5 0 3 MB
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dahulu, Tata Rias Pengantin merupakan simbol kebanggaan seseorang yang akan memulai kehidupan berumah tangga. Pernikahan adalah bagian yang normal dalam suatu kehidupan dan merupakan pertautan dalam dua keluarga besar. Pernikahan selalu identik dengan Tata Rias Pengantin dan serangkaian upacara adatnya. Salah satu langkah positif yang ditempuh adalah membina dan memelihara kelestarian warisan budaya yang ada di Kabupaten Paser. Pada kesempatan ini penulis ingin menguraikan tentang budaya Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Tengkolos Lengkor Walu yang merupakan aset seni budaya masyarakat Kabupaten Paser. Untuk menampilkan hasil yang sempurna maka Tata Rias Pengantin (TRP) Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu menggunakan asesoris (perhiasan) yang tidak meninggalkan nilai-nilai warisan budaya masyarakat Kabupaten Paser. Oleh karena itu para masyarakat yang ingin menjadi perias pengantin perlu mendalami teknik pemakaian asesoris pengantin itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka karya tulis ini akan membahas secara khusus tentang cara memakai asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser “Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu”.
1
B. Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah teknik pemakaian asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu secara baik dan benar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan? C. Tujuan Yang menjadi tujuan dalam penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik pemakaian asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu secara baik dan benar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu Menurut Abdul Hamid Wahid dalam makalahnya (2009) menyebutkan perhiasanperhiasan yang digunakan oleh pengantin pria dan wanita sebagai berikut. 1. Asesoris Pengantin Pria a. Mahkota
Kepala pengantin pria dihiasi dengan mahkota, tetapi sebelum mahkota dipasang kepala pengantin pria ditutup dengan Laung (tutup kepala) berwarna hitam dan ujungnya menjuntai ke bawah seperti Blangkon Jawa dan mempunyai bendulan di bagian belakang.
3
b. Kalung Emas Sambang Sambit
c. Gelang Tangan atau Gelang Toba
d. Keris
4
2. Perhiasan Pengantin Wanita a. Mahkota/ketopong
b. Kembang Goyang Berumpun
c. Surui Bulan (rangkaian bunga mawar dan bunga melati)
5
d. Karang Jagung Merak
e. Kalung
Kalung Kebon Raja Pagar Mayang
Kalung Tabu-Tabu/Penerob baju/penindis baju
6
f. Bonel Berumbai (Anting-anting Berumbai)
g. Gelang Bangkat
h. Cincin i. Kembang tangan (Kembang Kongkom)
7
B. Pemakaian Asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. Teknik pemakaian Asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu ini diambil dari makalah yang disampaikan pada kegiatan loka karya yang dibawakan oleh Abdul Hamid Wahid (2009) adalah sebagai narasumber yang telah dibakukan tentang Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merancang sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Teknik Pemakaian Asesoris Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu.
8
C. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Identitas a. Nama Lembaga b. Tutor c. Program
: UPTD SKB Kabupaten Paser : Deviana Yupita : Pembelajaran Tata Rias Pengantin Paser Baju Poko Tengkolos Lngkor
d. Materi
Walu : Pembelajaran
Teknik
Pemakaian
Assesoris Pengantin pada Tata Rias Pengantin Paser Baju Poko Tengkolos e. Tingkat f. Waktu
Lengkor Walu : Dasar : 30 menit
2. Standar Kompetensi Diharapkan peserta didik dapat melaksanakan Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu 3. Kompetensi Dasar Diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi cara pemakaian serta dapat melaksanakan Asesoris Pengantin Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu dengan teknik yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang telah di tentukan. 4. Indikator Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengerti dan memahami dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur tentang : a. Mendemonstrasikan cara memakaikan mahkota pada Pengantin Pria dan Pengantin Wanita. b. Mendemonstrasikan cara memakai Kembang Goyang. c. Mendemonstrasikan cara pemakaian Karang Jagung. d. Mendemonstrasikan cara pemakaian Surui Bulan/Sungai Bulan (Untaian bunga mawar dan bunga melati) 9
e. Mendemonstrasikan
cara
pemakaian
Bonel
Berumbai
(Anting-anting
Berumbai) f. Mendemonstrasikan cara pemakaian Kalung pengantin pria dan pengantin wanita. g. Mendemonstrasikan cara pemakaian Gelang pengantin pria dan pengantin wanita. h. Mendemonstrasikan cara pemakaian Pendeng Raga pada pengantin pria dan pengantin wanita. i. Mendemonstrasikan cara pemakaian Cincin Pagar Mayang pada Pengantin Wanita. j. Mendemonstrasikan cara membawa Kembang Tangan atau Kembang Kongkom pada pengantin pria dan pengantin wanita. 5. Tujuan Pembelajaran Agar peserta didik dapat melakukan pemakaian perhiasan pengantin pria dan pengantin wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu dengan baik dan benar sesuai prosedur. 6. Materi Pembelajaran 1. Macam-macam perhiasan pengantin pria dan pengantin wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. 2. Nama-nama dan bentuk asesoris pengantin pria dan wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Poko Tengkolos Lengkor Walu. 3. Mendemokan Cara memakaikan asesoris pengantin pria dan pengantn wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. 7. Metode dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
Penugasan
b. Media Pembelajaran 10
Gambar
Model
Perlengkapan asesoris pengantin pria dan pengantin wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu.
Alat-alat yang menunjang pemasangan asesoris pengantin pria dan wanita pada Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu . Jepit rambut Peniti
8. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap
Alokasi Waktu
Pendahuluan
2 menit
Penjelasan
25 menit
Kegiatan Instruktur 1. Memberi salam 2. Absen 1. Menjelaskan nama
1. Menjawab salam 2. Mengisi Absen nama- 1. Peserta
asesoris
pengantin
Kegiatan Peserta didik
pria
dan
memperhatikan
didik dan
mencatat
pengantin wanita pada Tata
Rias
Pengantin
(TRP) Paser Baju Poko Tengkolos
Lengkor
Walu. 2. Menjelaskan memakai
cara 2. Peserta didik asesoris
memperhatikan
pengantin wanita pada Tata
Rias
Pengantin
(TRP) Paser Baju Poko Tengkolos
Lengkor
Walu. 3. Menjelaskan
makna 3. Peserta didik 11
simbolis dari asesoris pengantin
pria
memperhatikan
dan
pengantin wanita pada Tata
Rias
Pengantin
(TRP) Paser Baju Poko Tengkolos
Lengkor
Walu. 4. Mendemonstrasikan
4. Peserta mengikuti
dan tanya jawab.
dan memperhatikan yang didemonstrasikan instruktur dan merespon bertanya
1. Merangkum materi
serta menjawab. 1. Memperhatikan dan
secara keseluruhan
mencatat
Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Penutup
3 Menit
Tengkolos Lengkor Walu secara keseluruhan 2. Memberi Tugas.
2. Mencatat tugas
3. Memberi Salam
3. Menjawab salam
Penutup
9. Penilaian Kriteria Penilaian No 1.
URAIAN
Memasang mahkota pengantin wanita tepat
KRITERIA Baik Kurang
ditengah-tengah dahi, sedangkan pengantin pria 12
cara memasangnya sama dengan pengantin wanita
tepat
ditengah-tengah
dahi
tetapi
sebelumnya di dalam mahkota pengantin pria diisi dengan tutup kepala yang menyerupai blangkon.
Memasang mahkota pengantin wanita tidak tepat di tengah-tengah dahi dan mahkota pengantin pria tidak diisi dengan tutup kepala yang
2.
menyerupai blangkon. Tiga kembang goyang yang berumpun dipasang berbentuk kipas pada sanggul
3.
Tiga kembang goyang berumpun tidak dipasang
berbentuk kipas. Memasang bunga melati karang jagung merak 2 (dua) untaian:
a. Memasang 1 untaian dengan cara melingkar di atas kepala didepan kembang goyang. b. Memasang 1 untaian berikutnya dengan cara melingkar
dikepala
belakang
pada
pertumbuhan rambut.
Memasang
bunga
melati
jagung
merak
2
untaian:
a. Dipasang di belakang kembang goyang berumpun. b. Dipasang tidak tepat dipertumbuhan rambut 4.
belakang. Memasang bunga melati surui bulan/sugai bulan tepat pada pertemuan ujung mahkota pada
belakang kepala.
Memasang bunga melati surui bulan/ sugai bulan tidak tepat pada ujung mahkota pada belakang
13
5.
kepala. Memasang
Bonel
Berumbai
(Anting-anting
berumbai) tepat pada lubang anting telinga.
6.
Memasang Bonel tidak Berumbai (Anting-anting
yang tidak berumbai) Memasang 2 (dua) buah kalung pengantin wanita
a. Kalung Kebon Raja Pagar Mayang. b. Kalung
Tabu-tabu/Penerob
baju/penindis
baju. Dan memasang kalung Sambang Sambit pada pengantin pria dengan rapi
7.
Memasang
pengantin pria dan kalung pengantin wanita Memasang Gelang Bangkat Pada Kiri Dan Kanan
kalung
Tangan
tertukar
Diantara
antara
Siku
kalung
Dengan
Pergelangan Tangan Pengantin Yang MasingMasing Berjumlah 3 (Tiga) Buah. Memasang Gelang Toba Pada Kiri Dan Kanan Pada Pergelangan Tangan Pengantin Pria
Memasang Gelang Bangkat dan Gelang Toba tertukar dalam pemasangannya antara gelang
8.
pengantin pria dan gelang pengantin wanita. Memasang cincin Pagar Mayang pada jari manis sebelah kiri pengantin wanita.
9.
Memasang cincin pagar mayang pada jari manis
sebelah kanan atau jari-jari yang lain. Membawa Kembang Tangan di depan dengan cara pangkal di bawah dan ujung di atas oleh
pengantin pria ataupun pengantin wanita.
Membawa
Kembang
Tangan
dengan
cara
menghadap ke bawah oleh pengantin pria atau 14
pengantin wanita.
15
D. MAKNA SIMBOLIS 1. Mahkota atau ketopong berbentuk gunungn seperti tunas bambu dengan gunung di tengah lebih tinggi dari kiri dan kanan melambangkan di kabupaten Paser pernah bertahta seorang raja (ratu) wanita yang digambarkan dengan sebutir telur dalam ruas bambu yang merupakan cikal bakal raja Paser yang bernama Putri Petong dengan gelar Aji Putri Petong.
a b Gambar a. Mahkota Pengantin Pria, b. Mahkota 2. Bunga yang terdapat pada mahkota orang Paser menyebutnya Daun Lempinak Pengantin wanita
yaitu sejenis tanaman kacang-kacangan yang tumbuh ditepi sungai atau rawarawa sepanjang sungai Kandilo dan hanya tumbuh pada waktu-waktu tertentu yang menandakan bahwa panen padi pada tahun itu akan melimpah ruah maka
dimulailah musim tanam padi oleh pada para petani. 3. Sanggul yang disebut Tengkolos Lengkor Walu berbentuk angka delapan dengan ujung rambut terurai mempunyai makna bahwa
Kabupaten
Paser
terdapat
berbagai
macam suku adat dan budaya namun terikat dalam satu ikatan Bhineka Tunggal Ika.
4. Kembang Goyang Berumpun di atas sanggul hiasan Sanggul Tengkolos Lengkor kepala terdapat tiga rumpun bercabang selalu ganjil
Walu
lima atau tujuh yang melambangkan budaya paser selalu memilih bulan ganjil dalam melaksanakan upacara
perkawinan
maupun
dalam pekerjaan-
pekerjaan lain demi kebaikan.
16
5. Gunung runcing pada mahkota berjumlah lima buah melambangkan masyarakat Kembang Goyang selalu tunduk dan taat pada pemimpin dan menjunjung tinggi lima rukun Islam. Berumpun 6. Ditengah Mahkota terdapat lima biji permata yang diikat oleh kelopak daun melati
sebanyak lima biji melambangkan keagungan dan kebesaran Kabupaten Paser. 7. Pakaian pengantin Paser berwarna kuning melambangkan kebesaran kerajaan Paser sejak zaman dulu kala, sementara rakyat biasa berwarna hitam.
Pakaian Pengantin pria
Pakaian Pengantin wanita
8. Kerah Shanghai ini merupakan budaya Cina yang datang ke Kerajaan Paser, adapun bentuk baju bagian kiri ditindis bagian kanan melambangkan wanita harus duduk disebelah kiri pria ketika bersanding. 9. Motif Baju Pengantin Paser yaitu motif daun lempinak yang bermakna selalu membawa berkah kesuburan. 10. Dipergelangan tangan ada pita merah dan ikat pinggang juga berwarna merah pertanda bahwa masyarakat paser selalu berani dan jujur serta bijaksana dalam bersikap. Ikat pinggang tersebut dinamakan pendeng raga.
Pendeng Raga Pengantin Wanita
Pendeng Raga Pengantin Pria
17
11. Kain terurai berwarna-warni (merah, kuning, hijau, putih dan ungu) di pinggang yang melapisi rok dan celana pengantin disebut dengan Juata Serewe atau Juata Bina Rewe. Bermakna kecantikan pengantin laksana bidadari yang turun dari langit atau kayangan.
12. Gelang tangan pengantin wanita bernama Gelang Bangkat seperti gelang anak Raja Penniki dari Wajo yang menikah dengan anak Sultan Paser, maka berasimilasilah alat-alat perhiasan bugis dengan perhiasan Paser, apalagi setelah perkawinan tersebut melahirkan seorang putri yang akhirnya manikah dengan anak Raja Kutai Ing Juata Srewe Pengantin
Martadipura. Pria
Juata Srewe Pengantin Wanita
Gelang Bangkat
13. Mahkota atau yang disebut Ketopong pada pengantin pria tidak jauh berbeda dengan mahkota kutai. Letak perbedaanya antara keduanya
Ketopong Laung adalah pada mahkota pengantin pria ditutup dengan Laung berwarna hitam dengan
ujung menjuntai ke bawah dan mempunyai bendulan yang menyerupai blangkon. Ini merupakan warisan budaya jawa karena perkawinan Putri Petong dengan Raden Abu Mansyur dari Kerajaan Demak. 18
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Tata Rias Pengantin (TRP) Paser “BAJU POKO TENGKOLOS LENGKOR WALU” yang merupakan tata rias pengantin asli Kabupaten Paser di Kalimantan Timur memahami teknik pemakaian asesoris dari TRP Paser tersebut. B. SARAN Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan bahan acuan yang dapat bermanfaat serta berguna bagi para pembaca sehingga dapat menambah wawasan
dan
pengetahuan tentang khasanah budaya di Kabupaten Paser tentang Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. Selain itu, karya tulis ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perias pengantin lain yang hendak meneliti tentang teknik pemakaian Tata Rias Pengantin (TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu.
19
Daftar Rujukan 1. UPTD PKB.2009. Tata Rias Pengantin. Naskah disajikan pada diklat instruktur tata rias pengantin tanggal 10-15 Nopember 2009. 2. Wahid, A.Hamid.2009. Tata Rias Pengantin u(TRP) Paser Baju Poko Tengkolos Lengkor Walu. Makalah disampaikan pada lokakarya Tata Rias Pengantin tanggal 24 Nopember 2009.
20
ASAL USUL DATA
1. Almarhum Rinjani, Pembelakal Pait Meninggal Tahun 1968, Pada umur 95 tahun. 2. Almarhum Pokok, Pembekal Selang (Semuntai), Meninggal tahun 1969, pada umur 75 tahun. 3. Almarhum Ma Ritu, Meninggal tahun 1970, pada umur 80 tahun, Beliau adalah Perias Di Long Ikis. 4. Almarhum Kekem, Meninggal tahun 1973, pada umur 75 tahun, beliau adalah perias di Kuaro. 5. Hj. Aminah, meninggal sekitar tahun 1997, pada umur 65 tahun, beliau adalah perias di Tanah Grogot. 6. Hj. Aluh Meninggal sekitar tahun 1997, pada umur 70 tahun, beliau adalah perias di Tanah Grogot. 7. Syarifah Talhah, Meninggal tahun 1999, pada umur 120 tahun, beliau adalah perias. 8. Hj. Aji Nunut, meninggal tahun 1999, pada umur 115 tahun, beliau adalah anak Pangeran Menteri yang memiliki pengalaman dirias. 9. Hj. Syarifah Aisyah Assegap, meninggal tahun 2002, pada umur 70 tahun, beliau adalah penjahit dan perias. 10. Gusti Jamrud, Meninggal tahun 1998, pada umur 75 tahun, beliau adalah perias.
BIODATA
21
NAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR AGAMA PENDIDIKAN TERAKHIR ALAMAT
: : : : :
DEVIANA YUPITA LONGIKIS, 18 AGUSTUS 1974 ISLAM SMEA JL. PADAT KARYA GG. PADA ELO RT.11 RW.02 KELURAHAN/KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR
PEKERJAAN JABATAN
:
TELP/HP: 0811545770 PERIAS PENGANTIN KETUA SEKSI SOSIAL DAN EKONOMI PERIODE 2007-2011 DPC
HARPI
MELATI
KABUPATEN
PASER KALIMANTAN TIMUR KEGIATAN YANG PERNAH
:
DIIKUTI -
DIKLAT INSTRUKTUR TATA RIAS PENGANTIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UPTD
-
PKB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI BALIK PAPAN TAHUN 2009. SEMINAR GLAMOROUS BRIDAL MAKE UP 2010 SAMARINDA BEAUTY CLASS BODY CARE AND SPA OLEH PT. WAHANA KOSMETIKA INDONESIA,
-
2009 BALIKPAPAN. SEMINAR KIAT SUKSES MANAJEMEN USAHA RIAS PENGANTIN DAN DEMO TRIK
-
RIAS PENGANTIN ANGGUN DAN BERBINAR 2007 SAMARINDA. SEMINAR CORRECTIVE WEDDING MAKE UP, 2009 BALIKPAPAN. SEMINAR SEHARI “PANCARKAN CANTIK ALAMIMU DENGAN PERAWATAN SPA”,
-
MUSTIKA RATU, 2009 SAMARINDA SEMINAR BEHIND OF BEAUTY DARI LATULIPE, 2009 BALIKPAPAN PRESTASI: - Juara I Instruktur Tata Rias Pengantin Se-Kabupaten Paser Jambore PTK-PNF 2010 - Juara I Instruktur Tata Rias Pengantin Jambore PTK-PNF 2010 Provinsi Kalimantan Timur
22