T5- Ruang Kolaborasi Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

T5- Ruang Kolaborasi Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya NAMA : SHELYNA TRI ANANDA AHMAD ILHAM GUSMAYADI NOVAL PUJO PANGESTU Analisis Studi Kasus Diana Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas 4 SD yang memiliki anak didik usia 10 tahun bernama Diana. Wali kelas 3-nya mengeluhkan dinamika bersekolah Diana kepada anda. Guru wali kelas tersebut mengatakan nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya di kelas. Diana juga kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya selama masa PJJ kemarin. Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa ia khawatir dengan tuntutan yang semakin tinggi di kelas 4 di pelajaran IPA, Bahasa dan IPS yang membutuhkan banyak bacaaan. Diana seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya menunjukan nilai buruk. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan tersebut diulangi secara lisan dan individual, Diana dapat menjawabnya. 1. Bagaimana cara melakukan asesment terhadap keadaan Diana ? 2. Jenis Asesmen apa yang akan anda berikan kepada siswa anda tersebut? Jelaskan Pertimbangannya 3. Kesimpulan apa yang anda dapat tarik dari Asesment yang anda desig dan lakukan tersebut ? Pembahasan 1. Pada kasus yang dialami Diana maka perlu dilakukan performance asesmen dengan tes tidak tertulis yaitu dengan melakukan tes lisan maupun wawancara. hal ini diperoleh karena dilihat ketika ada pernyataan bahwa Diana bisa menyelesaikan materi tugas dan ulangan yang dilakukan secara lisan dan individual dimana hal ini berarti Diana memiliki gaya belajar yang bukan Visual dan cenderung Audio kinestetik sehingga jika dilakukan asesmen dengan tes tertulis dirasa kurang cocok. Selain itu dapat dilihat Diana kurang memiliki kemampuan literasi namun dapat berkomunikasi baik sehingga asesmen yang dapat dilakukan adalah dengan tes secara lisan/wawancara baik pada tugasnya ataupun pada ulangan hal ini dilakukan untuk memfasilitasi siswa dengan salah satunya pembelajaran dan asesmen yang berdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik. 2. Pada kasus Diana dikatakan bahwa seringkali tidak mengerjakan tugas (PJJ) dan nilai ulangan yang buruk. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan tersebut diulangi secara lisan dan individual, Diana dapat menjawabnya. Menurut kami untuk mengatasi kasus ini Diana perlu diberikan asesmen berupa Performance Assesment (Penilaian Kinerja) melalui tes lisan atau wawancara. Kemungkinan gaya belajar Diana adalah “Auditorial”, merupakan gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingat materi pembelajaran. Peserta karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. 3. Masing-masing peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Pada



kasus Diana menunjukkan bahwa kemampuan Diana tertinggal dibandingkan kemampuan teman-temannya dalam mengerjakan tugas maupun ulangan. Anak seperti Diana mengalami stres karena diberikan tugas dan tes ulangan yang diberikan oleh guru, sehingga mempengaruhi pada nilai yang didapatkan Diana. Oleh karena itu saya sebagai seorang guru dapat memberikan asesmen tidak tertulis dan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) berupa tes wawancara. Pada saat pengulangan ulangan yang diberikan guru secara lisan dan individual Diana dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.