Tak Sensori [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK DAN SENSORI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Dosen : Sutarno, M.Kep



Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Sulis Kusuma Dewi Rizka Dwi S Devina Eka T Gerry Sukma M Ana Niayu Pratiwi Vanessa Salfadilah Anggita Sari Fany Yuliasari



NIM 106117038 NIM 106117037 NIM 106117040 NIM 106117043 NIM 106117044 NIM 106117046 NIM 106117048 NIM 106117060



STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AJARAN 2019-2020



Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pencegahan HIV/AIDS ” dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Sutarno, M.Kep yang telah membimbing dan memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Dan kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Cilacap, 23 Oktober 2019



II



DAFTAR ISI Blm d edit



Halaman Judul....................................................................................................... Kata pengantar................................................................................................... II Daftar isi........................................................................................................... III BAB I PENDAHULUAN Latar belakang........................................................................................ 1 Rumusan masalah....................................................................................1 Tujuan .....................................................................................................1 BAB I PEMBAHASAN Definisi Tulang...................................................................................2 Fungsi Tulang.....................................................................................2 Peredaran Darah Tulang......................................................................3 Proses Penyembuhan Patah Tulang....................................................4



BAB III PENUTUP Ksimpulan................................................................................................5 Saran........................................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................6



III



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Marjuki mahdi khususnya Ruang antareja sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Terapi aktivitas kelompok Stimulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua pancaindera (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat, 2009). Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun eksternal 4



(Purwaningsih, 2009). Jadi, terapi stimulasi sensori merupakan jenis terapi dengan menstimulasi sensori klien untuk mendapatkan reaksi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi, dan ucapan. B. Aktifitas dan Indikasi Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Hal yang harus diperhatikan: 1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah disepakati. 2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang lain bisa pasti Bapak bisa “ 3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan. C. Jenis terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu: a) Sesi 1 : mendengarkan musik b) Sesi 2 : Menggambar c) Sesi 3 : Menonton TV/video



Terapi Stimulasi Sensori Suara Mendengar Musik I.



Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku.



II.



III. IV. V.



Tujuan 1. Klien mampu mengenali musik yang didengar 2. Klien mempu memberii respon terhadap music 3. Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang Alat 1. Tape recorder 2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius) Metode 5



1. Diskusi 2. Sharing persepsi VI. Langkah kegiatan 1. Persiapan a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri rendah dan tidak mau bicara b) Mempersiakan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a) Salam terapeutik b) Salam dari terapis kepada klien c) Evaluasi atau validasi d) Menanyakan perasaan klien saat ini e) Kontrak  Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music  Terapis menjelaskan aturan main berikut : ° Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepeda terapis ° Lama kegiatan 45 menit ° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3. Tahap kerja a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam. b) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan. c) Terapis dan klien memakai papan nama. d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu. e) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kirakira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klie mendapat giliran. g) Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan. 4. Tahap terminasi a) Evaluasi  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.  Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok. b) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan brmakna dalam kehidupannya. c) Kontrak yang akan datang  Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar. 6



 Menyepakati waktu dan tempat. 5. Evaluasi Dan Dokumentasi a) Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:



SESI 1:TAK STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK KEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIK NAMA KLIEN



NO ASPEK YANG DINILAI 1.



Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



2.



Memberii respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/ menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)



3.



Memberii pendapat tetang music yang didengar



4.



Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu



Petunjuk 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu b) Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK 7



stimulasi sensori mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.



8



Role Play Di sebuah ruangan pertemuan RSJ Bangli, akan dilakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori. Di RSJ Bangli di ruangan perawat, para perawat berdiskusi untuk menentukan terapi aktivitas kelompok yang akan dilakukan pada klien. Terapi yang selanjutnya adalah terapi menggambar. Sebelumnya terapi mendengar music yang merupakan sesi 1 dari terapi stimulasi sensori yang sudah dilaksanakan. Dan…..di suatu pagi………. Leader : Selamat pagi teman-teman? F dan O : Selamat pagi Pak…. Leader : Seperti yang telah kita rencanakan, kita akan melanjutkan sesi 2 dari terapi stimulasi sensori setelah kemarin kita Co Leader



:



melakukan sesi 1. Sepertinya kegiatan kemarin kurang maksimal, sebagian



Fasilitator



:



pasien belum siap mengikuti kegiatan. Ya saya setuju, sewaktu saya kontrak waktu beberapa dari



Observer



:



mereka tidak suka dengan jenis music yang diputar. Tapi, di akhir kegiatan mereka cukup kooperatif. Semoga



Leader



:



saja sesi 2 ini lebih OK. Baik… karena kita sudah kontrak waktu kemarin sekarang



Fasilitator Leader



: :



silakan teman-teman jemput mereka. Baik Pak OK, mari kita mulai….



Para perawat segera memulai terapi sensori yang akan dilaksanakan di ruang pertemuan… Tiap fasilitator menemui klien untuk mengajak mereka ke ruang pertemuan…. Sementara leader dan Co Leader serta observer menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukanuntuk kegiatan terapi nanti. Dan….. di ruang Nakula, tiba-tiba… Fasilitator 1



:



Selamat pagi bapak Agung…. Seperti janji kemarin, Bapak



Klien 1



:



ingat kan, hari ini kita akan menggambar? Hah??? Menggambar… ? mmmmm ok deh, saya mau



Fasilitator 1



:



menggambar wajah saya yang ganteng ini… Iya…..bapak boleh menggambar apa saja yang bapak



Klien 1



mau…. Ayo Pak sekarang kita ke ruang pertemuan…. : Oke2 (senyum-senyum kegirangan…)



9



Dan….. hal serupa juga terjadi di ruang Dharmawangsa dimana fasilitator sedang menjemput klien dengan Waham…… Fasilitator 2 : Permisi pak, selamat pagi…. Klien 2 : Suster tau gak….. saya sebenarnya bisa terbang.. Fasilitator 2 : Sebentar pak….jangan terbang dulu, kita menggambar Klien 2



:



dulu…. saya tidak ingat? Kita mau menggambar di ruang



Fasilitator 2



:



pertemuan kan…? Ayo kita terbang kesana sekarang….. Iya, tapi saya tidak bisa terbang, tapi kita bisa berangkat



sama-sama… Beberapa detik kemudian…. Fasilitator 2 : Bagaimana bapak, coba lihat kaki Bapak ada dimana? Menyentuh tanah bukan? Itu artinya Bapak tidak terbang, Klien 2



:



tapi berjalan kaki. O iya ya suster….



Beberapa menit kemudian semua klien sudah berada di ruang pertemuan… Leader : Baik Bapak selamat pagi, sudah tahu rupanya ya kita sekarang akan melakukan kegiatan menggambar. Nanti kegiatan ini akan kita laksanakan selama 45 menit. Kegiatan ini akan membantu Bapak untuk melatih ekspresi dan emosi Bapak. Nanti saya perawat Ditya dan Perawat Ryan akan memandu bapak untuk mengikuti Co Leader Klien 1 Co Leader Leader



: : : :



kegiatan ini…. Bukan begitu perawat Ryan? Tentu saja….. saya yang paling ganteng disini tau suster!!!!! Oh iya….Bapak yang paling ganteng di sini. Sudah-sudah, sekarang kita mulai saja



ya



Bapak,



menggambarnya…. Kegiatan menggambar akan dimulai… Fasilitator membagikan kertas dan pensil kepada klien dan mereka semua pun duduk membentuk lingkaran…. Leader



:



Bapak,sudah pernah pegang kertas dan pensil kan



Klien 1 Fasilitaor 1



: :



sebelumnya? Pisau kok di bilang pensil….. Bapak… ini bukan pisau Pak, ini pensil… Coba deh sekarang kalau ini ini pisau bisa gak dipakai



Klien 1 Fasilitator 1 Klien 1



: : :



untuk memotong/? Mencoba memotong kertas memakai ini….! Gimana, tidak bisa kan Pak… Oh iya ya… Berarti ini pensil ya suster…. 10



Fasilitator 1 Leader



: Iya tentu itu pensil…… : Baiklah…..sekarang kita mulai saya ya menggambarnya…. Bapak boleh menggambar apa saya yang Bapak mau, nanti setelah



selesai Bapak ceritakan apa yang



Bapak gambar…. Ayo silahan…silakan… Para klien pun mulai menggambar mereka didampingi oleh fasilitatot…. Leader Klien



: :



Leader



:



Semua sudah selesai menggambar Bapak ? (Semua klien menjawab) Sudahh…. Sekarang silakan Bapak ceritakan apa yang Bapak gambar



:



dan arti dari apa yang bapak gambar Di mulai dari Bapak Agung…. Ayo silakan….. Ayo-ayo semua liat gambar saya…… Bagus



: :



Ganteng kan…. Ini saya….. Sekarang Bapak ceritakan arti dari gambar Bapak… Ini gambar saya sewaktu saya masih muda… Saya ganteng



Klien 1 Leader Klien 1



kan……



sekali mirip artis kan bu….Pacar saya sangat sayang sama saya… sebentar lagi kami akan menikah… Tapi saya gak tahu kenapa dia belum jemut-jemput saya…. (Klien terus menceritakan pengalamannya dimana Ia Leader



:



kehilangan kekasih yang sangat disayanginya……….) Bapak Agung.. gambarnya sudah bagus sekali, ayo kita beri tepuk tangan……



Kemudian leader pun mendekati klien 2 lalu menanyakan arti dari apa yang ia gambar… Leader : Bapak….. bagaimana dengan gambar Bapak? Wah…Bapak menggambar pesawat terbang, Klien 2 Leader



:



kenapa



Bapak menggambar ini? Gambar saya memang bagus…. Sebenarnya saya bisa



terbang…sama seperti pesawat gambar ini… : Kenapa Bapak berkata seperti itu? Klien 2 merenung sejenak, kemudian pelan-pelan ia mulai



menceritakan peristiwa yang di alaminya 2 tahun lalu dimana ketika Ia tidak bisa melanjutkan



kuliahdi jurusan penerbangan karena ketidakmampuan



ekonomi…. Klien 2



Dulu saya mahasiswa jurusan penerbangan…. Waktu itu, 6



:



bulan lagi saya akan



lulus kuliah… Cita-cita saya menjadi



seorang pilot… tapi ekonomi keluarga tidak mendukung… 11



(Demikian seterusnya…. Klien menceritakan sedikit demi Leader



:



sedikit pengalaman masa lalunya…). Bagus ya teman-teman, ayo kita beri tepuk tangan….



Setelah selesai meceritakan gambar…leader dan co leader kemudian memberikan reinforcement positif terhadap kelompok… Co Leader : Bapak sekalian… sudah bagus sekali apa yang sudah Bapak kerjakan… Semoga kegiatan ini bermanfaat. Besok kita akan melanjutkan



kegiatan yang sama, tetapi bukan



menggambar, melainkan menonton video… Terima kasih atas kesediaan Bapak sekalian… Sampai bertemu lagi besok… Selamat pagi.



12



DAFTAR PUSTAKA Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika Riyadi, Sujono. 2009. Asuhan Keeperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28 April



2012).



http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapikelompok.html Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan Jiwa.



(Diakses



28



April



2012).



http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporanterapi-aktivitas kelompok.html



13