Tak Isos Sesi 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 2 : BERKENALAN DI RUANGAN CENDRAWASIH RSJ HB. SAANIN PADANG



Disusun Oleh 1. Arna Prita Poetri, S.Kep 2. Sisi Mardia Oktasari, S.Kep 3. Sindy Permata Sari, S.Kep



Pembimbing Akademik



Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp. Kep. J



Pembimbing Akademik



Ns. Diana Arianti, M.Kep



Pembimbing Klinik



Ns. Agustian, S.Kep



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN 2021



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Topik



: TAKSosialiasi



Sesi Ke



: Sesi II : Berkenalan



Terapis



: Mahasiswa Profesi STIKes Alifah Padang



Sasaran



: Pasien Isolasi Sosial (ISOS) di Ruangan Cendrawasih



A. TUJUAN 1. Umum : Tujuan umum yaitu klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok



2. Khusus : a. Klien mampu memperkenalkan identitas diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi b. Klien mmampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi



B. LANDASAN TEORITIS  a) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) 1. Pengertian Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama ( Stuart & Laraia, 2001 dalam Yosep, 2018). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok. 2. Tujuan Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah prtilaku ynag destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok



ada pada konstribusi dari setiap anggota dan pemimpin dalam mencapai tujuannya. Kelompok berfungsi



sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling



membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa memiliki diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain. Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. b) TAK Sosialisasi Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Stuart, 2017). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladatif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. Keliat menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Namun kenyataannya pada saat ini di rumah sakit jiwa HB Saanin Padang pengaruh TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah pasien dengan riwayat menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan (Keliat, 2016). Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien skizofrenia adalah : 1.



Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal



2.



Gangguan hubungan interpersonal



3.



Gangguan interaksi sosial



4.



Resiko perubahan persepsi sensori (halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat membahayakan



keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Kelliat, 2016) .Manusia adalah mahluk



sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan social untuk melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yangdiharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan. Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi 2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien) 3) Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4) Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif 5) Meningkatkan rasa dimiliki 6) Meningkatkan rasa percaya diri 7) Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Tujuan rehabilitatif meliputi: 1) Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri 2) Meningkatkan kemampuan empati 3) Meningkatkan keterampilan social 4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah : 1) Aspek emosi Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai,tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klienmerasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain



2) Aspek intelektual Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanyaklien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat 3) Aspek social Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain. c) KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK Kriteria pasien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah: a. Klien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal b. Klien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus yangdiberikan. c. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. d. Klien yang sudah mengikuti TAK sosialiasasi Sesi 1 e. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative) d) PROSES SELEKSI a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok. e) URAIAN STRUKTUR KEGIATAN 1. Hari / Tanggal : Senin / 26 Juli 2021 2. Tempat Kegiatan



: Ruangan TAK Cendrawasih



3. Waktu Kegiatan



: 09:30 - Selesai Perkenalan dan pengenalan (10 menit) Terapi Kelompok (30 menit) Penutup (10 menit)



4. Metode Kelompok



:







Dinamika Kelompok







Diskusi dan Tanya Jawab







Bermain Peran dan Simulasi



5. Anggota Kelompok



: 1.Tim A - Tn. A, Tn S, Tn, A, Tn. I 2.Tim B - Tn. S, Tn, M, Tn, R, Tn. D



f) MEKANISME KEGIATAN NO



WAKT



.



U



1.



2.



10 menit



20 menit



KEGIATAN TERAPIS



KEGIATAN PESERTA



Perencanaan : a.



Persiapan materi



b.



Persiapan media/ alat yang digunakan



c.



Setting tempat terapis dan peserta



d.



Pembagian tugas terapis 



Pelaksanaan:  a.



Orientasi  1.Salam terapeutik.  Terapis mengucapkan salam.  Memperkenalkan



terapis



dan







Menjawab salam.







Mendengarkan dan



pembimbing. 



memperhatikan.



2.Evaluasi /  Validasi.  Menanyakan perasaan klien saat ini.   Menayakan apakah sudah mencoba berkenalan dengan orang lain. 3.Kontrak.    Menjelaskan tujuan kegiatan.  Membuat kontrak waktu kegiatan.  Menjelaskan aturan main. 



  



Menjawab pertanyaan.



1. Saat music dihidupkan bola akan di jalankan ke samping



berlawanan



dengan arah jarum jam 2. Saat



music







berhenti



Mendengarkan dan memperhatikan. 



anggota yang memegang bola



mendapatkan







giliran untuk berkenalan dengan teman yang ada



memperhatikan.  



di samping kanan 3. Ulangi



hingga



anggota



Mendengarkan dan Mengikuti kegiatan sesuai aturan main.



semua



kelompok



mendapatkan giliran b.



Kerja  1.Melaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan main,  sebagai berikut:   Menghidupkan



CD/Kaset



dan



edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam  Pada



saat



musik



dihentikan,



anggota



kelompok



memegang



bola



yang



mendapatkan







sesuai aturan main.



giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebalah kanan nya dengan cara :  Memberi salam  Menyebutkan



nama



lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawan bicara  Menanyakan



nama



lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi  Dimulai



oleh



terapis



Mengikuti kegiatan







Mengikuti kegiatan sesuai aturan main.







Mengikuti kegiatan sesuai aturan main.







sebagai contoh.  Ulangi a dan b sampai seua anggota



kelompok



Mengikuti kegiatan sesuai aturan main.



mendapat



giliran  Hidupakan musik dan mintak klien mengedarkan music



bola.



dihentikan,



anggota



saat



minta



pada



antisipasi masalah



yang



yang ditemukan



untuk



terapis (jika ada).



kelompok



memegang



bola



memperkenalkan kelompok







Pada



Melaksanakan



anggota



yang



di



sebelah



kanannya kepada kelompok, yaitu: nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis seabagai contoh.  Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran  Beri



pujian



keberhasilan



untuk anggota



setiap kelompok



dengan memberi tepuk tangan. 2.Melaksanakan antisipasi masalah (jika Ditemukan



saat



kegiatan



berlangsung) 



3.



10 menit







Terminasi: a.



Evaluasi pencapaian tujuan.



pendapat.



1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Menanyakan



 Mengungkapkan







Menyetujui/  memberi pendapat



perasaan



klien saat



berkealan dengan anggota kelompok b.



Memberikan rencana tindakan lanjut. 



c.



Kontrak TAK berikutnya (jika TAK



tentang rencana selanjutnya. 



dilanjutkan).



g) PENGORGANISASIAN KELOMPOK Leader



: Arna Prita Poetri, S.Kep



Co. Leader



: Sisi Mardia Oktasari, S.Kep



Observer



: Sindy Permata Sari, S.Kep



Fasilitator







h) PERILAKU PEMIMPIN / TERAPIS YANG DIHARAPKAN : 1. Peran Leader : 1.



Mengkoordinasi seluruh kegiatan.



2.



Memimpin jalannya terapi kelompok



3.



Memimpin diskusi.



2. Peran Co. Leader: a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan. b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang. c. Membantu memimpin jalannya kegiatan. d. Menggantikan leader jika terhalang tugas. 3. Peran Observer: a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir. b. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok. c. Mengobservasi perilaku pasien 4. Peran Fasilitator:  a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok. b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan. c. Membimbing kelompok selama permainan diskusi. d. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan. e. Bertanggungjawab terhadap program antisispasi masalah. i) MEDIA DAN ALAT  a) Tape recorder / CD Player



b) Kaset / CD “Marilah kemari” (Titiek Puspa) c) Bola Tenis d) Buku catatan dan pulpen e) Jadwal kegiatan harian klien j) SETTING TEMPAT 



Keterangan : : Leader : Co-leader : Observer : Fasilitator : Pembimbing : Klien



k) PROSES EVALUASI  1.



Evalusi Struktur a. Peserta diharapkan dapat hadir 100% b. Setting tempat sesuai dengan rencana c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai akhir dengan tertib



2.



Evaluasi Proses



a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung b. Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan c. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana 3.



Evaluasi Hasil a. Klien mampu memperkenalkan identitas diri, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi b. 85% klien mampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.



l) PENUTUP  Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi praktek profesi di RSJ HB Saanin Padang,  Semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Padang,  21 Juli 2021 Ketua Kelompok



Sisi Mardia Oktasari, S.Kep



Disetujui Oleh; Pembimbing Akademik



Pembimbing Akademik



Pembimbing Klinik



Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp. Kep. J



Ns. Diana Arianti, M. Kep



Ns. Agustian, S.Kep



Lampiran Sesi V1 : TAK Sosialisasii : Berkenalan 1. Kemampuan Verbal NO



Aspek Yang Dinilai



1



Menyebutkan nama lengkap



2



Menyebutkan nama panggilan



3



Menyebutkan asal



4



Menyebutkan hobi



5



Menanyakan nama lengkap



6



Menanyakan nama panggilan



7



Menanyakan asal



8



Menanyakan hobi



Nama Pasien



Jumlah 2. Kemampuan Non verbal NO



Aspek Yang Dinilai



1



Kontak mata



2



Duduk tegak



Nama Pasien



3 4



Menggunakan bahasa tubuh Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah