TAK - Sosialisasi Sesi 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI: SESI 2 BERKENALAN DENGAN ANGGOTA KELOMPOK



Disusun oleh : Laeticia Naibaho 1804048



PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA 2019



LEMBAR PENGESAHAN



Laporan Terapi Aktivitas Kelompok telah diteliti dan disetujui oleh preceptor Pra Klinik akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta



Preceptor Pra Klinik



Indah Prawesti S.Kep., Ns.,M.Kep



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisai: Sesi 2 Berkenalan Dengan Anggota Kelompok dengan baik. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penulisan proposal ini. Penulis menyadari proposal ini jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian guna menyempurnakan proposal selanjutnya.



Yogyakarta, 23 Mei 2019 Penulis



Laeticia naibaho



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii KATA PENGANTAR..................................................................................iii DAFTAR ISI.................................................................................................iv



BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A. Latar Belakang...............................................................................1 B. Tujuan ...........................................................................................2 C. Manfaat .........................................................................................2 BAB II LANDASAN TEORI........................................................................3 A. Konsep TAK Umum.....................................................................3 1. Definisi TAK...........................................................................3 2. Tujuan TAK.............................................................................3 3. Jenis TAK................................................................................5 4. Indikasi dan kontra indikasi.....................................................6 B. Konsep TAK Khusus...................................................................7 1. Definisi.....................................................................................7 2. Tujuan ......................................................................................7 3. Indikasi Tindakan......................................................................7 4. Setting .......................................................................................8 5. Perorganisasian dan tugas pelaksanaan.....................................8 6. Alat............................................................................................9 7. Metode.......................................................................................9 8. Sasaran dan Kriteria hasil.........................................................10 9. Susunan Kegiatan ......................................................................10 10. Evaluasi dan Dokumentasi.........................................................12 BAB III PELAKSANAAN TAK ....................................................................14 BAB IV PENUTUP...........................................................................................17 A. Kesimpulan......................................................................................17 B. Saran................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18 Lampiran



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat spesifik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistic. Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pafa perilaku klien, kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga ataupun komunitas.



Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompk digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhka, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan tindakan keperawatan. Oleh sebab itu, perlu dimasukan dalam rencana tindakan keperawatan pada masalah keperawatan tertentu. Jadi, rencana keperawatan terdiri dari tindkan keperawatan yang ditujukan kepada individu, kelompok, dan keluarga klien. Semua kemampuan yang dipelajari klien dalam TAK hendaknya digunakan sebagai klien pulang ke rumah. Peran keluarga diperlukan untuk memantau pelaksanaan kemampuan di rumah. Dalam proposal sederhana ini kami memaparkan TAK sosialisasi sesi 2 berkenalan dengan anggota kelompok.



B. Tujuan Untuk melatih mahasiswa keperawatan menggunakan terapi aktivitas kelompok kepada pasien gangguan jiwa khususnya pasien isolasi social,



harga diri rendah, dan kerusakan komunikasi verbal dalam mengubah perilaku maladaptive menjadi adaptif. Sehingga pasien dapat kembali ke masyarakat lagi dan melakukan interaksi sosial sesuai perannya.



C. Manfaat Bagi mahasiswa STIKES Bethesda Menambah wawasan khususnya sebagai calon perawat untuk memberikan terapi modalitas bagi pasien gangguan jiwa.



vi



BAB I I LANDASAN TEORI TERAPI AKITIVITAS KELOMPOK (TAK)



A. Konsep TAK Secara Umum 1. Definisi Terapi Aktivitas Kelompok Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Iyus, 2009). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Iyus, 2009).



Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif (Keliat, 2016).



2.



Tujuan Dan Fungsi Terapi Aktivitas Kelompok Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggotanya dan pemimpin dalam mencapai tujuannya (Keliat, 2016). Kelompok



berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok lainnya (Keliat, 2016).



Menurut Iyus (2009) terapi kelompok mempunyai tujuan therapeutic dan rehabilitasi. a. Tujuan Umum 1) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing). 2) Membentuk sosialisasi. 3) Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensif (bertahap terhadap stress) dan adaptasi. 4) Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan efektif. b. Tujuan Khusus 1) Melatih pemahaman identitas diri. 2) Penyaluran emosi. 3) Meningkatkan ketrampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-hari. 4) Bersifat rehabilitasi. Pasien-pasien rehabilitatif adalah mereka yang telah sembuh secara medis, tetapi perlu disiapkan fungsi dan kemampuan untuk persiapan mandiri dan sosial di tengah masyarakat. Dari segi rehabilitasi terapi kelompok bertujuan meningkatkan kemampuan ekspresi diri, ketrampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan pengetahuan



tentang



pemecahannya.



viii



masalah-masalah



kehidupan



dan



3.



