T6. Eksplorasi Konsep Lembar Kerja Reflektif Meika PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DOSEN PENGAMPU: Dr. UPIK YELIANTI, M.S NAMA: MEIKA ADE WINDA NIM



: A2P222005



R001 MIPA



COMPUTATIONAL THINKING



T6-3b Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Reflektif



COMPUTATIONAL THINKING



T6-3b Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Reflektif



Lembar Kerja Reflektif - Dikumpulkan sebagai Penilaian Partisipasi Pertanyaan: Intisari apa saja yang Anda dapatkan saat mempelajari makalah “Bringing computational thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education community” (Barr & Stephenson, 2011)? Tuliskan juga kaitan makalah tersebut dengan mata pelajaran yang Anda ampu! Masingmasing kelompok hanya perlu mengisi satu lembar kerja reflektif! Jawab: Intisari dari makalah “Bringing computational thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education community” (Barr & Stephenson, 2011) yakni memberikan keterampilan berfikir satu arah dengan pola fikir yang mengatasi kesulitan dengan jawaban yang memungkin dengan pola langkah



yang terstruktur. Dalam makalah



yang



tersaji diberikan cara



mengintergrasikan CT yang injeksikan kedalam proses pembelajaran (dalam langkah-langkah proses pembelajaran). Makalah “Bringing computational thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education community?” membahas tentang bagaimana peran dan penerapan computer science dalam pendidikan. Berdasarkan makalah tersebut diketahui bahwa Computational Thinking (CT) komputasi memungkinkan diterapkan pada semua disiplin ilmu untuk merencanakan strategi pemecahan masalah baru dan menguji solusi baru baik di dunia maya maupun dunia nyata. Komputasi telah memungkinkan lompatan inovasi dan imajinasi yang mendalam karena dalam memecahkan masalah mendesak (misalnya, pencegahan atau penyembuhan penyakit, penghapusan kelaparan dunia), dan memperluas pemahaman kita tentang diri kita sendiri sebagai sistem biologis dan hubungan kita dengan dunia sekitar kita. Kemajuan ini, pada gilirannya, mendorong kebutuhan pada peserta didik yang dapat mendukung pemecahan masalah ke bidang usaha yang semakin luas.



Cara berpikir komputasi di kelas yaitu peserta didik mengidentifikasi banyak ide tentang apa itu pemikiran komputasional dan apa yang bisa dilakukan di ruang kelas. CT adalah pendekatan untuk memecahkan masalah dengan cara yang dapat diimplementasikan dengan komputer. Peserta didik tidak hanya menjadi pengguna alat tetapi pembuat alat. Mereka menggunakan sekumpulan konsep, seperti abstraksi, rekursi, dan iterasi, untuk memproses dan menganalisis data, serta membuat artefak nyata dan virtual. CT adalah metodologi pemecahan masalah yang dapat diotomatisasi dan ditransfer dan diterapkan di seluruh mata pelajaran. Potensi penggunaannya dalam, berbagai disiplin ilmu: Kekuatan pemikiran komputasi adalah dapat diterapkan untuk setiap jenis penalaran lainnya. Ini memungkinkan segala macam hal dilakukan: fisika kuantum, biologi tingkat lanjut, sistem komputer manusia, pengembangan alat komputasi yang bermanfaat.



Sumber gambar: https://daily-kanjuruhan.malangkab.go.id/beranda/detail_berita/46/apa-itucomputational-thinking-? Dalam makalah yang telah tersedia terdapat beberapa konsep CT yang meliputi: dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi dan algoritma. Integrasi CT dibuat berdasarkan



substansi RPP dalam Kurikulum Merdeka, yaitu dengan komponen inti (1) tujuan pembelajaran, (2) kegiatan pembelajaran, dan (3) asesmen. Pada bagian kegiatan pembelajaran, diberikan contoh kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah integrasi CT. Pada kegiatan pembelajaran diberikan dua skenario kegiatan, yaitu kegiatan pembelajaran yang belum ditambahkan integrasi CT dan skenario kegiatan pembelajaran yang sudah ditambahkan integrasi CT. Pada masing-masing bagian, diberikan penjelasan mengenai unsur CT yang terdapat dalam cara penyampaian materi ajar tersebut.



Pada kegiatan asesmen pada modul tersebut diberikan contoh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dimana pada pelajaran bahasa indonesia yaitu asesmen untuk CT, guru dapat memberikan penilaian terkait pengenalan pola, misalnya dengan menghitung persentase ciri-ciri surat resmi dan surat pribadi yang berhasil ditemukan siswa. Guru dapat menilai abstraksi siswa dari contoh surat yang dibuat oleh siswa, yaitu kemampuan siswa mengenali format surat resmi dan pribadi. Sedangkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Guru dapat menilai hasil karya siswa dari segi kelengkapan informasi pada infografis (abstraksi) dan struktur infografis yang dibuat oleh siswa (dekomposisi). Pada makalah “Bringing computational thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education community?” (Barr & Stephenson, 2011) diberikan beberapa contoh implementasi konsep CT dan keterampilannya yang diimplementasikan pada berbagai bidang.



Kaitan makalah tersebut dengan mata pelajaran yang saya ampu yaitu pada bidang Sains, dimana Contoh Implementasi CT pada bidang sains adalah sebagai berikut:



Konsep CT Pengumpulan data



Sains Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan data dari suatu eksperimen atau praktikum. Conotohnya saat pembelajaran biologi materi ekosistem peserta didik dapat melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan praktikum dilingkungan sekolah dan mengumpulkan data berupa apa saja komponen biotik dan abiotik yang ada dilingkungan sekolah.



Analisis data



Analisis data eksperimen merupakan tahap selanjutnya setelah pengumpulan data. Pada tahap ini peserta didik akan menganalisi data yang didapat dan mengelompokkan data tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih rinci. Misalnya pada komponen biotik di dapatkan data berupa rumput, maka selanjutnya rumput itu akan di analisis lagi apa peranannya dalam ekosistem dan bagaimana hubungan interaksinya.



Representasi data dan analisis data



Merangkum data eksperimen. Pada tahap ini peserta didik akan merangkum hasil analisis data yang didapatkan dengan membuat intisari dari temuan yang di dapat pada pengumpulan data dan analisis data.



Abstraksi



Abstraksi merupakan keterampilan yang menghilangkan hal yang tidak esensial dalam pemecahan masalah. Misalnya dalam pengambilan data saat praktikum diluar kelas maka peserta didik akan berfokus mengumpulkan data yang merupakan bagian dari komponen ekosistem, yaitu biotik dan abiotik.



Analisis dan validasi model



Validasi kebenaran dari data yang telah dikumpulkan peserta didik



Pengujian dan verifikasi



Validasi dan membersihkan data. Maksudnya adalah guru bersama peserta didik melakukan verifikasi dan pengujian atas data yang telah dikumpulkan.



Algoritma dan prosedur



Melakukan prosedur pengamatan menggunakan unsur Algoritma yaitu dalam menyelesaikan pengamatan pada LKPD (lembar kerja peserta didik) yang berkaitan dengan materi ekosistem, siswa harus menggunakan langkah-langkah yang sistematis dimulai dengan menganalisis informasi yang diberikan dengan membaca soal literasi yang diberikan. kemudian mencari literatur yang berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan pada pengamatan dilingkungan sekolah



Dekomposisi persoalan



Melakukan dekomposisi yaitu melakukan pengolahan informasi menjadi bentuk yang sederhana, dan pengelompokkan data disusun sedemikian rupa sehinnga mudah dipahami.



Paralelisasi



Menjalankan pengamatan data secara serentak dengan parameter yang berbeda-beda



Simulasi



Melakukan simulasi menggunakan media ajar atau bermain peran dalam materi ekosistem untuk menjelaskan interaksi yang terjadi pada komponen ekosistem.



Contoh Integrasi CT pada Mata Pelajaran Biologi sebagai berikut: Deskripsi Aktivitas Untuk dapat meningkatkan kemampuan CT peserta didik dengan materi ajar Biologi pada sub bab materi komponen ekosistem dan interaksi antar komponen, peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Peserta didik akan diberikan materi dengan langkah awal pembelajaran berupa pemberian masalah kemudian peserta didik akan memecahkan permasalahan tersebut menggunakan pola pemikiran yang ada pada CT dan menemukan rancangan solusi dalam masalah yang dihadapi.



Eksplorasi Unsur CT Permasalahan ketidakseimbangan ekosistem yang diberikan guru masih bersifat umum. Dengan demikian, siswa berlatih untuk mengabstraksi, yaitu mengambil bagian-bagian penting dari materi ekosistem yang akan dihubungkan dalam pemecahan masalah hingga didapatkan rancangan solusi atas permasalahan yang terjadi. Selain itu, siswa berlatih untuk membagi permasalahan yang terjadi hingga menjadi permasalahan yang lebih kecil dan dapat menemukan solusi terbaik dalam pemecahan masalah tersebut.. Hal tersebut akan melatih proses berpikir pada fase dekomposisi.