T-L SOP Penyelaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



Doc. No :



Date :



Job Title :



Wrapping dan Grouting Job Discription :



Penyelaman dengan menggunakan udara biasa Personnel on duty :



Diving Supervisor, Rescu Diverser, Diver dan Medical Technician



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



I. PENDAHULUAN Prosedur penyelaman dengan menggunakan udara biasa dibuat berdasarkan Standard US Navy Diving Manual –Revision. 6 7 Tahun 2008 2016 yang dipergunakan untuk kkeperluan operasi penyelaman di perairan Dermaga 1 SPM II 35.000 DWT SHAFTHI - Aviation Region III………Makassar dengan kedalaman lautnya berkisar ….25 meter.1240 meter. II. III.II. PENYELAMAN Beberapa istilah dalam kegiatan penyelaman yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut : − Water Depth adalah kedalaman laut yang direncanakan untuk operasi penyelaman. − Bottom Time adalah waktu penyelaman yang diukur dari saat penyelam meninggalkan permukaan sampai dengan penyelam meninggalkan dasar laut atau kedalaman penyelaman yang terdalam. − Decompression Table adalah tabel pelaksanaan dekompresi yang disesuaikan dengan keperluan water depth dan bottom time. − Decompression Schedule , adalah pemilihan diving table dan schedule dengan cara mengukur pencapaian waktu dan kedalaman terdalam oleh penyelam dan memasukkan ke dalam tabel dekompresi pada kedalaman yang sama atau sedikit lebih dalam. − Pneumofathometer Correction Factor pada kedalaman 200 fsw adalah + 4 fsw. − Repetitive Dive adalah pengulangan/repetisi penyelaman yang dilakukan oleh penyelam dalam interval kurang dari 24 jam. − Ascent to Altitude adalah batas waktu minimal yang diperlukan penyelam untuk diperbolehkan terbang sejak waktu selesai penyelaman terakhir.



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



− Water Temperatur adalah suhu di perairan laut lokasi penyelaman. − Emergency bailout adalah cadangan udara pernafasan untuk kondisi darurat.



Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Indent: Left: 0.75"



III. PRE-DIVE SAFETY CHECK LIST A. Administrasi Superintendent/Diving Supervisor/Lead Diver yang ditunjuk: 1. Membuat risk assessment penyelaman di lokasi kerja. 2. Mengajukan ijin kerja penyelaman kepada fungsi terkait di lokasi kerja. 3. Melaksanakan work scope safety talk kepada seluruh anggota tim yang berhubungan dengan pekerjaan penyelaman di lokasi kerja. 4. Melaksanakan tool box meeting kepada seluruh anggota tim yang berhubungan dengan pekerjaan penyelaman di lokasi kerja. 5. Memastikan diving table dan decompression diving table/schedule ada di tempat lokasi kerja. B. Safety untuk Penyelam/Diver Superintendent/Diving Supervisor/Lead Diver yang ditunjuk: 1. Memastikan safe entry dan exit point untuk penyelam/diver. 2. Memastikan penyelam menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang sesuai dengan kategori penyelaman di lokasi kerja. 3. Memastikan seluruh peralatan penyelaman yang digunakan telah dilaksanakan function test dan aman untuk digunakan untuk penyelaman. 4. Memastikan seluruh penyelam/diver dalam kondisi fit to dive. 5. Memastikan standby diver dalam kondisi dressed in pada saat pelaksanakan penyelaman. 6. Alat P3K ada di lokasi kerja dan seluruh penyelam/diver mengetahui letak alat P3K. 7. Memastikan Deck Decompression Chamber (jika digunakan/tersedia di lokasi kerja) siap untuk digunakan dan check list DDC telah ditandatangani. 8. Memasang bendera alpha dan dapat dilihat dengan jelas. C. Checklist Peralatan Penyelaman • Penyelaman menggunakan Compressor Superintendent/Diving Supervisor/Lead Diver yang ditunjuk:



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



1. Melaksanakan pre-dive check kelengkapan peralatan penyelam/diver untuk kompresor, diantaranya adalah: fins, booties, wearpack/wet suit, weight belts, hand gloves, knife, hood, work tools, UW camera. 2. Memastikan main air tank terpasang dengan aman. 3. Memastikan main air tank supply aman dan sesuai dengan dive plan. 4. Memastikan first stage regulator dan pressure gauge untuk main air siap untuk digunakan. 5. Memastikan peralatan diving communications telah dilaksanakan comm-check procedure dan siap untuk digunakan. 6. Memastikan seluruh peralatan yang menggunakan electrical/cables tapes terpasang dengan baik. 7. Memastikan diving helmet/face mask telah terpasang dengan aman untuk penyelaman. • Penyelaman menggunakan Surface Supplied Diving Equipment (SSDE) Superintendent/Diving Supervisor/Lead Diver yang ditunjuk: 1. Melaksanakan pre-dive check kelengkapan peralatan penyelam/diver untuk SSDE, diantaranya adalah: fins, booties, wearpack/wet suit, diving harness, weight belts, hand gloves, knife, work tools. 2. Memastikan bailout air tank terpasang dengan aman. 3. Memastikan air bank: primary gas supply dan backup gas supply aman dan sesuai dengan dive plan. 4. Memastikan bailout air tank supply aman dan sesuai dengan dive plan. 5. Memastikan blow through diver umbilical. 6. Memastikan first stage regulator dan pressure gauge untuk bailout air siap untuk digunakan. 7. Memastikan diving umbilical terpasang dengan aman pada diving harness dan carabiner locked. 8. Memastikan peralatan diving communications telah dilaksanakan comm-check procedure dan siap untuk digunakan. 9. Memastikan seluruh peralatan yang menggunakan electrical/cables tapes terpasang dengan baik. 10. Memastikan video dan light yang terpasang pada diving helmet telah dilaksanakan function test dan siap untuk digunakan. 11. Memastikan diving helmet telah terpasang dengan aman untuk penyelaman. V. PROSEDUR TURUN (DESCENT PROCEDURE) IV. Lakukan prosedur turun sebagai berikut:



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Not Italic Formatted: Font: Not Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.25", Numbered + Level: 1 + Numbering Style: I, II, III, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.5"



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



5.1. Kecepatan turun tidak boleh melebihi 75 fsw/min. 2. Lakukan dressing up penyelam 3. Bila akan menggunakan media mixed gas sebagai media pernafasan penyelaman, gunakan Udara Biasa saat penyelam masih berada dipermukaan (on deck) 4. Lakukan predive checks dengan sempurna 5.1. Kecepatan turun tidak boleh melebihi 75 fswfsw/min. 6.2. Pastikan kondisi umbilical penyelam bebas dari potensi bahaya yang ada (terbelit, crossing, tergores, dsb) serta dalam tegangan yang sesuai. 3. Setelah penyelam mencapai dasar, check kondisi penyelam beberapa saat sebelum melakukan aktivitas kerja dan penyelam melapor kepada Diving Supervisor/Lead Diver sebagai berikut: - Main air pressure - Bailout air pressure - Water depth - Water visibility - Water current 7.4. Bila terjadi kegagalan turun : − Pastikan bahwa penyelam dalam status no-decompression. − Angkat penyelam menuju ke permukaan dengan kecepatan naik 30 fsw/min. − Naikkan penyelam ke permukaan. VII.V. PROSEDUR NAIK (ASCENT PROCEDURE) VII.V. PROSEDUR NAIK (ASCENT PROCEDURE) Lakukan prosedur naik sebagai berikut: 1. Penyelam melapor kepada Diving Supervisor/Lead Diver sebagai berikut: - Main air pressure - Bailout air pressure - Water depth 1.2. Perintahkan penyelam naik dari dasar (seabed). 7. Kecepatan naik adalah 30 fsw/min. 3. 4. Pastikan kondisi umbilical penyelam bebas dari potensi bahaya yang ada (terbelit, crossing, tergores, dsb) serta dalam tegangan yang sesuai. 5. Perintahkan untuk decompression stop dan atau safety stop sesuai tabel penyelaman. XI.VI. PROSEDUR DEKOMPRESI DALAM AIR



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



XI.VI. PROSEDUR DEKOMPRESI DALAM AIR X. XI.VI. PROSEDUR DEKOMPRESI DALAM AIR b.1. Prosedur dekompresi di dalam air dapat dilakukan apabila tidak memerlukan waktu dekompresi yang lama (exposure decompression), kondisi penyelam dalam keadaan sehat, dan kondisi lingkungan perairan masih kondusif (temperatur, arus, dan gelombang masih aman). b.1. Prosedure dekompresi di dalam air dapat dilakukan apabila tidak memerlukan waktu dekompresi yang lama (exposure decompression), kondisi penyelam dalam keadaan sehat, dan kondisi lingkungan perairan masih kondusif (temperature, arus, dan gelombang masih aman). c.2. Lakukan proses dekompresi sesuai dengan kedalaman dan durasi waktu sebagaimana tertera dalam tabel penyelaman dekompresi. d.3. Setelah proses dekompresi selesai, naikkan penyelam ke permukaan sesuai prosedur naik (ascent procedure). e. 4.



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



Proses dekompresi dalam air selesai.



2.VII. PROSEDUR DEKOMPRESI DENGAN MENGGUNAKAN DECK DECOMPRESSION CHAMBER (SURFACE DECOMPRESSION ON OXYGEN) 2.1. Prosedure dekompresi dengan menggunakan DDC dilakukan apabila penyelam memerlukan waktu dekompresi yang lama (exposure decompression), penyelam terkena gejala decompression sickness, dan kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk dilakukan dekompresi dalam air. 2.1. Prosedure dekompresi dengan menggunakan chamber DDC dilakukan apabila penyelam memerlukan waktu dekompresi yang lama (exposure decompression), penyelam terkena gejala decompression sickness, dan kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk dilakukan dekompresi dalam air. 2. Dekompresi di dalam DDC ini menggunakan udara pernafasan oksigen murni. 3. Lakukan proses dekompresi sesuai dengan kedalaman dan durasi waktu sebagaimana tertera dalam tabel penyelaman dekompresi. 3. Lakukan proses dekompresi sesuai dengan kedalaman dan durasi waktu sebagaimana tertera dalam tabel penyelaman dekompresi.



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



Formatted: Indent: Left: 0.25", Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.75", Tab stops: Not at 0.5"



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



4. Proses dekompresi dalam DDC selesai. XIII.VIII. PROSEDUR PENGOPERASIAN DECK DECOMPRESSION CHAMBER XIII.VIII. PROSEDUR PENGOPERASIAN DECK DECOMPRESSION CHAMBER b.1. Check semua panel dan pressure indicator dapat beroperasi dengan baik. b.1. Check semua pannel dan pressure indicator dapat beroperasi dengan baik. c.2. Check radio komunikasi berfungsi dengan baik. d.3. Check outter dan inner lock serta masing-masing seal-nya. e.4. Check tekanan cylinder oksigen murni dan air bank. f.5. Check oksigen bib’s dapat berfungsi dengan baik. g.6. Check O2 dump berfungsi dengan baik. h. Pastikan di dalam chamber tidak terdapat benda-benda yang mudah terbakar. 7. i.8. Pastikan di dalam chamber tidak terdapat kain/baju kotor terkena oli, minyak, ataupun grease. j.9. Setelah semua dalam kondisi siap pakai, petugas operator DDC melapor kepada Diving Supervisor bahwa DDC siap pakai. k.10. Pada waktu penyelam masuk ke dalam DDC, pastikan penyelam dalam kondisi baik, jika diragukan, maka minta pendampingan penyelam. l.11. Masukkan penyelam ke dalam DDC, tutup outter dan inner lock sampai rapat, kemudian diberi tekanan udara dari air bank.



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic



Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic Formatted: Font: Italic



m.12. Kecepatan penekanan udara dalam DDC disesuaikan dengan tabel dekompresi DDC. n.13. Pastikan penyelam menggunakan oksigen bib’s dengan benar. o.14. Monitor kondisi penyelam selama menggunakan pernafasan 100% oksigen. Bila terjadi kelainan pada penyelam, segera kirim perawat/pendamping untuk masuk ke dalam DDC melalui outter lock untuk merawat/mendampingi penyelam. 15. Seluruh kegiatan pengoperasian DDC dicatat dalam log book. 16. XVI.IX. XV.



PROSEDUR DARURAT (EMERGENCY PROCEDURES)



Formatted: Font: Italic



REVITALISASI DERMAGA 1 KAP 17.500 DWT, IT MAKASSAR PROSEDUR PENYELAMAN DENGAN UDARA BIASA (KOMPRESOR)



XVI.IX. PROSEDUR DARURAT (EMERGENCY PROCEDURES) Prosedur darurat untuk Penyelaman meliputi : 1. Prosedur Darurat di dalam air (penjelasan terlampir). 2. Prosedur Darurat di atas air (penjelasan terlampir).



Formatted: Justified



Menyetujui Marine Manager



Services



Pengawas Utama



Project Officer



Dibuat oleh :



Head of UWS



Engineer Offshore Oil Field Diving VII



Sr. Spv. Planning & Evaluation



M. Zeini Efendi Nindya Wasisto



K. Suryanto



Bagus Made Angistra



Formatted: Justified Formatted: Justified Formatted: Justified, Position: Horizontal: Right, Relative to: Margin, Vertical: 0.36", Relative to: Paragraph, Horizontal: 0.13", Wrap Around Formatted: Justified, Position: Horizontal: Right, Relative to: Margin, Vertical: 0.36", Relative to: Paragraph, Horizontal: 0.13", Wrap Around Formatted: Justified Formatted: Justified Formatted: Justified, Position: Horizontal: Right, Relative to: Margin, Vertical: 0.36", Relative to: Paragraph, Horizontal: 0.13", Wrap Around Formatted: Justified