Jenis Terapi Aktivitas Kelompok Beberapa ahli membedakan kegiatan kelompok sebagai tindakan keperawatan pada kelompok dan terapi kelompok. Stuart dan Laraia (2001) menguraikan beberapa kelompok yang dapat dipimpin dan digunakan perawat sebagai tindakan keperawatan bagi klien, misalnya, task groups, supportive groups, brief therapy groups, intensive problem – solving groups, medication groups, activity therapy, dan peer support groups. Wilson dan Kneisl (1992) menyampaikan beberapa terapi kelompok seperti, analytic group psycho therapi, psycho drama, selfhelp groups, remotivation, reeducation, dan client goverment groups. Terkait dengan terapi aktiitas kelompok, Rawlins, Williams, dan Beck (1993) membagi kelompok menjadi tiga, yaitu terapi kelompok, kelompok terapeutik, dan terapi aktivitas kelompok. a. Terapi Kelompok Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah meningkatkan kesadaran



diri



(self-awereness),



meningkatkan



hubungan



interpersonal, membuat perubahan, atau ketiga-tiganya. b. Kelompok Terapeutik Kelompok terapeutik membantu mengatasi stres emosi, penyakit fisik kritis, memfasilitasi tumbuh-kembang, atau meningkatkan penyesuaian sosial, (misalnya, kelompok wanita hamil yang akan menjadi ibu, individu yang kehilangan, dan penyakit terminal). Banyak kelompok terapeutik yang dikembangkan menjadi self-helpgroup. Tujuan dari kelompok ini adalah sebagai berikut : a. Mencegah masalah kesehatan; b. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok; c. Meningkatkan kualitas kelompok. Antara anggota kelompok saling membantu dalam menyelesaikan masalah.



c. Terapi Aktivitas Kelompok Terapi aktivitas kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu, stimulasi sensori, orientasi realita, dan sosialisasi. Terapi ini sering dipakai sebagai terapi tambahan. Sejalan dengan hal tersebut, Lancaster mengemukakan beberapa aktiitas yang digunakan pada TAK, yaitu menggambar, membaca puisi, mendengarkan musik, mempersiapkan meja makan, dan kegiatan sehari-hari yang lain. Wilson dan Kneils (1992) menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respons sosial dan harga diri. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi di dalam kelompok, yaitu membaca puisi, seni, musik, menari, dan literatur. Dari uraian tentang aktivitas kelompok yang dikemukakan oleh Wilson, Kneils, dan Lancaster ditemukan kesamaan dengan terapi kelompok tambahan yang disampaikan oleh Rawlins, Williams, dan Beck (1993).



4.



Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Aktivitas Kelompok Menurut Iyus (2009) semua pasien rehabilitasi perlu mendapatkan terapi kelompok kecuali mereka yang mengalami: a. Psikopat dan Sosiopat. b. Selalu diam dan/atau autistik. c. Delusi yang tidak terkontrol. d. Klien yang mudah bosan. e. Pasien rehabilitasi ambulatory yang tidak termasuk psikosis berat, tidak menunjukan gejala-gejala regrsi dan halusinasi dan ilusi yang berat dan orang-orang dengan kepribadian sciozoid serta neurotic. f. Pasien dengan ego psiko patologi berat yang menyebabkan psikotik kronik sehingga menyebabkan toleransi terhadap kecemasan rendah dan adaptasi yang kurang.



x



B. Konsep TAK Khusus 1. Definisi TAK Sosialisasi (TAKS) Terapi aktivitas kelompok (TAK); sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitaasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.



2. Tujuan TAKS a. Tujuan umum TAKS, yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. b. Tujuan khusus TAKS sesi 2 adalah sebagai berikut : 1) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok dengan menyebutkan identitas diri sendiri yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. 2) Klien mampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain yang meliputi nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. 3.



Aktivitas Dan Indikasi Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih kemampuan sosialisasi klien. Klien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah klien yang mengalami gangguan hubungan sosial berikut. a. Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal. b. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus.



4. Setting 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.



5. Pengorganisasian Kelompok 1) Susunan a) Leader: Laeticia Naibaho b) Co Leader: Priskila



c) Fasilitator:  Jaya  Ratri  Ana d) Observer: Desi



xii



2) Tugas a) Leader:  Memimpin jalannya TAK.  Menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan TAK. b) Co Leader:  Membantu pelaksanaan TAK.  Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam kegiatan TAK. c) Fasilitator:  Memfasilitasi jalannya kegiatan TAK.  Memotivasi klien untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan TAK.. d) Observer:  Mengevaluasi jalannya kegiatan TAK.



6. Alat 1. Laptop 2. Lagu sejenis yang berirama riang. 3. Bola tenis. 4. Buku catatan dan pulpen. 5. Jadwal kegiatan harian klien. 6. Lembar observasi



7. Metode 1. Dinamika kelompok. 2. Diskusi. 3. Bermain peran/simulasi.



8. Sasaran dan Kriteria Pasien



No



Nama Pasien



Diagnosa Keperawatan



1.



Sdr. A



Isolasi Sosial



2.



Sdri .D



Harga diri rendah



3.



Sdri. M



Isolasi Sosial



4.



Sdri. R



Harga Diri Rendah



5



Sdr Y



Harga diri rendah



9. Langkah Kegiatan



Tahap 1. Persiapan



Kegiatan



Waktu



1. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (seperti yang sudah 5 menit disepakati pada terminasi Sesi 1 TAKS). 2. Mempersiapkan pertemuan.



alat



dan



tempat



1. Salam terapeutik a.



Salam dari terapis kepada klien.



b.



Terapis dan klien memakai papan nama.



2. Evaluasi/validasi 2. Orientasi



a.



Menanyakan perasaan klien saat ini. b. Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri 5 menit pada orang lain. 3. Kontrak a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan dengan anggota kelompok. b. Terapis menjelaskan aturan main berikut:



xiv



Tahap



Kegiatan 1)



2) 3)



Waktu



Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. Lama kegiatan 30 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai ahkir.



1. Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam. 2. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara: 3. Tahap Kerja



a. b.



Memberi salam; Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi; c. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawan bicara; 15 menit d. Dimulai oleh terapis sebagai contoh. 3. Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran. 4. Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola. Pada saat musik dihentikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang di sebelah kanannya kepada kelompok, yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh. . 5. Ulangi 4 sampai mendapat giliran.



semua



anggota



6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.



Tahap



Kegiatan



Waktu



1. Evaluasi



4. Tahap Terminasi



a. Menanyakan perasaan setelah mengikuti TAK.



klien



b. Memberikan pujian keberhasilan kelompok.



atas



2. Rencana tindak lanjut a. Menganjukan tiap anggota 5 menit kelompok latihan berkenalan. b. Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien. 3. Kontrak yang akan datang a. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi. b. Menyepakati waktu dan tempat.



10. Evaluasi dan Dokumentasi a. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 2, dievaluasi kemampuan dalam berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.



xvi



Sesi 2: TAKS Kemampuan Berkenalan Kemampuan verbal No



Jenis kegiatan



Nama Klien Sdr D Sdr M



Sdr R



Kemampuan nonverbal Nama Klien Sdr A Sdr D Sdr M Sdr R



Sdr Y



Sdr A 1. 2. 3.



Menyebutkan nama lengkap Menyebutkan nama panggilan Menyebutkan asal



4.



Menyebutkan hobi



5. 6. 7.



Menanyakan nama lengkap Menanyakan nama panggilan Menanyakan asal



8.



Menanyakan hobi



Sdr Y



Jumlah



No 1.



Aspek yang diobservasi Kontak mata



2.



Duduk tegak



3.



Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah



4.



b. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika mengikuti TAKS pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah; Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.



BAB III PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK



A.



Waktu pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:



B.



C.



1.



Hari/Tanggal



: Senin, 27 Mei 2019



2.



Waktu



: Pukul 10.00 – 10.30 Wib



3.



Tempat



: Ruang Laboratorium klinik Stikes Bethesda



Pengorganisasian kelompok 1. Leader



: Laeticia Naibaho



2. Co Leader



: Priskila



3. Fasilitator



: Jaya. Ratri dan Ana



4. Observer



: Desi



Setting tempat 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.



xviii



D.



Evaluasi hasil dan dokumentasi Evaluasi dilakukan saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 2, dievaluasi kemampuan dalam berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan mencapai tujuan sesi 2 yaitu Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok dengan menyebutkan identitas diri sendiri yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi dan klien mampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain yang meliputi nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Evaluasi perkembangan klien dapat dilihat dalam tabel berikut. Sesi 2: TAKS Kemampuan Berkenalan



Kemampuan verbal No



Jenis kegiatan



1.



3.



Menyebutkan nama lengkap Menyebutkan nama panggilan Menyebutkan asal



4. 5.



Nama Klien Ardianto Sdr Sdr M √ √ √



Sdr R √



Sdr Y √







































×



Menyebutkan hobi































































7.



Menanyakan nama lengkap Menanyakan nama panggilan Menanyakan asal



















×



8.



Menanyakan hobi























2.



6.



Jumlah



Kemampuan nonverbal No 1. 2.



Aspek yang diobservasi Kontak mata Duduk tegak



Nama Klien Ardianto Sdr D Sdr M Sdr R √ √ √ √ √ √ √ √



Sdr Y √ √



3.



4.



Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah











































BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompk digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhka, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive. Pada pasien isolasi sosial TAKS sangat penting dilakuka, sehingga akan meningkatkan interaksi dengan orang lain.



B. SARAN Dalam pelaksanaan terapi aktivitas kelompok selanjutnya sebaiknya di persiapkan dengan lebih baik dan setiap peran yang bertugas baik sebagai leader, co leader, fasilitator dan observer dalam melaksanakan tugas sesuai dengan perannya saat TAK



xx



DAFTAR PUSTAKA



Keliat, Budi Anna. (2016). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC. Stuart. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier.