TAK RPK Sesi 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • irfan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERILAKU KEKERASAN SESI 2 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa



DISUSUN OLEH : KELOMPOK NURI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Muhammad Tajulfikri Irfan Pratama Winda Fitrianingsih Witriani Ajeng A Indri Andriani Sri Sulastri Maharani Meisy Arsita



214119023 214119070 214119034 214119055 214119081 214119071 214119042



PROGRAM STUDI NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI



2020



2



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERILAKU KEKERASAN SESI 2 A. Topik Mencegah perilaku kekerasan secara fisik B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah selesai mengikuti TAK persepsi klien mampu mencegah perilaku kekerasan secara fisik 2. Tujuan Khusus a. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien b. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan c. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan C. Landasan Teori Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering disebut juga gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan 1otoric yang tidak terkontrol (Yosep, 2009). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan dimana hal tersebut untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart & Sundeen, 2005). Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Fitria, 2010).



TAK adalah metode kelompok, inspiransi refresi yaitu metode yang tergantung pada seorang pemimpin yang kuat dan otoritatif, membangkitkan perasaan kelompok dan respon kelompok, metode ini dapat mengungkapkan perasaan-perasaan klien dan mendiskusikan problem dengan orang lain. Penggunaan TAK dalam keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan serta pemulihan kesehatan jiwa 1



seseorang. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui TAK meliputi dukungan, pendidikan, peningkatan kemampuan memecahkan masalah, peningkatan hubungan interpersonal dan juga untuk meningkatkan uji realitas kepada klien gangguan orientasi realitas. D. Klien 1. Nama Klien No 1. 2. 3. 4.



Nama pasien



2. Karakteristik / kriteria pasien a) Klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik b) Ada riwayat prilaku kekerasan baik secara fisik atau verbal c) Klien dapat diajak kerjasama d) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami prilaku agresif atau mengamuk (dalam keadaan tenang) 3. Proses seleksi Proses seleksi dilakukan selama therapy, selama hari perawatan dengan cara mengobservasi klien di Ruang Nuri RS Jiwa Provinsi Jwa Barat, berdasarkan kriteria lain yang diikutsertakan dalam TAK, selanjutnya dalam proses seleksi tersebut diinformasikan tentang rencana kegiatan TAK yang dilakukan kontrak dengan klien apa klien bersedia atau tidak untuk diikutsertakan dalam TAK. E. Pengorganisasian 1. Waktu Hari/Tanggal



: Kamis, 30 Januari 2020



Waktu



: 10.00 WIB



Tempat



: Ruangan Merpati



2. Tim terapis dan tugas a. Leader Tugas



: Winda Fitrianingsih : 2



1) Memimpin jalannya kegiatan 2) Memperkenalkan anggota terapi 3) Menjelaskan tujuan 4) Mengatur jalannya terapi 5) Menetapkan jalannya tata tertib 6) Mengambil keputusan dan menyimpulkan b. Co Leader



: Irfan Pratama



Tugas : 1) Membantu leader jika terjadi blocking 2) Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kekeliruan 3) Bersama leader menjelaskan dalam menyelesaikan masalah c. Fasilitator



: Witriyani Ajeng Ayu, Indri Andriani, Sri Sulastri



Maharani dan Muhammad Tajulfikri Tugas : 1) Mendampingi peserta diskusi 2) Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang dilakukan klien sebagai anggota kelompok 3) Memberikan motivasi pada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan kegiatan kelompok 4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan d. Observer



: Meisy Arsita



Tugas : 1) Mengobservasikan persiapan pelaksanaan terapi kelompok 2) Mencatat aktivitas semua kegiatan dalam terapi kelompok



3. Metode dan media a. Metode 1. Dinamika kelompok 3



2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran/simulasi b. Alat Media yang digunakan antara lain : 1. Buku catatan/kertas dan pulpen 2. Jadwal kegiatan klien 3. Bantal 4.



Settingan a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran b. Ruangan nyaman dan tenang



L



CL



F4



K1 F1



K4 F3



K3



F2



K2



OB Keterangan : L



:Leader



CL



:Co Leader



F



:Fasilitator



OB



:Observer



K



:Klien



F. Proses Pelaksanaan 1. Persiapan (5 menit) a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1 4



b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi (10 menit) a. Salam terapeutik 1) Salah dari terapis kepada klien 2) Klien dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan: penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan serta akibatnya c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan 2) Menjelaskan aturan main berikut : 



Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai







Anggota wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai







Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi







Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan







Jika ingin mengajukan pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin







Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan TAK berlangsung







Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai







Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis, sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu



3. Kerja (20 menit) a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien 5



1) Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian dan olahraga yang biasa dilakukan oleh klien 2) Tulis di buku catatan/kertas b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan kemarahn secara sehat seperti tarik nafas dalam, menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main bola, senam, memukul bantal pasir tinju dan memukul gendang. c. Menjelaskan kegiatan fisik tarik nafas dalam untuk meredakan marah: 1) Duduk tegak, boleh juga berbaring 2) Tarik nafas melalui hidung. Tahan sambil menghitung dalam hati 1, 2, 3 3) Hembuskan nafas melalui mulut sambil dalam hati menghitung mundur dari angka 10 sampai 0 4) Ulangi nomor 1-3 sebanyak 5x d. Menjelaskan kegiatan fisik dengan pukul bantal (bisa dengan yang lain seperti: gendang, kasur, karung pasir), yaitu pada saat ada tandatanda marah yang dirasakan lakukan pukul bantal berulang-ulang sampai marah mereda e. Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan f. Bersama klien mempraktikan dua kegiatan yang dipilih 1) Terapis mempraktikan (mendemonstrasikan) 2) Klien mendemonstrasikan ulang g. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikannya cara penyaluran kemarahan h. Memberikan pujian pada peran serta klien i. Upayakan semua klien berperan aktif 4. Terminasi (10 menit) a. Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Menanyakan ulang cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan b. Tindak lanjut 6



1) Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika menghadapi (lagi) stimulus penyebab perilaku kekerasan 2) Menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah dipelajari 3) Memasukan pada jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi sosial yang asertif 2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya G. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut : Sesi 2 : Stimulasi persepsi perilaku kekerasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik No



Nama Klien



Mempraktikan cara fisik



Mempraktikan cara fisik



yang pertama



yang kedua



1. 2. 3. 4.



Petunjuk : 



Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 7







Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikan dua cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu 2. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu mempraktikan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktikan pukul bantal. Anjurkan dan bantu klien mempraktikan di ruang rawat (buat jadwal).



8



DAFTAR PUSTAKA Dalami, E, dkk. 2009. Askep Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta : CV. Trans Info Media Farida Kusumawati, dkk. 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta: EGC Keliat, Budi Anna dan Akemat. (2013). Keperawatan Jiwa Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta: EGC Stuart dan Laraia, Principles And Practice of Psyciatric Nursing (5Th. Ed) St. Louis Mosby Year Book 2007 Yosep (2011), Keperawatan Jiwa. Edisi 4, PT Refika Aditama : Bandung