Tahap Perkembangan Keluarga 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA KELOMPOK 1 : Eva Firdayanti



: K.18.01.009



Ika Putri



: K.18.01.010



Putri Wulan Sari



: K.18.01.022



TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1 1. Keluarga pemula ( menurut friedman 1998) Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. 2. Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah (Berginning Family) Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga yang meliputi : perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya disepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga merupakan komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu sistem.Pada setiap tahapan keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memriksa serta menganalisis perubahan dan perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus23 kehidupan mereka. Tingkat perkembangan keluarga ditandai oleh usia anak yang tertua. 3. Tahap perkembangan keluarga baru menikah (beginning family) Tahap perkembangan keluarga baru menikah sering juga disebut dengan keluarga tahap 1.Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masingmasing, dalam arti secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. Dua orang yaitu suami dan isttri yang membentuk keluarga baru tersebut perlumempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang



tuanya dan memulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan : makan, tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya. Tugas perkembangan pada keluarga pasangan baru menikah (keluarga tahap 1) adalah : 



Membina hubungan intim dan kepuasaan bersama.







Menetapkan tujuan bersama.







Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.







Merencanakan untuk memiliki anak, KB.







Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985 tugas



perkembangan keluarga pasangan baru meliputi : 



Membangun perkawinan yang saling memuaskan.







Mengubungkan jaringan persaudaraan secara armonis.







Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua) Fungsi perawat selain melakukan kegiatan asuhan keperawatan juga melakukan



konsultasi, misalnya : tentang KB, perawatan pre natal dan komunikasi. Kurangnya informasi tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masala seksual, emosional, rasa



takut



atau



cemas,



rasa



bersalah,



kehamilan



yang



tidak



direncanakan.



TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA TAHAP 1 Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain, berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan dan pada periode ini, keluarga meliputi tiga tugas kritis :



perencanaan



Tugas perkembangan Perhatian pelayanan kesehatan Membentuk pernikahan yang memuaskan Pendidikan dan konseling keluaga berencana. bagi satu sama lain Secara harmonis berhubungan dengan sanak Pendidikan dan konseling untuk menjadi saudara orang tua. Perencanaan keluarga (keputusan tentang menjadi orang tua) a. Membentuk penikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Membentuk hubungan yang suskses bergantung pada akomodasi mutual yang baru saja didiskusikan dan berdasarkan sifat yang saling melengkapi, atau bersama-sama menyesuaikan kebutuhan dan minat pasangannya. Sma pentingnya bahwa perbedaan individual jiga harus diketahui. Dalam hubungan yang sehat, perbedaan dilihat untuk memperkaya hubungan pernikahan. Mencapai hubungan yang memuaskan bergantung pada perkembangan cara yang memuaskan untuk menangani perbedaan (Satir, 1983)



dan konflik. Cara sehat untuk



menangani masalah berhububungan dengan kemampuan pasangan untuk bersikap empati, saling mrndukung, mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, serta melakukan pendekatan terhadap konflik dengan perasaan saling menghargai (Harley, 1994). Banyak pasangan yang mengalami masalah dalam penyesuaian seksual, seringkali karena mengabaikan dan kesalahan informasi yang menyebabkan pengharapan yang tidak realistic dan kekecewaan. Selain itu banyak pasangan membawa kebutuhan dan hasrat mereka yang tidak terselesaikan kedalam hubungan, dan ini dapat member pengaruh buruk dalam hubungan seksual (Goldenberg & Goldenberg, 2000, Heinrich, 1996) b. Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan Perpindahan peran dasar terjadi dalam pernikahan pertama, pada saat pasangan berpindah dari rumah orang tua mereka ke latar tempat yang baru. Secara bersamaan, mereka menjadi anggota dari tiga buah keluarga . masing-masing keluarga asli mereka ditambah keluarga mereka sendiri yang baru saja mereka ciptakan. Pasangan menghadapi tugas perpisahan mereka sendiri dari masing masing keluarga asal mereka ke keluarga yang baru dibentuk dan



dalam menjalani hubungan yang berbeda dari orang tua, saudara kandung, mertua, karena loyalitas primer dari kedua pasangan harus berpindah ke hubungan pernikahan mereka. Bagi pasangan,bagian yang tidak dapat dihindari ini membentuk hubungan baru dengan setiap latar belakang orang tua, hubungan yang tidak hanya memungkinkan untuk member dukungan mutual dan kesenangan, tetapi juga untuk suatu otonomi yang melindungi keluarga yang baru dibentuk dari turut campur pihak luar yang dapat mengganggua hubungan pernikahan yang memuaskan. c. Merencanakan sebuah keluarga Memiliki atau tidak memiliki



anak dan menetapkan waktu kehamilan adalah



keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan rekan (2000) menekankan pentingnya pertimbangan kelurga secara menyeluruh ketika seseorang bekerja dalam unit perawatan maternitas. Jenis pelayanan kesehatan yang diterima kelurga sebagai sebuah unit sangat mempengaruhi kemampuan keluarga untuk melaksanakan koping secara efektif ketika menghadapi perubahan yang sangat besar setelah kelahiran bayi. MASALAH KESEHATAN PADA KELUARGA TAHAP I a) Penyesuaian seksual dan peran penikahan b) Penyuluhan konseling keluarga berencana c) Komunikasi dan informasi. d) Kurangnya informasi dapat mengakibatkan masalah seksual, emosiona, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan). Pada situasi yang demikian, peran perawat keluarga sangat besar dalam membantu mereka menjadi keluarga mantap. PERAN PERAWAT DALAM KELUARGA TAHAP I Pembinaan keluarga terutama ditujukan pada keluarga prasejahtera dan sejahtera tahap I. Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat mempunyai beberapa peran antara lain :  a. Pendidik



Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan. Fokus pengajaran perawat dalam mendidik keluarga adalah sbb :



b.







Penanaman perilaku hidup sehat







Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet.







Olahraga







Pengelolaan atau manajemen stress







Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya







Pendidikan tentang penggunaan obat







Pendidikan tentang perawatan mandiri.



Konsultan dan Kolaborasi Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Perawat juga harus bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.



c. Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana Kesehatan Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan seharihari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif' melalui proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah sebagai subproses. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara profesional, artinya



tindakan, pelayanan, tingkah laku serta penampilan dilakukan secara sungguhsungguh dan bertanggung jawab atas pekerjaan, jabatan, bekerja keras dalam penampilan dan mendemontrasikan "SENCE OF ETHICS ". Peranan sebagai pelaksana dapat berupa Clinical Nurse Specialist (CNS) dan Family Nurse Practitioner ( FNP ). CNS atau perawat spesialis klinik memberikan pelayanan pada tingkat individu , keluarga, kelompok dan bentuk tanggungjawab peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventiv dalam kaitannya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. perawat spesialis klinik memberikan perawatan kesehatan pada klien, biasanya di unit rawat jalan atau tempat praktek komunitas dengan masalah yang kompleks dan memberikan perhatian pada gejala non patologis, kenyamanan dan perawatan komprehensif. Sementara FNP memberikan perawatan ambulasi untuk keluarga biasanya berkolaborasi dengan dokter keluarga. perawat dalam kelompok memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum, mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan memberi bimbingan atau konseling kepada keluarga. d. Pengawas Kesehatan Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kebutuhan keamanan klien dan keluarga. e. Role Model Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan.  Panutan ini digunakan pd semua tingkt pencegahan terutama PHBS. Menampilkan profesionalisme dlm bekerja. f. Fasilitator Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga faktor risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi. g. Modifikasi lingkungan



Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan. h. Manajer   Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system yankes. i. Penemu Kasus  Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek keperawatan Peran-peran tersebut di atas dapat dilaksanakan secara terpisah atau bersama-sama tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.



APLIKASI PERAWAT DALAM KELUARGA TAHAP I Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi : 1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah : 



Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural







Data lingkungan







Struktur dan fungsi keluarga







Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga







Perkembangan keluarga



Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah : 



Fisik







Mental







Emosi







Spiritual



2. Perumusan diagnosa keperawatan Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pilihan penataan kehidupan, pekerjaan, dan hubungan. 3. Penyusunan rencana keperawatan Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan. 4. Pelaksanaan asuhan keperawatan Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah. 5. Evaluasi Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan