untuk mengetahui cara mengendalikan Hazard. 3) Untuk mengetahui Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard. 4) Untuk mengetahui Sehat, Kesehatan Kerja, Risiko Pemberian Asuhan Keperawatan Somatik, Perilaku, Lingkungan, Ergonomik, Pengorganisasian Pekerjaan, Budaya Kerja



BAB II PEMBAHASAN A.Kesehatan Kerja Definisi kesehatan kerja menurut WHO tahun 1950 adalah kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk mempertahankan



dan meningkatkan



derajat



kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi semua pekerja pada semua pekerjaan dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan manusia dan setiap manusia terhadap pekerjaan B. Hazard / Bahaya Bahaya adalah suatu sumber yang berpotensi menimbulkan kerusakan misalnya cidera, sakit, kerusakan properti, lingkungan atau gabungan dari semuanya. Bahaya merupakan suatu karakteristik yang menjadi satu atau melekat pada suatu bahan, kondisi, sistem dan peralatan. Penting untuk memahami konsep bahaya. Pemahaman yang keliru mengenai konsep bahaya akan mengakibatkan bentuk pengendalian bahaya yang tidak efektif. Bahaya juga berkaitan dengan keberadaan energi. Supaya dapat menimbulkan kecelakaan, maka harus terjadi kontak dengan energi atau substansi. C. Risiko Risiko adalah kombinasi antara kemungkinan dan keparahan. Besarnya risiko dapat diketahui melalui suatu pengukuran risiko (risk assessment). Penilaian risiko meliputi dua tahapan proses yaitu analisis risiko (risk analisis) dan mengevaluasi risiko (risk evaluation). Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores, luka bakar dan penyakit infeksi lainnya



Dalam buku Risk



Assesment and Manajement Handbook: For



Environmental, Health and Safety Profesional, risiko dibagi menjadi 5 (lima) macam, antara lain : 1. Risiko Keselamatan (safety Risk) Risiko ini secara umum memiliki cirri-ciri antara lain probabilitas rendah ( low probability), tingkat



pemaparan



konsekuensi kecelakaan



yang



tinggi (high-level exposure), tingkat



yang tinggi ( (high-consequenceaccident), bersifat



akut, dan menimbulkan efek secara langsung. Tindakan pengendalian yang harus dilakukan dalam respon tanggap darurat adalah dengan mengetahui



penyebabnya



secara



keselamatan



manusia



pencegahan



dan



jelas dan



lebih



timbulnya



focus



pada



kerugian terutama



pada area tempat kerja. 2. Risiko Kesehatan (Health Risk) Risiko ini memiliki cirri-ciri antara lain memiliki probabilitas yang tinggi



High probability) , tingkat pemajanan yang rendah ( low



exposure) konsekuens yang laten



yang



panjang



rendah



( low-consequence), memiliki



( long- latency



Risiko



ini



focus



pada



masa



delaye effect (efek tidak langsung



terlihat) dan bersifat kronik. Hubungan sebab ditentukan.



level



akibatny tidak



kesehatan



mudah



manusi terutama yang



berada di luar tempat kerja atau fasilitas. 3.



Risiko Lingkungan dan Ekologi (Environmental and Ecological Risk) Risiko ini memiliki ciri-ciri antara lain melibatkan interaksi yang beragam antar populasi dan komunitas ekosistem pada tingkat mikro maupun makro ada ketidakpastian yang tinggi antara sebab dan akibat, risiko



ini focus pada habitat dan dampak ekosistem yang mungkin bisa bermanifestasi jauh dari sumber risiko. 4.



Risiko Kesejahteraan Masayarakat ( public Welfare/Goodwill Risiko Ciri dari



risiko



ini



lebih



berkaitan



dengan



umum tentang Performance sebuah property, estetika terbatas.Fokusnya



persepsi



nilai-nilai



atau



atau



produk,



nilai



sumber



daya



yang



organisasi



dan penggunaan pada



kelompok



yang



terdapa dalam masyarakat dan



persepsinya. 5. Risiko dan hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan. Seluruh kegiatan yang dilakukan baik



yang



dilakukan



baik



perseorangan



ataupun organisasi



atau



bahkan perusahaan juga mengandung resiko. Semakin besar resiko yang dihadapi pada umumnya dapat diperhitungkan bahwa pengembalian yang diterima juga akan lebih sikap



yang



berbeda



besar. Pola



pengambilan



terhadap pengambilan



resiko



resiko.



menunjukkan



Resiko



melekat



daritindakan pelayanan kesehatan dalam hal ini pada saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini yang diukur adalah upaya yang dilakukan. Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat terjadi seperti: a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien/ pasien tersebut (menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses pengkajian kurang



lengkap. Akibatnya



perawat/dokter



akan



salah



dalam



memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien. b. Tertularnya



penyakit



seperti kontak



saat



melakukan



pengkajian



dalam



hal



ini



fisik maupun udara. Pada saat perawat melakukan



perawatan/pengkajian penyakit dari pasien.



pasien



maka perawat mempunyai resiko tertular



c.



Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun pada ketika



proses wawancara. Dalam hal ini seperti halnya



perawat



keluarga/pasien



menanyakan



data/informasi



menyembunyikannya



namun



pasien demi



namun,



keselamatan



pasieen, perawat tetap menanyakannya sehingga pasien/keluarga pasien kurang menyukainya sehingga perawat mendapatkan cacian/perlakuan tidak baik. d.



Mendapatkan pasien



kekerasan fisik



pada



dari pasien



ataupun



dari keluarga



saat melakukan pengkajian/pemeriksaan. Misalnya,



Pasien/keluarga yang tidak menyukai proses perawatan/pengkajian dapat melakukan kekerasan fisik terhadap perawatnya. D. Risiko dan hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan. kesalahan saat merencanakan pengkajian. Misalnya jika perawat salah dalam mengkaji, maka



perawat



perawatan/pengobatan



yang



akan



salah



dalam



salah



dalam



proses



pada akhirnya akan mengakibatnya kesehatan



pasien malah semakin terganggu. Hal lainnya yang dapat perawat



memberikan



merencanakan



tindakan



terjadi



yaitu



keperawatan



jika maka



perawatnya juga akan mendapatkan bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya. Contoh kasus resiko dan hazard saat melakukan perawatan: Pada tanggal 27 maret 2016, di rumah sakit di Singapora terjadi kasus nyata kekerasan fisik dan verbal pada



saatperawat



melakukan



melakukan



pengkajian



pengkajian.



kepada



pasien,



Perawat tersebut mendapatkan



pada



saat



kekerasan



fisiksekaligus verbal dari pasien yang dikaji.. Dalam



proses



harus diperhatikan pengkajian,



pengkajian



sendriri, terdapat



beberapa hal hang



oleh perawat mulai dari pemahaman akan pengertian



tahap-tahap dalam melakukan pengkajian, hingga metode yang



digunakan dalam melakukan pengkajian. Dalam melakukan pengkajian terhadap



pasien,



perawat



harus



tau



akan



adanya



hazard/resiko



yang



mungkin



mereka akan dapatkan. Upaya



yang



dapat



dilakukan



oleh



perawat



untuk



meminimalisirkan resiko/hazard yang akan terjad, seperti : a. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD) dengan benar b. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup



dengan APD



c. Petugas diharapkan untuk tidak menyentuh bagian tubuh yang tidak tertutup APD d. Cuci tangan sebelum melakukan dan setelak melakukan tindakan e. Bersihkan kaki/tangan setelah melakukan tindakan f. Hindari memegang benda yang mungkin terkontaminasi. E.Risiko dan hazard dalam implementasi asuhan keperawatan Implementasi dilakukan



oleh



keperawatan



adalah



serangkaian



yang



perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan



yang dihadapi ke status kesehatan yang dihadapi



ke status



lebih



hasil



baik



kegiatan



yang



menggambarkan



kriteria



kesehatan



yang



yang membantu klien



mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan,



penyakit,



pemulihan



Tahap – tahap implementasi : a. Persiapan b. Intervensi c. Evaluasi



kesehatan



dan



memfasilitasi



koping.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam



upaya



mencegah



atau



memperkecil



terjadinya



bahaya



(hazard)



dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugiankerugian



lainya



yang



mungkin terjadi. Hazardadalah



sesuatu



yang



menimbulkan kerugian, kerugian ini meliputi pada gangguan kesehatan dan cidera, hilangnya waktu kerja, kerusakan pada property, area atau tempat kerja, produk atau lingkungan, kerugian pada proses produksi ataupun kerusakan – kerusakan lainnya . Berdasarkan karakteristik dampak yang diakibatkan oleh suatu jenis bahaya maka jenis bahaya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu bahaya kesehatan kerja dan bahaya keselamatan kerja Sedangkan



Resiko



adalah



ukuran kemungkinan kerugian yang timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Menurut Kolluru (1996) ada 5 macam tipe risiko, yaitu: risiko



keselamatan , risiko kesehatan, risiko lingkungan dan ekologi, risiko



finansial, danrisiko terhadap masyarakat. B. Saran Saat melakukan



proses



keperawatan,



perawat harus



benar-benar



memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, seperti terinfeksi penyakit, mendapatkan kekerasan fisik/verbal saat mengkaji pasien, dan



mendapatkan informasi yang tidak sesuai dari pasien. Salah satu cara untuk menghindari dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka disarankan untuk menggunakan APD yang sesuai.



DAFTAR PUSTAKA Rejeki, S. 2016. Modul Ajar Cetak Farmasi : Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta :Pusdik SDM Kesehatan PS, A. D. 2012. Dasar-Dasar Keselamatan & Kesehatan KerjaKalimantan : UPT Penerbitan UNEJ Keberlanjutan melalui perusahaan yang kompetitif dan bertanggung jawab (SCORE). Modul 5, / International Labour Office. Jakarta: ILO, 2013 Ramdan, I. M., Rahman, A. 2017. Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Perawat. JKP, 5 (3), 229-241 Salawati, L., Taufik, N. H., Putra, A. 2014. Analisis Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perawat Dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Ruang ICU RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 14 (3), 128134 Hasibuan, R. 2017. Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Pelatihan Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Tenaga Medis Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Dimensi, 6 (2), 323- 340



Wardhani, Y. F., Paramita, A. 2016. Pelayanan Kesehatan Mental Dalam Hubungannya Dengan Disabilitas Dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2007 Dan 2013).